Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
perubahan musim dan (4). Meningkatkan bidang pelayanan terkait
secara sinergis,"
suatu kajian terhadap sumberdaya lahan yang ada. Melalui kajian ini
optimal.
2
terbatas dan ketidakpastian pasokan air untuk produksi pangan , serta
peningkatan produksi.
sesuai dengan potensi yang ada, bahkan sebagian lahan masih dalam
3
1.2. Perumusan Masalah
4
(a) Apakah Pemanfaatan lahan untuk budidaya tanaman pangan
DAS Plilan.
1.3. Tujuan
(padi sawah, padi gogo, jagung, kacang tanah, dan ketela pohon)
di DAS Plilan;
Plilan.
5
1.4. Manfaat
DAS Plilan pada unit upper stream, middle stream dan lower
stream,
6
(b) Mengkaji arahan pengembangan pertanian tanaman pangan di
DAS Plilan
Gunungkidul.
(d) Lahan aktual; lahan yang masih alami atau belum diberikan
Widiatmaka, 2007)
7
(e) Lahan potensial; lahan yang dapat memberikan hasil pertanian
data sifat biofisik tanah atau sumber daya lahan sebelum lahan
(h) Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang
8
(i) Sub DAS adalah bagian DAS yang menerima air hujan dan
DAS terbagi habis ke dalam Sub DAS – Sub DAS. (SK Menhut
Nomor : 52/Kpts-II/2001)
(k) Daerah Aliran Sungai (DAS); suatu daerah tertentu yang bentuk
berasal dari curah hujan dan sumber air lainnya dan kemudian
9
langsung di lapangan, tetapi pada umumnya ditetapkan
10
kesesuaian lahan untuk tanaman lahan kering di Kecamatan
peta dengan sistem SIG dan uji statistik. Hasilnya Peta satuan
1.1
11
Tabel 1.1 Daftar penelitian tentang kajian kesesuaian lahan
no Peneliti Judul Tujuan Metode Hasil
Sudibyo Kemampuan lahan Menentukan kelas Sampling Peta kelas
(1993) dan kesesuaian kemampuan lahan dan stratified,random kemampuan lahan
1 untuk tanaman kesesuaian lahan untuk sampling dan analisis dan kesesuaian lahan
lahan kering di kec padi gogo,jagung,tebu diskriptif
arjasa kab. Jember dan tembakau
Ekaning Evaluasi kesesuaian Memplajari variable fisik Intepretasi foto Peta satuan
mardiyanti lahan untuk lahan dan faktor udara, pemetaan lahan,peta
(1996) pemukiman di penghambat yang timbul satuan lahan dan kesesuaian
2 kecamatan salaman dalam evaluasi determinasi watak lahan,dalam bentuk
kabupaten kesesuaian lahan fisik tanah dan air analog serta
magelang permukiman klasifikasi faktor
penghambat
Rosul Evaluasi Evaluasi pemanfaatan Analisis peta dengan Evaluasi penggunaan
(1999) penggunaan lahan ruang dan analisis jumlah sistem SIG dan uji lahan terhadap
3 terhadap RUTRK bangunan dan rumah statistik penyimpangan
Bantul penggunaan lahan
menggunakan SIG
4 Syafruddin Evaluasi kesesuaian Menyusun klasifikasi Cluster analisis Penggunaan
(2000) lahan untuk kesesuaian lahan ( analisis tandem) klasifikasi kesesuaian
memproduksi daun potensial dengan lahan untuk tanaman
tanaman nilam di menentukan nilai kriteria nilam
kabupaten aceh penciri lahan pada setiap
besar dan kelas kesesuaian lahan
banyumas jateng untuk nilam
5 Herlambang Evaluasi Evaluasi kesesuaian Sampling teknik Peta kesesuaian
(2000) sumberdaya lahan lahan dan penentuan area,sampling untuk lahan tanaman
untuk pertanian di jenis tanaman semusim menentukan titik semusim non padi
daerah kecamatan non padi sample lokasi
purwodadi kab. pengamatan, analisis
purworejo diskrptif
