You are on page 1of 13

Leptospirosis

Definisi
(1,4)
Leptospirosis adalah suatu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh mikroorganisme
Leptospira interogans tanpa memandang bentuk spesifik serotipenya. Penyakit ini
pertama sekali ditemukan oleh Weil pada tahun 188 yang membedakan penyakit yang
disertai ikterus ini dengan penyakit lain yang !uga mnyebabkan ikterus. "entuk beratnya
dikenal sebagai Weils disease. Penyakit ini dikenal dengan berbagai nama seperti mud
fever, slamp fever, swamp fever, autumnal fever, infectious jaundice, dan lain#lain.
Leptospira a$apkali luput didiagnosa karena ge!ala klinis tidak spesifik, dan sulit
dilakukan konfirmasi diagnosa tanpa u!i laboratorium. %e!adian luar biasa leptospirosis
dalam dekade terakhir di beberapa negara telah men!adikan leptospirosis sebagai salah
satu penyakit yang termasuk emerging infe$tious disease.
Etiologi
(1)
Leptospirosis disebabkan oleh genus leptospira, famili treponemata$eae, suatu
mikroorganisme spiro$haeta. &iri khas organisme ini yakni berbelit, tipis, fleksibel,
pan!angnya '#1' um, dengan spiral yang sangat halus, lebarnya (,1#(,) um. *alah satu
u!ung organisme sering membengkak, membentuk suatu kait. +erdapat gerak rotasi aktif,
tetapi tidak ditemukan adanya flagella. *piro$haeta ini demikian halus sehingga dalam
mikroskop lapangan gelap hanya dapat terlihat sebagai rantai kokus ke$il#ke$il. ,engan
pemeriksaan lapangan redup pada mikroskop biasa morfologi leptospira se$ara umum
dapat dilihat. -ntuk mengamati lebih !elas gerakan leptospira digunakan mikroskop
lapangan gelap. Leptospira membutuhkan membutuhkan media dan kondisi yang khusus
untuk tumbuh dan mungkin membutuhkan .aktu berminggu#minggu untuk
membuatkultur yang positif. ,engan medium /let$her0s dapat tumbuh dengan baik
sebagai obligat aerob.
*e$ara sederhana, genus leptospira terdiri atas dua spesies1 L. interrogans yang patogen
dan L. bifle2a yang non paogen3saprofit. L. interrogans dibagi men!adi beberapa serogrup
dan serogrup ini dibagi men!adi banyak sero4ar menurut komposisi antigennya. "eberapa
sero4ar L. interrogans yang dapat menginfeksi manusia diantaranya adalah L.
i$terohaemorrhagiae, L. $ani$ola, L. pomona, L. !a4ani$a, dan lain#lain.
5enurut bebrapa peneliti, yang tersering menginfeksi manusia adalah L.
i$terohaemorrhagi$a dengan reser4oar tikus, L. $ani$ola dengan reser4oar an!ing, dan L.
pomona dengan reser4oar sapi dan babi.
Epidemiologi
(')
,ikenal pertama kali sebagai penyakit occupational (penyakit yang diperoleh akibat
peker!aan) pada beberapa peker!a pada tahun 1886. Pada tahun 188 Weil
mengungkapkan manifestasi klinis yang ter!adi pada 4 penderita yang mengalami
penyakit kuning yang berat, disertai demam, perdarahan dan gangguan gin!al. *edangkan
7nada mengidentifikasikan penyakit ini di !epang pada tahun 181. Penyakit ini dapat
menyerang semua usia, tetapi sebagian besar berusia antara 1(#68 tahun. *ebagian besar
kasus ter!adi pada laki#laki usia pertengahan, mungkin usia ini adalah faktor resiko tinggi
tertular penyakit occupational ini.
9ngka ke!adian penyakit tergantung musim. ,i negara tropis sebagian besar kasus ter!adi
saat musim hu!an, di negara barat ter!adi saat akhir musim panas atau a.al gugur karena
tanah lembab dan bersifat alkalis.
9ngka ke!adian penyakit Leptospira sebenarnya sulit diketahui. Penemuan kasus
leptospirosis pada umumnya adalah underdiagnosed, unrreported dan underreported
se!ak beberapa laporan menun!ukkan ge!ala asimtomatis dan ge!ala ringan, self limited,
salah diagnosis dan nonfatal.
