You are on page 1of 17

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

(Individu)

KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN :

SUB UNIT : 1, Al Hidayah dan Ar Rahmah
UNIT : BL 13
KECAMATAN : Baturiti
KABUPATEN :Tabanan
PROVINSI : Bali





Disusun Oleh :

Nama Mahasiswa :Siti Mariyam
Nomor Mahasiswa : 11/318918/TP/10164


BAGIAN PENGELOLAAN KKN-PPM
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014

I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Pengayaan batin dan petualangan kemanusiaan
Proses KKN-PPM Antar semester 2014, di dusun Candikuning 2, Desa Candikuning,
Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Propinsi Bali berlangsung sejak 11 juli - 29 Agustus
2014. Dusun Candikuning 2 merupakan dusun yang unik, karena merupakan kampung Islam,
100 persen masyarakat dusun ini beragama Muslim akan tetapi mereka hidup baik dan
berdampingan bersama dengan masyarakat agama Hindu di dusun Candikuning 1. Mayoritas
masyarakat di dusun Candikunng 2 berprofesi sebagai pedagang ilegal di ekitar kawasan wisata
Danau Beratan, Kebun Raya Bali, dan Kawasan Bedugul. Lokasi dusun Candikuning 2 sangat
strategis dan pemandangannya indah. Sehingga banyak orang asing yang membeli tanah di desa
ini dan dijadikan vila atau home stay pribadi. Sedangkan masyarakat asli dusun ini mengalami
kenaikan jumlah penduduk terus menerus dan tidak diimbangi dengan persediaan lahan.
Banyak sekali pelajaran yang diperoleh selama mengikuti kegiatan KKN, banyak nilai
yang dipelajari dari masyarakat. Terutama tentang nilai toleransi beragama, masyarakat Dusun
Candikuing 1 dan Dusun Candikning 2 mempunyai nenek moyang yang bersama-sama
membangun desa dengan latar belakang agama Islam dan Hindu. Mereka menetapkan beberapa
kesepakatan yang tetap dijaga sampai saat ini. Misalnya posisi masjid yang berada lebih tinggi
daripada pura. Padahal seharusnya, aturan adat Bali mengatakan bahwa tidak ada bangunan yang
boleh lebih tinggi daripada pura. Selain itu masyarakat juga saling mengahrgai dalam kehidupan
sehari-hari. Secara wilayah, ada beberapa masyarakat Hindu yang tinggal di dusun Candikuning
2, akan tetapi secara administrasi masyarakat tersebut masuk adalam Dusun Candikuning 2
bukan Candikuning 1, begitu pula sebaliknya. Akan tetapi masyarakat muslim di dusun
Candikuning 2 sangat menghargai dan tidak ada ancaman atau penekanan dalam proses ibadah.
Warga di tempat KKN-PPM AS 2014 ini juga memberikan banyak nilai kehidupan
seperti saling berbagi, gotong royong, keakraban diantara warga, sikap musyawarah yang masih
kental, dan penerapan norma-norma kehidupan yang belum luntur sama sekali dari masyarakat.
Masyarakat sangat menjunjung kekompakan dalam berbagai macam kegiatan keagamaan dan
gotong royong. Misalnya dalam hajatan pernikahan, hajatan haji, pengajian, syawalan, dan
sebagainya. Akan tetapi masyarakat kurang menyukai hal yang bersifat administratif, hal ini
terbukti pada saat pembuatan administrasi desa, masyarakat dusun ini merupakan dusun yang
kurang antusias melengkapi data kependudukan.
Mata pencaharian penduduk yang sebagian besar sebagai pedagang menyebabkan
suasana desa lengang di siag hari. Apalagi jika hari libur tiba, akan sangat sulit menemukan
warga yang ada di rumah pada siang hari. Akan tetapi saat waktu ibadah tiba mereka akan
melaksanakan ibadah di masjid atau musola terdekat. Semangat kerja warga ini menjadi motivasi
bagi kami bahwa manusia harus berusaha maksimal dan mengerahkan tenaga untuk
mendapatkan rezeki akan tetapi angan sampai melupakan kebutuhan jiwa dan doa. Masyarakat
memegang teguh nilai Islam, dalam kehidupan sehari-hari mulai dari anak-anak dibudayakan
untuk menggunakan pakaian yang sopan dan menutup aurat. Sebagian kecil masyrakat yang
bekerja sebagai petani hanya mempunyai lahan yang sempit, mak dari itu Badan Amil Zakat
Nasional memberikan bantuan bagi masyarakat tersebut agar kesejahteraan mereka meningkat.
Sektor pertanian menjadi sektor yang penting untuk dikembangkan karena daerah ini
merupakan daerah yang terkenal sebagai sentra sayuran, buah, dan bunga potong. Akan tetapi
minat masyarakat untuk bertani mulai berkurang. Menurut mereka bertani itu membutuhkan
waktu yang lebih lama untuk memperoleh uang dibandingkan dengan berdagang. Namun
memang ada beberapa orang yang teguh bertani, mereka tetap melakukan kegiatan pertanian
dengan baik sehingga penghasilan bertani mereka baik dan mencukupi kebutuhan.

