You are on page 1of 32

1

I. PENDAHULUAN
Kandung Kemih Hiperaktif (Overactive Bladder / OAB) didefinisikan sebagai
suatu keadaan urgensi dengan atau tanpa inkontinensia tipe urgensi, biasanya
disertai dengan frekwensi dan nokturia.
3 , , !
"a#am suatu sur$ei pada hampir !%.&&& orang yang berusia '& tahun atau #ebih di
( negara di )ropa sebanyak !(,*+ di#aporkan menga#ami satu atau #ebih dari
urgesi, inkontinensia frekwensi atau inkontinensia urgensi. "i ,-A di#aporkan
!(,.+ pada wanita dan !(+ pada pria diatas usia !/ tahun menga#ami ha#
tersebut di atas.

-uatu ke#ompok studi kasus kontro# pada .!. pasien 0 pasien diidentifikasikan
dari studi pre$a#ensi di Amerika menun1ukan akibat dari inkontinensia pada suatu
kondisi spesifik kesehatan berkaitan dengan kwa#itas hidup (H234 5 hea#th
re#ated 6ua#ity of #ife ) ska#a untuk OAB (OAB76). 8e1a#a yang mengganggu dan
skor tidur se9ara bermakna #ebih buruk pada urgensi dari pada Stress Urinary
Incontinentia (-,:) (kedua p ;&,&&!).
' , 3
Karena OAB menimbu#kan banyak masa#ah bagi kita terutama para #an1ut usia,
maka penu#is akan membahas tentang ha#7ha# yang berkaitan dengan OAB.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Anatomi dan Fisiologi Kandung Kemih
-a#uran Kemih Bagian bawah terdiri dari <
Kandung kemih
-fingter interna# dan e=terna#
,rethra
Kandung kemih ada#ah suatu kesatuan organ yang dapat mengembang se#ama
pengisian dan berkontraksi se#ama berkemih me#a#ui #apisan otot po#os yang
dikena# sebagai otot detrusor. Otot detrusor ini dipersarafi dengan
saraf parasimpatis yang menyebabkan kontraksi. 4eher kandung kemih yang
ber#okasi di bagian atas urethra, berfungsi sebagai sfingter urethra interna# se#ama
pengisian dan sebagai sebuah funnel se#ama pengosongan. -fingter interna#
dikontro# se9ara in$o#unter. -eba#iknya sfingter urethra eksterna, otot sirku#er
yang me#ingkupi urethra proksima# yang berada dibawah kontro# $o#unter untuk
me#an9arkan proses berkemih. ,rethra ada#ah organ yang berbentuk tabung yang
berfungsi da#am penge#uaran urin. Otot7otot pe#$is menyokong kandung kemih
dan urethra didaerah pe#$is.
*
3
Aktifitas otot po#os dan #urik pada kandung kemih, urethra dan area
sfingter periuretra dipengaruhi o#eh berbagai neurotransmitter termasuk
aseti#ko#in, noradrena#in, A>?, @O dan neuropeptidase. 2eseptor muskarinik
memediasi kontraksi kandung kemih norma# dan kadang in$o#unter, tetapi be#um
bisa dipastikan adanya peran mekanisme yang #ain terhadap kontro# kandung
kemih.
Fungsi Kandung Kemih Normal
Kandung kemih berkembang seperti ba#on, 1ika terisi urin setengah dari
kapasitasnya, akan mengirim signa# ke otak dan akan terasa ApenuhA. ?ada
saatterisi tiga per empat kapasitas kandung kemih, maka akan merasa ingin
berkemih.?ada saat berkemih, sinya# saraf mengkoordinasi re#aksasi otot7otot
dasar panggu# dan otot7otot sekitar #eher kandung kemih dan uretra bagian atas
(urinary sphincter muscles). Otot7otot kandung kemih berkontraksi menekan urin
untuk ke#uar.
(
4
Silus !eremih Normal
Ada beberapa tahap da#am sik#us berkemih yang norma#, yaitu <
!. Otot "etrusor (kandung kemih) re#aksasi pada saat terisi urin. Otot7otot
dasar pe#$is dan sfin9ter urethra# tetap berkontraksi untuk men9egah
ke#uarnya urin.
. Kandung kemih terisi sesuai kapasitasnya dan saraf mengirim pesan ke
otak, menyebabkan sensasi untuk per#unya berkemih. Kapasitas
fungsiona# kandung kemih sebanyak 3(&7'/& 99 urin.
3. Berkemih bersifat $o#unter, maka indi$idu akan memutuskan untuk ke
toi#et atau menunda berkemih. Bika ke toi#et, maka akan
ter1adi peningkatan tekanan otot detrusor, menyebabkan kontraksi kandung
kemih dan re#aksasi otot sfin9ter urethra# dan pe#$is.
'. >er1adi proses berkemih. ,ntuk men1aga supaya tetap continenceC,
tekanan kandung kemih harus #ebih rendah dari pada tekanan urethra.
8ambar . ?roses berkemih @orma#. Du#a7mu#a kandung kemih terisi, 1ika
sudahsesuai kapasitsnya akan ter1adi sensasi untuk berkemih, otot
5
detrusor kontraksiuretra dan pe#$is re#aksasi dan ter1adi#ah proses berkemih/
ke#uarnya urin.
Persara"an Tratus Urinarius !agian !a#ah
