You are on page 1of 3

PROCEEDING SIMPOSIUM NASIONAL IATMI 2001

Yogyakarta, 3-5 Oktober 2001


IATMI 2001-72
STUDI HUBUNGAN KUAT TEKAN BATUAN DENGAN POROSITAS
MENGGUNAKAN DATA PARAMETER PEMBORAN
Sudarmoyo dan P. Subiatmono
UPN Veteran Yogyakarta
ABSTRAK
Kuat tekan batuan merupakan faktor yang penting dakam menentukan laju suatu pemboran. Metoda yang digunakan
memanfaatkan data porositas dihubungkan secara korelasi dan regresi untuk menentukan kuat tekan secara tidak langsung. Dari
analisis data lapangan menunjukan hubungan yang signifikan artinya persamaan yang diperoleh dapat digunakan untuk memprediksi
kuat tekan pada formasi yang sama dari data porositas.
1. PENDAHULUAN
Untuk dapat mencapai laju penembusan yang cepat perlu
memperhatikan factor-faktor yang mempengaruhinya.
Diantara faktor-faktor tesebut adalah sifat kuat tekan batuan.
Tulisan ini mencoba menganalisis korelasi antara sifat fisik
porositas batuan dengan sifat mekanik kuat tekan batuan
dengan pendekatan model laju pemboran.
Studi analisa dilakukan pada sumur eksplorasi di lapangan
Rengasdengklok pada formasi Cibulakan Atas, Baturaja dan
Talang Akar. Untuk menunjang data tersebut, maka analisa
dilakukan dengan meninjau data porositas dari logging.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Arthur
3)
menyatakan bahwa kuat tekan pada batuan
merupakan fakor yang sangat penting untuk menentukan laju
pemboran. Kuat tekan pada batuan adalah kemampuan batuan
untuk mengikat komponen-komponen bersama-sama. Jadi
dengan kata lain bahwa apabila suatu batuan diberikan
tekanan yang lebih besar dari kekuatannya batuan tersebut
akan hancur, maka komponen-komponenya akan terpsah-
pisah atau dapat dikatakan hancur. Selanjutnya dengan
pengembangan model pemboran yang mula-mula
dikemukakan oleh Warren
26
, persamaan kuat tekan dari model
laju pemboran adalah sebagai berikut :
Besarnya konstanta a, b dan c dan cone bit dari desain pahat
didasarkan pada berbagai jenis IADC pada jenis milled tooth
dan insert tooth bit, lihat Tabel-1
Metoda Korelasi Dan Regresi
Dalam melakukan korelasi antara dua variabel X dan Y maka
langkah pertama penentuan koefisien korelasi (R). Uji tingkat
keeratan korelasi dapat dilakukan dengan membandingkan
harga koefisien korelasi yang dihitung dengan bantuan Exell
Window terhadap R kritis yang diperoleh dari table. Jika R
2
dari hasil perhitungan dengan Excell harga R
2
dari table
dengan taraf signifikan 1% hal ini berarti korelasi antara
kedua variabel dipertimbangkan cukup erat. Apabila harga
R
2
< hasil perhitungan lebih kecil dibandingkan R
2
dari Table-2
dengan taraf signifikasi 1% berarti korelasi antara kedua
variabel tersebut tidak signifikan.
3. STUDI KASUS
Dengan melihat hubungan antara kuat tekan versus porositas
untuk ketiga formasi Cibulakan Atas, Baturaja dan Talang
Akar menunjukkan hubungan seperti terlihat pada Gambar-1
sampai dengan Gambar-3. Dari perhitungan menunjukkan
bahwa ketiga formasi harga koefisien korelasi perhitungan R
2
>R
2
kritis
. Hubungan kuat tekan dengan porositas sonic dan
effektif formasi Cibulakan Atas, Baturaja dan Talang Akar
dengan persamaan regresi non linear (eksponesial)
4. DISKUSI
Hubungan kuat tekan terhadap porositas yang dipakai disini
adalah porositas sonic dan porositas effektif. Hasil korelasi
dari Gambar-1 s/d 3, dimana R
2
hasil perhitungan dengan
bantuan program Excel lebih besar dari R
2
kritis
dari tabel, ini
menunjukkan bahwa hubungan kuat tekan dengan porositas
untuk ketiga formasi menunjukkan signifikan. Persamaan
regresi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi harga
kuat tekan dari data porositas untuk formasi yang sama.
5. KESIMPULAN
Hubungan kuat tekan dengan porositas sonic/effektif formasi
Cibulakan Atas, Baturaja dan Talang Akar menunjukkan
korelasi yang signifikan dengan persamaan regresi non linear
(eksponesial)
6. DAFTAR PUSTAKA
1. Adam, N.J.,: Drilling Engineering A Complete Well
Planning Approach, Penn Well Books, Tulsa,
Oklahoma, 1985.
2. Amyx, J.W., Bass, D.M. Jr., Whitting, R.L.,: Petroleum
Reservoir Engineering, McGraw-Hill Publishing Co.,
NewYork, 1960.
3. Arthur W.,: Oil Well Drilling Technology, University of
Oklahoma Press, 1959.
4. Bourgoyne, Jr., Adam, T.,: Applied Drilling
Engineering, First Printing Society of Petroleum
Engineering Richardson, TX, 1986.
2
5 , 0
3
2
2
2
2 4
+ =
aD
W
a

