You are on page 1of 31

BAB I

PENDAHULUAN
Tiga penyebab utama kematian ibu dalam bidang obstetri adalah:
pendarahan 45%, infeksi 15%, dan preeklampsia 13%. Sisanya terbagi atas partus
macet, abortus yang tidak aman, dan penyebab tidak langsung lainnya. alam
per!alanannya, berkat kema!uan dalam bidang anestesia, teknik operasi,
pemberian cairan infus dan transfusi, dan peranan antibiotik yang semakin
meningkat, maka penyebab kematian ibu karena pendarahan dan infeksi dapat
diturunkan secara nyata. Sebaliknya pada penderita preeklampsia, karena
ketidaktahuan dan sering terlambat mencari pertolongan setelah ge!ala klinis
berkembang men!adi preeklampsia berat dengan segala komplikasinya, angka
kematian ibu bersalin belum dapat diturunkan.
1
"ada ibu hamil dikatakan ter!adi preeklampsia apabila di!umpai tekanan
darah # 14$%&$ mm'g setelah kehamilan ($ minggu disertai dengan proteinuria #
3$$ mg%(4 !am atau pemeriksaan dengan dipstick # 1). alam pengelolaan klinis,
preeklampsia dibagi men!adi preeklampsia ringan, preeklampsia berat, impending
eklampsia, dan eklampsia. isebut impending eklampsia apabila pada penderita
ditemukan keluhan seperti nyeri epigastrium, nyeri kepala, gangguan *isual,
muntah+muntah, nyeri epigastrium dan tekanan darah naik secara progresif.
(
,mpending eklampsia merupakan masalah yang serius dalam kehamilan
karena komplikasi+komplikasi yang dapat timbul baik pada ibu maupun pada
!anin. -omplikasi pada ibu antara lain gagal gin!al akibat nekrosis tubuler akut,
nekrosis kortikal akut, gagal !antung, edema paru, trombositopenia, ,., dan
cerebrovascular accident. Sedangkan komplikasi pada !anin antara lain
prematuritas ekstrem, intrauterine growth retardation /,0123, abruptio plasenta,
dan asfiksia perinatal. 4leh karena itu dibutuhkan penanganan secara cepat dan
tepat apabila di!umpai kasus kehamilan dengan impending eklampsia.
3
1
(
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
1,2
"reeklampsia atau sering !uga disebut toksemia gra*idarum adalah suatu
kondisi yang bisa dialami oleh setiap 5anita hamil. "reeklampsia adalah
kumpulan ge!ala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang
terdiri dari trias : hipertensi, proteinuri, dan edema.
"re eklampsia adalah sekumpulan ge!ala yang timbul pada 5anita hamil,
bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, ada atau tidak ada edema dan
proteinuri tetapi tidak menun!ukkan tanda+tanda kelainan *askuler atau hipertensi
sebelumnya, sedangkan ge!alanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur ($
minggu atau lebih.
2.2 Etiologi
1,2,4,7,9
6tiologi penyakit ini sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. 7anyak
teori+teori dikemukakan oleh para ahli yang mencoba menerangkan penyebabnya.
4leh karena itu disebut 8penyakit teori9 namun belum ada memberikan !a5aban
yang memuaskan.
i ,ndonesia, setelah perdarahan dan infeksi, preeklampsia masih
merupakan sebab utama kematian ibu, dan sebab kematian perinatal yang tinggi.
4leh karena itu diagnosis dini preeklampsia yang merupakan tingkat pendahuluan
eklampsia, serta penanganannya perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan
angka kematian ibu dan anak.
"enyebab preeklampsia sampai sekarang belum diketahui. Tetapi ada teori
yang dapat men!elaskan tentang penyebab preeklamsia, yaitu :
a. 7ertambahnya frekuensi pada primigra*iditas, kehamilan ganda,
hidramnion, dan mola hidatidosa.
b. 7ertambahnya frekuensi yang makin tuanya kehamilan.
c. apat ter!adinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian !anin
dalam uterus.
d. Timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, ke!ang dan koma.
3
7eberapa teori yang mengatakan bah5a perkiraan etiologi dari kelainan
tersebut sehingga kelainan ini sering dikenal sebagai the diseases of theory.
:dapun teori+teori tersebut antara lain :
a. Teori kelainan *askularisasi plasenta
b. Teori iskemia plasenta, radikal bebas, dan disfungsi endotel
c. "eroksida lemak sebagai oksidan pada hipertensi dalam kehamilan
d. isfungsi sel endotel
e. Teori intoleransi imunologis antara ibu dan !anin
f. Teori adaptasi kardio*askular
g. Teori genetic
h. Teori defisiensi gi;i
i. Teori stimulus inflamasi.
2.. E!i"e#iologi
1,$,7
i negara+negara sedang berkembang, angka kematian ibu !auh lebih
tinggi. i :frika sub+Sahara, angka kematian ibu rata+rata <$$ per 1$$.$$$
kelahiran hidup= di :sia selatan, 5$$ per 1$$.$$$ per kelahiran= di :sia Tenggara
dan :merika >atin 3$$ per 1$$.$$$ kelahiran hidup. 7eberapa negara ma!u telah
menerbitkan hasil penyelidikan konfidensial atas kematian ibu setiap 3 tahun,
dengan menganalisa sebab+sebab kematian ibu dan dibuat saran+saran untuk
mencegah kematian yang ter!adi, ini telah diterbitkan di ,nggris se!ak 1&5( dan di
:ustralia se!ak 1&<5. "ada tahun 1&&$, diterbitkan sebuah laporan yang
menganalisis semua kematian ibu yang ter!adi di :merika Serikat yang ter!adi
antara tahun 1&?& dan 1&@<. Studi dari ketiga laporan tersebut menun!ukkan
bah5a penyebab kematian ibu sama pada ketiga negara tersebut.
Aortalitas dan morbiditas pada 5anita hamil dan bersalin adalah masalah
besar di negara berkembang. i negara miskin, sekitar (5+5$% kematian 5anita
subur usia disebabkan berkaitan dengan hal kehamilan. -ematian saat melahirkan
biasanya men!adi faktor utama mortalitas 5anita muda pada masa puncak
produktifitasnya. Tahun 1&&<, B'4 memperkirakan lebih dari 5@5.$$$ ibu per
tahunnya meninggal saat hamil atau persalinan.
