You are on page 1of 13

Makalah Ilmu Penyakit Jiwa : Psikosi Pasca Partus Page 1

Febora Gema Daulni 091001033


KKS FK UISU- Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov.Sumatera Utara Medan

PSIKOSIS PASCA PARTUS

1. Pendahuluan

Pertama akali dikenal sebagai gangguan pada tahun 1850, psikosis paska partus
adalah suatu kondisi mental yang sangat serius yang memerlukan perhatian medis segera.
Menariknya, studi tentang tingkat gangguan telah menunjukan bahwa jumlah perempuan
yang mengalami psikosis paska partus tidak berubah sejak pertengahan 1800-an.
Sementara itu adalah bentuk paling ekstrim dari gangguan mood paska melahirkan.
Psikosi pasca persalinan juga merupakan salah satu yang paling langkah. Biasanya
digambarkan sebagai periode ketika seorang wanita keholangan sentuan dengan realitas,
gangguan tersebut terjadi pada wanita yang baru melahirkan. Ini pengaruh antara satu dan
dua perempuan per 1.000 wanita yang telah melahirkan. Sayangnya, meskipun banyak
wanita dengan gangguan tersebut menyadari sesuatu yang slah dengan mereka, kurang
dari 20% benar-benar berbicara kepada penyedia pelayanan kesehatan mereka. Masih
sedih adalah kenyataan bahwa psikosis pasca partus sering salah didiagnosis atau
dianggap depresi pasca partus. Sehingga mencegah seorang wanita menerima perhatian
medis yang tepat yang dia butuhka. Wanita yang tidak menerima pengobatan yang teoat
seringkali merespons dengan baik tapi biasanya mengalami depresi pasca melahirkan
sebelum benar-benar pulih. Namun, tanpa pengobatan, psikosis dapat menyebabkan
konsekuensi yang tragis. Psikosis pasca partus memiliki tingkat bunuh diri 5% dan
tingkat pembunuh bayi 4%. Meskipun timbul gejala dapat terjadi kapan saja dalam tiga
bulan pertama setelah melahirkan, wanita yang memiliki pasca partus psikosis biasanya
mengalami gejala dalam 2-3 minggu pertama setelah melahirkan. Gejala psikosis pasca
partus biasanya muncul tiba-tiba, dalam 80% kasus, psikosis terjadi tiga sampai 14 hari
setelah episode babas gejala
(1,2,3)





Makalah Ilmu Penyakit Jiwa : Psikosi Pasca Partus Page 2
Febora Gema Daulni 091001033
KKS FK UISU- Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov.Sumatera Utara Medan

2. Definisi

Psikosa adalah gangguan kejiwaan yang meliputi keseluruhan pribadi seseorang,
sehingga orang yang mengalami tidak bisa lagi menyesuaikan diri dalam norma-norma
yang wajar dab berlaku umum.
( 1,2,3 )


Psikoneurosa adalah gangguan yang terjadi hanya pada sebagian kepribadian,
sehingga orang-orang yang mengalaminya masih bisa melakukan pekrjaan-pekerjaan
biasa atau masih dapat belajar dan jarang memerlukan perawatan khusus di rumah sakit.
(6,7)

Psikopat merupakan hambatan kejiwaan yang menyebabkan kesulitan penyesuian
diri atau timbu akibat ketidakmampuan untuk mengikuti norma-norma yang ada
dilingkungan. Penderita memperlihatkan adanya sikap egosentris yang besar, seolah-olah
patokan untuk semua perbuatan adalah dirinya sendiri.
(4,5)

Ciri lainnya adalah keinginan untuk menguntukan diri sendiri tanpa
memperdulikan pihak lain. Dalam bentuk yang ringan, gangguan kejiwaan seperti diatas
tersebut dengan karakter disoreder yang dapat kita lihat, misalnya pada seseorang yang
eksentrik yang berdandan sesuai dengan seleranta sendiri tanpa memperdulikan apakah
dandanya tersebut akan jadi bahan tertawaan atau tidak.
( 1,2,3)










Makalah Ilmu Penyakit Jiwa : Psikosi Pasca Partus Page 3
Febora Gema Daulni 091001033
KKS FK UISU- Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov.Sumatera Utara Medan

