You are on page 1of 70

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Diberbagai negara, masalah penyakit menular dan kualitas lingkungan yang
berdampak terhadap kesehatan menjadi issue sentral yang ditangani oleh pemerintah
bersama masyarakat sebagai upaya peningkatan kesejahteraan rakyat. Indonesia
mempunyai beban masalah penyakit menular yang begitu besar, yaitu masih berjangkitnya
penyakit menular seperti penyakit diare yang menjadi penyakit rakyat sebagai akibat dari
kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat, menurunnya kualitas lingkungan hidup serta
rendahnya gizi masyarakat, pendidikan dan keadaan sosial ekonomi.

Kondisi itu
menimbulkan dampak beban ganda dalam upaya penanggulangan penyakit diare. Sampai
saat ini penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia baik
ditinjau dari angka kesakitan atau angka kematian yang ditimbulkannya.
1
Menurut proil kesehatan Indonesia tahun !""#, diare sebagai penyakit ineksi masih
merupakan penyebab kematian yang $ukup tinggi dan termasuk ke dalam sepuluh penyakit
utama penyebab kematian di rumah sakit seluruh Indonesia pada tahun !""%, dimana diare
menduduki peringkat ketiga setelah stroke dan perdarahan intrakranial.
!
&ngka kejadian diare di Indonesia hingga saat ini masih tinggi, yaitu '!( per 1"""
penduduk untuk semua umur pada tahun !""% )hasil subdit diare, dirjen **+*,,Depkes -I.,
dimana angka ini meningkat dari tahun ke tahun, dibandingkan dengan angka pada tahun
!""" sebesar ("1 per 1""" penduduk dan pada 1//% sebesar !0" per 1""" penduduk. 1asil
sur2ei Kesehatan -umah 3angga )SK-3. pada tahun !""' menujukkan angka kematian
akibat diare pada !( per 1"" ribu penduduk dan pada balita #4 per 1"" ribu balita.
(
Diare
juga masih sering menimbulkan kejadian luar biasa di beberapa pro2insi dengan jumlah
kasus dan jumlah kematian yang $ukup tinggi.
!
Selain itu diare juga berdampak pada status ekonomi di negara berkembang. 1al ini
disebabkan oleh penderita diare dira5at di rumah sakit diberikan $airan intra2ena yang
mahal dan obat+obatan yang tidak eekti. Diare pada orang de5asa juga mempengaruhi
ekonomi negara karena terjadi penurunan derajat kesehatan tenaga kerja.
!
1
*uskesmas sebagai unit ungsional terke$il dan merupakan lini terdepan pelayanan
memegang peranan penting dalam penanganan diare di masyarakat. *rogram *en$egahan
dan *emberantasan Diare yang termasuk ke dalam salah satu dari *rogram
*enanggulangan *enyakit Menular telah menjadi prioritas bagi Departemen Kesehatan -I.
'
Dukungan pemerintah terhadap pemberantasan diare ini juga terdapat pada Keputusan
Menteri Kesehatan -epublik Indonesia 6o. 1'4#7M86K8S7SK797!""( tentang Standar
*elayanan Minimal :idang Kesehatan di Kabupaten atau kota.
4
Dengan terlaksananya
program ini diharapkan puskesmas dapat melakukan berbagai upaya pen$egahan baik
melalui penanganan diare se$ara akti maupun penyuluhan sehingga pada akhirnya dapat
menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat diare.
%
1.2. Masalah
*rogram *en$egahan dan *emberantasan Diare merupakan salah satu program
penting yang dilaksanakan di puskesmas untuk menanggulangi angka kesakitan dan
kematian akibat diare yang meningkat dari tahun ke tahun. *ada *uskesmas Kelurahan
Sukmajaya, dari data kunjungan pasien, penyakit diare masih termasuk dalam tiga penyakit
terbanyak, yaitu menempati urutan ke dua setelah IS*&. ;leh karenanya diperlukan
e2aluasi *rogram *en$egahan dan *emberantasan Diare yang dilaksanakan di puskesmas
untuk men$apai pelayanan kesehatan yang berbasis pada upaya pre2enti, promoti, kurati
dan rehabilitati, sehingga dapat ter$apai pelayanan kesehatan yang komprehensi dan
berkesinambungan.
!
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan umum
Mendapatkan gambaran pelaksanaan *rogram *en$egahan dan *emberantasan Diare
di *uskesmas se$ara menyeluruh.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya pelaksanaan suatu keberhasilan program diare di *uskesmas
Ke$amatan Sukmajaya periode <anuari+;ktober !"1".
!. Diketahuinya penyebab masalah dalam pelaksanaan *rogram *en$egahan dan
*emberantasan *enyakit Diare di Ke$amatan Sukmajaya periode <anuari+
;ktober !"1".
(. Diketahuinya peme$ahan masalah untuk pelaksanaan *rogram *en$egahan
dan *emberantasan *enyakit Diare di Ke$amatan Sukmajaya periode <anuari+
;ktober !"1".
1.. Man!aat
1..1. Man!aat Bag" Puskesmas
1. Sebagai bahan masukan dalam pelaksanaan *rogram *en$egahan dan
*emberantasan Diare di Ke$amatan Sukmajaya.
