You are on page 1of 49

STATUS PASIEN

STATUS PASIEN
Identitas
Nama : Ny. AM
Umur : 44 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Pekerjaan : PNS
Pendidikan : S1
Agama : Islam
Alamat : Blitar
Status Pernikahan: Menikah
Suku : Jawa
Tanggal periksa : 16 juli 2014

ANAMNESA
Keluhan Utama : Bahu kanan susah digerakan
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang periksa ke poli rehabilitasi medik
rumah sakit mardi waluyo dengan keluhan bahu
kanan susah digerakan. Kalau digerakan secara
paksa terasa nyeri pada bahu tersebut. Nyeri
bertambah dirasakan saat malam hari dan udara
dingin. Selain nyeri bahu pasien juga terasa lebih
panas. Nyeri tidak menjalar ke lengan. Keluhan ini
muncul sejak 2 bulan yang lalu, dan keluhan ini
dirasakan semakin memberat 1 bulan terakhir. Tidak
ada riwayat trauma sebelumnya. Nyeri dan rasa
kaku di bahunya mengganggu kegiatan sehari-
harinya terutama aktivitas yang mengangkat bahu.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat trauma : tidak ditemukan
Riwayat hipertensi : tidak ditemukan
Riwayat sakit gula : tidak ditemukan
Riwayat penyakit jantung : tidak ditemukan
Riwayat alergi obat/makanan : tidak
ditemukan
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat sakit gula : disangkal
Riwayat Kebiasaan
Riwayat merokok : disangkal
Riwayat minum alkohol : disangkal
Riwayat olah raga : jarang
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis
Keadaan Umum tampak cukup sehat,
kesadaran compos mentis (GCS E
4
V
5
M
6
),
status gizi kesan cukup.
Tanda Vital
Tensi : 130/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit, reguler, isi
cukup, simetris
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,6
o
C
BB : 72 kg

PEMERIKSAAN FISIK
Thoraks : Simetris, tidak ada retraksi
jantung : S1-S2 tunggal, murmur (-)
paru : suara vesikuler di kedua lapang paru,
ronchi -/-, wheezing -/-
Abdomen: bising usus normal, nyeri tekan (-),
meteorismus (-)
Ekstremitas atas: edema -/-, akral hangat +/+
Ekstremitas bawah : edema -/-, akral hangat +/+

PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Neurologis
Reflek tendon dalam
Bisep : ++/++
Triseps : ++/++
Patella : ++/++
Achilles : ++/++
Reflek patologis : babinski -/-, Hoffmann
tromner -/-
Tonus otot : normal
Sensorik : normal

PEMERIKSAAN FISIK
status lokalis : Shoulder
Inspeksi : deformitas (-/-), hiperemi
(-/-), oedema (-/-), luka (-/-),
Palpasi : nyeri tekan (+/-), hangat
(+/-), krepitasi (-/-)

RESUME
Pasien Ny. AM, 44 thn datang periksa ke poli
rehabilitasi medik rumah sakit mardi waluyo dengan
keluhan bahu kanan susah digerakan. Kalau
digerakan secara paksa terasa nyeri pada bahu
tersebut. Nyeri bertambah dirasakan saat malam
hari dan udara dingin. Selain nyeri bahu pasien
juga terasa lebih panas. Nyeri tidak menjalar ke
lengan. Keluhan ini muncul sejak 2 bulan yang lalu,
dan keluhan ini dirasakan semakin memberat 1
bulan terakhir. Tidak ada riwayat trauma
sebelumnya. Nyeri dan rasa kaku di bahunya
mengganggu kegiatan sehari-harinya terutama
aktivitas yang mengangkat bahu. Dari hasil
pemeriksaaan fisik ditemukan keterbatasan gerak
sendi bahu kanan. Untuk gerakan abduksi 0-90
0
,
gerakan fleksi 0-130
0
, dan Internal rotasi setinggi L-
3
.

