Kriptokismus adalah kondisi di mana proses penurunan satu atau kedua testis tidak berjalan normal sehingga testis tidak berada di dalam skrotum. Terdapat beberapa klasifikasi kriptokismus berdasarkan lokasi testis yang tidak normal, seperti testis letak tinggi, di dalam kanalis inguinalis, atau bahkan tidak teraba. Penanganannya meliputi terapi hormonal dengan human chorionic gonadotropin untuk memicu penurunan testis, diik
Kriptokismus adalah kondisi di mana proses penurunan satu atau kedua testis tidak berjalan normal sehingga testis tidak berada di dalam skrotum. Terdapat beberapa klasifikasi kriptokismus berdasarkan lokasi testis yang tidak normal, seperti testis letak tinggi, di dalam kanalis inguinalis, atau bahkan tidak teraba. Penanganannya meliputi terapi hormonal dengan human chorionic gonadotropin untuk memicu penurunan testis, diik
Kriptokismus adalah kondisi di mana proses penurunan satu atau kedua testis tidak berjalan normal sehingga testis tidak berada di dalam skrotum. Terdapat beberapa klasifikasi kriptokismus berdasarkan lokasi testis yang tidak normal, seperti testis letak tinggi, di dalam kanalis inguinalis, atau bahkan tidak teraba. Penanganannya meliputi terapi hormonal dengan human chorionic gonadotropin untuk memicu penurunan testis, diik
Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK YARSI klasifikasi True undescended testis proses penurunan testis terhenti di jalur penurunan normal Testis retraktil testis kadang-kadang turun ke dalam skrotum Testis ektopik testis menyimpang dari jalur penurunan normal Kalsifikasi berdasarkan lokasi Testis letak skrotal tinggi/preskrotal Testis di kanalis inguinalis (kanalikuler) Testis tidak teraba Testis ektopik Terhentinya proses penurunan satu atau kedua testis di jalur penurunan normal antara rongga abdomen dan skrotum, sehingga testis tidak berada di dalam skrotum batasan patofisiologi Penurunan testis tergantung pada interaksi antara faktor hormonal dan mekanik Pada bulan ke-3 kehamlan testis dalam fosa iliaka Pada bulan ke-7 kehamilan testis dalam kanalis inguinalis Pada bulan ke-8 kehamilan testis menuju skrotum, sehingga saat lahir testis berada dalam skrotum. Penting untuk mempertahankan fungsi epididimis dan spermatogenesis karena suhu skrotum 1,5-2 lebih rendah daripada suhu tubuh. Belum diketahui pasti Diduga akibat kelainan aksis hipotalamus-hipofise-testis etiologi Kriteria diagnosis Anamnesis: testis tidak teraba atau retraktil PF: testis tidak teraba, bisa uni/bilateral, agenesis, testis teraba tapi di luar jalur yang normal Pemeriksaan penunjang: USG, CT Scan, MRI, uji HCG terapi Hormonal (usia 10-24 bulan) Human chorionic gonadotropin (HCG) i.m selama 5 minggu Dosis menurut International Health Foundation 3-12 bulan : 2x250 IU/minggu 1-6 tahun : 2x500 IU/minggu >6 tahun : 2x1.000 IU/minggu Dosis menurut WHO <1 tahun : 2x250 IU/minggu 1-5 tahun : 2x500 IU/minggu >5 tahun :2x1.000 IU/minngu Luteinizing hormone releasing hormone tetes hidung 3x400 g (1,2 g/hari) penyulit Menganggu kesuburan, beban psikologik Keganasan Torsi testis Hernia inguinalis prognosis Keberhasilan terapi tergantung dari posisi testis sebelum operasi dan usia saat mulai terapi Setelah terapi hormonal dilanjutkan dengan operasi Untuk testis retraktil tanpa terapi Bila ditemukan pada bayi baru lahir--. Tidak langsung diterapi, tapi dimonitor tiap 3 bulan bila pada usia 10-12 bulan belum turun berikan terapi hormonal terapi