Tugas plc hal 99-

Kendali temperatur denan kontroller dua keadaan

Disini kita akan mengatur temperatur air pada tanki B101. Dikarnakan
pengoperasian dari aktuator(Heater E101) dibatasi hanya pilihan ON dan OFF ,
maka sebuah switching controller harus digunakan disini. Kita memilih kontroller
dua posisi yang dijelaskan nanti.

Jalur aliran yang dihidupkan ditunjukan dengan warna biru pada diagram dibawah



selama pengendalian Temperature, tank harus dipompa ulang untuk memastikan
pencampuran yang tepas pada isi .
During temperature control, the tank is to be repumped to ensure proper mixing
of its contents.
ilustrasi berikutnya adalah prinsip operasi pengendali dua posisi. penyamaan "dua
posisi" mengecu pada dua keadaan pengendali yaitu on dan off.
Illustrated next is a two-position controller;s operating principle. The equalifier
two-position refers to this controllers two possible switching states : on and
off.















Legend :
Y : manipulated variable
e : Control error
H : Hysteresis width
On : on state
Off : off state

seperti yang ditunjukan dengan karakteristik diatas.two-point controller
menggunakan error control "e" sebagai dasar untuk memilih switching state.
sinyal error yang besar menghidupkan "on- kontroller" , sementara sinyal error
yang kecil menghidupkan "off-controller". penerapan pencapaian nilai setpoint
terutama mengurangi frekuensi switching debandingkan dengan tidak adanya
Hysteris (yaitu H=0). cara ini mengurangi stres pada aktuator. dalam prakteknya,
variabel x dikontrol dalam "Steady State " yang bervariasi dengan +- H dengan
nilai setpoint 'w'. kita akan memverifikasi ini nanti.
As indicated by the characteristic above, the two-point controller uses the control
error e as basis for selecting a switching state. A large error signal switches the
controller on, while a small error signal swiches it off. Application of attainment
of the setpoint value notably reduces the switching frequency compare with an
absence of hysteresis (i.e. H=0). This reduces the stress on the actuator. In
practice, the controlled variable x in the steady state varies by H about the
setpoint value w. We will verify this later.


x) cabang hysteresis atas dan bawah bergerak bersama "e" control error
naik dan turun.
x) the lower and upper hystresis branches are travelled respectively as
the control error e rises and falls.

x) apa nilai dari memanipulasi output varibel t pada -H.?
x) what is the value of the manipulated variable y output at H?

*on atau off , tergantung pada "slope dari 'e' "
*On or off , depending on the slope of e

* off
* off

*on
*on


Berikut veriables dari contoh yang diberikan dari blok data DB4
(TEMP_CONTR_ON_OFF) yang disesuaikan dan dipantau:
The following veriables of the assigned instance data block DB4
(TEMP_CONTR_ON_OFF) are to be adjusted and monitored:
W: DB4.DBD2SP
X:DB4.DBD0PV
Hysteresis: DB4.DBD6 HYS
Error: DB4.DBD22 ERROR
Ym On/Off: DB4.DBD10.1 Y_MAN
Automatic/manual: DB4.DBX10.0 MAN
Pump : Activation of pump Q0.0 Q_ENABLE_PUMP
Heating : Binart output Q0.1 Q_ENABLE_HEATING for
controlling the heater



x) output biner untuk mengendalikan pemanas tidak dialihkan langsung ke
pemanas, tetapi perangkat hardware swtching tambahan (tidak ditunjukkan) yang
yang interlocks kontrol pemanas di Suhu lebih dari 60 (juga lihat bab berjudul
"P & I diagram ").
x) the binary output for controlling the heater is not routed directly to the heater,
but to an additional hardware swtching device (not show) which interlocks the
heater control at temperatures in excess of 60 (also refer to the chapter titled
P&I diagram).

Nilai setpoint w dapat dioperasikan di . Juga beroperasi variabel dimanipulasi
secara manual adalah yin-asalkan pengontrol suhu telah diatur melalui "MAN" ke
mode manual. Hysteresis ini beroperasi di juga.
The setpoint value w is operable in . Also operable is the manual manipulated
variable Ym provided that the temperature controller has been set via MAN to
the manual mode. The hysteresis is operable in too.

Tampil berikutnya adalah jendela "TEMPERATURE_CURVES" untuk
menampilkan kurva suhu controller.
Shown next is the TEMPERATURE_CURVES window for displaying the
temperature controllers curves.



legenda:
Legend:

1: Mulai / berhenti tampilan kurva.
1: Starts/stop the curve display.
2: gulungan melalui diplay kurva.
2: scrolls through the curve diplay.
3: Memindahkan software ruler ke kanan / kiri.
3: Moves the software ruler to the right/left.
4: Kurva Terukur menunjukkan w, x, y dalam unit fisik sepanjang sumbu
waktu yang sama.
4:indicates the measured curves w,x,y in terms of physical units along a
common time axis.