!. Mendapatkan gambaran tentang kemungkinan penyebab masalah pada
pelaksanaan *rogram *en$egahan dan *emberantasan Diare di Ke$amatan
Sukmajaya.
(. Mendapatkan alternati peme$ahan masalah pada *rogram *en$egahan dan
*emberantasan Diare di *uskesmas Ke$amatan Sukmajaya.
'. Sebagai bahan masukan untuk melakukan penyuluhan kesehatan sebagai upaya
peningkatan keberhasilan *rogram *en$egahan dan *emberantasan Diare di
*uskesmas Ke$amatan Sukmajaya.
(
1..2. Man!aat #ag" mahas"s$a
1. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah didapat selama menjalani
pendidikan di =akultas Kedokteran >ni2ersitas *embangunan 6asional.
!. Mendapatkan pengalaman belajar mengenai manajemen dan e2aluasi program
*uskesmas.
(. Mendapatkan inormasi mengenai pelaksanaan *rogram *en$egahan dan
*emberantasan Diare di *uskesmas Ke$amatan Sukmajaya periode <anuari ?
;ktober !"1".
'. Dapat mengidentiikasi masalah dan memberikan alternati penyelesaian
masalah sebagai masukan untuk pelaksanaan *rogram *en$egahan dan
*emberantasan Diare di *uskesmas Ke$amatan Sukmajaya periode <anuari ?
;ktober !"1".
1..3. Man!aat #ag" Un"%ers"tas
Melaksanakan tanggung ja5ab >ni2ersitas yang tertuang dalam tridharma perguruan
tinggi dengan melaksanakan ungsi dan tugas perguruan tinggi sebagi lembaga
penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian bagi masyarakat.
1... Man!aat #ag" Pemer"ntah
1. Mendapatkan masukan mengenai masalah yang terjadi di lapangan pada
pelaksanaan *rogram *en$egahan dan *emberantasan Diare.
!. Sebagai bahan masukan untuk peningkatan keberhasilan *rogram *en$egahan
dan *emberantasan Diare.
'
BAB II
TIN&AUAN PU'TAKA
2.1. Pr(gram Pem#erantasan Pen)ak"t Menular
*engalaman menunjukan bah5a penyakit menular yang terdapat di dalam 5ilayah kerja
puskesmas di Indonesia dapat dikelompokan sesuai siat penyebarannya di dalam
masyarakat 5ilayah tersebut, yaitu@
'
a. *enyakit menular yang se$ara endemik berada di dalam 5ilayah, yang pada 5aktu
tertentu dapat menimbulkan 5abah, dan dikelompokan dalam penyaki+penyakit
menular potensial 5abah, di antaranya@ diare, demam berdarah dengue, malaria
)di daerah endemik tinggi., ilariasis )di daerah endemik tinggi..
b. *enyakit menular yang berada di dalam 5ilayah dengan edemisitas yang $ukup
tinggi sehingga jika tidak dia5asi dapat menjadi an$aman bagi kesehatan
masyarakat umum. Diantaranya@ tuberkulosis paru, lepra )Morbus 1ansen., *atek
)=ramboesia., anjing gila )rabies., antraks.
$. *enyakit+penyakit menular lain yang 5alaupun endemisitasnya tidak terlalu tinggi
di dalam masyarakat, tetapi oleh karena siat penyebarannya dianggap sangat
membahayakat masyarakat, maka penyakit+penyakit ini perlu dia5asi
keberadaanya, misalnya siilis )raja singa., gonorhoe )ken$ing nanah., 1IA7&IDS,
hepatitis :, IS*&.
:erbagai $ara pen$egahan dapat diterapkan salah satunya dengan membangkitkan kekebalan
pada masyarakat melalui pelayanan imunisasi yang dalam pelaksanaanya diintegrasikan ke
dalam program pelayanan perorangan seperti KI&, >KS, dan kegiatan imunisasi di luar
gedung puskesmas.
'
2.1.1. Pen)ak"t menular.
*enyakit menular ialah penyakit yang disebabkan oleh agent ineksi atau
toksinnya, yang berasal dari sumber penularan atau reser2oir, yang ditularkan atau
ditrasmisikan kepada pejamu atau host yang rentan.
'
4
2.1.2. Keja*"an Luar B"asa.
Kejadian luar biasa )K,:. ialah kejadian kesakitan atau kematian yang menarik
perhatian umum dan mungkin menimbulkan kehebohan7ketakutan di kalangan
masyarakat, atau yang menurut pengamatan epidemiologi dianggap adanya
peningkatan yang berarti )bermakna. dari kejadian kesakitan atau kematian tersebut
pada kelompok penduduk dalam kurun 5aktu tertentu. Se$ara operasional suatu
kejadian dapat disebutkan K,: bila memenuhi satu atau lebih ketentuan+ketentuan
berikut@
'
a. &ngka kesakitan7kematian suatu penyakit menular di suatu ke$amatan
menunjukan kenaikan dua kali atau lebih selama tiga minggu berturut+turut
atau lebih.
b. <umlah penderita baru dalam satu bulan dari suatu penyakit menular di suatu
ke$amatan menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih bila dibandingkan
dengan angka rata+rata sebulan dalam setahun sebelumnya dari penyakit
menular yang sama di ke$amatan tersebut.
