You are on page 1of 10

Protokol Internet

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa
Protokol Internet (Inggris Internet Protocol disingkat IP) adalah protokol lapisan jaringan
(network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan internetwork (internetwork
layer dalam DARPA Reference Model) yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk
melakukan pengalamatan dan routing paket data antar host-host di jaringan komputer
berbasis TCP/IP. Versi IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4 (IPv4) yang didefinisikan
pada RFC 791 dan dipublikasikan pada tahun 1981, tetapi akan digantikan oleh IP versi 6
pada beberapa waktu yang akan datang.
Protokol IP merupakan salah satu protokol kunci di dalam kumpulan protokol TCP/IP.
Sebuah paket IP akan membawa data aktual yang dikirimkan melalui jaringan dari satu titik
ke titik lainnya. Metode yang digunakannya adalah connectionless yang berarti ia tidak perlu
membuat dan memelihara sebuah sesi koneksi. Selain itu, protokol ini juga tidak menjamin
penyampaian data, tapi hal ini diserahkan kepada protokol pada lapisan yang lebih tinggi
(lapisan transport dalam OSI Reference Model atau lapisan antar host dalam DARPA
Reference Model), yakni protokol Transmission Control Protocol (TCP).
Daftar isi
1 Layanan yang ditawarkan oleh Protokol IP
2 Datagram IP
3 Header IP
o 3.1 Type of Service (ToS)
3.1.1 ToS dalam RFC 791
3.1.2 ToS dalam RFC 2474
o 3.2 Time-to-Live (TTL)
o 3.3 Protocol
4 Fragmentasi Paket IP
o 4.1 Field-field dalam header IP yang berguna untuk fragmentasi
o 4.2 Contoh proses fragmentasi
o 4.3 Contoh penyatuan kembali (proses reassembly)
5 Contoh datagram IP
6 Lihat pula
Layanan yang ditawarkan oleh Protokol IP
IP menawarkan layanan sebagai protokol antar jaringan (inter-network), karena itulah
IP juga sering disebut sebagai protokol yang bersifat routable. Header IP mengandung
informasi yang dibutuhkan untuk menentukan rute paket, yang mencakup alamat IP
sumber (source IP address) dan alamat IP tujuan (destination IP address). Anatomi
alamat IP terbagi menjadi dua bagian, yakni alamat jaringan (network address) dan
alamat node (node address/host address). Penyampaian paket antar jaringan
(umumnya disebut sebagai proses routing), dimungkinkan karena adanya alamat
jaringan tujuan dalam alamat IP. Selain itu, IP juga mengizinkan pembuatan sebuah
jaringan yang cukup besar, yang disebut sebagai IP internetwork, yang terdiri atas dua
atau lebih jaringan yang dihubungkan dengan menggunakan router berbasis IP.
IP mendukung banyak protokol klien, karena memang IP merupakan "kurir"
pembawa data yang dikirimkan oleh protokol-protokol lapisan yang lebih tinggi
dibandingkan dengannya. Protokol IP dapat membawa beberapa protokol lapisan
tinggi yang berbeda-beda, tapi setiap paket IP hanya dapat mengandung data dari satu
buah protokol dari banyak protokol tersebut dalam satu waktu. Karena setiap paket
dapat membawa satu buah paket dari beberapa paket data, maka harus ada cara yang
digunakan untuk mengidikasikan protokol lapisan tinggi dari paket data yang
dikirimkan sehingga dapat diteruskan kepada protokol lapisan tinggi yang sesuai pada
sisi penerima. Mengingat klien dan server selalu menggunakan protokol yang sama
untuk sebuah data yang saling dipertukarkan, maka setiap paket tidak harus
mengindikasikan sumber dan tujuan yang terpisah. Contoh dari protokol-protokol
lapisan yang lebih tinggi dibandingkan IP adalah Internet Control Management
Protocol (ICMP), Internet Group Management Protocol (IGMP), User Datagram
Protocol (UDP), dan Transmission Control Protocol (TCP).




IP mengirimkan data dalam bentuk datagram, karena memang IP hanya menyediakan
layanan pengiriman data secara connectionless serta tidak andal (unreliable) kepada
protokol-protokol yang berada lebih tinggi dibandingkan dengan protokol IP.