*
-istem -araf dibagi men1adi sentra# dan perifer. -istem saraf sentra# terdiri dari
otak dan sumsum tu#ang be#akang. -istem saraf perifer terdiri dari saraf
somatik dan otonom.
-omatik ( $o#unter/sadar) mensarafi <
E -fingter eksterna#, kontraksi untuk men9egah kebo9oran urin dan
re#aksasiuntuk pe#epasan urin
E "asar pe#$is
-istem saraf Otonom (sistem saraf in$o#unter) terdiri dari saraf -impatis dan
parasimpatis. -istem saraf Otonom mensarafi <
E -fingter interna#
E "asar ?e#$is
E Otot po#os kandung kemih dan urethra
-istem saraf simpatis mengatur pengumpu#an urin dengan 9ara <
!. re#aksasi otot kandung kemih
. kontraksi sfingter urethra# interna# untuk men9egah masuk ke da#am
urethra
-istem saraf parasimpatis memperantarai proses berkemih dengan 9ara <
!. mema9u otot kandung kemih untuk berkontraksi, menyebabkan rasa ingin
ingin berkemih.
6
. 2e#aksasi sfin9ter urethra# interna#, yang menyebabkan urin masuk ke
urethra.
Ta$el 1 Ai$at Ati"asi %ese&tor &ada Fungsi Kandung Kemih
>raktus ,rinarius
Bawah
?ersarafan Akibat
Kandung kemih -timu#asi
parasympatheti9
(9ho#inergi9)
Kontraksi kandung kemih
Kandung kemih -timu#asi reseptor Beta7
adrenergik
2e#aksasi kandung kemih
(fi##ing)
4eher kandung kemih
dan urethra (sphin9ter
interna
-timu#asi reseptor A#pha7
adrenergik
Kontraksi #eher kandung
kemih dan uretra
Kontrol Proses !eremih
7
2ef#eks berkemih norma# pada orang dewasa diperantarai o#eh 1a#ur spino bu#bo
spina#. -e#ama pengisian kandung kemih, 1ika ambang batas tegangan ter9apai,
impu#s akan dikirim, terutama o#eh ner$us pe#$i9us menu1u pusat di --?.
@euron afferent mengirim informasi ke daerah abu7abu periaqueductal, yang akan
mengkomunikasikan dengan pontine tegmentum, dimana ada dua daerahyang
berbeda yang ter#ibat da#am kontro# berkemih. -a#ah satunya ada#ah daerah
Dyang ter#etak di dorsomedia#, berhubungan dengan nu9#eus Barrington
atau pontine micturition center (?DF). 4ebih ke #atera# terdapat region 4 yang
berperan sebagai pusat penyimpanan urin di pontine, yang diperkirakan menekan
kontraksi kandung kemih dan mengatur akti$itas musku#us striatum kandung
kemih se#ama penyimpanan urin. "aerah D dan 4 mungkin menggambarkan
sistem fungsiona# yang terpisah yang beraksi independent.
. , / , %
8
Sistem Transmitter
. , / , %
2ef#eks7ref#eks berkemih menggunakan beberapa transmitter dan sistem
transmitter yang dapat men1adi target obat untuk mengontro# proses berkemih.
9
!. Asam 8#utamat
-udah diketahui bahwa g#utamat ada#ah transmitter e=9itatory utama pada --?
mama#ia, termasuk 1a#ur yang mengontro# traktus urinarius bawah.
. 8#isin
8#isin dapat ditemukan di da#am neuron di komisura abu7abu daerah dorsa# sakra#
yang menerima input afferent ?DF. -ebagian besar g#isin berada bersama dengan
8ABA. Keadaan ini diketahui dari adanya penemuan bahwa g#isindi#epaskan dari
interneurons da#am sumsum tu#ang, kadang7kadang di#epaskan bersamaan dengan
8ABA pada sinaps parasympatheti9 neuron pregang#ion. 2e#aksasi sfingter
se#ama proses berkemih dihambat dengan kuat o#eh stry9hnine, yang merupakan
antagonis spesifik reseptor g#isin.
DiyaGato et a#. (&&3) mempe#a1ari keter#ibatan neuron #umbosa9ra# g#y9inergi9
pada ref#eks berkemih spinobu#bospina# dan spina# pada grup yang berbeda tikus
betina, hewan yang utuh, tikus dengan a9ute in1ury medu##a spina#isthora9a#
bawah dan tikus dengan 9edera medu##a spina#is kronik. Hasi#nya mengarah pada
ke9enderungan bahwa neuron g#y9inergi9 mugkin punya efek penghambatan
yang penting pada ref#eks berkemih spinobu#bospina# dan spina# pada tingkat
korda #umbosa9ra#.
3. )nkepha#ins.
Beberapa bukti memper#ihatkan bahwa mekanisme enkepha#inergi9 di otak dan
medu#a spina#is punya peran penting da#am regu#asi fase berkemih baik
fase penyimpanan maupun fase pengosongan.,1ung saraf yang banyak
10
mengandung enkepha#in pada daerah ?DF dan parasimpatis sakra#is dan nu9#eus
Onuf di da#am medu##a spina#is. ,1ung saraf ini memper#ihatkan adanya kontro#
penghambatan pada ref#eks berkemih. ?eptida opioid dapat menekan 1a#ur afferent
pada ref#eks berkemih pada tingkat medu##a spina#is.