Psikosa pasca partus merupakan gangguan jiwa yang berat yang ditandai degan
waham, halusinasi dan kehilangan rasa kenyataan ( sense of reality ) yang terjadi kira-
kira 3-4 minggu pasca persalinan. Merupakan gangguan jiwa yang serius, yang timbul
akibat penyebab organik maupun emosional ( fungsional ) dan menunjukan gangguan
kemampuan berpikir, berkreasi secara emosional, meninggat, berkomunikasi,
menafsirkan kenyataan dan tindakan sesuai kenyataan itu, sehingga kemampuan untuk
memenuhi tuntunan hidup sehari-hari sangat terganggu. Psikosa pasca partus adalah
depresi yang terjadi pada minggu pertama dalam 6 minngu setelah melahirkan.
( 1, 2, 3 )


Psikosa terbagi dalam dua golongan besar, yaitu :
( 1, 2 )
1. Psikosa fungsional, merupakan gangguan psikologis yang factor penyebabnya
terletak pada aspek kejiwaan, disebabakan karena sesuatu yang berhubungan dengan
bakat keturunan, bisa juga disebabkan oleh perkembangan atau pengalaman yang
terjadi dalam kehidupan.
2. Psikosa organik, disebabkan oleh kelainan atau gangguan pada aspek tubuh, kalau
jelas sebab-sebab dari suatu psikosa fungsional adalah hal-hal yang berkembang
dalam jwa seseorang.


3. Faktor Resiko
a) Riwayat psikosis, gangguan bipolar ( GB ) atau skizofrenia
b) Riwayat keluarga psikosis, gangguan bipolar, atau skizofrenia
c) Berulang pada 20-50% kasus
d) Gangguan bipolar ( GB ) merupakan gangguan jiwa yang bersifat episodic
dan ditandai oleh gejala-gejala manik, hipomanik, depresi, dan campuran,
biasanya rekuren serta dapat berlangsung seumur hidup.


Makalah Ilmu Penyakit Jiwa : Psikosi Pasca Partus Page 4
Febora Gema Daulni 091001033
KKS FK UISU- Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov.Sumatera Utara Medan

e) Skizofrenia : gejala-gejala psikotik yang khas dan oleh kemunduran fungsi
social, fungsi kerja, dan perawatan diri.
f) Skizofrenia tipe I ditandai dengan menonjolnya gejala-gejala positif seperti
halusinasi, delusi, asosiasi longgar.
g) Skizofrenia tipe II ditemukan gejala-gejala negatif seperti penarikan diri,
apatis, dam perawatan diri yang buruk. Wanita dengan riwayat pribadi
psikosis, gangguan bipolar atau skizofrenia memiliki peningkatan resiko
mengembangkan psikosis pasca partus.

Demikian juga, wanita yang memiliki riwayat keluarga psikosis, gangguan
bipolar atau skizofrenia memiliki kesempatan lebih besar untuk mengembangkan
gangguan tersebut. Additionally, wanita yang telah memiliki insiden masa lalu pasca
partus psikosis adalah antara 20% dan 50% lebih mungkin mengalami lagi dalam masa
kehamilan.
( 1,2,3,4 )



4. Etiologi
1. Faktor social cultural ( dukungan suami dan keluarga kepercayaan atau etnik )
2. Faktor obstetric dan ginekologik ( kondisi fisik ibu dan kondisi fisik bayi )
3. Faktor psikososial ( adanya stressor psikososial, faktor kepribadian, riwayat
mengalami depresi, penyakit mental, problem emosional, dll )
4. Faktor keturunan
5. Karakter personal sperti harga diri yang rendah



Makalah Ilmu Penyakit Jiwa : Psikosi Pasca Partus Page 5
Febora Gema Daulni 091001033
KKS FK UISU- Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov.Sumatera Utara Medan

6. Perubahan hormonal yang cepat
7. Masalah medis dalam kehamilan ( pre-eklampsia, DM )
8. Martial disfungsion atau ketidak mampuan membina hubungan dangan orang lain
yang mengakibatkan kurangnya dukungan.
9. Unwanted pregnancy atau kehamilan tidak diinginkan
10. Merasa terisolasi
11. Kelemahan, gangguan tidur ( insomnia ), ketakutan terhadap suatu masalah,
ketakutan akan melahirkan anak cacat atau tidak sempurna. Disamping itu
disebabkan karena wanita menderita bipolar disorder atau masalah psikiatrik
lainnya yang disebut skizoaffektif disorder. Wanita tersebut mempunyai resiko
tinggi untuk terkena pasca partus psikosa.
(1,2,3)


