You are on page 1of 3

Soal: jika senyawa kimia atau polutan kimia logam masuk ke dalam lingkungan akuatik.

Bagaimana
perubahan yang mepengaruhinya(cara pemamparan, jenis pemamparan, dan pengaruh tingkat polusi:
cair, padat, dan gas)?

Jawaban:
Dampak Polutan
A. Tingkat polusi gas
Polusi udara yang menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia dan lingkungan
adalah:
1. Gas Karbon monoksida (CO) : Gas karbon monoksida (CO) di atmosfer dalam
keadaan normal konsentrasinya sangat sedikit sekitar 0,1 ppm. Di daerah perkotaan
dengan aktifitas penggunaan kendaraan bermotor dan industri yang padat,
kkonsentrasi gas CO dapat mencapai 10 15ppm. Gas CO di dalam paru-paru
bereaksi dengan hemoglobin pada sel darah merah yang dapat menghalangi
pengangkutan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Dampak yang ditimbulkan adalah :
Pusing/sakit kepala, Rasa mual, Pingsan (ketidak sadaran), Kerusakan jaringan otak,
Sesak nafas, Kematian, Gangguan pada kulit, Gangguan penglihatan (efek jangka
panjang)
2. Gas sulfur oksida (SO), nitrogen oksida (NO) dan ozon (O
3
). Dampak negatif adanya
penigkatan konsentrasi gas SO, NO dan O
3
adalah : Iritasi mata, Radang saluran
pernafasan, Gangguan pernafasan kronis (bronkitis, emfisema dan asma), dan
Gangguan pada tumbuhan hingga kematian tumbuhan.
3. Suara. Polusi suara terjadi jika amplitudo suara melebihi ambang batas yaitu 50 dB.
Kekuatan suara yang lebih dari 50 dB sudah mulai bising hingga memekakkan telinga
yang dapat menimbulkan: Gangguan organ pendengaran, Kerusakan organ
pendengaran, Tuli, Gangguan jantung, Sakit kepala, Stress secara psikologis


B. Tingkat polusi Padat
Materi partikulat.
Materi partikulat adalah partikel-partikel yang berukuran kecil seperti serbuk batu bara,
serbuk kayu, serbuk batu, serbuk pasir, serbuk kapas, serbuk kwarsa, serbuk asbes.
Materi partikulat banyak terdapat di daerah industri, pertambangan, daerah perkotaan
yang padat penduduk dan daerah konstruksi (pembangunan gedung). Dampak yang
ditimbulkan adalah penyakit paru mulai dari peradangan hungga kangker paru-paru.
Materi partikulat yang lain adalah timbal (Pb) yang bersifat toksit (racun). Timbal yang
masuk ke dalam tubuh dan sudah terakumulasi dalam kosentrasi tertentu dapat
menyebabkan : menyerang berbagai sistem tubuh seperti sistem pencernaan dan sistem
syaraf, Radang paru-paru sampai kanker paru-paru, Gangguan jantung, Gangguan ginjal,
Keterbelakangan mental pada anak-anak, Gangguan kesehatan pada hewan.

C. Tingkat polusi cair
Hujan Asam
Derajat keasaman adalah tingkat kandungan hidrogen (H
+
) dan ion OH
-
dalam air.
Semakin banyak kandungan hidrogen (H
+
) maka derajat keasaman air turun atau pH
turun atau air menjadi asam, sedangkan jika kandungan ion OH
-
meningkat maka derajat
keasaman naik atau pH naik atau air menjadi basa. Kandungan/konsentrasi hidrogen (H
+
)
dan ion OH
-
dalam air sangat tergantung kandungan/konsentrasi zat atau mineral dalam
air.
Skala nilai pH adalah ditunjukkan dengan angka dari 0 14. Jika cairan mempunyai pH
kurang dari 7 maka bersifat asam dan jika cairan mempunyai pH lebih dari 7 maka
bersifat basa. Air murni adalah zat dengan derajat keasaman netral atau air mempunyai
pH = 7.
Hujan normal adalah hujan dengan air yang tidak membawa polutan didalamnya dan nilai
pH nya adalah antara 7 5,6. Pada peristiwa hujan normal terjadi pembentukan senyawa
asam karena reaksi antara gas CO
2
dengan air hujan membentuk senyawa asam karbonat
(H
2
CO
3
).
CO
2
+ H
2
O
3


H
2
CO
3

(Bersifat asam lemah/ pH 5,6)
Asam tersebut mempengaruhi air hujan yang turun sehingga derajat keasamannya (pH) menjadi
5,6 bersifat asam lemah. Air yang bersifat asam tersebut berguna untuk melarutkan mineral-
mineral yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
(asap pabrik mengandung sulfur oksida dan nitrogen oksida)
(asap kendaraan bermotor sulfur oksida dan nitrogen oksida)
Peningkatan aktivitas manusia seperti banyaknya industri dan pengguanaan kendaraan bermotor
meningkatkan jumlah bahan bakar fosil yang dibakar. Bahan bakar fosil menghasilkan limbah
berupa senyawa gas SO
2
, NO
x
.
Meningkatnya jumlah polutan di udara mengakibatkan meningkatnya derajat keasaman air
hujan, menjadi lebih asam dengan derajat keasaman (pH) dibawah 5,6. Peristiwa tersebut di
sebut hujan asam. Polutan yang menyebabkan hujan asam adalah gas SO
2
, NO
x
dan Freon
(CFC / chloro fluoro carbon). Gas SO
2
di udara bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat
(H
2
SO
4
), sedangkan gas NO diudara bereaksi dengan uap air membentuk asam nitrat (HNO
3
).
Freon (CFC) bereaksi secara fotokimia menghasilkan Klor (Cl) dan jika bereaksi dengan uap air
membentuk asam klorida (HCl).
Berikut ini pembentukan asam di atmosfer:
1. Pembentukan asam sulfat (H
2
SO
4
)
SO
2
+ H
2
O -> H
2
SO
4

1. Pembentukan asam nitrat (HNO
3
)
NO
2
+ H
2
O -> HNO
3

1. Pembentukan asam klorida
Reaksi pembentukan asam klorida dari freon (CFC) melalui beberapa tahapan, yaitu tahapan
reaksi fotokimia dan reaksi kimia. Asam klorida biasanya terbentuk di lapisan stratosfer, dimana
reaksinya melibatkan Chloroflorocarbon (CFC) dan radikal oksigen O*
CFC + hv(UV) -> Cl* + produk
CFC + O* -> ClO + produk
O* + ClO -> Cl* + O2
Cl + CH4 -> HCl + CH3

You might also like