Karena langkah 7 perpustakaan tidak memiliki dua posisi controller sederhana,
kita perlu menggunakan FB100 "TCONT_ON_OFF" yang merupakan independen
ditulis dua posisi pengendali. Anda dapat berlatih model pemrograman SCL
dalam modul ini. FB!)) Apakah terdapat dalam prohect Step7 Mendampingi
bernama CONTROLLER_1. Integrasi ke blok organisasi OB 35 digambarkan di
bawah ini.
Because the step 7 library lack a simple two-position controller, we need to use
FB100 TCONT_ON_OFF which is an independently written two-position
controller. You can practise programing this module in SCL. The FB!)) is
contained in the accompanying step7 prohect named CONTROLLER_1.
Integration into organization block OB 35 is depicted below.

Karena periode sampling tidak diperhitungkan sdt dalam algoritma dua-posisi
controller, mungkin juga menjadi OB1.
Because the sampling period tsp is not accounted for in the two-position
controllers algorithm, it may also be into OB1.


Variabel input untuk FB100 "TCONT_ON_OFF" tercantum di samping
Input variable for FB100 TCONT_ON_OFFare listed next

Variabel output untuk FB100 "TCON_ON_OFF" tercantum di samping
Output variables for FB100 TCON_ON_OFFare list next

Karena sensor suhu memiliki rentang pengukuran 0 .... 100 dan kontroler
dua posisi internal Dijelaskan di atas nilai-nilai Mengkonversi Diukur dalam
persentase, Anda juga dapat menafsirkan persentase numerik controller langsung
ke
Because the temperature sensor has a measuring range of 0....100 and the
two position controller described above internally converts measured values into
percentages, you can also interpret the controllers numerical percentages
directly into


Kondisi sekunder harus diprogram berikutnya Dijelaskan tambahan.
The secondary conditions described next should be programmed additionally.

Pemanas hanya harus diaktifkan setelah pompa telah mulai beroperasi
The heater should only be enabled once the pump has started operating
Pompa harus didorong dengan 10 V selama re-memompa
The pump should be driven with 10 v during re-pumping
Jika dua posisi kontroler yang berbeda un digunakan, pemanas harus
TETAP dinonaktifkan.
If a different two-position controller is un use , the heater should remain
disabled.
Pemanas harus dinonaktifkan melalui perangkat lunak jika suhu melebihi
55
The heater is to be deactivated via software if the temperature exceeds
55


Program yang terkait diilustrasikan bagian selanjutnya.
The related program sections are illustrated next.


Perhatikan bahwa itu adalah jaringan pertama menggabungkan shutdown suhu
PWM dikontrol pada 55 (lihat bab berikutnya)
Note that it is the first network which incorporates shutdown of the PWM
temperature controlled at 55(refer to the next chapter)

Mengapa pompa digerakkan dengan nilai 27.647 di jaringan terakhir?
Why is the pump driven with a value of 27,647 in the last network?

Karena nilai ini adalah tegangan di mV.
Because this value is the voltage in mV.
Karena nilai ini sesuai dengan terpisahkan 10 V.
Because this value corresponds to integral 10 V.
Nilai ini tidak masuk akal dan perlu dikoreksi
This value is nonsensical and needs to be corrected

Prosedur Percobaan:
Experiment procedure:
Isi tangki B101 hanya untuk singkat tanda L4 atas dan kemudian hidupkan jalur
aliran Dijelaskan di atas.
Fill tank B101 to just short of the upper mark L4 and then turn on the flow path
described above.

Memanggil dialog suhu kontrol; masukkan nilai setpoint dari 40 dan histeresis
dari 1 . Beralih ke mode otomatis dan Amati karakteristik suhu.
Invoke the temperature controll dialog; enter a setpoint value of 40 and
hysteresis of 1 Switch to automatic mode and observe the temperature
characteristic.


kira-kira berapa banyak yang suhu berfluktuasi tentang nilai setpoint dalam
kondisi mapan?
By how much approximately does the temperatur fluctuate about its setpoint value
in the steady state?
0.1
5
1

Jika Anda ingin melakukan eksperimen lain, disarankan untuk mengalirkan air ke
waduk dan kembali mengisi tangki B101. Hal ini akan menurunkan suhu awal.
Should you want to conduct another experiment, it is advisable to drain the water
into the reservoir and re-fill tank B101. This lowers the starting temperature.

