IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. N Umur : 47 tahun Jenis Kelamin : perempuan Alamat : lembasada Agama : Islam Status Pernikahan : sudah menikah Pekerjaan : PNS Pendidikan Terakhir : S.Pdi Tanggal Pemeriksaan : 08 april 2014 DESKRIPSI (Autoanamnesis) Keluhan Utama: sakit pada bokong Riwayat Gangguan Sekarang Pasien datang ke Poli Jiwa RSU Anutapura dengan keluhan sakit pada bokong sampai lutut, keluhan sakit pada bokong sudah dirasakan sejak 1,5 tahun yang lalu, sedangkan sakit pada lutut baru dirasakan sejak 2 bulan yang lalu, sakit terasa seperti berdenyut-denyut dan pasien seperti terasa mau mati. Pasien sebelumnya jatuh terpeleset dan terduduk dihalaman belakang rumahnya kurang lebih 2 tahun yang lalu, setelah jatuh 6 bulan kemudian baru bokong mulai terasa sakit. Pasien juga mengeluh sering berdebar-debar, gelisah, susah tidur dan mual semenjak sakit lutut mulai terasa yaitu sejak 2 bulan yang lalu, semua keluhan muncul tidak menentu kapan waktunya. Pasien sudah berobat ke dokter spesialis saraf namun tidak ada perubahan yang signifikan. Sekitar 2 minggu lalu pasien sempat dirawat di ruang penyakit dalam karena keluhan sakit bokong itu, juga ada peningkatan kolesterol, peningkatan kadar gula darah, peningkatan kadar asam urat. Sebelum pasien dirawat pasien tidak bisa mendengar keributan, karena setelah mendengar keributan pasien langsung gemetar. Pasien pernah mengalami peradangan pada hidung, peradangan itu makin membesar di sebelah kanan sebesar telur maleo, setelah itu dioperasi dan menurut dokter sudah sembuh. Pasien sekitar 3 hari lalu pernah melihat sosok kepala dan tangan tanpa badan muncul dihadapannya saat pasien tidur, namun ketika suami pasien bangun, suami pasien tidak melihat apa-apa. Riwayat Gangguan Sebelumnya Psikiatri Tidak ada gangguan psikiatri sebelumnya.
Penyakit sebelumnya Tidak ada riwayat trauma karena jatuh terduduk.
Penggunaan Napza / alkohol Tidak ada riwayat penggunaan Napza maupun alkohol. Riwayat Hidup Riwayat perinatal Pasien dilahirkan dengan persalinan normal dan dibantu oleh dukun beranak.
Riwayat masa kanak-kanak dan masa remaja prestasi pasien di sekolah biasa-biasa saja dan mudah bergaul dengan teman sebayanya.
Masa dewasa Riwayat Pekerjaan: Sehari-hari pasien bekerja sebagai guru SD Riwayat Pernikahan: Pasien tinggal berdua dengan suami dan hubungan mereka baik. Pasien memiliki dua orang anak (laki- laki dan perempuan). Anak perempuan meninggal saat usia 8 tahun karena sakit yang tidak diketahui. Anak laki-laki sudah menikah dan tinggal di toli-toli bersama istrinya STATUS INTERNIKUS DAN NEUROLOGIS Pemeriksaan Fisik Tekanan darah : 100/80 mmHg Nadi : 72 x/menit Pernapasan : 18 x/menit Suhu Axilla : 36,7 o C
Pemeriksaan Neurologis Kesadaran Composmentis, GCS 15, nervus cranialis dalam batas normal, fungsi sensorik dalam batas normal
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL Deskripsi Umum Penampilan: Seorang perempuan tampak sesuai umur, datang dengan menggunakan dress, berjilbab, dan tampak rapi. Kesadaran: komposmentis Perilaku dan aktivitas motorik: Normal Pembicaraan: berespon dengan normal dengan pewawancara (bicara spontan dan dapat di mengerti). Sikap terhadap pemeriksa: Kooperatif Afektif Mood : eutimik Afek : Sesuai Empati : dapat diraba rasakan Fungsi Intelektual atau Kognitif Taraf pendidikan: sesuai dengan pendidikan Daya konsentrasi: baik Orientasi: baik (tidak ada disorientasi waktu, tempat, orang) Daya ingat: baik Pikiran abstrak: baik Bakat kreatif: tidak ada Kemampuan menolong diri sendiri: mampu
Gangguan persepsi Halusinasi: ada (visual) Ilusi: tidak ada Depersonalisasi: tidak ada Derealisasi: tidak ada
Proses Berpikir Arus pikir Produktivitas: baik Kontinuitas: koheren, mampu memberikan jawaban sesuai pertanyaan Hendaya berbahasa: tidak ada Isi pikiran Preokupasi: tidak ada Gangguan isi pikiran: tidak ada Pengendalian impuls: baik Daya nilai Norma sosial: baik Uji daya nilai: baik Penilaian realitas: baik Tilikan Derajat 6: menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya disertai motivasi untuk mencapai perbaikan Taraf dapat dipercaya Dapat dipercaya Pertanyaan 1. Pengobatan dibagian saraf bagaimana? Apakah dalam pemeriksaan neurologis normal atau tidak? 2. Apa penyakit peradangan pada hidung masih berhubungan dengan kelainan sekarang? 3. Apakah riwayat trauma (g3 organik) berhubungan dengan gagguan sekarang ? 4. Kapan lihat halusinasi ? Setiap hari? Sekali2? 5. Waktu dia gelisah apa yang pasien pikirkan?