DIAGNOSA
Diagnosa Klinis
Frozen Shoulder dextra


PROBLEM LIST
1. Masalah medis : Nyeri dan terbatasnya
gerakan bahu
2. Problem rehabilitasi medic :
Mobilisasi : -
ADL : Nyeri saat mengangkat bahu.
Susah menggaruk punggung.
Susah untuk mandi dan menjemur
pakaian.
Komunikasi : -
Psikologi : -
Social ekonomi : -
Vocasional : -
Lainnya : ROM Bahu kanan terbatas
PLANNING
1. Masalah medis
medikamentosa : Na Diklofenak 50 mg 2 x1

2. Rehabilitasi medic
Mobilisasi : -
ADL : -
PDx : -
PTx : Kompres Dingin Shoulder dextra
SWD Shoulder sinistra
PMx : tanda dan gejala klinis
PEx : Latihan kekuatan otot aktif dan
pasif
Latihan ROM


Tinjauan Pustaka
ANATOMI BAHU
ANATOMI BAHU
ROM Bahu
ROM Bahu
Definisi
Frozen shoulder (adhesive capsulitis) adalah
kelainan yang ditandai dengan nyeri dan
hilangnya gerakan atau kekakuan pada bahu.
Frozen shoulder adalah suatu gangguan bahu
yang sedikit atau sama sekali tidak
menimbulkan rasa sakit, tidak memperlihatkan
kelainan pada rontgen, tetapi menunjukkan
adanya pembatasan gerak.
Epidemiologi

Prevalensi di AS 2-5 % dari populasi
> 60:40
15% dari pasien akan mengalami frozen
shoulder bilateral
biasanya pada umur 40 60 tahun.
Insiden pada orang DM >(10-20%), & pada DM
tipe 1 insidennya 35

Etiologi
Penyebabnya tidak
diketahui. Diduga
penyakit ini
merupakan respon
terhadap hasil-hasil
rusaknya jaringan
lokal.
Faktor resiko terjadinya
frozen shoulder, antara
lain :
Usia >> usia antara 40
60 tahun.
Jenis kelamin. 70%
penderita .
Diabetes
Immobilisasi frozen
shoulder.
Penyakit sistemik

PATOFISIOLOGI
Nyeri shoulder joint Immobilisasi
lama statis pembuluh vena
reaksi timbunan protein fibrosus pd
sendi adhesi antar lapisan dlm
sendi perlengketan kapsul sendi
keterbatasan gerak
Manifestasi Klinis
Nyeri
Keterbatasan LGS
Gangguan Aktifitas fungsional
Penurunan kekuatan otot dan atrofi
otot
Pemeriksaan fisik

STADIUM FROZEN SHOULDER
Stadium 1 (fase nyeri);
Seringkali onset nyeri pada malam hari
Nyeri tidak berhubungan dengan aktivitas tertentu
Stadium 2 (fase frozen atau adhesive);
Nyeri masih ada atau sudah berkurang
ROM secara progresif pada semua arah gerakan
gangguan yang bermakna pada aktivitas keseharian (ADL).
Stadium 3 (fase regresi);
rasa nyeri & ROM yang progresif
sekitar 40% pasien akan mengalami sedikit keterbatasan
luas gerak sendi yang persisten, hanya 10% yang
mengalami keterbatan fungsional jangka panjang

Diagnosa
Sampai saat ini belum ada konsensus untuk
kriteria diagnosa frozen shoulder secara klinis,
beberapa penulis menyebutkan minimal
ditemukan keterbatasan luas gerak sendi pada 2
arah gerakan, sedangkan penulis lainnya
menyebutkan pada semua arah gerakan.
Diagnosa Banding
Tendinitis Bicipitalis
Bursitis Subacromialis
Impingement syndrom (rotator cuff impingement syndrome)

Penatalaksanaan
Medikamentosa
Dapat diberikan non-steroidal anti-inflammatory
medications (NSAIDS) untuk mengurangi
inflamasi dan nyeri, terutama pada stadium 1
dan 2.
Program Rehabilitasi Medik
Elektro terapi
Terapi latihan
Terapi okupasional
Modalitas Fisik


Elektro terapi
Elektro terapi yang digunakan pada kondisi ini
adalah Continuous Electro Magnetic 27 MHz (CEM).
Arus CEM ini menghasilkan energi internal kinetika di
dalam jaringan tubuh sehingga timbul panas. Tujuan
yang diharapkan dan arus CEM ini adalah menurunkan
aktifitas noxe sehingga nyeri berkurang, meningkatkan
elastisitasjaringan dan sebagai pendahuluan sebelum
exercises.


