Oleh : Yeddi Aprian Syakh, SST 1. Pendahuluan Sebagai sebuah provinsi yang masih terhitung sangat muda, Provinsi Papua Barat terus bertumbuh dan membenahi dirinya. Perkembangan kependudukan menjadi peluang dan sekaligus menjadi tantangan baru menyongsong satu dekade Provinsi Papua Barat 2005-2015 yang akan didahului dengan momentum terjadinya bonus demograi yang diproyeksikan akan terjadi mulai tahun 201!, dan mengalami pun"aknya pada tahun 20#$- 20#5. Sebagai bonus demograi, penduduk usia produkti akan menjadi kekuatan pembangunan bilamana dikelola se"ara teren"ana, komprehensi dan konsisten, dan sebaliknya akan menjadi ben"ana besar bilamana penduduk usia tersebut tidak dipersiapkan se"ara matang. %una mempersiapkan diri memasuki momentum bonus demograi tahun 201!, maka seyogyanya Provinsi Papua Barat memerlukan dokumen lengkap tentang data dan akta lapangan tentang situasi dan permasalahan demograi yang terjadi di Provinsi Papua Barat, kerangka pengelolaan sumber daya yang terarah, beberapa strategi jitu serta program intervensi yang sistematis. &ntuk itulah makalah singkat ini men"oba mengangkat judul '&paya (emanaatkan Bonus )emograi di Provinsi Papua Barat *ahun 201!+. 2. Landasan Teori (enurut ,dioetomo -2005., bonus demograi atau yang sering juga disebut dengan istilah demographic dividend atau demographic gift dapat diartikan sebagai keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh menurunnya rasio ketergantungan sebagai hasil dari proses penurunan ertilitas jangka panjang. Sementara menurut /ongboonsin -200#., bonus demograi merupakan keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh menurunnya rasio ketergantungan sebagai hasil penurunan ertilitas jangka panjang. Sedangkan di sisi lain, 0ohn 1oos dkk -1223. menyebutkan bah4a bonus demograi terjadi karena penurunan kelahiran yang dalam jangka panjang menurunkan proporsi penduduk muda sehingga investasi untuk pemenuhan kebutuhannya berkurang dan sumber daya dapat dialihkan kegunaannya untuk mema"u pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan keluarga. Beberapa studi lainnya seperti Bongaarts -2001., Bloom, 5anning dan Sevilia -200#. dan Bloom et. al. -2011., menyebutkan bah4a ada beberapa aktor penting disamping penurunan ertilitas dalam me4ujudkan bonus demograi yaitu diantaranya turunnya tingkat mortalitas, pena4aran tenaga kerja (labor supply., peranan perempuan, tabungan (savings, dan modal manusia (human capital. Peluang untuk meraih bonus demograi terbesar terjadi pada periode yang dinamakan !indo! of opportunity, yakni menjelang berakhirnya periode emas transisi demograi. Pada periode ini, angka rasio ketergantungan berada pada titik yang paling terendah yang biasanya berada di ba4ah 506 dan kemudian berbalik meningkat kembali. ,rtinya, jumlah penduduk usia kerja saat itu lebih dari dua kali lipat penduduk non usia kerja, atau dapat dikatakan rasio penduduk usia kerja per non usia kerja adalah lebih dari dua. Sejalan dengan hal ini, 7ustig et. al. -1223. menyatakan 8 "the effect of fertility decline in the second intermediate stage is a one#time demographic bonus or !indo! of opportunity $ a period during !hich the ratio of the !orking age population to the dependent population is unsually high. After a country has passed through this period, it returns to a stable dependency ratio to a ne! lo!er levels of both fertility and mortality% Sementara 9. :avaneetham -2002. menyatakan 8 "the demographic bonus or !indo! of opportunity had a positive impact economic gro!th in all South &ast Asia e'cept in the (hilipine.