You are on page 1of 17

Page 1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Tubular goods merupakan bagian yang sangat penting dalam industri minyak dan gas,
khususnya pada operasi pemboran. Operasi pemboran memerlukan tubular goods untuk
melakukan pengeboran sumur, melakukan uji produksi, dan memproduksikan sumur minyak.
Tubular goods yang kondisinya baik memungkinkan pemboran lebih dalam, lebih cepat, aman,
efisien, disamping itu juga dapat memaksimalkan produksi. Prosedur pemeliharaan tubular goods
yang tepat dibutuhkan untuk mempertahankan kondisi optimal tubular goods dan
memperpanjang masa pakai tubular goods.
1.2 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembuatan penulisan ini adalah mengenai penjelasan singkat tentang
beberapa jenis tubular goods dan langkah-langkah pemeliharaan tubular goods di lokasi
pemboran. Pembatasan terhadap pemeliharaan drill pipe dilakukan karena drill pipe paling
banyak dipakai selama operasi pemboran sehingga paling rentan mengalami kerusakan.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas besar P2M
sekaligus untuk proses pembelajaran mengenai analisa FMEA pada drill pipe.
1.4 Metode Penulisan
Penulisan makalah ini dilakukan dengan menggunakan metode studi literatur dengan
mempelajari bermacam buku dan materi yang berkaitan dengan tubular goods dan cara
pemeliharaannya.
1.5 Sistematika Penulisan
Penulisan makalah ini dibagi menjadi empat bab, yang isinya secara singkat dapat
diuraikan sebagai berikut
Bab I Pendahuluan ;
Page 2

berisi tentang latar belakang, ruang lingkup, maksud dan tujuan, metode
penulisan, dan sistematika penulisan.
Bab II Identifikasi Permasalahan ;
berisi tentang gambaran singkat mengenai berbagai macam tubular goods yang
dipakai di pemboran, dan alasan perlunya tubular goods dipelihara.
Bab III Pembahasan Masalah ;
berisi tentang cara memelihara drill pipe yand dilakukan di lokasi pemboran
diantaranya terdiri atas penanganan drill pipe, pembatasan-pembatasan drill pipe,
identifikasi penyebab kerusakan drill pipe, inspeksi dan klasifikasi drill pipe, dan
prosedur pemeliharaan drill pipe.
Bab IV Penutup ;
berisi tentang beberapa kesimpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan
masalah dan saran-saran yang diperlukan sehubungan dengan hasil ini dan dapat
dilakukan perbaikan lebih lanjut.










Page 3

BAB II
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

Tubular goods, dalam istilah pemboran, diartikan sebagai benda yang berbentuk pipa
terbuat dari logam yang digunakan untuk menunjang operasi pemboran. Fungsi dari tubular
goods diantaranya adalah untuk menghantar pahat agar dapat membor lebih dalam, meneruskan
tenaga putar dari rotary table atau topdrive ke pahat, sebagai saluran dari fluida pemboran agar
dapat membersihkan lubang dari serbuk bor, penghantar fishing tools, melakukan uji produksi
sumur, menutup formasi dan menyelubungi lubang, dan untuk memproduksikan sumur minyak.
Termasuk dalam tubular goods yang sering digunakan di dalam operasi pemboran adalah drill
pipe, drill collar, pup joint, dan substitute.
2.1 Drill Pipe
Drill pipe atau disebut pipa bor adalah pipa baja yang dibuat khusus untuk mengebor.
Drill pipe merupakan sambungan pipa terpanjang dalam rangkaian pemboran dan tubular goods
yang paling banyak dipakai pada operasi pemboran.
Fungsi drill pipe antara lain :
a. Menghubungkan kelly atau topdrive dengan drill collar dan mata bor.
b. Memperpanjang rangkaian pemboran untuk menambah kedalaman lubang bor.
c. Memungkinkan menaikkan dan menurunkan mata bor.
d. Meneruskan tenaga putar dari rotary table atau top drive ke mata bor.
e. Menjadi jalan bagi fluida pemboran.
Konstruksi drill pipe mempunyai tiga bagian dasar, yaitu pipa (body) dan dua koneksi (rotary
shoulder connection) yang terletak masing-masing ujungnya dan disebut sebagai tool joint.
a. Badan drill pipe
Badan drill pipe diperkuat dan dipertebal pada tiap ujungnya agar lebih kuat saat
menerima tegangan tarik yang tinggi. Bagian yang dipertebal ini disebut upset. Tiga bentuk dasar
dari penebalan yaitu sebagai berikut :
- External Upset (EU) untuk penebalan di bagian luar
- Internal Upset (IU) untuk penebalan di bagian dalam
- Internal-External Upset (IEU) untuk penebalan di bagian dalam dan luar
Page 4