Terapi latihan
Pada fase akut program rehabilitasi yang diberikan
bertujuan untuk mengontrol nyeri dan edema serta
melindungi otot. Untuk mempertahankan integritas
dan mobilitas sendi dapat diberikan terapi latihan
sebagai berikut :
o Pendulum
o Eksternal rotasi
o Stretching bahu belakang
o Rotasi Internal
o Abduksi dan fleksi bahu



Latihan Pendulum
Biarkan lengan menggantung
Gerakan kedepan-belakang, Kanan
kiri, Berputar
Ulangi 5-10 kali tiap gerakan.

Eksternal rotasi
Jaga siku anda tetap lurus gunakan tongkat.
Dorong dengan lengan sisi sehat sehingga tangan yang
sakit bergerak menjauh dari mid-line (bisa dilakukan
berbaring)
Jangan biarkan tubuh anda memutar untuk mengimbangi
gerakan tersebut
Ulangi 5-10 kali

Stretching bahu belakang
Letakan tangan yang sakit menyilang didepan tubuh
Tarik dengan tangan yang sehat atau bisa dengan
menekan siku tangan yang sakit.
Lakukan dengan gentle
Ulangi 5 kali, tahan selama 20 detik
Rotasi Internal
Posisikan tangan yang sakit dalam posisi
rotasi interna.
Gunakan handuk untuk menarik tangan
keatas
Ulangi 5 kali, tahan 20 detik
Abduksi dan fleksi bahu
Rambatkan jari-jari tangan yang sakit ke
dinding
Bertahap secara perlahan
Lakukan hingga terasa sakit, tahan 20 detik.
Lakukan setiap hari dan beri tanda di
dinding untuk evaluasi.
Terapi Okupasi
Bentuk aktivitas yang bermanfaat bagi
penderita frozen shoulder adalah menyisir
rambut, mengambil sesuatu yang tinggi,
mengambil dompet, memutar lengan, dan
mengangkat beban yang kecil-kecil.
Prognosa
Apabila dilakukan tindakan sendiri mungkin
secara tepat maka prognosis gerak dan fungsi dari
kasus frozen sholder adalah baik. Penderita
sebaiknya diberitahu bahwa akan dapat
menggerakkan bahu kembali tanpa rasa nyeri
tetapi memerlukan waktu beberapa bulan.




Laboratorium
Radiologi
Foto polos bahu
CT scan, CT arthography, USG, dan MRI
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
KESIMPULAN
Pasien Ny. S, 58 th kami diagnosa
dengan frozen shoulder berdasarkan data
yang didapat dari anamnesa dan pemeriksaan
fisik yaitu adnya keluhan bahu kiri susah
digerakan terutama untuk gerakan menggaruk
punggung. Kalau digerakan secara paksa
terasa nyeri pada bahu tersebut. Nyeri tidak
menjalar ke lengan. Keluhan ini muncul sejak
1 bulan yang lalu, tetapi pasien tidak
mengetahui secara pasti awal munculnya
keluhan ini. Tidak ada riwayat trauma
sebelumnya. Nyeri dan rasa kaku di bahunya
mengganggu kegiatan sehari-harinya terutama
aktivitas yang mengangkat bahu.Pasien
memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus dan
hipertensi. Dari hasil pemeriksaaan fisik
ditemukan keterbatasan gerak sendi bahu.
Untuk gerakan abduksi 0-115
0
, gerakan fleksi
0-120
0
, dan Internal rotasi setinggi L
3
.
KESIMPULAN
Program terapi yang kami berikan kepada pasien
meliputi terapi medikamentosa dan non medikamentosa.
Terapi medikamentosa yang kami berikan adalah OAINS
untuk menghilangkan nyeri dan Fitbon untuk vitamin
tulang. Program rehabilitasi yang kami berikan terapi
modalitas panas menggunakan SWD, untuk
menghilangkan nyeri kami gunakan TENS dan untuk
memperbaiki pergerakan sendi diberikan terapi self
stretching.

ANATOMI BAHU
ANATOMI BAHU

You might also like