1. KARAKTERISTIK LABA Karakteristik laba berkaitan dengan identifikasi sifat dari laba sehingga memungkinkan untuk menganalisis transaksi/peristiwa yang dapat mempengaruhi laba. Karakteristik laba dapat diidentifikasikan dengan memahami cara batasan pengertian laba. A. Pengertian Laba Secara umum para pakar dalam bidang akuntansi mendefiniskan pengertian laba dengan berbagai macam deskripsi seperti Commite On Terminology !S"fyan Syafri #.200$% dalam &liyal &'mi !200()12% mendefinisikan laba sebagai *umlah yang berasal dari pengurangan harga p"k"k pr"duksi biaya lain dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan "perasi. Kemudian menurut Stice Stice Sk"usen !200+)2$0% laba adalah pengambilan atas in,estasi kepada pemilik. #al ini mengukur nilai yang dapat diberikan "leh entitas kepada in,est"r dan entitas masih memiliki kekayaan yang sama dengan p"sisi awalnya. Selan*utnya menurut Suward*"n" !200- ) $.$% laba dimaknai sebagai imbalan atas upaya perusahaan menghasilkan barang dan *asa. /ni berarti laba merupakan kelebihan pendapatan diatas biaya !biaya t"tal yang melekat dalam kegiatan pr"duksi dan penyerahan barang / *asa%. Dan menurut S"emars" S0 !200$ ) 22(% angka terakhir dalam lap"ran laba rugi adalah 1aba 2ersih (net income). 3umlah ini merupakan kenaikan bersih terhadap m"dal. Sebaliknya apabila perusahaan menderita rugi angka terakhir dalam lap"ran laba rugi adalah rugi bersih (net loss). 4enurut Smith Sk"usen !1+-+)11+% 1aba 2ersih merupakan perbedaan antara *umlah pendapatan yang diper"leh suatu satuan usahan selama peri"de tertentu dan *umlah biaya yang dapat diaplikasikan kepada pendapat. Kemudian menurut 2elka"ui !1++3% 1aba merupakan suatu p"s dasar dan penting dari ikhtisar keuangan yang merniliki berbagai kegunaan dalam berbagai k"nteks. 1aba pada umumnya dipandang sebagai suatu dasar bagi perpa*akan determinan pada kebi*akan pembayaran di,iden ped"man in,estasi dan pengambilan keputusan dan unsur prediksi. Sedangkan menurut 0ahmat !200.)+% 1aba dipandang sebagai suatu peralatan prediktif yang membantu dalam peramalan laba mendatang dan peristiwa ek"n"mi yang akan datang. 1aba terdiri dari hasil "perasi"nal atau luar biasa dan hasil5hasil n"n5"perasi"nal atau keuntungan dan kerugian luar biasa dimana *umlah keseluruhannya sama dengan laba bersih. 1aba biasa dianggap bersifat masa kini (current) dan berulang sedangkan keuntungan dan kerugian luar biasa tidak demikian. 6amun berbeda dengan /&/ yang memiliki pengertian sendiri mengenai income /&/ *ustru tidak mener*emahkan income dengan istilah laba tetapi dengan istilah penghasilan. Dalam K"nsep Dasar Penyusunan dan Penya*ian 1ap"ran Keuangan !/&/1++$% mengartikan income !penghasilan% yakni Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ek"n"mi selama satu peri"de akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan akti,a atau penurunan kewa*iban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari k"nstribusi penanam m"dal. !paragrap. (0%. Selan*utnya dalam paragrap ($ disebutkan bahwa definisi penghasilan baik pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gains). 7idak adanya persamaan pendapat untuk mendefinisikan laba secara tepat disebabkan "leh luasnya penggunaan k"nsep laba. Para pemakai lap"ran keuangan mempunyai k"nsep laba sendiri yang dianggap paling c"c"k untuk pengambilan keputusan mereka. 8isher !1+12% dan 2edf"rd !1+.9% meyatakan bahwa pada dasarnya ada tiga k"nsep laba yang secara umum dibicarakan dan digunakan dalam bidang ek"n"mi. K"nsep laba tersebut adalah) 1. Psychic income yang menun*ukkan k"nsumsi barang/*asa yang dapat memenuhi kepuasan dan keinginan indi,idu. 2. Real income yang menun*ukkan kenaikan dalam kemakmuran ek"n"mi yang ditun*ukkan "leh kenaikan cost of living. 