4
ari beberapa kepustakaan lain frekuensi penderita preeclampsia berkisar
3% + 1$ %, hasil penelitian 6r5ati dkk /1&&43 di "adang didapatkan ke!adian
preeklampsia berat 4,3( % dan eklampsia $,@& % dengan !umlah kematian
perinatal 1,$@%.
2.4. Kl%sifi&%si
2,4,$
"reeklampsia dibagi men!adi ( golongan, yaitu :
a. "reeklampsia ringan
Tekanan darah 14$%&$ mm'g yang diukur pada posisi terlentang=
atau kenaikan sistolik 3$ mm'g= atau kenaikan tekanan diastolik
15 mm'g.
.ara pengukuran sekurang+kurangnya pada dua kali pemeriksaan
dengan !arak periksa 1 !am, sebaiknya < !am.
4edem umum, kaki, !ari tangan dan muka, atau kenaikan berat badan
1 kg per minggu.
"roteinuria kuantitatif $,3 gram%liter= kualitatif 1) atau () pada urin
kateter atau mid stream.
b. "reeklampsia berat
efinisi: preeklamsi dengan tekanan darah sistolik # 1<$ mm'g dan
tekanan darah diastolik #11$ mm'g disertai proteinuria lebih dari 5
gram%(4 !am.
ibagi men!adi:
+ "reeklamsia berat dengan impending eklampsia
+ "reeklamsia berat tanpa impending eklampsia
"re eklampsia digolongkan berat bila terdapat satu atau lebih ge!ala:
a. Tekanan sistole 1<$ mm'g atau lebih, atau tekanan diastole 11$
mm'g atau lebih dan tidak turun 5alaupun sudah men!alani
pera5atan di 2S dan tirah baring
b. "roteinuria 5 gr atau lebih per !umlah urin selama (4 !am atau )4
dipstik
5
c. 4liguria, air kencing kurang dari 5$$ cc dalam (4 !am.
d. -enaikan kreatinin serum
e. 1angguan *isus dan serebral= penurunan kesadaran, nyeri kepala, dan
pandangan kabur
f. Cyeri di daerah epigastrium dan nyeri kuadran atas kanan abdomen
karena teregangnya kapsula 1lisson
g. Ter!adi oedema paru+paru dan sianosis
h. 'emolisis mikroangiopatik
i. Ter!adi gangguan fungsi hepar peningkatan S14T dan S1"T
!. "ertumbuhan !anin terhambat
k. Trombositopenia berat /D 1$$.$$$ sel%mm33 atau penurunan trombosit
dengan cepat
l. Sindroma '6>>".
Aenurut 4rgani;ation 1estosis, impending eklampsia adalah ge!ala+ge!ala
oedema, protenuria, hipertensi disertai ge!ala subyektif dan obyektif. 1e!ala
subyektif antara lain, nyeri kepala, gangguan *isual, muntah+muntah dan nyeri
epigastrium. Sedangkan ge!ala obyektif antara lain tekanan darah naik secara
progresif.
2.$
Di%gnosis
,1',(
iagnosis gangguan hipertensi yang men!adi penyulit kehamilan.
Hi!e)tensi gest%sion%l
o T E 14$%&$ mm'g untuk pertama kali selama kehamilan
o Tidak ada proteinuria
o T kembali normal setelah D1( minggu postpartum.
o iagnosis akhir hanya dapat dibuat postpartum
o Aungkin memperlihatkan tanda+tanda lain preeklamsi, misalnya
nyeri epigastrium atau trombositopenia
P)ee&l%#si%
-riteria minimum
<
T E 14$%&$ mm'g setelah gestasi ($ minggu
"roteinuria E 3$$mg%(4 !am atau E )1 pada dipstik
"eningkatan kepastian preeklamsi
T E 1<$%1$$ mm'g
"roteinuria E $,(g%(4 !am atau E )( pada dipstik
-reatinin serum E 1,( mg%dl kecuali apabila telah diketahui
meningkat sebelumnya
Trombosit D1$$.$$$%mm
3

'emolisis mikroangiopati />' meningkat3
S1"T /:>T3 atau S14T /:ST3 meningkat
Cyeri kepala menetap atau gangguan serebrum atau penglihatan
lainnya
Cyeri epigastrium menetap
E&l%#!si%
-e!ang yang tidak disebabkan oleh hal lain pada seorang 5anita
dengan preklamsia.
"reeklamsia pada hipertensi kronik.
"roteinuria a5itan baru E 3$$ mg%(4 !am pada 5anita pengidap
hipertensi tetapi tanpa proteinuria sebelum gestasi ($ minggu.
Ter!adi peningkatan proteinuria atau tekanan darah atau hitung
trombosit D 1$$.$$$ %mm
3
secara mendadak pada 5anita dengan
hipertensi dan proteinuria sebelum gestasi ($ minggu.
Hi!e)tensi &)oni&
T #14$%&$ mm'g sebelum kehamilan atau didiagnosis sebelum
gestasi ($ minggu
'ipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah gestasi ($
minggu dan menetap setelah 1( minggu postpartum.
?
iagnosis dari preeklamsia berat dapat ditentukan secara klinis maupun
laboratorium.
Klinis :
+ Cyeri epigastrik
+ 1angguan penglihatan
+ Sakit kepala yang tidak respon terhadap terapi kon*ensional
+ Terdapat ,012
+ Sianosis, edema pulmo
+ Tekanan darah sistolik #1<$ mm'g atau # 11$ mm'g untuk tekanan
darah diastolik /minimal diperiksa dua kali dengan selang 5aktu < !am3
+ 4liguria /D 4$$ ml selama (4 !am3
L%*o)%to)i+# ,
+ "roteinuria /(,$ gram%(4 !am atau E )( pada dipstik3
+ Trombositopenia /D1$$.$$$%mm33
+ .reatinin serum E1,( mg%dl kecuali apabila diketahui telah meningkat
sebelumnya
+ 'emolisis mikroangiopatik />' meningkat3
+ "eningkatan >FT /S14T,S1"T3
2.(
Pen%t%l%&s%n%%n
4,7,-
"rinsip penatalaksanaan preeklamsia berat adalah mencegah timbulnya ke!ang,
mengendalikan hipertensi guna mencegah perdarahan intrakranial serta kerusakan
dari organ+organ *ital dan melahirkan bayi dengan selamat. "ada preeklamsia berat,
penundaan merupakan tindakan yang salah. -arena preeklamsia sendiri bisa
membunuh !anin.
"enatalaksanaan yang dapat dilakukan adalah pera5atan aktif dan pera5atan
konser*atif.
