You are on page 1of 21

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN



A. Hasil Penelitian
Jumlah perawat di RS PKU Muhammadiyah Gombong yang mendapat
jam kerja 3 shift di bangsal rawat inap sebanyak 77 perawat dengan pembagian
kerja di bangsal atau ruang masing-masing. Jumlah perawat dan masing-masing
ruangan dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 4.1
Nama Ruang Rawat Inap dan Jumlah Perawat Yang Bertugas Dengan Shift Pagi,
Siang, dan Malam
No Nama Ruang Jumlah Perawat
1 Barokah 12
2 Amanah 12
3 Hidayah 12
4 Rahmah 6
5 Salma 11
6 Husna 10
7 Inayah 14

Jam istirahat perawat di masing-masing ruangan tidak sama, disesuaikan
dengan situasi dan kondisi setempat, artinya seorang perawat tidak mempunyai jam
istirahat yang paten atau jam istirahat yang terjadwal melainkan disesuaikan dengan
kondisi lingkungan setempat dan kondisi pasien yang diasuhnya.


I. Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah semua perawat yang
bertugas 3 shift yaitu shift pagi, siang, dan malam di ruang kerjannya
masing-masing dan telah bersedia menjadi responden. Dari 77 perawat yang
bekerja shift pagi, siang dan malam ada 41 yang setuju menjadi responden
dan mau berpartisipasi dalam penelitian ini, sedangkan 36 lainnya ada
sedang cuti lebaran dan ada yang menolak atau tidak bisa berpartisipasi
dalam penelitian ini. Adapun perinciannya dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Sampel
Berdasarkan Persetujuan menjadi Responden
Jumlah Responden Jumlah Orang Presentase
Setuju 41 53.25 %
Menolak/tidak bisa berpartisipasi 26 33,77 %
Sedang Cuti 10 12,98 %
Jumlah 77 100%


II. Hasil Pengukuran Tekanan Darah
a. Pengukuran Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Shift Pagi
Tabel 4.3
Rerata Tekanan Darah Sistol dan Diastol
Sebelum dan Sesudah Shift Pagi Pada Sampel

Waktu
( Hari)
Total
Responden
Rata-rata Tekanan Darah
Sistol Diastol
pre post perubahan pre post perubahan
1 41 112.7 116.5 3.8 77.2 75.98 1.22
2 41 113.5 113 0.5 74.39 76.71 2.32
3 41 113 116.2 3.2 74.51 76.95 2.44
Rerata 113.07 115.23 2.5 75.37 76.55 1.99
b. Pengukuran Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Shift Siang
Tabel 4.4
Rerata Tekanan Darah Sistol dan Diastol
Sebelum dan Sesudah Shift Siang Pada Sampel


c. Pengukuran Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Shift Malam
Tabel 4.5
Rerata Tekanan Darah Sistol dan Diastol
Sebelum dan Sesudah Shift Siang Pada Sampel















Waktu
( Hari)
Total
Responden
Rata-rata Tekanan Darah
Sistol Diastol
pre Post perubahan pre post perubahan
1 41
116.59 119.39 2.8 76.22 75.61 0.61
2 41
118.05 119.51 1.46 73.9 76.59 2.69
3 41
116.83 121.1 4.27 74.51 76.83 2.32
Rerata
117.16 120.00 2.84 74.88 76.34 1.87
Waktu
( Hari)
Total
Responden
Rata-rata Tekanan Darah
Sistol Diastol
pre Post perubahan pre post perubahan
1 41
121.59 115 6.59 76.59 68.05 8.54
2 41
122.07 114.63 7.44 74.78 69.39 5.39
3 41
120.73 115.9 4.83 75.85 71.71 4.14
Rerata
121.46 115.18 6.29 75.74 69.72 6.02
III. Hasil Pengukuran Denyut Nadi
Hasil Pengukuran Denyut Nadi Sebelum dan Sesudah Shift Pagi, Siang,
Dan Malam.
Tabel 4.6
Rerata Denyut Nadi Sebelum dan Sesudah Shift Pagi, Siang, Dan Malam.