3. Money income yang menun*ukkan kenaikan nilai m"neter sumber5sumber ek"n"mi yang digunakan untuk k"nsumsi sesuai dengan biaya hidup cost of living. Ketiga k"nsep tersebut semuanya penting meskipun pengukuran terhadap Pschic Income sulit untuk dilakukan. #al ini dapat disebabkan Pschic Income adalah k"nsep psik"l"gi yang tidak dapat diukur secara langsung namun dapat ditaksir dengan menggunakan real inc"me. Keinginan manusia tersebut hanya dapat dipenuhi pada berbagai tingkatan sebagaimana sese"rang memper"leh Real Income. Dipihak lain Money Income meskipun mudah diukur tetapi tidak mempertimbangkan perubahan nilai suatu unit m"neter. &tas dasar alasan ini para ek"n"m memeusatkan perhatiannya pada penentuan real income. 8isher !1+12% *uga berpendapat bahwa real income adalah k"nsep inc"me yang praktis bagi akuntan. Karena cara pengukuran dan pendefinisian laba seperti di atas laba akuntansi sering tidak k"nsisten dengan pengertian laba ek"n"mi. 4enurut 4itchel !dikutip 2edf"rd 1+.9% perbedaan antara laba ek"n"mi dan laba akuntansi disebabkan "leh perbedaan k"nsep yang melandasinya. :k"n"m mendefinisikan laba dari sudut pandang "rang sekel"mp"k "rang atau masyarakat keseluruhan laba ek"n"mi dipandang sebagai tambahan kemakmuran yang ditimbulkan kegiatan ek"n"mi dengan perusahaan sebagai wadah yang akan dinikmati "leh seluruh pihak yang ada dalam kegiatan ek"n"mi tersebut. Disisi lain akuntan mendefinisikan laba dari sudut pandang perusahaan sebagai satu kesatuan. 1aba akuntansi (accounting income) secara "perasi"nal didefinisikan sebagai perbedaan antara pendapatan yang direalisasi dari transaksi yang ter*adi sselama satu peri"de dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. 2elka"ui !1++3% menyebutkan bahwa laba akuntansi memiliki lima karakteristik sebagai berikut) 1. 1aba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual terutama yang berasal dari pen*ualan barang/*asa. 2. 1aba akuntansi didasarkan pada p"stulat peri"disasi dan mengacu pada kiner*a perusahaan selama satu peri"de tertentu. 3. 1aba akuntansi didasarkan pada prinsip pendapatan yang memerlukan pemahaman khusus tentang definisi pengukutan dan pengakuan pendapatan. 4. 1aba akuntansi memerlukan pengukuran tentang biaya (expenses) dalam bentuk cost historis. 5. 1aba akuntansi menghendaki adanya penandingan (matching) antara pendapatan dengan biaya yang rele,an dan berkaitan dengan pendapatan tersebut. B. Keunggulan dan Kelemaan Laba A!untan"i Keunggulan laba akuntansi dapat dirumuskan sebagai berikut !2elka"ui 1++3%) 1. 1aba akuntansi teru*i dalam se*arah dimana pemakai lap"ran keuangan masih mempercayai bahwa laba akuntansi masih bermanfaat untuk membantu pengambilan keputusan ek"n"mi. 2. 1aba akuntansi diukur dan dilap"rkan secara "byektif dapat diu*i kebenarannya karena didasarkan pada transaksi/fakta aktual yang didukung bukti "byektif. 3. &tas dasar prinsip realisasi dalam mengakui pendapatan laba akuntansi memenuhi kriteria k"nser,atisme. &rtinya akuntansi tidak mengakui perubahan nilai tetapi hanya mengakui untung yang direalisasi (realize gains). $. 1aba akuntansi dipandang bermanfaat untuk tu*uan pengendalian terutama pertanggung*awaban mana*emen. ;ntuk kelemahan laba akuntansi dapat dirumuskan sebagai berikut !2elka"ui 1++3%) 1. 1aba akuntansi gagal mengakui kenaikan nilai akti,a yang belum direalisasi dalam satu peri"de karena prinsip c"st hist"ris dan prinsip realisasi. 2. 1aba akuntansi yang didasarkan pada c"st hist"ris mempersulit perbandingan lap"ran keuangan karena dengan adanya perbedaan met"de perhitungan c"st dan met"de al"kasi. 3. 1aba akuntansi yang didasarkan prinsip realisasi c"st hist"ris dan k"nser,atisme dapat menghasilkan data yang menyesatkan dan tidak rele,an.