2. Keterlibatan dalam masyarakat
Mahasiswa KKN-PPM AS 2014 sangat antusias dalam mengikuti setiap kegiatan yang
dilakukan oleh warga masyarakat. Banyak sekali kegiatan yang sudah dilakukan oleh masyarakat
mulai dari awal kedatangan mahasiswa hingga akan akhir. Kegiatan yang dilakukan oleh warga
kebanyakan berhubungan dengan religius seperti pengajian, tadarusan pada bulan Ramadhan,
syawalan setelah Idul Fitri, acara pernikahan, acara naik haji, dan kegiatan TPA. Selain kegiatan
yang bersifat religius ini, warga masyarakat juga sering melakukan kerja bakti dan rapat ibu-ibu
PKK. Mahasiswa aktif melibatkan diri dalam kegiatan tersebut sehingga terjalin hubungan yang
baik antara masyarakat dengan mahasiswa sehingga kesan yang timbul baik. Hal ini juga
berguna kelak bagi mahasiswa apabila sudah lulus dan bersosialisasi secara langsung di
masyarakat luas agar tidak canggung dan dapat menerapkan sikap yang baik dalam berhubungan
dengan masyarakat. Selain itu, mahasiswa juga terlibat dalam kegiatan yang perayaan HUT RI
ke-69 dimana diadakan lomba bagi anak-anak maupun remaja. Hal ini dilakukan juga untuk
mengakrabkan hubungan dengan masyarakat. Di dusun ini jarang dilakukan perayaan
kemerdekaan RI sehingga dalam acara ini dapat menggugah semangat warga untuk kembali
merayakan hari kemerdekaan.

3. Hambatan/Tantangan
Hambatan ataupun tantangan yang dirasakan selama periode KKN-PPM AS 2014 ini
adalah waktu pengumpulan warga ketika akan dilakukan suatu kegiatan misalnya penyuluhan
maupun pelatihan dikarenakan sebagian besar warga bekerja sebagai pedagang, sehingga waktu
luang warga hanya pada malam hari. Selain itu, waktu KKN bersamaan dengan waktu liburan
sekolah dan liburan idul fitri sehingga warga lebih sibuk berdagang. Hambatan lainnya yaitu
sulitnya transportasi untuk mobilitas pembelian barang perlengkapan program KKN. Selain itu,
pola fikir masyarakat yang mengesampingkan pembangunan daerah juga menjadi hambatan.
Mereka cenderung mencari penghasilan untuk melengkapi kebutuhannya sendiri. Hambatan
selanjutnya yaitu masyarakat mengalami penurunan jumlah lahan pertanian karena banyaknya
lahan yang dibeli orang asing untuk mendirikan vila. Secara geografi, letak desa yang jauh dari
pusat kota juga menjadi hambatan untuk mengakses informasi. Secara klimatologis, suh di desa
ini cukup dingin da sering terjadi hujan sehingga menghambat pelaksanaan beberapa kegiatan
dan membutuhkan adaptasi yang cukup lama bagi mahasiswa.