6 Rahayu Evaluasi kesesuaian Mengetahui arahan Analisis kesesuaian Peta arahan
(2008) lahan terhadap pemanfaatan lahan lahan dan overlay pemanfaatan lahan
rancana tata guna peta kesesuaian daerah penelitian
lahan kota lahan dengan
purworejo rencana detail tata
ruang kota (RDTRK)
daerah penelitian
7 Wahyudi Kajian kesesuaian 1.mengetahui kesesuaian Analisis Kesesuaian Peta kesesuaian
(2008) lahan untuk lahan untuk budidaya lahan pada setiap lahan untuk budidaya
budidaya pertanian tanaman pangan (padi satuan lahan dengan tanaman pangan,
tanaman pangan di sawah, padi gogo, metode maching Peta Zonasi DAS
DAS Plilan jagung, kacang tanah, (penjodohan), Peta Arahan
kabupaten bantul dan ketela pohon) di DAS Analisis Zonasi DAS Pengembangan
Plilan; Analisis kawasan produktif
2. mengetahui zonasi pengembangan
budidaya tanaman kawasan Produktif
pangan dan arahan
pengembangannya pada
setiap zona DAS; serta
3. Merumuskan arahan
pengembangan kawasan
produktif di DAS Plilan.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
wilayah tata air yang terbentuk secara alamiah, dimana air meresap
tempat sumber air dan semua curahan air hujan yang mengalir ke
Ruang, 1997)
13
Tanah ialah bagian teratas dari litosfer yang tersingkap menjadi
daratan. Karena itu tanah termasuk salah satu unsur sumberdaya alam
tubuh alam yang ikut memberikan ciri khusus suatu bentang lahan.
Oleh karena itu penggunaan lahan dan penutup lahan penting untuk
14
pemanfaatan, orientasi/rotasi penggunaan, dan produktivitas. Makna
lestari.
15
kesesuaian dalam ordo. Sub-kelas Kesesuaian lahan (Sub-Class):
dalam Sub-kelas.
Lahan yang termasuk ordo ini adalah lahan yang dapat digunakan
atau lahan hanya mempunyai pembatas yang kurang berarti dan tidak
16
Lahan yang termasuk kelas cukup sesuai, yakni lahan dengan
mengusahakanlahan tersebut.
lahan yang menunjukkan pembagian lebih lanjut dari kategori ordo dan
dalam suatu kategori ordo. Jumlah kategori kelas untuk setiap ordo
menggunakan tiga kelas dalam Ordo Sesuai dan dua kelas untuk Ordo
17
keperluan minimum untuk mencapai tujuan interpretasi yang pada
umumnya terdiri atas lima kelas, yakni sangat sesuai, cukup sesuai,
permanen.
(a). Kelas Tidak Sesuai Saat Sekarang (N1): tidak sesuai saat
18
Simbol pembatas pada kategori sub-kelas biasanya hanya satu.
Akan tetapi dapat juga dua atau tiga dengan catatan bahwa jenis
pembatas tambahan.
yang sama pada kategori kelas dan memiliki jenis pembatas yang
satuan ini berbeda antara satu dengan lainnya dalam hal sifat-sifat
19
klasifikasi kesesuaian lahan dengan simbol-simbolnya secara ringkas
KATEGORI
ORDO KELAS SUB KELAS
Sangat sesuai (S1)
S2m S2e-1
Sesuai (S) Cukup sesuai (S2) S2e S2e-2
S2d S2e-3
Susuai marginal (S3)
Gambar 2.1
Penamaan Kategori Kesesuaian Lahan dari Ordo Sampai Satuan
S3t-I
Gambar 2.2
Cara Penamaan Kategori Kesesuaian Lahan dari Ordo sampai Satuan
20
Berdasarkan data lapangan dan laboratorium parameter lahan dan
bumi yang mempunyai bentuk khas sebagai akibat pengaruh dari proses
menyusun satuan peta. Hal ini dapat dimengerti bahwa unsur pembentuk
21
yang sama akan berkembang menjadi tanah berbeda, karena perbedaan
1988)
22
pula disebutkan bahwa pengembangan pemanfaatan sumberdaya perlu
meningkat, akan tetapi di sisi lain usaha konservasi juga harus dilakukan.