5. Epidemiologi
Satu diantara seribu ibu baru.
(1,2,3)

6. Anamnesis
Onsetnya mendadak, 2-4 minggu setelah pelahiran. Sebagian besar muncul
dengan depresi, tetapi 1/3 dapat muncul dangan mania ( suasana hati yang elasi,
disinhibisi, bertindak semaunya, perhatiannya mudah teralihkan, aktivitas berebihan,
pemoboros, suka menyerang, tidak banyak bicara, loncat gagasan / fligh of idea,
kurang tidur ), halusinasi, waham, kebinggungann, kurangnya tilikan.
(1,2,3)






Makalah Ilmu Penyakit Jiwa : Psikosi Pasca Partus Page 6
Febora Gema Daulni 091001033
KKS FK UISU- Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov.Sumatera Utara Medan

7. Patofisiologi

Kesehatan jiwa wanita sangat mempengauhi kesehatan wanita. Pada usia
produktif gangguan kesehatan wanita serig berhubungan dengan peranannya sebagai
istri, ibu dan pekerja, kondisi kesehatan fisik terutama kondisi bagian tubuh yang
menjadi simbol kewanitaan, penganiayaan fisik dan mental. Proses berduka,
kemurungan dan psikosis pasca melahirkan, serta bunuh diri merupakan reaksi
negatif dari gangguan terhadap kesehatan jiwa. Penelitian terhadap psikodinamik
menunjukan, pada gangguan psikiatrik pasca persalinan terhadap konflik antara ibu
dengan peranannya sebagai ibu yang harus mengasuh anaknya, dengan kelahiran
anaknya dan hubungan dengan suaminya. Konflik ini mempunyai peranan dalam
menentukan identitas dirinya sebagai ibu yang tidak dapat berkomunikasi dengan
bayinya, mengahambat ibu menemukan jati dirinya, dan merupakan hambatan dini
hubungan timbale balik antara ibu dan anak. Gangguan psikoatrik yang terjadi pada
masa pasca persalinan bukan salah satu sindrom psikiatrik yang baru, tapi merupakan
gangguan yang biasa didapat, antara lain pasca partus blues, depresi pasca partus dan
psikosis pasca partus. Gangguan ini dapat terjadi mulai sejak hari pertama sampai 4-
6 minggu pasca melahirkan. Bahkan marce society mengemukakan psikosa ini dapat
terjadi sampai 1 tahun setelah melahirkan. Gejala yang dapat timbul pada masa ini
sangat berat, berbahaya dan merupakan kondisi darurat sebab penderita dapat
membahayakan diri sendiri dan menganggu lingkungnya seperti tindakan bunuh diri
dan membunuh bayinya. Gangguan nonpsikotik pada periode pasca persalinan cukup
tinggi, penelitian menunjukan 20-40% wanita hamil mengalami gangguan emosional
atau disfungsi kognitif, ataupun keduanya. Angka kejadian psikosis pasca persalinan
adalah 1-2 per 1000 kelahiran dari seluruh wanita paca persalinan. Umumnya
gangguan psikiatrik pasca melahirkan timbul setelah hari ke 3 pasca persalinan.
(1,2,3)




Makalah Ilmu Penyakit Jiwa : Psikosi Pasca Partus Page 7
Febora Gema Daulni 091001033
KKS FK UISU- Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov.Sumatera Utara Medan

8. Tanda dan Gejala
1. Gejala awal :
a. Perasaan sedih, kecewa dan putus asa
b. Sulit tidur atau insomnia
c. Sering menangis
d. Gelisah, cemas, dan irritable yang berlebihan
e. Merasa letih dan lelah
f. Semangat menurun ataupun kehilangan sensasi menyenangkan
g. Mudah tersingung / labil
h. Sakit kepala
i. Peningkatan atau penurunan berat badan secara tiba-tiba
j. Memperlihatkan penurunan minat pada bayinya
k. Menolak makan dan minum
2. Gejala lanjutan :
a. Curiga berlebihan
b. Kebingungan
c. Sulit konsentrasi
d. Bicara merancau atau inkhoren
e. Irasional
f. Pikiran obsesif ( pikiran yang menyimpang dan berulang ulang )
g. Agresif
h. Impulsif ( bertindak diluar kesadaran ) walaupun banyak wanita pasca
melahirkan mengalami depresi pasca partus tapi tidak semuanya berlanjut
menjadi psikosa pasca partus tapi setiap psikosa pasca partus pasti diawali
oleh depresi pasca partus dan bisa samapai melukai diri sendiri bahkan
membunuh anak-anaknya.