%. Pe)%.%t%n %&tif, yang berarti
kehamilan segera diakhiri.
@
In"i&%si :
7ila didapatkan satu atau lebih dari keadaan berikut ini
13. ,bu :
a3. -ehamilan lebih dari 3? minggu
b3. :danya tanda+tanda ter!adinya impending eklampsia
c3. -egagalan terapi pada pera5atan konser*atif.
(3. Ganin :
a3. :danya tanda+tanda ga5at !anin
b3. :danya tanda+tanda pertumbuhan !anin terhambat.
33. >aboratorium :
:danya sindroma '6>>" .
Pengo*%t%n /e"i&%#entos%
13. ,nfus 5% yang tiap liternya diselingi dengan larutan 2> 5$$ cc
/<$+1(5 cc%!am3
(3. iet cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam.
33. "emberian obat : AgS4
4
.
osis a5al @g /($ ml 4$%3 ,ntramuskular: 4g bokong kanan dan
4g bokong kiri.
osis ulangan tiap < !am 1$ ml AgS44 4$% ,ntramuskular.
43 :ntihipertensi: nifedipin 1$ mg
53. "enggunaan kortikosteroid direkomendasikan pada semua 5anita
usia kehamilan (4+34 minggu yang berisiko melahirkan prematur,
termasuk pasien dengan "67. "reeklampsia sendiri merupakan
penyebab H15% dari seluruh kelahiran prematur. 7anias dkk dan
7o5en dkk melaporkan ter!adi peningkatan insidens respiratory
distress syndrome /2S3 pada bayi yang lahir dari ibu yang
menderita hipertensi dalam kehamilan.
alam lebih dari dua dekade, kortikosteroid telah diberikan pada
masa antenatal dengan maksud mengurangi komplikasi, terutama
2S, pada bayi prematur. :pabila dilihat dari lamanya inter*al
5aktu mulai saat pemberian steroid sampai kelahiran, tampak
&
bah5a pemberian steroid antenatal pada kehamilan 3$+34 minggu
dengan inter*al antara (4 !am sampai dengan tu!uh hari
menurunkan insiden 2S. Gadi steroid harus diberikan paling
tidak (4 !am sebelum ter!adi kelahiran agar terlihat manfaatnya
terhadap pematangan paru !anin. "emberian steroid setelah lahir
tidak bermanfaat karena kerusakan telah ter!adi sebelum steroid
beker!a. Cational ,nstitutes of 'ealth /C,'3 merekomendasikan:
+ Semua 5anita hamil dengan kehamilan antara (4I34 minggu
yang dalam persalinan prematur mengancam merupakan
kandidat untuk pemberian kortikosteroid antenatal dosis
tunggal.
+ -ortikosteroid yang dian!urkan adalah betametason 1( mg
sebanyak dua dosis dengan selang 5aktu (4 !am atau
deksametason < mg sebanyak 4 dosis intramuskular dengan
inter*al 1( !am.
+ -euntungan optimal dicapai (4 !am setelah dosis inisial dan
berlangsung selama tu!uh hari.
Pengo*%t%n o*stet)i&
0%)% !eng%&1i)%n &e1%#il%n2!e)s%lin%n,
1. 7elum inpartu:
%. ,nduksi persalinan
+ :mniotomi
+ rip oksitosin dengan syarat skor 7ishop 5
*. Sectio .esaria bila:
+ Syarat drip oksitosin tidak terpenuhi
+ 1( !am se!ak drip oksitosin belum masuk fase aktif
+ "ada primipara cenderung Sectio Sesaria
(. ,npartu
1$
a. -ala , :
Fase laten tunggu < !am apabila tetap fase laten maka
lakukan Sectio Sesaria
Fase aktif: + amniotomi
+Tetes pitosin < !am apabila pembukaan tidak
lengkap lakukan Sectio Sesaria
b. -ala ,, : Tindakan dipercepat sesuai dengan syarat yang
dipenuhi.
*. Pengelol%%n Konse)3%tif, yang berarti kehamilan tetap
dipertahankan
In"i&%si
-ehamilan kurang bulan /D 3? minggu3 tanpa disertai tanda+tanda
impending eklamsi dengan keadaan !anin baik.
/e"i&%#entos%
+ Sama dengan pera5atan medisinal pada pengelolaan secara aktif.
'anya dosis a5al AgS44 tidak diberikan i.*. cukup i.m. sa!a
/AgS4
4
4$% @ gr i.m.3.
+ "enggunaan obat antihipertensi pada preeklamsia berat
diperlukan karena dengan menurunkan tekanan darah
kemungkinan ke!ang dan apopleksia serebri men!adi lebih kecil.
Camun, dari penggunaan obat+obat antihipertensi !angan sampai
mengganggu perfusi uteropalcental. 4:' yang dapat digunakan
adalah nifedipin 1$ mg. Setelah 1 !am, !ika tekanan darah masih
tinggi dapat diberikan nifedipin ulangan 1$ mg dengan inter*al
satu !am, dua !am, atau tiga !am sesuai kebutuhan.
+ :pabila terdapat oligouria, sebaiknya penderita diberi glukosa ($
% secara intra*ena. 4bat diuretika tidak diberikan secara rutin.

2.7
P)ognosis

11
"rognosis "67 dan eklampsia dikatakan !elek karena kematian ibu antara
&,@ I ($,5%, sedangkan kematian bayi lebih tinggi lagi, yaitu 4(,( I 4@,&%.
-ematian ini disebabkan karena kurang sempurnanya penga5asan antenatal,
disamping itu penderita eklampsia biasanya sering terlambat mendapat
pertolongan. -ematian ibu biasanya karena perdarahan otak, decompensatio
cordis, oedem paru, payah gin!al dan aspirasi cairan lambung. Sebab kematian
bayi karena prematuritas dan hipoksia intra uterin.

BAB III
1(
LAP45AN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Co. 2ekam Aedik :
Tanggal Aasuk : ? Guni ($14 "ukul 11.$$ B,7
Cama "asien : Cy. -
0mur : 3& tahun
:gama : ,slam
"endidikan : S1
"eker!aan : ,2T
Cama Suami : Tn. A
0mur : 4? tahun
:gama : ,slam
"endidikan : S
"eker!aan : 7uruh
:lamat : >orong :mal Setia ,, 0lu "alembang
:namnesis dan pemeriksaan fisik dilakukan pada $? Guni ($14 pukul 14.$$ B,7.