,i 9merika *erikat (9*) sendiri ter$atat sebanyak '( sampai 1'( kasus leptospirosis
setiap tahun. *ebagian besar atau sekitar '(: ter!adi di ;a.ai. ,i 7ndonesia penyakit
demam ban!ir sudah sering dilaporkan di daerah <a.a +engah seperti %laten, ,emak atau
"oyolali.
"eberapa tahun terakhir di derah ban!ir seperti <akarta dan +angerang !uga dilaporkan
ter!adinya penyakit ini. "akteri leptospira !uga banyak berkembang biak di daerah pesisir
pasang surut seperti =iau, <ambi dan %alimantan.
9ngka kematian akibat leptospirosis tergolong tinggi, men$apai '#4(:. 7nfeksi ringan
!arang ter!adi fatal dan diperkirakan 8(: termasuk dalam kategori ini. 9nak balita, orang
lan!ut usia dan penderita immuno$ompromised mempunyai resiko tinggi ter!adinya
kematian.
Penderita berusia di atas '( tahun, risiko kematian lebih besar, bisa men$apai ' persen.
Pada penderita yang sudah mengalami kerusakan hati yang ditandai selaput mata
ber.arna kuning, risiko kematiannya lebih tinggi lagi
Paparan terhadap peker!a diperkirakan ter!adi pada 6(#'(: kasus. %elompok yang
berisiko utama adalah para peker!a pertanian, peternakan, pen!ual he.an, bidang
agrikultur, rumah !agal, tukang ledeng, buruh tambang batubara, militer, tukang susu, dan
tukang !ahit. =isiko ini berlaku !uga bagi yang mempunyai hobi melakukan akti4itas di
danau atau sungai, seperti berenang atau rafting.
Penelitian menun!ukkan pada pen!ahit pre4alensi antibodi leptospira lebih tinggi
dibandingkan kontrol. ,iduga kelompok ini terkontaminasi terhadap he.an tikus.
+ukang susu dapat terkena karena terkena pada .a!ah saat memerah susu. Penelitian
seropre4alensi pada peker!a menun!ukan antibodi positif pada rentang 8#)8:.
5eskipun penyakit ini sering ter!adi pada para peker!a, ternyata dilaporkan peningkatan
sebagai penyakit saat rekreasi. 9ktifitas yang beresiko meliputi per!alanan rekreasi ke
daerah tropis seperti berperahu kano, mendaki, meman$ing, selan$ar air, berenang, ski
air, berkendara roda dua melalui genangan, dan kegiatan olahraga lain yang berhubungan
dengan air yang ter$emar. "erkemah dan bepergian ke daerah endemik !uga
menambahkan resiko
Penularan
(1,),6)
5anusia dapat terinfeksi melalui kontak dengan tanah, air, atau lumpur yang telah
terkontaminasi oleh urine binatang yang telah terinfeksi leptospira. 7nfeksi tersebut
ter!adi !ika terdapat luka3erosi pada kulit ataupun selaput lendir. 9ir tergenang atau
mengalir lambat yang terkontaminasi urine binatang infeksius memainkan peranan dalam
penularan penyakit ini, bahkan air yang deras pun dapat berperan. %adang#kadang
penyakit ini ter!adi akibat gigitan binatang yang sebelumnya terinfeksi leptospira, atau
kontak dengan kultur leptospira di laboratorium. >kspos yang lama pada genangan air
yang terkontaminasi terhadap kulit yang utuh !uga dapat menularkan leptospira. ?rang#
orang yang mempunyai resiko tinggi mendapat penyakit ini adalah peker!a#peker!a di
sa.ah, pertanian, perkebunan, peternakan, peker!a tambang, peker!a di rumah potong
he.an, atau orang#orang yang mengadakan perkemahan di hutan, dokter he.an.
