Apa yang disebut sebagai Feminis Liberal ialah pandangan untuk menempatkan perempuan yang memiliki kebebasan seara penuh dan indi!idual. Aliran ini menyatakan bah"a kebebasan dan kesamaan berakar pada rasi#nalitas dan pemisahan antara dunia pri!at dan publik. Setiap manusia $demikian menurut mereka$ punya kapasitas untuk berpikir dan bertindak seara rasi#nal% begitu pula pada perempuan. Akar ketertindasan dan keterbelakngan pada perempuan ialah karena disebabkan #leh kesalahan perempuan itu sendiri. &erempuan harus mempersiapkan diri agar mereka bisa bersaing di dunia dalam kerangka 'persaingan bebas' dan punya kedudukan setara dengan lelaki. (#k#h aliran ini adalah Na#mi )#l*% sebagai 'Feminisme +ekuatan' yang merupakan s#lusi. +ini perempuan telah mempunyai kekuatan dari segi pendidikan dan pendapatan% dan perempuan harus terus menuntut persamaan haknya serta saatnya kini perempuan bebas berkehendak tanpa tergantung pada lelaki. Feminisme liberal mengusahakan untuk menyadarkan "anita bah"a mereka adalah g#l#ngan tertindas. &eker,aan yang dilakukan "anita di sekt#r d#mestik dikampanyekan sebagai hal yang tidak pr#dukti* dan menempatkab "anita pada p#sisi sub$#rdinat. Budaya masyarakat Amerika yang materialistis% mengukur segala sesuatu dari materi% dan indi!idualis sangat mendukung keberhasilan *eminisme. )anita$"anita tergiring keluar rumah% berkarier dengan bebas dan tidak tergantung lagi pada pria. http://artikel.sabda.org/feminisme penulis Bagus Pramono, Herlianto Feminisme Liberal -umat% ./ -anuari 0..1 ./2.. Feminisme Liberal lahir pertama kali pada abad 13 dirumuskan #leh Mary "#llst#nerat dalam tulisannya A Vindication of the Right of Women 41/15$1/556 dan abad 15 #leh -#hn Stuart Mill dalam bukunyaSubjection of Women dan 7arriet (ayl#r Mills dalam bukunya Enfranchisemen of Women% kemudian pada abat 0. Betty Friedan dalam The Feminis Mistique dan The second Stage. Feminis Liberal ini mendasarkan pemikirannya pada k#nsep liberal yang menekankan bah"a "anita dan pria diiptakan sama dan mempunyai hak yang sama dan ,uga harus mempunyai kesempatan yang sama. Manusia berbeda dengan binatang karena rasi#nalitas yang dimilikinya. +emampuan rasi#nalitas tersebut mempunyai dua aspek yaitu 8m#ralitas$ pembuat keputusan yang #t#n#m dan 8prudensial$ pemenuhan kebutuhan diri sendiri. 7ak indi!idu bagi kaum Liberal harus dipri#ritaskan dari pada 9kebaikan: . Setiap indi!idu diberikan kebebasan untuk memilih apa yang 9baik: untuk dirinya asal tidak merugikan #rang lain. Liberalisme ,uga menekankan pada masyarakat yang adil yang memungkinkan setiap indi!idu mempraktekkan #t#n#mi dirinya dalam memenuhi kebutuhannya.
;alan hal inter!ensi negara atas bidang publik 4masyarakat sipil6 Liberallis +lasik berbeda dengan Liberallis Egalitarian. Bagi Liberalis Egalitarian setiap #rang yang memasuki pasar terlebih dahulu mempunyai% keuntungan material% k#neksi atau bakat yang berbeda. Apabila perbedaan tersebut sangat besar maka sulit bagi mereka untuk menge,arnya. <leh sebab itu Negara harus inter!ensi seara p#siti* agar kese,ahteraan masyarakat merata. Inter!ensi di bidang hukum% pendidikan% perumahan% pelayanan kesehatan% kese,ahteraan s#sial dan penyediaan makan bagi #rang miskin. Bagi Liberallis ini negara sebaiknya men*#kuskan pada keadilan ek#n#mi bukan kebebasan sipil.
Sedangkan Liberallis +lasik dalam era pasar bebas setiap indi!idu harus diberikan kesempatan yang sama untuk mengakumulasi keuntungannya. Mereka ,uga menekankan bah"a negara harus melindungi kebebasan sipil seperti% hak memilih% hak ber#rganisasi% hak kepemilikan dan kebebasan.
