You are on page 1of 6

MODUL 2

CATU DAYA DAN RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG



Nama : Nurul Atiqah
NIM : 10211032
Email : tiqah_pinang@yahoo.com
Shift/Minggu : IV/1
Asisten : Resti Marlina (10209095)
: Ahmad Sidik (10209059)
: Ulin Nuha (10210095)
Tanggal Praktikum : 10 Oktober 2012
Tanggal Pengumpulan: 16 Oktober 2012

Abstrak
Praktikum ini membahas mengenai prinsip kerja dasar dioda semikonduktor (diode p-n dan diode
zener) dan rangkaian penyearah gelombang (setengah penuh, gelombang penuh dan catu daya dengan
regulator zener). Pada percobaan karakteristik dioda bertujuan untuk menentukan tegangan dan arus
dioda dan pada percobaan rangkaian penyearah bertujuan untuk menentukan tegangan outputnya.
Dari hasil percobaan didapatkan arus dan tegangan diode sehingga dapat dibuat kurva karakteristik
dioda dan juga dapat dilihat bentuk tegangan output dari rangkaian penyearah.
Kata Kunci : Catu daya, Dioda, Dioda Zener

1. Tujuan Praktikum

a. Mengukur nilai tegangan dan arus
diode untuk memahami kurva
karakteristik dioda
b. Mengukur tegangan output dari
rangkaian penyearah setengah
gelombang, gelombang penur dan
regulator zener


2. Teori Dasar
Dioda merupakan suatu komponen
elektronika berbahan semikonduktor berupa
silicon atau germanium yang dapat melewatkan
arus pada satu arah saja.

Gambar 1. Kurva karakteristik dioda
Karakteristik dioda merupakan
hubungan dari arus dioda dan beda tegangan
antar kedua ujung dioda. Pada gambar 2
terlihat, jika diberi panjar maju, arus I
D
mula-
mula mempunyai nilai yang mendekati nol,
tetapi arus akan naik dengan cepat seiring
dengan perubahan tegangan V
D
. Tegangan
tersebut dinamai tegangan potong.
[1]

Gambar 2. Skema rangkaian untuk menentukan
karakteristik diode
Kurva karakteristik dapat diperoleh
dengan mengukur tegangan dioda V
D
dan arus
yang melalui dioda I
D.
Dengan memberikan dan
merubah nilai tegangan V
cc,
nilai tegangan V
ab
dan V
bc
dapat diperoleh dengan hubungan
sebagai berikut:
V
cc
= V
ab
+ V
bc
= V
ab
+ (I
D
x R
L)
...............(1)
I
D
= -

(2)
Persamaan di atas menyatakan suatu
persamaan garis dengan kemiringan -1/R
L.
Perpotongan persamaan garis tersebut dengan
kurva karakteristik diode menyatakan arus dan
tegangan diode.
Salah satu jenis dioda yaitu dioda zener.
Diode zener adalah dioda yang digunakan pada
daerah dadal. Dioda zener memiliki tegangan
yang telah ditentukan dalam pembuatannya.
Diode zener digunakan sebagai pengatur
tegangan dengan berperan sebagai beban.
Diode zener akan mengalirkan banyak arus
listrik jika tegangan terlalu tinggi dan
mengurangi arus listrik jika tegangan teralu
renda, sehingga menyebabkan tegangan
stabil.
[3]


Gambar 3. Kurva dioda zener
[2]
Rangkaian penyearah akan sering
ditemukan pada modul catu daya. Rangakain
penyearah ini dibagi 3 yaitu rangkaian
oenyearah setengah gelombang, rangakaian
penyearah gelombang penug dan catu daya
dengan regulator zener.