b. Tool joint
Pada ujung upset terdapat tambahan pipa lebih tebal yang digunakan sebagai tempat
sambungan berulir yang disebut tool joint. Pada tool joint ini, drill pipe dapat disambung satu
dengan yang lainnya, maupun disambung dengan peralatan lain. Untuk menyambungkan drill
pipe satu dengan yang lain, ujung yang satu diberi ulir berbentuk box dan ujung satunya
berbentuk pin. Tool joint ini memiliki beberapa jenis, namun yang umum dipakai saat ini adalah
jenis weld-on tool joint. Jenis ini dibuat dengan cara mengelaskan tool joint dengan ujung badan
pipa dan umumnya bagian yang dilas ini menjadi lebih kuat dari badan pipa.
Disamping sebagai penyambung pipa, tool joint juga berfungsi sebagai pegangan elevator
sewaktu mengangkat atau menurunkan pipa yang disebut elevator shoulder seat. Pada bagian box
tool joint terkadang diberi lapisan keras dengan mengelaskan tungsten carbide. Bagian yang
diperkeras ini disebut hard banding (hard facing) dan berfungsi untuk mengurangi laju keausan
di tool joint.
Menurut beratnya, ada 3 tipe dasar dari drill pipe, yaitu
a. Standard drill pipe
b. Heavy weight drill pipe
Tipe ini menyerupai drill pipe standar tapi berdinding lebih tebal dan lebih berat.
Heavy weight drill pipe berfungsi sebagai rangkaian transisi antara drill pipe dan drill
collar, sebagai pemberat yang fleksibel pada rangkaian pemboran berarah, dan sebagai
rangkaian pemberat pada Rig kecil untuk mengebor lubang yang relatif kecil
diameternya.
c. Aluminium drill pipe
Drill pipe yang terbuat dari bahan aluminium. Aluminium drill pipe digunakan
untuk mengatasi kendala transportasi menuju lokasi, karena lebih ringan sehingga dapat
diangkut dengan helikopter. Selain itu aluminium drill pipe dapat digunakan untuk
pengeboran lebih dalam dari kapasitas Rig.
Page 5

Drill pipe tersedia dalam beberapa ukuran, berat, kekuatan, dan panjang. Ukuran
diameter luar badan drill pipe menunjukkan ukuran sebuah drill pipe. Berat drill pipe merupakan
berat nominal yaitu berat rata-rata drill pipe termasuk berat tool joint. Panjang drill pipe diukur
mulai dari shoulder bagian box sampai shoulder bagian pin. Panjang drill pipe standar
digolongkan sebagai berikut:
a. Range I panjang antara 18 ft sampai 22 ft
b. Range II panjang antara 27 ft sampai 30 ft
c. Range III panjang antara 38 ft sampai 45 ft
Badan drill pipe dibuat dengan tipe seamless dan mutu bajanya ditunjukkan dengan grade
seperti ditampilkan dalam tabel berikut.

Spesifikasi berbagai macam ukuran drill pipe yang digunakan pada operasi pemboran
sudah dibuat standarisasinya. Pada tabel berikut ini ditunjukkan berbagai macam ukuran drill
pipe yang sudah distandarisasi oleh API.
Untuk menyambung antara dua drill pipe atau tubular goods secara umum, diperlukan
ulir yang disebut sebagai rotary shoulder connection. Ada berbagai macam jenis koneksi yang
digunakan, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Internal Flush IF
- Full Hole FH
- Extra Hole XH atau EH
- Regular REG
- Reed Wide Open WO
- Slim Hole SH
Page 6

- API Numbered Connection NC
- Hughes H90
- Double Streamline DSL
- American Open Hole OH
Spesifikasi dari berbagai jenis koneksi tersebut dapat dilihat pada lampiran. Masing-
masing jenis koneksi ini memiliki ukuran dan bentuk ulir yang tertentu sehingga umumnya tidak
dapat dipersambungkan satu dengan yang lain, dengan pengecualian beberapa jenis koneksi
tertentu yang dapat saling menggantikan (interchangeable). Untuk menyambung antara dua
tubular goods yang memiliki koneksi yang berlainan, dibutuhkan alat bantu berupa tubular goods
yang disebut substitute.