'. -erotonin
-umber utama dari u1ung saraf yang berisi *7H> pada medu##a spina#is ada#ah
nu9#eus raphe. -timu#asi e#ektrik pada neuron yang berisi *7H> pada raphekauda#
dan akti$asi reseptor *7H> postsinaptik di medu#a spina#is ku9ing menyebabkan
penghambatan yang nyata dari kontraksi kandung kemih.

*. @oradrena#in
?eran dari 1a#ur noradrenergik saraf pusat pada proses berkemih masih be#um
1e#as. Kontro# kandung kemih me#a#ui 1a#ur bu#bospina# mungkin me#ibatkan
adrenoseptors (A2s) H dan I.
E H
!
7A2s tampaknya aktif pada kontro# saraf simpatis dan somatik dari
traktus urinarius bawah.
E I

77Adreno9eptors. Beberapa pene#itian menun1ukkan bahwa reseptor ini


memodu#asi fungsi traktus urinarius bawah.
(. Aseti#ko#in
>erdapat bukti bahwa 1a#ur ko#inergik kortek serebra# berperan penting pada
ref#eks berkemih, dan studi pada hewan mengindikasikan bahwa
reseptor muskarinik mempunyai efek eksitasi dan inhibisi. Berdasar hasi#
11
pene#itian padatikus reseptor D
!
ter#ibat da#am mekanisme penghambatan
ref#eks berkemih dan reseptor muskarinik di pontine tegmentum dorsa# berperan
pada kontro# eksitasi.
Aseti#ko#in beraksi sebagai neurotransmitter primer yang bertanggung 1awab
terhadap kontraksi kandung kemih dengan 9ara keter#ibatannya pada reseptor
muskarinik pada otot detrusor. Otot detrusor dan antagonisme spesifik
darireseptor muskarinik ada#ah target terapi farmako#ogi pada OAB.
2eseptor muskarinik dibagi men1adi #ima subtype yang tersebar #uas di da#am
tubuh. 2eseptor tadi ditemukan di otot po#os, seperti kandung kemih, ke#en1ar
eksokrin,sistem saraf pusat dan 1antung.
2eseptor D

pada otot po#os kandung kemih bertanggung 1awab terhadap


re#aksasi otot detrusor. 2eseptor D
3
bertanggung 1awab terhadap kontraksi
otot po#os detrusor. Doda#itas ?enata#aksanaan OAB terbaru berbeda dari yang
#ama da#am pemakaian obat. ?erbedaan ini menga9u pada potensi se#ektifitas
obattersebut untuk reseptor D
3
dan pengurangan efek samping antiko#inergik
yang biasanya ter1adi pada obat7obat #ama.
2eseptor Duskarinik dan @ikotinik mungkin ter#ibat da#am kontro#
fungsi pengosongan. ?ada tikus, stimu#asi reseptor nikotinik pada otak akan
memperbesar kapasitas kandung kemih, sehingga ha# ini mengarah pada anggapan
bahwa ni9otini9 agonists dapat mengakti$asi mekanisme yang menghambat
ref#eks pengosongan/berkemih.
12

%. "opamin
Ba#ur dopaminergik sentra# dapat berefek fasi#itasi dan inhibisi pada
proses berkemih me#a#ui aksi reseptor dopaminergik "
!
7#ike ("
!
atau "
*
)
dan "

7#ike ("

, "
3
, atau "
'
). ?asien dengan penyakit ?arkinson sering
menga#ami disfungsi pengosongan kandung kemih dan o$erakti$itas detrusor
neurogenik, mungkin akibat dari dep#esi dopamin nigrostriata# dan kegaga#an
untuk mengakti$asi penghambatan reseptor "
!
7#ike. De#a#ui 1a#ur dopaminergik
#ain, proses berkemih dapat diakti$asi me#a#ui reseptor "

7#ike. Jasi#itasi ref#eks


berkemih me#a#ui reseptor "

7#ike me#ibatkan aksi batang otak dan sumsum


tu#ang be#akang.

/. 8ABA
8ABA( K7amino butyri9 a9id) te#ah diketahui sebagai transmitter penghambat
pada sinap spina# dan supraspina# pada --? mama#ia. Jungsi 8ABA tampaknya
dipi9u o#eh pengikatan 8ABA pada reseptor ionotropi9nya yaitu 8ABA
A
dan
8ABA
C
, dan reseptor metabotropi9 8ABA
B
. "i da#am sumsum tu#ang,
reseptor 8ABA
A
#ebih banyak daripada 8ABA
B
ke9ua#i pada 9ornu dorsa#
dimana reseptor 8ABA
B
merupakan reseptor yang predominan.
.. >a9hykinin
>a9hykinin endogen yang utama yaitu substansi ?(-?), neurokinin A(@KA) dan
neurokinin B (@KB), dan reseptor7reseptornya @K!, @K, dan @K3, terdapat di
13
berbagai daerah --? dan mempengaruhi kontro# berkemih. ?ada tingkat spina#
ada keter#ibatan ta9hykinin me#a#ui reseptor @K! pada ref#e= berkemih yang
diinduksi o#eh pengisian kandung kemih. Karena aksi spesifik a#pha7adrenergi9
re9eptors. pada #eher kandung kemih dan urethra untuk mengontro#
proses berkemih, maka a#pha7adrenergi9 agonists te#ah digunakan untuk
pengobatan inkontinensia urin tipe stress (-,:).
II.' De"inisi Overactive Bladder
Kandung Kemih Hiperaktif (Overactive Bladder / OAB) didefinisikan sebagai
suatu keadaan urgensi dengan atau tanpa inkontinensia tipe urgensi, biasanya
disertai dengan frekwensi dan nokturia. OAB ada#ah suatu keadaan kronik,
kondisi debi#itating, yang dapat mengenai semua umur, meskipun #ebih banyak
terdapat pada usia #an1ut.
3 , , !
II.( E&idemiologi
"a#am suatu sur$ei pada hampir !%.&&& orang yang berusia '& tahun atau #ebih di
( negara di )ropa sebanyak !(,*+ di#aporkan menga#ami satu atau #ebih dari
urgesi, inkontinensia frekwensi atau inkontinensia urgensi. "i ,-A di#aporkan
!(,.+ pada wanita dan !(+ pada pria diatas usia !/ tahun menga#ami ha#
tersebut di atas.