$. &ngka rata+rata bulanan dalam satu tahun dari penderita+penderita baru dari
suatu penyakit menular di suatu ke$amatan menunjukan kenaikan dua kali
atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata+rata bulanan dalam tahun
sebelumnya dari penyakit yang sama.
d. Case fatality rate dari suatu penyakit menular tertentu dalam suatu kurun
5aktu tertentu )hari, minggu, bulan. di suatu ke$amatan menunjukan
kenaikan 4"B atau lebih bila dibandingkan dengan C=- penyakit yang sama
dalam kurun 5aktu yang sama periode sebelumnya di ke$amatan tersebut
e. Proportional rate penderita baru dari suatu penyakit menular dalam satu
periode tertentu, dibandingkan dengan proportional rate penderita baru dari
penyakit menular yang sama dalam tahun yang lalu dengan periode yang
sama menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih.
. Khusus penyakit+penyakit kolera, D:D7DSS.
i. Setiap peningkatan jumlah penderita penyakit tersebut, di suatu
daerah endemik yang sesuai dengan ketentuan+ketentuan di atas.
%
ii. 3erdapatnya satu atau lebih penderita kematian karena penyakit
menular tersebut, di suatu ke$amatan yang telah bebas dari penyakit
tersebut, paling sedikit bebas selama ' minggu berturut+turut.
g. &pabila kesakitan7kematian oleh kera$unan yang timbul disuatu kelompok
masyarakat.
h. &pabila di daerah tersebut terdapat penyakit yang sebelumnya tidak ada7
dikenal. Khusus untuk kasus &=* )acute flaccid paralysis. dan tetanus
neonatorum ditetapkan sebagai K,: bila ditemukan satu kasus atau lebih.
2.1.3. +a#ah Pen)ak"t Menular
&dalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang
jumlah penderitanya meningkat se$ara nyata melebihi dari keadaan yang lazim pada
5aktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka )>> 6o.' tahun 1/0'
tentang 5abah penyakit menular..
'
2.1.. Penanggulangan Keja*"an Luar B"asa Pen)ak"t Menular ,P2M-
*!M dilaksanakan dengan upaya+upaya@
'
a. *engobatan dengan memberikan pertolongan penderita, membangun pos+pos
kesehatan tempat kejadian dengan dukungan tenaga dan sarana obat yang
memadai termasuk rujukan.
b. *emutusan rantai penularan atau upaya pen$egahan, misalnya, abatisasi pada
K,: D:D dan kaporisasi pada sumur+sumur yang ter$emar pada K,: diare.
$. Melakukan kegiatan pendukung, yaitu penyuluhan, pengamatan7pemantauan
dan logistik.
2.1... Pr(gram Pen/egahan
*rogram pen$egahan ialah men$egah agar penyakit menular tidak menyebar di
dalam masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan menberikan kekebalan kepada
host melalui kegiatan imunisasi, penyuluhan kesehatan dan pemberantasan 2ektor.
'
2.1.0. 1ara Penularan Pen)ak"t Menular
Dikenal beberapa $ara penularan penyakit menular, yaitu@
'
a. *enularan se$ara kontak, baik se$ara langsung maupun tidak langsung
b. *enularan melalui makanan dan minuman yang ter$emar
$. *enularan melalui 2ektor
#
d. *enularan melalui suntikan, transuse, tindik, tato.
e. *enularan melalui hubungan seksual
2.1.2. 'ur%e"lans E3"*em"(l(g" Pen)ak"t Menular
Sur2eilans epidemiologi suatu penyakit dapat diartikan sebagai kegiatan
pengumpulan data7inormasi melalui pengamatan terhadap kesakitan7kematian dan
penyebarannya serta aktor+aktor yang mempengaruhinya se$ara sistematik, terus
menerus dengan tujuan untuk peren$anaan suatu program, menge2aluasi hasil
program dan sistem ke5aspadaan dini. Se$ara singkat dikatakan pengumpulan data
atau inormasi untuk menetukan tindakan.
'
>ntuk dapat memonitor distribusi penyakit menular di dalam masyarakat 5ilayah
kerja puskesmas, dilakukan pen$atatan, peristi5a kesakitan dan kematian yang
diakibatkan oleh penyakit menulat tersebut.
'
>ntuk pemantauan penyakit menular tertentu yang menjadi masalah kesehatan di
5ilayah puskesmas disajikan dalam *DS Mingguan *enyakit )$ontoh *DSEormulir
D!F *enyakit Campak, Diare, D:D, dll.. Dengan penggunaan *DS penyakit se$ara
mingguan ini dapat dikenali atau diketahui se$ara dini kenaikan7distribusi suatu
penyakit menular tertentu menurut tempat )desa., dan 5aktu adalah minggu.