Juga pastikan bahwa frekuensi switching controller steady state adalah jauh lebih
tinggi di H = 0 .
Also verify that the controllers steady state switching frequency is much higher at
H = 0.








Kontrol suhu dengan controller PWM
Temperature control with a PWM controller



Di sini kita akan lagi mengatur suhu air di tangki B101. Karena operasi actuator
(heater E101) terbatas hanya pada dan off, controller beralih harus digunakan
sekali lagi. Kali ini, kita akan memilih pulse-width modulasi (PWM) kontroler
Dijelaskan lebih dalam di bawah. The PWM-controller jauh semakin kompleks
untuk digunakan tha dua poin controller, tetapi juga dapat diharapkan untuk
memberikan resolusi yang lebih tinggi dari variabel dimanipulasi.
Here we will again regulete the temperature of the water in tank B101. Because
operation of the actuator (heater E101) is limited to just the on and off options, a
switching controller must be use once more. This time, we will choose a pulse-
width-modulation(PWM) controller described futher below. The PWM-controller
is much more complecated to use tha the two-point controller, but can also be
expected to provide a higher resolution of the manipulated variable.

Penelitian ini hanya ditujukan untuk pengguna tingkat lanjut.
This experiment is only intended for advanced user.

Jalur aliran menjadi switch diperlihatkan biru dalam diagram di bawah.
The flow path to be switch are shown in the blue in the diagram below.



Selama kontrol suhu, tangki harus kembali dipompa untuk Memastikan
pencampuran Proper isinya.
During temperature control, the tank is to be re-pumped to ensure proper mixing
of its contents.

Contoh ilustrasi di bawah ini menunjukkan prinsip operasi dari PWN-controller
yang digunakan di sini.
The example illustrated below demonstrates the operating principle of the PWN-
controller used here.



Legend:
1:PID-controller
2:Pulse-width modulaton(PWM)pulse shaper
e: Control error e = w-x
Ypid: PID-controllers manipulated variable
Ypwn: PWM manipulated variable
Y: Manipulated variable
Tsp: PID-controllers sampling period
Tp: PWM pulse shapers period

PWM-controller-Terdiri dari controller PID dan pembentuk pulsa PWM. Sebagai
Sebelumnya, PID-controller sama terus menerus dengan periode sampling Sdt.
The pembentuk pulsa PWN menggunakan dimanipulasi-variabel persentase Ypid
dari pulsa PID dikendalikan untuk membentuk Ypwm dari ketinggian standar
(100%) tetapi panjang Sejalan berbeda. The pembentuk pulsa memiliki periode
Tp yang yang harus identik dengan periode sampling Sdt. Dalam jangka waktu
Tp, pembentuk pulsa Ypid Mengkonversi variabel dimanipulasi sebagai pulsa
100% dari panjang variabel:
The PWM-controller consist of a PID-controller and a PWM pulse shaper. As
previously, the PID-controller operate continuosly with a sampling period Tsp.
The PWN pulse shaper uses the manipulated-variable percentage Ypid from the
PID-controlled to form pulses Ypwm of a standardized height (100%) but
correspondingly different lengths. The pulse shaper has a period Tp which should
be identical to the sampling periode Tsp. Within a period Tp , the pulse shaper
converts the manipulated variable Ypid as a 100% pulse of variable lenght:

TpYpid / 100
TpYpid/100

Hal ini disebut pulse-width modulasi. Dengan demikian, panjang pulsa
maksimum satu periode.
This is termed pulse-width-modulation. Accordingly, the maximum pulse length is
one period.

Integral waktu variabel dimanipulasi dan Ypwm Ypid adalah identik.
The time integrals of manipulated variable Ypid and Ypwm are identical.


Diilustrasikan, Strategi sederhana memungkinkan kontinyu PID-controller untuk
Mengatur sistem dengan cara aktuator switching, resolusi variabel dimanipulasi
itu rata-rata waktu yang lebih halus dari yang dicapai oleh dua poin controller
sederhana.
The illustrated, simple strategy enables a continuous PID-controller to regulate
system by means of a switching actuator, the resolution of the manipulated
variables time average being finer than that achievable by a simple two-point
controller.

User interface diilustrasikan berikutnya.
The user interface is illustrated next.




Variabel berikut contoh blok data ditugaskan DB7 (TEMP_PWN_CONTR) yang
disesuaikan dan dipantau:
The following variables of the assigned instance data block
DB7(TEMP_PWN_CONTR) are to be adjusted and monitored:
W: DB7.DBD34 SP
X: DB7.DBD14 PV
yM PID% : DB7.DBD18 LMN
automatic/ manual: DB4.DBx42.1 MAN_ON
Pump: Activation of pump Q0.0 Q_ENABLE_PUMP
Heating: Binary output Q0.0 Q_ENABLE_HEATING for controlling
the heater.

