You are on page 1of 8

1 of 5

Publikasi No. 03 Januari 2004 Migas Indonesia


ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN*
Oleh: Ilham
Abstrak
Paper ini diberi judul Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Judulnya dibuat sedemikian agar pembaca sekalian
berminat dan tertarik untuk mengenal apa sih sebenarnya itu AMDAL?. Isi dari pada makalah ini akan memuat beberapa
aspek yang mendasar yang sering menjadi acuan pada setiap pelajaran atau kursus mengenai AMDAL yang biasanya
ditempuh melalui kursus secara khusus. Waktu yang diperlukan untuk memahami secara lebih konprehensif apa itu
AMDAL melalui kursus AMDAL terbagi ke dalam beberapa jenjang (tingkatan). Kursus AMDAL Type A merupakan
jenjang kursus AMDAL untuk memahami dasar-dasar mengenai ilmu AMDAL. Kursus AMDAL Type B merupakan
jenjang kursus untuk memahami bagaimana membuat atau melaksanakan studi AMDAL terhadap suatu rencana kegiatan
atau proyek. Kursus AMDAL Type C merupakan jenjang kursus untuk memahami dan mendalami bagaimana menilai
suatu dokumen AMDAL sebuah proyek yang sudah dibuat. Waktu yang diperlukan dari setiap kursus tersebut
masingmasing
sekitar 2 minggu, 1,5 bulan dan 2 minggu. Kali ini apa yang akan dipaparkan dalam waktu hanya sekitar 1 jam
dalam tulisan Pengenalan Terhadap AMDAL ini merupakan hal-hal umum yang perlu diketahui sebagai pengetahuan
awal
terhadap ilmu AMDAL.
Apa itu AMDAL* ?
Di Indonesia, AMDAL merupakan singkatan dari
kalimat Analisis Mengenai Dampak Lingkungan*.
Ingat! Ada juga akronim ANDAL. Nah, untuk
memahami secara lebih lengkap dan mengacu pada
peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia,
maka defenisi AMDAL disepakati seperti di bawah
ini :
AMDAL adalah:
Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha
dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
SEDANGKAN
ANDAL adalah:
Telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak
besar dan penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan
Ketentuan-ketentuan di atas mengacu pada peraturan
pemerintah PP. No. 27 Tahun 1999 Pasal 1 butir 1.
Peraturan ini masih berlaku di seluruh wilayah
Indonesia. Selain mengacu pada peraturan tersebut di
atas, maka landasan peraturan pemerintah tersebut di
atas mengacu pada undang-undang yaitu UU RI No.
23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan
hidup. Jadi sudah jelas acuan peraturan dan
perundangannya, jadi sebagai bangsa dan masyarakat
Indonesia kita wajib melaksanakannya sebagai
perwujudan berbangsa dan bermasyarakat yang baik.
Latar Belakang & Perundangan
Sebenarnya AMDAL itu sudah mulai berlaku di
Indonesia pada tahun 1986 karena berlakunya PP No.
29 Tahun 1986. Hal ini dimaksudkan sebagai bagian
dari studi kelayakan pembangunan suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan. Tujuannya untuk
memastikan bahwa pembangunan suatu rencana/atau
kegiatan yang akan dilaksanakan bermanfaat dan tidak
mengorbankan lingkungan hidup.
Lambat laun karena pelaksanaan aturan tersebut
terhambat akibat sifat birokratis maupun
metodologis, maka sejak 23 Oktober 1993
pemerintah RI mencabut PP.29.19986 kemudian
menggantinya dengan PP.51.1993.
Diterbitkannya Undang-Undang No. 23. 1997, maka
PP.51.1993 perlu penyesuaian, sehingga pada tanggal
7 Mei 1999, Pemerintah RI menerbitkan PP. No. 27
Tahun 1999 sebagai penyempurnaan PP. 51. 1993.
Efektif berlakunya PP. No. 27 Tahun 1999 mulai 7
November 2000 dan satu hal penting yang diatur
dalam PP No. 27 Tahun 1999 ini adalah pelimpahan
hampir semua kewenangan penilaian AMDAL
kepada daerah.