% Sedangkan ;nsan *unalli -122!. menyatakan 8 "the demographic !indo! of opportunity during !hich, time high gro!th rates of the !orking age population can serve fuel for economic gro!th.% :amun perlu diingat bah4a bonus demograi bukanlah sesuatu yang otomatis akan dapat dinikmati oleh setiap negara yang mengalami periode emas transisi demograi. Bloom et. al. -200#., 1oss -200$. dan ,dioetomo -2005. mengemukakan bah4a minimal ada tiga saluran utama dari pengaruh transisi demograi terhadap pertumbuhan ekonomi, yakni melalui peningkatan tenaga kerja< peningkatan tingkat tabungan nasional< dan peningkatan modal manusia. )engan demikian, terkait dengan ketiga saluran di atas, Bloom et al -200#. dan Bloom et al -2011. menambahkan bah4a tingkat kapitalisasi transisi demograi mungkin akan berbeda-beda di setiap negara tergantung pada beberapa aktor seperti kualitas institusi pemerintahan< ketersediaan lapangan pekerjaan produkti yang dapat menyerap peningkatan angkatan kerja< manajemen makro ekonomi< investasi pada perbaikan akses dan kualitas di bidang pendidikan dan kesehatan< kebijakan di area pasar keuangan untuk menarik lebih banyak tabungan yang tersalurkan ke investasi- investasi produkti< serta keterbukaan perekonomian. Bloom et al -2011. juga menambahkan bah4a bonus demograi tidak dapat berulang di dalam satu siklus demograi. Saat !indo! of opportunity berakhir, perekonomian se"ara otomatis mengikuti siklus demograi berikutnya, )engan angka ertilitas yang sudah berada pada tingkat yang rendah, dan disertai dengan angka harapan hidup yang makin tinggi, populasi kemudian mengalami periode penuaan -ageing population.. ,ngka rasio ketergantungan pun mulai meningkat kembali sebagai konsekuensi dari meningkatnya jumlah penduduk usia tua di dalam populasi, sementara di lain pihak, pergantian penduduk usia kerja dari penduduk yang sebelumnya berusia muda sudah tidak sebanding. 3. Pembahasan =asil proyeksi penduduk tahun 2010- 20#5 menunjukkan bah4a Provinsi Papua Barat memiliki kesempatan untuk menikmati bonus demograi selama periode transisi demograi yang sebenarnya sudah akan terjadi pada tahun 2015. Seperti ter- lihat pada tabel di atas, kenaikan jumlah penduduk usia kerja di periode ini "enderung diikuti dengan rasio ketergantungan yang terus menurun. ,ngka rasio ketergantungan yang tertinggi terjadi pada tahun 2010, yakni hingga men"apai 5#,> atau 5$ orang per seratus orang penduduk usia kerja. Pada tahun 2015, rasio ketergantungan telah menurun hingga di ba4ah 50 persen. ,rtinya, jumlah penduduk usia kerja sudah lebih dari dua kali lipat penduduk non usia kerja. )ari hasil proyeksi yang ada, rasio ketergantungan ini masih akan terus menurun. Peluang untuk meraih bonus demograi terbesar yang terjadi pada periode !indo! of opportunity diperkirakan bias dinikmati Provinsi Papua Barat di antara tahun 20#$ dan 20#5. Pada periode tersebut, rasio ketergantungan telah berada pada tingkat yang paling terendah yakni ter"atat sebesar $#,> yang artinya untuk setiap 100 penduduk usia produkti -15- !$ tahun. menanggung beban sebanyak $#,> atau sekitar $$ penduduk usia non produkti -kurang dari 15 tahun dan !5 tahun ke atas.. ;nilah momentum pun"ak bonus demograi bagi Provinsi Papua Barat. 9esempatan untuk meraih bonus demograi di Provinsi Papua Barat sebenarnya sudah akan terjadi sejak masa transisi demograi dimulai tahun depan yakni pada tahun 2015, ketika proporsi penduduk usia kerja di dalam populasi penduduk mulai mengalami peningkatan. ,kan tetapi bonus demograi terbesar baru bisa diraih saat terbukanya !indo! of opportunity, karena di saat tersebut tingginya jumlah penduduk usia kerja dibarengi dengan tingkat ketergantungan penduduk yang terendah, yakni biasanya kurang dari setengah jumlah angkatan kerja yang ada. )engan asumsi konservati bah4a !indo! of opportunity terbuka kurang lebih selama satu dekade, yakni lima tahun sebelum men"apai rasio ketergantungan terendah -tahun 2022-20##. dan lima tahun sesudahnya -tahun 20#!