You are on page 1of 25

Presentasi Kasus

HIPOTIROID



Oleh:
Rizki Indah Yati
(20080310199)
Preceptor:
Dr. Kuadiharto Sp.PD
BAB I
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. N
Usia : 41 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Kawin
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : Tamat SMA
Alamat : Klumput, Salatiga
Masuk Tanggal : 28 Februari 2012
No RM : 10-15-69

ANAMNESIS
Keluhan Utama : tidak bisa memiringkan badan dan
tidak bisa berjalan.

Keluhan Tambahan : pandangan kabur dan belum menstruasi
selama 2 bulan

RPS : 1 minggu sebelum masuk RS pasien
mengeluh tidak bisa berjalan, susah
menggerakan badan, tidak bisa melihat,
demam (-), batuk (-), pilek (-), seseg (-), nyeri
ulu hati (-), mual (-), muntah (-), badan lemas,
bengkak seluruh tubuh (-), pusing (-), nyeri
kepala (-), nyeri dada (-), berdebar-debar (-),
belum BAB dan belum bisa BAK, belum
menstruasi selama 2 bulan.

HSMRS pasien mengeluh lemas dan tidak bisa berjalan, tidak bisa
memiringkan badan, pandangan kabur, demam (-), batuk (-), pilek (-),
pusing (-), nyeri kepala (-), sesak nafas (-), nafsu makan menurun, tetapi
berat badan dirasa semakin naik, badan lemas (+), mual (-), muntah (-),
bengkak seluruh tubuh (-), nyeri dada (-), berdebar-debar (-), belum
BAB dan belum bisa BAK, belum menstruasi selama 2 bulan.

Riwayat Penyakit Dahulu : keluhan baru dirasakan satu kali
ini.Riwayat operasi kelenjar tiroid
(+) sewaktu pasien masih SMA, riwayat
diabetes mellitus (+), riwayat
hipertensi (-), riwayat epilepsi (+).

Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada keluarga yang mengalami
hal serupa dengan pasien, diabetes
mellitus (+), hipertensi (-), asma (-)


PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : lemah, tampak sakit, mata melotot
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 120/ 87 mmHg
Suhu : 36,4 C
Nadi : 78x/ menit, regular, isi cukup
RR : 14x/ menit torakoabdominal

Keadaan spesifik :
Kulit : Warna sawo matang, turgor kembali lambat, ikterus pada kulit
(-), sianosis (-), scar (-), pucat pada telapak tangan dan kaki (+),
pertumbuhan rambut normal.
Kepala : Bentuk bulat, simetris, warna rambut hitam dan bekas jahitan di
os frontalis (+)
Mata : Edema palpebra (-/-), konjungtiva palpebra pucat (+/+), sklera
ikterik (-/-), oftalmopati (+), pupil isokor, reflek cahaya normal,
pergerakan mata ke segala arah baik.
Hidung : Septum dan tulang-tulang dalam perabaan baik, penyumbatan (
-), perdarahan (-), pernapasan cuping hidung (-).
Telinga : Nyeri tekan processus mastoideus (-), pendengaran baik.
Mulut : Pembesaran tonsil (-), gusi berdarah (-), stomatitis (-)
Leher : Pembesaran kelenjar tiroid (+), terlihat jahitan bekas operasi
tiroid (+), kaku kuduk (-).
Dada : Bentuk dada simetris, nyeri tekan (-), krepitasi (-)


Paru-paru :
Inspeksi : Statis, dinamis simetris kanan dan kiri
Palpasi : Costofremitus kanan < kiri
Perkusi : Sonor (+)
Auskultasi : Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung :
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat.
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Palpasi : Batas jantung sulit dinilai
Auskultasi : S1/ S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Perut :
Inspeksi : Simetris, perut membesar
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar tidak teraba, lien teraba (+), tidak teraba
massa
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal
Extremitas atas : gerakan tidak bebas, nyeri sendi (+), pitting edema (-/-), jaringan
parut (-), pigmentasi normal, acral dingin, clubbing finger (-/-)
Extremitas bawah : gerakan tidak bebas, nyeri sendi (+), pitting edema (+/+),
jaringan parut (-), pigmentasi normal, clubbing finger (-), akral dingin