jelas, bahwa penatagunaan lahan berarti menata tanah, air, udara dan
karakteristik fisik lahan. Watak dan karakteristik lahan inilah yang akan
23
lahan tersebut, sedang di sisi lain sumberdaya lahan terbatas, sehingga
yang bermanfaat.
padi sawah, padi gogo, jagung, kedelai dan kacang tanah. Zonasi
hasil evaluasi lahan yaitu kelas kesesuaian lahan setiap satuan pemetaan.
selanjutnya akan dianalisis berupa sifat fisik tanah (tekstur tanah) dan
24
pengembangannya. Kerangka penelitian secara diagramatis pada
Gambar 2.3
Digitasi
Present
Landuse
Survei Lapangan/
Sampel Tanah
Produktivitas
Analisis
Laboratorium
Matching
Kualitas Matching Persyaratan Tumbuh
LCLP
Lahan LCLP Tanaman padi sawah,
padi gogo, jagung,
kedelai dan kacang
tanah.
Integrasi
Pendekatan Ekologi-Bentanglahan
Menggunakan GIS
(Geographic Information System)
25
Gambar 2.3. Kerangka Penelitian
2.5 Hipotesis
(1) Budidaya pertanian tanaman Pangan di DAS Plilan yang ada saat
(2) Sesuai penelitian zonasi DAS, maka pada bagian hulu lebih tidak
26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Sub-DAS Plilan, yang secara
Sub-DAS Plilan adalah sekitar 1066,02 hektar atau 10,66 Km2. Sub-DAS
Plilan secara administrasi terdiri dari 9 Pedukuhan yaitu Dukuh Lanteng II,
Kajor Wetan, Kajor Kulon, Srunggo I, Srunggo II, Nawungan II, Kalidadap
27
3.2. Bahan dan Alat
Bahan dan Alat penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:
(a) Peta Topografi dengan skala 1 : 25.000 atau Peta Rupa Bumi skala
dan
(b) “Soil test kit” untuk sidik sifat tanah (morfologi profil tanah) di
28
(c) Program komputer (perangkat lunak) untuk pemrosesan data spasial
(d) Perangkat alat laboratorium untuk analisis sifat fisik dan kimia tanah;
(e) “chek list” dan kuesioner untuk pengumpulan data fisik dan sosial
ekonomi;
3.3. Data
komponen yaitu: (1) tanah, (2) iklim, (3) geologi, (4) Vegetasi/penggunaan
3.1.