4. Jejaring kemitraan dan peran serta masyarakat
Untuk menunjang lancarnya jalannya kegiatan dalam KKN-PPM AS 2014 ini,
mahasiswa menjalin kemitraan dengan BAZNAS. Akan tetapi, mahasiswa juga menyesuaikan
program dari BAZNAS dalam hal pendaaan, kebetulan desa lokasi KKN-PPM AS 2014 ini
merupakan desa binaan LPPM Udayana-BAZNAS sehingga pendanaan program dapat mudah
asalkan sejalan dengan program yang direncanakan dari BAZNAS. Dengan adanya jaringan
kemitraan ini dapat menunjang setiap kegiatan yang akan dilakukan oleh mahasiswa sehingga
kegiatan dapat berjalan dengan lancar.
Peran serta masyarakat dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa cukup
baik. Hal ini dapat terlihat dari partisipasi masyarakat yang lumayan baik dan menyambut secara
positif setiap kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN baik berupa sosialisasi maupun
pelatihan. Hal ini sangat baik bagi kelanjutan program yang dilakukan oleh mahasiswa
kedepannya sehingga program tersebut tidak berhenti sampai selesai KKN juga akan tetapi
berkelanjutan sampai seterusnya. Akan tetapi sebelum melaksanakan kegiatan sebaiknya banyak
bersosialisasi awal sebagai pendekatan kepada masyarakat.