Pengirimkan connectionless, berarti tidak perlu ada negosiasi koneksi (handshaking)
sebelum mengirimkan data dan tidak ada koneksi yang harus dibuat atau dipelihara
dalam lapisan ini. Unreliable, berarti IP akan mengirimkan paket tanpa proses
pengurutan dan tanpa acknowledgment ketika pihak yang dituju telah dapat diraih. IP
hanya akan melakukan pengiriman sekali kirim saja untuk menyampaikan paket-paket
kepada hop selanjutnya atau tujuan akhir (teknik seperti ini disebut sebagai "best
effort delivery"). Keandalan data bukan merupakan tugas dari protokol IP, tapi
merupakan protokol yang berada pada lapisan yang lebih tinggi, seperti halnya
protokol TCP.
Bersifat independen dari lapisan antarmuka jaringan (lapisan pertama dalam DARPA
Reference Model), karena memang IP didesain agar mendukung banyak komputer
dan antarmuka jaringan. IP bersifat independen terhadap atribut lapisan fisik, seperti
halnya pengabelan, pensinyalan, dan bit rate. Selain itu, IP juga bersifat independen
terhadap atribut lapisan data link seperti halnya mekanisme Media access control
(MAC), pengalamatan MAC, serta ukuran frame terbesar. IP menggunakan skema
pengalamatannya sendiri, yang disebut sebagai "IP address", yang merupakan
bilangan 32-bit dan independen terhadap skema pengalamatan yang digunakan dalam
lapisan antarmuka jaringan.
Untuk mendukung ukuran frame terbesar yang dimiliki oleh teknologi lapisan
antarmuka jaringan yang berbeda-beda, IP dapat melakukan pemecahan terhadap
paket data ke dalam beberapa fragmen sebelum diletakkan di atas sebuah saluran
jaringan. Paket data tersebut akan dipecah ke dalam fragmen-fragmen yang memiliki
ukuran maximum transmission unit (MTU) yang lebih rendah dibandingkan dengan
ukuran datagram IP. Proses ini dinamakan dengan fragmentasi ([[Fragmentasi paket
jaringan|fragmentation). Router atau host yang mengirimkan data akan memecah data
yang hendak ditransmisikan, dan proses fragmentasi dapat berlangsung beberapa kali.
Selanjutnya host yang dituju akan menyatukan kembali fragmen-fragmen tersebut
menjadi paket data utuh, seperti halnya sebelum dipecah.
Dapat diperluas dengan menggunakan fitur IP Options dalam header IP. Fitur yang
dapat ditambahkan contohnya adalah kemampuan untuk menentukan jalur yang harus
diikuti oleh datagram IP melalui sebuah internetwork IP.
Datagram IP

Format datagram Protokol IP
Paket-paket data dalam protokol IP dikirimkan dalam bentuk datagram. Sebuah datagram IP
terdiri atas header IP dan muatan IP (payload), sebagai berikut:
Header IP: Ukuran header IP bervariasi, yakni berukuran 20 hingga 60 byte, dalam
penambahan 4-byte. Header IP menyediakan dukungan untuk memetakan jaringan
(routing), identifikasi muatan IP, ukuran header IP dan datagram IP, dukungan
fragmentasi, dan juga IP Options.
Muatan IP: Ukuran muatan IP juga bervariasi, yang berkisar dari 8 byte hingga 65515
byte.
Sebelum dikirimkan di dalam saluran jaringan, datagram IP akan "dibungkus" dengan header
protokol lapisan antarmuka jaringan dan trailer-nya, untuk membuat sebuah frame jaringan.


Header IP

Format Header Protokol IP
Header IP terdiri atas beberapa field sebagai berikut:
Field Panjang Keterangan
Version 4 bit
Digunakan untuk mengindikasikan versi dari header IP yang
digunakan. Karena memiliki panjang 4 bit, maka terdapat 2
4
=16 buah
jenis nilai yang berbeda-beda, yang berkisar antara 0 hingga 15.
Meskipun begitu hanya ada dua nilai yang bisa digunakan, yakni 4
dan 6, mengingat versi IP standar yang digunakan saat ini dalam
jaringan dan Internet adalah versi 4 dan 6 merupakan singkatan dari
versi selanjutnya (IPv6). Lihat situs web IANA untuk informasi
mengenai field ini lebih lanjut.
