You are on page 1of 4

PENTINGNYA AKREDITASI LABORATORIUM UJI

Latar Belakang
Di era perdagangan global dewasa ini tuntutan terhadap mutu produk kayu olahan untuk
tujuan ekspor, seperti kayu lapis, kayu gergajian dan produk panel kayu lainnya, semakin
nyata. Tuntutan tersebut bentuknya bahkan tidak lagi memerlukan pembuktian yang hanya
didasarkan pada bentuk fisik barang, melainkan juga berdasarkan dokumen resmi yang
menyertainya. Dokumen yang menerangkan bahwa barang tersebut telah memenuhi
persyaratan mutu yang ditetapkan, agar dapat diakui, harus dikeluarkan oleh laboratorium
penguji yang terakreditasi. Di sinilah keberadaan laboratorium penguji terakreditasi
menjadi semakin penting peranannya, karena laboratorium tersebutlah yang memiliki core
competency untuk memberikan pengakuan atas mutu suatu barang berdasarkan uji yang
dilakukannya.
Kenyataan itulah mungkin yang mendorong Gubernur Riau mengajukan permintaan kepada
Direktur Pengawasan dan Pengendalian Mutu arang, Dirjen Perdagangan !uar "egeri
Depperindag agar alai Penguji Mutu arang #PM$ Dinas Depperindag Propinsi Riau dapat
ditunjuk sebagai !aboratorium Penguji Kadar %ir Kayu &lahan untuk ekspor, sebagaimana
dibahas dalam pertemuan yang diadakan oleh Deperindag tanggal ' (uni )**+.
Dengan demikian, sudah semestinya Departemen Kehutanan berada pada pilihan untuk
segera mendorong akreditasi laboratorium pengujian yang dimilikinya agar dapat memenuhi
tuntutan pasar. Persyaratan mutu yang pengujiannya telah menjadi tuntutan pasar tersebut
tentunya tidak hanya terbatas pada uji kadar air, namun akan berkembang sesuai dengan
persyaratan mutu produk kayu olahan dan hasil hutan lainnya yang menjadi obyek
perdagangan.
!aboratorium yang berada di bawah binaan Departemen Kehutanan se,ara umum terbagi
menjadi laboratorium pengujian bidang hasil hutan kayu dan bukan kayu, benih dan bibit
tanaman kehutanan, tanah dan kualitas air serta lingkungan. ahkan laboratorium tertentu
memiliki bidang pengujian yang lebih spesifik, seperti pengujian kayu lapis dan kayu
lamina. Khusus untuk laboratorium hasil hutan, se,ara spesifik memiliki kapasitas untuk
melakukan berbagai pengujian terhadap persyaratan mutu produk kayu olahan seperti
penentuan kadar air, uji emisi formaldehyde, dan uji fisis-mekanis kayu lainnya.
.al tersebut bukan hanya karena laboratorium-laboratorium pengujian hasil hutan memiliki
sarana-prasarana yang memadai, namun juga didukung oleh sumberdaya manusia yang
kompeten di bidangnya. "amun demikian, disayangkan sekali bahwa sampai saat ini belum
ada laboratorium uji yang dimiliki Departemen Kehutanan tersebut yang sudah
mendapatkan akreditasi dari Komite %kreditasi "asional #K%"$. Padahal, kalau kita melihat
tuntutan di tingkatan pengguna saat ini, keberadaan laboratorium penguji terakreditasi
sudah menjadi kebutuhan tak terpisahkan dari komponen mutu barang yang diperjual-
belikan.

agaimana Prosedur %kreditasi !aboratorium/
Dalam 0istem 0tandardisasi "asional, lembaga yang berwenang untuk melakukan akreditasi
terhadap laboratorium penguji dan kalibrasi adalah Komite %kreditasi "asional #K%"$.
0istem dan pelaksanaan akreditasi laboratorium ini diatur dalam pedoman yang diterbitkan
oleh adan 0tandardisasi "asional #0"$, yaitu Pedoman 0" 1)2-1333 mengenai 45nformasi
singkat tentang K%" dan sistem akreditasi laboratorium6 dan Pedoman 0" 117-1333
#50&859: Guide ;'< 1332$ mengenai 40istem akreditasi laboratorium kalibrasi dan
laboratorium penguji - Persyaratan umum untuk pelaksanaan dan pengakuan6.