5. Hasil kegiatan
1) Pembinaan teknis budidaya tanaman hortikultura secara vertikultur
Lahan pertanian di dusun Candikuning 2 mulai sempit, maka dari itu diperlukan cara untuk
menanam dengan lahan yang sempit akan tetapi produktivitas banyak. Maka dari itu dilakukan
pelatihan budidaya secara vertikultur. Penanaman secara vertikultur ini dapat digunakan untuk
menanam beberapa jenis sayuran dan dapat pula dimanfaatkan untuk menanam tanaman toga.
Partisipasi warga dalam kegiatan ini cukup antusias mulai dari sosialisasi mengenai vertikultur
dan bentuknya serta dalam pelatihannya. Percontohan vertikultur ini telah dibuat sehingga warga
yang tertarik memerluas lahan dapat melanjutkannya dengan didampingi oleh fasilitator
pertanian yang disediakan oleh Badan Amil Zakat Nasional.
Ke depan nya kegiatan ini diharapkan akan dapat menjadikan dusun Candikuning 2
menjadi dusun mandiri pangan dan dapat terciptanya lahan pertanian yang indah sehingga
mendukung program desa Agroekowisata. Selain itu, karena ditanami sayuran dan toga dapat
menjadikan perbaikan gizi di rumah-rumah yang ada di dusun Candikuning 2 sehingga anak-
anak dapat tumbuh dengan baik. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi dan pelatihan
kepada Petani binaan Badan Amil Zakat Nasiona dan ibu-ibu PKK. Selain itu program ini juga
dipamerkan dalam acara bazar memperingti kemerdekaan RI sehingga lebih banyak masyarakat
yang tertarik untuk membuat.
2) Pelatihan pembenahan tata letak lahan pertanian
BAZNAS atau Badan Amil Zakat Nasional memberikan bantuan penyewaan lahan
pertanian dan pendampingan lewat bantuan LPPM Universitas Udayana. Selain itu BAZNAS
juga menyediakan fasilitator pertanian yang bertugas membantu warga saat mengalami kendala
dalam bertani. Pertanian ini sudah berlangsung lama, tapi ternyata tidak begitu efektif dalam
pengolahannya. Lahan pertanian warga masih banyak yang terlantar (tidak terurus). Sistem
penanamannya juga masih belum dipahami, karena petaninya merupakan petani muda yang
masih belum tahu apa-apa. Maka pembenahan tata letak lahan ini akan membuat petani bisa
lebih paham bagaimana sistem dan pengolahan lahan yang baik dan benar. Pelatihan ini
diberikan kepada warga secara informal melalui wawancara dan terjun langsung di lahan dan
secara formal melalui sosialisasi. Hasil dari pelatihan ini yaitu tumbuhnya kesadaran dan
semangat masyarakat untuk lebih rajin merawat lahannya.. Sehingga setelah 2 minggu setelah
pelatihan dilakukan, lahan lebih tertata dan bersih.
3) Pelatihan pembuatan alat pemanen kabut
Dusun Candikuning 2 merupakan dusun yang sering mengalami kekurangan air untuk
pertanian, air diperoleh dari hujan dan air PDAM. Sehingga jika hujan tidak ada maka sangat
tergantung dari persediaan air PDAM. Padahal potensi kabut di dusun ini cukup besar, maka dari
itu masyarakat diajak menerapkan teknologi sederhana berupa alat pemanen kabut. Alat ini
bekerja dengan menangkap kabut dengan net kemudian mengembunkannya menjadi air.
Pembuatan alat pemanen kabut ini memanfaatkan kabut, berhubungan dengan banyaknya kabut
tebal yang ada didesa tersebut. Pemanen kabut ini akan menampung kabut yang lewat dan
dialirkan ke penampung. Alat pemanen kabut ini dapat mengatasi kebutuhan air dilahan
pertanian warga Desa Candikuning 2. Dengan alat yang sederhana dan mudah didapatkan
membuat warga semangat untuk membuat alat ini. Alat ini telah dibuat di 2 lahan warga dan
berfngsi dengan cuku baik.
4) Pelatihan pembudidayaan bibit tanaman unggul bernilai ekonomis tinggi
Petani di Dusun Candikuning 2 biasanya menanam tanaman monokultur dan bernilai
ekonomi rendah misalnya kobis dan wortel. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahan
masyarakat untuk menanam bibit unggul. Padahal, potensi pertanian di Dusun Candikuning 2
cukup tinggi. Mereka cukup antusias dalam menyambut ide baru yang terkait dengan pertanian,
termasuk dengan pengenalan bibit tanaman baru dengan nilai ekonomis tinggi. Kami
mengenalkan pembudidayaan tanaman unggul yaitu berupa bibit fennel dan beet. Bersama
masyarakat kami bersama-sama belajar bagaimana cara menanam tanaman dalam keadaan cuaca
yang baru pertama kali kami temui.
Antusiasme warga cukup bagus mengingat mereka memiliki keinginan sendiri untuk
menanam tanaman sehingga potensi untuk melanjutkan program ini sangat besar. Diharapkan
dalam kelanjutan program KKN PPM UGM, pembinaan petani untuk pembibitan tanaman
unggul dapat lebih baik lagi sehingga lebih bisa bermanfaat bagi kesejahteraan warga Dusun
Candikuning 2 secara keseluruhan. Pengadaan bibit unggul ini dilakukan melalui pemesanan
kepada distributor di Makasar, karena bibit ini bisa diperoleh dari luar negeri. Jadi harapannya
program KKN PPM selanjutnya dapat mengajarkan cara membuat bibit unggul sendiri, sehingga
masyarakat bisa mandiri.
5) Pelatihan pengolahan produk berbahan dasar buah stroberi
Masyarakat Dusun Candikunig 2 banyak yang berprofesi sebagi pedagang buah stroberi
sehingga persediaan stroberi melimpah. Hal ini menimbulkan resiko banyak buah stroberi yang
dibuang apabila tidak laku dijual secara segar. Dengan pemanfaatan dan pengolah dengan baik,
buah stroberi yang tidak laku dijual secara segar ini dapat menghasilkan nilai ekonomis untuk
menambah penghasilan warga. Maka diadakan pelatihan pengolahan buah stroberi menjadi
dodol dan krupuk stroberi. Pengolahan ini dititikberatkan pada buah stroberi yang belum busuk
namun sudah tidak layak apabila dijual secara segar. Hasil olahan buah stroberi ini diharapkan
dapat mengurangi sampah buah dan menghasilkan nilai ekonomis untuk menambah pendapatan.
Partisipasi warga dalam menanggapi program ini cukup antusias. Banyak warga
terutama ibu-ibu dan warga yang mempunyai usaha dalam bidang stroberi yang tertarik
mengikuti program ini pada saat diadakan sosialisai dan pelatihan. Pelatihan dilakukan kepada
ibu-ibu rumah tangga dan pengurus PKK. Keberlanjutan program ini sangat tergantung pada
komitmen dari ibu-ibu yang teah dibekali maka dari itu dibutuhkan pembinaan lagi oleh KKN
selanjutnya.
6) Perbaikan jaringan irigasi
Dusun Candikuning 2 berada di daerah pegunungan yang dingin dan berkabut dan
ketersediaan air terbatas. Padahal banyak masyarakat di dusun ini yang bermata pencaharian
sebagai petani yang tentunya membutuhkan air untuk mengairi lahan mereka agar hasil pertanian
maksimal. Karenanya, kami mengadakan perbaikan jaringan irigasi dengan menerapkan dan
mensosialisasikan irigasi tetes sederhana kepada petani penerima bantuan BAZNAS dan kepada
masyarakat umum. Petani juga ikut membuat irigasi tetes ini bersama kami. Kami
mensosialisaikan kepada petani dan masyarakat umum mengenai irigasi tetes yang diterapkan di
vertikultur. Dengan irigasi tetes ini, air yang digunakan untuk pertanian dapat dihemat karena air
hanya mengalir secara sedikit dan langsung menuju ke akar tanaman sehingga tidak sampai
membuat kubangan air. Keuntungan yang lain adalah pengairan dapat dilakukan dengan lebih
mudah, efektif dan efisien.

