You are on page 1of 22

abas/2005 1

KOORDINASI
DAN HUBUNGAN KERJA



BY : ACHMAD BASYUNI
Widyaiswara Madya
Diklat Provinsi DKI Jakarta



Disampaikan pada DIKLATPIM IV RRI,
19 PEBRUARI 2009
abas/2005 2
Pengertian Koordinasi
Koordinasi berasal dari kata bahasa Inggris
coordination yang berarti being co-ordinate, yaitu
adanya koordinat yang bersamaan dari dua garis
dalam bidang datar, yang dapat diartikan bahwa
dua garis yang berpotongan pada koordinat
tertentu.
Y
a
b
X
Titik koordinat
abas/2005 3
Di dalam administrasi, koordinasi bersangkutpaut
dengan penyerasian serta penyatuan tindakan dari
sekelompok orang (William H. Newman)
Koordinasi adalah penyerasian yang teratur usaha-
usaha untuk menyiapkan jumlah yang cocok menurut
mestinya, waktu dan pengarahan pelaksanaan hingga
menghasilkan tindakan-tindakan harmonis dan terpadu
menuju sasaran yang telah ditentukan. (george R.
Terry)
Koordinasi adalah proses pemaduan sasaran dan
kegiatan dari unit-unit kerja yang terpisah untuk dapat
mencapai tujuan organisasi secara efektif. (James AF
Stoner)
abas/2005 4
Pengertian Koordinasi
Koordinasi adalah bekerja bersama seerat-eratnya
dibawah seorang pemimpin. (Penjelasan UUD)
Koordinasi kegiatan vertikal di Daerah adalah:
Upaya yang dilaksanakan oleh Kepala Wilayah guna
mencapai keselarasan, keserasian dan keterpaduan
baik perencanaan maupun pelaksanaan tugas serta
kegiatan semua instansi vertikal, dan antara instansi
vertikal dengan dinas daerah agar tercapai hasil
guna dan daya guna (PP. No. 6 th 1988)
abas/2005 5
Pengertian Koordinasi
Koordinasi pada hakekatnya merupakan
upaya memadukan (mengintegrasikan),
menyerasikan dan menyelaraskan berbagai
kepentingan dan kegiatan yang saling
berkaitan beserta segenap gerak, langkah
dan waktunya dalam rangka pencapaian
tujuan dan sasaran bersama. (LAN, 1997)
abas/2005 6
Pengertian Hubungan Kerja
Adalah sebagai hubungan yang terjadi
antara bagian-bagian atau individu-individu
baik antara mereka di dalam organisasi
maupun antara mereka dengan pihak luar
organisasi sebagai akibat penyelenggaraan
tugas dan fungsi masing-masing dalam
mencapai sasaran dan tujuan organisasi.
abas/2005 7
Hubungan Kerja Vertikal
Hubungan Kerja Horizontal
Hubungan Kerja diagonal
Hubungan Kerja Fungsional
Hubungan Kerja Informatif
Hubungan Kerja Konsultatif
Hubungan Kerja Direktif
Hubungan Kerja Koordinatif
abas/2005 8
Manusia adalah makhluq sosial
Secara alamiah terdorong untuk hidup
bersama
Manusia sadar pentingnya kerjasama
untuk mencapai tujuan sesuai dengan
kebutuhan
Agar dicapai ketertiban dalam
kerjasama perlu ikatan-ikatan formal
abas/2005 9
Unsur-unsur dalam Organisasi
Kelompok orang yang membentuk
persekutuan
Kerjasama
Tujuan
Keterikatan formal
Susunan Hirarhis
abas/2005 10
Suatu himpunan interaksi manusia
yang bekerjasama untuk mencapai
tujuan bersama yang terikat dalam
suatu ketentuan yang telah disetujui
bersama
abas/2005 11
K esamaan persepsi, saling
pengertian, hormat perlu dibina
O byek atas sasaran yang menjadi acuan
koordinasi harus diterima semua pihak
O rientasikan perilaku semua pihak
pada sasaran secara terpadu
R ancang pertemuan berkala guna memonitor
kemajuan dan penanganan masaalah
D orong semangat kerjasama dan etos kerja
semua pihak guna mengefektifkan kegiatan
bersama
abas/2005 12
N asehati dan arahkan serta bila perlu
negosiasi agar tindakan tidak menyimpang
I ntensifkan pemecahan masalah penghambat
koordinasi
A rahkan semua potensi sumber daya hanya
kepada sasaran atau tujuan
S empurnakan sistem kerja dan sederhanakan
bila perlu
I nformasikan semua kebijakan dan
dengarkan pendapat semua pihak dalam
membina kesamaan persepsi dari semua
pihak
abas/2005 13
Prinsip2 Hubungan Kerja
H indarkan sifat egois agar kondusif
U raian pekerjaan harus jelas secara tertulis
sebagai pedoman hubungan
B angkitkan semangat kerjasama
U kuran tingkat kinerja individu atau
kelompok ditetapkan
N orma kerja harus dipatuhi semua pihak
G unakan semua sember sesui standar
pemanfaatan agar efisien
A ntisipasi semua hambatan yang mungkin
timbul dalam hubungan
abas/2005 14
Prinsip2 Hubungan Kerja
N on kompromis dengan masalah yang meng-
hambat hubungan kerja
K inerja standar harus sesuai dengan kemampu-
an orang dan sumber
E valuasi secara berkala pelaksanaan hubungan
kerja antar pegawai
R otasi dapat dilakukan bila hubungan kerja
selalu terganggu oleh ulah pegawai
J elas tuntutan disiplin orang terhadap aturan
formal organisasi
A tur spesialisasi dan uraian pekerjaan secara
tertulis
abas/2005 15
Komunikasi Penting dalam
Koordinasi & Hubungan Kerja
Pada dasarnya semua pihak yang melakukan
koordinasi dan hubungan kerja ia melakukan
komunikasi
Dalam komunikasi harus memperhatikan elemen-
elemen dan jenis-jenis komunikasi agar koordinasi dan
hubungan kerja efektif
Untuk mencapai keberhasilan koordinasi dan
hubungan kerja semua pihak harus memperhatikan
hambatan-hambatan komunikasi
abas/2005 16
Determinan Efektifitas
Koordinasi & Hubungan Kerja
Sarana Koordinasi dan Hubungan Kerja
Kebijaksanaan
Rencana
Prosedur dan tata kerja
Rapat dan Taklimat (Briefing)
Surat Keputusan Bersama
Pola Koordinasi dan Hubungan Kerja
Forum
Tim, Panitia dan Kelompok Kerja
Dewan atau Badan
Sistem satu atap dan satu pintu
Sistem pelayanan satu pintu
abas/2005 17
Teknik Koordinasi dan Hubungan Kerja
Appreciation (menghargai pendapat orang lain)
Influence (melakukan interaksi)
Control (mengendalikan) - Pendekatan rapat
koordinasi KURT LEWIN & DR.WILLIAM E. SMITH
Memperhitungkan semua faktor pendukung
Menentukan strategi
Mengikutsertakan semua pihak terkait (Stake
Holder)
Individu/klp/institusi di dalam organisasi
Individu/klp/institusi di luar organisasi
Penyusunan saran/rencana secara kongrit
abas/2005 18
No
Kegiatan
Sumber-sumber
yang diperlukan
Pihak-pihak
yang terkait (SH)
1.
.. Manusia.orang
Persyaratan


