You are on page 1of 45

KELOMPOK VII

Christian F
Dahlia C
Eni B
Girry GM
Ivonny K



Ina RP
Karina NP
Miftaha Y
Ranny PD
Silvia



Tutor : dr. Yusnam

Skenario
Pasien wanita 20 tahun datang ke dokter dengan
keluhan mata dan kulit berwarna kekuning-kuningan.
Pasien mengalami demam beberapa hari sebelumnya
disertai rasa mual dan nyeri pada perut kanan atas.
Penderita sekitar seminggu yang lalu baru pulang dari
KKN terpadu di Kab.Mamuju, sebuah daerah endemis
malaria. Di tempat KKN, pasien mengalami diare
berlendir. Ketika ditanyakan riwayat imunisasinya,
pasien tidak pasti imunisasi apa saja yang pernah
diterimanya.
Klarifikasi Kata Sulit
Imunisasi
Malaria
Kata Kunci
Wanita 20 tahun
Mata dan Kulit Kekuningan
Demam beberapa hari sebelumnya
Rasa mual disertai Nyeri Perut kanan Atas
Baru pulang dari daerah endemis malaria
Diare berlendir
Riwayat imunisasi tidak jelas

Pertanyaan
Bagaimana pembentukan bilirubin ?
Bagaimana anatomi fisiologik cairan empedu?
Apa yang dimaksud ikterus?
Sebutkan jenis-jenis ikterus?
DD apa yang mendekati kasus pada skenario di
atas?
dll

Pembentukan Bilirubin
SDM mati

Heme + Globin

Fe bebas Rantai lurus dari 4 inti pirol

biliverdin

bilirubin bebas
albumin
sel hati

bilirubin terkonyugasi
bakteri usus
urobilinogen


Anatomi Fisiologik dari Sekresi
Empedu
sel-sel hepatosit

Kanalikuli biliaris kecil

ke perifer menuju septa interlobularis

duktus biliaris terminal

duktus hepatikus

duktus biliaris komunis

duodenum kandung empedu
Asam Empedu
berasal dari oksidasi kolesterol
kolesterol asam kolat
glisin taurin
as. Glikokolat as. Taurokolat
Na/K Na/K
Na/K glikokolat Na/K taurokolat

duodenum duodenum
Garam Empedu :
Na glikokolat
K glikokolat
Na taurokolat
K taurokolat

Bila garan empedu / fosfolipid berkurang maka
kolesterol akan mengendap sehingga di empedu
dapat terbentuk batu kolesterol
Ikterus
Ikterus jaringan tubuh berwarna
kekuning-kuningan
Penyebab umum :
adanya sejumlah besar bilirubin dalam cairan
ekstraseluler

1. pemecahan sel darah merah ( I. Hemolitik)
2. sumbatan duktus bilirubin / kerusakan hati ( I.
Obstruktif)



Hepatitis Viral Akut
Merupakan Infeksi sistemik

Gejala Hepatitis Akut
Fase Inkubasi: Waktu diantara masuknya virus dan
timbul ikterus.
Fase Prodromal: Fase diantara timbulnya keluhan
pertama dan timbul ikterus, ditandai dengan malaise
umum, mialgia, atralgia mudah lelah, gejala saluran
napas atas dan anoreksia
Fase Ikterus: Muncul setelah 5-10 hari bisa pula
bersamaan dengan munculnya gejala.
Fase konvalesen: Diawali hilangnya ikterus&keluhan
lain, namun hepatomegali dan abnormalitas fungsi hati
masih ada. Biasanya dalam 2-3 minggu.
Virus Hepatitis A (HAV)
Tergolong dalam picornavirus, subklasifikasi Hepatovirus
Diameter 27-28nm kubus simetrik
Untai tunggal (single stranded), molekul RNA linier: 7,5 kb
Terdiri atas satu serotipe, tiga atau lebih genotipe pada manusia
Mengandung lokasi netralisasi imunodominan tunggal
Mengandung 3 atau 4 polipeptida virion di kapsomer
Replikasi di sitoplasma hepatosit yg terinfeksi, tidak terdapat
bukti yg nyata adanya replikasi di usus
Menyebar pada primata non manusia dan galur sel manusia

Virus Hepatitis B (HBV)
Virus DNA hepatotropik
Terdiri atas 6 genotipe
42 nm partikel
Inti HBV mengandung, ds DNA partial 3,2kb
Selubung lipoprotein HBV mengandung
- Antigen permukaan hepatitis B dgn 3 selubung protein
- lipid minor dan komponen karbohidrat
- HbsAg dalam bentuk partikel non infeksius
dgn bntuk partikel non infeksius dgn bntuk sferis 22nm atau tubular
Satu serotipe utama dgn banyak subtipe berdasarkan keanekaragaman protein
HbsAg
Virus HBV mutan merupakan konsekuensi kemampuan proof reading yg
terbatas dari reverse transcriptase atau munculnya resistensi
EPIDEMIOLOGI DAN FAKTOR
RESIKO
HAV
Masa inkubasi 15-50 hari
Lebih banyak pada negara berkembang
HAV disekresi di tinja oleh orang yg terinfeksi selama 1-2 minggu sebelum
dan 1 minggu setelah awitan penyakit
Viremia muncul singkat
Ekskresi feses yg memanjang
Fekal oral predominan dalam keluarga
(-) penularan maternal-neonatal
Faktor resiko :
Pusat perawatan bayi balita
Oral anal seks
Pemakaian bersama IVDU