7) Desain Cool Storage
Cool storage atau alat pendingin dirancang untuk dapat menampung hasil produk
pertanian yang belum terjual atau harus disimpan terlebih dahulu sebelum dijual. Dengan adanya
alat pendingin ini diharapkan dapat membantu petani untuk dapat meningkatkan pendapatannya.
Alat ini telah dibuat dengan teknologi sedrhana, dan dibuat desain ruangan pendingin yang akan
diimplementsikan jika sudah tersedia modal dan lokasi pembuatan. Desain yang dibuat telah
dimasukkan dalam rencana pembangunan desa agroekowisata yang akan didampingi oleh
fasilitator pertanian.

6. Temuan baru dan atau unik dalam hal kekayaan alam, teknologi lokal dan budaya
Beberapa temuan penting yang kami temukan di Dusun Candikuning 2 yaitu:
1) Kampung Islam yang warganya merupakan keturunan asli Bali,
Masyarakat Dusun Candikuning 2 merupakan masyarakat yang beraga 100% Islam,
mereka bukan pendatang dari Jawa atau daerah lain akan tetapi merupakan masyarakat
asli Bali.
2) Kehidupan harmonis antara umat beragama Islam dan Hindu
Masyarakat Dusun Candikuning 2 hidup harmonis bersama dengan masyarakat Dusun
Candikuning 1 yang beragama Hindu
3) Kesenian tari Rudat
Kesenian ini merupakan kesenian khas yang dimainkan oleh bapak-bapak dan berisi
cerita peperangan dan perjuangan Nabi Muhammad.
4) Kethog Semprong
Acara ini merupakan acara syawalan yang dilakukan serentak oleh warga seminggu
setelah hari raya idul fitri. Acara dilaksanakan di Kebun Raya Bali dengan menampilkan
kesenian dan pertunjukan oleh warga.
5) Alat pengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak
Alat ini dikembangkan oleh salah seorang warga Dusun Candikuning 2 akan tetapi belum
efektif karena kebutuhan LPG untuk pemanasan lebih besar dan minyak hasil proses
belum bisa dipasarkan.
6) Goa Jepang
Di pinggir danau Beratan terdapat sebuah goa peninggalan Jepang yang belum terurus.
Goa ini dapat menjadi tambahan objek wisata dan menjadi daya tarik daerah.
7) Keahlian Pencak Silat
Beberapa warga dusun Candikuning 2 sangat ahli silat.

