You are on page 1of 7

1

RESPIRASI
Abstrak
Respirasi atau pernafasan adalah pertukaran gas O
2
dan CO
2
di dalam organ pernafasan
makhluk hidup. Pada pengamatan tentang respirasi dilakukan dengan beberapa praktikan
diantaranya laki-laki yang perokok dan tidak perokok serta perempuan yang sebelumnya
dilakukan berolahraga terlebih dahulu maupun yang normal. Dari hasil yang diperoleh
bahwa kapasitas total pada laki-laki tidak perokok lebih kecil daripada yang perokok.

PENDAHULUAN
Pernapasan atau respirasi
merupakan serangkaian langkah proses
pengambilan oksigen dan pengeluaran sisa
berupa karbondioksida dan uap air.
Oksigen diperlukan oleh seluruh sel-sel
tubuh dalam reaksi biokimia (oksidasi
biologi) untuk menghasilkan energi berupa
ATP (adenosin tri phosphat). Reaksi
tersebut menghasilkan zat sisa berupa
karbondioksida dan uap air yang kemudian
dihembuskan keluar. Jadi tujuan respirasi
sebenarnya adalah untuk membentuk ATP
yang diperlukan untuk seluruh aktivitas
kehidupan.
Berdasarkan tempat terjadinya pertukaran
gas O
2
dan CO
2
, pernapasan dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
pernapasan luar/respirasi eksternal,
yaitu pertukaran O
2
dalam alveolus
dengan CO
2
dalam darah.
pernapasan dalam / respirasi
internal, yaitu pertukaran gas
O
2
dengan CO
2
dari aliran darah
dengan sel-sel tubuh.
Alat-alat Respirasi pada Manusia
Organ-organ pernapasan manusia terdiri
atas:
1. Hidung, merupakan jalan
masuknya udara. Di dalam rongga
hidung udara akan mengalami
penyaringan dan penghangatan
2. Farink (tekak), merupakan
persimpangan tenggorokan dengan
kerongkongan
3. Larink (pangkal tenggorokan), di
dalamnya terdapat pita suara
(syrink)
4. Trakhea (tenggorokan), dindingnya
terdiri atas epitel yang bersilia
(bagian dalam), cincin tulang


2

rawan yang berotot polos (tengah),
dan jaringan ikat (lapisan luar).
Trakhea merupakan jalan nafas dari
hidung ke paru-paru
5. Bronkhus, adalah percabangan
trakhea ke kiri dan ke kanan
6. Bronkhiolus, percabangan bronkus
7. Alveolus (gelembung paru-paru),
banyak mempunyai kapiler darah,
di sinilah terjadi pertukaran O
2
dan
CO
2
. Kumpulan alveolus inilah
yang membentuk paru-paru
(pulmo). Paru-paru dibungkus oleh
selaput pleura rangkap dua, dan di
antara keduanya terisi oleh cairan
limfe.




Mekanisme Pernafasan
Gerakan pernapasan diatur oleh
pusat pernapasan (medulla oblongata)
yang terdapat di otak. Sedangkan
keinginan bernafas adalah karena adanya
rangsangan dari konsentrasi CO
2
dalam
darah. Bila kita menahan napas dalam
waktu tertentu, maka dorongan untuk
bernapas semakin besar. Ini terjadi karena
kadar CO
2
dalam darah semakin
meningkat dan akan memacu pusat
pernapasan agar organ pernapasan
melakukan gerakan bernapas.
Ada dua cara pernafasan yang
dilakukan manusia, yaitu pernafasan
dada dan pernafasan perut. Organ yang
terlibat pada pernafasan dada adalah tulang
rusuk, otot antar rusuk (intercostae), dan
paru-paru. Sedangkan pada pernafasan
perut yang terlibat adalah diafragma, otot
perut, dan paru-paru.
Volume Udara Pernafasan
Volume udara yang dipernafaskan
sangat bervariasi, sebab dipengaruhi oleh
cara dan kekuatan seseorang melakukan
respirasi. Udara yang dipernafaskan oleh
tubuh dapat digolongkan menjadi:
1. Volume Tidal (VT) : Volume udara
yang keluar masuk paru-paru
sebagai akibat aktivitas pernapasan
biasa (500 cc).
2. Volume Komplemen (VK) :
Volume udara yang masih dapat
dimasukkan secara maksimal ke
dalam paru-paru setelah inspirasi
biasa (1500 cc)
3. Volume Suplemen (VS) : Volume
udara yang masih dapat
dihembuskan secara maksimal dari
dalam paru-paru setelah melakukan
ekspirasi biasa (1500 cc)


