You are on page 1of 3

BAGAIMANA MENERBITKAN BULLETIN SEKOLAH?

Bulletin. Kata ini sering sekali kita dengar, tapi tak jarang kita juga tidak mengetahui apa artinya.
Namun begitu kita mengetahui bahwa bulletin adalah sebuah media, media penyalur informasi,
media yang berisi informasi-informasi tentang aktifitas dan berbagai berita aktual lainnya.

Di beberapa sekolah tingkat menengah dan atas saat ini telah banyak yang memiliki bulletin.
Bulletin-bulletin yang mereka terbitkan tentunya mempunyai karakteristik dan ciri-ciri yang berbeda
satu dengan lainnya. Hal ini karena setiap sekolah mempunyai tujuan yang berbeda tergantung
jurusan yang dimilikinya. Kecenderungan ini tentunya didasarkan atas usaha pengembangan sumber
daya siswa. Karena dengan adanya bulletin, siswa akan dapat menuangkan kreatifitas dan bakat
jurnalistiknya bahkan juga segala uneg-uneg mereka, baik mengenai saran maupun kritik terhadap
sekolahnya.

Pada umumnya, sebagaimana disebutkan di atas diterbitkannya bulletin sekolah adalah sebagai
wadah pengemban, pengamal dan pengembang kreatifitas jurnalistik siswa-siswi, sehingga karya-
karya maupun pemikiran-pemikirannya dapat ditampung dalam sebuah media dengan ciri khasnya
tersendiri. Disamping itu para sisiwa juga akan dapat berkomunikasi dan bersilaturrahmi dengan
teman-teman sekaliguis dengan pengelolanya. Mungkin kita sudah tahu, kalau setiap media yang
diterbitkan tentu ada pengelolanya. Nah, untuk bulletin sekolah, biasanya dikelola oleh sebuah
lembaga semi otonom OSIS yang bergerak di bidang jurnalistik, yang tentunya mempunyai tujuan-
tujuan tersendiri, diantaranya:
(1) Mendorong dan memacu berkembangnya kreatifitas di bidang tulis-menulis atau jurnalistik.
(2) Ikut melanjutkan tercapainya tujuan instruksional OSIS
(3) Menyediakan jalur informasi timbal balik yang aktual
(4) Menyelenggarakan Pendidikan Dasar Jurnalistik yang ditujuakan untuk tim redaksi dan para
peminat, sebagai bekal bertambahnya wawasan di bidang ijurnalistik
(5) Melatih para redaktur untuk menangani sebuah lembaga di bidang jurnalistik.
Kelima tujuan di atas merupakan semangat para pengelola untuk melaksanakan tanggungjawab,s
ehingga seluruh redaktur mampu memberikan yang terbaik untuk madrasah, OSIS dan para siswa-
siswi.

Proses Penerbitan Bulletin
Secara umum setiap orang dapat menerima bulletin yang sudah jati, atau tinggal membaca saja,
tetapi tidak banyak mengetahui bagaimana proses pembuatannya dalam dunia penerbitan. Contoh
kongkrit kebanyakan siswa masih banyak yang menanyakan bagaimana cara membuat bulletin itu.
Ini mungkin tidak jadi masalah bagi mereka yang pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dasar,
karena dalam pelatihan tersebut sedikit banyak telah diulas dasar-dasar jurnalistik, termasuk
didalamnya persoalan keredaksionalan dan manajemen penerbitan sebuah media, contoh dalam hal
ini adalah bulletin.

Agar pembaca dapat juga mengetahui apa yang seharusnya dilakukan dalam penerbitan sebuah
bulletin, maka dibawah ini akan kami tulis beberapa langkah yang dilakukan oleh tim
redaktur/pengelola bulletin dalam mengelola sebuah penerbitan.

Langkah pertama, seluruh dewan redaksi dikumpulkan untuk mengadakan rapat redaksi, yang
didalamnya dibahas tentang rencana kapan bulletin akan diterbitkan, tema apa yang akan diangkat,
rubrik apa saja yang akan dimuat, dan tidak ketinggalan juga tentang pembagian kerja; siapa yang
jadi penaggungjawab rubrik, reporter dan sebagainya. Setelah semuanya sepakat, selanjutnya
redaktur/pengelola segera membuat pengumuman yang bertujuan agar siswa-siswi dapat
mengirimkan naskah/karya-karyanya untuk dimuat.

Langkah kedua, setelah semua naskah terkumpul, sesuai dengan batas waktu yang ditentukan
(deadline), selanjutnya seluruh redaktur mengedit naskah-naskah yang masuk itu, tentunya
disesuaikan dengannya redakturnya masing-masing. Contoh, karangan yang berbentuk fiksi diangani
oleh redaktur fiksi (yang mengetahui/pakar dibadang karangan fiksi), begitu seterusnya sesuai
dengan rubrik-rubrik yang telah ditentukan. Tetapi sebelum diadakan editing perlu dipilih dulu
naskah-naskah yang layak dan sesuai serta memenuhi syarat untuk dimuat.

