You are on page 1of 17

Laporan Pratikum Hari : Selasa

MK. Ilmu Pangan Dasar Tgl : 9 Oktober 2012





PENGENALAN GULA DAN MADU

Oleh : Kelompok 5

Aulia Nur Inayah NIM PO7131312 416
Henny Sarma Uli Barutu NIM PO7131312 424
MHD.Priadi Afbas NIM PO7131312 432
Ribka Wiradinata NIM PO7131312 440
Weni Zuhriya NIM PO7131312 448


Penanggung Jawab Pratikum
Sri Mulyani, STP
Fitri Lianisa, A.Md.Gz



KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU
JURUSAN GIZI
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok dan paling banyak
dikonsumsi oleh masyarakat. Sebagai produk makanan tentunya harus
memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan sehingga layak untuk
dikonsumsi. Di Indonesia ada tiga jenis gula yang beredar di pasaran, yaitu
gula kristal mentah (GKM) atau raw sugar yang digunakan sebagai bahan
baku industri gula rafinasi, gula kristal putih (GKP) yang dikonsumsi secara
langsung dan gula rafinasi sebagai bahan baku industri makanan dan
minuman (Purwono, 2002).
Gula merupakan senyawa kimia yang termasuk karbohidrat,
mempunyai rasa manis, larut dalam air, serta mempunyai sifat aktif optis.

1.2. Tujuan Pratikum
a. Mampu menentukan persamaan dan perbedaan beberapa jenis gula dan
madu berdasarkan ciri-ciri yang ada.
b. Mampu mementukan mutu gula dan madu.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Gula dan Madu
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber
energi dan komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak
diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk
mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman. Gula
sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau
hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel
(Purwono, 2002).
Menurut Desrosier (2008), gula merupakan senyawa kimia yang
terdiri dari karbohidrat dan zat gizi lainnya yang berfungsi sebagai pemberi
rasa manis dan membentuk aroma yang khas.
Madu adalah cairan yang lengket dan manis yang dihasilkan oleh
lebah dan serangga lainnya dari nektar bunga. Madu lebih manis dari gula
meja dan memiliki ciri-ciri kimia yang menarik untuk pemanggangan. Madu
memiliki rasa yang berbeda yang membuat orang lebih menyukainya
daripada gula dan pemanis lainnya (http://wikipedia.org)
Madu adalah cairan manis yang berasal dari nektar tanaman yang
diproses oleh lebah pekerja menjadi madu dan tersimpan dalam sel-sel
sarang lebah. Madu digunakan lebah sebagai sumber karbohidrat. Di
Indonesia jenis lebah yang paling banyak digunakan sebagaii penghasil
madu adalah lebah local (Apis cerana), Lebah hutan (Apis dorsata) dan
Lebah Eropa (Apis mellifera). Rasa dan jenis madu ditentukan oleh jenis
bunga sebagai tanaman pakan lebah, misalnya madu randu, rambutan,
kelengkeng, kaliandra, mangga dan lain lain (Hamzah, A.M,dkk, 2000).

2.2. Manfaat Gula dan Madu
Gula dan madu memiliki banyak manfaat bagi manusia. Gula dan
madu sendiri memiliki unsur karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber
energi.
Adapun manfaat antara gula dan madu adalah sebagai berikut :
1. Gula
Adapun manfaat gula adalah ebagai berikut :
a. Gula memiliki kandungan kalori yang tinggi, sehingga bermanfaat
sebagai sumber energi.
b. Sebagai pewarna alami pada makanan
c. Gula memiliki kandungan serat yang tinggi, sehingga baik untuk
pencernaan, dan
d. Gula dapat menghambat penyerapan kolesterol oleh tubuh.

2. Madu
Adapun manfaat madu adalah sebagai berikut :
a. Madu sebagai makanan kesehatan dapat meningkatkan stamina
tubuh sebagai energi seketika, bersifat anti bakteri dan anti
cendawan.
b. Penggunaan madu sebagai kosmetik sangat baik untuk perwatan
kulit.
c. Madu juga bisa menyembuhkan tukak lambung (maag), radang
usus, serta kesulitan buang air besar (sembelit). Sebab adanya
mineral-mineral kalium, natrium, kalsium, serta magnesium
diyakini memberi sifat alkali pada lambung sehingga bisa melawan
pengeluaran asam lambung yang berlebihan.
d. Meningkatkan stamina, vitalitas dan energi.
e. Menyembuhkan luka baru, luka bakar.
f. Konsumsi maduu dapat menyembuhkan sakit sariawan.
g. Sakit pada persendian
h. Madu dapat bermanfaat untuk sakit demam,dan menghangatkan
badan, dan
i. Madu dapat berfungsi sebagai bahan campuran obat obat
tradisional.