"amun demikian, sebagai informasi awal kami berusaha menyajikan prosedur akreditasi
laboratorium penguji dan kalibrasi #www.bsn.or.id8K%"8prosedurlab=li.asp$ sebagai
berikut<
1. !aboratorium disarankan untuk mempelajari kriteria akreditasi dibawah ini lebih
mendalam.
- Prosedur akreditasi
- >ormulir permohonan #>R *1.*1 dan >R *1.*)$
- Persyaratan akreditasi #0"5 13-17*);-)***$ dapat diperoleh di Pusat 5nformasi dan
Dokumentasi 0" e-mail <dokinfo?bsn.or.id
- Kebijakan K%"
). %pabila laboratorium berminat untuk diakreditasi, maka laboratorium menyerahkan
surat permohonan dengan dilampiri dokumen sebagai berikut<
- Panduan Mutu laboratorium dengan status terkendali
- >ormulir permohonan #>R *1.*1 dan >R *1.*)$ yang telah diisi dan dokumen
lainnya yang dipersyaratkan
- >oto,opy legalitas hukum berdirinya laboratorium8perusahaan dan surat
keterangan keberadaan laboratorium apabila laboratorium merupakan bagian
dari suatu perusahaan
2. 0ekretariat K%" menge@aluasi kelengkapan semua dokumen dan apabila belum
lengkap, 0ekretariat K%" meminta laboratorium untuk melengkapinya.
+. ila laboratorium memerlukan, K%" dapat memberikan penilaian awal #pra asesmen$
dengan mengirimkan satu orang %sesor Kepala yang ditunjuk oleh 9ksekutif 0enior
dengan biaya seperti pada struktur biaya yang ada.
+.1 !aporan pra asesmen #>R.*1.A)$ dibuat oleh %sesor dan diserahkan kepada
9ksekutif 0enior paling lambat 1* #sepuluh$ hari setelah penilaian awal
dilakukan.
+.) ila hasil penilaian awal dinilai ,ukup maka dilanjutkan dengan prosedur
selanjutnya seperti pada butir 7. Tetapi bila hasil penilaian awal dinilai kurang
baik maka laboratorium diminta oleh 9ksekutif 0enior untuk memperbaiki dan
hasilnya dikirim ke 0ekretariat K%" untuk di@erifikasi, dan selanjutnya
ditindaklanjuti seperti butir 7.
;. 9ksekutif 0enior menetapkan tim penilai #asesmen$, yang disesuaikan antara
kompetensi %sesor dengan lingkup pengujian8kalibrasi yang akan diakreditasi.
9ksekutif 0enior meminta persetujuan dari laboratorium pemohon atas keanggotaan
tim penilai dan tanggal penilaian. %pabila laboratorium tidak setuju dengan tim
penilai dan atau tanggal penilaian, laboratorium dapat menyatakan keberatan dengan
argumentasi yang kuat dan K%" akan mengatur kembali tim penilai dan atau jadwal
penilaian.
A. 0ebelum melakukan e@aluasi terhadap sebuah laboratorium, %sesor Kepala akan
melakukan audit ke,ukupan terhadap Panduan Mutu laboratorium dan melaporkan
hasil audit ke,ukupan menggunakan form >R.*1.*3.
A.1 (ika Panduan Mutu belum men,akup seluruh elemen Pedoman 0"5 13-17*);-
)***, Panduan Mutu tersebut dikembalikan oleh 0ekretariat K%" ke
laboratorium pemohon guna penyempurnaan.
A.) (ika Panduan Mutu telah memenuhi persyaratan Pedoman 0"5 13-17*);-)***
maka akan dilakukan asesmen lapangan.
7. %sesmen lapangan terhadap kemampuan teknis dan penerapan sistem mutu suatu
laboratorium dilakukan oleh Tim %sesor yang ditunjuk oleh K%".
Ketua Tim %sesor membuat laporan awal penilaian yang telah dilakukan
dan harus diserahkan ke 0ekretariat K%" paling lambat 1* #sepuluh$
hari setelah penilaian.