ANA/NESIS
1. Kel+1%n Ut%#%
4s datang untuk kontrol kehamilan dengan darah tinggi.
2. 5i.%6%t Pe)7%l%n%n Pen6%&it
13"(:$, usia 3& tahun hamil 33+34 minggu datang untuk kontrol kehamilan
dengan darah tinggi didapatkan tekanan darah 1@$%1($ mm'g. ( minggu yang
lalu 4s dira5at di 2S0 "alembang 7:2, karena tekanan darah 1<$%&$
mm'g, tekanan darah 4s tinggi se!ak usia kehamilan (4 minggu. Saat ini 4s
belum merasakan perut mules, keluar air+air /+3, gerak !anin /)3 masih
dirasakan, keluar lendir darah /+3, nyeri depan kepala /+3, pandangan kabur /+3,
mual /+3, muntah /+3, nyeri ulu hati /+3, ke!ang /+3, bengkak pada kaki /)3. 7:7
dan 7:- tidak ada kelainan. 2i5ayat Sectio sesaria (J dan 4s mengaku pada
saat hamil anak kedua mengalami hipertensi dan ter!adi ke!ang pada usia
kehamilan @ bulan.
13
. 5i.%6%t Pen6%&it D%1+l+
4s mengaku menderita hipertensi se!ak melahirkan anak kedua dengan tekanan
darah 14$%1$$ mm'g.
4. 5i.%6%t Pen6%&it Kel+%)g%
4s mengakut ada anggota keluarga yang menderita penyakit !antung,
hipertensi dan diabetes mellitus.
$. 5i.%6%t H%i"
0sia menarche : 11 tahun
Siklus haid : tidak teratur
>ama haid : 3 hari
Cyeri haid : /+3
'"'T : 1?+1$+($13
T" : (4+$?+($14
(. 5i.%6%t Pe)ni&%1%n
>ama pernikahan : 13 tahun
0sia 5aktu nikah , : (? tahun
7. 5i.%6%t Kont)%se!si
Suntik -7 3 bulan
-. 5i.%6%t AN0
ilakukan 4 kali di 2S .haritas "alembang dan ( kali di 2S0 "alembang
7:2,
9. 5i.%6%t Pe)s%lin%n
No. Te#!%t Penolong T%1+n Ate)# 0%)% Jenis Ke%"%%n
14
Be)s%lin Pe)s%lin%n Kel%#in
1. 2S
.haritas
Sp. 41 ($$( Ka S. "r 'idup
(. 2S
.haritas
Sp.41 ($$@ 3(
mgg
S. >k 'idup 3 hari
3. Saat ini
PE/E5IKSAAN 8ISIK
1. St%t+s 9ene)%lis
a. -eadaan 0mum : baik
b. -esadaran : compos mentis
c. Tanda Lital :
+ Tekanan darah : 1&$%11$ mm'g
+ Cadi : @@ J%menit
+ "ernapasan : (4 J%menit
+ Suhu : 3<,<
$
.
d. Tinggi 7adan : 15& cm
e. 7erat 7adan : <& kg
f. -epala :
+ Aata : kon!ungti*a tidak anemis, sklera tidak ikterik
g. >eher : pembesaran tiroid /+3
h. Thoraks : !antung dan paru dalam batas normal
i. :bdomen : status obstetrik
!. 1enitalia : status obstetrik
k. 6kstremitas : edema tungkai /)%)3, refleks patella /)%)3
2. St%t+s 4*stet)i
a. "emeriksaan >uar
+ >1: TF0 (3 cm, teraba bokong
15
+ >(: >etak meman!ang yaitu punggung disebelah kiri
+ >3: 7agian terba5ah yaitu kepala
+ >4: -on*ergen, belum masuk ":"
+ 'is belum ada
+ GG: 15$J%menit
+ T7G : TF0+11J155
: (3+11J155
:1@<$
b. "emeriksaan alam /Laginal Toucher3
Tidak dilakukan
DIA9N4SIS
13"(:$ hamil 33+34 minggu belum inpartu dengan impending eklampsia Ganin
Tunggal 'idup "resentasi kepala
5EN0ANA TE5API
1. "ro A2S
(. 4bser*asi -eadaan 0mum dan Tanda Lital
3. 4bser*asi GG
4. ,LF 5% ) AgS44 4$% gtt MM%menit
5. ,n!eksi .efotaJime ,L 3 J 1 gr, skin test terlebih dahulu.
<. eJametasone 3J( gr ,L
?. -ateter menetap
@. "eriksa >aboratorium : arah rutin, 0rin rutin dan -imia darah
&. 2encana SST" tanggal $& Guni ($14
HASIL LAB45AT45IU/ P5E:4PE5ATI8
D%)%1 5+tin
1. 'b : 14, 4 g%dl Cilai Cormal : " : 1(+14 g%dl
1<
(. >eukosit : ?.($$ % ul Cilai Cormal : 5.$$$+1$.$$$ % ul
3. Trombosit : 1@?.$$$ Cilai Cormal : 15$.$$$+4$$.$$$ % ul
4. 'ematokrit : 41% Cilai Cormal : " : 3?+43%
5. iffcount : $%(%1%5@%35%4 Cilai normal : $+1% % 1+3% % (+<% % 5$+
?$% % ($+4$% % (+@%
<. 1olongan darah: 7
?. 2hesus : /)3
@. Baktu perdarahan : ( menit Cilai Cormal : 1+< menit
&. Baktu pembekuan : 1( menit Cilai Cormal : 1$+15 menit
U)ine 5+tin
1. Barna : kuning
(. -e!ernihan : agak keruh
3. p' : <,5 Cilai Cormal : 4,5+@
4. 7erat !enis : 1, $3$ Cilai Cormal : 1,$$3+1,$3$
5. 1lukosa : negati*e Cilai Cormal : Cegati*e
<. P)otein , ;2 Nil%i No)#%l , Neg%ti3e
?. 7ilirubin : negati*e Cilai Cormal : Cegati*e
@. 0robilinogen : positif Cilai Cormal : "ositi*e
&. arah : )( Cilai Cormal : Cegati*e
1$. Citrit : negati*e Cilai Cormal : Cegati*e
11. -eton : negati*e Cilai Cormal : Cegati*e
1(. Sedimen : +eritrosit : (+3 Cilai Cormal : D 3 % lpb
+>eukosit : (+3 Cilai Cormal : D 5 % lpb
+epitel : positif
+silinder : negatif
+kristal : negati*e
Ki#i% D%)%1
1lukosa se5aktu : 1$$ mg%dl Cilai normal: D1@$ mg%dl
S94T , $ U2l Nil%i no)#%l, <1 #g2"l
1?