Header
length
4 bit
Digunakan untuk mengindikasikan ukuran header IP. Karena
memiliki panjang 4 bit, maka terdapat 2
4
=16 buah jenis nilai yang
berbeda-beda. Field header length ini mengindikasikan bilangan
double-word 32-bit (blok 4-byte) di dalam header IP. Ukuran
terkecilnya adalah 5 (0x05), yang menunjukkan ukuran terkecil dari
header IP yakni 20 byte. Dengan jumlah maksimum dari IP Options,
ukuran header IP maksimum adalah 60 byte, yang diindikasikan
dengan nilai 15 (0x0F).
Type of
Service
(TOS)
8 bit
Field ini digunakan untuk menentukan kualitas transmisi dari sebuah
datagram IP. Ada dua jenis TOS yang didefinisikan, yakni pada RFC
791 dan RFC 2474. Hal ini akan dibahas pada seksi berikutnya.
Total Length 16 bit
Merupakan panjang total dari datagram IP, yang mencakup header IP
dan muatannya. Dengan menggunakan angka 16 bit, nilai maksimum
yang dapat ditampung adalah 65535 byte. Untuk datagram IP yang
memiliki ukuran maksimum, field ini memiliki nilai yang sama
dengan nilai maximum transmission unit yang dimiliki oleh teknologi
protokol lapisan antarmuka jaringan.
Identifier 16 bit
Digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah paket IP tertentu yang
dikirimkan antara node sumber dan node tujuan. Host pengirim akan
mengeset nilai dari field ini, dan field ini akan bertambah nilainya
untuk datagram IP selanjutnya. Field ini digunakan untuk mengenali
fragmen-fragmen sebuah datagram IP.
Flag 3 bit
Berisi dua buah flag yang berisi apakah sebuah datagram IP
mengalami fragmentasi atau tidak. Meski berisi tiga bit, ada dua jenis
nilai yang mungkin, yakni apakah hendak memecah datagram IP ke
dalam beberapa fragmen atau tidak.
Fragment
Offset
13 bit
Digunakan untuk mengidentifikasikan ofset di mana fragmen yang
bersangkutan dimulai, dihitung dari permulaan muatan IP yang belum
dipecah.
Time-to-Live
(TTL)
8 bit
Digunakan untuk mengidentifikasikan berapa banyak saluran jaringan
di mana sebuah datagram IP dapat berjalan-jalan sebelum sebuah
router mengabaikan datagram tersebut. Field ini pada awalnya
ditujukan sebagai penghitung waktu, untuk mengidentifikasikan
berapa lama (dalam detik) sebuah datagram IP boleh terdapat di
dalam jaringan. Adalah router IP yang memantau nilai ini, yang akan
berkurang setiap kali hinggap dalam router.
Protocol 8 bit
Digunakan untuk mengidentifikasikan jenis protokol lapisan yang
lebih tinggi yang dikandung oleh muatan IP. Field ini merupakan
tanda eksplisit untuk protokol klien. Terdapat beberapa nilai dari field
ini, seperti halnya nilai 1 (0x01) untuk ICMP, 6 (0x06) untuk TCP,
dan 17 (0x11) untuk UDP (selengkapnya lihat di bawah). Field ini
bertindak sebagai penanda multipleks (multiplex identifier), sehingga
muatan IP pun dapat diteruskan ke protokol lapisan yang lebih tinggi
saat diterima oleh node yang dituju.
Header
Checksum
16 bit
Field ini berguna hanya untuk melakukan pengecekan integritas
terhadap header IP, sementara muatan IP sendiri tidak dimasukkan ke
dalamnya, sehingga muatan IP harus memiliki checksum mereka
sendiri untuk melakukan pengecekan integritas terhadap muatan IP.
Host pengirim akan melakukan pengecekan checksum terhadap
datagram IP yang dikirimkan. Setiap router yang berada di dalam
jalur transmisi antara sumber dan tujuan akan melakukan verifikasi
terhadap field ini sebelum memproses paket. Jika verifikasi dianggap
gagal, router pun akan mengabaikan datagram IP tersebut.
Karena setiap router yang berada di dalam jalur transmisi antara
sumber dan tujuan akan mengurangi nilai TTL, maka header
checksum pun akan berubah setiap kali datagram tersebut hinggap di
setiap router yang dilewati.
Pada saat menghitung checksum terhadap semua field di dalam
header IP, nilai header checksum akan diset ke nilai 0.