Waktu
( Hari)
Total
Responden
Rerata Denyut Nadi
Pagi Siang Malam
pre post perubahan pre post perubahan pre post perubahan
1 41
84.15 85.76 1.61 84.51 79.78 4.73 84.34 83.9 0.44
2 41
83.78 85.51 1.73 83.95 77.85 6.1 85.2 81.12 4.08
3 41
83.37 85.59 2.22 84.17 84.71 0.54 85.88 84.61 1.27
Rerata

83.77 85.62 1.85 84.21 80.78 3.79 85.14 83.21 1.93


IV. Hasil Pengukuran Frekuensi Pernafasan
Hasil Pengukuran Frekuensi Pernafasan Sebelum dan Sesudah Shift Pagi,
Siang, Dan Malam.
Tabel 4.7
Rerata Frekuensi Pernafasan
Sebelum dan Sesudah Shift Pagi, Siang, Dan Malam.

Waktu
( Hari)
Total
Responden
Rerata Frekuensi Pernafasan
Pagi Siang Malam
pre post perubahan pre post perubahan pre post perubahan
1 41 21.61 21.8 0.19 21.8 22.15 0.35 22.27 21.8 0.47
2 41
21.41 21.49 0.08 21.49 21.93 0.44 21.63 22.88 1.25
3 41 21.32 21.32 0 21.27 21.85 0.58 21.29 22.05 0.76
Rerata

21.45 21.54 0.09 21.52 21.98 0.46 21.73 22.24 0.83



V. Hasil Pengukuran Suhu Tubuh
Hasil Pengukuran Frekuensi Pernafasan Sebelum dan Sesudah Shift Pagi,
Siang, Dan Malam.
Tabel 4.6
Rerata Suhu Tubuh
Sebelum dan Sesudah Shift Pagi, Siang, Dan Malam
Waktu
( Hari)
Total
Responden
Rerata Suhu Tubuh
Pagi Siang
Malam
pre post perubahan pre post perubahan pre post perubahan
1 41
36.54 36.57 0.03 36.55 36.63 0.08 36.89 36.28 0.61
2 41
36.84 36.68 0.16 36.53 36.78 0.25 36.98 36.28 0.7
3 41
36.74 36.62 0.12 36.49 36.61 0.12 36.67 36.24 0.43
Rerata

36.71 36.62 0.10 36.52 36.67 0.15 36.85 36.27 0.58


VI. Uji Perbedaan Tekanan darah Sebelum dan Sesudah Shift Pagi,
Siang, dan Malam
Hasil perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah shift pagi, siang dan
malam dapat dilihat dari uji t-test berikut :
a. Perbedaan Tekanan Darah Sistole dan Diastole Sebelum dan Sesudah
Shift Pagi.
Tabel 4.7
Perbedaan Tekanan Darah Sistol dan Diastol
Sebelum dan Sesudah Shift pagi.

Pengukuran Tekanan Darah Mean N t p
Sistole sebelum shift pagi
113.07
41
- 1.878 0.068
115.24
41
Diastole sesudah shift pagi
75.37
41
-1.394 0.171
76.54 41

Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa nilai probabilitas > 0,05. Hasil
ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara
tekanan darah perawat sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah
bekerja shift pagi.

b. Perbedaan Tekanan Darah Sistole dan Diastole Sebelum dan Sesudah
Shift Siang.
Tabel 4.8
Perbedaan Tekanan Darah Sistol dan Diastol
Sebelum dan Sesudah Shift Siang
.
Pengukuran Tekanan Darah Mean N t p
Sistol Sebelum Shift Siang
117.1544
41
- 1.876 0.068
120.0005
41
Diastol Sebelum Shift Siang
74.8780
41
-1.938 0.060
76.3410 41

Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa nilai probabilitas > 0,05. Hasil
ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara
tekanan darah perawat sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah
bekerja shift siang.





c. Perbedaan Tekanan Darah Sistole dan Diastole Sebelum dan Sesudah
Shift malam.
Tabel 4.9
Perbedaan Tekanan Darah Sistol dan Diastol
Sebelum dan Sesudah Shift pagi.