C. Tu#uan Pela$%ran Laba 7u*uan pelap"ran laba adalah untuk menyediakan inf"rmasi yang bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan dalam pelap"ran keuangan. &dapun inf"rmasi tentang laba perusahaan dapat digunakan) 1. Sebagai indikat"r efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan yang diwu*udkan dalam tingkat kembalian !rate of return on investe capital% 2. Sebagai pengukur prestasi mana*emen 3. Sebagai dasar penentuan besarnya pengenaan pa*ak $. Sebagai alat pengendalian al"kasi sumber daya ek"n"mi suatu negara 9. Sebagai dasar k"mpensasi dan pembagian b"nus .. Sebagai alat m"ti,asi mana*emen dalam pengendalian perusahaan (. Sebagai dasar untuk kenaikan kemakmuran -. Sebagai dasar pembagian de,iden
&. PEN'(K(RAN )AN PEN'AK(AN LABA Pengukuran terhadap laba merupakan penentuan *umlah rupiah laba yang dicatat dan disa*ikan dalam lap"ran keuangan. Dalam !onsep "asar Penyusunan an Penya#ian $aporan !euangan% /&/ !1++$% menyebutkan bahwa laba (income) akan diakui apabila kenaikan manfaat ek"n"mi di masa mendatang yang berkaitan dengan peningkatan akti,a atau penurunan kewa*iban telah ter*adi dan *umlahnya dapat diukur dengan andal. !paragrap +2%. Secara k"nseptual ada 3 !tiga% pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur laba. Pengukutan tersebut adalah pendekatan transaksi pendekatan kegiatan dan pendekatan mempertahankan kapital/kemakmuran (capital maintenance). A. Pende!atan Tran"a!"i Pendekatan transaksi menganggap bahwa perubahan akti,a/hutang !laba% ter*adi hanya karena adanya transaksi baik internal maupun eksternal. 7ransaksi eksternal timbul karena adanya transaksi yang melibatkan perubahan akti,a/hutang dengan pihak luar perusahaan. 7ransaksi internal timbul dari pemakaian atau k"n,ersi akti,a dalam perusahaan. Pendekatan ini memiliki beberapa kebaikan yaitu) 1. K"mp"nen laba dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara. 4isalnya) atas dasar pr"duk/k"nsumen 2. 1aba "perasi dapat dipisahkan dari laba n"n "perasi 3. Dapat di*adikan dasar dalam penentuan tipe dan kuantitas akti,a dan hutang yang ada pada akhir peri"de $. :fisiensi usaha memerlukan pencatatan transaksi eksternal untuk berbagai tu*uan 9. 2erbagai lap"ran dapat dibuat dan dikaitkan antara lap"ran yang satu dengan yang lainnya. B. Pende!atan Kegiatan 1aba dianggap timbul bila kegiatan tertentu telah dilaksanakan. 3adi laba bisa timbul pada tahap perencanaan pembelian pr"duksi pen*ualan dan pengumpulan kas. Dalam penerapannya pendekatan ini merupakan dari pendekatan transaksi. #al ini disebabkan pendekatan kegiatan dimulai dengan transaksi sebagai dasar pengukuran. Kebaikan pendekatan kegiatan adalah) 1. 1aba yang berasal dari pr"duksi dan pen*ualan barang memerlukan *enis e,aluasi dan prediksi yang berbeda dibandingkan laba yang berasal dari pembelian dan pen*ualan surat berharga yang ditu*ukan pada usaha memper"leh capital gain. 2. :fisiensi mana*emen dapat diukur dengan lebih baik bila laba diklasifikasikan menurut *enis kegiatan yang men*adi tanggung *awab mana*emen. 3. 4emungkinkan prediksi yang lebih baik karena adanya perbedaan p"la perilaku dari *enis kegiatan yang berbeda.