Gambar 4. Skema penyearah setengah gelombang
Sistem penyearah setengah gelombang
menggunakan satu buah dioda untuk
menyearahkan sinyal AC. Dalam hal ini dioda
hanya melewatkan setengah dari bentuk
gelombang sedangkan setengah gelombang
lainnya tidak dipakai. Jadi sistem penyearah
setengah gelombang ini tidak efisien untuk
transfer daya.
[4]


Gambar 5. Skema penyearah gelombang penuh
2 dioda
Sistem penyearah gelombang penuh
artinya mengambil semua bagian dari sinyal
AC untuk disearahkan. Pada penyearah
gelombang penuh sistem CT maka dibutuhkan
satu buah kumparan kawat lagi yang disusun
kebalikan dari kumparan yang pertama.
Pertemuan antara kumparan pertama dan
kumparan kedua disebut dengan CT (Center
Tap). Titik CT inilah kemudian yang akan
menjadi titik referensi tegangan (titik nol).

Gambar 6. Skema penyearah gelombang penuh 4
dioda
Prinsip penyearah gelombang penuh
sistem jembatan hampir sama dari sistem CT
yaitu bertujuan melewatkan semua bagian
sinyal AC. Namun penyearah sistem jembatan
hanya memerlukan satu kumparan saja. Untuk
mengambil fasa sinyal AC bagian atas dan
bawah digunakan empat dioda yang bekerja
bergantian saat sinyal AC berayun pada posisi
atas dan bawah.
Kualitas rangkaian penyearah dengan
tapis dinyatakan oleh nisbah riak puncak ke
puncak (peak to peak ripple ratio/PPRR).
pprr =


: V
DC rata-rata =


............(3)
Untuk setengah gelombang:
V
rpp
=

...(4)
Untuk gelombang penuh:
V
rpp =
=

...(5)

Gambar 7. Skema penyearah dengan regulator zener
Rangkaian ini merupakan rangkaian
penyearah yang mampu meratakan output DC,
sekaligus sebagai rangkaian stabilisator
tegangan (voltage stabilizer).
3. Data

Percobaan 1: karakteristik dioda

Polaritas : Anoda Katoda (Panjar maju)
R
l
= 9.84 k


Tabel 1. Karakteristik diode panjar maju
Vcc
(V)
Vab
(V)
Vbc
(V)
R
L
I
D
(A)
Vab +
Vbc
(V)
0.2 0.191 0.003 9840 3E-07 0.1935
0.4 0.332 0.06 9840 6.1E-06 0.392
0.6 0.386 0.208 9840 2.1E-05 0.5947
0.8 0.412 0.372 9840 3.8E-05 0.784
1 0.429 0.512 9840 5.2E-05 0.941
1.2 0.445 0.758 9840 7.7E-05 1.203
1.4 0.455 0.955 9840 9.7E-05 1.41
1.6 0.462 1.12 9840 0.00011 1.582
1.8 0.471 1.341 9840 0.00014 1.812
2 0.476 1.477 9840 0.00015 1.953
2.2 0.484 1.708 9840 0.00017 2.192
2.4 0.488 1.895 9840 0.00019 2.383
2.6 0.491 2.11 9840 0.00021 2.601
2.8 0.498 2.295 9840 0.00023 2.793
3 0.504 2.545 9840 0.00026 3.049
3.2 0.507 2.701 9840 0.00027 3.208
3.4 0.51 2.877 9840 0.00029 3.387
3.6 0.512 3.008 9840 0.00031 3.52
3.8 0.517 3.269 9840 0.00033 3.786
4 0.518 3.408 9840 0.00035 3.926
4.2 0.523 3.755 9840 0.00038 4.278
4.4 0.525 3.87 9840 0.00039 4.395
4.6 0.517 4.05 9840 0.00041 4.567
4.8 0.529 4.25 9840 0.00043 4.779
5 0.531 4.41 9840 0.00045 4.941