HASIL LABORATORIUM
02-03-2013
HEMATOLOGI
AL : 9,6 (N) AT : 477 ()
AE : 3,71 () Ureum : 26 (N)
HB : 10 () Creatinin: 0,6 (N)
HT : 30,6 () Natrium : 133 ()
MCV : 82,5 () Kalium : 3,4 ()
MCH : 27,0 () Chlorida : 93 ()
MCHC : 32,7 (N) Kalsium : 7,8 ()
SGOT : 61 () SGPT : 47 ()

05-03-2013
Natrium : 137 (N) Clorida : 96 (N)
Kalium : 3,7 (N) Calsium : 8,1 (N)




01-02-2013
URINE RUTIN
Makroskopis Mikroskopis
Warna : Kuning Epithel : 1-2 / Lpk
Bau : Khas Lekosit : 1-2 / Lpb
pH/ Keasaman : 7,5 / Basa Eritrosit : 10-12 / Lpb
Kejernihan : Keruh Bakteri : Negatif
Berat Jenis : 1.010 Silinder : Negatif
Protein : Negatif Kristal : Negatif
Reduksi : Normal Benang Mukus : Negatif
Bilirubin : Negatif Lain-Lain : Negatif
Urobilinogen : Normal
Keton : Negatif
Nitrit : Negatif
Blood : 0,10 Eri/ l
Lekosit : Negatif

HASIL USG ABDOMEN
Hepar dan Vesica Fellea : Bentuk dan besar DBN ekhostruktur homogeny
Sistema vena hepatica dan bilier regular
Tak tampak kista, nodul, sludge, dan massa
VF : DBN
LIEN : DBN
Pankreas : sukar dinilai sebab superposisi Udara Intraintestinal
Ren Dx/Sn :Ren Dx/Sn batas koretks dan medulla tegas
PCS dan ureter 1/3 Proksimal Ren Dx/Sn tak melebar
Tak tampak batu, kista, nodul, dan massa
Vesika Urinaria : dinding regular, mukosa tak menebal, tak tampak
divertikel, batu dan massa intra VU
Aorta : dinding regular, KGB Para Aorta tak membesar.
Tampak gambaran udara intraintestinal
KESAN:
Meteorismus
Tak tampak kelainan pada organ intra dan retro peritoneal
Pancreas sukar dinilai

TERAPI YANG TELAH DIBERIKAN
Infus RL 20 tpm
Pralax syr 3x1 cth
Spirolacton 1x1
Digixon 2x1/2
ISDN 3X1
Dulcolax Supp Extra
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
HIPOTIROID
Hipotiroidisme merupakan suatu sindroma
klinis akibat penurunan produksi dan sekresi
hormon tiroid. Hal tersebut akan
mengakibatkan penurunan laju metabolisme
tubuh dan penurunan glukosaminoglikan di
interstisial terutama dikulit dan otot.
ETIOLOGI
1. Malfungsi Hipotalamus dan hipofisis anterior
2. Malfungsi kelenjar tiroid
3. Sebab-sebab bawaan (kongenital), antara lain:
Pengobatan Yodium Radio-aktif
Induksi Obat-obatan
Hashimotos Thyroiditis
4. Sebab-sebab yang didapat, antara lain:
Tiroiditis limfositik menahun
Tiroidektomi
Defisiensi yodium (gondok endemik)