2.2 Drill Collar
Drill collar adalah pipa baja yang tebal dan relatif sangat berat, yang fungsi utamanya
adalah untuk memberikan beban pada pahat bor. Pada bagian dalam juga terdapat lubang untuk
melewatkan fluida pemboran. Fungsi drill collar antara lain :
a. Memberikan beban pada pahat bor, sehingga pahat dapat menembus lapisan tanah yang
terkadang cukup keras.
b. Memberikan efek kekakuan rangkaian pemboran bagian bawah, untuk mempertahankan
kelurusan lubang bor.
Page 7

c. Untuk menempatkan Bottom Hole Assembly, terutama pada pemboran berarah.
d. Dengan beratnya drill collar ini akan memberi efek tegangan tarik pada seluruh drill pipe
yang di atasnya sehingga akan cenderung lurus selama proses pemboran.
Konstruksi drill collar merupakan pipa tebal dan berat yang pada ujungnya dibuat ulir pin
dan box sebagai koneksi. Terdapat empat tipe dasar dari drill collar, yaitu :
a. Standard drill collar, yaitu drill collar yang permukaan pipanya bulat halus.
b. Spiral drill collar, yaitu drill collar yang permukaan pipanya dibuat alur berbentuk spiral
yang berfungsi mengurangi luas permukaan pipa yang menempel pada dinding lubang
bor sehingga mengurangi kemungkinan terjepit rangkaian pemboran akibat differential
pressure sticking.
c. Non magnetic drill collar, yaitu drill collar terbuat dari bahan non magnetic. Jenis ini
dipergunakan pada pemboran berarah, agar peralatan pengukur kemiringan dan arah yang
ditempatkan di atas pahat tidak terpengaruh medan magnit dari logam rangkaian
pemboran, sehingga pengukuran lebih akurat.
Secara umum, drill collar memiliki spesifikasi sebagai berikut
a. Diameter luar : 3 1/8 sampai 14
b. Diameter dalam : 1 1/4 sampai 3
c. Panjang : 10, 15, 20, 30, 31, 32, 42 feet

2.3 Pup joint
Pup joint adalah drill pipe atau drill collar yang berukuran lebih pendek dari ukuran pada
umumnya. Fungsi dari pup joint adalah untuk menyesuaikan panjang rangkaian pemboran
dengan target kedalaman yang dituju. Misalkan apabila menggunakan drill pipe atau drill collar
berukuran normal ternyata ujung dari rangkaian pemboran terlalu tinggi dari lantai rotary table,
dan menyusahkan untuk melanjutkan operasi berikutnya, maka dapat digunakan pup joint untuk
menyesuaikan perbedaan tersebut. Drill collar pup joint juga dapat digunakan pada rangkaian
pemboran berarah. Berguna untuk memungkinkan penempatan stabilizer atau peralatan lain pada
waktu akan menambah atau mengurangi sudut kemiringan lubang bor.
2.4 Substitute (sub)
Substitute (sub) adalah tubular goods yang berfungsi sebagai alat penyambung antara dua
buah perangkat bor yang mempunyai perbedaan ulir, ukuran, atau jenis koneksi. Termasuk
dalam substitute diantaranya :