Patogenesis
(1)
Leptospira masuk ke dalam tubuh melalui kulit atau selaput lendir, memasuki aliran
darah dan berkembang, lalu menyebar se$ara luas ke !aringan tubuh. %emudian ter!adi
respon imunologi baik se$ara selular maupun humoral sehingga infeksi ini dapat ditekan
dan terbentuk antibodi spesifik. Walaupun demikian beberapa organisme ini masih
bertahan pada daerah yang terisolasi se$ara imunologi seperti di dalam gin!al dimana
sebagian mikroorganisme akan men$apai $on4oluted tubules, bertahan di sana dan
dilepaskan melalui urin. Leptospira dapat di!umpai dalam air kemih sekitar 8 hari sampai
beberapa minggu setelah infeksi dan sampai berbulan#bulan bahkan bertahun#tahun
kemudian. Leptospira dapat dihilangkan dengan fagositosis dan mekanisme humoral.
%uman ini dengan $epat lenyap dari darah setelah terbentuknya aglutinin. *etelah fase
leptospiremia 4#@ hari, mikroorganisme hanya dapat ditemukan dalam !aringan gin!al dan
okuler. Leptospiruria berlangsung 1#4 minggu.
+iga mekanisme yang terlibat pada patogenese leptospirosis1 in4asi bakteri langsung,
faktor inflamasi non spesifik, dan reaksi imunologi.
Patologi
(1,)
,alam per!alanan pada fase leptospiremia, leptospira melepaskan toksin yang
bertanggung !a.ab atas ter!adinya keadaan patologi pada bebrapa organ. Lesi yang
mun$ul ter!adi karena kerusakan pada lapisan endotel kapiler. Pada leptospirosis terdapat
perbedaan anatara dera!at gangguan fungsi organ dengan kerusakan se$ara histologik.
Pada leptospirosis lesi histologis yang ringan ditemukan pada gin!al dan hati pasien
dengan kelainan fungsional yang nyata dari organ tersebut. Perbedaan ini menun!ukkan
bah.a kerusakan bukan pada struktur organ. Lesi inflamasi menun!ukkan edema dan
infiltrasi sel monosit, limfosit, dan sel plasma. Pada kasus yang erat ter!adi kerusakan
kapiler dengan pedarahan yang luas dan disfungsi hepatoseluler dengan retensi bile.
*elain di gin!al, leptospira !uga dapat bertahan pada otak dan mata. Leptospira dapat
masuk ke dalam $airan serebrospinalis pada fase leptospiremia. ;al ini akan
menyebabkan meningitis yang merupakan gangguan neurologi terbanyak yang ter!adi
akibat komplikasi leptospirosis. ?rgan#organ yang sering dikenai leptospira adalah gin!al,
hati, otot, dan pembuluh darah.
%elainan spesifik pada organA
# Bin!al
7nterstisial nefritis dengan infiltrasi sel mononuklear merupakan bentuk lesi pada
leptospirosis yang dapat ter!adi tanpa gangguan fungsi gin!al. Bagal gin!al ter!adi
akibat tubular nekrosis akut. 9danya peranan nefrotoksin, reaksi imunologis,
iskemia gin!al, hemolisis, dan in4asi langsung mikroorganisme !uga berperan
menimbulkan kerusakan gin!al.
# ;ati
;ati menun!ukkan nekrosis sentilobuler fokal dengan infiltrasi sel limfosit fokal
dan proliferasi sel kupfer dan kolestasis. Pada kasus#kasus yang diotopsi, sebagian
ditemukan leptospira dalam hepar. "iasnya organisme ini terdapat diantara sel#sel
parenkim.
# <antung
>pikardium, endokardium dan miokardium dapat terlibat. %elainan miokardium
dapat fokal atau difus berupa interstisiil edema dengan infiltrasi sel mononuklear
dan plasma. Cekrosis berhubungan dengan infiltrasi neutrofil. ,apat ter!adi
perdarahan fokal pada miokardium da endokarditis.
# ?tot rangka
Pada otot rangka terfadi perubahan#perubahan berupa lokal nekrotis, 4akuolisasi,
dan kehilangan striata. Cyeri otot yang ter!adi pada leptospira disebabkan in4asi
langsung leptospira. ,apat !uga ditemukan antigen leptospira pada otot.
# 5ata
Leptospira dapat masuk ruang anterior dari mata selama fase leptospiremia dan
bertahan beberapa bulan .alaupun antibodi yang terbentuk $ukup tinggi. ;al ini
akan menyebabkan u4eitis.
# Pembuluh darah
+er!adi perubahan pada pembuluh darah akibat ter!adinya 4askulitis yang akan
menimbulkan perdarahan. *ering ditemukan perdarahan3ptekie pada mukosa,
permukaan serosa, dan alat#alat 4isera dan perdarahan diba.ah kulit.