-20$0., maka Provinsi Papua Barat yang Tahun RK Pddk Usia Kerja 2010 5#.> $23,030 2011 52.> 51$,>22 2012 51.2 5#1,$$> 201# 51.1 5$3,110 201$ 50.5 5!$,>5> 2015 $2.2 531,$12 2016 49.3 59!4"" 201> $3.! !15,3>5 2013 $3.1 !##,1#2 2012 $>.! !50,##0 2020 $>.1 !!>,521 2021 $!.> !3$,!>5 2022 $!.# >01,!># 202# $5.2 >13,##! 202$ $5.> >#$,!53 2025 $5.5 >50,>5$ 202! $5.# >!!,222 202> $5.0 >3#,222 2023 $$.3 >22,$0> 2022 $$.! 315,$>2 20#0 $$.$ 3#1,#23 20#1 $$.2 3$>,202 20#2 $$.0 3!2,31> 20## $#.2 3>3,2$5 2034 43." 93!4"9 2035 43." 90!495 baru men"apai rasio ketergantungan terendah setelah tahun 2015, maka dengan demikian dapat dikategorikan sebagai daerah yang tengah menuju !indo! of opportunity. Sebagai gambaran a4al dari pen"apaian Provinsi Papua Barat dalam upaya menyongsong bonus demograi, perlu kiranya disajikan indikator angka ;ndeks Pembangunan (anusia -;P(. yang terdiri dari tiga elemen, yakni angka harapan hidup, angka melek huru dan rata-rata lama sekolah. 9etiga elemen dalam ;P( ini bisa me4akili tingkat keberhasilan Provinsi Papua Barat dalam mempersiapkan modal manusia yang menjadi salah satu saluran utama dari transisi demograi menuju pertumbuhan ekonomi. &ntuk daerah yang dikategorikan tengah menuju masa !indo! of opportunity, Provinsi Papua Barat memiliki angka ;P( sedikit lebih rendah diba4ah angka rata-rata nasional, ke"uali dalam pen"apaian komponen angka melek huru dan rata-rata lama sekolah, yang "apaiannya sudah melampaui angka rata-rata nasional. )engan demikian, maka upaya yang perlu dilakukan Pemerintah Provinsi Papua Barat guna mempersiapkan diri untuk menyongsong bonus demograi tahun 201!, antara lain dengan lebih memokuskan diri ke pen"apaian komponen ;P( lainnya yaitu okus pada peningkatan "apaian angka harapan hidup dan okus lainnya adalah pada peningkatan pengeluaran perkapita. 4. Penu#u$ )ari gambaran yang dijelaskan sebelumnya, dapat disimpulkan bah4a dari sudut pandang kesiapan Provinsi Papua Barat dalam menyongsong masa !indo! of opportunity bonus demograi tahun 201!, yang pun"aknya baru akan terjadi pada tahun 20#$-20#5, dan mengingat pembangunan modal manusia yang menjadi salah satu saluran utama dari transisi demograi membutuhkan 4aktu yang relati lama, maka upaya mempersiapkan lebih banyak modal manusia yang terbuka "ukup lebar yang bisa dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat bisa lebih diokuskan kepada pen"apaian komponen ;P( yang lainnya seperti dalam hal peningkatan angka harapan hidup melalui pembangunan dan penyediaan asilitas kesehatan dan peningkatan daya beli masyarakat melalui ormalisasi sektor ekonomi kerakyatan. 5. %a&#ar Re&erensi B99B:, Optimalisasi (emanfaatan )onus *emografi. ?@nlineA http8BB444.bkkbn.go.id diakses 5 September 201$. )imas (uCammar, +ualitas ,anusia +unci *eviden *emografi, ?@nlineA http8BB444.a"ademia.eduB!3#1303B9ualitasD (anusiaDkun"iD)ividenD)emograi diakses 5 September 201$. )inaskertransduk Provinsi 0atim. ,anfaatkan )onus *emografi, (ilar (roduktivitas dan (ertumbuhan &konomi, ?@nlineA http8BBdisnakertransduk.jatimprov.go.idBketena gakerjaanB20#-manaatkan-bonus-demograi-- pilar-produktivitas-dan-pertumbuhan-ekonomi diakses 5 September 201$. Kom$onen 'P( 'ndonesia 2012 Pa$ua )ara# 2013 ,== !2.3> !2.1$ ,(= 2#.25 2$.1$ 17S 3.03 3.5# PPP !$1.0$ !0$.32 ;P( >#.22 >0.!2