II. SUB TOPIK : Vulva Hygiene III. HARI/ TANGGAL : IV. ALOKASI WAKTU : 30 menit V. SASARAN : Masyarakat VI. TEMPAT : VII. TUJUAN : Umum Setelah memperoleh penyuluhan,diharapkan sasaran (masyarakat) dapat mengerti dan memahami tentang perawat vulva (vulva hygiene). Khusus Setelah memperoleh penyuluhan sasaran (masyarakat) diharapkan dapat : Memahami dan mengulangi kembali penjelasan yang diberikan Mengetahui tentang : Pentingnya Vulva Higien Manfaat Vulva Higien Cara-cara Vulva Higene Mengerti dan mempraktekan kembali dalam kehidupan sehari-hari
VIII. RINCIAN KEGIATAN :
No Kegiatan Rincian kegiatan Waktu Media 1 Pembukaan Salam Perkenalan 5 menit LCD 2 Isi / materi Penyajian Presentasi Tanya jawab Evaluasi
20 menit
LCD
3 Penutup Doa 2 menit LCD
IX. ANALISA MATERI : Penyampaian materi kesehatan personal higiene (vulva higiene) ini diharapkan masyarakat bisa memahami bahwa vulva higiene sangat penting untuk dilakukan, karena kondisi kesehatan daerah vital sangat penting,sehingga apabila vulva higien dilakukan dengan baik akan dapat mencegah terjadinya infeksi yang disebabkan oleh bakteri-bakteri,dan dapat mempercepat penyembuhan serta memberikan rasa nyaman.
MATERI: Personal hygiene merupakan suatu tindakan keperawatan kepada pasien yang sangat penting dilakukan, .masa nifas berlangsung kira-kira selama 6-8 minggu.Kebutuhan perawatan diri adalah kebutuhan dasar manusia. Pada ibu nifas hal ini mutlak diperlukan disebabkan karena kondisi ibu nifas yang ada bekas perdarahan maupun perlukaan pasca proses melahirkan. Terutama pada daerah vulva, perineum, atau jalan lahir yang dikenal dengan vulva higiene.
PENGERTIAN VULVA HIGIENE Merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan dengan cara teratur membasuh bagian di antara vulva(bibir vagina) dan juga bagian yang terkait disekitarnya seperti,uretra,vagina,perinium,dan anus secara hati-hati menggunakan air bersih dan sabun yang lembut setiap habis buang air kecil, buang air besar dan ketika mandi,dengan tujuan mencegah terjadinya infeksi pada vulva dan menjaga kebersihan vulva. MANFAAT VULVA HIGIENE Dapat mencegah terjadinya infeksi Menjaga daerah kewanitaan tetap bersih Memberikan kenyamanan pada ibu nifas Mencegah berkembangbiaknya bakteri-bekteri yang dapat menyebabkan infeksi.
Melihat pernyataan diatas vulva higiene pada ibu nifas sangat penting untuk dilakukan disebabkan karena kondisi ibu post partum /nifas yang ada bekas perdarahan maupun perlukaan pasca proses melahirkan, itu adalah media yang baik untuk perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi.dengan dilakukannya vulva higien ibu akan terhindar dari infeksi,merasa nyaman,sehingga dapat mempercepat masa penyembuhan. Berikut prosedur kerja Vulva higiene : Vulva higiene yang dilakukan perawat pada pasien: Alat dan Bahan Kapas sublimate dan disinfektan Pinset Bengkok Pispot Tempat pembersih (cebok) yang berisi larutan Disinfektan sesuai dengan kebutuhan Pengalas Sarung tangan
Prosedur Kerja Jelaskan prosedur pada klien Cuci tangan Atur posisi klien dengan posisi dorsal rekumbert. Pasang pengalas dan pispot diletakkan di bawah glutea klien. Gunakan sarung tangan. Lakukan tindakan perawatan kebersihan vulva dengan meletakkan tangan kiri untuk membuka vulva dengan memakai kapas sublimate dan tangan kanan menyiram vulva dengan larutan disinfektan. Kemudian, ambil kapas sublimate dengan pinset, bersihkan vulva dari atas ke bawah dan kapas kotor dibuang ke bengkok. Lakukan hingga bersih. Setelah selesai, ambil piospot dan atur posisi klien. Cuci tangan.