Pengukuran Tekanan Darah Mean N t p
Sistol sebelum shift malam
121.4629
41
4.066 0.000
115.1629
41
Diastol Sebelum Shift
malam
75.7398
41
8.250 0.000
69.7151
41

Berdasarkan tabel diatas diketahui value p 0,01 maka hasil uji
dinyatakan ada perbedaan yang sangat signifikan (Handoko, 2008).

VII. Uji Perbedaan Frekuensi Denyut Nadi Sebelum dan Sesudah Shift
Pagi, Siang, dan Malam
a. Perbedaan Frekuensi Denyut Nadi Sebelum dan Sesudah Shift Pagi.
Tabel 4.9
Perbedaan Frekuensi Denyut Nadi
Sebelum dan Sesudah Shift pagi
Pengukuran Denyut Nadi Mean N t p
Sebelum Shift Pagi
83.7646
41
-1.925
0.061
Sesudah Shift Pagi
85.6183
41

Berdasarkan tabel diatas diketahui value p > 0,05 maka hasil uji
dinyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan (Handoko, 2008).


b. Perbedaan Frekuensi Denyut Nadi Sebelum dan Sesudah Shift Siang.
Tabel 4.10
Perbedaan Frekuensi Denyut Nadi
Sebelum dan Sesudah Shift Siang.
Pengukuran Denyut Nadi Mean N t p
Sebelum Shift Siang
84.2107
41
4.182
0.000
Sesudah Shift Siang
80.7802
41

Berdasarkan tabel diatas diketahui value p 0,01 maka hasil uji
dinyatakan ada perbedaan yang sangat signifikan (Handoko, 2008).
c. Perbedaan Frekuensi Denyut Nadi Sebelum dan Sesudah Shift Malam.
Tabel 4.11
Perbedaan Frekuensi Denyut Nadi
Sebelum dan Sesudah Shift Malam.
Pengukuran Denyut Nadi Mean N t p
Sebelum Shift Malam
85.1378
41
2.255
.030
Sesudah Shift Malam
83.2112
41

Berdasakan tabel di atas diketahui bahwa p value > 0,01 tetapi < 0,05
maka hasil uji dinyatakan signifikan (Handoko, 2008).







VIII. Uji Perbedaan Frekuensi Pernafasan Sebelum dan Sesudah Shift
Pagi, Siang, dan Malam.
a. Perbedaan Frekuensi Pernafasan Sebelum dan Sesudah Shift Pagi.
Tabel 4.12
Perbedaan Frekuensi Pernafasan
Sebelum dan Sesudah Shift Pagi.
Pengukuran Frekuensi
Pernafasan
Mean N t p
Sebelum Shift Pagi
21.4463
41
-.424
0,674
Sesudah Shift Pagi
21.5202
41

Berdasarkan tabel diatas diketahui value p > 0,05 maka hasil uji
dinyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan (Handoko, 2008).
b. Perbedaan Frekuensi Pernafasan Sebelum dan Sesudah Shift Siang.
Tabel 4.13
Perbedaan Frekuensi Pernafasan
Sebelum dan Sesudah Shift Siang.
Pengukuran Frekuensi
Pernafasan
Mean N t p
Sebelum Shift Siang
21.9763
41
840
0,406
Sesudah Shift Siang
21.7966
41

Berdasarkan tabel diatas diketahui value p > 0,05 maka hasil uji
dinyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan (Handoko, 2008).




c. Perbedaan Frekuensi Pernafasan Sebelum dan Sesudah Shift Malam.

Tabel 4.14
Perbedaan Frekuensi Pernafasan
Sebelum dan Sesudah Shift Malam.
Pengukuran Frekuensi
Pernafasan
Mean N t p
Sebelum Shift Malam
21.7315
41
-2.130
0.039
Sesudah Shift Malam
22.2598
41