'

2.2. Pr(gram Pen/egahan *an Pem#erantasan D"are
2.2.1. De!"n"s" D"are
Diare adalah perubahan pada konsistensi dan atau rekuensi deekasi dengan
maupun tanpa lendir atau darah.
#
*erubahan yang dimaksud adalah konsistensi $air
atau setengah $air dan peningkatan kandungan air dalam eses yang lebih banyak dari
normal, yaitu lebih dari !"" g atau !"" ml7!' jam pada orang de5asa atau lebih dari
1" g7kg::7!' jam pada anak.
0
Sedangkan yang dimaksud dengan perubahan
rekuensi adalah keluarnya tinja lunak atau $air lebih atau sama dengan (G7hari.
#
Diare dapat diklasiikasikan berdasarkan lama 5aktu diare, mekanisme
patoisiologi, berat ringannya diare, dan penyebabnya. 3etapi yang lebih sering
digunakan adalah klasiikasi berdasarkan lama 5aktu diare dan penyebabnya.
%
:erdasarkan lama 5aktu, diare dibedakan sebagai diare akut, persisten dan kronis.
Menurut D1; diare akut dibedakan dari diare persisten dan diare kronis berdasarkan
0
lama berlangsungnya gejala.
/
Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari
1' hari. Diare persisten adalah diare akut karena ineksi usus yang karena suatu sebab
berlangsung lebih atau sama dengan 1' hari yang biasa dihubungkan dengan penyakit
dasar atau keadaan lain, sedangkan diare kronis adalah diare yang berlangsung lebih
dari 1' hari, hilang timbul, yang biasa di hubungkan dengan ineksi.
#

2.2.2. E3"*em"(l(g"
Diare adalah penyebab utama kesakitan dan kematian pada anak di negara
berkembang. *ada tahun !""( diperkirakan 1,0# juta balita meninggal karena diare.
1al ini menempatkan diare pada peringkat kedua penyebab kematian. Delapan dari
sepuluh kematian akibat diare terjadi pada dua tahun pertama kehidupan.
%
Di negara
berkembang anak berusia di ba5ah ( tahun umumnya mengalami ( episodik diare
setiap tahunnya.
/
&ngka kejadian diare di Indonesia hingga saat ini masih tinggi yaitu
'!( per 1""" penduduk untuk semua umur, yang semakin meningkat dari tahun ke
tahun. 1asil sur2ei kesehatan rumah tangga )SK-3. pada tahun !""' menunjukkan
angka kematian akibat diare adalah !( per 1"" ribu penduduk dan balita sebesar #4
per 1"" ribu balita.
(

2.2.3. Et"(3at(genes"s
*enyebab diare dapat digolongkan sebagai berikut@
1. Ineksi
a. 8nteral
Diare dapat disebabkan oleh bakteri, 2irus, parasit, maupun jamur.
:akteri yang dapat menyebabkan diare adalah Shigella sp, E. colli
patogen. Salmonella sp, Klebsialla, Proteus sp, dan Pseudomonas
aeruginosa. Airus yang menyebabkan diare berasal dari golongan
rota2irus, parasit penyebab diare adalah Entamoeba hystolitica,
Giardia lamblia, Ballantidium coli, Cryptosporum parvum, $a$ing
Ascaris lumbricoides, $a$ing tambang, sedangkan golongan jamur
Candida sp.
#,0,1"
3abel !.1. *atogen yang paling sering ditemukan pada anak diare di negara
berkembang
/
&en"s 3ath(gen '3es"es 3ath(gen Persentase kasus
4"rus -ota2irus 14+!4
Bakter" 8s$heri$ia $oli enterotoksigenik
Shigella
Campyloba$ter jedesember
Aibrio $holera
Salmonella )non+typi.
8s$heri$hia $oli enteropatogenik
1"+!"
4+14
1"+14
4+1"
1+4
1+4
Pr(t(5(a Cryptosporidium 4+14
T"*ak ter*a3at 3at(gen !"+("
'um#er 6 Buu A!ar "iare. Pendidian medi pemberantasan diare, #aarta
$"iretorat #endral pemberantasan penyait menular dan penyehatan lingungan
pemuiman %&&&
b. *arenteral
Diare dapat disebabkan oleh kuman penyebab otitis media akut,
pneumonia, tra2elerHs diarrhea, maupun intoksikasi kuman. Makanan
intoksikasi yang dimaksud dapat berupa makanan yang mengandung
toksin Clostridium perfringens, Bacillus cereu, ataupun beberapa
logam berat. Diare dapat juga disebabkan oleh intoleransi laktosa,
malabsobsi.
#
!. Imunodeisiensi
:eberapa kondisi imunodeisiensi yang dapat menyebabkan diare adalah
hipogammaglobulinemia dan deisiensi Ig &.
#
(. 3erapi obat
3erdapat beberapa obat yang terbukti dapat menyebabkan diare di antaranya
antibiotik, kemoterapi, antasida.
#
'. 3indakan tertentu
Iastrektomi dan radiasi terapi tinggi dapat menimbulkan eek samping berupa
diare.
#
1"
4. ,ain+lain
Kondisi lain dapat juga menyebabkan diare, seperti neuropati anatomik serta
aktor psikologis.