Ilham, holds Bachelor Science of Degree Marine Science &
Technology (Engineer), Hasanuddin University (UNHAS)
1995. Took AMDAL Course Type A dan B respectively in
Diponegoro University (UNDIP) Semarang and Gadjah Mada
University (UGM) Yogyakarta. Incumbent as Environmental
Engineer in Energy Equity Epic Pty. Ltd and Chairman of
Indonesia Oil and Gas Community Branch South Sulawesi
Email: ilham@epeec.or.id
2 of 5
Publikasi No. 03 Januari 2004 Migas Indonesia
Apa sih sebenarnya tujuan AMDAL ?
Pembaca sekalian, biasanya sesuatu yang dibuat punya
tujuan tersendiri, sama halnya dengan AMDAL. Apa
tujuan mari kita lihat sebagai berikut :
Tujuan & Sasaran AMDAL adalah:
Untuk menjamin agar suatu usaha dan/atau kegiatan
pembangunan dapat beroperasi secara berkelanjutan tanpa
merusak dan mengorbankan lingkungan atau dengan kata
lain usaha atau kegiatan tersebut layak dari aspek
lingkungan hidup.
Pada hakikatnya diharapkan dengan melalui kajian
AMDAL, kelayakan lingkungan sebuah rencana usaha
dan/atau kegiatan pembangunan diharapkan mampu
secara optimal meminimalkan kemungkinan dampak
lingkungan hidup yang negative, serta dapat
memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam
secara efisien.
Apa kegunaan & manfaat AMDAL ?
Ada 3 sasaran utama kegunaan dan manfaat AMDAL
itu yakni :
I. Pada Pemerintah: sebagai alat pengambil
keputusan tentang kelayakan lingkungan dari
suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
Merupakan bahan masukan dalam perencanaan
pembangunan wilayah.
Mencegah potensi SDA di sekitar lokasi proyek
tidak rusak dan menjaga kelestarian LH.
II. Pada Masyarakat: Dapat mengetahui rencana
pembangunan di daerahnya sehingga dapat
mempersiapkan diri untuk berpartisipasi.
Mengetahui perubahan lingkungan yang akan
terjadi dan manfaat serta kerugian akibat adanya
suatu kegiatan.
Mengetahui hak dan kewajibannya di dalam
hubungan dengan usaha dan/atau kegiatan di
dalam menjaga dan mengelola kualitas
lingkungan.
III. Pada Pemrakarsa: Untuk mengetahui masalahmasalah
lingkungan yang akan dihadapi pada
masa yang akan datang.
Sebagai bahan untuk analisis pengelolaan dan
sasaran proyek.
Sebagai pedoman untuk pelaksanaan pengelolaan
dan pemantauan lingkungan hidup.
Apa saja dokumen AMDAL itu ?
Para peserta In-House Training, dokumen AMDAL
itu terbagi dalam beberapa komponen dokumen yang
menjadi satu kesatuan rangkaian studi yang saling
terkait dan tidak terpisahkan. Dokumen AMDAL
terdiri dari :
Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak
Lingkungan (KA-ANDAL):
Dokumen ini merupakan ruang lingkup dan
kedalaman kajian analisis mengenai dampak
LH yang akan dilaksanakan sesuai hasil
proses pelingkupan
Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup
(ANDAL):
Dokumen ini memuat telaahan secara cermat
dan mendalam tentang dampak besar dan
penting suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan berdasarkan arahan yang telah
disepakati dalam dokumen KA-ANDAL.
Dokumen Rencana Pengelolaan LH (RKL)
Dokumen ini memuat berbagai upaya
penanganan dampak besar dan penting
terhadap LH yang ditimbulkan akibat
rencana usaha dan/atau kegiatan.
Dokumen Rencana Pemantauan LH (RPL)
Dokumen ini memuat berbagai rencana
pemantauan terhadap berbagai komponen
LH yang telah dikelola akibat terkena
dampak besar dan penting dari rencana usaha
dan/atau kegiatan.
