You are on page 1of 21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini penulis akan membahas tentang tinjauan pustaka dari
asuhan keperawatan pada Tn. D dengan post operasi hernioraphy di ruang
bougenville RSU dr. R. Soetrasno Rembang mulai dari pengertian, etiologi,
pathofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, penatalaksanaan, pemeriksaan
penunjang sampai dengan proses keperawatan yang meliputi fokus pengkajian,
diagnose keperawatan yang diarahkan pada pathway serta fokus intervensinya.
A. Pengertian
Mansjoer !"""# menyatakan,$hernia merupakan suatu penonjolan
isi perut dari rongga yang normal melalui lubang kongenital atau didapat$
p.%&%#.
Menurut R. Syamsuhidajat, 'im Dejong &(()# Hernia merupakan
produksi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah
dari dinding rongga bersangkutan. *ada hernia abdomen isi perut
menonjol melalui defek atau bagian+bagian lemah dari lapisan muscular
aponeurotik dinding perut. Hernia terdiri dari ,in,in, kantong dan isi
hernia,p.-""#.
*enulis menyatakan bahwa,$Hernia adalah penonjolan gelung atau
ruas organ jaringan melalui lubang abnormal Dorlands '. /ewman,
!""!, p.((-#.
Herniorrhaphy membuang kantong hernia disertai tindakan bedah
plastik untuk memperkuat dinding perut bagian bawah di belakang kanalis
inguinalis. http://qittun.blogspot.com/2008/08/asuhan-keperawatan-klien-
dengan-hernia.html
*engertian lain yang diambil oleh penulis tentang Herniorrhaphy
adalah perbaikan hernia se,ara bedah dengan penjahitan Danis, Difa,
p.%"0#.
Menga,u dari pengertian+pengertian diatas, penulis menyatakan
bahwa hernia merupakan herniasi omentum lipatan peritoneum yang
memanjang dari lambung ke organ abdomen yang berdekatan#, usus atau
struktur tubuh lainnya melalui dinding abdomen dan salah satu
penatalaksanaanya dilakukan dengan ,ara pembedahan plastik dan
membuang kantong hernia atau sering disebut dengan hernioraphy.
Dilihat dari ma,am dan jenis hernia, maka dapat diklasifikasikan
sebagai berikut 1
&. 2erdasarkan terjadinya 1
a. 3ernia bawaan atau congenital
3ernia yang terdapat pada waktu lahir.
b. 3ernia dapatan atau akuisita
3ernia yang disebabkan oleh pengangkatan benda berat atau
strain atau ,edera berat.
!. Menurut letaknya
a. 3ernia Diafragma
3erniasi struktur abdomen atau retroeritoneum ke dalam rongga
dada.
b. 3ernia 4nguinal
3ernia lengkung usus ke dalam kanalis inguinalis.
,. 3ernia Umbilikal
Sejenis hernia abdominalis dengan sebagian usus menonjol di
umbilikus dan ditutupi oleh kulit dan jaringan subkutan.
d. 3ernia 5emoral
3ernia gelung usus ke dalam kanalis femoralis.
e. 3ernia 6pigastrika
3ernia abdominalis melalui linea alba diatas umbilikus.
f. 3ernia 7umbalis
3erniasi omentum atau usus di daerah pinggang melalui ruang
lesshaft atau segitiga lumbal.
%. Menurut sifatnya
a. 3ernia Reponibel
4si hernia dapat keluar masuk usus, keluar jika berdiri atau
mengejan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk,
tidak ada keluhan nyeri atau gejala abstruksi usus.
b. 3ernia 4rreponibel
2ila isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam
rongga. 4ni biasanya disebabkan oleh perlekatan isi kantong
pada peritonium kantong hernia.