Dana Rp.
Bahan-bahan:
1. ..
2. .
3. .

Peralatan:
1..
2.
3.
Rancangan Kegiatan
abas/2005 19
Proposal
Rancangan Penyusunan Kebijakan
I. Kebijakan yang didinginkan: .
II. Faktor-faktor pendukung
1.
2. ..dst
III. Strategi dari setiap faktor pendukung:
1. Strategi 1 :.
2. Strategi 2 :.
IV. Stake Holder
1. SH 1 Perannya :
1.
2. .
2. SH 2 Perannya :
1.
2. .
3. SH 3 Perannya :
1.
2. .
abas/2005 20
Contoh:
Poin I
TERCIPTANYA KONDISI PASAR TRADISIONAL YANG
MENYENANGKAN DI KELURAHAN KEBON KOSONG
Kondisi sekarang :
1. Sampah menumpuk
2. Lapak liar
3. Jalan sempit becek
4. Banyak pungli
5. Banyak copet
6. Tidak semua kebutuhan masyarakat tersedia
7. Harga tinggi
8. Tidak tersedia keamanan
Judul:

abas/2005 21
Poin II Poin III Poin IV





TERSEDIA
KEBUTUHAN
MASYARAKAT
TERCIPTA
PASAR
NYAMAN
TERSEDIA
PERATURAN
RETRIBUSI
HARGA
TERJANGKAU
TERCIPTA
KONDISI PASAR
TRADISIONAL
YANG
MENYENANGKAN
DI DESA KEBON
KOSONG
TERSEDIA
JALAN LUAS
DAN BAGUS
TERSEDIA
PETUGAS
KEAMANAN
TERSEDIA SARANA
ANGKUT SAMPAH
DAN PETUGAS
TERSEDIA
LAPAK
MEMBELI
ALAT ANGKUT
MENGADAKAN
TPS/TPA
MENGANGKAT
PERSONEL/PE
TUGAS
BAGIAN
PERLENGKAPA
N
BAGIAN
KEUANGAN
PERUSAHAAN
DAERAH
PASAR
SH1
SH2
SH3
S1
S2
S3
P6 P7 P8
P5 P1
P4 P3 P2
abas/2005 22
TERIMA KASIH

You might also like