Page 8

a. Bit Sub
Bit sub adalah substitute khusus yang digunakan untuk menyambung pahat bor dengan
peralatan diatasnya, dapat langsung dengan drill collar, near bit stabilizer, down hole
motor, orienting sub dan sebagainya. Ukuran dan jenis thread disesuaikan dengan pahat
disatu sisi dan disesuaikan dengan peralatan diatasnya disisi lainnya. Biasanya berupa
box to box.
b. Crossover Sub
Crossover sub digunakan untuk menyambung dua peralatan atau perangkat bor yang
memiliki jenis koneksi, ukuran maupun ulir yang berbeda. Dengan kata lain, kedua ujung
crossover sub dapat berbeda, box-box, pin-pin, atau box-pin, tergantung kebutuhan
selama operasi.
2.5 Pentingnya Pemeliharaan dan Inspeksi terhadap Tubular Goods
Tubular goods, sebagai bagian dari Rig Pemboran juga perlu dipelihara, dirawat dan
diperlakukan dengan benar agar tidak terjadi kerusakan. Tubular goods yang mengalami
kerusakan dapat menimbulkan kesulitan selama operasi pemboran, hambatan, bahkan kegagalan
operasi pemboran. Apabila hal ini terjadi maka akan berpengaruh negatif terhadap pengguna jasa
karena biaya yang muncul semakin besar. Bagi Drilling Services sendiri, sebagai drilling
contractor, dapat menimbulkan kehilangan perangkat bor, menambah beban kerja bagi kru bor,
kehilangan pendapatan akibat tidak dibayarnya Rig selama down time, dan yang krusial adalah
dapat menurunkan kredibilitas Drilling Services di mata pelanggan karena pelayanan yang tidak
memuaskan dan berakibat hilangnya pelanggan.
Kasus yang kami temukan adalah tubular goods yang rusak saat operasi kerja ulang di
sumur P-297 oleh Rig CWKM 200A No. 1/9 PERTAMINA . Pada tanggal 3 November 2007
saat melakukan milling, pin dari drill collar 4 1/8" patah. Kejadian ini mungkin disebabkan pada
pin drill collar tersebut sudah terdapat kerusakan namun tidak terdeteksi. Hal ini terjadi karena
selama dua tahun tidak dilakukan inspeksi terhadap tubular goods.
Untuk menghindari hal-hal tersebut, dibutuhkan suatu panduan atau prosedur untuk
memelihara tubular goods, diikuti dengan inspeksi berkala terhadap tubular goods. Selain itu
dibutuhkan juga kesadaran tiap kru bor terhadap pentingnya pemeliharaan perangkat Rig,
termasuk di dalamnya tubular goods, demi kelancaran operasi pemboran dan kepuasan
pelanggan terhadap Drilling Services.



Page 9

BAB III
PEMBAHASAN MASALAH

Pemeliharaan tubular goods, terutama drill pipe, dapat dilakukan baik pada saat operasi
pemboran berlangsung, maupun pada saat tidak dipakai waktu Rig sedang idle. Pada saat operasi
berlangsung, perlakuan yang benar terhadap drill pipe perlu diperhatikan agar tidak timbul
kerusakan terutama akibat kelalaian manusia. Disamping karena faktor manusia, perlu
diperhatikan pula faktor-faktor pemicu kerusakan drill pipe yang dapat muncul selama operasi
pemboran, dan mengidentifikasi penyebab kerusakan drill pipe.
Dalam keadaan tidak dipakai, drill pipe harus dibersihkan dan ditata rapi di pipe rack atau
tool box. Ujung pin drill pipe disatukan dengan pin, ujung box disatukan dengan box. Ulir diberi
dilumuri grease khusus agar menghambat karat dan dipasang pelindung ulir (thread protector).
Selain itu, drill pipe perlu diinspeksi tiap batang agar dapat diseleksi dan dikumpulkan sesuai
dengan klasifikasi masing-masing.
3.1 Penanganan Drill Pipe
a. Pengambilan dan peletakan drill pipe
Gunakan pelindung ulir (thread protector) jika tersedia. Jika ulir dan bahu
(shoulder) tidak terlindungi, jangan biarkan persendian alat-alat (tool joint) mengenai
permukaan baja seperti catwalk, tangga, lantai baja atau mesin. Gunakan landasan kayu
untuk membatasi tool joint dengan permukaan logam.