S9PT , $ U2l Nil%i no)#%l, <1 #g2"l
0reum : 31 mg%dl Cilai normal: ($+4$ mg%dl
-reatinin : $,?( mg%dl Cilai normal: $,<+1,1 mg%dl
0ric :cid : ?,1@ mg%dl Cilai normal: (,4+5,? mg%dl
Ca : 14< mmol%dl Cilai normal: 135+155 mmol%dl
- : 3,(( mmol%dl Cilai normal: 3,<+<,5 mmol%dl
L%!o)%n Pe#*e"%1%n
Cama : Cy. -.
Genis -elamin : "erempuan
0mur : 3& tahun
"a*. : -ebidanan
okter : dr. idi :skari "asaribu, Sp.41
iagnosis "ra+bedah : 13"(:$ hamil 33+34 minggu belum inpartu dengan
impending eklampsia Ganin Tunggal 'idup presentasi
kepala.
iagnosis "asca+bedah: "3:$ "ost SST" a.i. impending eklampsia dan
tubektomi
>ama "embedahan : H 1 !am
:nestesi : Spinal :nestesi >3+>4
Tanggal : $& Guni ($1( imulai pukul $@.$$
"ukul $ @ .$ $ B,7 : 4perasi dimulai.
+ "enderita dalam posisi terlentang dalam keadaan spinal anestesi.
+ ilakukan tindakan septik antiseptik.
+ ilakukan insisi pfannenstiel pada ( !ari di atas simfisis pubis /H 1$ cm3.
+ ilakukan pembukaan dinding abdomen lapis demi lapis dengan tindakan
ta!am dan tumpul sampai menembus peritoneum.
+ idapatkan ukuran uterus hamil preterm dengan bentuk uterus normal.
+ ipisahkan *esika urinaria dari uterus dengan memisahkan plika *esikouterina.
1@
+ ilakukan insisi S72 H 1 cm diba5ah plika *esikouterina sepan!ang H 3 cm,
dilebarkan dengan !ari ke lateral, dan dipecahkan selaput ketuban dengan !ari.
"ukul $@ .($ B,7 :
+ 7ayi lahir dengan !enis kelamin laki+laki dengan 77 15$$ gram dan pan!ang
badan 44 cm. Tali pusat di!epit dan dipotong.
+ Setelah bayi lahir, plasenta !uga dilahirkan dan kemudian dilakukan eksplorasi
dalam ca*um uteri dengan kasa, induJine 1$ ,0 disuntikan secara drip ,L.
+ >uka insisi di!epit pada S72 dengan fenster klem, dilakukan pen!ahitan secara
!elu!ur feston dengan benang *icryl.
+ "erdarahan dira5at sebagaimana mestinya.
+ ilakukan tubektomi dengan cara "omeroy
.ara ini dilakukan dengan mengangkat bagian tengah dari tuba sehingga
membentuk suatu lipatan terbuka, kemudian dasarnya diikat dengan benang
dapat diserap, tuba di atas dasar itu dipotong. Setelah benang pengikat diserap,
maka u!ung+u!ung tuba terpisah satu sama lain. :ngka kegagalan berkisar $ I
$,4%.
+ ilakukan pencucian ca*um abdomen dengan Ca.l $,&%.
+ ilakukan pen!ahitan peritoneum dengan benang *icryl secara !elu!ur,
disuntikkan eJamethasone 1$ mg dalam peritoneum.
+ ilan!utkan pen!ahitan m. 2ecti :bdominis secara !elu!ur dengan benang
*icryl.
+ 0!ung fascia diklem, lalu di!ahit secara !elu!ur dengan benang *icryl.
+ >apisan lemak di!ahit secara !elu!ur dengan benang catgut plain.
+ >apisan kulit di!ahit secara subkutikuler dengan benang *icryl.
"ukul $&.$$ B,7 : 4perasi Selesai
HASIL LAB45AT45IU/ P4ST 4PE5ATI8
'b : @,? g%dl Cilai Cormal : " : 1(+14 g%dl
84LL4= UP
1&
S%*t+, '7 J+ni 2'14
P&. 14.'' =IB

S : Tidak ada keluhan
4 : -0 : 7aik, Sens : .A
LS :
+ T 1&$%11$ mm'g
+ Cadi @@ J%menit
+ 22 (4 J%menit
+ Suhu 3<,<
$
.
"> :
+ >1: TF0 (3 cm, teraba bokong
+ >(: >etak meman!ang yaitu punggung disebelah
kiri
+ >3: 7agian terba5ah yaitu kepala
+ >4: -on*ergen, belum masuk ":"
+ 'is belum ada
+ GG: 15$J%menit
+ T7G: TF0+11J155 N (3+11J155 N 1@<$
: : 13"(:$ hamil 33+34 minggu belum inpartu dengan
impending eklampsia Ganin Tunggal 'idup "resentasi
kepala
" : 1. "ro A2S
(. 4bser*asi -eadaan 0mum dan Tanda Lital
3. 4bser*asi GG
4. ,LF 5% ) AgS44 4$% gtt MM%menit
5. ,n!eksi .efotaJime ,L 3 J 1 gr, skin test terlebih
dahulu.
<. eJametasone 3J( gr ,L
?. -ateter menetap
@. "eriksa >aboratorium : arah rutin, 0rin rutin
dan -imia darah
&. 2encana SST" tanggal $& Guni ($14
1. Cifedipine 3J1$ mg
($
P&. 2'.''
(. "henobarbital 3J1
/ingg+, '- J+ni 2'12
P&. '$.'' =IB
S : -epala terasa berat saat bangun tidur
4 : -0 : 7aik, Sens : .A
LS :
+ T 1@$%11$ mm'g
+ Cadi &@ J%menit
+ 22 (4 J%menit
+ Suhu 3<,<
$
.
"> :
+ >1: TF0 (3 cm, teraba bokong
+ >(: >etak meman!ang yaitu punggung disebelah
kiri
+ >3: 7agian terba5ah yaitu kepala
+ >4: -on*ergen, belum masuk ":"
+ 'is belum ada
+ GG: 14$J%menit
+ T7G: TF0+11J155 N (3+11J155 N 1@<$
: : 13"(:$ hamil 33+34 minggu belum inpartu dengan
impending eklampsia Ganin Tunggal 'idup "resentasi
kepala
" : 1. 4bser*asi -eadaan 0mum dan Tanda Lital
(. 4bser*asi GG
3. ,LF 5% ) AgS44 4$% 1 fls gtt MM%menit
4. -ateter menetap
5. ,n!eksi .efotaJime ,L 3 J 1 gr, skin test dulu.