14
-tudi terakhir di )ropa pada wanita berusia !/ tahun atau #ebih 3*+ di#aporkan
ada penge#uaran urin se9ara tidak sadar da#am 3& hari terakhir, dimana &+
di#aporkan adanya ge1a#a 7 ge1a#a inkontinensia urgensi, 3%+ stress urinary
incontinence (-,:) dan 33+ inkontinensia 9ampuran. 8e1a#a 0 ge1a#a
inkontinensia urgensi dan 9ampuran meningkat seiring dengan peningkatan usia
'
-tudi epidemio#ogi terbaru te#ah menghasi#kan data tentang ke1adian OABdan
pengaruhnya terhadap kua#itas hidup.
' , 3 , , !
-uatu ke#ompok studi kasus kontro# pada .!. pasien 0 pasien diidentifikasikan
dari studi pre$a#ensi di Amerika menun1ukan akibat dari inkontinensia pada suatu
kondisi spesifik kesehatan berkaitan dengan kwa#itas hidup (H234 5 hea#th
re#ated 6ua#ity of #ife ) ska#a untuk OAB (OAB76). 8e1a#a yang mengganggu dan
skor tidur se9ara bermakna #ebih buruk pada urgensi dari pada Stress Urinary
Incontinentia (-,:) (kedua p ;&,&&!).
' , 3
II.) Etiologi
Beberapa faktor yang mungkin men1adi penyebab atau berperan terhadap
ter1adinya ge1a#a overactive bladder.
/
!. -istemik <
15
E "iabetes De#itus
E "iabetes :nsipidus
E Obat/Gat yang menyebabkan produksi urin bertambah, misa#nyadiuretika,
kafein, a#koho#.
E Ke#ainan neuro#ogis yang menyebabkan kerusakan saraf yangmengatur
kontro# berkemih, misa#nya <
stroke.
infeksi atau 9edera yang mengenai otak atau sumsum tu#ang be#akang.
mu#tip#e s9#erosis
kera9unan #ogam berat.
.>raktus ,rinarius Bawah
E :nfeksi >raktus ,rinarius
E :nf#amasi Baringan sekitar >raktus ,rinarius
E Abnorma#itas kandung kemih, misa#nya tumor.
E Ha#7ha# yang menyebabkan obstruksi a#iran kemih , misa#nya
pembesaran prostat, konstipasi, batu sa#uran kemih.
E Akibat partus per $aginam
II.* Pato"isiologi
-ebab pasti dari keadaan ini be#um sepenuhnya diketahui. >ampaknya otot7otot
kandung kemih men1adi #ebih aktif dan berkontraksi di#uar kehendak
kita. @orma#nya, otot kandung kemih (detrusor) re#aksasi se#ama pengisian dan
se9ara gradua# akan teregang, kemudian kita akan merasa ingin berkemih ketika
16
kandung kemih terisi setengah dari kapasitasnya. Kita dapat menahan sampai saat
yang diinginkan atau saat sampai di toi#et.
?ada orang dengan overactive bladder, kandung kemih tampaknya memberi
impu#s yang ke#iru terhadap otak. Kandung kemih merasa #ebih penuh daripada
kenyataannya Kandung kemih berkontraksi ter#a#u dini pada saat kandung
kemih be#um ter#a#u penuh dan pada saat yang tidak diinginkan. Keadaan ini
menyebabkan keadaan tiba7tiba ingin berkemih dan menyebabkan su#it
mengontro# kontraksi kandung kemih.
8e1a#a OAB biasanya berhubungan dengan kontraksi in$o#unter dari otot detrusor
kandung kemih yang biasanya dikena# sebagai hiperakti$itas detrusor. ?enyebab
dari keadaan ini be#um diketahui.
Ada dua teori penyebab keadaan hiperakti$itas detrusor yang diusu#kan yaitu <
!. >eori miogenik (The myogenic theory) <
?eningkatan eksitabi#itas se#7se# otot detrusor menghasi#kan peningkatan
tekanan in$o#unter.
. >eori neurogenik (The neurogenic theory) <
"iperkirakan ada kerusakan 1a#ur inhibitor sentra# atau sensitisasi afferent
termina# perifer di da#am kandung kemih yang dapat unmask ref#ek7ref#ek
berkemih primitif yang akan memi9u o$erakti$itas detrusor.
/
>rauma, penyakit sistem saraf, pemberian obat atau ke#ainan organ perifer dapat
mengakibatkan ke#ainan berkemih, yang dapat dik#asifikasikan sebagai ke#ainan
17
penyimpanan atau ke#ainan pengosongan. Kegaga#an penyimpanan urin dapat
berakibat ter1adinya berbagai inkontinensia urin (terutama inkontinensia urgensi
dan stress). Kegaga#an pengosongan urin mengakibatkan retensi urin, yang akan
mengakibatkan ter1adinya inkontinensia overflo.