Akan tetapi dalam hal inter!ensi negara untuk men,amin hak indi!idu% kaum liberallis sepakat bah"a inter!ensi negara harus seminim mungkin. Baik dalam aspek negara% #rganisasi% keluarga sampai ke tempat tidur.
Feminis Liberal abad 18 Pendidikan ang sama untuk !erem!uan Mary )#llst#nera*t% dalam bukunya A =indiati#n #* the Right #* )#men menggambarkan masyarakat Er#pa yang sedang mengalami kemunduran dimana perempuan dikekang didalam rumah tidak diberikan kesempatan untuk masuk dipasar tenaga ker,a dan melakukan peker,aan rumah tangga. Sedangkan laki$laki diberikan kebebasan untuk megembangkan diri se#ptimal mungkin. &adahal kalau perempuan diberikan kesempatan yang sama ,uga bisa mengembangkan diri seara #ptimal% asal perempuan ,uga diberikan pendidikan yang sama dengan pria.
)#llest#ne ,uga mengkritik Email% n#!el karya -ean -ak>ues R#sseau yang $membedakan pendidikan laki$laki dan perempuan. &endidikan laki$laki lebih menekankan rasi#nalitas 8 mempela,ari ilmu alamiah% ilmu s#ial dan humani#ra$ karena nantinya akan bertanggung ,a"ab sebagai kepala keluarga sedangkan pendidikan untuk perempuan lebih menekankan pada em#si#nal $mempela,ari puisi% sen$i?karena perempuan akan men,adi istri yang penuh pengertian% resp#nsi!e% perhatian dan keibuan. -alan keluar yang dita"arkan "#llest#ne adalah mendidik perempuan sama dengan mendidik laki$laki dengan menga,arkan kepada perempuan ,uga rasi#nalitas sehingga perempuan mampu men,adi 9diri sendiri: tidak men,adi 9mainan laki$laki:.
Feminis Liberal abat 19 +esempatan hak Sipil dan Ek#n#mi bagi perempuan dan laki$laki. Satu abad kemudian - S Mill dan 7arriet (ail#r Mill bergabung dengan )#llest#nera*t. @ang menekankan pentingnya rasi#nalitas untuk perempuan. - S Mill dan harriet (ail#r Mill lebih ,auh menekankan agar persamaan permpuan dan laki$laki ter"u,ud% tidak ukup diberikan pendidikan yang sama tetapi ,uga harus diberikan kesempatan untuk berperan dalam ek#n#mi dan di,amin hak sipilnya yang meliputi hak untuk ber#rganisasi% kebebasan untuk berpendapat% hak untuk memilih dan hak milik pribadiA serta hak$hak sipil lainnya.
Sumbangan lain pemikiran mereka berdua adalah dua$duanya menekankan pentingnya &endidikan% +emitraan dan &ersamaan. Mill lebih menekankan pada pendidikan dan hak% sedangkan (ayl#r lebih menekankan kemitraan. Mill lebih ,auh ,uga mempertanyakan superi#ritas laki$laki% menurutnya bah"a laki$laki itu tidak lebih superi#r seara intelektual dari perempuan. &emikiran Mill yang ,uga menarik bah"a keba,ikan yang ditempelkan pada perempuan seringkali merugikan perempuan karena perempuan tidak bisa men,adi diri sendiri% sebab ia akan men,adi #rang yang dikehendaki masyarakat.
Feminisme Liberal abad 20 The Feminis Mistique yang ditulis #leh Betty Frieden% bila kita bandingkan dengan buku yang ditulis sebelumnya #leh )#llest#ne% -S Mills dan 7arriet (yl#r terkesan tidak radikal. Menurut Betty perempuan kelas menengah yang men,adi ibu rumah tangga merasa hampa dan muram% sehingga mereka menghabiskan "aktunya ntuk berbelan,a% memperantik diri% bagaimana memuaskan na*su suami dsb. -alan keluar yang dita"arkan Frieden adalah kembali ke sek#lah dan berk#ntribusi dalam ek#n#mi keluarga dengan tetap ber*ungsi sebagai ibu rumah tangga dengan masih tetap menintai suami dan anak. Frieden meyakini bah"a karier dan rumah tangga bisa ber,alan seiring.