3

4. Volume Residu (VR) : Volume
udara yang selalu tersisa di dalam
paru-paru setelah melakukan
ekspirasi sekuat-kuatnya (1000 cc)
5. Kapasitas Vital (KV) : Volume
udara yang dapat dihembuskan
sekuat-kuatnya setelah melakukan
inspirasi sekuat-kuatnya (KV = VT
+ VK + VS)
6. Kapasitasi Total (KT) : Volume
total udara yang dapat tertampung
di dalam paru-paru (KT = KV +
VR)
Frekuensi Pernafasan
Pada umumnya setiap menit
manusia mampu bernapas antara 15 18
kali. Cepat atau lambatnya manusia
bernapas dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain:
Umur, umumnya makin bertambah
umur seseorang akan makin rendah
frekuensi pernapasannya
Jenis kelamin, umumnya laki-laki
lebih banyak gerak, sehingga lebih
banyak memerlukan energi
Suhu tubuh, makin tinggi suhu
tubuh semakin cepat frekuensi
pernapasannya
Posisi tubuh, ini berpengaruh
terhadap mekanisme inspirasi dan
ekspirasi
Kegiatan, karena orang yang giat
melakukan kegiatan memerlukan
lebih banyak energi dari pada
orang yang sedang santai.
BAHAN DAN CARA KERJA
Bahan dan Alat
1. Respirometer rakitan yang terdiri
dari baskom plastik, selang plastic
dan gelas ukur besar ( 1 liter )
2. Stopwatch untuk mengukur
3. Air
Prosedur percobaan
Mengukur volume ekspirasi dan
inspirasi
1. Dipilih 3 orang dari kelompok
praktikum, yaitu perempuan, pria
perokok dan pria bukan perokok.
2. Disiapkan respirometer rakitan.
3. Tarik nafas secara normal,
kemudian cepat-cepat ke dalam
gelas gelas ukur melalui selang
plastik.
4. Segera dilepaskan ujung selang
dari mulut dengan posisi lebih
tinggi dari kedudukan gelas ukur.
5. Dilihat skala perubahan pada gelas
ukur, volume tersebut merupakan
volume tidal pada pernapasan.
6. Dilakukan seperti diatas dengan
terlebih dahulu melakukan
olahraga, bandingkan hasilnya.



4

Mengukur kapasitas vital
1. Tarik nafas dalam-dalam
sekuatnya, kemudian melalui
selang plastik hembuskan sekuat-
kuatnya.
2. Segera lepaskan ujung selang dari
mulut dengan posisi lebih tinggi
dari kedudukan gelas ukur.
3. Dilihat skala perubahan pada gelas
ukur, volume tersebut merupakan
kapasitas vital pada pernapasan.
4. Dilakukan seperti diatas dengan
terlebih dahulu melakukan
olahraga, bandingkan hasilnya.
Mengukur volume kapasitas total
1. Dilakukan seperti mengukur
kapasitas vital.
2. Dihitung frekuensi pernapasan.
3. Kapasitas total adalah kapasitas
vital dikalikan frekuensi
pernapasan dalam 1 menit.
4. Dilakukan seperti diatas dengan
terlebih dahulu melakukan
olahraga, bandingkan hasilnya.