KLASIFIKASI
Primer : lebih mengacu kepada disfungsi kelenjar tiroid itu sendiri.
Goiter : Tiroiditis Hashimoto, fase penyembuhan setelah tiroiditis,
defisiensi yodium.
Non-goiter : destruksi pembedahan, kondisi setelah pemberian yodium
radioaktif atau radiasi eksternal, agenesis, amiodaron
Sekunder : kegagalan hipotalamus ( TRH, TSH yang berubah-ubah, T4
bebas) atau kegagalan pituitari ( TSH, T4 bebas).
Hipotiroidisme tersier, jika sepenuhnya disebabkan oleh hipofisis.
Berdasarkan usia awitan hipotiroid dibedakan menjadi tiga, yaitu :
Hipotiroidisme dewasa atau maksidema
Hipertiroidisme juvenilis, timbul sesudah usia 1 atau 2 tahun
Hipotiroidisme congenital atau kreatinin disebabkan oleh kekurangan hormon
tiroid sebelum atau segera sesudah lahir.

MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis per-sistem antara lain adalah:

Sistem Integumen : kulit dingin, pucat, kering, brsisik, menebal, rambut
kering dan rontok
Sistem Pulmonari : hipoventilasi, dipsnea
Sistem Cardiovaskular : bradikardi, distritmia, pembesaran jantung, toleransi
terhadap aktivitas menurun
Metabolik : penurunan metabolism basal, penurunan suhu tubuh,
intoleransi terhadap dingin
Sistem Musculoskeletal : nyeri otot, kontraksi dan relaksasi yang mlambat,
kesemutan
Sistem Neurologi : intelektual yang melambat, berbicara lambat dan
terbata-bata, gangguan memori, perhatian kurang,
hilang pendengaran.
Sistem Gastrointestinal : anoreksia, peningkatan berat badan, konstipasi,
distensi abdomen, penurunan peristaltik usus.
Sistem Reproduksi : pada wanita terjadi perubahan menstruasi,
seperti amenorea, atau masa menstruasi yang
memanjang.
Psikologis : apatis, agitasi, depresi, paranoid, menarik diri.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium
Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH,
dan TRH akan dapat mendiagnosis kondisi dan lokalisasi
masalah di tingkat susunan saraf pusat atau kelenjar tiroid.
Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui fungsi tiroid
biasanya menunjukkan kadar T4 yang rendah dan kadar TSH
yang tinggi.
b. Radiologis
Pemeriksaan rontgen dada bisa menunjukkan adanya
pembesaran jantung. USG atau CT scan tiroid (menunjukkan
ada tidaknya goiter), X-foto tengkorak (menunjukkan
kerusakan hipotalamus atau hipofisis anterior), dan Tiroid
scintigrafi.
c. Tiroidektomi
Suatu tindakan pembedahan pengangkatan seluruh jaringan
tiroid pada kedua lobus.

KOMPLIKASI
1. Koma Miksedema
Koma miksedema ditandai oleh ekaserbasi
(perburukan) semua gejala hipotiroidisme termasuk
hipotermi tanpa menggigil, hipotensi, hipoglikemia,
hipoventilasi dan penurunan kesadaran.
2. Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan
(Kretinisme)
Jika hipotiroidisme yang berat sudah terjadi sewaktu
hidup fetal, maka kita akan mendapat penderita yang
cebol dan mungkin imbesil. Pada waktu lahir tidak
ditemukan kelainan tetapi pada umur 2-3 bulan sudah
bisa timbul gejala lidah tebal dan jarak antara kedua
matalebih besar dari biasanya. Pertumbuhan tulang
juga terhambat.

Continue
3. Penyakit Hashimo
Disebut tiroiditis otoimun, terjadi akibat otoantibody yang
merusak jaringan tiroid. Ini menyebabkan penurunan HT
disertai peningkatan kadar TSH dan TRH akibat umpan balik
negative yang minimal.
4. Gondok Endemik
Hipotiroid akibat defisiensi iodium dalam makanan. Ini terjadi
karena sel-sel tiroid menjadi aktif berlebihan dan hipertofik
dalam usaha untuk menyerap semua iodium yang tersisa dalam
darah. Kadar HT yang rendah akan disertai kadar TSH dan TRH
yang tinggi karena minimnya umpan balik.
5. Karsinoma Tiroid
Karsinoma tiroid dapat terjadi akibat terapi tiroidektomi,
pemberian obat penekan TSH atau terapi iodium radioaktif
untuk menghancurkan jaringan tiroid. Terapi-terapi tersebut
akan merangsang proliferasi dan hyperplasia sel tiroid.