2.3. Komposisi Kimia Gula dan Madu
Gula dan madu memiliki kandungan zat zat gizi yang baik bagi
tubuh, selain didominasi oleh kandungan karbohidrat yang baik gula dan
madu memiliki perbedaan susunan komposisi kimia yang sedikit berbeda.
Adapun komposisi gula dan madu adalah sebagai berikut :

2.3.1 Gula
Energi yang dikeluarkan orang tidak sama, karena bergantung pada
usia, barat badan dan aktivitas yang dilakukan. Jumlah rata-rata energi yang
diperlukan adalah antara 1.500 Kkal (kilo kalori) untuk orang dengan
aktivitas ringan sampai 1.800 Kkal (kilo kalori) bila melakukan aktivitas
sedang. Angka ini juga termasuk energi yang diperoleh dari lemak dan
protein. Karena gula tidak hanya diperoleh dari makanan berkabohidrat,
maka agar tetap seimbang maka jumlah karbohidrat yang dapat dikonsumsi
adalah 40% hingga 50% untuk karbohidrat kompleks, dan sisanya 10%
hingga 15% untuk konsumsi karbohidrat sederhana.
Komposisi kimia dari gula terdiri dari karbohidrat atau gula sebesar
97 g, lemak 0 %,ptotein 0,12 g dan sukrosa 94,5 g (Nutrisi USDA).

2.3.2 Madu
Karbohidrat madu termasuk tipe sederhana. Rata-rata komposisinya
adalah 17,1 persen air; 82,4 persen karbohidrat total; 0,5 persen protein,
asam amino, vitamin, dan mineral. Karbohidrat tersebut utamanya terdiri
dari 38,5 persen fruktosa dan 31 persen glukosa. Sisanya, 12,9 persen
karbohidrat yang terbuat dari maltose, sukrosa, dan gula lain. Sebagai
karbohidrat, satu sendok makan madu dapat memasok energi sebanyak 64
kalori.
Kandungan madu murni sangat beraneka ragam tergantung dari
sumber nektar dimana lebah memperolehnya. Namun dari manapun
nektarnya, madu murni merupakan sumber gizi yang sangat lengkap. Madu
murni mengandung Vitamin-Mineral, Protein, Zat hidrat arang, Hormon,
Antibiotik dan trace Elemen.Vitamin A,semua jenis vitamin B kompleks,
beta caroten, Vitamin C,D,E dan K.Mineral dalam bentuk garam: Mg, S, Fe,
Ca, Cl, K, Y, Na, Cu, dan Mn. Madu murni mengandung enzim aktif yang
tidak dapat di produksi manusia. Enzim inilah unsur yang paling penting di
dalam madu yang berfungsi sebagai kelangsungan rekasi kimia biologis dan
sitem metabolisme di dalam tubuh. Enzim di dalam madu merupakan
Enzim terbaik yang dapat peroleh dari semua makanan yang ada.

2.4 Persyaratan Mutu
Gula yang konsumsi sehari-hari adalah gula kristal putih secara
internasional disebut sebagai plantation white sugar. GKP dibuat dari tebu
yang diolah melalui berbagai tahapan proses, untuk Indonesia kebanyakan
menggunakan proses sulfitasi dalam pengolahan gula. Kriteria mutu gula
yang berlaku di Indonesia ( SNI ) saat ini pada dasarnya mengacu pada
kriteria lama yang dikenal dengan SHS (Superieure Hoofd Suiker), yang
pada perkembangannya kemudian mengalami modfikasi dan terakhir SNI
01-3140-2001/Rev 2005, Tabel 1. Secara garis besar kriteria mutu gula
(GKP) yang kita ikuti meliputi kadar air, polarisasi, warna larutan, warna
kristal, kadar SO2, abu konduktivitas dan besar jenis butir.