Source IP
Address
32 bit
Mengandung alamat IP dari sumber host yang mengirimkan
datagram IP tersebut, atau alamat IP dari Network Address Translator
(NAT).
Destination
IP Address
32 bit
Mengandung alamat IP tujuan ke mana datagram IP tersebut akan
disampaikan, atau yang dapat berupa alamat dari host atau NAT.
IP Options
and Padding
32 bit [place holder]
Type of Service (ToS)
Field Type of Service (ToS) adalah sebuah field dalam header IPv4 yang memiliki panjang 8
bit dan digunakan untuk menandakan jenis Quality of Service (QoS) yang digunakan oleh
datagram yang bersangkutan untuk disampaikan ke router-router internetwork. ToS
didefinisikan di dalam dua buah standar, yakni RFC 791 dan RFC 2474.
ToS dalam RFC 791
[place holder]
ToS dalam RFC 2474
[place holder]
Time-to-Live (TTL)
Protocol
Berikut ini adalah nilai dari field Protocol
Nilai Protokol
0 Internet Protocol (IP)
1 Internet Control Message Protocol (ICMP)
2 Internet Group Message Protocol (IGMP)
3 Gateway-to-Gatway Protocol (GGP)
4 IP in IP encapsulation
6 Transmission Control Protocol (TCP)
8 Exterior Gateway Protocol (EGP)
12 PARC Universal Packet Protocol (PUP)
17 User Datagram Protocol (UDP)
20 Host Monitoring Protocol (HMP)
22 Xerox NS IDP
27 Reliable Datagram Protocol (RDP)
41 Internet Protocol version 6 (IPv6)
47 Generic Routing Encapsulation (GRE)
50 IP Security Encapsulating Security Payload (IPSec ESP)
51 IP Security Authentication Header (AH)
66 MIT Remote Virtual Disk (RVD)
89 Open Shortest Path First (OSPF)
Untuk beberapa nilai lainnya, kunjungi alamat situs web IANA.
Aplikasi jaringan Windows yang berbasis Windows Sockets API (WinSock) dapat merujuk
protokol berdasarkan namanya saja. Nama-nama protokol kemudian akan diterjemahkan ke
dalam nomor protokol dengan menggunakan berkas yang disimpan di dalam
%systemroot%\System32\Drivers\Etc\Protocol.
Fragmentasi Paket IP
Ketika sebuah host sumber atau router harus mentransmisikan sebuah datagram IP dalam
sebuah saluran jaringan di mana nilai Maximum transmission unit (MTU) yang dimilikinya
lebih kecil dibandingkan ukuran datagram IP, datagram IP yang akan ditransmisikan tersebut
harus dipecah ke dalam beberapa fragmen. Proses ini disebut sebagai Fragmentation
(fragmentasi). Ketika fragmentasi terjadi, muatan IP akan dibelah menjadi beberapa segmen,
dan setiap segmen akan dikirimkan dengan header IP-nya masing-masing.
Header IP mengandung informasi yang dibutuhkan untuk menyatukan kembali muatan IP
yang telah dipecah tersebut menjadi muatan IP yang utuh pada saat datagram IP tersebut telah
sampai pada host tujuan. Karena IP merupakan teknologi datagram packet-switching dan
juga fragmen dapat sampai ke tujuan dalam kondisi tidak terurut, fragmen-fragmen tersebut
harus dikelompokkan (dengan menggunakan field Identification dalam header IP), diurutkan
(dengan menggunakan field Fragment Offset dalam header IP), dan diperjelas
pembatasannya (dengan menggunakan flag More Fragment dalam header IP).
Teknologi virtual circuit packet-switching seperti halnya X.25 dan Asynchronous Transfer
Mode (ATM) hanya membutuhkan pembatasan fragmen/segmen. Sebagai contoh, dengan
ATM Adaptation Layer 5, sebuah datagram IP akan dibelah menjadi beberapa segmen
berukuran 48 byte yang menjadi muatan setiap sel ATM. ATM selanjutnya mengirimkan sel-
sel ATM tersebut yang mengandung datagram IP dan menggunakan bit ketiga dari field
Payload Type di dalam header ATM untuk mengindikasikan akhir aliran sel ATM untuk
sebuah datagram IP.