b. Pencucian dan pelumasan ulir
Ulir pin, ulir box dan shoulder harus dibersihkan dengan teliti. Gunakan pelarut
seperti solar dan keringkan dengan sobekan kain yang bersih. Periksa dengan teliti kalau
ada ulir rusak atau lekukan pada shoulder atau ulir. Sesudah pencucian, lumuri ulir-ulir
dan shoulder dengan pelumas ulir dengan menggunakan sikat bulat yang berbulu keras.

c. Penyambungan drill pipe
Jangan biarkan ujung pin mengenai shoulder box dan shoulder tidak boleh
ditekuk supaya tidak rusak. Sebelum menyambung pipa, cek dulu apakah sambungan-
sambungan sudah sesuai. Jangan memutar pipa terlalu cepat terutama bila masuknya
tidak lancar atau macet. Apabila sudah tidak dapat masuk lagi tapi sambungan belum
rapat, jangan dipaksa diputar, tapi dibuka kembali untuk dicek apabila terdapat kerusakan
pada ulir.
Page 10

d. Pengencangan sambungan drill pipe
Pengencangan sambungan (make-up) yang tepat adalah faktor terpenting dalam
mencegah timbulnya kerusakan pada sambungan alat. Jika akan mengencangkan
sambungan, ikuti langkah berikut :

- Gunakan alat pengukur torsi (tong torque meter).
- Jika menggunakan kunci tong, tali penarik harus diukur ketika tali itu berada pada
sudut tegak lurus terhadap pemegang tong.
- Ketika mengenakan tali penarik, jangan menyentakkan kunci tong.
- Torsi yang berlebihan maupun kurang sama-sama dapat merusak pipa terutama pada
shoulder.
- Gunakan dua buah kunci tong waktu mengencangkan persambungan pipa, jangan
mengencangkan sambungan pipa dengan satu kunci tong dan ditahan dengan slip
pada meja putar, karena bagian pipa yang ditahan oleh slip bisa tergigit oleh dies slip
dan dapat merusak slip area.
- Pada waktu menyambung drill pipe, pastikan untuk melumuri ulir dengan tool joint
grease, maksimal sepertiga dari luas permukaan ulir.
e. Pemisahan sambungan baru
Penyambungan mula-mula sangat kritis dan perlu diperhatikan agar awet. Langkah-
langkah yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut
- Periksa ulir-ulir dan shoulder terhadap kerusakan.
- Bersihkan ulir dan shoulder sesuai yang dijelaskan pada poin b.
- Masukkan dan putar sambungan-sambungan bersama-sama dengan pelan.
- Kencangkan sampai torsi yang direkomendasikan.
- Longgarkan dan putar keluar pelan-pelan.
f. Pelepasan sambungan
Ketika memisahkan sambungan, gunakan dua buah kunci tong, dan ikuti langkah-langkah
berikut :
- Pada saat mencabut dari lubang, terutama jika terdapat lebih dari satu joint drill pipe tiap
stand, lepas pada sambungan yang berbeda tiap kali cabut, sehingga semua ulir dan torsi
penyambungan selalu dapat dicek.
- Jangan biarkan ujung ulir pin pipa mengenai shoulder box.
- Ketika mendirikan pipa, tempat meletakkan ujung pipa (pin) harus bersih dan diberi
pelindung atau dilapisi dengan kayu atau benda lunak lainnya.
Page 11