Pendekatan studi AMDAL ?
Dalam kegiatan per-Amdal-an, pendekatannya juga
perlu diketahui agar proses pelaksanaanya bisa
seefisien mungkin. Di Indonesia, pendekatan
pelaksanaan studi AMDAL ada dikenal :
Pendekatan AMDAL Kegiatan Tunggal:
Yakni penyusunan atau pembuatan studi AMDAL
diperuntukkan bagi satu jenis usaha dan/atau
3 of 5
Publikasi No. 03 Januari 2004 Migas Indonesia
kegiatan, dimana kewenangan pembinaannya di
bawah satu instansi yang membidangi jenis usaha
dan/atau kegiatan tersebut.
Pendekatan AMDAL Kegiatan
Terpadu/Multisektor:
Yakni penyusunan studi AMDAL bagi jenis usaha
dan/atau kegiatan terpadu baik dalam perencanaan,
proses produksinya maupun pengelolaannya dan
melibatkan lebih dari satu instansi yang membidangi
kegiatan tersebut serta berada dalam satu kesatuan
hamparan ekosistem.
Pendekatan AMDAL Kegiatan dalam Kawasan:
Yakni penyusunan studi AMDAL bagi jenis usaha
dan/atau kegiatan yang berlokasi di dalam suatu
kawasan yang telah ditetapkan atau berada dalam
kawasan/zona pengembangan wilayah yang telah
ditetapkan pada kesatuan hamparan ekosistem.
Siapakah yang terlibat dalam proses
penilaian AMDAL ?
Dalam proses menilai dokumen AMDAL sebuah
rencana kegiatan atau proyek, maka pihak-pihak yang
terlibat dalam proses penilaian dokumen AMDAL
tersebut meliputi :
1. Komisi Penilai AMDAL:
Yaitu sebuah komisi yang bertugas menilai
dokumen AMDAL. Pada tingkat pusat
dinamakan Komisi Penilai Pusat. Ditingkat
daerah dinamakan Komisi Penilai Daerah.
Anggota-angotanya terdiri dari unsur
pemerintahan yang berkepentingan, unsur warga
dan masyarakat yang berkepentingan dan terkena
dampak.
2. Pemrakarsa:
Yaitu orang atau badan hukum yang bertanggung
jawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan
yang dilaksanakan.
3. Warga Masyarakat Yang Terkena Dampak
Yaitu seorang atau kelompok warga masyarakat
yang akibat akan dibangunnya suatu rencana
dan/atau kegiatan tersebut akan menjadi
kelompok yang diuntungkan (benerficary groups),
dan kelompok yang dirugikan (at-risk groups).
Lingkup warga masyarakat yang terkena dampak
ini dibatasi pada masyarakat yang berada dalam
ruang dampak rencan usaha dan/atau kegiatan
tersebut.
Namun dalam pelaksanaannya, komponen lainnya
yang turut berpedan dalam proses peng-AMDAL-an
antara lain Pemberi Ijin (Instansi yang berwewenang
menerbitkan ijin melakukan kegiatan), Pakar
Lingkungan dan Pakar Teknis (Seseorang yang
ahli di bidang lingkungan dan bidang ilmu tertentu),
Lembaga Pelatihan (Lembaga-lembaga yang
menyelenggarakan kursus-kursus dan/atau pelatihanpelatihan
yang berhubungan dengan pengelolaan LH
atau AMDAL), Konsultan (Orang atau badan
hokum yang diberi wewenang oleh pemrakarsa untuk
menyusun studi AMDAL.
Prosedur proses AMDAL ?
Kita memasuki pada tahapan yang lebih teknis.
Ketika sebuah rencana dan/atau kegiatan mau
dilaksanakan, maka perlu dipertanyakan apakah
rencana tersebut memerlukan studi AMDAL? Atau
tidak?. Untuk menjawabnya dapat mengacu pada
sebuah keputusan Menteri Negara LH
(KEPMENLH No. 17 Tahun 2001). Kepmen ini
memuat ketentuan dalam rangka penapisan semua
rencana dan/atau kegiatan yang memerlukan studi
AMDAL, di dalamnya dimuat semua jenis usaha
dan/atau rencana kegiatan yang memerlukan studi
AMDAL.