#
2.2.. 1ara 3enularan *"are
Diare dapat ditularkan melalui makanan dan minuman yang ter$emar oleh tinja
atau $airan muntahan pasien. Kuman yang terdapat pada eses dapat langsung
ditularkan pada orang lain apabila melekat pada tangan dan kemudian dimasukan ke
mulut atau dipakai untuk memegang makanan tanpa di$u$i terlebih dahulu. Diare
pada bayi disebabkan oleh puting susu ibu yang kotor. Aektor lalat dapat juga
menularkan penyakit diare.
11
2.2... Tan*a Dan 7ejala Kl"n"s D"are
Iejala dan tanda klinis diare dapat ditentukan melalui karakteristik diare meliputi
konsistensi, 5arna, 2olume, dan rekuensi buang air besar. 1al ini menjadi petunjuk
berharga dalam menentukan sumber terjadinya diare.
1!
3abel !.! 1ubungan karakteristik tinja dengan sumber diare
Karakter !eses Usus halus Usus #esar
Kea*aan umum Cair :erdarah7 mukoid
4(lume :esar Ke$il
Darah :iasanya positi tapi tak
kasat mata
:iasanya terlihat se$ara kasat
mata
Keasaman J 4,4 K 4,4
Test re*uks" Dapat positi 6egati
'el *arah 3ut"h J 4 7lapang pandang besar
6ormal
K1"7 lapang pandang besar
Dapat leukositosis
8rgan"sme Airus @
-ota2irus
&deno2irus
Cali$i2irus
&stro2irus
:akteri in2asi @
E colli
Shigella sp
Salmonella sp
Campylobacter sp
'ersinia sp
Aeromonas sp
Plesiominas sp
11
:akteri entero toksik
E colli
Clostridium perfringens
Cholera sp
(ibrio sp
*arasit @
Iiardia sp
Cryptosporidium sp
:akteri toksik @
Clostridium difficile
*arasit @
Entamoeba organisme
2.2.0. Pemer"ksaan Penunjang
>ntuk diare yang berlangsung lebih dari beberapa hari atau diare dengan dehidrasi
perlu dilakukan pemeriksaan penunjang seperti di ba5ah ini@
#,/
%. *emeriksaan darah tepi@ kadar hemoglobin, hematokrit, hitung leukosit, hitung
dierensial leukosit. *enting untuk mengetahui berat ringannya
hemokosentrasi darah, dan respons leukosit, $ontohnya pada diare karena
Salmonella dapat terjadi neutropenia. *ada diare karena kuman yang bersiat
in2asi dapat terjadi shift to left.
). 8lektrolit darah, pemeriksaan ini diperlukan untuk mengobser2asi dampak
diare terhadap kadar elektrolit darah.
*. >reum dan kreatinin, diperlukan untuk memonitor adanya gagal ginjal akut.
+. *emeriksaan tinja untuk men$ari etiologi diare. *ada ineksi bakteri,
ditemukan leukosit pada tinja dapat pula dilakukan pengukuran toksin
Clostridium difficile pada pasien yang telah mendapatkan terapi antibiotik
dalam jangka 5aktu tiga bulan terakhir. *ada ineksi parasit dapat ditemukan
telur $a$ing maupun parasit de5asa. 3inja dengan p1 kurang dari sama
dengan 4,4 menunjukan adanya intoleransi karbohidrat yang umumnya terjadi
sekunder akibat ineksi 2irus. *ada ineksi oleh organisme enteroin2asi,
leukosit eses yang ditemukan umumnya berupa neutroil. 3idak
ditemukannya neutroil tidak mengeliminasi kemungkinan ineksi organisme
enterotoksin dan 2irus.
1!
,. &pabila ditemukan leukosit pada eses, lakukan kultur eses untuk
menentukan apakah penyebab diare adalah Salmonella, Shigella,
Campilobater, atau 'ersenia.
-. *emeriksaan serologi untuk men$ari amuba.
.. =oto rontgen abdomen untuk melihat morologi usus yang dapat membantu
diagnosis.
/. -e$tos$opi, sigmoideos$opi dapat dipertimbangkan pada pasien dengan diare
berdarah atau diare akut persisten. *ada pasien &IDS, kolonoskopi
dipertimbangkan karena ada kemungkinan diare disebabkan oleh ineksi atau
limoma diarea kolon kanan. :iopsi mukosa sebaiknya dilakukan bila dalam
pemeriksaan tampak inlamasi berat pada mukosa.
&. :iopsi usus.dilakukan pada diare kronis, atau untuk men$ari etiologi diare
pada &IDS.
2.2.2. Tatalaksana
2.2.2.1. Tatalaksana D"are 'e/ara Umum
*ada umumnya diare merupakan penyakit s5asirna sehingga dibutuhkan
terapi suporti yang dibagi menjadi @ tatalaksana penderita diare di rumah,
tatalaksana di sarana pelayanan kesehatan dan tatalaksana lanjut.