Tabel 1. Syarat mutu gula kristal putih (SNI-3140-200/Rev 2005)












Kadar air
Kadar air adalah jumlah air (%) yang terdapat dalam gula,
biasanya batasan maksimal 0,1%. Gula yang mengandung kadar air
tinggi cepat mengalami penurunan mutu/kerusakan dalam penyimpanan,
berubah warna, mencair dsb. Di samping itu penanganannya sulit
(lengket dalam karung) dan penampilannya jelek. Gula yang berkadar air
tinggi biasanya dengan mudah dilihat/dirasakan secara langsung oleh
konsumen tanpa menggunakan peralatan. Proses pengeringan gula di PG
umumnya menggunakan talang goyang (grasshoper) yang jalurnya
panjang untuk mencapai tingkat kekeringan tertentu (< 0,1%).

Polarisasi
Polarisasi menunjukkan kadar sukrosa dalam gula, semakin tinggi
polarisasi semakin tinggi kadar gulanya. Batasan minimal kadar pol
adalah 99,5%. Pengukuran kadar pol dilakukan dengan alat ukur
polarimeter. Produk gula kita pada umumnya tidak mengalami kesulitan
untuk mencapai batasan minimal tersebut.

Warna larutan
Warna larutan gula berkisar dari kuning muda (warna muda )
sampai kuning kecoklatan (warna gelap) diukur dengan metode
ICUMSA (International Commission for Uniform Methods of Sugar
Analysis), dinyatakan dalam indeks warna. Semakin besar indeks
semakin gelap warna larutan. Batasan maksimal indeks warna untuk
GKP adalah 300 iu.

Warna kristal
Warna kristal dapat dilihat secara langsung dengan mata, secara
kualitatif dengan cara membandingkan dengan standar dapat diketahui
tingkat keputihan (whiteness) gula. Penggunaan peralatan
(spektrofotometer refleksi) diperlukan untuk pengukuran kuantitatif yang
dinyatakan dalam CT (colour type) . Semakin tinggi nilai CT semakin
putih warna gulanya. Untuk gula GKP kisaran nilai CT sekitar 5 - 10.
Pada penentuan premi mutu gula warna kristal ini merupakan salah satu
tolok ukur utama yang menentukan.

Kadar SO2
Kadar SO2 gula produk kita berkisar 5-20 ppm. ini disebabkan
sebagian besar pabrik gula menggunakan proses sulfitasi, sehingga
terdapat residu SO2 seperti pada kisaran tersebut. Adanya residu SO2
menjadi kendala untuk konsumsi industri makanan/minuman, yang
biasanya menuntut bebas SO2. Kadar SO2 maksimal yang diperkenankan
di Indonesia adalah 30 ppm. Pada mulanya sebelum ada pembatasan
banyak produk pabrik gula (sulfitasi) yang mengandung SO2 berlebihan,
namun dengan adanya pembatasan kadar SO2 menurun sampai pada
kisaran 5-20 ppm.

Besar jenis butir
Besar jenis butir adalah ukuran rata-rata butir kristal gula
dinyatakan dalam mm. Persyaratan untuk GKP adalah 0,8-1,1 mm
.Untuk memenuhi persyaratan tersebut tampaknya tidak ada kesulitan.
Konsumen (masyarakat pada umumnya) lebih menyukai gula yang
ukuran kristalnya besar (kasar). Namun dari sisi pabrik, untuk membuat
kristal yang besar diperlukan energi yang lebih banyak, ini berhubungan
dengan waktu masak untuk membesarkan ukuran kristal. Tetapi bila
ukuran terlalu halus daya simpannya berkurang, gula akan cepat
mengabsorpsi air sehingga cepat basah.

2.5 Jenis Jenis Gula dan Madu
2.5.1 Gula
Gula memiliki jenis jenis yang beragam tergantung bahan dasar
yang terkandung dalam gula. Adapun jenis jenis gula adalah sebagai
berikut :

