Professional Documents
Culture Documents
Kedua pasal ini menuntut pustakawan untuk memiliki kompetensi dalam bidang
teknologi informasi dan komunikasi (ICT - Information and Communication
Technology) dalam menjalankan perannya sebagai pustakawan yang profesional.
Untuk itu makan pustakawan harus memiliki kemampuan untuk menggunakan
teknologi komputer dalam berbagai program dalam manajemen perpustakaan,
mulai dari entry data sampai pemeliharaan basis data koleksi; mulai dari
menggunakan jaringan Internet sampai membuat situs jaringan; dari penelusuran
informasi dalam sistem jaringan samapai membaut jaringan kemitraan dengan
berbagai perpustakaan, dalam dan luar negeri. Pustakawan tidak dituntut untuk
menjadi seorang programer sistem komputer tetapi lebih pada kemampuan
memilih praogram yang paling tepat untuk kondisi dan kemampuan
perpustakaannya.
Sesuai ketentuan yang tercantum dalam Pasal 1 ayat (8) yaitu Pustakawan
adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan
dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab
untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Pasal dan ayat ini
mengartikan bahwa untuk menjadi pustakawan dengan kompetensi seperti di
sebut di pembahasan awal, seseorang harus menjalani program pendidikan
5
secara khusus, baik yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan pada jenjang
diploma, sarjana dan pascasarjana, atau program pelatihan yang sangat intensif.
Pendidikan untuk melahirkan kompetensi seorang pustakawan yang
diselenggarakan oleh lembaga pendidikan (Program Studi Ilmu Perpustakaan dan
Informasi) terbagi atas tiga jenjang pendidikan sesuai dengan jenjang kompetensi
dan jenjang pekerjaan serta tanggung jawab yang dituntut. Pada jenjang tenaga
terampil (clerical) yang membutuhkan kompetensi keterampilan (skills) maka
pendidikan yang dibutuhkan adalah jenjang Diploma 3 (bergelar Ahli Madya -
A.Md), sedangkan untuk jenjang tenaga ahli (managerial) maka pendidikan yang
dibutuhkan adalah jenjang Sarjana (Strata S1), dan untuk jenjang jabatan
pengambil keputusan (top manager) harus ditangani oleh orang dengan
pendidikan jenjang Pascasarjana (Strata S2 dan/ S3). Tuntutan pada jenjang
pendidikan ini juga didukung oleh standarisasi yang dibuat oleh Badan
Standardisasi Nasional (BSN) No 82/KEP/BSN/9/2009 Tentang Penetapan 4
(empat) Standard Nasional Indonesia (SNI) Tanggal 7 September 2009, yaitu
untuk:
Kesimpulan
1. Fungsi perpustakaan sebagai sebagai wahana pendidikan, penelitian,
pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan
keberdayaan bangsa hanya dapat dijalankan oleh pustakawan yang kompeten,
berdedikasi dan bertanggung jawab pada kualitas lembaga, kualitas layanan
dan kualitas masyarakat.
2. Kompetensi seorang pustakawan hanya dapat dijamin melalui keikutsertaan
pada program pendidikan formal dan atau pelatihan penyetaraan yang
memadai dan dilakukan oleh lembaga yang terakreditasi.
3. Kurikulum yang disusun oleh pengelola program pendidikan Ilmu Perpustakaan
dan Informasi seluruh jenjang (D3, S1, S2) sudah dapat menjamin dimilikinya
kompetensi bagi seorang pustakawan sesuai tuntutan UU No.43 Thun 2007
dan Standar Nasional Indonesia yang dibuat oleh Badan Standarisasi Nasional
Tahun 2009.
7
Daftar Pustaka