Jadi prosedur AMDAL meliputi 3 (tiga) proses besar:
1. Proses penapisan wajib AMDAL (Mengacu pada
KEPMEN LH No. 17 Tahun 2001)
2. Proses penyusunan dan penilai KA-ANDAL
3. Proses penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL
& RPL
Kiapan studi AMDAL itu dimulai ?
Hal ini penting juga untuk diketahui bahwa studi
AMDAL dilakukan pada saat perencanaan atau
sebelum usaha dan/atau kegiatan proyek
4 of 5
Publikasi No. 03 Januari 2004 Migas Indonesia
dilaksanakan (Seharusnya). Tapi kadangkala proses
pelaksananaanya yang bersifat siluman yaitu proyek
sudah berjalan dan proses AMDAL-nya menyusul
atau bahkan kadangkala proyek sudah selesai, studi
AMDAL-nya belum klaar juga.
Biagaimana mengajukan dokumen
AMDAL untuk dinilai ?
Perlu diketahui bahwa penilaian terhadap dokumen
AMDAL itu melalui 2 (dua) tahap yaitu:
1. Tahap penilaian terhadap KA-ANDAL
2. Tahap penilaian terhadap dokumen
ANDAL, RKL & RPL
Kedua tahap diatas ditempuh melalui prosedur
berupa pemeriksaan kelengkapan dokumen sesuai
pedoman penyusunan AMDAL, menyampaikan 1
(satu) sampel dokumen ke sekretariat Komisi
Penilaian Amdal yang telah ditentukan,
mempersiapkan sejumlah dokumen yang telah
ditetapkan dan terakhir memastikan kepastian waktu
persidangan untuk penilaian oleh komisi AMDAL.
Ketidaksiapan, ketidaklengkapan, maupun rendahnya
kualitas dokumen yang diserahkan untuk dinilai akan
menghambat proses penilaian, oleh karena Komisi
Penilai tidak bisa segera mengambil keputusan. Latar
belakang demikian inilah sehingga dalam
mempersiapkan suatu proses penilaian terhadap
dokumen AMDAL, perlu memperhatikan hal-hal :
Melaksanakan dengan cermat langkah-langkah
proses pengajuan dokumen AMDAL.
Faktor-faktor yang mempengaruhi presentasi dan
diskusi dalam siding.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelulusan
dokumen AMDAL.
Kapan dokumen AMDAL itu
dinyatakan sah diterima ?
KA-ANDAL dianggap sah sebagai dasar penyusunan
ANDAL, RKL dan RPL bilamana telah dinilai oleh
Komisi Penilai AMDAL dan mendapatkan
Keputusan dari Pemerintah (Menteri LH/Kepala
BAPEDAL, Gubernur atau Bupati/Walikota)
dalam waktu selambat-lambatnya 75 hari kerja sejak
diterimanya dokumen tersebut oleh Sekretariat
Komisi. Sebaliknya bilamana pemerintah (Menteri
LH/Kepala BAPEDAL, Gubernur atau
Bupati/Walikota) dalam waktu 75 hari kerja
tersebut tidak juga memberikan keputusan, maka
secara hokum KA-ANDAL tersebut sah sebagai
dasar penyusunan ANDAL.
Kieterlibatan Masyarakat dalam
AMDAL ?
Masyarakat merupakan focus dalam studi AMDAL
sehingga AMDAL bersifat terbuka untuk umum.
BAPEDAL/BAPEDALDA dan pemrakarsa wajib
mengumumkan secara luas suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan yang membutuhkan studi AMDAL
agas masyarakat luas dapat memberikan tanggapan
yang disalurkan lewat Komisi, terutama bagi
masyarakat yang berkepentingan langsung dengan
keberadaan rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut.
Kadaluarsanya/batalnya keputusan
persetujuan dokumen AMDAL ?