BaruA duapuluh tahun kemudian ia menyadari dalam bukunya The Second Stage bah"a mmenangani karier dan rumah tangga sangat sulit.karena dia harus melayani dua ma,ikan suaminya dan atasannya di kant#r. Ia memberikan ,alan keluar bah"a perempuan harus melakukan pergerakan sehingga menyadari keterbatas$keterbatasan dirinya yang diiptakan masyarakat sehingga bisa memperbaiki k#ndisi. Beker,a sama dengan laki$laki untuk merubah p#la pikir masyarakat pada bidang publik 8kepemimpinan% struktur institusi$ dan pri!at 8suami mulai ikut memikul beban keluarga yaitu ek#n#mi% rumah dan anak$anak. seara bersama.perempuan.
Arah Feminis Liberal
Feminis Liberal menginginkan terbebasnya perempuan dari peranan gender yang #presi*. Mereka berargumentasi bah"a dalam masyarakat yang patriarkhi peker,aan yang ##k untuk perempuan dias#siasikan pada si*at *eminine seperti guru% pera"at% sekretaris% kasir di bank dsb. &enentangan stere#tipe tersebut harus melalui pendidikan andr#gini $yang mempunyai dimensi laki dan perempuan$ baik disek#lah maupun dirumah. Andr#gini telah membantu mereka dalam meraih kebebasan% persamaan hak dan keadilan.
Negara ikut bertanggung ,a"ab untuk men,amin tidak ada lagi diskriminasi pada perempuan baik seksual maupun penghasilan dan men,amin perempuan terbebas dari peleehan seksual% pemerk#saan dan kekerasan. Feminis Liberal sangat penting dalam pergerakan *eminisme dengan per,uangannya untuk perempuan dibarat untuk meraih persamaan hak% peniadaan diskriminasi ditemapt ker,a dan perubahan hukum yang lebih menguntungkan perempuan.
Kritik ada Feminis Liberal +ritik pertama -ean Bethke Elshtain dalam bukunya A Po"itica" Theorist. Mengkritik bah"a semua perempuan ingin men,adi seperti laki$laki% mengad#psi si*at laki$laki 8mengutamakan rasi#nalitas tidak b#leh menun,ukan em#si#nalnya$ untuk mengurangi ketertindasannya. Menurut Elshtain perempuan tidak b#leh mengad#psi ara berpikir laki$laki% &erempuan mempunyai ara berpikir sendiri yang bisa dipertahankan. Laki$laki maupun berempuan harus mengad#psi dua$duanya baik ara berpikir laki maupun perempuan. +ita tidak b#leh mendik#t#mikan nurture dan nature.
&erubahan tidak bisa dilakukan hanya melalui kel#mp#k$kel#mp#k keil. +arena kalau dalam kel#mp#k$kel#mp#k keil ,ustru akan menghanurkan kumunalitas. &adahal untuk mel#bi pemerintah harus melalui gerakan massa 4k#munal6 untuk itu penting sekali adanya #mmittee #rganiBer yang bisa meng#rganisasi masa.
+ritik ke dua ;alam Feminist &#litis and 7uman Nature% Alis#n -aggar men*#rmulasikan kritik yang kedua% seperti Elshtain ,aggar ,uga mengkritik *eminis liberal bah"aA perempuan harus mengad#psi nilai laki$laki yaitu rasi#nalitas dan #t#n#mi. Sedangkan menurut -aggar kita tidak b#leh mendik#t#mi nilai laki$laki dan perempuan ,ustru laki$laki dan perempuan harus mengad#psi nilai kedua$ duanya seara seimbang.
-aggar ,uga mengkritik *eminis leberal yang melihat perempuan itu satu% padahal menurut -aggar perempuan itu tidak satu tapi bermaam$maam. Sehingga tidak bisa hanya melalui pendidikan dan dianggap akan menyelesaikan seluruh pers#alan perempuan. +arena perempuan berbeda$ beda keberadaannya maka strategi pemeahannyapun ,uga harus berbeda$beda pula.
