di bawah naungan langit biru Terhampar luas tak terbatas sejuk aroma embun pagi tersenyum dan bercanda bersama lembut belaian angin kulihat seorang tampan dan gagah menatap tajam ke arah matahari Dari matanya terpancar makna dari wajahnya terpancar cahaya Ia melantunkan sebuah syair diiringi merdu suara seruling Memecah belenggu fatamorgana Aku seperti hanyut terbawa lebur bersama aliran darahku Dia menggandeng tanganku Mengajakku menyusuri aliran sungai Kemudian duduk di tepian Menunggu terbitnya sang surya akan aku tunggu dan selalu kutunggu
Dalam Waktu Roda masa tetap abadi, Berputar angkuh tak pernah berhenti, Dan apa yang hendak dicari,
Masa lalu akan pergi, Tak pernah memiliki keberanian untuk kembali,
Kemana sesungguhnya waktu akan membawaku,
Masa lalu hanya menjadi sebuah penyesalan, Masa depan menjadi sebuah kekawatiran, Dan di mana kenyataan,
Siapa yang akan menjadi pahlawan dalam waktu,
Di mana kenangan disimpan, Di mana masa depan kan kutemukan,