Makalah Ilmu Penyakit Jiwa : Psikosi Pasca Partus Page 8
Febora Gema Daulni 091001033
KKS FK UISU- Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov.Sumatera Utara Medan

Gejala yang sering terjadi adalah :
1. Delusi
2. Halusinasi
3. Gangguan saat tidur
4. Obsesi mengenai bayi

9. Gejala klinik

Pada wanita yang menderita penyakit ini dapat terkena perubahan mood
secara drastis, dari depresi kegusaran dan berganti menjadi euphoria dalam waktu
singkat. Penderita kehilangan semangat dan kenyamanan dalam beraktifitas, sering
menjauhkan diri dari teman atau keluarga, sering mengeluh sakit kepala dan nyeri
dada, jantung berdebar-debar serta nafas terasa cepat.
(1,2,3,4)


10. Pemeriksaan
(1,2,3)

a. Ibu : bertindak semaunya, berbusana tidak sesuai
b. Bayi : bukti adanya penelantaran


11. Patologi
(1,2,3)

Tidak ada patologi yang dapat diidentifikasi




Makalah Ilmu Penyakit Jiwa : Psikosi Pasca Partus Page 9
Febora Gema Daulni 091001033
KKS FK UISU- Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov.Sumatera Utara Medan

12. Pemeriksaan Penunjang
(1,2,3)

Tidak diperlukan pemeriksaan penunjang


13. Penanganan
Respon yang terbaik dalam menangani kasus psikosis pasca partus ini adalah
kombinasi antara psikoterapi,lingkungan sekitar ibu dan medikasi seperti
antidepresan,jika tidak memungkinkan untuk ibu dirawat di rumah sebaiknya ibu dirawat
di rumah sakit.libatkan anggota keluarga dalam penanganan terutama suami sehingga
dapat dibangun pemahaman dari orang-orang terdekat ibu terhadap apa yang dirasakan
dan dibutuhkan ibu.
(1,2,3,4)


14. Pencegahan
Beberapa intervensi berikut ini dapat membantu wanita terbebas dari ancaman depresi
dan psikosa pasca partus, yaitu :
1. Pelajari diri sendiri,pelajari dan mencari informasi mengenai depresi dan
psikosa pasca partus,sehingga ibu dan keluarga sadar terhadap kondisi
ini.Apabila terjadi, maka akan segera mendapatkan penanganan yang tepat.

2. Tidur dan makan yang cukup,diet nutrisi penting untuk kesehatan, lakukan
usaha yang terbaik dengan makan dan tidur yang cukup,keduanya penting
dalam periode pasca partus.

3. Olahraga,merupakan kunci untuk mengurangi depresi pasca partus, lakukan
peregangan selama 15 menit dengan berjalan kaki setiap hari,sehingga
membuat ibu menjadi lebih rileks dan lebih menguasai emosional yang
berlebihan.
Makalah Ilmu Penyakit Jiwa : Psikosi Pasca Partus Page 10
Febora Gema Daulni 091001033
KKS FK UISU- Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov.Sumatera Utara Medan

4. Beritahukan perasaan ibu, jangan takut untuk mengutarakan perasaan ibu dan
mengekspresikan yang ibu inginkan dan butuhkan demi kenyamanan ibu. Jika
mempunyai masalah, segera beritahukan kepada orang terdekat ataupun orang
yang dipercaya.

5. Dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat, dukungan dari orang
terdekat dari mulai kehamilan,persalinan dan pasca partus sangat penting,
Yakinkan diri ibu bahwa keluarga selalu berada disamping ibu setiap ada
kesulitan.

6. Persiapan diri dengan baik,persiapan sebelum persalinan sangat
diperlukan,ikutlah kelas hamil,baca buku-buku yang dibutuhkan

7. Lakukan pekerjaan rumah tangga, pekerjaan rumah tangga sedikit banyak
dapat membantu ibu melupakan golakan perasaan yang terjadi selama periode
pasca partus. Kondisi anda yang belum stabil bisa ibu curahkan dengan
memasak atau membersihkan rumah.

8. Dukungan emosional, minta dukungan emosional dari keluarga dan
lingkungan sehingga ibu dapat mengatasi rasa frustasi atau stress.ceritakan
pada mereka mengenai perubahan yang ibu rasakan, Sehingga ibu merasa
lebih baik dari setelahnya.
(1,2,3,4)







Makalah Ilmu Penyakit Jiwa : Psikosi Pasca Partus Page 11
Febora Gema Daulni 091001033
KKS FK UISU- Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov.Sumatera Utara Medan