3.2 Pembatasan-Pembatasan Drill Pipe
a. Peringatan-peringatan
- Kebanyakan kerusakan drill pipe diakibatkan oleh kelelahan bahan. Drill pipe harus rutin
diinspeksi untuk mendeteksi keretakan.
- Tekukan-tekukan dari pasak (grooves), bekas gigitan kunci tong (tong marks), dan slip
area pada drill pipe akan mempercepat kerusakan karena kelelahan bahan (fatigue
failure).
- Pastikan torsi pengencangan, grade pipa, ukuran, berat atau jenis sambungan sesuai
dengan yang dibutuhkan.
- Pipa yang rusak harus segera dikeluarkan dari rangkaian pemboran agar tidak digunakan
kembali sebelum diperbaiki.
b. Karat
Karat, pelubangan dan kehilangan logam, disebabkan oleh komposisi dan pH lumpur,
fluida formasi dan oksigen, serta semakin cepat jika terdapat kandungan H2S. Jika menggunakan
fluida pemboran yang berbahan dasar air (terutama air asin), pertahankan pH minimum 9,5.
Dapat menambah larutan penghambat karat apabila dianggap perlu.
Terdapat dua bentuk tipe karat :
- Karat merata seluruh permukaan dan tidak membentuk pitting.
- Karat di suatu bagian saja (tidak merata di semua tempat) dan tidak membentuk pitting.
c. Kemiringan lubang bor
Sumur-sumur yang miring atau banyak belokan (dogleg) dapat mengakibatkan kelelahan
pipa terlebih apabila berputar pada kecepatan tinggi. Jika terdapat dogleg, maka pada bagian ini
sebaiknya dilebarkan (ream). Bagian dari rangkaian yang tepat di atas drill collar adalah yang
paling mudah rusak karena kelelahan. Oleh karena itu, pada saat operasi pemboran berlangsung
jangan sampai titik berat berada pada drill pipe karena drill pipe tidak dirancang untuk pemberat
tetapi untuk meneruskan putaran.
3.3 Identifikasi Penyebab Kerusakan Drill Pipe
a. Sambungan yang kering atau berlumpur (tidak ada pelumas ketika dibongkar) adalah
indikasi dari shoulder yang rusak dan dapat mengakibatkan washout.
b. Shoulder yang lecet adalah indikasi dari torsi pengencangan yang tidak cukup sehingga
menyebabkan pipa goyang dan ulir rusak.
Page 12

c. Lingkaran kelabu pada bagian luar shoulder adalah indikasi dari torsi pengencangan yang
tidak cukup.
d. Torsi pelepasan yang tinggi (tidak normal) adalah tanda bahwa dari sambungan yang
rusak. Pisahkan untuk pemeriksaan ulir.
e. Kerusakan ulir ujung (cup failure) biasanya disebabkan oleh torsi yang berlebihan
(tension failure).
f. Kerusakan ulir rata (flat failure) biasanya disebabkan oleh torsi yang kurang (fatigue
failure) atau dapat disebabkan gas yang mengandung H2S.
g. Ulir yang tajam atau pecah disebabkan oleh torsi yang kurang.
h. Shoulder yang tipis karena pipa sering dipakai dapat mengakibatkan pemuntiran (twist
off).
i. Alur-alur karat kadang ditemukan di bawah protektor karet, terutama pada drill pipe
dengan strength tinggi.
j. Kerusakan pipa karena kelelahan dipercepat oleh pemutaran pada dogleg yang sudutnya
besar, atau oleh pembengkokan pipa atau kelly.
3.4 Inspeksi dan Klasifikasi Drill Pipe
Drill pipe setelah dipakai dalam operasi dapat mengalami keausan dan kerusakan,
akibatnya kekuatan drill pipe akan berkurang. Pengurangan kekuatan drill pipe perlu diketahui
secara pasti, agar selama operasi berjalan aman atau tidak menghambat operasi karena
permasalahan tubular goods.
Inspeksi bertujuan untuk menghindarkan terjadinya kecelakaan kerja sebagai akibat dari
pengoperasian drill pipe dan drill collar yang tidak layak untuk dioperasikan. Inspeksi memang
memerlukan biaya tambahan, tapi biaya itu kecil artinya dibanding dengan resiko yang akan
terjadi bila tidak dilakukan inspeksi, misal kecelakaan kerja yang mungkin menimbulkan korban
jiwa, rangkaian putus yang menyebabkan biaya pemancingan, kehilangan material, kehilangan
waktu, terhambatnya operasi, dan mungkin sumur terpaksa ditinggalkan.
Tidak ada pedoman pasti untuk menentukan rentang waktu tiap inspeksi. Seberapa sering
inspeksi dilakukan, dipengaruhi oleh seberapa berat tubular goods bekerja selama operasi seperti
drilling dan memancing dengan jarring serta seberapa besar faktor pemacu korosi di lapangan.
Apabila bekerja di daerah yang memiliki formasi mengandung H2S atau tingkat korosi tinggi
mungkin perlu dilakukan inspeksi setiap selesai membor sumur atau juga dilakukan juga di
tengah waktu operasi bila dianggap perlu.
Prosedur dan standar untuk melakukan inspeksi dan klasifikasi yang telah distandarisasi
API adalah sebagai berikut :
a. Mencari luas penampang baja dari badan drill pipe dan tool joint.
Page 13