C. Pende!atan Mem$ertaan!an Ka$ital*Kema!muran (Capital Maintenance) &tas dasar pendekatan ini laba diukur dan diakui setelah kapital awal dapat dipertahankan. Sebelum membahas pengukuran laba atas dasar k"nsep mempertahankan kemakmuran/kapital. Dalam k"nsep mempertahankan kemakmuran kapital disini dimaksudkan sebagai kepaitgal dalam arti kekayaan bersih dalam artian luas dan dalam berbagai bentuknya. 3adi kapital diartikan sebagai sekel"mp"k kekayaan tanpa memeperhatikan siapa yang memiliki kekayaan tersebut. Kam !1++0% mendefiniskan laba (income) merupakan perubahan dalam kapital perusahaan diantara dua titik waktu yang berbeda !awal dan akhir% diluar perubahan karena in,estasi "leh pemilik dan distribusi kepada pemilik dimana kapital dinyatakan dalam bentuk nilai (value) dan didasarkan pada skala pengukuran tertentu !Paragrap 1+$%. Dengan demikian laba dapat diukur dari selisih antara tingkat kemakmuran pada akhir peri"de dengan tingkat kemakmuran pada awal peri"de. <1aba = total a&tiva neto (a&hir perioe) ' &apital yang iinvestasi&an (a(al perioe)>. K"nsep pengukuran laba ini disebut dengan k"nsep mempertahankan kapital/kemakmuran ((ealth or capital maintenance concept). Kapital yang digunakan dalam k"nsep ini adalah kapital net" (net (orth) atau akti,a net". Kapital dinyatakan dalam bentuk nilai ek"n"mi pada skala pengukuran tertentu. Pengukuran terhadap kapital sangt dipengaruhi "leh nilai !unit pengukur% *enis kapital dan skala pengukuran. Perbedaan terhadap ketiga fakt"r tersebut akan mengakibatkan perbedaan besarnya laba yang diper"leh. 1. Nilai ((nit Pengu!ur) 6ilai menun*ukkan preferensi sese"rang terhadap barang tertentu karena adanya manfaat yang diharapkan dari barang tersebut. ?leh karena nilai bersifat subyektif fan sulit diukur maka harga pasar dianggap sebagai nilai yang paling "byektif untuk mengukur suatu bnarang !"byek% tersebut. &. +eni" Ka$ital Dalam akuntansi kapital secara umum diartikan sebagai akti,a net" yaitu selisih antara *umlah akti,a dan *umlah hutang. 1aba tidak akan diper"leh bila *umlah kapital awal tidak dapat dipertahankan. Pengukuran terhadap besarnya laba sangat bergantung pada sudut pandang yang digunakan dalam mengartikan kapital. Pada dasarnya pengertian kapital dapat ditin*au dari dua sudut pandang yaitu) a. Ka$ital ,inan"ial Kapital finansial lebih memusatkan perhatian pada nilai m"neter dari akti,a dibandingkan nilai hutang. ?leh karena itu kapital ini menun*ukkan k"nstribusi pemilik ke dalam perusahaan yang mendanai akti,a tersebut. Dengan demikian kapital menun*ukkan kas atau setaranya yang diin,estasikan pemilik ditambah dengan laba (earning) yang diin,estasikan kembali dalam perusahaan !laba ditahan%. b. Ka$ital ,i"i! Kapital fisik memusatkan perhatian pada kemampuan !sumber5sumber ek"n"mi% yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan laba melalui kegiatan pr"duksi barang/*asa. &tas dasar kapital fisik kapital menun*ukkan kemampuan perusahaan untuk mencapai tingkat kapasitas fisik pr"duksi ditun*ukkan "leh akti,a yang dimiliki pada peri"de ber*alan maka nilai !niali pengukur% yang rele,an adalah current cost atau replacement cost. Kapasitas pr"duksi tersebut dapat berupa) &kti,a n"nm"neter dimiliki perusahaan @"lume pr"duksi @"lume pen*ualan -. S!ala Pengu!uran Pengukuran harus memiliki suatu skala untuk memberi arti atas angka5angka yang ada. ?leh karena itu skala pengukuran dalam akuntansi dapat dibagi men*adi dua yaitu skala n"minal dan skala daya beli k"nstan. a. S!ala N%minal ;nit pengukur yang digunakan dalam skala pengukuran n"minal adalah *umlah rupiah !n"minal% yang telah ter*adi dan dicatat dalam akuntansi tanpa memperhatikan perubahan daya beli. Dengan demikian *umlah tersebut dapat ditambahkan bersama5sama atau dikurangkan satu sama lain. Skala ini digunakan dalam m"del akuntansi k"n,ensi"nal. b. S!ala )a.a Beli K%n"tan ;nit pengukur yang digunakan adalah unit m"neter yang nilainya dinyatakan dalam bentuk daya beli. ?leh karena daya beli uang berubah maka unit m"neter sebagai indikat"r nilai atas dasar skala daya beli k"nstan unit m"neter diubah dengan menggunakan indeks tertentu !misalnya indeks harga k"nsumen%. &tas dasar skala ini semua nilai !rupiah% dapat menun*ukkan daya beli yang sama.