HASIL

Tabel.1 perempuan
Perla
kua
Volu
me
tidal
Kapasi
tas
total
Frekue
nsi
pernafa
san
Kapasi
tas
total
Norm 300 650 ml 34 22100
al ml x/menit ml/me
nit
Setela
h
olahra
ga
200
ml
850 ml 58x/me
nit
49300
ml/me
nit

Tabel.2 laki-laki tidak perokok
Perla
kua
Volu
me
tidal
Kapasi
tas
total
Frekue
nsi
pernafa
san
Kapasi
tas
total
Norm
al
190
ml
660 ml 20
x/menit
13200
ml/me
nit
Setela
h
olahra
ga
100
ml
590 ml 26x/me
nit
15340
ml/me
nit

Tabe.3 laki-laki perokok
Perla
kua
Volu
me
tidal
Kapasi
tas
total
Frekue
nsi
pernafa
san
Kapasi
tas
total
Norm
al
350
ml
1190
ml
20
x/menit
23800
ml/me
nit
Setela
h
olahra
ga
680
ml
1300
ml
30x/me
nit
3900
ml/me
nit


5


PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan tersebut dapat
dilihat bahwa objek percobaan pada
kapasitas total pernafasan mengalami
kenaikan frekuensi respirasi setelah
melakukan aktivitas (berolahraga).
Besarnya kenaikan frekuensi tergantung
pada jenis kegiatan. Seseorang yang
melakukan kegiatan ringan akan
mengalami kenaikan frekuensi yang lebih
kecil dibandingkan melakukan kegiatan
yang berat dan yang memerlukan banyak
tenaga. Sesuai literatur, pada saat istirahat,
kira-kira 200ml Oksigen jumlah yang ada
pada 1 Liter darah yang dikonsumsi setiap
menit. Selama aktivitas berat,penggunaan
oksigen dapat meningkat hingga 30 kali
lipat. Oleh karena itu harus ada mekanisme
untuk menyesuaikan usaha respirasi
terhadap tuntutan metabolik. Irama dasar
respirasi dikendalikan oleh sistem saraf
dalam medula dan pons. Untuk menjawab
tuntutan tubuh irama ini dapat diubah.
Ukuran rongga dada dipengaruhi oleh
kegiatan otot pernafasan. Otot-otot ini
berkontraksi dan relaksasi sebagai respon
impuls saraf yang ditransmisi kepadanya
dari pusat otak. Selain itu mekanisme yang
paling umum untuk mengontrol hal ini
ialah inhibisi umpan balik: Produk-akhir
jalur anabolik menginhibisi (menghambat)
enzim yang menngkatalisis langkah awal
jalur. Hal ini akan mecegah pengalihan
intermediet metabolik utama yang sedang
digunakan untuk aktivitas yang lebih
penting ke sesuatu yang kurang perlu. Sel
juga mengontrol katabolismenya. Jika sel
tersebut sedang bekerja keras dan
konsentrasi ATP-nya mulai menurun,
respirasi akan semakin cepat. Ketika
terdapat banyak ATP untuk memenuhi
permintaan, respirasi melambat,
mencadangkdan molekul organik yang
bernilai itu untuk fungsi lain. Dari studi
pustaka, diketahuiu pula bahwa salah satu
faktor yang mempengaruhi kenaikan
frekuensi respirasi adalah kenaikan suhu
tubuh karena kerja otot yang giat, sehingga
kecepatan respirasi bertambah.
Pada umumnya perbandingan
antara volume tidal, volume ekspirasi
cadangan dan volume inspirasi cadangan
adalah 1:2:6 untuk pria. Sedangkan untuk
wanita, perbandingannya sebesar 2:3:8.
Namun dari hasil percobaan menunjukan
bahwa perbandingan tidak sesuai dengan
literatur. Kesalahan ini bisa disebabkan
oleh pernapasan yang kurang normal dari
praktikan. Bisa juga disebabkan kondisi
lingkungan, contohnya keadaan udara di
dalam ruangan tempat praktikum
berlangsung.