D
I
ND c
D
b
R
N
aD
W

m
Studi Hubungan Kuat Tekan Batuan dengan Porositas Menggunakan Data Parameter Pemboran Sudarmoyo, P. Subiatmono
IATMI 2001-72
5. Croxton, F.E, Towden, D.J., and Klein S., : Applied
General Statistic, Prentice Hall of India Private Limited,
New Delhi, 1973.
6. Crain E.R.,: The Log Analyst Handbook, PennWell
Publishing Co., Tulsa, Oklahoma, 1986.
7. Cunningham R.A., and Eenink J.G. ,: Laboratory Study
of Effect Overburden, Formation and mud Columm
Pressures on Drilling Rate of Permeabel Formations,
Trans AIME 216, 1959, p 9-15.
8. Franklin at. All. : Rock Engineering, McGraw-Hill
Publising Co., McGraw-Hill Publishing Co., New
York, 1958.
9. Gatlin C.,: Petroleum Engineering Drilling and Well
Completion, Prentice Hall Inc, Englewood Cliffs N.S.,
1954.
10. Gestaldes S., and Ruynal J.,: Measurement of Some
Mechanical Properties Of Rock and Their Relationship
to Rock Drillability, JPT (August 1966), p.991-996.
11. Gnirk P.L., : Theoretical Description of Rotary Drilling
for Idealized Down Hole Bit/Rock Condition, SPEJ
December 1969, Trans AIME 246, p.443-450.
12. Goodman R.E., : Introduction to Rock Mechanic, John
Wiley Inc., NY, 1980.
13. Hareland Gels, : Use of Drilling Parematers to Predict
In-Situ Stress Bounds, Oklahoma State U, SPE, 1983
14. Jaeger J.C. and Cook N.G., : Fundamentals Of Rock
Mechanics, Second Edition,
15. Chapman and Hall Ltd., London, 1971.
DAFTAR SIMBOL
a,b,c = Konstanta pahat
D = Diameter pahat, in.
I
m
= Impact Force, lbf.
N = RPM
R = Laju pemboran, ft/jam.
W = Beratan pahat, klbs.
= Ductility batuan, dimensionless
= Densitas Lumpur, ppg.
= Kuat tekan batuan, psi.
= Viskositas Lumpur, cp.
= Cone offset, dimensionless
Tabel-1
Konstanta Pahat
Jenis a
(hr-rpm-
in/ft)
b
(hr-rpm-
in/ft)
c
(hr-rpm-
in/ft)

Milled
tooth
0,0083 0,0248 0,0023 8,763
Insert
tooth
0,0101 0,0123 0,0020 1,303
Tabel-2
Harga Koefisien Korelasi Kritis (R
2
kritis)
) untuk berbagai N
5)
JUMLAH
SAMPEL
Harga R
2
PADA TARAF SIGNIFIKASI
N 5 % 1 %
3 0,997 1,000
4 0,950 0,990
5 0,878 0,959
6 0,811 0,917
7 0,754 0,874
8 0,707 0,834
9 0,666 0,798
10 0,632 0,765
11 0,602 0,735
12 0,576 0,708
13 0,553 0,684
14 0,532 0,661
15 0,514 0,641
16 0,497 0,623
17 0,482 0,606
18 0,468 0,590
19 0,456 0,575
20 0,444 0,561
25 0,396 0,505
50 0,304 0,393
100 0,217 0,283
125 0,176 0,230
200 0,138 0,181
300 0,113 0,148
Studi Hubungan Kuat Tekan Batuan dengan Porositas Menggunakan Data Parameter Pemboran Sudarmoyo, P. Subiatmono
IATMI 2001-72
y = 777723, 5e
- 4 , 4 6 2 8 x
R
2
= 0, 6591
2 0 0 0
4 0 0 0
6 0 0 0
8 0 0 0
1 0 0 0 0
0 0 . 0 5 0 . 1 0. 15 0 . 2 0 . 2 5
Porositas Sonic, fraksi
K
u
a
t

T
e
k
a
n
,

p
s
i
y = 75902e
- 3 , 8 1 1 x
R
2
= 0, 3964
2000
4000
6000
8000
10000
0 0. 05 0.1 0.15 0.2 0. 25 0.3
Porositas Effektif, fraksi
K
u
a
t

T
e
k
a
n
,

p
s
i
Gambar 1
Porositas vs kuat tekan formasi Cibulakan Atas
y = 40202e
- 4 , 2 7 9 5 x
R
2
= 0, 1975
5000
10000
15000
20000
25000
0 0 . 0 5 0 . 1 0. 15 0 . 2 0 . 2 5
Porositas Sonic, fraksi
K
u
a
t

T
e
k
a
n
,

p
s
i
y = 37112e
- 3 , 3 2 8 x
R
2
= 0, 1523
5000
10000
15000
20000
25000
0 0. 05 0.1 0.15 0.2 0. 25 0.3
Porositas Effektif, fraksi
K
u
a
t

T
e
k
a
n
,

p
s
i
Gambar 2
Porositas vs kuat tekan formasi Bturaja
y = 1320e
- 0 , 9 1 8 x
R
2
= 0, 6866
5000
10000
15000
20000
25000
30000
0 0 . 1 0 . 2 0 . 3
Porositas Sonic, fraksi
K
u
a
t

T
e
k
a
n
,

p
s
i
y = 1215e
- 1 , 1 1 2 x
R
2
= 0, 7179
5000
10000
15000
20000
25000
30000
0 0. 05 0.1 0.15 0.2 0. 25 0.3
Po r o s i t a s Ef f e k t i f , f r a k s i
Gambar 3
Porositas vs kuat tekan formasi Talang Akar

You might also like