<. eJametasone 3J( gr ,L
?. "henobarbital 3J1
@. Cifedipine 3J1$ mg
&. 2encana SST" tanggal $& Guni ($14 setelah (
hari pematangan paru.
1$. 'asil proteinuri )(, 'b: 14,4
(1
Senin, '9 J+ni 2'14
P&. '$.'' =IB
S : 7atuk
4 : -0 : 7aik, Sens : .A
LS :
+ T ($$%11$ mm'g
+ Cadi &< J%menit
+ 22 (@ J%menit
+ Suhu 3<,5
$
.
"> :
+ >1: TF0 (3 cm, teraba bokong
+ >(: >etak meman!ang yaitu punggung disebelah
kiri
+ >3: 7agian terba5ah yaitu kepala
+ >4: -on*ergen, belum masuk ":"
+ 'is belum ada
+ GG: 131J%menit
+ T7G: TF0+11J155 N (3+11J155 N 1@<$
: : 13"(:$ hamil 33+34 minggu belum inpartu dengan
impending eklampsia Ganin Tunggal 'idup "resentasi
kepala
" : 1. 4bser*asi -eadaan 0mum dan Tanda Lital
(. 4bser*asi GG
3. ,LF 5% ) AgS44 4$% 1 fls gtt MM%menit
4. -ateter menetap
5. ,n!eksi .efotaJime ,L 3 J 1 gr, skin test dulu.
<. eJametasone 3J( gr ,L
?. "henobarbital 3J1
@. Cifedipine 3J1$ mg
&. :mbroksol Syr 3J1
1$. "uasa se!ak pukul $(.$$
11. 2encana SST" tanggal hari ini pukul $@.$$ 5ib
setelah ( hari pematangan paru.
Senin, '9 J+ni 2'14 S : "erdarahan aktif
((
P&. 12.'' =IB 4 : -0 : lemah, Sens : .A
LS :
+ T 11$%@$ mm'g
+ Cadi @& J%menit
+ 22 (3 J%menit
+ Suhu 3<,4
$
.
"> :
+ TF0 ( !ari ba5ah pusat
+ Cyeri tekan /)3
+ -ontraksi uterus /)3 tidak baik
+ >ochia rubra
+ "erdarahan aktif
: : "3:$ "ost SST" a.i. impending eklampsia dan
tubektomi
" : + 4bser*asi -0 dan LS
+ Aasase uterus
+ 4bser*asi perdarahan
+ ,mobilisasi (4 !am
+ -ateter menetap
+ iet rendah garam
+ ,LF 2> ) ( amp ,nduJine 1$ ,0 gtt MM%menit
+ ,n!eksi .efotaJime 3 J 1 gr
+ ,n!eksi Aetronida;ole 3 J 5$$ mg
+ ,n!eksi -etorolac 3 J 1
+ ,n!eksi TraneJamic :cid 3 J 5$$ mg
+ "nenobarbital 3 J 1
+ .aptopril ( J 1
Sel%s%, 1' J+ni 2'12
P&. '(.'' =IB
S : Cyeri !ahitan operasi
4 : -0 : 7aik, Sens : .A
LS :
+ T 1<$%@$ mm'g
(3
+ Cadi @( J%menit
+ 22 ($ J%menit
+ Suhu 3<,5
$
.
"> :
+ TF0 ( !ari ba5ah pusat
+ Cyeri tekan /)3
+ -ontraksi uterus /)3 baik
+ >ochia rubra
+ "erdarahan normal
: : "3:$ "ost SST" a.i. impending eklampsia dan
tubektomi , ')1
" : + 4bser*asi -0 dan LS
+ 4bser*asi perdarahan
+ Aobilisasi bertahap
+ -ateter menetap
+ iet rendah garam
+ ,LF 2> ) ( amp ,nduJine 1$ ,0 gtt MM%menit
+ ,n!eksi .efotaJime 3 J 1 gr
+ ,n!eksi Aetronida;ole 3 J 5$$ mg
+ ,n!eksi -etorolac 3 J 1
+ ,n!eksi TraneJamic :cid 3 J 5$$ mg
+ "nenobarbital 3 J 1
+ .aptopril ( J 1
+ ,n!eksi lasiJ 1 J 1
+ :ff .ateter
+ 'b: @,? g%dl
5%*+, 11 J+ni 2'14
P&. '(.'' =IB
S Tidak ada keluhan
4 -0 : 7aik, Sens : .A
LS :
+ T 14$%1$$ mm'g
+ Cadi @( J%menit
+ 22 (( J%menit
(4
+ Suhu 3<,5
$
.
"> :
+ TF0 ( !ari ba5ah pusat
+ Cyeri tekan /)3
+ -ontraksi uterus /)3 baik
+ >ochia rubra
+ "erdarahan normal
: "3:$ "ost SST" a.i. impending eklampsia dan
tubektomi , ')(
" + 4bser*asi -0 dan LS
+ 4bser*asi perdarahan
+ -ateter menetap
+ iet rendah garam
+ ,LF 2> gtt MM%menit
+ ,n!eksi .efotaJime 3 J 1 gr
+ ,n!eksi Aetronida;ole 3 J 5$$ mg
+ ,n!eksi TraneJamic :cid 3 J 5$$ mg
+ .aptopril (J1
+ "nenobarbital 3 J 1
+ >asiJ 1J1
K%#is, 12 J+ni 2'14
P&. '(.''
S Tidak ada keluhan
4 -0 : 7aik, Sens : .A
LS :
+ T 1@$%1$$ mm'g
+ Cadi &4 J%menit
+ 22 (4 J%menit
+ Suhu 3<,?
$
.
"> :
+ TF0 ( !ari ba5ah pusat
+ Cyeri tekan /)3
+ -ontraksi uterus /)3 baik
+ "erdarahan normal
(5
P&. 14.''