!aporan awal penilaian tersebut berupa <
- :opy #salinan$ dokumen laporan ketidaksesuaian #>R.*1.*+$
- :opy #salinan$ dokumen laporan ringkas #>R.*1.*+.1$
- :opy #salinan$ dokumen buku harian asesor #>R.*1.;+$
- Dokumen asli daftar hadir pertemuan pembukaan dan penutupan
#>R.*1.;'$
- Dokumen asli tinjauan kinerja %sesor #>R.*1.)*$
7.1 ila dalam laporan penilaian ternyata terdapat temuan ketidaksesuaian dengan
jenis dan jumlah yang masih dapat ditolerir, maka 9ksekutif 0enior meminta
kepada laboratorium untuk memperbaiki ketidaksesuaian. Tetapi bila jumlah
dan jenis ketidaksesuaian sangat berat maka K%" dapat memutuskan untuk
menunda akreditasi dan proses selanjutnya dimulai dari proses awal.
7.) !aboratorium menyerahkan ke 0ekretariat K%" dokumen asli laporan
ketidaksesuaian #>R.*1.*+$ dan laporan ringkas #>R.*1.*+.1$ yang telah
dilengkapi dengan ren,ana tindakan perbaikan yang akan dilakukan ke
0ekretariat K%" tidak lebih dari 1 #satu$ bulan sejak tanggal penilaian.
7.2 Bntuk ketidaksesuaian yang dapat ditolerir maka hasil perbaikan ketidaksesuaian
yang dilakukan oleh laboratorium segera dikirim ke K%" tidak lebih dari 2 #tiga$
bulan sejak tanggal penilaian dan sesuai dengan waktu yang telah disepakati
antara pihak laboratorium dan %sesor. Dalam keadaan tertentu batas waktu
tindakan perbaikan dapat diperpanjang maksimal A #enam$ bulan sejak tanggal
penilaian setelah mendapatkan persetujuan dari K%".
7.+ Tindakan perbaikan tersebut selanjutnya diberikan kepada Tim %sesor untuk
di@erifikasi. Cerifikasi oleh Tim %sesor terhadap tindakan perbaikan dilakukan
tidak lebih dari 1* #sepuluh$ hari sejak tindakan perbaikan diserahkan ke K%".
7.; 0etelah menyelesaikan @erifikasi tindakan perbaikan %sesor Kepala menyerahkan
laporan penilaian yang terdiri dari<
- .asil @erifikasi tindakan perbaikan #>R.*1.2;$
- !aporan asesmen #>R.*1.*;$
- !ingkup akreditasi yang direkomendasikan oleh Tim %sesor #>R.*1.A1a 8
>R.*1.A1b$
- 0emua dokumen terkait yang dipinjamkan oleh 0ekretariat K%"
'. 9ksekutif 0enior menetapkan anggota Panitia Teknis untuk melakukan pengkajian
terhadap laporan yang dibuat oleh tim penilai.
'.1 Panitia Teknis membuat laporan atas kajian laporan penilaian yang dilengkapi
dengan rekomendasi dan diajukan ke K%".
'.) ila laporan kajian tidak merekomendasi akreditasi, maka 9ksekutif 0enior
menginformasikan kepada laboratorium untuk dilakukan tindakan perbaikan
lebih lanjut dengan8tanpa @erifikasi lapangan oleh %sesor. Tindakan perbaikan
yang telah di@erifikasi %sesor selanjutnya dilakukan pengkajian kembali oleh
Panitia Teknis.
3. !aporan Panitia Teknis yang merekomendasi akreditasi akan diteruskan oleh 9ksekutif
0enior ke dalam Rapat Dewan Pengarah K%".
3.1 Dewan Pengarah K%" memberikan rekomendasi kepada Tim Manajemen untuk
pemberian akreditasi kepada laboratorium pemohon yang telah memenuhi
kriteria akreditasi.
3.) %pabila Dewan Pengarah K%" tidak memberikan rekomendasi maka laporan
Panitia Teknis akan diberikan kepada 9ksekutif 0enior untuk dilakukan
pengkajian ulang terhadap proses penilaian tersebut.
1*. erdasarkan rekomendasi Dewan Pengarah K%", Tim Manajemen K%" memutuskan
untuk memberikan akreditasi dan bila ternyata masih ada permasalahan yang serius
maka rekomendasi Dewan Pengarah K%" dikembalikan lagi kepada Dewan Pengarah
K%" untuk dipertimbangkan kembali.
Ketua K%" menandatangani sertifikat akreditasi, dan 0ekretariat K%" akan menyerahkannya
dengan ,ara melalui pos ter,atat, diterima langsung di 0ekretariat K%" atau diserahkan
melalui upa,ara #bila dikehendaki$. D5RME

You might also like