Polaritas : Katoda-Anoda (Panjar Mundur)
R
L
= 9.84 k

Tabel 2. Karakteristik diode panjar mundur

Vcc
(V)
Vab
(V)
Vbc
(V)
R
L

I
D
(A)
Vab + Vbc
(V)
-0.2 -0.2 0 9840 0 -0.199
-0.4 -0.4 0 9840 0 -0.396
-0.6 -0.59 0 9840 0 -0.594
-0.8 -0.8 0 9840 0 -0.797
-1 -1 0 9840 0 -1
-1.2 -1.2 0 9840 0 -1.198
-1.4 -1.4 0 9840 0 -1.399
-1.6 -1.96 0 9840 0 -1.96
-1.8 -1.83 0 9840 0 -1.832
-2 -2.94 0 9840 0 -2.94
-2.2 -2.2 0 9840 0 -2.195
-2.4 -2.39 0 9840 0 -2.391
-2.6 -2.6 0 9840 0 -2.596
-2.8 -2.8 0 9840 0 -2.8
-3 -3 0 9840 0 -3
-3.2 -3.2 0 9840 0 -3.201
-3.4 -3.49 0 9840 0 -3.488
-3.6 -3.6 0 9840 0 -3.596
-3.8 -3.79 0 9840 0 -3.79
-4 -3.99 0 9840 0 -3.99
-4.2 -4.19 0 9840 0 -4.19
-4.4 -4.39 0 9840 0 -4.39
-4.6 -4.59 0 9840 0 -4.59
-4.8 -4.77 0 9840 0 -4.77
-5 -4.99 0 9840 0 -4.99

Percobaan 2 : Penyearah setengah
gelombang

Tabel 3. Penyearah setengah gelombang

Input
(AC
Vbc
Multimeter Osiloskop
Volt) (AC Volt) (AC Volt)
10 1.727 5
20 3.8 10
30 5.77 15


Percobaan 3: Pembebanan pada catu daya
penyearah gelombang penuh
Tanpa kapasitor
Tabel 4. Pembebanan penyearah gelombang penuh tanpa
kapasitor
No
R
k
Va
(V)
Vb
(V)
Vc
(V)
1 9.84 5.39 5.39 4.36
2 0.99 5.38 5.38 4.25
3 0.217 5.38 5.37 4.15
4 4.68 5.4 5.4 4.34

Dengan kapasitor
Tabel 5. Pembebanan penyearah gelombang penuh
dengan kapasitor
No
R
k
C
(F)
Va
(V)
Vb
(V)
Vc
(V)
Vrpp
(V)
1 4.68 100 5.42 5.42 6.95 0.2
2 0.99 100 5.42 5.42 6.71 0.6
3 0.218 100 5.42 5.42 6.1 1.6

Percobaan 4: Catu daya dengan regulator
zener
Tabel 6. Catu daya dengan regulator zener
No
R
k
Va
(V)
Vb
(V)
Vc
(V)
1 9.84 5.42 5.42 4.29
2 0.99 5.42 5.42 1.063
3 4.68 5.42 5.42 3.211




4. Pengolahan Data

Pada percobaan 1, baik itu panjar maju
maupun panjar mundur dapat diperoleh Vcc =
Vab + Vbc secara teori dengan menggunakan
rumus 1 (dapat dilihat di tabel 1).
I
D
secara teori dapat diperoleh dengan
menggunakan rumus 2. Secagai contoh diambil
sampel pada data ke
Berdasarkan tabel 1 dapat diperoleh
kurva karakteristik panjar maju seperti di
bawah ini.


Gambar 8. Kurva karakteristik panjar maju

Gambar 9. Vin panjar maju

Gambar 10. Vout panjar maju
Berdasarkan tabel 2 dapat diperoleh
kurva karakteristik seperti di bawa ini.

