You are on page 1of 2

KONSEP DASAR KEBIDANAN KOMUNITAS

PENGERTIAN/DEFINISI
Kebidanan berasal dari kata Bidan yang menurut International Confederation of Midwife (ICM)
berarti seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus dari
pendidikan tersebut serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar dan atau memiliki ijin yang sah (lisensi)
untuk melakukan Praktik bidan.
Pengertian bidan menurut IBI adalah adalah seorang perempuanyang lulus dari pendidikan bidan
yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah negara RI serta memiliki kompetensi dan
kualifikasi untuk diregister dan atauntuk secara sah mendapt lisensi ntukatau menjalankan praktik
kebidanan.
Komuniti adalah sekelompok orang yang hidup dan saling berinterksi di dalam daerah tertentu,
masyarakat atau paguyuban.

RIWAYAT BIDAN KOMUNITAS DI INDONESIA DAN BEBERAPA NEGARA LAIN
INDONESIA
Munculnya gagasan kebidanan komunitas merupakan suatu upaya tindak lanjut dari Konferensi
Internasional tentang Safe Motherhood di Nairobi tahun 1987, kemudian dilaksanakan suatu Lokakarya
Nasional tentang Kesejahteraan Ibu, yang menghasilkan komitmen lintas sektoral untuk menurunkan
Aangka Kematian Ibu (AKI) sebesar 50% dari 450 pada tahun1986 menjadi 225 per 100.000 Kelahiran
Hidup (KH) pada tahun 2000.
SASARAN PELAYANAN KEBIDANAN KOMUNITAS
Kelompok masyarakat di komuniti merupakan sasaran bidan community, yang meliputi:
Ibu
Anak
Keluarga
Masyarakat
Sasaran utama adalah ibu dan anak dalam Keluarga.

TUJUAN KEBIDANAN KOMUNITAS
Tujuan umum kebidanan komunitas adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat agar dapat
menjalankan fungsinya secara optimal.
Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok, & masyarakat dalam pemahaman tentang
pengertian sehat dan sakit.
b. Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan.
c. Terciptanya dukungan bagi individu yang terkait.
d. Terkendali & tertanggulanginya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju keadaan sehat yang
optimal.
e. Berkembangnya ilmu serta pelaksanaan kebidanan kesehatan masyarakat.

BEKERJA DI KOMUNITAS
Pelayanan Kebidanan Komunitas :
a. Dilakukan dengan pendekatan MANAJEMEN KEBIDANAN
b. Dilakukan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan
c. Pelayanan diberikan khususnya paa bumil, bulin, bufas
d. Asuhan yang diberikan adalah asuhan berkualitas danpeningkatan kerja bidan (RS/komuniti)
Contoh pelayanan bidan di komunitas: penyuluhan tentang kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pengobatan
sederhana, perbaikan gizi keluarga, imunisasi, pertolongan persalinan, pelayanan KB, dll
JARINGAN KERJA KEBIDANAN KOMUNITAS
Bidan yang bekerja di komunitas membutuhkan suatu kemitraan yang berguna untuk pengambilan
keputusan secara kolaboratif dalam rangka meningkatkan kesehatan dan memecahkan masalah-masalah
kesehatan ibu dan anak. Kemitraan dibentuk dengan klien, keluarga dan masyarakat. Keterlibatan komponen
tersebut sangat penting demi keberhasilan upaya-upaya kesehatan yang dilakukan oleh kebidanan di
komunitas.
Program kemitraan komunitas mencakup konsep pemberdayaan dan pengembangan komunitas.
Kemitraan adalah proses kompleks sebagai upaya untuk mengarahkan para akademisi, pemuka masyarakat
dan pemberi pelayanan kesehatan untuk bersama-sama mencapai perubahan. Unsur yang penting dalam
menjalin jaringan kerja di komunitas adalah sensitivitas terhadap aspek kultural, yang berarti bahwqa
pelayanan yang diberikan harus sesuai dengan persepsi masyarakat.


VISI MASYARAKAT SEHAT DAN MANDIRI MENUJU INDONESIA SEHAT 2010 SEBAGAI
LANDASAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN KOMUNITAS
MISI
1. Meningkatkan status kesehatan perorangan, keluarga, komunitas dan masyarakat.
2. Menanggulangi berbagai masalah kesehatan masyarakat prioritas.
3. Menyelenggarakan berbagai program kesehatan masyarakat yang inovatif, efektif dan efisien.
4. Meningkatkan peranserta dan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan.
5. Menggalang berbagai potensi untuk penyelenggaraan program kesehatan masyarakat.
TUJUAN
1. Meningkatnya status kesehatan perorangan, keluarga, komunitas dan masyarakat.
2. Tertanggulanginya berbagai masalah kesehatan masyarakat prioritas.
3. Terselenggaranya berbagai program kesehatan masyarakat yang inovatif, efektif dan efisien.
4. Meningkatnya peran serta dan kemandirian perorangan, keluarga dan komunitas dalam pemeliharaan
kesehatan.
5. Terhimpunnya sumberdaya dari masyarakat dalam mendukung penyelenggatraan progtram kesehatan
masyarakat.
6. Terlibatnya secara aktif berbagai pelaku dalam peningkatan derajat dan penyelenggaraan program
kesehatan masyarakat.
SASARAN
1. Terpelihara dan meningkatnya status kesehatan keluarga.
2. Terpelihara dan meningkatnya status kesehatan komunitas.
3. Terpelihara dan meningkatnya status gizi masyarakat.
4. Terpelihara dan meningkatnya status kesehatan jiwa masyarakat.
5. Meningkatnya jumlah dan cakupan pemeliharaan kesehatan dengan pembiayaan pra upaya.
6. Pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat yang bermutu dan terjangkau.
7. Peningkatan peran Pemerintah Daerah dalam pembiayaan program kesehatan masyarakat.
8. Pengembangan tenaga kesehatan yang profesional yang sadar biaya dan sadar mutu masyarakat yang
inovatif, efektif dan efisien.
9. Pemantapan kemitraan dan kerjasama lintas sektoral dalam penyelenggaraan upaya kesehatan
masyarakat.
10. Pengutamaan kelompok sasaran rentan keluarga miskin dan pengarus-utamaan gender.
11. Pengutamaan daerah terpencil, perbatasan dan rawan bencana.
12. Penyelarasan program dengan perkembangan tantangan dan komitmen global.
13. Pemantapan pemberdayaan dan kemandirian keluarga komunitas dan masyarakat.
14. Penerapan tehnologi tepat guna, bantuan teknis dan pendampingan.
15. Pengembangan penelitian untuk dukungan program.
16. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan program kesehatan masyarakat.

You might also like