,. 3ernia 4nkarserata
4si kantong tertangkap tidak dapat kembali ke dalam rongga
perut disertai akibatnya yang berupa gangguan pasage. Dapat
juga diartikan hernia irreponible yang sudah disertai dengan
gejala ileus yaitu tidak dapat flatus. 8adi pada keadaan ini terjadi
obstruksi jalan makan.
d. 3ernia Strangulata
3ernia irreponible dengan gangguan vaskulerisasi mulai dari
bendungan sampai nekrosis.
9. 3ernia menurut terlihat atau tidaknya
a. 3ernia "#terna
3ernia yang menonjol keluar malalui dinding perut, pinggang
atau perineum.
b. 3ernia $nterna
Tonjolan usus tanpa kantong hernia melalui suatu lubang dalam
rongga perut seperti foramen winslow, ressesus retrosekalis atau
defek dapatan pada mesinterium. Umpamanya setelah anatomi
usus.
Syamsuhidayat, &(() 1 -"&#
B. Etiologi
&. %ongenital
Terjadi sejak lahir adanya defek pada suatu dinding rongga.
!. Didapat akquisita#
Hernia ini didapat oleh suatu sebab yaitu umur, obesitas, kelemahan
umum, lansia, tekanan intra abdominal yang tinggi dan dalam waktu
yang lama misalnya batuk kronis, gangguan proses ken,ing,
kehamilan, mengejan saat miksi, mengejan saat defekasi, pekerjaan
mengangkat benda berat Mansjoer, .rif 1 !""" 1 %&9#.
C. Pathofisiologi
Terjadinya hernia disebabkan oleh dua faktor yang pertama adalah
faktor kongenital yaitu kegagalan penutupan prosesus &aginalis pada waktu
kehamilan yang dapat menyebabkan masuknya isi rongga pertu melalui
kanalis inguinalis, faktor yang kedua adalah faktor yang dapat seperti hamil,
batuk kronis, pekerjaan mengangkat benda berat dan faktor usia, masuknya
isi rongga perut melalui kanal ingunalis, jika ,ukup panjang maka akan
menonjol keluar dari anulus ingunalis ekstermus. .pabila hernia ini
berlanjut tonjolan akan sampai ke skrotum karena kanal inguinalis berisi tali
sperma pada laki+laki, sehingga menyebakan hernia. Hernia ada yang dapat
kembali se,ara spontan maupun manual juga ada yang tidak dapat kembali
se,ara spontan ataupun manual akibat terjadi perlengketan antara isi hernia
dengan dinding kantong hernia sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan
kembali.
:eadaan ini akan mengakibatkan kesulitan untuk berjalan atau
berpindah sehingga aktivitas akan terganggu. 8ika terjadi penekanan
terhadap ,in,in hernia maka isi hernia akan men,ekik sehingga terjadi
hernia strangulate yang akan menimbulkan gejala illeus yaitu gejala
abstruksi usus sehingga menyebabkan peredaran darah terganggu yang akan
menyebabkan kurangnya suplai oksigen yang bisa menyebabkan $skemik. 4si
hernia ini akan menjadi nekrosis.
:alau kantong hernia terdiri atas usus dapat terjadi perforasi yang
akhirnya dapat menimbulkan abses lokal atau prioritas jika terjadi hubungan
dengan rongga perut. ;bstruksi usus juga menyebabkan penurunan
peristaltik usus yang bisa menyebabkan konstipasi. *ada keadaan
strangulate akan timbul gejala illeus yaitu perut kembung, muntah dan
obstipasi pada strangulasi nyeri yang timbul lebih berat dan kontinyu,
daerah benjolan menjadi merah.
Manjoer, .rif, !""" 1 %&9 < %&=, Syamsuhidayat, &(() 1 -"0#
D. Manifestasi Klinis
Umumnya pasien mengatakan turunnya selangkangan atau kemaluan.
2enjolan tersebut bisa menge,il atau menghilang pada waktu tidur dan bila
menangis, mengejan atau mengangkat benda berat atau bila posisi berdiri
bisa timbul kembali. 2ila telah terjadi komplikasi dapat ditemukan nyeri.