Langkah ketiga, selanjutnya tim redaktur, khususnya bidang illustrasi/desain grafis/artistik membuat
lay out atau perwajahan dalam bulletin, setelah itu merancang desain cover depan yang disesuaikan
dengan tema atau isi yang terkandung dalam laporan utama bulletin yang akan diterbitkan.

Langkah keempat, diadakan setting yang disesuaikan dengan lay outnya, dalam artian menerapkan
anskah-naskah yang sudah ada ke dalam bentuk lay out sehingga akan terbentuk sebuah bulletin
yang belum jadi, bisa dikatakan sebagai naskah aslinya yang kemudian akan diperbanyak setelah
gambar dan dipasang fotonya.

Langkah kelima, merupakan langkah terakhir yang dilakukan oleh tim redaktur, yaitu memasang foto
dan gambar ke dalam bulletin setengah jadi atau anskah aslinya.

Langkah keenam, merupakan langkah yang dilakukan oleh percetakan (jika dicetak) --karena untuk
fisiensi bisa juga di-sit/reso/foto copy--, yang sebelumnya dari redaktur sudah menyerahkan naskah
asli untuk dipindahkan ke slide, bentuk seperti film/klise. Proses ini biasa disebut sebagai proses
pracetak atau belum masuk ke percetakan.

Langkah ketujuh, mencetak naskah yang sudah berbentuk slide/klise di percetakan. Setelah selesai,
baru dievaluasi secara umum hasil bulletin itu, lalu disebarkan kepada pembaca melalui distributor.
Proses yang terakhir ini disebut dengan proses distribusi bulletin.

Mekanisme Kerja
Selanjutnya, bagi siswa-siswi yang belum mengerti tentang apa dan siapa saja yang menjadi
redaktur/pengelola bulletin, di sini akan kami gambarkan sedikit, termasuk juga job descriptions
(pembagian kerja) masing-masing.

Dalam sebuah penerbitan, baik itu majalah, koran, bulletin, tabloid maupun news letter, ada
beberapa unsur pengelola yang sering kita jumpai, diantaranya:
(1) Pemimpin Umum
(2) Pemimpin Redaksi
(3) Sekretaris Redaksi
(4) Redaktur Pelaksana
(5) Dewan Redaksi
(6) Reporter
(7) Illustrator, Desainer Grafis atau Lay Outer
(8) Photografer
(9) Tata Usaha, dll.
Nama-nama pengelola tersebut masing-masing mempunyai tugas tersendiri, diantaranya:
(a) Pemimpin Umum adalah selaku pembina atas segala kegiatan penerbitan dan pananggungjawab
penuh atas jalannya lembaga penerbitan, baik ke dalam maupun ke luar.
(b) Pemimpin Redaksi, bertugas membina dan bertanggungjawab atas segala pekerjaan
keredaksionalan, seperti membina aparat/kru redaksi, merencanakan rapat redaksi dan
memimpinnya.
(c) Sekretaris Redaksi bertugas membuat buku induk induk pengurus, bersama pemimpin redaksi
memnandaangani surat-surat, membuat arsip dan membuat daftar inventaris kesekretariatan dan
notulensi rapat.
(d) Redaktur Pelaksana bertugas membantu tugas pemimpin redaksi, menjalankan tugas yang
diperintahkan pemimpin umum/pemimpin redaksi, bertanggungjawab atas jalannya/proses
penerbitan, mendampingi pemimpin redaksi dalam segala kegiatan jurnalistik.
(e) Dewan Redaksi bertanggungjawab atas naskah-naskah yang masuk, menanganinya serta
mengadakan editing terhadap naskah-naskah itu.
(f) Reporter bertugas mengadakan wawancara atau investigasi atas tema-tema/materi-materi
penerbitan, serta bertanggungjawab atas hasil-hasil reportase.
(g) Illustrator, Desainer Grafis, Lay Outer bertanggungjawab terhadap proses penyettingan naskah,
membuat cover, membuat desain isi dan membuat illustrasi untuk penerbitan.
(h) Photografer bertanggungjawab atas kelengkapan photo penerbitan, dan melakukan hunting
photo jika diperlukan.
(i) Tata Usaha bertanggungjawab atas keuangan penerbitan,mengurus keuangan dalam hal ini
bekerjasama dengan bendahara, mengusahakan alat-alat yang diperlukan dalam penerbitan,
menyalurkan bulletin ke seluruh siswa, mendata siswa-siswi dan orang-orang yang dikirimi bulletin,
mengusahakan pelanggan tetap, dan sebagainya.

Demikian sekelumit tentang proses penerbitan sebuah media, bulletin sekolah. Semoga dapat
dijadikan contoh bagi adik-adik yang ingin menerbitkan bulletin. Selamat mencoba.

You might also like