Berdasakan tabel di atas diketahui bahwa p value > 0,01 tetapi < 0,05
maka hasil uji dinyatakan signifikan (Handoko, 2008).
IX. Uji Perbedaan Suhu Tubuh Sebelum dan Sesudah Shift Pagi, Siang,
dan Malam
a. Perbedaan Suhu Tubuh Sebelum dan Sesudah Shift Pagi
Tabel 4.15
Perbedaan Suhu Tubuh
Sebelum dan Sesudah Shift Pagi.
Pengukuran Suhu Tubuh Mean N t p
Sebelum Shift Pagi
36.6241
41
1.905
0.064
Sesudah Shift Pagi
36.5159
41

Berdasarkan tabel diatas diketahui value p > 0,05 maka hasil uji
dinyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan (Handoko, 2008).




b. Perbedaan Frekuensi Suhu Tubuh Sebelum dan Sesudah Shift Siang
Tabel 4.16
Perbedaan Suhu Tubuh
Sebelum dan Sesudah Shift Siang
Pengukuran Suhu Tubuh Mean N t P
Sebelum Shift Siang
36.6707
41
-2.435
0.019
Sesudah Shift Siang
36.8478
41

Berdasakan tabel di atas diketahui bahwa p value > 0,01 tetapi < 0,05
maka hasil uji dinyatakan signifikan (Handoko, 2008).
c. Perbedaan Frekuensi Suhu Tubuh Sebelum dan Sesudah Shift Malam
Tabel 4.17
Perbedaan Suhu Tubuh
Sebelum dan Sesudah Shift Malam
Pengukuran Suhu Tubuh Mean N t P
Sebelum Shift Malam
36.8478
41
7.187
0.000
Sesudah Shift Malam
36.2683
41

Berdasarkan tabel diatas diketahui value p 0,01 maka hasil uji
dinyatakan ada perbedaan yang sangat signifikan (Handoko, 2008).





B. Pembahasan
1. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini diambil semua yang memenuhi
syarat penelitian, yaitu perawat yang bertugas shift pagi, siang, dan malam
di bangsal rawat inap. Semua responden yang memenuhi syarat tersebut
dijadikan sampel dengan ketentuan responden merupakan perawat yang
tidak sedang dalam masa cuti dan bersedia untuk berpartisipasi menjadi
responden dalam penelitian ini.
2. Tekanan Darah
Tekanan darah adalah daya dorong ke semua arah pada seluruh
permukaan yang tertutup pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh
darah (Ethel, 2004). Tekanan darah masing-masing individu sangat
bervariasi dalam sehari-hari. Pada saat beraktivitas fisik tekanan darahnya
akan naik dan pada saat tidur tekanan darahnya akan menurun. Menurut
WHO (World Health Organization) batas normalnya adalah 120-140
mmHg sistolik dan 80-90 diastolik. Tekanan sistolik dan diastolic sangat
bervariasi setiap individu, namun pada umumnya disepakati, bahwa hasil
pengukuran tekanan darah yang lebih dari 160/95 adalah khas untuk
hipertensi (Masud, 1996).
Tekanan darah rata-rata pada pria dewasa muda adalah sistolik 120
mmHg dan diastolik 80 mmHg, biasanya ditulis 120/80. Tekanan darah
pada wanita dewasa muda, baik sistolik maupun diastolik biasanya lebih
kecil 10 mmHg dari tekanan darah laki-laki dewasa muda (Ethel, 2004).
Penurunan tekanan darah dari tekanan mula-mula dapat berdampak negatif
bagi perawat yang sedang bekerja. Hal ini dapat mengakibatkan
berkurangnya konsentrasi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien. Adanya penurunan tekanan darah dari tekanan mula-mula
tersebut dapat menyembabkan daya kerja perawat menjadi kurang optimal.
Dengan demikian selain merugikan perawat juga dapat berdampak ke
pasien (Comuniti, 2007).

a. Rata-rata tekanan darah sistole, diastole, sebelum dan sesudah shift
pagi.
Hasil pengukuran rata-rata tekanan darah sistole dan diastole sebelum
bekerja shift pagi adalah 113,07 / 75,37 mmHg dan sesudah bekerja shift
pagi adalah 115.24 / 76,54 mmHg. Dengan masing-masing perbedaan shift
pagi -1.878 / -1.394 mmHg.
Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan uji paired t-test
menunjukan adanya nilai probabilitas sistole 0,068 dan diastole 0,171
sehingga didapatkan nilai probabilitas > 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa
tidak ada perbedaan yang signifikan antara tekanan darah perawat sistolik
dan diastolik sebelum dan sesudah bekerja shift pagi ( Handoyo, 2008).