Nilai setpoint w dapat dioperasikan di . Juga adalah manual dioperasikan
Memanipulasi PID% variabel Ym, -provided bahwa pengontrol suhu telah diatur
melalui "MAN_ON" ke mode manual.
The setpoint value w is operable in . Also operable is the manual manipulate
variable yM PID%, provided that the temperature controller has been set via
MAN_ON to the manual mode.

Shown next is the TEMPERATURE_PWM_CURVE window for displaying the
temperature controllers curves.


Legend :
1 : starts/ stops the curve display
2: scrolls through the curve display.
3: Moves the software ruler to the right/ left.
4: indicates the measurement curves w, x, t in terms of physical units along a
common time axis.
5:table showing the numerical value of w,x,y on the software ruler.

Kita akan menggunakan FB58 "TCONT_CP" dari perpustakaan Step7 sebagai
pulse-width modulasi kontroler. The FB58 rumit untuk beroperasi dan Karena Ini
terdiri dari terus menerus PID controller dan PWM pulsa-pembentuk, prinsip yang
sudah dijelaskan di atas. Demi kesederhanaan, dalam kursus ini. Sesuai dengan
variabel PID-controller dimanipulasi, namun, pembentuk pulsa Dibandingkan
dengan periode sampling Sdt.
We will use FB58 TCONT_CP from step7 library as the pulse-width
modulation controller. The FB58 is complicated to operate because it comprises a
continuous PID-controller and PWM pulse shaper, a principle already explained
above. For the sake of simplicity, in this course. In accordance with the PID-
controllers manipulated variable, however, the pulse shaper compared with the
sampling period Tsp.

Siklus Eksekusi PWM pulsa pembentuk harus terdiri dari periode sampling jauh
lebih pendek dari periode sampling Tspi Sdt: << Tspi Sdt.
The PWM pulse shapers execution cycle must comprise a much shorter sampling
period Tspi than the sampling period Tsp: Tspi << Tsp.

Seperti yang kita tahu, bagaimanapun, hanya satu periode sampling dapat
direalisasi dalam blok organisasi OB35 pada S7-300. Ada maka satu-satunya
solusi yang mungkin, Dijelaskan dalam Manual Keuangan Konsolidasian
"PID_CONTROLLER_FB58_d / e" untuk FB58.
As we know, however, only one sampling period can be realized in organization
block OB35 on the S7-300. There is hence only one possible solution, described in
the accompanying manual PID_CONTROLLER_FB58_d/e for the FB58.

Komponen PID-kontrol FB58 ditugaskan untuk OB1; pulsa PWM membentuk
komponen FB58 ditugaskan untuk OB35, yang yang memiliki periode sampling
Tspi. Komponen PID-kontrol FB58 dalam siklus OB1 diaktifkan hanya sekali
untuk komponen dalam komponen memiliki masa OB35. Hal ini memungkinkan
untuk Mewujudkan periode sampling yang berbeda Sdt dan Tspi pada S7-300.
The PID-control component of the FB58 is assigned to OB1; the PWM pulse
shaping component of the FB58 is assigned to OB35, which has the sampling
period Tspi. The PID-control component of the FB58 in OB1 is activated for a
cycle only once the component in OB35 has component a period. This makes it
possible to realize the different sampling periods Tsp and Tspi on an S7-300.

Prinsip dasar ini diilustrasikan lagi hanya Dijelaskan berikutnya.
The basic principle just described is illustrated again next.

Untuk gambaran yang lebih baik, hanya input dan outpusts ditunjukkan tobe
saling berhubungan. Terbukti, kedua doa dari FB58 di OB1 dan OB35 memiliki
contoh yang sama dari blok data (DB7 dalam contoh ini). Sebelum pengaturan ini
dijelaskan secara lebih rinci, tabel di bawah merangkum input dan output sekali
lagi.
For a better overview,only the inputs and outpusts tobe interconnected are shown.
Evidently , both invocations of the FB58 in OB1 and OB35 have the same
instance data block (DB7 in this example). Before this arrangement is explained
in more detail, the table below summarizes the input and output once again.

