You are on page 1of 1

BINATANG KHAS PAPUA BARAT

CENDERAWASIH MERAH (Paradisaea rubra)





Cendrawasih merah atau dalam nama ilmiahnya Paradisaea rubra adalah sejenis burung pengicau
berukuran sedang, dengan panjang sekitar 33 cm, dari marga Paradisaea. Burung ini berwarna kuning dan
coklat, dan berparuh kuning. Burung jantan dewasa berukuran sekitar 72 cm yang termasuk bulu-bulu hiasan
berwarna merah darah dengan ujung berwarna putih pada bagian sisi perutnya, bulu muka berwarna hijau
zamrud gelap dan diekornya terdapat dua buah tali yang panjang berbentuk pilin ganda berwarna hitam.
Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, dengan muka berwarna coklat tua dan tidak punya
bulu-bulu hiasan. Endemik Indonesia, Cendrawasih merah hanya ditemukan di hutan dataran rendah pada
pulau Waigeo dan Batanta di kabupaten Raja Ampat, provinsi Irian Jaya Barat. Cendrawasih merah adalah
poligami spesies. Burung jantan memikat pasangan dengan ritual tarian yang memamerkan bulu-bulu
hiasannya. Setelah kopulasi, burung jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain.
Burung betina menetaskan dan mengasuh anak burung sendiri. Pakan burung Cendrawasih Merah terdiri
dari buah-buahan dan aneka serangga. Beberapa jenis cendrawasih yang dapat ditemui di Indonesia, yakni
cendrawasih gagak (Lycocorax pyrrhopterus), cendrawasih panji (Pteridophora alberti), cendrawasih kerah
(Lophorina superba), cendrawasih paruh-sabit kurikuri (Epimachus fastuosus), cendrawasih botak
(Cicinnurus respublica), cendrawasih raja (Cicinnurus regius), cendrawasih belah rotan (Cicinnurus
magnificus), cendrawasih bidadari halmahera (Semioptera wallacii), cendrawasih mati kawat (Seleucidis
melanoleuca), cendrawasih kuning kecil (Paradisaea minor), cendrawasih kuning besar (Paradisaea apoda),
cendrawasih raggiana (Paradisaea raggiana), cendrawasih merah (Paradisaea rubra). Cendrawasih merah
bersifat poligami spesies. Burung jantan akan memikat pasangannya dengan ritual tarian dengan
memamerkan bulu-bulu hiasannya. Musim kawin burung cendrawasih merah terjadi pada bulan Mei hingga
Agustus. Saat musim kawin, paling banyak 3-4 jantan akan memperebutkan satu betina. Padahal, di waktu
normal 1-2 jantan hanya memperebutkan satu betina. Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus
berlanjut, serta populasi dan daerah dimana burung ini ditemukan sangat terbatas, Cendrawasih Merah
dievaluasikan sebagai beresiko hampir terancam di dalam IUCN Red List. Burung ini didaftarkan dalam
CITES Appendix II.

You might also like