Field-field dalam header IP yang berguna untuk fragmentasi
Ada tiga buah field yang berguna untuk menunjukkan apakah sebuah datagram IP harus
difragmentasi atau tidak, yakni sebagai berikut:
Field identification:
Digunakan untuk mengelompokkan semua fragmen dari sebuah datagram IP dalam
sebuah kelompok. Host pengirim akan mengeset nilai field ini, dan nilai ini tidak akan
beruba selama proses fragmentasi berlangsung. Field ini selalu diset (memiliki nilai)
meskipun datagram IP tidak boleh diset dengan menggunakan bit flag Dont Fragment
(DF).
Field Flag, yang memiliki dua buah nilai:
o Don't fragment (DF):
Flag ini akan diset ke nilai "0" untuk mengizinkan fragmentasi dilakukan, atau
nilai "1" untuk mencegah fragmentasi dilakukan terhadap datagram IP.
Dengan kata lain, fragmentasi akan terjadi jika flag DF ini bernilai "0". Jika
fragmentasi dibutuhkan untuk meneruskan datagram IP (akibat ukuran
datagram IP yang lebih besar dibandingkan dengan ukuran maximum
transmission unit (MTU)) dan flag DF ini diset ke nilai "1", maka router akan
mengirimkan pesan "ICMP Destination Unreachable-Fragmentation
Needed And DF Set" kepada host pengirim, sebelum router tersebut akan
mengabaikan datagram IP tersebut.
o More Fragments (MF):
Flag ini akan diset ke nilai "0" jika tidak ada fragmen lainnya yang mengikuti
fragmen yang bersangkutan (berarti tanda bahwa fragmen tersebut merupakan
fragmen terakhir), atau diset ke nilai "1" jika ada tambahan fragmen yang
mengikuti fragmen tersebut (berarti tanda bahwa fragmen tersebut bukanlah
fragmen terakhir).
Field' Fragment Offset:
Field ini akan diset untuk mengindikasikan posisi fragmen yang bersangkutan
terhadap muatan IP yang belum difragmentasikan. Field ini akan digunakan untuk
mengurutkan kembali semua fragmen pada saat proses penyatuan kembali menjadi
sebuah datagram IP yang utuh di pihak penerima. Ukurannya adalah 13 bit, sehingga
mendukung nilai hingga 8191 saja.
Mengingat ukuran muatan IP terbesar adalah 65515 byte (2
16
-20), sedangkan ukuran
field ini adalah 13 bit, maka field ini tidak dapat digunakan untuk mengindikasikan
byte offset. Karenanya setiap nilai field fragment offset harus merepresentasikan nilai
3 bit. Dengan demikian, field Fragment Offset pun dapat didefinisikan dalam blok-
blok berukuran 8 byte yang disebut sebagai Fragment block.
Selama fragmentasi dilakukan, muatan IP akan dipecah ke dalam fragmen-fragmen
dengan menggunakan batasan 8 byte dan nilai maksimum fragment block (8 byte)
diletakkan pada setiap fragmen. Field Fragment Offset pun diset untuk
mengindikasikan permulaan fragment block untuk fragmen tersebut dibandingkan
dengan muatan IP yang belum difragmentasi.
Setiap fragmen yang difragmentasi oleh router, header IP akan disalin dan beberapa field ini
akan diubah selama fragmentasi oleh router:
Header length: Bisa berubah atau tidak bergantung pada keberadaan IP Options, dan
juga apakah IP Options tersebut disalin ke semua fragmen atau hanya fragmen
pertama saja.
Time-to-Live(TTL): selalu dikurangi 1.
Total Length: Diubah untuk merefleksikan perubahan pada header IP yang baru dan
tentunya muatan IP yang baru.
Flag More Fragment akan diset ke angka 1 untuk fragmen pertama atau fragmen
pertengahan, atau nilai 0 untuk fragmen terakhir.
Fragment Offset: Diset untuk mengindikasikan posisi fragmen di dalam fragment
block relatif terhadap muatan IP yang belum difragmentasi.
Header Checksum: dihitung ulang berdasarkan field yang berubah di dalam header
IP.
Field "identification": tidak berubah untuk setiap fragmen.
