You are on page 1of 6

Alat Optik (1) Mata

Posted on 17 Mei 2010 by rudisisyanto


Alat optika merupakan alat penglihatan manusia, Secara umum, alat-alat optika
terdiri dari dua bagian, yaitu alat optika alamiah dan alat optika buatan. Alat optika alamiah adalah mata, sedangkan
alat optika buatan biasanya digunakan untuk lebih mengoptimalkan penggunaan mata, misalnya lup, kaca mata,
mikroskop, teropong, teleskop dan lain-lain.
1. Mata
Bagian-bagian Mata dan fungsinya secara optika:

Gambar 1. Bagian-bagian mata
1. Aqueous humor : berupa cairan (indeks bias, n = 1,33) yang berfungsi membiaskan cahaya yang menuju
mata.
2. Lensa Kristalin : disebut juga lensa mata (n = 1,40), untuk mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan
didepan lensa dan mengatur pemfokusan cahaya, dalam hal ini diatur oleh otot siliar; misalnya ketika melihat
benda-benda yang jauh, maka otot siliar mengendor (relaks) sehingga lensa mata paling pipih, yang berarti
jarak fokus paling panjang. Peristiwa ini disebut dengan akomodasi mata, yaitu peristiwa dimana lensa
mengubah jarak fokusnya guna memfokuskan benda-benda pada berbagai jarak.
3. Iris : berupa selaput yang membentuk celah lingkaran (pupil) dan memberi warna kepada mata
4. Pupil : celah lingkaran yang dibentuk oleh iris, dan besarnya diatur sesuai dengan intensitas cahaya yang
masuk; jika berada ditempat yang terang, supaya mata tidak silau maka pupil mengecil supaya intensitas
cahaya yang masuk tidak begitu banyak.
5. Retina (selaput jala) : tempat jatuhnya bayangan yang dibiaskan oleh lensa kristalin, untuk menangkap
bayangan nyata, terbalik dan diperkecil.
6. Bintik Kuning : bagian pada retina yang sangat peka terhadap cahaya. Agar bayangan terliihat jelas,
bayangan harus terbentuk di retina tepat di bintik kuning.

Gambar 2. Bayangan yang dibentuk pada retina mata
7. Saraf optik : terdiri dari sel-sel syaraf yang sensitif yang dapat mengirim sinyal-sinyal melalui saraf optik dari
bintik kuning ke otak dan otaklah yang menerjemahkan sehingga bayangan benda menjadi tegak, tidak
terbalik seperti yang ditangkap oleh retina mata.
1.1. Titik Dekat dan Titik Jauh Mata


Untuk melihat dengan jelas, benda harus terletak pada jangkauan penglihatan mata, yaitu antara Punctum
Remotum dan Punctum Proximum.


Titik Dekat Mata (Punctum Proximum = PP) adalah titik terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelas
oleh mata yang berakomodasi maksimum. Untuk orang normal sejauh 25 cm.

Gambar 3. Pembentukan bayangan pada mata normal


Titik Jauh Mata (Punctum Remotum = PR)adalah titik terjauh yang masih dapat dilihat benda dengan
jelas oleh mata yang tidak berakomodasi yaitu sejauh tak terhingga.


Mata normal memiliki titik dekat 25 cm dan titik jauh tak berhingga artinya dapat melihat benda dengan jelas
pada paling dekat 25 cm dan paling jauh tak berhingga tanpa bantuan.
Orang yang mengalami gangguan penglihatan sering disebut menderitagangguan
refraksi. Artinya, gangguan penglihatan terjadi akibat tidak sempurnanya bayangan benda yang diterima oleh
saraf saraf penglihatan untuk disampaikan ke otak.
1.2. Rabun Dekat (Hypermetropi).



Gambar 4. Pembentukan bayangan pada mata hipermetropi
Mata tidak dapat melihat benda-benda dekat.


Titik dekatnya lebih jauh dari 25 cm dan titik jauhnya dianggap tak berhingga sehingga dapat melihat dengan
jelas benda-benda yang sangat jauh tanpa berakomodasi, tapi untuk benda-benda yang dekat biasanya tidak
kelihatan dengan jelas.