:eadaan umum pasien biasanya baik. 2ila benjolan tidak tampak,
pasien dapat disuruh mengejan dengan menutup mulut dalam posisi berdiri.
2ila ada hernia maka akan tampak benjolan. 2ila memang sudah tampak
benjolan, harus diperiksa apakah benjolan tersebut dapat dimasukkan
kembali. *asien diminta berbaring, bernapas dengan mulut untuk
mengurangi tekanan intraabdominal, lalu skrotum diangkat perlahan+lahan.
Diagnosis pasti hernia pada umumnya sudah dapat ditegakkan dengan
pemeriksaan klinis yang teliti.
:eadaan ,in,in hernia juga perlu diperiksa. Melalui skrotum jari
telunjuk dimasukkan ke atas lateral dari tuberkulum pubikum. 4kuti
fasikulus spermatikus sampai ke anulus inguinalis internus. *ada keadaan
normal jari tangan tidak dapat masuk. *asien diminta mengejan dan
merasakan apakah ada massa yang menyentuh jari tangan1 2ila massa
tersebut menyentuh ujung jari maka itu adalah hernia inguinalis lateralis,
sedangkan bila menyentuh sisi jari maka diagnosisnya adatah hernia
inguinalis medialis.
E. Komplikasi
&. Terjadi perlengketan antara isi hernia dengan dinding kantong hernia
sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali. :eadaan ini
disebut hernia inguinalis ireponibilis. pada keadaan ini belum ada ada
gangguan penyaluran isi usus. 4si hernia yang tersering menyebabkan
keadaan ireponibilis adalah omentum, karena mudah melekat pada
dinding hernia dan isinya dapat menjadi lebih besar karena infiltrasi
lemak. Usus besar lebih sering menyebabkan ireponibilis daripada
usus halus.
!. Terjadi penekanan terhadap ,in,in hernia akibat makin banyaknya
usus yang masuk. :eadaan ini menyebabkan gangguan aliran isi usus
diikuti dengan gangguan &askular proses strangulasi#. :eadaan ini
disebut hernia inguinalis strangulata.
*ada keadaan strangulata akan timbul gejala ileus, yaitu perut
kembung, muntah, dan obstipasi. *ada strangulasi nyeri yang timbul lebih
hebat dan kontinyu, daerah benjolan menjadi merah, dan pasien menjadi
gelisah.
. Penatalaksanaan
*ada hernia inguinalis reponibilis dan ireponibilis dilak
+
ukan tindakan
bedah elektif karena ditakutkan terjadinya komplikasi, sebaliknya bila telah
terjadi proses strangulasi tindakan bedah harus dilakukan se,epat mungkin
sebelum terjadinya nekrosis usus.
*rinsip terapi operatif pada hernia inguinalis1
&. Untuk memperoleh keberhasilan maka faktor+faktor yang
menimbulkan terjadinya hernia harus di,ari dan diperbaiki batuk
kronik, prostat, tumor, asites, dan lain+lain#. Dan defek yang ada
direkonstruksi dan diaproksimasi tanpa tegangan.
!. Sakus hernia indirek harus di isolasi, dipisahkan dari peritoneum, dan
diligasi. .nak+anak yang mempunyai anatomi inguinal normal, repair
hanya terbatas pada ligasi tinggi, memisahkan sakus, dan menge,ilkan
,in,in ke ukuran yang semestinya. *ada kebanyakan hernia orang
dewasa, dasar inguinal juga harus direkonstruksi. >in,in inguinal juga
dike,ilkan. *ada wanita, ,in,in inguinal dapat ditutup total untuk
men,egah rekurenasi dari tempat yang sama.
%. Hernia rekuren yang terjadi dalam beberapa bulan atau setahun
biasanya menunjukkan adanya repair yang tidak adekuat. Sedangkan
rekuren yang terjadi setelah dua tahun atau lebih ,enderung
disebabkan oleh timbulnya kelemahan yang progresif pada fasia
pasien.. 'ekurensi berulang setelah repair berhati+hati yang dilakukan
oleh seorang ahli menunjukkan adanya defek dalam sintesis kolagen.