+ritik ke tiga Feminis Liberal telah men,enalisir perempuan itu sama% pada hal perempuan itu tidak hanya perempuan kulit putih% heter#seksual dan kelas menengah%A dan dari kel#mp#k yang terpela,ar%tetapi ,uga ada &S+% buruh% ada perbedaan sukuCbudaya% agama sehingga% penyebab ketertindasan perempuanpun ,uga tidak satu dan tentu strategi pemeahan masalahnyapun tidak bisa sama. Misalnya 2 perempuan kulit putih dari kelas menengah tentu berbeda dengan perempuan kulit hitam dari kelas ba"ah. Bahan Baaan 2 1. Dadis Ari!ia% 9Feminisme Liberal: dalam -urnal &erempuan% Edisi$.1% -anuari 1553. hal.E0$EE. 0. Siti 7idayat Amal% 9Beberapa &erspekti* Feminis dalam Menganalisis &ers#alan:% dalan Aliran Femisme% Bahan (raining dari +apal &erempuan. 3. R#semarie (#ng% Feminist Thought# )est!ie" &ress% 1535. http://www.asppuk.or.id/index.php? option=com_content&view=article&id=3:feminisme!liberal&catid="#:artikel *eminism liberal Apa yang disebut sebagai Feminisme Liberal ialah pandangan untuk menempatkan perempuan yang memiliki kebebasan seara penuh dan indi!idual. Aliran ini menyatakan bah"a kebebasan dan kesamaan berakar pada rasi#nalitas dan pemisahan antara dunia pri!at dan publik. Setiap manusia $demikian menurut mereka$ punya kapasitas untuk berpikir dan bertindak seara rasi#nal% begitu pula pada perempuan. Akar ketertindasan dan keterbelakngan pada perempuan ialah karena disebabkan #leh kesalahan perempuan itu sendiri. &erempuan harus mempersiapkan diri agar mereka bisa bersaing di dunia dalam kerangka 'persaingan bebas' dan punya kedudukan setara dengan lelaki. Feminis Liberal memilki pandangan mengenai negara sebagai penguasa yang tidak memihak antara kepentingan kel#mp#k yang berbeda yang berasl dari te#ri pluralisme negara. Mereka menyadari bah"a negara itu did#minasi #leh kaum &ria% yang terle*leksikan men,adi kepentingan yang bersi*at 9maskulin:% tetapi mereka ,uga menganggap bah"a negara dapat did#minasi kuat #leh kepentiangan dan pengaruh kaum pria tadi. Singkatnya% negara adalah erminan dari kel#mp#k kepentingan yang memeng memiliki kendali atas negara tersebut. Fntuk kebanyakan kaum Liberal Feminis% perempuan endrung berada 9didalam: negara hanya sebatas "arga negara bukannya sebagai pembuat kebi,akan. Sehingga dalam hal ini ada ketidaksetaraan perempuan dalam p#litik atau bernegara. &un dalam perkembangan berikutnya% pandangan dari kaum Feminist Liberal mengenai 9kesetaraan: setidaknya memiliki pengaruhnya tersendiri terhadap perkembangan 9pengaruh dan kesetaraan perempuan untuk melakukan kegiatan p#litik seperti membuat kebi,akan di sebuah negara:. G1H (#k#h aliran ini adalah Na#mi )#l*% sebagai 'Feminisme +ekuatan' yang merupakan s#lusi. +ini perempuan telah mempunyai kekuatan dari segi pendidikan dan pendapatan% dan perempuan harus terus menuntut persamaan haknya serta saatnya kini perempuan bebas berkehendak tanpa tergantung pada lelaki. Feminisme liberal mengusahakan untuk menyadarkan "anita bah"a mereka adalah g#l#ngan tertindas. &eker,aan yang dilakukan "anita di sekt#r d#mestik dikampanyekan sebagai hal yang tidak pr#dukti* dan menempatkab "anita pada p#sisi sub$#rdinat. Budaya masyarakat Amerika yang materialistis% mengukur segala sesuatu dari materi% dan indi!idualis sangat mendukung keberhasilan *eminisme. )anita$"anita tergiring keluar rumah% berkarier dengan bebas dan tidak tergantung lagi pada pria. Akar te#ri ini bertumpu pada kebebasan dan kesetaraaan rasi#nalitas. &erempuan adalah makhluk rasi#nal% kemampuannya sama dengan laki$laki% sehingga harus diberi hak yang sama ,uga dengan laki$laki. &ermasalahannya terletak pada pr#duk kebi,akan negara yang bias gender. <leh karena itu% pada abad 13 sering munul tuntutan agar prempuan mendapat pendidikan yang sama% di abad 15 banyak upaya memper,uangkan kesempatan hak sipil dan ek#n#mi bagi perempuan% dan di abad 0. #rganisasi$#rganisasi perempuan mulai dibentuk untuk menentang diskriminasi seksual di bidang p#litik% s#sial% ek#n#mi% maupun pers#nal. ;alam k#nteks Ind#nesia% re*#rmasi hukum yang berprerspekti* keadilan melalui desakan I.J ku#ta bagi perempuan dalam parlemen adalah k#ntribusi dari pengalaman *eminis liberal. http://id.wikipedia.org/wiki/$eminisme%$eminisme_liberal