1. Gula pasir
Gula pasir merupakan makanan yang paling sering digunakan
dalam makanan dan minuman sehari-hari. Kopi dan teh rasanya pasti
kurang nikmat tanpa gula. Demikian pula pada minuman ringan atau
jus, pasti umumnya menggunakan gula pasir.
Adapun ciri ciri dari gula pasir adalah sebagai berikut :
Gula umumnya berbentuk butiran kristal
Warna gula putih namun ada yang bewarna sedikit kecoklatan
Rasa gula umunya manis
Tetapi ternyata gula pasir mempunyai dampak yang kurang baik
bagi kesehatan pankreas dan tubuh. Gula pasir merupakan karbohidrat
sederhana yang sulit dicerna dan diubah menjadi energi. Untuk
mengubah gula pasir menjadi gula darah, tubuh hanya memerlukan
waktu 3 menit. Tetapi untuk mengubah gula darah menjadi energi yang
dapat disimpan dalam otot, pankreas memerlukan waktu kira-kira 140
menit. Selain itu, Indeks Lelah pankreas mencapai nilai +5. Nilai ini
berlalu untuk 1/2 sendok gula atau 1 sendok gula. Dengan demikian,
mengolah gula pasir menjadi energi merupakan pekerjaan yang sangat
melelahkan bagi pankreas. Pankreas yang normal hanya mampu
mengubah 1/2 sendok makan gula pasir menjadi energi setiap hari. Berat
1/2 sendok makan gula pasir kira-kira 5 gram. Bila kita mengkonsumsi
lebih dari 1/2 sendok gula, maka sisanya akan menjadi gula darah dan
lemak tubuh. Akibatnya adalah orang menjadi bertambah gemuk, dan
lama-kelamaan akan menderita diabetes. Dengan demikian, gula pasir
merupakan makanan yang tidak sehat.
Gula pasir memiliki hasil olahan, yaitu gula halus yaitu gulai pasir
yang dihaluskan dan sirup gula. Sirup gula adalah pelarutan gula pasir
dengan air hingga butiran gula pasir larut didalam air.