7. Potensi pengembangan/keberlanjutan
Program yang di laksanakan selama KKN berlangsung merupakan hasil survey ke
warga sehingga program yang dilaksanakan memang sesuai dengan kebutuhan warga
Dusun Candikuning 2. Diharapkan program yang telah dilakukan dapat memberikan
mafaat bagi warga Desa Candikuning 2. Potensi keberlanjutan dari program KKN yang
telah dilaksanakan sangat besar mengingat kebutuhan dan manfaatnya bagi warga. Tim
KKN ini sebagai tim pertama yang menginisiasi kegiatan di Dusun Candikuning 2 dan
kami belum dapat menyelesaikan semua masalah yang dikeluhkan masyarakat.
Pembinaan dari tim KKN selanjutnya sangat dibutuhkan oleh warga karena masih
banyak hal yang harus dibenahi oleh masyarakat. Misalnya dari aspek pendidikan, perlu
diadakan perbaikan kwalitas pendidikan agar pola pikir masyarakat lebih baik lagi.
Harapan kami ada tim KKN UGM selanjutnya yang mendampingi masyarakat sehingga
permasalahan-permasalahan masyarakat dapat diselesaikan.

II. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penjabaran program dan kegiatan KKN PPM UGM BL-13 di
Candikuning 2, dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain:
1. Program KKN PPM UGM sangat berguna untuk meningkatkan jiwa kemanusiaan
dari mahasiswa dan juga mengenalkan mahasiswa tentang norma, etika, dan sopan
santun yang ada di desa.
2. Melalui program KKN PPM UGM ini mahasiswa dapat terlibat langsung dalam
masyarakat sehingga mahasiswa dapat belajar mengenai kehidupan bermasyarakat
yang sesungguhnya.
3. Dalam pelaksanaan kegiatan KKN PPM UGM ini terdapat beberapa hambatan baik
internal maupun eksternal tetapi dengan kerjasama antar mahasiswa dan bantuan dari
perangkat desa hambatan tersebut dapat teratasi.
4. Keberadaan mitra sangat penting bagi kelangsungan program sebagai penunjang dana
dan keterlibatan masyarakat sangat penting bagi terlaksananya program yang telah
direncanakan.
5. Program KKN ini telah menginisiasi penyelesaian permasalahan pertanian di Dusun
Candikuning 2.
6. Program KKN PPM UGM membuat mahasiswa mengenal budaya dan keunikan yang
belum diketahui oleh banyak orang dan melatih mahasiswa dalam menyelesaikan
masalah yang ada di lingkungan masyarakat dengan mengaplikasikan ilmu yang telah
didapat di bangku perkuliahan.
7. Program KKN PPM UGM ini diharapkan dapat berlanjut terutama dalam penerapan
Dusun Candikuning 2 menjadi kampung agroekowisata.