8angguan fungsi kandung kemih akan mengakibatkan ge1a#a7ge1a#a urgensi,
frekuensi dan inkontinensia yang biasanya disebut sebagai Overactive bladder
!OAB" syndrome, didefinisikan sebagai ge1a#a urgensi dengan atau tanpa
inkontinensia urgensi, biasanya disertai frekuensi dan nokturia.
"a#am OAB, diper9aya adanya hiperakti$itas otot detrusor yang berakibat tidak
ter1adi penghambatan kontraksi dan keinginan untuk segera berkemih. Otot
detrusor yang #emah akan mengakibatkan pengosongan kandung kemih yang
tidak sempurna dan akan meningkatkan frekuensi berkemih akibat
ketidakmampuan pengosongan kandung kemih yang sempurna.
Kontraksi Kandung Kemih :n$o#unter
Otot7otot berkontraksi se9ara in$o#unter pada saat kandung kemih berisi hanya
setengah kapasitas, ha# ini akan mengakibatkan rasa ingin berkemih. Otot7
otot sphin9ter urinary mungkin masih berkontraksi sehingga tidak ter1adi
inkontinensia.
II.+ Diagnosis
18
Tanda dan ,e-ala
*
Ka1ian K#inis se9ara ,mum me#iputi <
/
E 2iwayat medis (anamnesa)
E ?emeriksaan fisik #engkap terutama pada daerah abdomen dan genita#ia
E ?emeriksaan urin untuk mengetahui adanya infeksi, adanya darah atau
ke#ainan #ain
E ?emeriksaan neuro#ogy untuk identifikasi masa#ah sensorik
8e1a#a Overactive bladder me#iputi <
E Derasa se#a#u ingin berkemih.
E ?ernah menga#ami inkontinensia urgensi, tak dapat menahan ken9ing bi#a
sudah ada rasa ingin berkemih.
E -ering berkemih, biasanya #ebih dari / ka#i da#am ' 1am.
E @o9turia
Overactive bladder tanpa inkontinensia urgensi sering disebut overactive bladder#
dry yang mengenai sekitar dua per tiga pasien dengan ke#ainan
tersebut.-edangkan 1ika dengan inkontinensia urgensi, ha# tersebut sering disebut
sebagai overactive bladder# et$
Pemerisaan Fisi
?eni#aian dasar panggu#< wanita akan diminta untuk menge1an atau batuk
se#ama pemeriksaan uretra untuk mengidentifikasi inkontinensia stress. ?a#pasi
suprapubik untuk pembesaran kandung ken9ing dan massa. ?emeriksaan genita#.
19
?emeriksaan neuro#ogis. ?emeriksaan rekta# digita#< pada pria untuk meni#ai
ukuran dan konsistensi prostat.
Pemerisaan Penun-ang
-ampe# urin untuk memeriksa infeksi dan kadar g#ukosa.-ampe# darah untuk
memeriksa kadar gu#a darah dan infeksi (#ekositosis)
>es Khusus me#iputi <
7 tes ,rodinamik
untuk me#ihat fungsi kandung kemih dan kemampuan pengosongannya
se9ara tuntas.7?engukuran residu urin. Bi#a pengosongan kandung kemih
tidak komp#it, residu urin yang ada akan dapat menimbu#kan ge1a#a
o$era9ti$e b#adder
7 ,rof#owmetry.
,ntuk menentukan ke9epatan dan $o#ume urin yangke#uar.
7 Fystometry
,ntuk mengukur tekanan kandung kemih se#ama pengisian. ?rosedur ini
dapat mengidentifikasi adanya kontraksi otot in$o#unter yang dapat
mengindikasikan tingkat tekanan dimana seseorang merasa ingin berkemih
dan dapat mengukur tekanan yang diper#ukan untuk pengosongan
kandung kemih.
7 )#e9tromyography
?rosedur ini dapat mengka1i koordinasi dari impu#ssaraf di da#am otot
kandung kemih dan sfingter uriner.
20
7 Lideo urodinamik.
?rosedur ini menggunakan M7ray atau ge#ombang u#trasonografi untuk
mendapatkan gambar kandung kemih pada saat pengisian dan
pengosongan. >es ini biasanya dikombinasikan dengan 9ystometry.
7 Fystos9opy
"igunakan untuk me#ihat abnorma#itas pada traktusurinarius bawah
misa#nya batu sa#uran kemih atau tumor.
Fatatan harian kandung ken9ing se#ama 3 hari untuk meni#ai ge1a#a baik
sebe#ummaupun sesudah per9obaan pengobatan.
II.. Penatalasanaan
Non/0edia 0entosa 1
!& , . , / , *
E ?erubahan gaya hidup.
E B#adder training.
E ?e#$i9 f#oor e=er9ises
?erubahan gaya hidup yang dapat membantu <
E Ke toi#et.
,ntuk pergi ke toi#et dibuat semudah mungkin. ?ergi ke toi#et hanya 1ika
per#u.
E Kafein.
21
Kafein mempunyai efek diuretik. >erdapat di da#am teh, kopi dan 9ok#at
kadang terdapat da#am obat pereda nyeri. Kafein merangsang kandung
kemih, menimbu#kan ge1a#a overactive bladder
E A#koho#.
?ada beberapa orang a#koho# dapat memperburuk ge1a#a overactive
bladder, apa#agi bi#a dikombinasikan dengan kafein.
E Dinum da#am 1um#ah yang 9ukup.-ehari kurang #ebih #iter.
E Bladder training (kadang disebut Nb#adder dri##N)
>u1uan dari #atihan ini ada#ah untuk memper#ambat peregangan kandung
kemih sehingga dapat memperbesar $o#ume kandung kemih. ?ada saat
yang sama akan mengurangi hiperakti$itas otot kandung kemih.
Bladder training (Nb#adder dri##N)
?ada saat berusaha menahan, usahakan untuk menahan diri, misa#nya <
E "uduk pada kursi yang keras.
E Berusaha menghitung mundur dari !&&.
E Berusaha menger1akan beberapa pe#$i9 f#oor e=er9ises
Ha# ini akan memakan waktu beberapa minggu, tu1uannya untuk menge#uarkan
urin hanya * 0 ( ka#i da#am ' 1am. -e#ama menger1akan B#adder training ini
sebaiknya di9atat da#am buku harian sehingga dapat diketahui kema1uan yang
di9apai. -ete#ah beberapa bu#an akan didapatkan rasa ingin berkemih/ ke toi#et
yang norma#.