b. Mencari diameter luar tool joint dan diameter dalam tool joint.
c. Cek permukaan dalam dan luar, adanya retak-retak, luka-luka, sejumlah pitting.
d. Cek slip area untuk luka-luka memanjang maupun melintang dan luka tajam.
e. Cek keausan tool joint, terkikis, retak karena kelelahan bahan, alur dari ulir dan lain-lain
yang mempunyai pengaruh untuk mencegah kebocoran.
f. Cek sembarang pada 10% tool joint pada kode cap pemasangan tool joint, dan apakah
tool joint pernah diperbaiki.
g. Pastikan bila tool joint mempunyai diameter yang cukup.
Sebagai tambahan dalam pemeriksaan dapat juga dilakukan beberapa hal sebagai berikut :
a. Untuk menentukan klasifikasi dari drill pipe hasil inspeksi, dapat digunakan panduan
seperti ditampilkan pada tabel 3.1.
b. Cek adakah box yang mengembang dan stretch di pin.
c. Cek dengan profil gage untuk mengecek adanya akibat overtorque, gall dan stretching.
d. Cek dengan magnetic particle untuk melihat retakan bila ada swelling atau stretching.
e. Cek pada box dan pin threaded area, khususnya thread terakhir.
Ketentuan untuk melakukan klasifikasi dari drill pipe hasil inspeksi ditunjukkan pada tabel
berikut

Page 14

Teknologi yang dipergunakan untuk melakukan inspeksi umumnya dipakai suatu
kombinasi dari teknologi berikut :
- Optical Inspection
- Magnetic Particle Inspection
- Magnetic Induction Flux Leakage Measurements
- Magnetic Induction Eddy Current Method
- Gamma Ray Method
Setelah dilakukan klasifikasi, pada masing-masing drill pipe diberikan kode warna sesuai
dengan kelasnya. Pemberian kode warna ini telah distandarisasi dalam API Spec 7.

Drill pipe yang teridentifikasi mengalami kerusakan pada ulir (thread) dipisahkan dari
rangkaian atau dari penyimpanan. Kerusakan pada ulir ini masih dapat diperbaiki dengan cara re-
threading atau memotong ulir yang lama dan dibuat ulir yang baru. Re-threading ini dapat
dilakukan oleh bengkel, namun lebih baik dilakukan oleh workshop yang memiliki sertifikasi
standar API, karena memiliki pedoman ukuran yang tepat dan selalu dikalibrasi secara berkala,
sehingga terjamin keakuratannya.
Apabila dari hasil inspeksi diketahui dan dideteksi adanya keretakan pada badan drill
pipe maupun pada tool joint, maka drill pipe tersebut sudah tidak dapat dipergunakan lagi.
Namun, bila keretakan tersebut hanya berada pada permukaan luar badan drill pipe (hairliner)
dan tidak sampai ke bagian dalam, maka masih dapat dipakai asalkan kerusakan tersebut masih
memenuhi kriteria seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.1.
Page 15