# *usunan saraf pusat
Leptospira mudah masuk ke dalam &*/ dan dikaitkan dengan ter!adinya
meningitis. 5eningitis ter!adi se.aktu terbentuknya respon antibodi, tidak pada
saat memasuki &*/. ,iduga bah.a ter!adinya meningitis diperantarai oleh
mekanisme imunologis. +er!adi penebalan meningens dengan sedikit peningkatan
sel mononuklear arakhnoid, 5eningitis yang ter!adi adalah meningitis aseptik,
biasanya paling sering disebabkan oleh L. $ani$ola.
Weil ,isease
(1,))
Weil Disease adalah leptospirosis berat yang ditandai dengan ikterus, biasanya
disertai perdarahan, anemia, azotemia, gangguan kesadaran, demam tipe kontinua,
dan berkurangnya kemampuan darah untuk membeku sehingga ter!adi perdarahan
dalam !aringan. Be!ala a.al dari sindroma Weil lebih ringan dari leptospirosis.
Pemeriksaan darah menun!ukkan adanya anemia. Pada kari ke#6 sampai hari ke#,
mun$ul tanda#tanda kerusakan gin!al dan hati. Penderita akan merasakan sakit saat
berkemih atau air kemihnya berdarah. %erusakan hati biasanya ringan dan akan
sembuh total.
Penyakit .eil ini biasanya terdapat pada 1#: kasus dengan leptospirosis. Penyebab
.eil disease adalah serotipe i$terohaemorragi$a, pernah !uga dilaporkan oleh seotipe
$openhageni dan bata4iae. Bambaran klinis berupa gangguan renal, hepatik atau
disfungsi 4askular.
Gambaran Klinis
(1,',)
5asa inkubasi )#) hari, biasanya @#16 hari dan rata#rata 1( hari. Leptospirosos
mempunyai ) fase penyakit khas yaitu fase leptospiremia dan fase imun.
5anifestasi klinis yang sering ter!adi ialah demam, menggigil, sakit kepala,
meningismus, anoreksia, mialgia, $on!ungti4al suffusion, mual, muntah, nyeri
abdomen, ikterus, hepatomegali, ruam kulit, fotofobia. *edangkan manifestasi klinis
yang !arang ter!adi ialah pneumonitis, hemoptoe, delirim, perdarahan, diare, edema,
splenomegali, artralgia, gagal gin!al, neuritis, pankreatitis, parotitis, epididimitis,
hematemesis, asites, miokarditis.
/ase Leptospiremia
/ase ini ditandai dengan adanya leptospira di dalam darah dan $airan serebrospinal,
berlangsung se$ara tiba#tiba dengan ge!ala a.al sakit kepala biasanya di frontal, rasa
sakit pada otot yang hebat terutama pada paha, betis dan pinggang diserai nyeri tekan.
5ialgia dapat diikuti dengan hiperestesi kulit, demam tinggi yang disertai menggigil,
!uga didapati mual dengan atau tanpa muntah disertai men$ret, bahkan pada sekitar
)': kasus disertai penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan keadaan sakit berat,
bradikardi relatif, dan ikterus ('(:). Pada hari ke 6#4 dapat di!umpai adanya
kon!ungti4a suffusion dan fotofobia. Pada kulit dapat di!umpai rash yang berbentuk
makular, makulopapular, atau urtikaria. %adang#kadang di!umpai splenomegali,
hepatomegali, serta limfadenopati. /ase ini berlangsung 4#@ hari. <ika $epat ditangani
pasien akan membaik, suhu akan kembali normal, penyembuhan organ#organ yang
terlibat dan fungsinya kembali normal 6# minggu setelah onset. Pada keadaan sakit
yang lebih berat demam turun setelah @ hari diikuti oleh bebas demam selama 1#6
hari, setelah itu ter!adi demam kembali. %eadaan ini disebut fase kedua atau fase
imun.
/ase 7mun
/ase ini ditandai dengan peningkatan titer antibodi, dapat timbul demam yang
men$apai suhu 4(D& disertai menggigil dan kelemahan umum. +erdapat rasa sakit
yang menyeluruh pada leher, perut, dan otot#otot kaki terutama otot betis. +erdapat
perdarahn berupa epistaksis, ge!ala kerusakan pada gin!al dan hati, uremia dan ikterik.