22
Bladder training mungkin merupakan ha# yang su#it, tetapi akan #ebihmudah
dengan seiring ber1a#annya waktu dan dengan adanya dukungan dari
dokter, perawat atau pe#atih. ?astikan bahwa 1um#ah masukan 9airan 9ukup se#ama
me#akukan Bladder training ini.

%elvic floor e&ercises
Banyak orang menderita 9ampuran inkontinensia urgensi dan inkontinensia stress.
%elvic floor e&ercises ada#ah terapi utama dari inkontinensia stress. >erapi ini
me#iputi #atihan untuk memperkuat otot7otot yang me#ingkupi bagian bawah
kandung kemih, uterus dan rektum. >erapi ini me#iputi menekan dasar pe#$is
ketika duduk dari berbaring ke berdiri. Dasih be#um 1e#as apakah pelvic floor
e&ercises dapat membantu inkontinensia urgensi tanpa inkontinensia stress.
Bagaimanapun 1uga pelvic floor e&ercises dapat membantu 1ika di#akukan
bersama dengan bladder training$
. , /
Absorbent pads
?enderita menggunakan popok (absorbent pads) untuk me#indungi pakaian dan
bi#a tidak dapat menahan ken9ing.
Akupuntur
)mmon O Otto me#akukan studi yang mendapatkan hasi# (level of evidence')
bahwa akupuntur mempunyai efek singkat yang bermakna terhadap perbaikan
OAB setara dengan terapi farmako#ogi dan terapi fisik atau perubahan tingkah
#aku.-tudi di#akukan terhadap %' wanita dengan OAB dimana ke#ompok
per#akuan mendapatkan terapi akupuntur se#ama ' minggu. ?ada ke#ompok ini
23
didapatkan perbaikan pada kapasitas kandung kemih, urgensi, frekuensi dan
kua#itas hidup dibandingkan dengan ke#ompok p#asebo.
.
-timu#asi )#ektrik
?u#sa e#ektrik ringan dapat digunakan untuk merangsang saraf yang mengontro#
kandung kemih dan otot7otot sfingter. ?u#sa dapat diberikan me#a#ui $agina atau
anus atau menggunakan patches di ku#it, tergantung saraf mana yangakan
dirangsang.
Detoda #ain ada#ah dengan bedah minor yaitu dengan menempe#kan kawat
e#ektrik di dekat tu#ang ekor. ?ada prosedur ini ada tahap, yaitu <
!. Kawat ditempatkan dan dihubungkan dengan stimu#ator temporer yang
dapat dibawa untuk beberapa hari. Bika kondisinya membaik maka akan
di#an1utkan dengan #angkah kedua.
. Kawat e#ektrik ditempatkan dekat dengan tu#ang ekor dan dihubungkan
dengan stimu#ator permanent yang ditempatkan di bawah ku#it.
24