Bayangan jatuh di titik jauh mata (S = PP) dan biasanya S = Sn)

Gambar 5. Pembentukan Bayangan pada mata hipermetropi (a) sebelum menggunakan kacamata dan (b) sesudah
menggunakan kacamata


Untuk membantu penglihatan digunakan Lenca Cembung (+), dimana untuk dapat melihat pada jarak baca
normal (S = Sn = + 25 cm), maka bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung tersebut harus jatuh tepat
dititik dekat mata (PP), didepan lensa dan semu, S = titik dekat mata penderita rabun dekat.
Contoh soal 1:
Seorang penderita rabun dekat dengan titik dekat 150 cm ingin membaca pada jarak baca normal (25 cm); berapa jarak
fokus dan kekuatan lensa yang harus digunakannya?
Petunjuk:
Dari soal tersebut didapatkan bahwa :
S = titik dekatnya = 150 cm
S = 25 cm,
Masukkan nilai-nilai tersebut ke persamaan lensa:

sehingga akan didapat nilai f = 30 cm (jawaban)
Sedangkan kekuatan lensanya dapat dihitung dengan

sehingga didapat P = +3,33 dioptri (jawaban)
1.3. Rabun Jauh (Myopi) = Terang Dekat

Gmbar 6: Pembentukan Bayangan Pada mata myopia
Pada orang myopia, bentuk bola mata terlalu lonjong atau kornea terlalu melengkung sehingga bayangan benda yang
masuk ke mata menjadi tidak fokus. Bayangan benda jatuh di depan retina, daerah sensitif pada mata sehingga
menyebabkan penglihatan menjadi kabur.


Mata tidak dapat melihat benda-benda jauh


Titik dekat mata (PP) lebih dekat tak hingga, dan bayangan jatuh di depan retina

Gambar 7: Pembentukan bayangan pada mata myopia (a) sebelum menggunakan lensa cekung dan (b) setelah
menggunakan


Untuk membantu penglihatan digunakan kacamata negatif ( ), dimana agar mata dapat melihat dengan
normal benda yang jauh (S = ~), maka bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung tersebut harus jatuh dititik
jauh mata (S = PR) , didepan lensa dan maya.


Untuk menghitung Kekuatan kacamata yang digunakn dapat menggunakan persamaan lensa.
Contoh Soal 2:
Seseorang dapat melihat benda dengan jelas paling jauh pada jarak 4 m, berapa ukuran kacamata yang harus dipakai
agar dapat melihat seperti mata normal?
Petunjuk:
S = ~
S = 4 m (titik jauh mata)
Masukkan nilai-nilai diatas pada persamaan lensa;

sehingga didapat besarny fokus adalah f = 4 m (jawaban)
Dan kekuatan lensanya

sehingga didapat kekuatan lensa kacamata yang digunakan adalah P = 1/4 dioptri (jawaban)
1.4. Mata Tua (Presbiopi)

Gambar 7: Presbioopi
Presbyopia berasal dari bahasa Yunani Presbys yang berarti orang tua dan Opia artinya mata. Ini berkaitan dengan
bekurangnya kemampuan mata untuk fokus pada jarak dekat seperti membaca karena usia yang mulai menua.
Jadi cacat mata ini karena berkurang daya akomodasi karena lanjut usia. Titik dekat lebih besar dari 25 cm
dan titik jauh pada jarak tertentu. Sehingga penderita presbiopi tidak dapat melihat benda dengan jelas dan juga tidak
dapat membaca pada jarak baca normal. Dapat ditolong dengan kaca mata bifokal (lensa rangkap). Kacamata bifokal
adalah kaca mata yang terdiri atas dua lensa, yaitu lensa cekung dan lensa cembung. Lensa cekung berfungsi untuk
melihat benda jauh dan lensa cembung untuk melihat benda dekat/membaca
Contoh Soal 3:
Seseorang yang sudah tua titik dekatnya 50 cm dan titik terjauhnya 5 m. Kacamata yang bagaimana yang digunakan
beliau agar matanya dapat melihat secara normal?
Petunjuk penyelesaian:
Yang dimaksud normal adalah dapat melihat jauh tak terhingga dan dapat membaca pada jarak 25 cm.
Untuk lensa atas. jarak benda s = 25 cm = 0,25 m; bayangan jatuh pada s = 50 cm = 0,5 m :
Gunakan persamaan lensa:

sehingga didapat fokus lensa atas adalah = 2 m ; Dengan fokus sebesar ini kekuatan lensanya adalah = 0,5 Dioptri
Untuk lensa atas; s = ~ dan s = 5 m;
dengan persaamaan yang sama, didapatkan f = 0,2 m; yang berkekuatan lensa atas = 5 D
1.5. Mata Astigmatisma
Cacat mata yang tidak dapat melihat garis vertikal dan horizontal bersama-sama, ditolong dengan kaca mata
silindris. Penyebabnya adalah karena kornea mata yang tidak berbentuk sferik, artinya salah satu bidang lebih
melengkung dibanding bidang lain, sehingga biasanya sinar-sinar pada bidang vertikal difokuskan lebih pendek
daripada sinar-sinar pada bidang horisontal.
Astigmatisme atau mata silindris merupakan kelainan pada mata yang disebabkan oleh karena lengkung
kornea mata yang tidak merata. Kelainan refraksi ini bisa mengenai siapa saja tanpa peduli status sosial, umur dan
jenis kelamin.
Bola mata dalam keadaan normal berbentuk seperti bola sehingga sinar atau bayangan yang masuk dapat
ditangkap pada satu titik di retina (area sensitif mata). Pada orang astigmatisme, bola mata berbentuk lonjong seperti
telur sehingga sinar atau bayangan yang masuk ke mata sedikit menyebar alias tidak fokus pada retina. Hal ini
menyebabkan bayangan yang terlihat akan kabur dan hanya terlihat jelas pada satu titik saja. Disamping itu, bayangan
yang agak jauh akan tampak kabur dan bergelombang.
Soal-Soal Latihan
1. Seorang pelajar memakai kacamata berukuran dioptri untuk sebelah kanan dan dioptri untuk sebelah
kiri. Jika pelajar tersebut tidak menggunakan kacamata, berapa jarak terjauh yang dapat terlihat dengan jelas
oleh kedua matanya?
2. Pada saat membaca, jarak terdekat yang dapat dilihat seorang kakek rabun dekat adalah 40 cm. Hitunglah
kekuatan lensa kacamat yang diperlukan!
3. Seseorang yang berpenglihatan jauh dapat membaca dengan jelas tanpa kacamata pada jarak tidak kurang
dari 75 cm. Ia menggunakan kacamata yang memiliki kuat lensa 2,5 dioptri. Berapa titik dekat setelah ia
memakai kacamata?
4. Seseorang memakai kacamata dioptri agar ia dapat melihat benda yang sangat jauh dengan jelas. Jika ia
melepas kacamatanya, berapakah jarak paling jauh yang masih dapat dilihatnya dengan jelas?
5. Seorang bermata miopi titik jauhnya 4 m, melihat bintang tak berakomodasi. Hitung berapa kekuatan
kacamata yang diperlukan
6. Seseorang yang berpenglihatan dekat tidak dapat melihat dengan jelas benda yang berjarak lebih dari 60 cm
diukur dari mata. Berapa kuat lensa kacamata yang memungkinkan ia dapat melihat dengan jelas
7. Seseorang yang berpenglihatan jauh tidak dapat melihat dengan jelas benda yang berjarak lebih dekat dari 75
cm diukur dari mata. Berapa kuat lensa kacamata yang diperlukan agar ia dapat membaca dengan jelas pada
jarak 25 cm
8. Seorang tua bermata presbiopi yang memiliki titik dekat 40 cm dan membaca buku dengan memakai
kacamata dengan jarak baca 25 cm, ternyata orang itu berakomodasi maksimum. Hitung kekuatan kacamata
yang diperlukan
9. Berdasarkan pemeriksaan, seseorang dianjurkan menukar lensa kacamatanya dari 0,80 dioptri menjadi 1,25
dioptri. Berapa jauhkah pergeseran titik dekat mata orang tersebut?
10. Seseorang yang menggunakan kacamata 3 dioptri dapat melihat dengan jelas pada jarak 25 cm didepan
matanya. Jika ia ingin melihat benda dengan jelas tanpa kacamata, hitunglah jarak paling dekat benda ke
matanya!
Jika ada menemukan masalah dalam mengerjakan soal latihan tersebut atau ada masalah dalam penulisan
teks di atas, dapat menuliskannya di komentar di bawah ini. Tulisan yang sejenis pernah juga saya tulis dalam format
pdf di blog ini ketika mengajar di Kelas Akselerasi yaitu dapat dibaca atau didownload disini; (letak download
berbentuk pdf pada bagian akhir tulisan tersebut).
Mudah-mudahan saya masih diberi kemudahan dan kesempatan untuk memposting tentang alat optik
selanjutnya yaitu tentang lup

You might also like