Jika dilakukan oleh ibu nifas sendiri Jika ibu mampu melakukanya sendiri,dapat dilakukan dengan sebagai berikut : Untuk menjaga kebersihan vagina, yang perlu kita lakukan adalah secara teratur membasuh bagian di antara vulva (bibir vagina) secara hati-hati menggunakan air bersih dan sabun yang lembut (mild) setiap habis buang air kecil, buang air besar, dan ketika mandi Ingat, cara membasuh yang benar adalah dari arah depan (vagina) ke belakang (anus), jangan terbalik, karena akan menyebabkan bakteri yang ada di sekitar anus terbawa masuk ke vagina.
Gunakan air bersih, lebih baik lagi air hangat, tetapi jangan terlalu panas karena bisa menyebabkan kulit yang sensitif di daerah vagina melepuh dan lecet. Setelah itu, sebelum pakai celana lagi, keringkan dulu menggunakan handuk atau tisu yang enggak berparfum. Penggunaan deodoran, sabun antiseptik yang keras, atau cairan pewangi (parfum) untuk menghilangkan bau di daerah kewanitaan bukanlah tindakan yang bijaksana, bahkan malah bisa berbahaya untuk kesehatan. Kenapa? Pertama, pada vagina yang sehat, juga hidup berbagai bakteri dan organisma termasuk yang merugikan dan bisa menyebabkan vaginitis. Biasanya bakteri ini tidak menjadi masalah karena masing-masing jumlahnya tidak banyak. Terlalu sering membasuh vagina dengan cairan kimia (douching) dan penggunaan deodoran dan farfum akan merusak kesimbangan yang ada sehingga akan memungkinkan terjadinya infeksi. Vaginitis adalah peradangan pada vagina yang terjadi karena perubahan keseimbangan normal bakteri yang hidup disana. Tanda atau gejala paling umum adalah munculnya cairan yang berwarna putih keruh keabuan dan berbusa serta menimbulkan bau kurang sedap. Kedua, penting diketahui bahwa selalu akan ada bau khas yang muncul dari daerah vagina, karena dinding vagina serta leher rahim memproduksi cairan. Cairan ini, yang berwarna putih atau kekuningan, adalah sehat dan normal. Bau, rasa, dan tingkat kekentalan cairan ini bisa berubah-ubah seiring dengan siklus menstruasi. Cairan ini juga akan berubah kalau ada sesuatu yang enggak beres. Jadi,ibu tidak dianjurkan menggunkaan produk-produk wewangian selain bisa membuat iritasi dan alergi, juga akan membuat ibu tidak bisa mengetahui bau normal dari vagina (karena tertutup oleh bau wangi yang ditimbul kan dari produk yang dipakai). Padahal mengetahui kondisi normal organ wanita itu penting sekali. Dari situ bisa dideteksi secara dini kalau ada hal-hal yang tidak wajar dan mencurigakan.
Kebersihan daerah kewanitaan juga bisa dijaga dengan sering mengganti pakaian dalam, paling tidak sehari dua kali di saat mandi. Selain musti sering ganti secara teratur, ibu nifas dianjurkan juga perlu memilih pakaian dalam yang baik. Pakaian dalam (celana dalam dan BH) yang baik bukan berarti harus yang mahal dan bermerek. Bikin sendiri juga boleh kalau kamu bisa. Yang penting adalah bahan yang digunakan sebaiknya yang terbuat dari bahan alami (katun), sehinga dapat menyerap keringat, membiarkan kulit bernapas sehingga membuat ibu merasa nyaman. Bahan sintetis seperti nilon akan membuat ibu kegerahan dan mebuat vagina menjadi lembab. Hal ini sangat disukai bakteri dan jamur untuk berkembang biak.
DAFTAR PUSTAKA
Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Vulva Hygiene.
Vulva Hygiene Ibu Nifas.
Health Education Personal Hygiene , Istirahat dan Tidur pada Ibu Nifas.
www.superbidanhapsari.wordpress.com.(Diakses tanggal 15 Desember 2010) Nursalam. 2009.
Konsep & Metode Keperawatan (ed. 2).Jakarta: Gramika