: "3:$ "ost SST" a.i. impending eklampsia dan
tubektomi , ')3
" + 4bser*asi -0 dan LS
+ :ff ,nfus
+ :ff .ateter
+ iet rendah garam
+ .iprofloJacim 3J1
+ Aetronida;ole 3 J 1
+ :sam mefenamat 3J1
+ "henobarbital 3J1
+ Cifedipin 3J1
+ .aptopril (J1
+ 7 comp . (J1
"asien "ulang
BAB I>
PE/BAHASAN
"ada lapsus ini sebuah kasus dari seorang pasien dengan 13"(:$ usia 3&
tahun yang masuk ke kebidanan 2S0. "alembang 7ari pada tanggal $? Guni
($14 pukul 11.$$ B,7 kiriman dari "oliklinik -,: 2S0. "alembang 7ari.
"asien datang ke poliklinik -,: untuk kontrol kehamilan dengan darah tinggi.
ari anamnesis dapat diketahui bah5a pasien hamil 33+34 minggu datang
untuk kontrol kehamilan dengan darah tinggi didapatkan tekanan darah 1@$%1($
mm'g. ( minggu yang lalu pasien dira5at di 2S0 "alembang 7:2, karena
tekanan darah 1<$%&$ mm'g, tekanan darah tinggi tinggi se!ak usia kehamilan (4
minggu. Saat ini gerak !anin masih dirasakan dan terdapat bengkak pada kaki /)3.
"asien belum menun!ukkan tanda+tanda inpartu seperti adanya kontraksi atau
perut mules, belum ada darah lender atau bloody sho5 dan belum ada pembukaan.
(<
"asien mempunyai ri5ayat darah tinggi setelah melahirkan anak kedua
dengan tekanan darah tinggi berkisar 14$%1$$ mm'g. i keluarga pasien terdapat
anggota keluarga yang menderita penyakit !antung, hipertensi dan diabetes
mellitus.
2i5ayat kontrasepsi yang pasien pasien gunakan yaitu suntik 3 bulan, efek
samping yang dirasakan pasien adalah menstruasi tidak teratur.
"ada kehamilan ini, pasien rutin memeriksakan kehamilannya, pada saat
:C. bulan ke <, tekanan darah pasien meningkat men!adi 1?$%&$ mm'g.
( minggu yang lalu pasien memeriksakan kehamilannya di 2S0
"alembang 7:2, dan didapatkan tekanan darah 1<$%&$ mm'g. "asien dira5at
dan diterapi dengan obat+obat antihipertensi seperti dopamet dan nefidipin serta
obat antikon*ulsan yaitu "henobarbital.
"asien dengan ri5ayat sectio sesaria ( kali, anak pertama dilakukan sectio
sesaria karena sudah keluar darah lendir tetapi belum ada bukaan selama ( hari
sedangkan pada saat hamil anak kedua mengalami hipertensi dan ter!adi ke!ang
pada usia kehamilan @ bulan, keadaan ini disebut dengan ke!adian eklampsia.
:nak pertama hidup sedangkan anak kedua meninggal di usia 3 hari. Saat ini
pasien sedang hamil anak ketiga. 'amil anak ketiga, '"'T pada kehamilan ini
tanggal 1?+1$+($13 dengan taksiran persalinannya adalah (4+?+($14. "erhitungan
usia kehamilan sekarang tanggal ?+<+($14 yaitu 33 minggu ( hari yang artinya
kehamilan pasien masih preterm.
"ada pemeriksaan fisik keadaan umum pasien baik dengan tingkat
kesadaran compos mentis, tekanan darah 1&$%11$ mm'g, Cadi @@J%menit, suhu
badan 3<,<
$
c, dan frekuensi nafas (4J%menit. "ada pemeriksaan head to toe tidak
didapatkan kelainan kecuali pada bagian abdomen dan ekstremitas ba5ah. -arena
terdapat kenanikan tekanan darah secara progresif disertai proteinuria )( dan
edema maka pasien ini mengalami "reeklampsia berat dengan impending
eklampsia.
efinisi preeklamsia berat adalah preeklampsia dengan tekanan darah
sistolik # 1<$ mm'g dan tekanan darah diastolik #11$ mm'g disertai proteinuria
lebih dari 5 gram%(4 !am atau )4. impending eklampsia adalah ge!ala+ge!ala
oedema, protenuria, hipertensi disertai ge!ala subyektif dan obyektif. 1e!ala
(?
subyektif antara lain, nyeri kepala, gangguan *isual, muntah+muntah dan nyeri
epigastrium. Sedangkan ge!ala obyektif antara lain tekanan darah naik secara
progresif.
"ada pemeriksaan abdomen didapatkan perut membuncit dengan palpasi
dirasakan tinggi fundus uteri yaitu (3 cm. >etak !anin normal yaitu kepala berada
dibagian ba5ah dan punggun berada disebelah kiri. 7agian terba5ah dari !anin
yaitu kepala belum memasuki pintu atas panggul dan nilai hodge 5%5 karena
berdasarkan teori kepala !anin masuk pintu atas panggul mulai minggu ke 3<.
"ada ekstremitas ba5ah didapatkan edema.
ilakukan pemeriksaan laboratorim darah berupa pemeriksaan 'b dengan
nilai 14,4, golongan darah, 5aktu perdarahan, dan 5aktu pembekuan sebagai
bahan ru!ukan pre+operatif. "emeriksaan urin !uga dilakukan didapatkan urin
mengandung protein )(. ari pemeriksaan kimia darah didapatkan hasil tes fungsi
hati yaitu S14T dan S1"T meningkat, hal ini sudah mengarah akan ter!adinya
parsial sindroma '6>>".
7erdasarkan pen!abaran diatas dapat disimpulkan bah5asanya diagnosis
pada kasus ini adalah 13"(:$ hamil 33+34 minggu belum inpartu dengan
impending eklampsia !anin tunggal hidup presentasi kepala.
0ntuk penatalaksanaan pada kasus ini, pasien harus dira5at di rumah sakit
dengan prinsip penatalaksanaannya adalah untuk mencegah timbulnya ke!ang,
mengendalikan hipertensi guna mencegah perdarahan intrakranial serta kerusakan
dari organ+organ *ital dan melahirkan bayi dengan selamat. "ada preeklamsia berat,
penundaan merupakan tindakan yang salah, karena preeklamsia bisa membunuh
!anin.
"enatalaksanaan preoperati*e pada pasien yaitu 4bser*asi -eadaan 0mum
dan Tanda Lital, 4bser*asi GG, ,LF 5% ) AgS44 4$% 1 fls gtt MM%menit,
-ateter menetap, ,n!eksi .efotaJime ,L 3 J 1 gr dilakukan skin test terlebih
dahulu, antibiotic diberikan sebangai profilaksis, eJametasone 3J( gr ,L
diberikan untuk pematangan paru, Cifedipine 3J1$ mg sebagai obat
antihipertensi, "henobarbital 3J1 sebagai obat antikon*ulsan dan direncanakan
SST" tanggal $& Guni ($14 setelah ( hari pematangan paru.