b. Rata-rata tekanan darah sistole, diastole, sebelum dan sesudah shift
siang.
Hasil pengukuran rata-rata tekanan darah sistole dan diastole
selama 3 hari pada perawat sebelum shift siang adalah 117,15 / 74,88 mmHg
dan setelah shift siang yaitu 120,00 / 76,34 dengan masing-masing
perbedaan shift pagi yaitu -1.876/-1.938. Berdasarkan hasil tersebut khusus
untuk tekanan sistole mengalami kenaikan sebesar 2,85 mmHg, dan khusus
diastole mengalami kenaikan sebesar 1,46 mmHg.
Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan uji paired t-test
menunjukan adanya nilai probabilitas sistole 0,068 dan diastole 0,060
sehingga didapatkan nilai probabilitas > 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa
tidak ada perbedaan yang signifikan antara tekanan darah perawat sistolik
dan diastolik sebelum dan sesudah bekerja shift siang ( Handoyo, 2008).

c. Rata-rata tekanan darah sistole, diastole, sebelum dan sesudah shift
malam.
Hasil pengukuran rata-rata tekanan darah sistole dan diastole selama
3 hari pada perawat sebelum shift malam adalah 121,46 / 75,74 mmHg dan
setelah shift malam yaitu 115,16 / 69,71 dengan masing-masing perbedaan
shift malam yaitu 4.066 / 8.250. Berdasarkan hasil tersebut khusus untuk
tekanan sistole mengalami penurunan sebesar 6,3 mmHg, dan khusus
diastole mengalami kenaikan sebesar 6,03 mmHg. Variabel utama manusia
yang berkaitan dengan kerja shift adalah cicardian rytm. Fungsi-fungsi tubuh
yang meningkat dan menurun pada malam hari termasuk temperatur tubuh,
detak jantung, tekanan darah, kemampuan mental, produksi adrenalin, dan
kemampuan fisik (Shift_work, 2008).
Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan uji t-test menunjukan
adanya nilai probabilitas sistol dan diastole yaitu 0,000. Berdasarkan hal
tersebut diketahui value p 0,01 maka hasil uji dinyatakan ada perbedaan
yang sangat signifikan (Handoko, 2008).