0ediamentosa
!% , ( , !* , !' , !3 , ! , !! , . , * i
Antimuskarinik
Obat7obat yang biasa digunakan ada#ah antimuskarinik yang biasa 1ugadisebut
antiko#inergik. Pang termasuk go#ongan ini ada#ah < o=ybutynin, to#terodine,
trospium 9h#oride, propi$erine dan so#ifena9in. Obat7obat ini beker1a dengan 9ara
memb#ok impu#s saraf ke kandung kemih yang akan berakibat re#aksasi otot
kandung kemih dan akan meningkatkan kapasitas kandung kemih.
Obat7obatan ini dapat memperbaiki ge1a#a pada beberapa kasus. ?erbaikan ini
ber$ariasi pada setiap indi$idu. -ebaiknya di9oba diberikan obat untuk satu bu#an
atau #ebih, 1ika membantu maka obat di#an1utkan se#ama enam bu#an atau #ebih
kemudian obat dihentikan dan di#ihat bagaimana ge1a#a yang ada tanpa minum
obat. )fek samping obat ini sering ter1adi tetapi hanya ringan dan dapat
dito#eransi. )fek samping yang sering ada#ah mu#ut kering, mata kering,
konstipasi dan peng#ihatan kabur.
O=ybutynin<
O=ybutynin ada#ah go#ongan antimuskarinik non se#ektif yang
mempunyaiaktifitas re#aksasi otot kandung kemih dan anestesi #o9a#. -ediaan obat
ini dapat inidapat yang #epas seger (* mg >:"), #epas #ambat (* atau !& mg O")
dan transdermal patches !() cm* patch in a dose of (+ mg per patch" yang akan
me#epas 3.. mg o=ybutynin per hari se#ama 37' hari.
25
?ada studi ,ulticenter Assessment of Transdermal Therapy in Overactive Bladder
-ith O&ybutynin (DA>2:M), te#ah die$a#uasi efek dari o=ybutynintransderma#
system (OMP7>"-Q 3..mg/h) terhadap kua#itas hidup dan keamananobat tersebut.
?ada pene#itian se#ama ( bu#an terhadap /%/ dewasa termasuk (.. pasien usia
%* tahun atau #ebih. -tudi ini memper#ihatkan bahwa OMP7>"- meningkatkan
kua#itas hidup dan dapat dito#eransi dengan baik dan aman. OMP7>"- tampaknya
merupakan terapi OAB yang idea# pada orang tua. ?emberian duaka#i per minggu
dapat meningkatkan kepatuhan pasien dan pada beberapa pasien #an1ut usia #ebih
suka memakai Rpat9hA daripada pi#.
!!
>o#terodine<
>o#terodine ada#ah suatu antagonis muskarinik yang tersedia da#am bentuk short.
acting dan long.acting. Berbagai u1i k#inik memper#ihatkan bahwa mg atau' mg
per hari akan sama efektifnya dengan pemberian o=ybutynin * mg atau !& mg per
hari.
?ropi$erine dan trospium<
Obat ini efektif untuk OAB dan efek samping obat yang minima# dibandingkan
dengan o=ybutynin short.acting .