3.5 Prosedur Pemeliharan Drill Pipe
Drill pipe yang digunakan pada operasi pemboran memerlukan pemeliharaan agar dapat
mengurangi kerusakan dan lebih awet. Prosedur pemeliharaan drill pipe yang dapat dilakukan di
lokasi pemboran antara lain sebagai berikut :
a. Setelah selesai digunakan, drill pipe diangkat dengan menggunakan bantuan crane.
b. Gunakan sling yang dililitkan sebanyak dua kali lilitan pada badan drill pipe, dililit pada
bagian dekat tool joint drill pipe, dan kencangkan dengan shackle. Jangan menggunakan
besi pengait yang dikaitkan ke ujung pin dan box drill pipe karena meskipun dapat lebih
cepat, namun dapat merusak ulir.
c. Siapkan pipe rack yang cukup memadai.
d. Letakkan drill pipe di atas pipe rack dengan perlahan dan hati-hati sehingga ujung ulir
dari drill pipe tidak saling berbenturan.
e. Drill pipe ditata di atas pipe rack dengan rapi, ujung yang berupa pin disatukan dengan
pin, demikian pula dengan bagian box.
f. Bersihkan bagian luar (OD) drill pipe dari kotoran.
g. Bersihkan bagian dalam (ID) dari drill pipe dengan cara dorong memakai air bertekanan
(flushing) sehingga tidak ada kotoran atau sisa fluida pemboran yang menempel di bagian
dalam drill pipe.
h. Cuci dan bersihkan ulir dari kotoran dan sisa pelumas dengan menggunakan solar,
biarkan mengering.
i. Periksa dengan teliti kondisi ulir dan shoulder terhadap kerusakan dan cek bentuk ulir
dengan menggunakan thread gauge / sisir. Apabila ditemukan
a. kerusakan, pisahkan untuk diperbaiki atau bila sudah tidak dapat diperbaiki untuk
dijadikan barang bekas.
j. Beri pelumas khusus untuk ulir, idealnya menggunakan Alvania Grease, secara merata
pada permukaan ulir. Pada waktu akan digunakan untuk operasi, ulir dibersihkan dulu
dari sisa grease dan jangan sampai langsung disambung, karena jenis grease yang
digunakan berbeda antara pada saat penyimpanan dan saat operasi.
k. Pasang thread protector untuk drill pipe pada setiap ulir, terutama pada bagian ulir pin.
l. Drill pipe dapat disusun atau ditumpuk hingga maksimal 3 susun, atau tergantung dari
kekuatan pipe rack, dengan memberi batas pipa melintang diantara dua susunan drill
pipe.
m. Bila drill pipe tidak digunakan dalam waktu lama, paling tidak tiap enam bulan dilakukan
perendaman drill pipe dengan oli bekas. Pada waktu pelaksanaan perendaman, harap
diperhatikan dan dijaga agar jangan sampai menimbulkan pencemaran lingkungan akibat
tercecernya oli bekas tersebut.

Page 16

n. Setelah operasi pemboran selesai, drill pipe diangkut dan diletakkan pada tool box khusus
drill pipe atau khusus untuk peralatan tubular, tidak boleh dicampur dengan peralatan
yang lain. Beri alas di bawah tool box agar tidak bersentuhan langsung dengan tanah.
Drill pipe diletakkan dengan rapi, pin disatukan dengan pin, box disatukan dengan box.
Drill pipe dapat disusun sesuai kapasitas dari tool box, dan diberi pembatas berupa pipa
diantara tiap susun drill pipe. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pengangkutan
tubular goods dari lokasi satu ke lokasi lainnya.
o. Hindari pengangkutan drill pipe yang ditumpuk berlebihan pada tool box agar tidak
menimbulkan bahaya selama perjalanan.
















Page 17



BAB IV
KESIMPULAN

a. Tubular goods di pemboran adalah pipa baja yang digunakan untuk menunjang operasi
pemboran, diantaranya yang umum dijumpai adalah drill pipe, drill collar, pup joint, dan
substitutes.
b. Tubular goods, terutama drill pipe, memiliki usia pakai tertentu, dan dapat makin singkat
jika terjadi perlakuan yang salah terhadap tubular goods, beban kerja yang tinggi, karat,
dan hambatan yang muncul selama operasi.
c. Untuk memperpanjang usia pakai tubular goods, terutama drill pipe, dan
mempertahankan kondisi optimalnya, diperlukan pemeliharaan dan penanganan yang
benar di Rig Pemboran baik selama operasi pemboran berlangsung maupun saat drill pipe
tidak dipakai.
d. Karat merupakan salah satu faktor utama yang bisa merusak tubular goods, terutama
karena faktor iklim di indonesia yang lembab, maka perlindungan yang dapat mengurangi
laju karat sangat penting untuk diperhatikan.
e. Inspeksi terhadap tubular goods yang dilakukan secara rutin atau tergantung berat-
ringannya operasi pemboran dapat mendeteksi adanya kerusakan pada tubular goods
sehingga dapat mengurangi terjadinya kecelakaan kerja atau kerugian yang timbul akibat
kerusakan tubular goods sewaktu operasi.

You might also like