TERAPI
Obat oral terbaik adalah T4 (L-tiroksin). Akhir-akhir ini dilaporkan
Bahwa kombinasi pengobatan T4 dengan T3 (50 ug T4 diganti 12,5
ug T3) memperbaiki mood dan faal neuropsikologis. Tiroksin
dianjurkan diminum pagi hari dalam keadaan perut kosong dan
tidak bersama bahan lain yang mengganggu serapan dari usus.
Contohnya pada penyakit sindrom malabsorbsi. Dosis rerata
substitusi L-T4 ialah 112 ug/hari atau 1,6 ug/kgBB atau 100-
125mg sehari. Untuk L-T3 25-30 ug. Kadar TSH awal seringkali
dapat digunakan patokan dosis pengganti: TSH 20 uU/ml butuh
50-75 ug tiroksin sehari, TSH 44-75 Uu/ml butuh 100-150 ug.
Sebagian kasus membutuhkan 100-200 ug L-T4 sehari.

BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan anamnesis, pasien mengeluh tidak bisa
berjalan, pandangan kabur, lemes, berkeringat banyak, beberapa
minggu yang lalu belum BAB, dan susah BAK. Selain itu juga
disertai sesak dan sempat kejang < 5 menit, pasien memiliki
riwayat epilepsi dan dari 3 bulan yang lalu belum mestruasi. Dan
pasien juga merasa berat badannya naik. Dari pemeriksaan fisik
terlihat mata membesar/melotot, perut membesar, tangan dan
kaki dingin, serta bengkak dpergelangan kaki dan terdapat bekas
jahitan di os frontalis dan leher. Ibu pasien mengatakan dulu
pasien pernah operasi kelenjar tiroid sewaktu SMA. Sebelum
diopname pasien sering kontrol dipoli dan didapatkan kadar TSH
meningkat/tinggi (28,75) dan kadar T4 juga tinggi (18,703) dari
hasil pemeriksaan kadar tiroidnya berarti pasien ini termasuk
dalam hipotiroid tersier. Dimana pada hipotiroid tersier
didapatkan kadar T4 dan TSH meningkat. Hasil laboratorium yang
didapatkan tidak terjadi peningkatan leukosit, anemia
normokromik normositik dengan Hb : 10 gr/dL, pemeriksaan
elektrolit dalam batas normal.


Pemberian pralax syrup pada pasien ini ditujukan untuk
konstipasi (susah buang air besar) yang sudah lama diderita pasien.
Pemberian Dixogin bertujuan untuk membantu membuat detak
jantung lebih kuat dan dengan irama yang lebih teratur. Karena
biasanya detak jantung pada pasien hipotiroid bradikardi.
Spironolakton termasuk golongan antagonis reseptor aldosteron,
salah satu manfaatnya adalah dapat mengobati pasien yang
mengalami rasa lelah atau kehilangan koordinasi otot, dan masalah
dengan ucapan, dan kontrol kandung kemih. ISDN diberikan sebagai
vasodilatasi pembuluh darah. Sedangkan Dulcolax supp extra juga
diberikan untuk pasien yang konstipasi.
Pada pasien ini juga dilakukan bladder training. Bladder
training adalah latihan yang dilakukan untuk mengembalikan tonus
otot kandung kemih agar fungsinya kembali normal.
Tujuannya adalah:
Melatih pasien untuk melakukan BAK secara mandiri
Mempersiapkan pelepasan kateter yang sudah terpasang lama
Mengembalikan tonus otot dari kandung kemih yang semestara
waktu tidak ada karena pemasangan kateter.

THANKS YOU

You might also like