3. Denyut Nadi
Denyut arteri adalah gelombang tekanan yang merambat 6-9 meter
per detik, sekitar 15 kali lebih cepat dari darah. Denyut dapat dirasakan di
titik manapun yang arterinya terletak dekat permukaan kulit dan dibantali
dengan sesuatu yang keras. Arteri yang biasa teraba adalah arteri radial pada
pergelangan tangan (Ethel, 2004).
Kekuatan denyut ditentukan oleh tekanan denyut dan hanya sedikit
hubungannya dengan tekanan rata-rata. Pada syok, denyut melemah
(thread). Denyut kuat apabila isi sekuncup besar, misalnya selama kerja
fisik atau setelah pemberian histamin. Apabila tekanan denyut tinggi,
gelombang denyut mungkin cukup besar untuk dapat diraba atau bahkan
didengar oleh individu yang bersangkutan (Ganong, 2002).
Frekuensi nadi adalah jumlah denyutan selama 1 menit. Frekuensi
nadi normal pada orang dewasa antara 60-90, biasanya 70-75. Pada anak-
anak dan wanita frekuensi sedikit lebih cepat, demikian juga halnya pada
waktu berdiri, sedang makan, mengeluarkan tenaga atau waktu mengalami
emosi. Frekuensi nadi dianggap abnormal adalah lebih dari 100 dan kurang
dari 60. Nadi yang cepat dikenal dengan takikardi, sedangkan nadi yang
lambat dikenal dengan bradikardi.
a. Rata-rata frekuensi denyut nadi pada perawat sebelum dan sesudah
shift pagi.
Hasil pengukuran rata-rata denyut nadi selama 3 hari pengukuran
pada perawat sebelum shift pagi yaitu 83,76 kali/menit, dan sesudah shift
pagi yaitu 85,62 kali/menit. Berdasarkan hasil tersebut terjadi kenaikan
frekuensi denyut nadi sebesar 1,86 kali per menit.
Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan uji paired t-test
menunjukan adanya nilai probabilitas 0,061 yang artinya value p > 0,05.
Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada
frekuensi denyut nadi pada perawat sebelum dan sesudah menjalani shift
pagi (Handoyo, 2008).
b. Rata-rata frekuensi denyut nadi pada perawat sebelum dan sesudah
shift siang.
Hasil pengukuran rata-rata denyut nadi selama 3 hari pengukuran
pada perawat sebelum shift siang yaitu 84,2 kali/menit, dan sesudah shift
siang yaitu 80,78 kali/menit. Berdasarkan hasil tersebut terjadi kenaikan
frekuensi denyut nadi sebesar 3,42 kali per menit.
Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan uji paired t-test
menunjukan tingkat perbedaan sebesar 4.182 dan nilai probabilitas
menunjukan 0,000 yang artinya value p 0,01 maka hasil uji dinyatakan
ada perbedaan yang sangat signifikan (Handoko, 2008).
c. Rata-rata frekuensi denyut nadi pada perawat sebelum dan sesudah
shift malam.
Hasil pengukuran rata-rata denyut nadi selama 3 hari pengukuran
pada perawat sebelum shift malam yaitu 85,14 kali/menit, dan sesudah shift
malam yaitu 83,21 kali/menit. Berdasarkan hasil tersebut terjadi penurunan
frekuensi denyut nadi sebesar 1,9 kali per menit.
Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan uji paired t-test menunjukan
tingkat perbedaan sebesar 2.225 dan nilai probabilitas menunjukan 0,030
yang artinya p value > 0,01 tetapi < 0,05 maka hasil uji dinyatakan
signifikan (Handoko, 2008).