6

Cepat atau lambatnya manusia
bernapas dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain:
Umur, umumnya makin bertambah
umur seseorang akan makin rendah
frekuensi pernapasannya
Jenis kelamin, umumnya laki-laki
lebih banyak gerak, sehingga lebih
banyak memerlukan energi
Suhu tubuh, makin tinggi suhu
tubuh semakin cepat frekuensi
pernapasannya
Posisi tubuh, ini berpengaruh
terhadap mekanisme inspirasi dan
ekspirasi
Kegiatan, karena orang yang giat
melakukan kegiatan memerlukan
lebih banyak energi dari pada
orang yang sedang santai.
Dari hasil percobaan kapasitas total
peroko lebih banyak dari pada bukan
peroko. Tapi Seharusnya kapasitas total
bukan perokolah yang lebih banyak,
karena orang bukan peroko pasokan
oksigen yg ditampung di paru-paru lebih
banyak. Hasil tidak sesuai dengan literatur
karena mungkin aktifitas pria peroko
tersebut lebih banyak dibandingkan pria
bukan peroko.Karena aktivitas sangat
menpengaruhi frekuensi pernafasan
seseorang .

KESIMPULAN
Dari praktikum Anatomi Manusia
materi respirasi dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Respirasi yaitu proses pengoksidasian
metabolit oleh organisme saat ada
oksigen untuk menangkap energi yang
dikandung dalam ikatan-ikatan
metabolit.
2. Respirasi adalah suatu proses
perombakan bahan makanan dengan
menggunakan oksigen sehingga
diperoleh energi dan CO
2
.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi
respirasi adalah suhu, kadar CO
2
di
dalam udara, ukuran tubuh, umur,
aktifitas ikan, dan jenis kelamin.
4. kapasitas total pada laki-laki tidak
perokok lebih kecil daripada yang
perokok.

DAFTAR PUSTAKA

Amien, Moh. 1988. Buku Pedoman
Laboratorium & Petunjuk Praktikum
Pendidikan IPA Umum. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikti.
Jakarta
Vivian, Niniek. 2012. Buku Bahan Ajar
Teknik Laboratorium. Unsimar. Poso
Pujianto, Sri. 2008. Menjelajah dunia
Biologi. Platinum. Solo


7

Weichert and K. Charles . 1959. Elements
of Chordate Anatomy. Mc Grow Hill :
New York.
Imam, A. 2010. Proses Respirasi dan
Termoregulasi.http://imamabror.wordpres
s.com/. Diakses pada tanggal 10 Januari
2013 pukul 09.00 WIB.
Rida.2008. Respirasi. http://sweefir.is.mult
iply.com/journal. Diakses pada tanggal 10
Januari 2013 pukul 09.00 WIB.
ABINEMUWAHHID. 2010. RESPIRASI
ANAEROB. http://pelajaranbiologi-
sma1.blogspot.com /2010/08/respirasi-
aerob.html diakses pada tanggal 10
Januari 2013.
Dwidjoseputro. 1986. Biologi. Erlangga.
Jakarta.
Kimball, J.W. 2002. Fisiologi Tumbuhan.
Erlangga. Jakarta.
Krisdianto, dan kawan-kawan.
2005. Penuntun Praktikum Biologi Umum.
FMIPA Universitas Lambung
Mangkurat.Banjarbaru.
Lovelles. A. R. 1997. Prinsip-prinsip
Biologi Tumbuhan untuk daerah
Tropik. PT Gramedia. Jakarta.
Simbolon, Hubu dkk. 1989. Biologi Jilid
3. Erlangga. Jakarta.
Syamsuri. I. 2000. Biologi. Erlangga.
Jakarta

You might also like