)strogen (untuk wanita)
-ediaan $agina #oka# #ebih efektif daripada estrogen ora#, tetapi data yang ada
tentang efektifitasnya terbatas.
26
Antagonis A#pha7adrenergi9 (untuk pria)
Agen ini sangat berguna pada pria dengan pembesaran prostat yang 1inak. )fek
samping yang serius ada#ah hipotensi postura#. "osis yang digunakan dinaikkan
bertahap untuk mengatasi efek to#eransi.
Obat7obat #ain <
!. :mipramine<
-uatu antidepresan trisik#ik dengan efek antiko#inergik dan a#fa7adrenergik.
Dungkin mempunyai efek sentra# terhadap ref#eks pengosongan kandung kemih
sehingga direkomendasikan untuk inkontinensia 9ampuran urgensi 0 stres.
?enggunaannya harus hati7hati karena efek samping hipotensi postura# dan
gangguan konduksi 1antung.
. "arifana9in dan so#ifena9in<
-uatu antimuskarinik masa depan dengan aksiantagonis reseptor D3 se#ektif dan
efek antiko#inergik sistemik yang sedikit.
3. Fapsai9in dan resiniferato=in<
-uatu agen intra$esika# yang men1an1ikan untuk mengatasi hiperref#eksia detrusor
pada kandung kemih neurogenik.2iset tentang penggunaan 9a#9ium 9hanne#
antagonists dan potassium79hanne# masih terbuka dan serotonin se#ektif dan nor7
epinephrine re7uptake inhibitor .
'. Botu#inum >o=in (Boto=)<
Ada beberapa subtype antigen toksin botu#inum yang sudah dikena# yaitu < A, B,
F!, ", ), J, dan 8. Benis A dan B digunakan di bidang uro#ogi. >oksin botu#inum
27
beraksi dengan 9ara menghambat pe#epasan a9ety#9ho#ine dari u1ung saraf
ko#inergik yang berinteraksi dengan komp#eks protein yang digunakan untuk
mengisi $esike# a9ety#9ho#ine. )fek dari toksin botu#inum ada#ah menurunkan
kontraksi otot dan atrofi otot pada tempat penyuntikan. "ener$asi kimiawi ini
bersifat re$ersib#e dan regenerasi a=on akan ter1adi da#am waktu kurang #ebih 37(
bu#an. ?emberian toksin botu#inum da#am 1um#ah 9ukup akan menghambat
pe#epasan a9ety#9ho#ine dan neurotransmitter yang# ain. Do#eku# tidak dapat
me#ewati sawar otak sehingga tidak mempunyai efek di --?. ?enggunaan toksin
botu#inum meningkat dengan 9epat, digunakan untuk mengobati o$erakti$itas
detrusor neurogenik dan idiopatik dengan 9ara penyuntikan.
!%
Tera&i !edah
!( , !3 , . , /
?embedahan di#akukan hanya 1ika dengan terapi medikamentosa dan non7medika
mentosa tidak berespon. >u1uan dari terapi bedah ada#ah meningkatkan
kemampuan pengisian kandung kemih dan mengurangi tekanan pada kandung
kemih.
>indakan bedah me#iputi <
E -timu#asi ner$us -a9ra#is
?ada prosedur ini dipasang sema9am pa9emaker
28
di bawah ku#it perut dan dihubungkan dengan kabe# ke9i# yang di#etakkan di
dekat ner$us sa9ra#is didaerah tu#ang ekor. Dodu#asi dari impu#s saraf ini dapat
memperbaiki ge1a#a OAB.
E Augmentation 9ystop#asty
?rosedur rekonstruksi ini digunakan untuk meningkatkan kapasitas kandung
kemih, dengan menggunakan sebagian usus untuk mengganti sebagian
kandung kemih. ?ada prosedur ini diper#ukan kateter untuk mengosongkan
kandung kemih.
II.2 Kom&liasi
?enderita dengan overactive bladder mudah men1adi <
E "epresi, 9emas
E 2asa per9aya diri yang rendah
E Jatigue, su#it berkonsentrasi
III. KESI0PULAN
Overactive Bladder (OAB) ada#ah keadaan urgensi dengan atau tanpa
inkontinensia tipe urgensi, biasanya disertai dengan frekuensi dan nokturia,
ada#ah beban berat bagi pasien dan penyedia #ayanan kesehatan di se#uruh dunia.
-tudi epidemio#ogi terbaru te#ah menghasi#kan data tentang ke1adian OAB
dan pengaruhnya terhadap kua#itas hidup.
29
O$era9ti$e B#adder (OAB) bisa ter1adi akibat ke#ainan miogenik ataupun
neurogenik. Keadaan yang berpengaruh terhadap ke#ainan tersebut bisa
sistemik atau keadaan yang ter1adi pada traktus urinarius bagian bawah.
>erapi OAB <
7 @onfarmako#ogi < diet, terapi tingkah #aku, pelvic floor e&ercise, stimu#asi
e#ektrik dan akupuntur
7 Jarmako#ogi < Agen Antimuskarinik < o=ybutynin, to#terodine, trospium
9h#oride, propi$erine danso#ifena9in. Obat #ain < to=in botu#inum,
:mipramine, Fapsai9in, resiniferato=in,estrogen, antagonis a#fa adrenergik.
7 Bedah < -timu#asi ner$us -a9ra#is. Augmentation 9ystop#asty
DAFTA% PUSTAKA
!.Da9"iarmid -A. Da=imiGing the >reatment of O$era9ti$e B#adder in the
)#der#y. 2e$ ,ro#. &&/Q!&(!)<(7!3
.Kirby D, Artibani S, FardoGo 4, Fhapp#e F, "iaG ".F, )spuTa7?onsD,et a#.
O$era9ti$e B#adder< the :mportan9e of @ew 8uidan9e . :nt B F#in?ra9t. &&(Q
(&(!&)<!(37!%!.
3."a#yana. O$era9ti$e B#adder. Bourna# :ndian A9ademy of F#ini9a# Dedi9ine.
&&(Q% ().
30
'.Du##ins F", -ubak 44. @ew ?erspe9ti$es on O$era9ti$e B#adder< 3ua#ityof
4ife :mpa9t, Dedi9ation ?ersisten9y, and >reatment Fosts. >he Ameri9an
Bourna# Of Danaged Fare. &&*Q!!(' -upp).
*.Dayo F#ini9 -taff . O$era9ti$e B#adder in the )#der#y. O9t !, &&(.
(.Kris ?ranarka. :n9ontinen9e in )#der#y < Jrom Basi9 to F#ini9a# ?ra9ti9e."a#am
-imposium :nkontinensia, &&( (,npub#ished).
%. Andersson K7), Sein AB. ?harma9o#ogy of the 4ower ,rinary >ra9t<Basis for
Furrent and Juture >reatments of ,rinary :n9ontinen9e. ?harma9o#
2e$.&&'Q*(<*/!7(3!.
/.-andhu B-, 8upta A, Dohan L, Darkan A, -andhu ?. Approa9h toO$era9ti$e
B#adder. B:AFD &&(Q %()< !&.7!
..Ous#ander B.8. Danagement of O$era9ti$e B#adder. @ )ng# B Ded. &&'Q Q
3*&(/)<%/(7...
a.@eurogeni9 B#adder, 4ifeDed Dedia, :n9. @o$ember 3&, &&(
!&.)mmons,Otto. A9upun9ture for O$era9ti$e B#adder. Obstet 8yne9o#
&&*Q!&(<!3/0'3
!!.Oki >, >oma7Okura A, Pamada -. @),2O?HA2DAFO4O8P< Ad$antages
for >ransderma# o$er Ora# O=ybutynin to >reat O$era9ti$e B#adder< Dus9arini9
31
2e9eptor Binding, ?#asma "rug Fon9entration, and -a#i$ary -e9retion. B?)>.
&&(Q3!(<!!3%7!!'*.
!.8orm#ey )A. O$era9ti$e B#adder< Danagement And >reatment
Options.?resented at the Dasters in ,ro#ogy Deeting 7 Bu#y 3!, &&/ 7 August
,&&/, Bermuda
!3.-taskin "2.O$era9ti$e B#adder :n >he )#der#y< A 8uide to ?harma9o#ogi9a#
Danagement. "rugs Aging. &&*Q(!)<!&!37/.2e$iew.
!'.Sagg A, Fohen D.Dedi9a# >herapy Jor >he O$era9ti$e B#adder :n >he
)#der#y. Age Ageing. && Bu#Q3!(')<'!7(. 2e$iew.
!*.)rdem @, Fhu JD.Danagement Of O$era9ti$e B#adder And ,rge ,rinary
:n9ontinen9e :n >he )#der#y ?atient. Am B Ded. &&(Q!!.(3 -upp# !)<.73(
a.-ahai A, Khan D-, 8regson @, -mith K, "asgupta ?.Botu#inum to=in
for detrusor o$era9ti$ity and symptoms of o$era9ti$e b#adder< where we
are now and where we are going. @ature F#ini9a# ?ra9ti9e ,ro#ogy (&&%)
', 3%.73/(
32
LA0PI%AN

You might also like