III. SARAN
1. Pembinaan oleh tim KKN selanjutnya sangat dibutuhkan
2. Peran fasilitator pertanian yang sudah ada harus dimaksimalkan
3. Kesadaran warga tentang pentingnya pendidikan harus ditingkatkan
4. Menambah ketersediaan sumber daya manusia yang berpendidikan, untuk operasional
Agroekowisata ini.
5. LPPM harus mengkoreksi tentang aturan penulisan laporan karena terdapat
ketidaksamaan dalam penulisannya.
6. Diharapkan program-program KKN yang sudah terlaksana, diharapkan warga dapat
melanjutkan secara mandiri agar tercipta keberlanjutan program.


IV. LAMPIRAN
1. Pembinaan teknis persiapan lahan pertanian Vertikultur








Gambar di atas merupakan sosialisasi tentang vertikultur kepada petani, meliputi manfaat,
keunggulan, dan potensi pengembangan. Selain itu kami juga menjelaskan cara membuat
vertikultur tersebut.


Gambar di atas merupakan gambar pembuatan prototipe vertikultur bersama petani yang
dilaksanakan di dekat kebun petani, rencananya sistem tanam ini akan dikmbangkan
sehingga mendukung program Kampung Agroekowisata.

2. Pelatihan pembenahan tata letak lahan pertanian










Foto lahan tersebut merupakan hasil survey mahasiswa di sekitar lahan pertanian warga.
Masih banyak gulma yang tumbuh lebih tinggi dari tanaman utama serta penggunaan
lahan kurang optimal karena sistem tanam yang belum tepat.

Foto ini merupakan foto proses sosialisasi mengenai pembenahan tata letak lahan
pertanian yang dilaksanakan sebelum buka bersama bersama petani di dusun
Candikuning 2.

Foto ini merupakan salah satu contoh dari rangkaian pembersihan lahan pertanian
bersama masyarakat. Sebelumnya masyarakat membiarkan tanaman wortel mereka
tumbuh bersama gulma tanpa kendali, setelah sosialisasi masyarakat diajak
membersihkan lahan dan membenahi penggunaanlahan mereka.
3. Pelatihan pembuatan alat pemanen kabut

Foto ini merupakan foto pembuatan alat pemanen kabut dilahan pertanian warga dan
Sosialisasi alat pemananen kabut kepada warga. Sosialisasi dilakukan untuk
mengenalkan alat kepada warga, setelah itu warga diajak membuat prototipenya di
lahan mereka.









4. Pelatihan pembudidayaan bibit tanaman unggul berekonomis tinggi








F
Foto tersebut merupakan persiapan lahan bibit unggul dan penyiapan bibit unggul
untuk pemidahan ke lahan.

Foto ini merupakan foto penyerahan bibit unggul dari mahasiswa KKN kepada
koordinator kelompok tani di dusun Candikuning 2. Benih yang diberikan yaitu
benih fennel dan bit.


5. Produk Olahan Stroberi


Gambar tersebut merupakan
sosialisai dan petatihan pengolahan produk
kepada ibu rumah tangga dan pengurus
PKK. Rasa ingin tahu warga cukup besar,
mereka juga antusias dalam mengikuti
pelatihan.






Foto di atas Produk dari program pengolahan pasca panen oleh tim KKN PPM BL-13 dan
ibu rumah tangga yang hadir dalam pelatihan. Produk yang berupa dodol stroberi dan
kerupuk stroberi ini diperkenalkan dan dijual dalam acara Bazar HUT RI ke 69.


6. Perbaikan jaringan irigasi








Foto ini merupakan proses pemasangan pipa untuk irigasi tetes di lahan bersama
petani dusun Candikuning 2.









Foto tersebut merupakan proses sosialisai tentang irigasi tetes dan penggunaan irigasi
tetes pada tanaman vertikultur.



7. Pembuatan alat pendingin sederhana











Gambar tersebut adalah desain alat pendingin sederhana dan gambar alat pendingin
yang dipamerkan di bazar acara puncak HUT RI ke-69. Alat ini telah dibuat dan
kemudian diserahkan kepada salah seorang warga untuk digunakan sebagai alat
penyimpan.

You might also like