(@
Saat dilakukan tindakan pembedahan seksio sesarea, diketahui bah5a pasien
hamil preterm, !adi bayi yang dikelurkan dengan berat badan lahir 15$$ gr dan
pan!ang badan 44 cm, dan langsung dilakukan tubektomi atau steril karena pasien
mempertimbangkan akan beresiko tinggi apabila hamil lagi.
Setelah operasi pasien mengalami perdarahan aktif dan dilalukan masase
uterus untuk merangsang kontraksi uterus agar baik, karena hal tersebut 'b pasien
menurun men!adi @,? dan akan direncanakan dilakukan transfuse sebanyak ( kolf
5hole blood untuk mengganti darah yang hilang.
Setelah operasi, pasien ini di5a!ibkan imobilisasi selama (4 !am dengan
tidur menggunakan bantal karena efek spinal anastesi masih akan beker!a selama
(4 !am. :pabila dalam (4 !am pasien ini duduk atau berdiri, anastesi spinal ini
akan naik melalui cairan spinal ke otak yang dapat menyebabkan pasien
merasakan pusing hingga kehilangan kesadaran karena efek anastesi tersebut.
Aaka dari itu, pasien ini dipasang kateter menetap. -arena setelah operasi tekanan
darah pasien masih tinggi, pasien dian!urkan untuk diet rendah garam. Setelah
hari , post operatif, pasien ini dapat melakukan mobilisasi bertahap mulai dari
miring ke kanan dan kiri, duduk perlahan, berdiri serta ber!alan perlahan.
"enatalaksanaan medikamentosa diberikan ,LF 2> ) ( amp ,nduJine 1$
,0 gtt MM%menit, in!eksi .efotaJime 3 J 1gr ,L sebagai antibiotik,
dikombinasikan dengan in!eksi Aetronida;ole 3 J 5$$mg ,L yang merupakan
antibiotik anaerob. 0ntuk menghilangkan rasa nyeri post operatif, pasien ini
diberikan ,n!eksi ketorolac 3 J 1 ,L. 0ntuk mengurangi perdarahan yang ada,
in!eksi TraneJamic :cid 3 J 5$$ mg ,L dapat membantu menghentikan
perdarahan, "henobarbital sebagai antikon*ulsan dan obat captopril sebagai
antihipertensi karena setelah disectio sesaria tekanan darah pasien tetap tinggi.
')1 setelah operasi pasien diberikan in!eksi lasiJ yang mengandung furosemid
untuk membantu mengobati retensi cairan /edema3 dan pembengkakan. 4bat ini
beker!a pada gin!al untuk meningkatkan produksi urin.
')3 post operasi dilakukan aff kateter dan aff infuse dan pengobatan pasien
diganti obat oral yaitu .iprofloJacim 3J1, Aetronida;ole 3 J 1, :sam mefenamat
3J1, "henobarbital 3J1, Cifedipin 3J1, .aptopril (J1 dan 7 comp . (J1.
(&
"ada pukul 14.$$ pasien boleh pulang.
BAB >
KESI/PULAN
1. iagnosis pada kasus ini sudah benar yaitu 13"(:$ hamil 33+34 minggu
belum inpartu dengan impending eklampsia !anin tunggal hidup
presentasi kepala, karena sudah sesuai dengan teori.
(. "enatalaksaan pada kasus ini sudah tepat karena prinsip
penatalaksanaannya adalah untuk mencegah timbulnya ke!ang,
mengendalikan hipertensi guna mencegah perdarahan intrakranial serta
kerusakan dari organ+organ *ital dan melahirkan bayi dengan selamat. "ada
preeklamsia berat, penundaan merupakan tindakan yang salah, karena
preeklamsia bisa membunuh !anin. 0ntuk mencegah ter!adinya komplikasi
tersebut maka dilakukan terminasi persalinan setelah ( hari pematangan paru
!anin.
3$
DA8TA5 PUSTAKA
1. 2oeshadi, 2. 'aryono. ($$<. 0paya Aenurunkan :ngka -esakitan dan
:ngka -ematian ,bu "ada "enderita "reeklampsia dan 6klampsia.
0ni*ersitas Sumatera 0tara: Aedan
(. Sar5ono "ra5irohard!o dan Bikn!osastro. ($$(. Ilmu kandungan. F- 0,,
Gakarta
3. -elompok -er!a "enyusunan. ($$5. Pedoman Pengelolaan Hipertensi
dalam Kehamilan di Indonesia. "edoman "engelolaan 'ipertensi dalam
-ehamilan di ,ndonesia 6disi -edua
4. :ngsar A. ($$3. Hipertensi Dalam Kehamilan. 7agian 4bstetri
1inekologi Fakultas -edokteran 0ni*ersitas :irlangga 2S0 r.
Soetomo Surabaya. "p: 3+@
5. >ana -. Bagener, A.. ($$4. Diagnosis and Management of
Preeklampsia. :merican Family "hysician. Lolume ?$, Cumber 1( "p :
(31?+(4.http:%%555. :afp.org
31
<. Aar!ono :7. 1&&&. Hipertensi pada Kehamilan Pre-EklampsiaEklampsia.
-uliah 4bstetri%1inekologi F-0,.
http:%%555.geocities.com%yosemite%rapids%1?44%cklobpt (. html
?. 2ambulangi G. ($$3. Penanganan Pendahuluan Praru!ukan Penderita
Preeklampsia "erat dan Eklampsia. .ermin unia -edokteran Co. 13&.
Gakarta. "p : 1<+1&.
@. 2ustam Aochtar. 1&&@. #eksio #esarea. Sinopsis 4bstetri Gilid ,, 6ditor:
elfi >utan, 61., Gakarta. "p: 11?+(1
&. Sudinaya, , "utu. ($$3. Insiden Preeklampsia-Eklampsia di $#% &arakan
Kalimantan &imur '((') .ermin unia -edokteran Co. 13&. Gakarta. "p :
13+15.
1$. Bibo5o 7, 2achimhadhi T. ($$5. Preeklampsia-Eklampsia) alam
Bikn!osastro ', ,lmu -ebidanan. 6disi -etiga .etakan -etu!uh. Kayasan
7ina "ustaka Sar5ono "ra5irohard!o, Gakarta. "p : (@1+&4

You might also like