2. Gula aren
Gula merah atau gula Jawa biasanya diasosiasikan dengan segala
jenis gula yang dibuat dari nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga
pohon dari keluarga palma, seperti kelapa, aren, dan siwalan. Bunga
(mayang) yang belum mekar diikat kuat (kadang-kadang dipres dengan
dua batang kayu) pada bagian pangkalnya sehingga proses pemekaran
bunga menjadi terhambat. Sari makanan yang seharusnya dipakai untuk
pemekaran bunga menumpuk menjadi cairan gula. Mayang
membengkak. Setelah proses pembengkakan berhenti, batang mayang
diiris-iris untuk mengeluarkan cairan gula secara bertahap. Cairan
biasanya ditampung dengan timba yang terbuat dari daun pohon palma
tersebut. Cairan yang ditampung diambil secara bertahap, biasanya 2-3
kali. Cairan ini kemudian dipanaskan dengan api sampai kental. Setelah
benar-benar kental, cairan dituangkan ke mangkok-mangkok yang
terbuat dari daun palma dan siap dipasarkan. Gula merah sebagian besar
dipakai sebagai bahan baku kecap manis.
Adapun ciri ciri dari gula aren adalah sebagai berikut :
Umumnya terbuat dari nira pohon aren
Berwarna coklat
Rasanya manis namun sedikit terasa pahit
Bentuk gula bermacam macam tergantung wadah cetakannya.
Rasa: Manis & amp; lezat mengandung garam mineral, Mengandung
Thiamine, Riboflavin,Nicotinic Acid, Ascorbic Acid, Protein &amp;
Vitamin C
Untuk Terapi Asthma, Kurang darah/Anemia, Lepra/kusta, &amp;
untuk mempercepat Pertumbuhan Anak.
Bagus untuk mengobati batuk demam
Bagus utuk makanan awal bagi orang yang terkena penyakit typhus.
Sangat Bagus bagi orang yang ingin menurunkan BP, mengurangi
panas Pankreas, menguatkan Jantung, membantu pertumbuhan gigi
kuat
Mempunyai Khasiat Seperti Madu
Gula aren atau sering juga disebut gula merah merupakan salah
satu jenis starch sweetener. Gula aren kerap diasosiasikan pula dengan
segala jenis gula yang dibuat dari nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari
bunga pohon keluarga palma, seperti kelapa, aren, dan siwalan.
Salah satu jenis tanaman yang masuk keluarga palma ialah pohon
enau (Arangapinnata). Tanaman itu memiliki akar yang kuat dan
menjalar ke mana-mana.
Selain menghasilkan nira sebagai bahan baku gula aren, enau
memberikan banyak manfaat bagi manusia. Beberapa di antaranya ialah
buahnya dapat dibuat kolang-kaling sebagai campuran makanan atau
minuman, serta ijuknya untuk resapan air, dibuat sapu atau alas lantai
(keset). Pohon enau yang sudah berusia 15 sampai 20 tahun dapat
menghasilkan nira sebanyak 8 liter per hari dan 25 sampai 35 kilogram
kolangkaling.
Gula merah yang baik sangat tergantung pada kualitas niranya.
Nira aren segar terlihat bening, rasanya manis, berbau harum dengan
derajat keasaman (PH) 6-7 dan kadar sukrosa diatas 12. Bila nira segar
dibiarkan begitu saja warnanya berubah keruh yang menyerupai putih
susu. Bau dan rasanya asam menyengat. Nira sepeti ini tidak bisa lagi
dibuat gula karena sudah berubah menjadi tuak dengan kadar etanol
lumayan tinggi.
Pembuatan gula aren bermutu tinggi harus di mulai dari tabung
bambu yang akan digunakan untuk menampung nira. Sebelum digunakan
bumbung atau lodong atau tabung bambu yang panjangnya kurang lebih
3 meter itu harus bersih. Kalau tidak kotoran yang menempel di dinding
dalam yang mengandung bakteri, ragi atau benih cacing akan membuat
nira cepat asam.
Proses penyadapan dilakukan 2 kali sehari. Hasil sadapan malam
hari diambil esok pagi dan hasil sadapan pagi akan diambil sore hari.
Rata-rata waktu yang dibutuhkan adalah 15-16 jam untuk malam hari dan
8-9 jam untuk pagi hari. Guna mencegah peragian yang membuat nira
jadi asam, maka selama rentang waktu tersebut perajin memasukan laru
atau pengawet alami ke dalam lodong bersih. Jenis laru yang digunakan
bervariasi dari daerah ke daerah. Perajin dari Jawa Tengah menggunakan
sirih dan potongan-potongan batang nangka. Perajin di propinsi Banten
menggunakan akar tanaman kawao. Sirih dan akar kawao berguna untuk
menumpas bakteri sementara potongan kayu nangka akan mengeraskan
dan memberi warna kuning pada gula yang akan jadi nanti.
Setelah semua nira terkumpul maka proses memasak pun dimulai.
Pertama-tama dilakukan penyaringan sebanyak 2 kali. Yang pertama
untuk membuang kotoran kasar seperti ranting, daun, serangga dan ijuk.
Yang kedua membuang kotoran halus yang mengambang di permukaan
cairan. Kemudian nira dituang ke dalam kenceng (kuali) atau periuk
untuk di jerangkan diatas tungku berbahan bakar kayu.
Selama proses pemasakan, sambil terus diaduk secara berkala, api
harus dijaga agar tidak sampai menjilat permukaan sirop gula. Gunanya
menghindari bau asap dan gula tidak berwarna terlalu hitam. Setelah 3-4
jam nira berubah jadi sirop kental, api dikecilkan untuk menurunkan suhu
sambil juga terus diaduk agar tidak gosong. Tingkat kematang massa
gula bisa diketahui dengan meneteskannya ke dalam air dingin. Bila
tetesan meluncur dengan panjang kurang lebih 2 cm maka gula siap di
cetak atau dibuat gula semut.

3. Gula tebu
Ini dia gula yang pertama kali dikenal oleh masyarakat.
Bermula dari orang Polinesia yang menemukan gula tebu di tahun 510
SM sampai akhirnya menyebar ke India. Pertama kali ditemukan,
keberadaan gula tebu masih dirahasiakan karena terbilang barang langka
dan mahal. Hanya orang-orang kaya yang bisa mencicipi si manis ini.
Baru pada abad ke -7 Masehi, rahasia tanaman tebu diketahui secara luas.
Saat itu, orang Eropa mulai mempelajari cara pengolahan tebu
hingga menjadi gula. Gula pasir adalah hasil dari olahan gula tebu.
Gula tebu memiliki ciri ciri mirip dengan gula pasir, yaitu
berbentuk butiran terbuat dari tebu, berwarna putih namun ada yang
sidikit berwarna gelap dan umumnya rasanya manis.