Keputusan terhadap dokumen AMDAL dinyatakan
kadaluarsa apabila rencana usaha dan/atau kegiatan
tidak dilaksanakan dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun
sejak ditetapkannya keputusan tersebut. Untuk
melaksanakan rencana usaha dan/atau kegiatannya,
pemrakarsa wajib mengajukan kembali permohonan
persetujuan atas ANDAL, RKL dan RPL kepada
instansi yang bertanggung jawab.
Keputusan kelayakan lingkungan berdasarkan hasil
ANDAL, RKL dan RPL dinyatakan batal bilamana
pemrakarsa melakukan perubahan lokasi rencana
kegiatan, desain, proses, kapasitas, bahan baku, bahan
penolong, atau akibat perubahan lingkungan yang
sangat mendasar karena peristiwa alam.
Pemantauan RKL dan RPL ?
Tujuan pemantauan terhadap dokumen RKL & RPL
adalah :
Untuk mengetahui pelaksanaan RKL dan RPL;
Untuk mengetahui tingkat ketaatan pemrakarsa
usaha dan/atau kegiatan dalam melakukan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan;
Untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan RKL
dan RPL dalam menjaga dan meningkatkan
kualitas lingkungan.
5 of 5
Publikasi No. 03 Januari 2004 Migas Indonesia
Pemantauan RKL dan RPL dilaksanakan oleh :
1. Pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan;
2. Pemerintah Propinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota yang bersangkutan;
3. Instansi Teknis/Sektor yang bertanggungjawab;
4. Bapedal, Bapedal Wilayah, Bapedalda Propinsi
dan Bapedalda Kabupaten
Penutup ?
AMDAL merupakan salah satu azas untuk
menunjang pembangunan berwawasan lingkungan.
Pada dasarnya prosedur untuk semua kegiatan hampir
sama satu dengan yang lain dan dapat dikaji dari PP
27/1999 tentang Analisis Dampak Lingkungan.
Pedoman pelaksanaan tertuang antara lain pada
Keputusan Kepala Bapedal KEP. No
9/KABAPEDAL/2/2000, Keputusan Ketua
Bapedal No. 056/1994 tentang kriteria dampak
penting, dan KEPMEN LH No. 17 Tahun 2001
tentang kegiatan yang wajib AMDAL.
Referensi:
Anonimous, 1997. Undang-Undang RI No. 23 Tahun
1997, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;
Anonimous, 1999. Peraturan Pemerintah RI No. 27
Tahun 1999, tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan;
Anonimous, 2000. Keputusan Menteri Negara LH No. 2
Tahun 2000, tentang panduan penilaian analisis mengenai
dampak lingkungan (AMDAL);
Anonimous, 2000. Keputusan Menteri Negara LH No. 8
Tahun 2000, tentang keterlibatan Masyarakat dan
Keterbukaan Informasi Dalam Proses Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan;
Anonimous, 2000. Keputusan Kepalda BAPEDAL No.
9 Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL);
Anonimous, 2001. Keputusan Menteri Negara LH,
tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib
Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL);
Chafid Fandeli, 1992. Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Prinsip Dasar dan Pemapanannya dalam
Pembangunan. Penerbit: Liberty, Yogyakarta;
Emil Salim, 1985. Pembangunan Berwawasan Lingkungan
LP3ES, Jakarta;
Hardjosoemantri Koesnadi, 1986. Hukum Tata
Lingkungan, Gadjah Mada University Press. Yogyakarta;
Munn, RE (ed) 1975. Environmental Impact Assessment.
Principles and Procedures Scope Rep. 5. Scope Secretariate,
Paris;
Otto Soemarwoto, 1998. Analisis Dampak
Lingkungan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta;
Soeratmo, G, 1988. Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta;
Zen, MT., 1982. Menuju Kelestarian Lingkungan Hidup.
Penerbit PT.Gramedia, Jakarta.
* Akan dipresentasikan pada In-House Training
Tema: Process, Engineering and Management
Central Gas Processing Plant Kampung Baru
Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd
24-25 Pebruari 2004

You might also like