-. Elemen Laba 1aba dapat di*adikan untuk menilai keberhasilan perusahaan. Pengukuran terhadap laba tidak akan memberikan inf"rmasi yang bermanfaat bila tidak menggambarkan sebab5sebab timbulnya laba. &da dua k"nsep yang digunakan untuk menentukan elemen laba perusahaan yaitu) a. K%n"e$ Laba Peri%de (Earning") K"nsep laba peri"de dimaksudkan untuk mengukur efisiensi suatu perusahaan. :fisiensi berhubungan dengan penggunaan sumber5sumber ek"n"mi perusahaan untuk memper"leh laba. K"nsep laba peri"de memusatkan perhatiannya pada laba "perasi peri"de ber*alan yang berasal dari kegiatan n"rmal perusahaan. ?leh karena itu yang termasuk elemen laba adalah peristiwa atau perubahan nilai yang dapat dikendalikan mana*emen dan berasal dari keputusan5keputusan peri"de ber*alan. b. Laba K%m$reen"i/ (Comprehensif Income) 8&S2 dalam S8&A 6". 3 dan . menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan laba k"mprehensif adalah t"tal perubahan akti,a bersih !ekuitas% perusahaan selama satu peri"de yang berasal dari semua transaksi dan kegiatan lain dari sumber selain sumber yang berasal dari pemilik. &tau dengan kata lain laba k"mprehensif terdiri atas seluruh perubahan akti,a bersih yang berasal dari transaksi "perasi. 8&S2 men*elaskan bahwa alasan utama digunakannya istilah laba k"mprehensif adalah untuk membedakan laba k"mprehensif dengan laba peri"de. Perbandingan Laba Peri%di! dengan Laba K%m$reen"i/ Net In0%me Earning Pendapatan 2iaya52iaya Keuntungan dari sumber yang tidak n"rmal 200 1$0 !10% 200 1$0 !10% 1aba dari "perasi n"rmal 0ugi pen*ualan akti,a tetap (0 !10% (0 !10% 1aba sebelum p"s luar biasa dan pengaruh kumulatif perubahan prinsip akuntansi P"s luar biasa Perubahan kumulatif perubahan prinsip akuntansi .0 !10% !30% .0 !10% :arning 90 1aba bersih (net income) 20 2erdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa antara laba peri"de dan laba k"mprehensif mempunyai k"mp"nen utama yang sama yaitu pendapatan biaya untung dan rugi. &kan tetapi keduanya tidak sama karena beberapa k"mp"nen tertentu yang men*adi elemen laba k"mprehensif tidak dimasukkan dalam perhitungan laba peri"de. K"mp"nen tersebut adalah) a% Pengaruh penyesuaian akuntansi tertentu untuk peri"de lalu dialami dalam peri"de ber*alan diperlukan sebagai penentu besarnya laba bersih. b% Perubahan akti,a bersih tertentu lainnya (holing gains an losses) yang diakui dalam peri"de ber*alan seperti untung rugi perubahan harga pasar in,estasi saham sementara dan untung atau rugi pen*abaran mata uang asing. Dalam lap"ran keuangan yang berdasarkan aturan 8&S2 harus menun*ukkan laba peri"de dan laba k"mprehensif. 4aka lap"ran yang harus disa*ikan adalah lap"ran laba peri"de (statement of earning) dan lap"ran laba k"mprehensif (statement of comprehensive income). #ubungan antara laba peri"de dan laba k"mprehensif dapat digambarkan sebagai berikut) B !5% B !5% = Pendapatan2iayaKeuntungan Kerugian :arning 200 1$0 10 20 90 B !5% B = :arningPenyesuaian pengaruh kumulatifPerubahan dalam ekuitas bukan dari pemilik A"mprehensi,e inc"me 90 20 10 $0 )A,TAR P(STAKA Ch"'ali /mam dan &nis Ahariri. 200(. Teori Akuntansi1 2adan Penerbit ;ni,ersitas Dip"neg"r" Kies" :. D"nald Deygart 3. 3erry Darfield D. 7erry. 2002. Intermediate Accounting Ed. 12. 3akarta) :rlangga Stice K. :arl Stice D. 3ames Sk"susen 8red. K. 200$. Intermediate Accounting, Ed 15. 3akarta) Salemba :mpa