6. Bagaimana kemampuan kognitif dengan persepsi pasien? Bagaimana hubungan dengan keluarga? 7. Bagaimana cara penegakkan diagnosis pada kasus? 8. Pada kondisi seperti apa keluhan muncul? 9. Apa saja DD nya? 10. Apa faktor stresor pada kasus ini dan bagaimana hubungannya dengan gejala yang muncul? 11. Prinsip penatalaksanaan pada kasus dan konseling yang sesuai kasus? 12. Bagaimana prognosis pada kasus? 13. Apa saja diagnosa multi aksial?
Faktor stressor Faktor stressor pada kasus ini adalah penyakit saraf yang dialami. Cara menegakkan diagnosis pada kasus Anamnesis Pemeriksaan Diagnosis DIAGNOSIS MULTIAKSIAL Aksis I : Gangguan psikosomatik (F54) Aksis II : Ciri kepribadian/premorbid Aksis III : Low Back Pain Aksis IV : Penderitaan sakit yang dialami sudah 1,5 tahun Aksis V : GAF Scale 70-61 Differential diagnosis Gangguan psikosomatik (F54) Gangguan somatik Gangguan konversi Prognosis Prognosis tergantung dari pengobatan yang intensif, dukungan dari keluarga dan masyarakat, dan semakin dini pengobatan, maka prognosis baik. Jika, pada pasien di kasus ini, memenuhi kriteria diatas, maka prognosisnya baik. Bersifat holistik: Pengobatan Psikofarmaka Pengobatan Fisik Pendekatan Psikoterapi
Terapi Kombinasi Psikiater : aspek psikiatri Dokter ahli lain : aspek somatik Penatalaksanan Benzodiazepin (BZD) Semua BZD mempunyai efek anxiolitik, hipnotik, relaksasi otot dan antikonvulsan. Indikasi utama adalah mengurangi anxietas (cemas) dan insomnia jika pendek. Efektif untuk mengatasi insomnia jangka pendek. Penggunaan untuk pasien anxietas harus dinilai setiap 4 6 bulan. Kurang efektif untuk mengatasi depresi bahkan dapat mencetuskan atau memperberat depresi. PSIKOFARMAKA Psikofarmaka (2) Antidepresan Efektif untuk gangguan depresi dan berbagai jenis gangguan cemas Antidepresan digolongkan menjadi: Trisiklik (TCA), contoh: amitriptyline, imipramin, clomipramin SSRI, contoh: paroxetine, fluoxetine, fluvoxamine, sertraline Golongan lain, contoh: mirtazapine, trazodone PSIKOTERAPI Wolberg: Terapi dengan cara psikologik, dilakukan orang terlatih (hubungan profesional), tujuan menghambat, menghilangkan gejala dan penderitaan akibat penyakit Fungsi utama : Mengembalikan individu ke keadaan yang tidak begitu sensitif terhadap gejala yang diakibatkan reaksi emosional Membantu mengubah struktur kepribadian dasar sehingga individu tidak mudah terkena gangguan psikosomatis Psikoterapi pada Psikosomatik