4. Gula batu
Gula batu (disebut juga Rock Sugar) adalah gula yang dibuat dari
gula pasir, yang dikristalkan, melalui bantuan air yang dipanaskan.
Biasanya ditambahkan ke dalam teh, harum dan manis rasanya
(http://wikipedia.org).
Adapun ciri ciri dari gula batu adalah sebagai berikut :
Tidak semanis gula granulasi biasa, gula batu diperoleh dari kristal
bening berukuran besar berwarna putih atau kuning kecoklatan.
Kristal bening dan putih dibuat dari larutan gula jenuh yang
mengalami kristalisasi secara lambat.
Gula batu putih memiliki rekahan-rekahan kecil yang memantulkan
cahaya. Kristal berwarna kuning kecoklatan mengandung berbagai
karamel.
Gula ini kurang manis karena adanya air dalam kristal.

5. Gula coklat
Gula yang ditambah dengan sedikit molase (tetes) untuk
memberikan citarasa dan warna.Gula coklat adalah sukrosa gula produk
dengan warna coklat khas karena adanya molase. Hal ini baik secara
parsial lembut halus gula atau tidak dimurnikan yang terdiri dari kristal
gula dengan beberapa konten molase sia atau produksi dengan
menambahkan molase untuk halus gula putih (http://wikipedia.org).
Gula coklat mengandung gula dari 3.5 % molase (gula coklat
muda) menjadi 6.5 % molase.
Ciri ciri gula coklat adalah sebagai berikut :
- Ukuran partikel adalah variabel tetapi umumnya kurang dari gula
paisr putih
- Umumnya bewarna coklat, ada juga gula coklat yang berwarna merah
karena kandungan molasenya.
- Memiliki nilai kalori lebih rendah dari gula pasir putih karena
keberadaan airnya.
- Gula coklat dihasilkan dari kristalisasi pertama tebu.
6. Madu
Madu adalah cairan yang lengket dan manis yang dihasilkan oleh
lebah dan serangga lainnya dari nektar bunga. Madu lebih manis dari
gula meja dan memiliki ciri-ciri kimia yang menarik untuk
pemanggangan. Madu memiliki rasa yang berbeda yang membuat orang
lebih menyukainya daripada gula dan pemanis lainnya.
Kandungan madu terdiri dari Glukosa, Protein, dan Mineral
(seperti zat besi, tembaga, kalsium, Kalium, natrium, magnesium, dan
phosfor). Dimana semuanya tersbeut merupakan zat-zat esensial bagi
tubuh. Sebagai contoh glukosa yang merupakan sumber kalori / energi
bagi tubuh (Sacket,1989).
Ciri ciri madu adalah sebagai berikut :
- Madu asli punya aroma dan bau khas seperti madu dari bunga
rambutan, kapuk randu atau kelengkeng.
- Madu murni mempunyai aroma, warna dan rasa yang khas
tergantung jenis nektar yang dihisap lebah.
- Umumnya madu bewarna kuning kecoklatan bening hingga kental
Madu memiliki banyak hasil pengolahan misalnya madu kurma.
Madu kurma adalah madu yang dicampur dengan sari kurma yang
memiliki warna coklat tua hampir kehitaman dan rasanya manis.
Sedangkan hasil olahan dari madu adalah madurasa. Madurasa adalah
madu yang ditambahkan rasa. hasiat madu alam yang sangat tinggi dan
penambahan jeruk pada madurasa akan memberikan manfaat lebih pada
konsumen. Khasiat madu diperoleh oleh konsumen dan rasa segar dari
buah jeruk akan menambah kenikmatan mengkonsumsi produk
Madurasa. Madurasa dapat digunakan secara praktis dalam berbagai cara,
tergantung selera dan kebiasaaan. Madurasa bisa dikombinasikan dengan
berbagai bahan makanan seperti selai, roti atau kue. Diminum langsung,
juga tak mengurangi kelezatan dan manfaatnya, bahkan menjadi lebih
segar bila dicampur air putih dingin atau hangat.
Madurasa juga dapat dikonsumsi oleh anak-anak dan dewasa,
bahkan akan menambah stamina keluarga bila diminum setiap hari.
BAB III
METODE

3.1. Alat dan Bahan
a. Alat
Piring
Sendok
Buku/kertas

b. Bahan
Gula pasir
Gula halus
Gula aren
Gula tebu
Gula palm
Gula batu
Gula sirup
Gula coklat
Madu biasa
Madu kurma
Madu rasa











3.2. Cara Kerja
1.
Bahan

Dikenali

Dicatat


Aroma Warna Bentuk Tekstur Rasa

2.

Bahan


Dikenali


Dicatat


Persamaan Perbedaan









DAFTAR PUSTAKA

You might also like