variabel input
Input variables

variabel output
Output variable





Selama periode pembentuk pulsa murah Tp = Tsp, keluaran QC_ACT = FALSE,
i.et PID-komponen FB58 di OB1 tidak dijalankan. Setelah selesai masa Tp,
QC_ACT = BENAR untuk satu siklus OB35. OB1 mengeksekusi sesuai setelah
PID-komponen. Setelah itu, periode yang lain Tp elepses sampai PID-komponen
dijalankan lagi, dan seterusnya. Hal ini memungkinkan realisasi dua periode
sampling yang berbeda Sdt dan Tspi pada S & -300.
During the pulse shapers period Tp=Tsp, output QC_ACT=FALSE, i.et the PID-
component of the FB58 in OB1 is not executed. After completion of a period Tp,
QC_ACT = TRUE for one cycle of the OB35. OB1 accordingly executes the PID-
component once. After that , another period Tp elepses untill the PID-component
is executed again, and so on. This enables a realization of two different sampling
periods Tsp and Tspi on the S&-300.

Di sini kita akan mengatur Tspi = 100 ms (seperti sebelumnya) dan Tp = Tsp = 5
s. akibatnya, pembentuk pulsa dipanggil 50 kali selama satu periode Tp. Resolusi
Thid juga direkomendasikan oleh Siemens.
Here we will set Tspi = 100 ms (as previously) and Tp =Tsp = 5 s . consequently ,
the pulse shaper is invoked 50 times during one period Tp. Thid resolution is also
recommended by siemens.

Adalah waktu yang relatif panjang Tp = 5 s memungkinkan pengamatan jelas
metode pulsa pembentuk PWM ini operasi pada panel sentuh. Jika nilai 20%,
40%, 60%, 80% dan 100% dimasukkan berturut-turut untuk manual dimanipulasi
variabel Ypid dengan PID-komponen dalam mode manual, pemanas harus datang
selama sekitar 1s, 2s, 3s, 4s dan 5s (operasi berkesinambungan) masing-masing.
The relatively long period Tp = 5 s enables a lucid observation of the PWM pulse
shapers method of operation on the touch panel. If value of 20%,40%,60%,80%
and 100% are entered successively for the manual manipulated variable Ypid
with the PID-component in the manual mode, the heater should come on for about
1s, 2s, 3s, 4s and 5s (continuos operation) respectively.


Dalam kesimpulan tentang ilustrasi di atas, pembentuk pulsa (dan Thus kontroler
PID) hanya diaktifkan jika controller PWM terpilih melalui operasi NAMAs
("FLAG_TEMP_CONTROL_PWM")
In conclusion about the illustration above, the pulse shaper (and thus the PID
controller) is only activated if the PWM controller was selected through the
appropriate operation (FLAG_TEMP_CONTROL_PWM)

Kondisi sekunder harus diprogram berikutnya Dijelaskan tambahan.
The secondary condition described next should be programmed additionally.
Pemanas hanya harus diaktifkan setelah pompa telah mulai beroperasi.
The heater should only be enabled once the pump has started operating.
Pompa harus digerakkan dengan 10V selama re-memompa.
The pump should be driven with 10V during re-pumping.
Jika dua titik kontrol yang berbeda sedang digunakan, pemanas sholud
TETAP cacat
If a different two-point controller is in use, the heater sholud remain
disabled
Pemanas harus dinonaktifkan melalui perangkat lunak jika suhu melebihi
55
The heater is to be deactivated via software if the temperature exceeds 55





Parameter PID kontrol, periode Tsp, Tp, Tspi dan jenis sinyal yang sebenarnya
nilai tidak prima melalui panel sentuh, tetapi melalui input siap dialog merupakan
bagian dari lingkungan pemrograman Step7. Klik dua kali pada contoh dari data
blok (DB7 sini) ditugaskan untuk FB58, dan pilih "dilihat-> lihat
parametrization". Dialog yang ditunjukkan di bawah parametization Muncul
kemudian. Dimana andan dapat melakukan entri Terindikasi dan beban mereka ke
dalam PLC melalui tombol ditandai untuk memuat parametrization data. Asosiasi
terhadap variabel Dibahas Sebelumnya pada ilustrasi yang disorot oleh referensi
dicetak dalam warna hijau.
The PID-control parameters, periods Tsp,Tp,Tspi and the type of actual-value
signal are not primed via the touch panel, but via a prepared input dialog forming
part of the step7 programming environment. Double-click on the instance data
block (DB7 here) assigned to FB58, and select Views-> Parametrization view.
The parametization dialog shown below then appears. There you can perform the
indicated entries and load them into the PLC via the marked button for loading
parametrization data. Association to the variables discussed earlier are
highlighted in the illustration by the references printed in green.