Tindakan bedah pada hernia adalah henioplasty dan herniorafy. *ada
bedah elektif, kanalis dibuka, isi hernia dimasukkan, kantong diikat, dan
dilakukan (assinplasty atau
.
tekan yang lain untuk memperkuat dinding
belakang kanalis inguinalis. .
*ada bedah darurat, prinsipnya hampir sama dengan bedah elektif.
>in,in hernia langsuag di,ari dan dipotong. Usus halus dilihat vital atau
tidak. 2ila vital dikembalikan ke rongga perut, sedangkan bila tidak,
dilakukan reseksi dan anastomosis end to end. Untuk fasilitas dan keahlian
terbatas, setelah ,in,in hernia dipotong dan usus dinyatakan vital langsung
tutup kulit dan dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas lebih lengkap.
Mansjoer .rif, !""" 1 %&=#
!. Pemeriksaan Pen"n#ang
&. 5oto )bdomen
Dapat menyatakan adanya kengerasan material pada apendiks
fekalit#, ileus terlokalisis.
2. *rinalisis
Mun,ulnya bakteri yang mengidentifikasi infeksi.
%. 6lektrolit
:etidakseimbangan akan menunggu fungsi organ, misalnya
penurunan kalium akan mempengaruhi kontraktilitan otot jantung,
mengarah kepada penurunan ,urah jantung.
9. .?D .nalisa ?as Darah#
Mengevaluasi status pernafasan terakhir.
=. 6>? "lektrocardiograf#
*enemuan akan sesuatu yang tidak normal membutuhkan prioritas
perhatian untuk memberikan anestesi Doengoes, !""" 1 ("!#.
$. ok"s Pengka#ian
.dapun data+data yang menjadi data fo,us dari hernia adalah sebagai
berikut 1
&. .ktivitas@istirahat
?ejala 1 :elemahan, riwayat pekerjaan yang perlu mengangkat
berat, tidak mampu melakukan aktivitas yang biasdanya
dilakukan.
Tanda 1 ?angguan dalam berjalan, kelemahan ambulasi
!. 6liminasi
?ejala 1 :onstipasi, tidak dapat flaktus
Tanda 1 .danya retensi urine atau inkontinensia urine
%. Makanan@,airan
?ejala 1 3ilangnya nafsu makan, mual, muntah
Tanda 1 22 turun, dehidrasi, lemas otot
9. /yeri@kenyamanan
?ejala 1 /yeri tekan pada kwadran bawah, semakin memburuk
dengan adanya batuk, bersin, mengangkat benda berat,
defekasi, nyeri tak ada hentinya@ada episode nyeri yang
lebih berat se,ara intermiten.
Tanda 1 *rubahan gara berjalan, nyeri tekan abdomen
=. :eamanan
?ejala 1 *eningkatan suhu %(.0 + 9"
"
>
Doengoes Marilyn 6, !""" 1 9-!#
.dapun data+data yang harus dikaji pas,a operasi hernioraphy adalah
sebagai berikut 1
&. System pernafasan.
*otensi jalan nafas, perubahan pernafasan rata+rata, pola dan
kedalaman#, RR A &" B@menit, auskultasi paru 1 keadekuatan ekspansi
paru, kesimetrisan. 4nspeksi 1 pergerakan dinding dada, penggunaan
otot bantu pernafasan diafragma, retraksi sternal, thoraB drain.
!. System ,ardiovas,ular.
Sirkulasi darah, nadi dan suara jantung dikaji tiap &= menit 9B#, %"
menit 9B#, ! jam 9B# dan setiap 9 jam selama ! hari jika kondisi
stabil. :aji sirkulasi perifer kualitas denyut, warna, temperature, dan
ukuran ekstremitas#.