4. Frekuensi Pernafasan
a. Rata-rata frekuensi pernafasan pada perawat sebelum dan sesudah
shift pagi.
Hasil pengukuran rata-rata pernafasan selama 3 hari pengukuran
pada perawat sebelum shift pagi yaitu 21,45 kali/menit, dan sesudah shift
pagi yaitu 21,52 kali/menit. Berdasarkan hasil tersebut terjadi kenaikan
frekuensi denyut nadi sebesar 0,07 kali per menit.
Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan uji paired t-test
menunjukan adanya perbedaan -424 dengan nilai probabilitas 0,674 yang
artinya value p > 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
yang signifikan pada frekuensi pernafasan pada perawat sebelum dan
sesudah menjalani shift pagi (Handoyo, 2008).
b. Rata-rata frekuensi pernafasan pada perawat sebelum dan sesudah
shift siang.
Hasil pengukuran rata-rata pernafasan selama 3 hari pengukuran
pada perawat sebelum shift siang yaitu 21,98 kali/menit, dan sesudah shift
siang yaitu 21,79 kali/menit. Berdasarkan hasil tersebut terjadi kenaikan
frekuensi denyut nadi sebesar 0,19 kali per menit.
Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan uji paired t-test
menunjukan adanya perbedaan 840 dengan nilai probabilitas 0,406 yang
artinya value p > 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
yang signifikan pada frekuensi pernafasan pada perawat sebelum dan
sesudah menjalani shift siang (Handoyo, 2008).
c. Rata-rata frekuensi pernafasan pada perawat sebelum dan sesudah
shift malam.
Hasil pengukuran rata-rata pernafasan selama 3 hari pengukuran
pada perawat sebelum shift malam yaitu 21,73 kali/menit, dan sesudah
shift malam yaitu 22,26 kali/menit. Berdasarkan hasil tersebut terjadi
kenaikan frekuensi denyut nadi sebesar 0,53 kali per menit.
Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan uji paired t-test
menunjukan adanya perbedaan -21.30 dengan nilai probabilitas 0,039 yang
artinya value p > 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
yang signifikan pada frekuensi pernafasan pada perawat sebelum dan
sesudah menjalani shift malam (Handoyo, 2008).
5. Suhu Tubuh
Suhu tubuh seringkali dijadikan sebagai salah satu faktor untuk
menentukan kondisi kesehatan . Apabila tubuhnya diatas atau di bawah
kisaran suhu tubuh, kemungkinan ada sesuatu yang salah di dalam
tubuhnya (Perry, 2005)
a. Rata-rata suhu tubuh pada perawat sebelum dan sesudah shift pagi.
Hasil pengukuran rata-rata suhu tubuh selama 3 hari pengukuran
pada perawat sebelum shift pagi yaitu 36,62
0
Celcius, dan sesudah shift
pagi yaitu 36,52
0
Celcius. Berdasarkan hasil tersebut terjadi kenaikan
frekuensi denyut nadi sebesar 0,1
0
Celcius.
Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan uji paired t-test
menunjukan adanya perbedaan 1.905 dengan nilai probabilitas 0,064yang
artinya value p > 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
yang signifikan pada suhu tubuh pada perawat sebelum dan sesudah
menjalani shift pagi (Handoyo, 2008).
b. Rata-rata suhu tubuh pada perawat sebelum dan sesudah shift siang.
Hasil pengukuran rata-rata suhu tubuh selama 3 hari pengukuran
pada perawat sebelum siang pagi yaitu 36,67
0
Celcius, dan sesudah shift
pagi yaitu 36,84
0
Celcius. Berdasarkan hasil tersebut terjadi kenaikan
frekuensi denyut nadi sebesar 0,17
0
Celcius.
Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan uji paired t-test
menunjukan adanya perbedaan -2.435 dengan nilai probabilitas 0,019
yang artinya bahwa p value > 0,01 tetapi < 0,05 maka hasil uji
dinyatakan signifikan (Handoko, 2008). Berdasarkan hasil uji tersebut
maka diketahui adanya perbedaan suhu tubuh yang signifikan pada
perawat sebelum dan sesudah shift siang.
c. Rata-rata suhu tubuh pada perawat sebelum dan sesudah shift malam.
Hasil pengukuran rata-rata suhu tubuh selama 3 hari pengukuran
pada perawat sebelum shift malam yaitu 36,85
0
Celcius, dan sesudah shift
pagi yaitu 36,27
0
Celcius. Berdasarkan hasil tersebut terjadi penurunan
suhu tubuh sebesar 0,87
0
Celcius.
Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan uji paired t-test
menunjukan adanya perbedaan 7.187 dengan nilai probabilitas 0,000 yang
artinya value p 0,01 maka hasil uji dinyatakan ada perbedaan yang sangat
signifikan (Handoko, 2008). Berdasarkan hasil uji tersebut maka diketahui
adanya perbedaan suhu tubuh yang sangat signifikan pada perawat sebelum
dan sesudah shift malam.






6. Perbandingan hasil pengukuran TTV
Berdasarkan data yang telah diolah menggunakan teknik pengolahan dan
analisa data dengan menggunakan uji statistik Paired T-Test. dengan
menggunakan program computer SPSS versi 17.0, dengan interpretasi hasil
sebagai berikut :
1. Jika p value 0,01 maka hasil uji dinyatakan sangat signifikan.
2. Jika p value > 0,01 tetapi < 0,05 maka hasil uji dinyatakan signifikan.
3. Jika p value > 0,05 maka hasil uji dinyatakan tidak signifikan (Handoko,
2008), maka didapatkan data pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.18
Hasil Perbandingan Tanda-Tanda Vital
Pada Perawat Dengan Shift Pagi, Siang, dan Malam Di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Gombong
Pengukuran
TTV
Perbedaan
Sebelum dan
Sesudah Shift Pagi
Sebelum dan
Sesudah Shift
Siang
Sebelum dan
Sesudah Shift
Malam
Tekanan
Darah
Tidak Signifikan Tidak Signifikan Sangat Signifikan
Denyut Nadi
Tidak Signifikan Sangat
Signifikan
Signifikan
Frekuensi
Pernafasan
Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan
Suhu Tubuh Tidak Signifikan Signifikan Sangat Signifikan

You might also like