Procedure1 Eksperimen: Uji PWM
Experiment procedure1 : PWM test

Memuat nilai-nilai yang ditunjukkan di atas ke dalam PLC. Aktifkan pompa,
mengatur kontroler ke mode manual, dan berturut-turut masukkan nilai 20%,
40%, 60%, 80% dan 100% untuk variabel Ypid dimanipulasi. Periksa apakah
pemanas datang pada berkala selama sekitar 1s, 2s, 3s, 4s dan kemudian terus
menerus
Load the values shown above into the PLC. Switch on the pump , set the
controller to the manual mode, and successively enter the values 20%, 40%, 60%,
80% and 100% for the manipulated variable Ypid. Check whether the heater
comes on periodically for about 1s, 2s,3s,4s and then continuosly

Prosedur Percobaan 2: Penentuan perkiraan parameter PI-kontrol
Experiment procedure 2 : approximate determination of PI-control parameters

Meskipun controller beralih hadir, aplikasi ini membutuhkan suatu pemastian
parameter kontrol untuk PID-controller. Untuk ini, kita akan melanjutkan dengan
Cara Mirip dengan yang Digambarkan untuk metode kontrol berkesinambungan
di atas.
Although a switching controller is present, this application necessitates an
ascertainment of control parameters for the PID-controller. For this , we will
proceed in manner similar to that described for the continuos control method
above.
Langkah 1: pengukuran langkah respone. Ukur kurva temperatur sekitar
10 minuted dengan pemanas dalam modus operasi kontinyu. Batas 10
menit Mencegah suhu dari kenaikan berlebihan. mengambil nilai suhu
setelah 10 menit sebagai stabil, nilai akhir dari Xe, dan Evaluasi kurva
seperti yang dijelaskan dalam bab tentang pemastian percobaan parameter
kontrol. Dalam hal ini, y = 100% Karena Pemanas diaktifkan
sepenuhnya pada.
Step 1 : measurement of the step respone. Measure the temperature curve
for about 10 minuted with the heater in the continuous operating mode.
The limit of 10 minutes prevent the temperature from rising excessively .
take the temperature value after 10 minutes as the steady, final value Xe,
and evaluate the curve as described in the chapter on experimental
ascertainment of control parameters. In this case , = 100% because the
heater is switched fully on.
Langkah 2: konversi xe menjadi% dihilangkan di sini, yaitu Anda dapat
menafsirkan nilai-nilai numerik dalam Terukur langsung sebagai
persentase, Karena rentang pengukuran sensor ini 0 100 ...
Step 2 : conversion of into % is omitted here, i.e you can interpret the
measured numerical values in directly as percentages, because the
sensors measuring range is 0...100
Langkah 3: masukkan evaluasi data di formulir EXCEL bernama
CONTROLLER.XLS.
Step 3 : enter the evaluation data into the EXCEL form named
CONTROLLER.XLS.

mana evaluasi data mendekati benar?
Which evaluation data are approximately correct?
= 25%
% = 21%
t10 = 101 s
t50 = 157 s
t90 = 230s

= 100%
% = 23%
t10 = 5 s
t50 = 18 s
t90 = 27s

= 100%
% = 23%
t10 = 45 s
t50 = 254 s
t90 = 498s

memastikan parameter kontrol untuk PI-controller.
ascertain the control parameters for PI-controller.

Karena pengukuran terputus sebelum pencapaian suhu akhir yang
sebenarnya untuk keselamatan Alasan, temperture akhir Terukur Xe lebih rendah
dari yang sebenarnya, nilai steady-state. Oleh karena itu Anda harus membagi
koefisien aksi proporsional Kp Diindikasikan di CONTROLLER.XLS untuk PI-
controller.
Because the measurement was interrupted prior to attainment of the actual
final temperature for safety reasons, the measured final temperture Xe is lower
than the actual, steady-state value. You should therefore halve the proportional
action coefficient Kp indicated in CONTROLLER.XLS for the PI-controller.

Prosedur Percobaan 3: Uji PWM-controller.
Experiment procedure 3 : PWM-controller test.

Uji PWM-controller dengan parameter PI-kontrol hanya dipastikan.
Test the PWM-controller with the PI-control parameters just ascertained.


PESAN KONFIGURASI
MESSAGE CONFI GURATI ON



dalam bab ini, kita akan menyelesaikan program Step7 yang Mendampingi (atau
independen tertulis) bernama CONTROL_1 dengan pesan (alarm). Secara
signifikan meskipun tidak ada memperdalam pemahaman kita tentang teknik
kontrol (ini sudah seharusnya Dicapai oleh percobaan yang dilakukan
sebelumnya) Meskipun demikian itu berfungsi untuk melengkapi pokok yang
dibahas .
in this chapter, we will complete the accompanying (or independently written)
step7 program named CONTROL_1 with messages(alarms) . though not
significantly deepening our existent understanding of control engineering (this
should already have been achieved by the experiments conducted earlier ) it
nonetheless serves to complement the subject matter covered so for.