%. :eseimbangan ,airan dan elektrolit 1 inspeksi membrane mukosa
warna dan kelembaban, turgor kulit, balutan#, kaji intake@output,
monitor ,airan intravena dan tekanan darah.
9. System persarafan.
:aji fungsi serebral dan tingkat kesadaran, kekuatan otot, koordinasi.
=. System perkemihan.
>ontrol volunter fungsi perkemihan kembali setelah 0 + ) jam pas,a
anesthesia, retensio urine, Dower ,atheter kaji warna, jumlah urine,
output urine A %" ml@jam#
0. System gastrointestinal.
Mual muntah, kaji fungsi gastrointestinal dengan auskultasi suara
usus, kaji palitik ileus, 4nsersi /? tube intra operatif dengan drainage
lambung untuk memonitor perdarahan, men,egah obstruksi usus,
irigasi atau pemberian obat, jumlah, warna, konsistensi isi lambung
tiap 0+ ) jam#.
-. System integument.
:aji fa,tor infeksi luka, diostensi dari odema@palitik illeus, tekanan
pada daerah luka, dehis,en,e, evis,erasi.
). Drain dan balutan.
Semua balutan dan drain dikaji setiap &= menit pada saat diruang post
anesthesia re,overy meliputi jumlah, warna, konsistensi, dan bau
,airan drain dan tanggal observasi.
(. *engkajian nyeri.
/yeri post operatif berhubungan dengan luka bedah, drain dan posisi
intra operatif. :aji tanda fisik dan emosi peningkatan nadi dan
tekanan darah, hypertensi, diaphoresis, gelisah, menangis#, kaji
kualitas nyeri sebelum dan setelah pemberian analgetik.
(. Path%a& +,ans-oer. )rif. 2000 : /01-/02 3 4yamsuhidayat. 0558 : 607 3
8)89). 2002 3 9oengoes. 2000
I. Diagnosa kepera%atan.
Dari teori tentang :ost ;perasi Hernioraphy, dapat ditarik beberapa
diagnose antara lain 1
&. /yeri berhubungan dengan diskontinuitas jaringan.
!. 4mmobilitas fisik berhubungan dengan keterbatasan gerak.
%. ?angguan integritas kulit berhubungan dengan adanya luka insisi.
9. :ebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
diit ,airan.
=. :ekurangan volume ,airan berhubungan dengan system irigasi@
drainage.
0. Resiko infeksi berhubungan dengan proses invasi kuman.
-. :urangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
mengenai penyakitnya.
/./D., !""= C Doengoes, !"""#
J. ok"s Inter'ensi
&. /yeri berhubungan dengan diskontinuitas jaringan.
>arpenito, !""" 1 -)!#
Tujuan 1 Menunjukkan nyeri berkurang atau hilang
:riteria hasil 1 + *asin melaporkan nyeri hilang @terkontrol
+ normal
4ntervensi
a. :aji nyeri, ,atat lokasi intensitas Skala " < &"#
Rasional 1 Membantu mengevaluasi derajat
ketidaknyamanan dan keefektifan analgesi,
atau dapat menyatakan terjadinya komplikasi.
b. *antau tanda+tanda vital
Rasional 1 Respons autoromik meliputi perubahan pada
TD, nasi dan pernafasan yang berhubungan
dengan keluhan@penghilangan nyeri.
,. Dorong .mbulasi diri
Rasional 1 Meningkatkan normalisasi fungsi organ
,ontoh merangsang perstaltik dan lelan,aran
flaktus.
d. .jarkan teknik relaksasi dan Distraksi
Rasional 1 Meningkatkan ostirahat, memusatkan
kembali perhatian dapat meningkatkan
koping.
e. :olaborasi *emberian ;bat .lagetik
Rasional 1 Memberikan penurunan nyeri hebat
Doengos Marillyn, !""" 1 =!%#
!. 4mmobilitas fisik berhubungan dengan keterbatasan gerak
Tujuan 1 *asien dapat beraktivitas dengan nyaman
:riteria hasil 1 + Menunjukkan mobilitas yang aman
+ Meningkatkan kekuatan dan fungsi bagian
tubuh yang sakit
a. 2erikan aktivitas yang disesuaikan dengan pasien
Rasional 1 4mbolitas yang dipaksakan dapat
memperberat keadaan.
b. .njurkan pasien untuk beraktivitas sehari+hari dalam
keterbatasan pasien
Rasional 1 *artisipasi pasien akan meningkatkan
kemandirian pasien.
