You are on page 1of 9

Opini*

Noor Rochman**
Definisi opini
Artikel opini atau opini adalah tulisan lepas
yang dibuat seseorang -lazimnya bukan orang
yang berada dalam redaksi media yang
bersangkutan-untuk mengupas masalah
aktual dan/atau masalah kontroversial
tertentu (Kuncoro, 2009)
Opini tidaklah cukup hanya aktual dan
kontoversial: nendang; solution-giving.
Perbedaan opini dengan berita
Dalam media hanya terdapat tiga hal, yakni news, views, dan ads
(iklan) (Sumadiria, 2005).
Menurut Kuncoro (2009), dalam surat kabar, majalah, atau media
cetak lain, tulisan hanya dibedakan menjadi 2, yakni berita (news)
dan artikel (articles).
News dibedakan menjadi dua; hardnews/straight news/berita
langsung dan softnews/berita lunak(feature-human interest)
(Sumadiria. 2005).
Views dalam Kuncoro (2009) disebut artikel-mecakup esai, opini,
kolom, tajuk rencana/editorial.
Artikel opini bukanlah berita; berita didasarkan pada fakta dan
data; sedangkan opini dasar pokoknya argumen.
Dalam opini, fakta dan data hanya pendukung argumen (10%),
argumen (40-50%), solusi (50-60%)
Macam-macam bentuk opini
Esay : Esai adalah sebuah komposisi prosa singkat yang
mengekspresikan opini penulis tentang subjek
tertentu.
Opini: tulisan dalam media sebagai wahana untuk
berdialog bagi orang di luar media: Opini media
(editorial); Opini masyarakat (surat pembaca, penulis).
Kolom: penulisnya biasa disebut kolomnis atau
kolumnis adalah salah satu rubrik di media massa yang
biasa diisi oleh orang tertentu untuk jenis tulisan yang
membidik tema tertentu. Misalnya seperti di rubrik
resonansi Harian Republika.

Teknik penulisan opini
Langkah ke 1: galilah ide! Ide dapat diperoleh dari
mengikuti masalah aktual di media, merenung, menata
ide sambil santai, diskusi, riset, melakukan perjalanan.
Langkah ke 2: siapkan rancangan argumen dan
alternatif solusi yang hendak ditawarkan start hunting
with a complete map and weapons menulis dengan
bekal yang cukup.
Langkah ke 3: buatlah secamam pola bisa dalam kepala
(invisible) atau dituliskan (visible). Tujuannya membuat
blue print sebagai kerangka.
Langkah ke 4: segeralah menulis! Mulai menulis draf
opini yang pertama.
lanjutan
Langkah ke 5: Pengendapan. Endapkan dan
renungkanlah kembali dalam beberapa menit
sambil istirahat sejenak untuk melihat
kekurangan atau menambah argumen.
Langkah ke 6: cukup tega memotong
apapun yang tidak sangat perlu muncul dalam
artikel opini.
Langkah ke 7: endapkanlah lagi sampai yakin,
Tehnik membuat editorial/
laporan utama
Ambil topik penting yang tengah menjadi perhatian publik
Kumpulkan informasi dan fakta; lakukan riset
Ungkapkan opini anda dengan singkat
Uraikan persoalan/isu secara objektif, dan sampaikan alasan mengapa hal
ini penting
Berikan sudut pandang yang berseberangan
Sangkal (bantah) sisi berseberangan itu dengan fakta, detail, angka, atau
kutipan
Berikan pula pengakuan (jika perlu) terhadap sikap yang berseberangan
karena, meski bertolak belakang dengan sikap kita, itu tentu juga memiliki
argumentasi. Ini agar editorial yang kita buat menjadi rasional
Ulangi kata-kata kunci untuk menguatkan ide ke pikiran pembaca
Berikan solusi yang realistis terhadap persoalan
Akhiri dengan pukulan yang mengulangi kata-kata pembuka
Buatlah sebanyak 500 kata; Jangan pernah gunakan kata Saya
Kiat-kiat menulis
Motivasi: hal pertama yang harus ada; eksistensi; kewajiban; finansial.
Kembangkan dan perlihara talenta menulis; menulis itu gampang untuk penulis
andal; untuk penulis pemula harus berlatih seperti berjalan, atau berenang.
Penulis kerdil: Penulis yang kurang banyak membaca; there is no writing
without reading! you are what you eat, you are what you write
Jangan pernah mengkambinghitamkan waktu; buatlah timescheduling
Kerja ikhlas, bukan hanya kerja keras dan cerdas; makin banyak ditolak makin
banyak karya.
Menulis tidak mudah, diperlukan ketekunan dan perjuangan; gampang-
gampang susah atau susah-susah gampang. Menulis 10%bakat, 90%
perjuangan.
Pegang prinsip ini: Ojo Ngagak-agaki, alias Start
Writing Now!


Terima kasih
* Materi disusun berdasarkan Kurikulum
Pendidikan Jurnalistik Tingkat Dasar Lembaga
Pers Mahasiswa Islam (LAPMI)
** Pemateri adalah Direktur LAPMI Cabang
Semarang (LAPMICS) periode 1434-1435H

You might also like