Anda juga dapat melihat dan mencoba versi final dalam program langkah 7 yang
Mendampingi bernama CONTROL_2.
You can also view and try out the final version in the accompanying step 7
program named CONTROL_2.

Gunakan metode Dijelaskan selanjutnya untuk mengkonfigurasi alarm (screenshot
di bawah melayani untuk penjelasan lebih lanjut).
Use the method described next to configure alarms (screenshots further below
serve for elucidation).

Menggeser semua elemen jendela Sebelumnya dikonfigurasi dalam
prosedur yang sangat mudah untuk tingkat 1, sehingga mereka TETAP di latar
depan sama sekali waktunya.
Shift all the elements of previously configured window in a very easy
procedure to level 1, so that they remain in the foreground at all timed.
Tempatkan dan parametrize jendela alamrm dan indikator alarm di jendela
Template. Hal ini membuat jendela dan indikator tersedia di semua dialog
pengguna dalam modus online.
Place and parametrize the alamrm window and alarm indicator in the
window template. This makes the window and indicator available in all user
dialogs in the online mode.
Setelah itu, mengkonfigurasi jumlah bit dan pesan analog
After that , configure a number of bit and analog messages

Ilustrasi berikutnya adalah relokasi elemen window ke level 1 menggunakan
dialog kontrol aliran sebagai contoh. Perhatikan bahwa semua elemen jendela
harus diaktifkan.
Illustrated next is a relocation of window element to level 1 using the flow control
dialog as an example. Note that all window element must be activated.


Tampil berikutnya adalah tata letak jendela Template.
Shown next is the layout of the window template.



Berikut screenshot menunjukkan pengaturan untuk jendela alarm dan indikator
alarm.
The following screenshots show settings for the alarm window and alarm
indicator.




Kami sekarang akan mengkonfigurasi pesan secara individual, dari yang ada dua
jenis:
We will now configure the individual messages , of which there are two types:
Bit messages
pesan bit
pesan analog

Analog messages

Pesan Bit dihasilkan dengan mengubah bit didefinisikan, pesan analog yang
dihasilkan ketika sebuah variabel analog batas kamu melanggar ditentukan.
Beberapa screenshot berikutnya menggambarkan prosedur konfigurasi.
Bit messages are generated by changing defined bits, analog messages are
generated when analog variable transgress specified limits. The next few
screenshots depict the configuration procedure.




Dijelaskan selanjutnya adalah variabel dari mana pesan yang dihasilkan.
Described next are the variables from which the messages are generated.

Pesan Bit selalu didasarkan pada variabel INT atau WORD tipe data. Seperti
Diindikasikan dalam ilustrasi di atas, variabel ALARM sini memiliki tipe data
INT. ALARM ditujukan kepada kata bendera MW20. Bit individu dari pesan
tersebut kemudian dihasilkan oleh tepi positif dari bit terkait MW20, misalnya
"B102 MAX LEVEL" oleh M20.2. secara alami, bit yang relevan harus
ditetapkan dalam program Step7. jaringan yang sesuai diilustrasikan berikutnya
Bit messages are always based on variables of INT or WORD data type. As
indicated in the illustration above , the ALARM variable here has the INT data
type. ALARM is addressed to flag word MW20. The individual bit messages are
then generated by positive edges of related bits MW20, e.g LEVEL B102 MAX
by M20.2. naturally , the relevant bits must be set in the step7 program . the
corresponding networks are illustrated next




Berdasarkan hal ini dan simbol tabel Laporan Keuangan Konsolidasian untuk
CONTROL_2, pesan dapat ditulis sebagai ditentukan selanjutnya.
Based on this and the accompanying symbol table for CONTROL_2, messages
can be written as specified next.