Gambar 11. Kurva karakteristik panjar mundur

Gambar 12. Kurva karakteristik diode




Gambar 13. Pembebanan pada catu daya tanpa
kapasitor

Gambar 14. Pembebanan pada catu daya
dengan kapasitor
Berdasakan data yang diperoleh, dapat
dicari Vrpp nya dengan menggunakna rumus ke 4.
0
0.0001
0.0002
0.0003
0.0004
0.0005
0 0.2 0.4 0.6
I

(
A
)

Vab (V)
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
-6 -4 -2 0
I

(
A
)

Vab (V)
0
0.0001
0.0002
0.0003
0.0004
0.0005
0 20 40 60
I

(
A
)

Vab (V)
Vrpp1 = 0.913 Volt.
Vrpp2 = 9.12 Volt
Vrpp3 = 4.14 Volt
Karena Vrpp telah didapat, maka dapat
dicari rrpp nya dengan menggunakan rumus 3.
pprr1 = 6.4
pprr2 = 3.02.8
pprr3 = 137.5

5. Analisis

Dari gambar 8 panjar maju dapat dilihat
bahwa mula-mula arus bernilai nol, namun arus
akan naik dengan cepat terhadap perubahan
V
D.
tegangan pada saat arus mulai melonjak
terjadi ketika V = 0.4. Hal ini sesuai dengan
referensi dimana seharusnya tegangan
potongnya berada di sekitar 0.7 V.
Dari gambar 9 panjar mundur arus yang
mengalir sangat kecil mendekati nol dimana rus
ini sudah mengalami perubahan dan tidak
bergantung pada tegangan dioda sehingga arus
tersebut mengalami penjenuhan.
Pengukuran dengan osiloskop
mengalami perbedaan nilai dengan pengukuran
multimeter. Pengukuran dengan multimeter
tegangan yang terukur yaitu tegnagn rms nya
sedangkan pada osiloskop yaitu tegnagan
puncaknya. Factor koreksi untuk tegangan rms
dan tegnagan puncak yaitu Vp = rms.
Hasil keluaran pembebanan pada catu
daya penyearah gelombang penuh dengan
kapasitor dan tanpa kapasitor mengalami
perbedaan. Tegangan keluaran dengan
kapasitor lebih besar bila dibandingkan dengan
yang tanpa menggunakan kapasitor, hal ini
dikarenakan pada saat tegangan masukan
sudah turun, catu daya yang menggunakan
kapasitor akan menurunkan tegangan keluaran
secara perlahan sehingga tegangan keluaran
tidak akan segera turun seperti yang terjadi
pada catu daya gelombang penuh tanpa
kapasitor.
Pada penyearah gelombang penuh 4
dioda, seluruh tegangan dapat terpakai pada
rangkaian. Sedangkan pada gelombang penuh 2
dioda terdapat tegnagan yang tidak lolos di
dioda.
Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa
tegnagan keluar mengalami penurunan
tegnagan jika kita tambah pembebana
kepaanya. Zener berguna karena di sini zener
berfungsi sebagai penstabil tegangan sehingga
apabila dikenakan pembebanan dalam batas
tertentu maka tegangan keluaran akan konstan.

6. Kesimpulan
Arus akan naik dengan cepat
(monoton naik) pada saat panjar
maju
Arus mengalir sangat kecil
mendekati nol pada saat panjar
mundur
Rangkaian penyearah setengah
gelombang tegangan keluarnya berupa
gelombang setengah siklus tegangan AC
yang searah
Rangkaian penyearah gelombang penuh
tegangan keluarnya berupa gelombang
satu siklus penuh
Prinsip kerja regulator zener yaitu zener
bekerja pada daerah breakdown,
sehingga menghasilkan tegangan output
yang sama dengan tegangan zener
asalkan pembebanan yang dikenakan
tidak melebihi batas tertentu

7. Referensi

[1]
Modul Praktikum Elektronika Semester 1
2012/2013
[2]
http://www.electronics-
tutorials.ws/diode/diode_7.html (diakses
Selasa, 16 Oktober 2012 pukul 20.03)
[3]
Sutrisno, Elektronika: teori dan
penerapannya. Bandung Penerbit 1986
[4]http://abisabrina.wordpress.com/2010/08/19/si
stem-power-supply/ (diakses Selasa, 16 Oktober
2012 pukul 19.37)

You might also like