15. Penatalaksanaan
Pasca partus kejiwaan dianggap menjadi darurat kesehatan mentak. Oleh Karena
itu memerlukan perhatian segera. Hal ini dikarenakan wanita yang menderita
penyakit kejiwaan tidak selalu mampu atau bersedia untuk berbicara dengan
seseorang tentang disordernya, mereka kadang-kadang membutuhkan pasangan atau
anggota keluarga yang lain untuk membantu mereka mendapatkan penanganan medis
yang mereka butuhkan. Kondisi ini biasanya diatasi dengan pemberian obat
antidepresan dan/ atau antipsikosis dan terkadang obat antidepresan dan/ atau
antiansietas. Banyak wanita yang juga dapat merasakan manfaat dari konseling dan
dukungan psikologis kelompok. Dengan perawatan dengan baik, sebagian besar
perempuan dapat dipilh dari kekacauan. Untuk mengurangi jumlah penderita ini
sebagian anggota keluarga hendaknya harus lebih memperhatikan kondisi dan
keadaan ibu serta memberikan dukungan psikis agar tidak merasa kehilangan
perhatian.
Penderita disarankan untuk :
1. Beristirahat cukup
2. Mengkonsusmsi makanan dengan gizi yang seimbang
3. Bersikap fleksibel
4. Berbagi cerita dengan orang terdekat
5. Sarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis

Penatalaksanaan juga dapat berupa : penilaian psikiatrik ( termasuk resiko
bunuh diri dan resiko terhadap bayi ). Perawatan di unit psikiatri ( jika
mungkin ke unit spesialis ibu dan bayi ). Obat antidepresan oral,
neuroleptika ( gunakan secara hati-hati jika menyussui ).



Makalah Ilmu Penyakit Jiwa : Psikosi Pasca Partus Page 12
Febora Gema Daulni 091001033
KKS FK UISU- Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov.Sumatera Utara Medan



16. Pengobatan

1. Idem dengan depresan
2. Jika diperkirakan menimbulkan ancaman bagi diri sendiri atau orang lain :
dirawat dirumah sakit.
3. Obat-obatan : anti psikotik, antidepresan dan anti ansietas.
(1,2,3,4)


17. Komplikasi
1. Bunuh diri
2. Penelantaran anak
3. Pengasuhan yang tidak sesuai
4. Pembunuhan bayi
(1,2,3,4)


18. Prognosis
Prognosis jangka pendek baik. 20% mengalami psikosis masa nifas yang
berulang. 50% mengalami episode psikosis berulang.
(1,2,3,4)

19. Kesimpulan
Gangguan psikologi pasca partus diantaranya depresi pasca partus, pasca partus
blues, dan pasca partus psikosa. Pasca Part Blues (PBB) sering juga disebut
sebagai maternity blues atau baby blues dimengerti sebagai suatu sindroma
gangguan efek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelah
persalinan.
Depresi pasca partus adalah depresi berat yang terjadi 7 hari setelah
melahirkan dan berlangsung selama 30 hari, dapat terjadi kepanpun bahkan
sampai 1 tahun kedepan. Pasca partus psikosa adalah depresi yang terjadi pada
minggu pertama dalam 6 minggu setelah melahirkan.
(1,2,3,4)
Makalah Ilmu Penyakit Jiwa : Psikosi Pasca Partus Page 13
Febora Gema Daulni 091001033
KKS FK UISU- Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov.Sumatera Utara Medan

DAFTAR PUSTAKA

1. American Psychiatric Association (APA). 1994). Diagnostic and Statistical
Manual of Mental Disorder (DSM-IV) 4
th
ed. Washington, DC : American
Psychiatric Asosiasi.
2. Beauchamp, TL & Childress, JF (1994). Principles os biomedical ethics. 4 th ed.
New York and Oxford University Press.
3. Buist, A (1997). Postpartum Psychiatric Disorder : Guidelines fo Management.
CNS Drugs Aug. 8 (2) 113-123
4. Gaskell. C . (1999). A review of puerperal psychosis. British Journal of
Midwifery. 7 (3) 172-175
5. Wieck, A., Kumar, R., Hirst, AD (1991). Peningkatan Sensitivity of Dopamine
Receptor and Recurrences of Affective Psychosis after Childbirth. British Medical
Journal 303, 613-616
6. Kumar, R. (1990). An Overview of Postpartum Psychiatric Disorder. NAACOGs
clinical issues in perinatal and womens health nursing 1:3 ; 351-358
7. Terp, I,. Engholm, G., Moeller, H & Mortensen, P. (1999). A follow-up study of
Postpartum Psychosis : Prognosis and Risk factor for Readmission. Acta
Psychiatrica Scandinavica, 100, 40-46.

You might also like