Pesan Analog yang dihasilkan ketika jumlah analog melanggar Ulasan batas
mereka:
Analog messages are generated when analog quantities transgress their limits:
B101 MAX TEMP: variabel PV_PHS_ALARM_TEMPERATURE
ditunjuk, batas 55 ditujukan kepada PIW294
TEMP B101 MAX : variable designated
PV_PHS_ALARM_TEMPERATURE, limit of 55 addressed to PIW294
B102 MAX PRESSURE: variabel PV_PHYS_ALARM_PRESSURE
ditunjuk, batas 900 mbar, ditujukan kepada PIW290
PRESSURE B102 MAX : variable designated
PV_PHYS_ALARM_PRESSURE, limit of 900 mbar, addressed to PIW290

Salah satu pilihan di sini juga akan menggunakan variabel yang dikendalikan
analog. Jika kontroler yang sesuai belum dipilih, bagaimanapun, menonaktifkan
TETAP Ulasan Variabel ini di atas ditujukan langsung ke input analog, siapa
bilangan bulat nilai harus dikonversi ke nilai-nilai fisik (digambarkan dalam
beberapa screenshot berikutnya). Nilai numericacl batas sebaliknya tidak
ditafsirkan secara fisik.
One option here would also be to use the analog controlled variables. If the
corresponding controller has not been selected, however , these variables remain
disable above are addressed directly to the analog input, whose interger values
must be converted into physical values (depicted in the next few screenshoots).
The numericacl values of the limits are otherwise not physically interpretable.



Load semua parameter ke PLC dan menghasilkan beberapa pesan. Dalam kasus
pesan analog, Anda juga dapat menggunakan batas berkurang untuk pengujian.
Load all parameter into the PLC and generate a few messages. In the case of the
analog messages, you can also use reduced limits for testing.

Juga mengubah pengaturan jendela pesan.
Also change the message windows settings.

Bagaimana jendela pesan dibuat menghilang?
How can the message window be made to disappear?
Hal ini tidak mungkin
This is not possible
Dengan mengklik "Tutup tombol"
By clicking on the Close button
melalui pengakuan
Through acknowledgement
Dengan mengklik pada indikator pesan.
By clicking on the message indicator.

Kapan indikator pesan berkedip?
When does the message indicator flash?

kapan pesan tetap tidak diakui
When a message remains unacknowledged
Kapan pesan adalah pengakuan
When a message is acknowledgement


Dapatkah indikator pesan dipindahkan di layar?
Can the message indicator be moved across the screen?
No
Yes



Kapan pesan indikator menghilang?
When does the messages indicator disappear?

kerika semua pesan menjadi pengakuan
When all messages have been acknowledgement
Setelah 10 s
After 10 s
Ketika semua pesan telah pengakuan telah dan tidak ada pesan yang
tertunda
When all messages heve been acknowledgement and there are no pending
messages

On which settings is the message window cleared following acknoledgement?
Pending messages and Unacknowledge messages
Pending messages disabled, unacknowledged messages enabled

Mengintegrasikan THE P & I DIAGRAM
I NTEGRATI NG THE P&I DI AGRAM



Tujuannya di sini adalah untuk mengintegrasikan plant pipa disederhanakan dan
instrumentasi (P & I) diagram ke which dialog utama sejauh ini tidak menawarkan
visualisasi plant.
The aim here is to integrate the plants simplified piping and instrumentation
(P&I) diagram into the main dialog which has so far not offered any plant
visualization.
Untuk tujuan ini, memanggil "MULAI" jendela dan menempatkan semua elemen
kontrol pada tingkat 1 sehingga selalu TETAP di latar depan (lihat ilustrasi
berikutnya). Anda dapat melewatkan langkah ini jika Anda sudah melakukan itu
dalam bab sebelumnya berjudul "Pesan Configurtion".
For this purpose, invoke the START window and place all control elements on
level 1 so that always remain in the foreground (see the next illustration). You can
skip this step if you already performed it in the previous chapter titled Message
Configurtion.


Tempatkan objek dasar yang ditunjuk "Graphics lihat" pada "START" jendela
sehingga seluruh permukaannya ditutupi.
Place the basic object designated Graphics view on the START window so
that its entire surface is covered.



Melalui menu yang ditampilkan, beban diberikan, disederhanakan P & I diagram
tanaman (file: PI_PLANT_TOUCH_PANEL) ke objek grafis. Ini seharusnya
Muncul seperti gambar dibawah ini.
Via the menu shown, load the supplied, simplified P&I diagram of the plant (file:
PI_PLANT_TOUCH_PANEL) into the graphic object. It should the appear as
shown below.



Mengubah posisi, ukuran dan label dari tombol individu sebagai decipated dalam
ilustrasi berikutnya, misalnya, nomenklatur yang tercantum Berlaku di bawah ini:
Change the position , sizes and labels of the individual buttons as decipated in the
next illustration, for instance, the nomenclature listed below applies here:

F2: flow control
P1: pressure control
L1: Filling level control
L1->F2 : filling-level cascade control
T1 ON/OFF : temperature control with a two-point controller
T1 PWM : temperature control with a pulse-width modulation controller



Semua ini beban data ke dalam panel sentuh dan menguji antarmuka pengguna
baru.
Load all this data into the touch panel and test the new user interface.