Perdarahan paling !elas terlihat pada fase ikterik, purpura, ptekie, epistaksis,
perdarahan gusi merupakan manifestasi perdarahan paling sering. &on!ungti4a
in!e$tion dan $on!ungti4al suffusion dengan ikterus merupakan tanda patognomonis
untuk leptospirosis.
+er!adinya meningitis merupakan tanda pada fase ini, .alaupun hanya '(: ge!ala
dan tanda meningitis, tetapi pleiositosos pada &** di!umpai pada '(#8(: pasien.
+anda#tanda meningeal dapat menetap dalam beberapa minggu, tetapi biasanya
menghilang setelah 1#) hari. Pada fase ini leptospira di!umpai didalam urin.
Diagnosis
Pada umumnya diagnosis a.al leptospirosis sulit karena pasien biasanya datang
meningitis, hepatitis, nefritis, pneumonia, influenza, sindroma syok toksik, demam
yang tidak diketahui asalnya dan diatesis hemoragik, bahkan beberapa kasus datang
dengan pankreatitis. Pada anamnesis penting diketahui tentang ri.ayat peker!aan
pasien, apakah termasuk kelompok risiko tinggi. Be!ala atau keluhan didapati demam
yang mun$ul mendadak, sakit kepala terutama di bagian frontal, nyeri otot, mata
merah3fotofobia, mual atau muntah. Pada pemeriksaan fisik di!umpai demam,
bradikardia, nyeri tekan otot, hepatomegali, dan lain#lain. Pada pemeriksaan
laboratorium darah rutin bisa di!umpai leukositosis, normal, atau sedikit menurun
disertai gambaran neutrofilia dan la!u endap darah yang meninggi. Pada urin di!umpai
proteinuria, leukosituria, dan cast. "ila organ hati terlibat, bilirubin direk meningkat
tanpa peningkatan transaminase. "-C, ureum dan kreatinin !uga bisa meninggi bila
ter!adi komplikasi pada gin!al. +rombositopenia terdapat pada '(: kasus. ,iagnosa
pasti dengan isolasi leptospira dari $airan tubuh dan serologi.
%ulturA dengan mengambil spesimen dari darah atau &&* segera pada a.al
ge!ala. ,ian!urkan untuk melakukan kultur ganda dan mengambil spesimen
pada fase leptospiremia serta sebelum diberi antibiotik. %ultur urine diambil
setelah )#4 minggu setelah onset penyakit. Pada spesimen yang
terkontaminasi, inokulasi he.an dapat digunakan.
*erologiA pemeriksaan untuk mendeteksi adanya leptospira dengan $epat
adalah dengan pemeriksaan Polymerase &hain =ea$tion (P&=), sil4er stain,
fluoros$ent antibody stain, danmikroskop lapangan gelap.
Pengobatan
Pengobatan suportif dengan obser4asi ketat untuk mendeteksi dan mengatasi keadaan
dehidrasi, hipotensi, perdarahan dan gagal gin!al sangat penting pada leptospirosis.
Bangguan fungsi gin!al umumnya dengan spontan akan membaik dengan membaiknya
kondisi pasien. Camun pada beberapa pasien membutuhkan tindakan hemodialisa
temporer.
(1)
Pemberian antibioti$ harus dimulai se$epat mungkin, biasanya pemberian dalam 4 hari
setelah onset $ukup efektif. "erbagai !enis antibiotik pilihan, seperti A
(1)
Pengobatan dan kemoprofilaksis Leptospirosis
(1)
7ndikasi =egimen ,osis
Leptospirosis ringan
Leptospirosis sedang3berat
%emoprofilaksis
,oksisiklin
9mpisilin
9moksisilin
Penisilin B
9mpisilin
9moksisilin
,oksisiklin
) 2 1(( mg
4 2 '((#@'( mg
4 2 '(( mg
1,' !uta unit3 !am (i.4)
1 gram 3 !am (i.4)
1 gram 3 !am (i.4)
)(( mg3 minggu
-ntuk kasus leptospirosis berat, pemberian intra 4ena peni$illin B, amo2i$iliin, ampisilin
atau eritromisin dapat diberikan. *edangkan untuk kasus#kasus ringan dapat diberikan
antibiotika oral tetrasiklin, doksisiklin, ampisilin atau amoksisilin maupun sefalosporin.
