You are on page 1of 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Sistem Proteksi Distribusi 20 KV
Kehandalan suatu sistem tenaga listrik antara lain ditentukan oleh frekuensi
pemadaman yang terjadi dalam sistem tersebut. Semakin sering frekuensi pemadaman
dan semakin lama waktu pemadaman, semakin rendah tingkat kehandalan sistem
tersebut. Pemadaman yang terjadi pada sistem tenaga listrik biasanya disebabkan oleh
gangguan, sehingga untuk mengatasi gangguan dan meningkatkan kehandalan sistem
diperlukan sebuah mekanisme yang dapatmenghindari frekuensi pemadaman yang terlalu
sering dalam jangka waktu yang lama. Mekanisme ini dalam sistem kelistrikan dikenal
dengan istilah sistem proteksi.
Menurut alawy (2006;1) Sistem proteksi adalah sistem pengamanan yang
diIakukan terhadap peralatan-peralatan listrik, yang terpasang pada sistem tenaga Iistrik
tersebut. Misalnya Generator, Transformator, Jaringan transmisi / distribusi dan lain-lain
terhadap kondisi operasi abnormal dari sistem itu sendiri. Sedangkan menurut (J.
Soekarto, 1985). Sistem pengaman merupakan sistem pengaman pada peralatan-
peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik, seperti busbar, transformator, saluran
udara tegangan tinggi, saluran kabel bawah tanah, kondisi abnormal operasi sistem
tenaga listrik.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem proteksi adalah
suatu sistem pengamanan terhadap peralatan listrik, yang diakibatkan adanya gangguan
teknis, gangguan alam, kesalahan operasi, dan penyebab yang lainnya.
Jaringan Pada Sistem Distribusi tegangan menengah (primer 20kV) dapat
dikelompokkan menjadi lima model, yaitu Jaringan radial, Jaringan hantaran penghubung
(Tie Line), Jaringan Lingkaran (Loop), Jaringan Spindel dan Sistem Gugus atau Kluster.
Menurut Mubarak (2008:11), Sistem distribusi tenaga listrik adalah penyaluran
energi listrik dari pembangkit tenaga listrik ( power station) hingga sampai kepada
konsumen(pemakai) pada tingkat tegangan yang diperlukan. Jaringan distribusi
terdiriatas dua bagian, yang pertama adalah jaringan tegangan
menengah/primer (JTM), yang menggunakan tigakawat atauempat kawat untuk tiga fasa
Menurut saya sebagai penulis Jaringan Distribusi adalah suatu sistem jaringan
listrik yang berfungsi menyalurkan Jaringan Listrik tegangan menengah ke wilayah
tegangan rendah konsumen.
Adapun jenis-jenis sistem jaringan dalam distribusi Tegangan Menengah 20 KV
adalah sebagai berikut :
Jaringan Radial
Sistem distribusi dengan pola Radial seperti Gambar di bawah ini Adalah sistem
distribusi yang paling sederhana dan ekonomis. Pada sistem ini terdapat beberapa
penyulang yang menyuplai beberapa gardu distribusi secara radial.


Gambar 1a. Konfigurasi Jaringan Radial


Jaringan Hantaran Penghubung
Sistem distribusi Tie Line seperti Gambar di bawah ini digunakan untuk
pelanggan penting yang tidak boleh padam (Bandar Udara, Rumah Sakit, dan lainlain).
Sistem ini memilikiminimal dua penyulang sekaligus dengan tambahan
Automatic Change Over Switch /Automatic Transfer Switch, setiap penyulangterkoneksi
ke gardu pelanggan khusus tersebut sehingga bila salah satu penyulang mengalami
gangguan maka pasokan listrik akan di pindah ke penyulang lain.

Gambar 2a. Konfigurasi Jaringan Penghubung

Jaringan Hantaran Penghubung
Pada Jaringan Tegangan Menengah Struktur Lingkaran (Loop) seperti Gambar di
bawa ini dimungkinkan pemasokannya dari beberapa gardu induk, sehingga dengan
demikian



Gambar 3a. Konfigurasi Jaringan Loop
Jaringan Spindel
Sistem Spindel seperti pada Gambar di bawah ini adalah suatu pola kombinasi
jaringan dari pola Radial dan Ring. Spindel terdiri dari beberapa penyulang (feeder) yang
tegangannya diberikan dari Gardu Induk dan tegangan tersebut berakhir pada sebuah
Gardu Hubung (GH).

Gambar 4a. Konfigurasi Jaringan Spindel
Pada sebuah spindel biasanya terdiri dari beberapa penyulang aktif dan sebuah
penyulang cadangan (express) yang akan dihubungkan melalui gardu hubung. Pola
Spindel biasanya digunakan pada jaringan tegangan menengah (JTM) yang
menggunakan kabeltanah/saluran kabel tanah tegangan menengah (SKTM). Namun pada
pengoperasiannya, sistem Spindel berfungsi sebagai sistem Radial. Di dalam sebuah
penyulang aktif terdiri dari gardu distribusi yang berfungsi untuk mendistribusikan
tegangan kepada konsumen baik konsumen tegangan rendah (TR) atau tegangan
menengah (TM).
Sistem Gugus atau Sistem Kluster
Konfigurasi Gugus seperti pada Gambar di bawah ini banyak digunakan untuk
kota besar yang mempunyai kerapatan beban yang tinggi. Dalam sistem ini terdapat
Saklar Pemutus Beban, dan penyulang cadangan.

Gambar 5a. Konfigurasi Jaringan Kluster


2.2. Jenis-jenis Sistem proteksi
Sistem proteksi pada sistem tenaga didukung oleh beberapa peralatan utama.
Peralatan utama ini lah yang berfungsi langsung mengatasi gangguan dan mengisolasi
bagian jaringan yang terganggu dari bagian lain yang masih dapat beroperasi dengan
baik.
Marsudi (1990:40) mengemukakan pendapatnya di bawah ini. Bahwa jenis-jenis
sitem proteksi terbagai atas menjadi 1). Pengaman Lebur 2). Relai Arus Lebih, 3). Relai
Arus Gangguan Tanah, 4). Relai Arus Gangguan Tanah Berarah, 5). Relai penutup balik,
6). Penutup balik Otomatis.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dalam suatu sistem proteksi sangat
diperlukan untuk dilakukannya pemeliharaan. Dengan adanya suatu pemeliharaan pada
sistem proteksi dapat mencegah terjadinya suatu kerusakan.
Menurut Sheehan (2003 : 10) pemeliharaan adalah keiatan [kegiatan] perawatan
pada seluruh komponen yang membutuhkannya. Sedangkan menurut corder (1992 : 23)
pemeliharaan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang diperlukan untuk
mempertahankan suatu benda di dalam, atau mengembangkan ke kondisi yang dapat
diterima.
Berdasarkan pengertian tersebut maka pemeliharaan adalah suatu usaha untuk
mempertahankan atau mengembalikan keadaan perlataan ke kondisi semula atau
setidaknya mendekati keadaan semula, sehingga penggunaan dan fungsinya sama seperti
saat alat tersebut digunakan pertama kalinya.

You might also like