HBV
Masa inkubasi antara 15-180 hari (rata-rata 60-90)
Viremia berlangsung selama beberapa minggu sampai bulan
setelah infeksi akut
Sebanyak 1-5% dewasa, 90% neonatus dan 50% bayi akan
berkembang menjadi hepatitis kronik dan viremia yg persisten
Infeksi persisten dihubungkan dengan hepatitis kronik, sirosis
dan kanker hati
Distribusi di seluruh dunia
Terdapat di darah, semen, sekret servikovaginal, saliva, cairan
tubuh lain
HEV
Masa inkubasi 40 hari
Distribusi luas, dalam bentuk epidemi dan endemi
HEV RNA terdapat di serum dan tinja selama fase akut
Hepatitis sporadik sering pada dewasa muda pd negara berkembang
Penularan melalui air
Intrafamilial, kasus sekunder: jarang
(+)Transmisi maternal-neonatal
Di negara maju sering berasal dari orang yg kembali pulang setelah melakukan
perjalanan, atau imigran baru daerah endemik
Viremia yg memanjang atau tinja merupakan kondisi yang tidak sering
dijumpai
Zoonis: babi dan binatang lain
Patogenesis persistensi VHB
Virus HBVdalam tubuh secara parenteral, dari
peredaran darahke dalam hati(proses replikasi
virus) lalu sel-sel hati akan memproduksi dan
mensekresi partikel Dane utuh. VHB
merangsang respons imun tubuh.
.......
Gambaran Klinis
Pada sebagian kasus ada Hepatomegali
Splenomegali

HBV kronik
HBsAg positif dengan DNA VHB >10
5
kopi/ml, Adanya peningkatan kadar ALT yang
menetap
Ada tanda-tanda penyakit hati kronik
Pada biopsi hati ditemukan gambaran
peradangan aktif
HBV inaktif
HBsAg positif dengan titer DNA VHB rendah
kurang dari 10
5
kopi/ml, menunjukkan
peningkatan ALT normal
Secara histologik ada kelainan jaringan minimal

Penatalaksanaan
Kelompok Imunomodulasi:
o Interferon
o Timosin alfa 1
o Vaksinasi terapi
Kelompok terapi Anti Viral
o Lamivudin
o Adefovir Dipivoksil


KOLESISTITIS
Definisi :
reaksi inflamasi akut dinding kandung empedu
yang disertai keluhan nyeri perut kanan atas,
nyeri tekan dan panas badan.

Etiologi dan Patogenesis
Faktor yang mempengaruhi:
- iskemia dinding kandung empedu
- infeksi kuman
- stasis cairan empedu

batu kandung empedu (90%)
Gejala Klinis
Kolik perut di sebelah kanan atas / epigastrium
dan nyeri tekan
Kadang-kadang menjalar ke pundak / skapula
Kenaikan suhu tubuh
Ikterus (20% kasus)

Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
adanya leukositosis, kemungkinan peninggian
serum transaminase dan fosfatase alkali
USGketepatan mencapai 90-95%

Terapi
Istirahat
Pemberian nutrisi parenteral
Obat penghilang rasa nyeri : petidin,
antispasmodik
Kolesistektomi

Prognosis
Penyembuhan spontan didapatkan pada 85%
kasus, sekalipun kandung empedu menjadi tebal,
fibrotik, penuh dengan batu dan tidak berfungsi
lagi.

MALARIA
Definisi:
sesuatu penyakit akut dan bisa menjadi
kronik, disebabkan protozoa yang hidup intra
sel, genus plasmodium.
Epidemiologi
Tiap tahun ada 100 juta kasus dan meninggal 1
juta di daerah Sahara Afrika
Sebagian besar yang meninggal bayi dan anak
Malaria yang berat disebabkan Plasmodium
falciparum

Gejala Klinis
Diare
Muntah-muntah
Malabsorpsi
Otak : timbul delirium, disorientasi,stupor, dll
Ginjal : hemoglobinuria dan GGA
Hati : timbul ikterus
Paru : edema paru
Pengobatan
Cairan elektrolit
Perbaiki gizi
Tranfusi darah
Diasepam atau klorpromazin bila kejang
KESIMPULAN
Kelompok kami menyimpulkan
kemungkinan pasien tersebut menderita
hepatitis B





Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin,
baik diri maupun harta mereka dengan memberikan
surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah;
sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai)
janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan
Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya
selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli
yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah
kemenangan yang agung (At-Taubah: 111)

You might also like