29
Tabel 3.1 Jenis Data dan Tipe data
JENIS DATA TIPE DATA KETERANGAN
1. Geomorfologi
Kemiringan lereng Primer Survei lapangan
Panjang lereng Primer Survei lapangan
Bentuk lereng Primer Survei lapangan
Kedalaman lapukan Primer Survei lapangan
2. Iklim
Suhu Sekunder Survei intansional
Curah hujan Sekunder Survei intansional
Lama penyinaran matahari Sekunder Survei intansional
Bulan basah/kering Sekunder Survei intansional
3. Geologi
Tipe batuan Sekunder Survei lapangan/interpretasi Peta
Stratigrafi Sekunder Survei lapangan/interpretasi Peta
2. Tanah
Solum, Struktur, Tekstur tanah Primer Survei lapangan/analisis lab
Berat volume, Konsistensi Primer Survei lapangan/analisis lab
Porositas Primer Survei lapangan/analisis lab
Permebilitas Primer Survei lapangan/analisis lab
drainase Primer Survei lapangan/analisis lab
Kadar kapur Primer Survei lapangan/analisis lab
Bahan organik, KTK, PH, alkalinitas Primer Survei lapangan/analisis lab
4. Penggunaan lahan
bentuk penggunaan lahan, Primer dan Survei lapangan
Sekunder
teknik pemanfaatan lahan, Primer dan Survei lapangan
Sekunder
oirentasi/rotasi penggunaan, Primer dan Survei lapangan
Sekunder
produktivitas. Primer dan Survei lapangan
Sekunder
5. Iklim/hidrologi
Erosivitas hujan Sekunder Interpretasi peta
Kepadatan aliran Sekunder Interpretasi peta
6. Hidrologi
Bahaya banjir Primer Survei lapangan
Lama genangan Primer Survei lapangan
7. Kependudukan, Sosial, ekonomi
Jumlah penduduk dan Infrastruktur Sekunder Survei intansional
wilayah
30
3.4. Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan 2 pendekatan yaitu :
1. Landscape approach
2. Parametric approach
tahunan (ºC), Ketersediaan air (w), Bulan kering dan Curah hujan
dan Kedalaman efektif (cm), Retensi hara (f), KTK tanah dan pH
31
tanah. Ketersediaan hara (n), N total, P205 tersedia, dan K20
angka dan peta tentang keadaan wilayah yang telah tersedia pada
32
Matching (penjodohan) dilakukan dengan cara menjodohkan variable-
lebih lama, karena evaluasi dilakukan satu persatu pada setiap satuan
pembatas tersebut dapat terdiri dari satu atau lebih tergantung dari
33
bentuklahan yang terdapat di DAS Plilan. Zonasi tersebut terbagi dalam
tiga zona yaitu bagian hulu (upper stream), tengah (middle stream) dan
hilir (lower stream). Pembagian zona DAS Plilan dan hasil tingkat
(S1), cukup sesuai (S2), Sesuai marginal (S3), Tidak sesuai saat
lahannya atau lahan hanya mempunyai pembatas yang kurang berarti dan
c. Arahan pengembangannya
34
3.8. Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian terbagi ke dalam 3 (tiga) tahapan kegiatan,
yaitu:
b. Tahap Pelaksanaan
Survei instansional terhadap semua data dasar yang
diperlukan;
Pengamatan dan pengukuran lapangan sebagai upaya cross
check data, yang dilengkapi dengan wawancara semi
terstruktur dengan penduduk dan lembaga terkait;
Digitalisasi dan editing peta dasar; dan
Konsultasi
c. Tahap Penyelesaian/Pelaporan
Penyusunan thesis hasil pendataan, hasil laboratorium dan
peta hasil digitasi;
Konsultasi; dan
Perbaikan peta-peta dan penggandaan.
35
Tahapan penelitian (alir penelitian) secara diagramatis disajikan
pada Gambar 3.1.
Mulai
Desain
sampel dan
Survai
lapangan
Pengumpulan Pengumpulan
data Primer data Sekunder
Analisis
pembandinga
n (Matching)
36
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
37
12. Penjilidan Tesis
13. Penyerahan Tesis
DAFTAR PUSTAKA
FAO. 1976. A Framework For Land Evaluation FAO Soil Bulletin 32, Soil
Resources Management Conservation Service, Land and Water
Development Division.83.
Odum, EP. 1983. Basic Ecology. Jepan: Souders College Publishing Holt.
Rinehart Winston The Drycle Press.
38
Rayes, M. L. 2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan, Penerbit
Andi, Yogyakarta.
Suyono. 1996. Analisis Sistem Bentang Lahan, (Tingkat Bahaya Erosi dan
Kemampuan Lahan), Bahan Kuliah Program MPPDAS, Sekolah
Pascasarjana UGM, Yogyakarta.
Supirin. 2004. Plestarian Sumber Daya Tanah dan Air, Penerbit Andi,
Yogyakarta.
39