Contoh proses fragmentasi

Contoh proses fragmentasi (gambar 1)
Sebagai sebuah contoh bagaimana proses fragmentasi berlangsung, perhatikan skenairo
berikut:
Sebuah node yang berada di dalam jaringan Token Ring mengirimkan sebuah datagram IP
yang dapat difragmentasikan dengan nilai field Identification (dalam header IP) diset ke nilai
9999 ke sebuah node dalam jaringan Ethernet, seperti terlukis dalam gambar. Anggaplah
jaringan Token Ring tersebut memiliki pengaturan sebagai berikut: kepemilikan token selama
9 milidetik, kecepatan 4 megabit per detik, dan tidak ada header routing Token Ring, serta
MTU 4482 byte. Sementara itu, jaringan Ethernet memiliki MTU 1500 byte, yang
menggunakan skema enkapsulasi frame Ethernet II.
Sebelum fragmentasi terjadi, field-field dalam header IP untuk datagram IP yang asli bernilai
sebagai berikut:
Field Nilai
Total Length 4482
Identification 9999
flag DF 0
flag MF 0
Fragment Offset 0
Router yang menghubungkan dua jenis jaringan tersebut akan menerima datagram IP dari
komputer pengirim dalam jaringan Token Ring. Router pun mengecek tabel routing yang ada
di dalam dirinya dan menentukan antarmuka mana yang hendak digunakan untuk
meneruskan pesan tersebut dan kemudian router mengetahui bahwa datagram IP yang
dikirimkan lebih besar daripada nilai MTU, mengingat jaringan yang dituju merupakan
jaringan Ethernet. Selanjutnya, router melihat flag DF dalam header IP: jika diset ke angka 1,
router akan mengabaikan datagram yang bersangkutan dan mengirimkan pesan balasan
"ICMP Destination Unreachable-Fragmentation Needed And DF Set" kepada pengirim
datagram IP; dan karena memiliki nilai "0", router pun melakukan fragmentasi terhadap
muatan datagram IP tersebut, yakni sebesar 4462 byte (dengan anggapan bahwa datagram
tersebut tidak memiliki IP Options) ke dalam empat buah fragmen, yang setiap fragmennya
memiliki ukuran 1500 byte (yang merupakan nilai MTU dari jaringan Ethernet).

Proses fragmentasi paket IP
Muatan IP maksimum yang dapat ditampung dalam MTU 1500 byte milik Ethernet adalah
1480 byte (20 byte digunakan sebagai header IP, dan dengan anggapan bahwa datagram
tersebut tidak memiliki IP Options). Setiap muatan yang berukuran 1480 byte tesebut dipecah
ke dalam 185 fragment block (185x8=1480). Karenanya router akan mengirimkan empat
fragmen dengan ukuran muatan 1480 byte dan fragmen terakhir berukuran 22 byte
(4462=1480+1480+1480+22)
Karena fragmentasi terjadi, maka nilai-nilai field datagram IP yang dikirimkan pun akan
diubah oleh router menjadi nilai-nilai berikut:
Field
Nilai pada
fragmen 1
Nilai pada
fragmen 2
Nilai pada
fragmen 3
Nilai pada
fragmen 4
Total Length 1500 1500 1500 42
Identification 9999 9999 9999 9999
flag DF 0 0 0 0
flag MF 1 1 1 0
Fragment
Offset
0 185 370 555
Contoh penyatuan kembali (proses reassembly)
[place holder]
Contoh datagram IP
Berikut ini adalah contoh dari datagram IP (packet capture dari Microsoft Network Monitor,
dipantau dengan perintah "Ping 192.168.1.2"):
+ Frame: Base frame properties
+ ETHERNET: ETYPE = 0x0800 : Protocol = IP: DOD Internet Protocol
IP: ID = 0x34CD; Proto = ICMP; Len: 60
IP: Version = 4 (0x4)
IP: Header Length = 20 (0x14)
IP: Precedence = Routine
IP: Type of Service = Normal Service
IP: Total Length = 60 (0x3C)
IP: Identification = 13517 (0x34cd)
IP: Flags Summary = 0 (0x0)
IP: .......0 = Last fragment in datagram
IP: ......0. = May fragment datagram if necessary
IP: Fragment Offset = 0 (0x0) bytes
IP: Time to Live = 128 (0x80)
IP: Protocol = ICMP - Internet Control Message
IP: Checksum = 0xB869
IP: Source Address = 192.168.1.1
IP: Destination Address = 192.168.1.2
IP: Data: Number of data bytes remaining = 40 (0x0028)
+ ICMP: Echo: From 192.168.1.1 To 192.168.1.2
Lihat pula

You might also like