(1)
*ampai saat ini penisilin masih merupakan antibiotika pilihan utama, namun perlu diingat
bah.a antibiotika bermanfaat !ika leptospira masih di dalam darah (fase leptospiraemia).
Pada pemberian penisilin, dapat mun$ul reaksi <aris$h# ;er2herimer 4 sampai !am
setelah pemberian intra 4ena, yang menun!ukkan adanya akti4itas anti#leptospira.
+indakan suportif diberikan sesuai dengan keparahan penyakit dan komplikasi yang
timbul. %eseimbangan $airan, elektrolit, dan asam basa diatur sebagaimana pada
penanggulangan gagal gin!al se$ara umum. %alu ter!adi azotemia3uremia berat sebaiknya
dilakukan dialysis.
(1)
Komplikasi
%omplikasi meliputi meningitis, fatigue berlebihan, gangguan pendengaran, distress
respirasi, azotemia, dan renal interstitial tubular ne$rosis yang akhirnya menyebabkan
gagal gin!al dan kadang !uga gagal hati. "entuk berat dari penyakit ini disebut Weil0s
disease. 5asalah kardio4as$ular !uga dapat ter!adi.
())
o Pada hati A kekuningan yang ter!adi pada hari ke 4 dan ke .
o Pada gin!al A gagal gin!al yang dapat menyebabkan kematian.
o Pada !antung A berdebar tidak teratur, !antung membengkak dan gagal !antung
yang dapat mengikabatkan kematian mendadak.
o Pada paru#paru A batuk darah, nyeri dada, sesak nafas.
o Perdarahan karena adanya kerusakan pembuluh darah dari saluran pernafasan,
saluran pen$ernaan, gin!al, saluran genitalia, dan mata (kon!ungti4a).
o Pada kehamilan A keguguran, prematur, bayi lahir $a$at dan lahir mati.
Pencegahan
Pen$egahan leptospirosis khususnya didaerah tropis sangat sulit. "anyaknya hospes
perantara dan !enis serotype sulit untuk dihapuskan. "agi mereka yang mempunyai risiko
tinggi untuk tertular leptospirosis harus diberikan perlindungan berupa pakaian khusus
yang dapat melindunginya dari kontak dengan bahan#bahan yang telah terkontaminasi
dengan kemih binatang reser4oir. Pemberian doksisiklin )(( mg perminggu dikatakan
bermanfaat untuk mengurangi serangan leptospirosis bagi mereka yang memiliki risiko
tinggi dan terpapar dalam .aktu singkat. Penelitian terhadap tentara 9merika di hutan
Punama selama 6 minggu, ternyata dapat mengurangi serangan leptospirosis dari 4#):
men!adi (,): san efikasi pen$egahan 8':.
(1)
Eaksinasi terhadap he.an#he.an tersangka reser4oir sudah lama direkomendasikan,
tetapi 4aksinasi terhadap manusia belum berhasil dilakukan, masih memerlukan
penelitian lebih lan!ut.
(1)
,9/+9= P-*+9%9
1. Fein, -mar. Leptospirosis. ,alam buku a!ar ilmu penyakit dalam. <ilid 777 edisi
7E. <akarta A pusat penerbitan ,epartemen ilmu penyakit dalam /%-7. )((. ;al
18)6#'.
). 9nonim. Leptospirosis, diunduh dari httpA33en..ikipedia.org3.iki3Leptospirosis
pada hari minggu, )( ,esember )((8.
6. 9nonim. Leptopsirosis,diunduh dari httpA33id..ikipedia.org3.3inde2.phpG
titleHLeptospirosisIa$tionHeditIse$tionH' pada hari minggu, )( ,esember
)((8.
4. 9nonim. Leptopsirosis,diunduh dari
httpA33medi$astore.$om3penyakit318(3Leptospirosis.html hari minggu, )(
,esember )((8.
'. &unha, <ohn P. Leptospirosis.
http://www.medicinenet.com/leptospirosis/page2.htm
. ,ugdale, ,a4id &. Leptospirosis.
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001376.htm

You might also like