(
3atalaksana penderita diare di rumah antara lain@
(
a. Meningkatkan pemberian $airan rumah tangga seperti kuah sayur,
tajin, larutan garam, dan bila ada berikan oralit
b. Melanjutkan pemberian makanan lunak yang tidak merangsang selama
diare serta makanan ekstra sesudah diare.
$. Segera memba5a pasien ke puskesmas atau sarana kesehatan lain, bila
diare tidak membaik dalam tiga hari atau terdapat salah satu dari tanda
berikut@
:uang air besar en$er semakin sering dalam jumlah banyak.
&da muntah yang berulang
-asa haus yang nyata
3idak makan atau minum
Demam yang tinggi
1(
&da darah dalam tinja
Sedangkan tatalaksana di sarana pelayanan kesehatan meliputi @
(
a. -ehidrasi oral dengan oralit
b. Memberikan $airan intra2ena dengan $airan -, untuk pasien dengan
dehidrasi berat atau tidak dapat minum
$. *enggunaan obat se$ara rasional
d. 6asihat tentang meneruskan pemberian makanan, rujukan, dan
pen$egahan
*emberian rehidrasi dilakukan se$ara oral dengan pemberian oralit dan
parenteral dengan $airan laktat. *emberian obat yang rasional pada penderita diare
meliputi pengobatan simptomatik dan kausal. *engobatan simptomatik yang biasa di
berikan adalah antidiare, antiemetik, dan antipiretik penggunaannya harus
mempertimbangkan ris and benefit se$ara matang, karena seringkali mempengaruhi
lama dan perjalanan penyakit. ;bat simptomatik antidiare yang masih dianjurkan
pada orang de5asa adalah deri2ate opioid berupa loperamid, di2enoksilat+antropin,
dan tingtur atropine. ,operamid dipilih karena tidak menyebabkan adiksi dan eek
samping minimal. Dimudsubsalisilat juga dapat digunakan, namun pada pasien &IDS
dapat menyebabkan enselopati dismud. *emberian obat antidiare pada pasien demam
harus berhati+hati, karena bila tidak diikuti pemberian antimikroba, maka akan
memperlama penyembuhan penyakit.
#
Selain deri2at opioid, obat yang mengeraskan konsistensi tinja, seperti
atapulgit, dapat diberikan empat kali per hari, masing+masing dua tablet. Smectite
diberikan tiga kali sehari, masing+masing satu sachet setiap pasien diare sampai diare
berhenti. Iolongan obat lain yang dapat dipilih adalah antisekretorik berupa hidrase$
tiga kali sehari, masing+masing.
(
*engobatan kausal dapat diberikan dengan pertimbangan 4"+#"B diare di
Indonesia diakibatkan oleh ineksi. *emeriksaan leukosit tinja se$ara praktis dapat
digunakan untuk melihat kemungkinan ineksi enteral sebagai penyebab diare. <ika
pemeriksaan leukosit tinja menunjukan jumlah leukosit K 1"7,*:, dapat dianggap
penyebab diare adalah ineksi enteral dan dapat diberikan terapi antibiotika. Dengan
mempertimbangkan hal ini, maka antibiotik hanya dapat diberikan apabila ditemukan
1'
darah pada tinja, se$ara klinis terdapat tanda+tanda yang menyokong adnya ineksi
enteral, pasien di daerah endemik kolera, serta pada pasien neonatus dengan dugaan
ineksi nosokomial.
(

&ntibiotik yang dipilih adalah siproploksasin karena sangat eekti mengatasi
ineksi campilobater, shigella, salmonella, yersinia, dan aeromonas.
(
Siproploksasin
4"" mg diberikan ! G sehari selama 4 sampai # hari. Sebagai aternati dapat diberikan
kontrimoksazol )trimetoprim 1%" mg dan sulametoksazol 0"" mg. ! G sehari. Dapat
pula diberikan eritromisin !4"+4"" mg ' G sehari sedangkan bila $uriga ineksi
giardia maka diberikan metronidazol !4" mg ( G sehari selama # hari. *atogen
spesiik yang harus diterapi dengan antibiotik adalah 2ibrio colera dan lostridium
dificile. >ntuk mengobati lostridium dificile diberikan metronidazol per oral !4"+
4"" mg ' G sehari selama # sampai 1" hari. Sebagai alternati dapat diberikan
2an$omi$in, tetapi lebih mahal.
#
2.2.2.2. Tatalaksana 9eh"*ras" 3a*a D"are
,angkah+langkah terapi rehidrasi adalah sebagai berikut@
%
1. 3etapkan derajat dehidrasi penderita )lihat tabel !.(.
!. 3etapkan ren$ana pengobatan sesuai derajat dehidrasi penderita@
i. -en$ana terapi & untuk pasien tanpa dehidrasi
ii. -en$ana terapi : untuk pasien dengan dehidrasi ringan dan
sedang
iii. -en$ana terari C untuk pasien dengan dehidrasi berat
3abel !.(. *enentuan derajat dehidrasi berdasarkan gejala dan tanda klinis
Klas"!"kas" 7ejala atau tan*a
Deh"*ras" #erat Dua atau lebih tanda+tanda berikut @
,etargi 7 tidak sadar
Sunken eyes
3idak dapat minum atau sulit minum
Skin pin$h sangat lambat kembali )K !detik.