,. .njurkan keluarga dalam melakukan meningkatkan kemandirian
pasien
Rasional 1 :eterbatasan aktivitas bergantung pada
kondisi yang khusus tetapi biasanya
berkembang dengan lambat sesuai toleransi
d. :olaborasi dalam pemberian obat
Rasional 1 ;bat dapat meningkatkan rasa nyaman dan
kerjasama pasien selama melakukan aktivitas.
Doengoes Marillyn, !""" 1 %!9#
%. ?angguan integritas kulit berhubungan dengan adanya luka insisi.
Tujuan 1 ?angguan integritas kulit tidak terjadi.
:riteria hasil 1 + Menunjukkan penyembuhan luka tepat
+ Menunjukkan perilaku@teknik untuk
meningkatkan penyembuhan, men,egah
komplikasi.
4ntervensi 1
a. 7ihat semua insisi.
b. 6valuasi proses penyembuhan.
,. :aji ulang penyembuhan terhadap penyembuhan dengan pasien
d. >atat adanya distensi dan auskultasi peristalti, usus
Rasional 1 Distensi dan hilangnya peristalti, usus merupakan
tanda bahwa fungsi defekasi hilang.
9. :ebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
diit ,airan.
=. :ekurangan volume ,airan berhubungan dengan system irigasi@
drainage.
0. Resiko infeksi berhubungan dengan proses invasi kuman.
Tujuan 1 Tidak terjadi infeksi
:riteria 3asil 1 + tanda+tanda vital dalam batas normal
+ 7uka kering tidak ada pus
4ntervensi 1
a. *antau tanda+tanda vital
Rasional 1 Suhu malam hari memu,ak yang kembali ke
normal pada pagi hari adalah karakteristik
infeksi.
b. ;bservasi penyatuan luka, karakter drainase, adanya inflamasi
Rasional 1 *erkembangan infeksi dapat memperlambat
pemulihan
,. *ertahankan keperawatan luka asepti,
Rasional 1 7indungi pasien dari kontaminasi selama
pengantian
d. *ertahankan balutan kering
Rasional 1 2alutan basah bertindak sebagai sumbu
penyerapan kontaminasi.
e. :olaborasi dalam pemberian obat+obatan sesuai indikasi
Rasional 1 Diberikan untuk mengatasi nyeri+nyeri
Doengoes Marilyn 6, !""" 1 ="!#
-. :urang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
tentang penyakitnya.
Tujuan 1 :eluarga dan pasien mengetahui dan memahami
tentang penyakitnya.
:riteria 3asil 1 + *asien dan keluarga mengungkapkan
pamahaman tentang proses penyakitnya.
4ntervensi
a. Tinjau ulang pengetahuan pasien dan keluarga
Rasional 1 Memberikan dasar pengetahuan dimana
pasien dan keluarga fapat membuat pilihan
berdasarkan informasi.
b. 7ibatkan keluarga dalam proses penyembuhan
Rasional 1 :eluarga dapat melakukan perawatan
sepulang dari RS
,. .njurkan pasien untuk menghindari aktivitas berat
Rasional 1 .ktivitas berat dapat memperparah keadaan
hernia.
d. :aji ulang proses penyakit, fa,tor penyebab terjadinya
Rasional 1 *engetahuan dasar yang akurat memberikan
kesempatan pasien untuk membuat pilihan
tentang masa depan dan ,ontrol penyakit
kronis.
Doenges, !""", p.=&!#

You might also like