14
Deh"*ras" se*ang Dua atau lebih tanda+tanda berikut @
-e5el
Sunken eyes
3erlihat kehausan
Sin pinch lambat kembali
Deh"*ras" r"ngan 3idak $ukup tanda+tanda untuk
mengklasiikasikannya sebagai dehidrasi sedang
atau berat
'um#er 6 Buu A!ar "iare. Pendidian medis pemberantasan diare. #aarta$
"iretorat #enderal pemberantasan penyait menular dan penyehatan
lingungan pemuiman %&&&
*ada ren$ana terapi &, pemberian oralit hanya setiap setelah pasien buang air
besar saja. :anyaknya pemberian $airan setiap buang air besar dapat di lihat pada
3abel !.'
3abel !.'. -en$ana terapi & untuk diare tanpa dehidrasi
Us"a &umlah /a"ran )ang *"#er"kan set"a3 #uang a"r #esar
: 1 tahun 4"+1"" ml
1;. tahun 1""+!"" ml
<. tahun !""+("" ml
De$asa (""+'"" ml
'um#er 6 Standar penangulangan penyait diare volume . edisi % #aarta
"epes 01 %&&&
*ada ren$ana terapi :, jumlah oralit yang diberikan dalam ( jam pertama
disesuaikan dengan berat badan. ;ralit yang diberikan dihitung dengan
mengalikan berat badan pasien )kg. dengan #4 ml. :ila berat badan tidak
diketahui dan atau memudahkan penggunaan di lapangan, 2olume pemberian
oralit dapat dilihat pada 3abel !.4
3abel !.4. -en$ana terapi : untuk penderita diare ringan dan diare sedang
Us"a &umlah (ral"t
: 1 tahun ("" ml
1;. tahun %"" ml
<. tahun 1!"" ml
De$asa !'"" ml
1%
'um#er 6 Standar penangulangan penyait diare volume . edisi % #aarta
"epes 01 %&&&
*ada ren$ana terapi C, hal paling pertama yang harus dilakukan adalah
menentukan bagaimana $airan akan diberikan, yaitu melalui jalur oral atau
dengan intra2ena jalur pilihan pada pasien dengan dehidrasi berat sebenarnya
adalah jalur intra2ena, karena membutuhkan 5aktu rehidrasi yang $epat. Cairan
yang paling baik adalah -,, jika tidak ada, maka dapat digantikan dengan 6aCl
",/B.
0,/
:ila pasien tidak bisa diberikan $airan intra2ena, segera berikan peroral
dengan pipa nasogastrik sebanyak !" ml7kg::7jam selama % jam. <umlah dan
lama $airan yang diberikan pada pasien dengan dehidrasi berat dapat dilihat pada
tabel !.%
3abel !.%. -en$ana terapi C untuk penderita diare dengan dehidrasi berat
Umur Pem#er"an 3= ml>kgBB *alam Pem#er"an 2= ml>kg BB *alam
Ba)" : 12 #ulan 1 jam 4 jam
Anak <12 tahun 1 jam ( jam
'um#er 6 Standar penangulangan penyait diare volume . edisi % #aarta
"epes 01 %&&&
<ika pasien dapat minum, berikan $airan rehidrasi oral sebanyak 4
ml7kg::7jam sambil tetap diberikan $airan intra2ena selama (+' jam. Setelah %
jam pasang pipa nasogastrik dan berikan $airan sebanyak !" ml7kg::7jam selama
% jam, setelah itu lakukan penilaian ulang derajat dehidrasi.
%
Caiaran rehidrasi oral yang tersedia di pasaran dalam bentuk oralit yang
dikemas dalam bentuk serbuk. 3erdapat ! jenis kemasan serbuk oralit, satu larutan
yang dien$erkan dengan larutan !"" $$, dan satu lagi dengan 1 liter. <ika tidak
tersedia oralit dapat diberikan $airan rumah tangga berupa air tajin, sup, dan
larutan gula dan garam.
%
D1; )!""%. mengeluarkan $airan rehidrasi oral terbaru yang
komposisinya berbeda dengan oralit, $airan rehidrasi oral ini memiliki kandungan
glukosa dan garam yang lebih rendah dari oralit biasa. Iabungan antara $airan
1#
rehidrasi oral baru ini dan suplemantasi zin$ yang adekuat terbukti menurunkan
mortalitas bayi akibat diare.
3abel !.#. Komposisi $airan rehidrasi oral D1; !""%
/
Kan*ungan 7ram>l"ter ? Kan*ungan L"ter
Sodium klorida !,% 1!,%0( sodium #4
Ilukosa 1(,4 %4,04' Klorida %4
*otasium klorida 1,4 #,(1# Ilukosa #4
3risodium sitrat dihidrat !,/ 1',1'% *otassium !"
Sitrat 1"
3otal !",4 1"","" ;smolaritas total !'4
2.2.@. Pr(gram Pen/egahan *an Pem#erantasan Pen)ak"t D"are *" Puskesmas
*rogram pen$egahan dan pemberantasan penyakit diare )*!Diare. adalah
salah satu usaha pokok di puskesmas. Se$ara umum program *!D meliputi
penemuan kasus dini, diagnosis, pengobatan, sur2eilans, penyediaan air bersih,
distribusi logistik, komunikasi inormasi dan edukasi dan laboratorium.
*rogram *!D ini dilaksanakan untuk menurunkan angka kesakitan dan
kematian serta penanggulangan K,: yang dilaksanakan dengan mengintensikan
peningkatan mutu pelayanan, meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas
sektoral terkait serta meningkatkan partisipasi masyarakat se$ara luas anatara lain
melalui organisasi proesi dan ,SM di pusat maupun daerah.
%
Kegiatan+kegiatan dalam program *!D adalah sebagai berikut@
0
1. *endekatan komunikasi, inormasi dan edukasi )KI8. yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan keterampilan masyarakat
mengenai penganggulangan penyakit diare sehingga angka kemartian dan kesakitan
karena diare dapat di$egah. Sasaran utama KI8 adalah masyarakat
a. 3atalaksana pasien diare di rumah
i. Meningkatkan pemberian $airan rumah tangga seperti kuah sayur, air
tajin, larutan gula garam atau oralit terutama untuk dehidrasi.
ii. Melanjutkan pemberian makanan yang lunak dan tidak merangsang serta
makanan ekstra sesudah diare
10
iii. Memba5a pasien diare ke sarana kesehatan, bila dalam tiga hari tidak
membaik, atau terdapat tanda berikut@ :&: $air berkali+kali, muntah
berulang+ulang, rasa haus yang nyata, makan atau minum sedikit, demam,
tinja berdarah.
b. *en$egahan penyakit
i. Meningkatkan pemberian &SI
ii. Memperbaiki pemberian makanan pendamping &SI
iii. Menggunakan air bersih yang $ukup
i2. Men$u$i tangan dengan sabun
2. Menggunakan jamban dan membuang tinja bayi dengan benar
2i. Imunisasi $ampak
!. 3atalaksana diare di sarana kesehatan
a. -ehidrasi oral dengan oralit
b. *emberian $airan intra2ena dengan -, untuk pasien dengan dehidrasi berat dan
tidak dapat minum
$. *enggunaan antibiotika se$ara rasional
d. 6asihat tentang meneruskan pemberian makanan, rujukan dan pen$egahan
(. *enanggulangan K,:
a. *engamatan intensi dan pelaksanaan sistem ke5aspadaan dini )SKD.
b. *enemuan kasus se$ara akti
$. *embentukan pusat rehidrasi dan 3im Ierak Cepat )3IC.
d. *enyediaan logistik saat K,:
e. *enyelidikan terjadinya K,:
. *emutusan rantai penularan penyebab K,:
'. *an$atatan dan pelaporan
*en$atatan dan pelaporan dilakukan berdasarkan golongan umur dan dilakukan
berjenjang dalam kurun 5aktu harian, bulanan, tri5ulan, semesteran dan tahunan.
3ujuannya adalah untuk men$atat, menilai, dan melaporkan hasil kegiatan
penangulangan diare yang telah dilakukan serta sebagai a$uan dalam penyusunan
ren$ana kegiatan tahun berikutnya.
4. *eran serta masyarakat
1/
*eran serta masyarakat dilakukan antara lain melalui pelatihan kader tentang
pemberantasan diare, hingga kader mampu melakukan penyuluhan kepada
masyarakat tentang kesehatan perorangan, lingkungan dan air, mendeteksi dini kasus
diare, melarutkan oralit dan memberikannya, mengobati penderita diare dan
melakukan rujukan.
*ada program *!D, terdapat kebijakan mutu bertujuan untuk memberikan arah dalam
penanggulangan diare di 5ilayah kerja puskesmas. 3erdapat beberapa target yang harus
di$apai atau sasaran mutu seperti di ba5ah ini@
%
1. 1""B *uskesmas melaporkan kasus diare tepat 5aktu
!. &ngka kematian "B
(. K,: diare "B
'. 1""B masyarakat terlayani air bersih
4. 1""B *uskesmas Ke$amatan dan Kelurahan mampu melakukan rehidrasi intra2ena
%. &ngka kesakitan J1B )4"71""" penduduk tahun !""4.
#. 1""B kader terlatih tentang penanganan penderita diare
0. 1""B penderita diare tertangani
/. 1""B oralit tersedia di kader miminal 1" sa$het7!""ml
1". 1""B medis dan paramedis melakukan tatalaksana diare )M3:S.
11. 1""B ketepatan diagnosis
1!. 1""B $akupan imunisasi $ampak
1(. 1""B puskesmas memiliki protab tatalaksana diare
1'. 1""B penderita diare diobati dan menerima oralit
14. 1""B *D&M bebas kuman
1%. 1""B *uskesmas Ke$amatan dan Kelurahan memiliki pojok oralit
1#. 1""B *uskesmas Ke$amatan memiliki klinik sanitas
10. 1""B masyarakat menggunakan jamban pada daerah kumuh
*elaksanaan *!D di *uskesmas ke$amatan maupun kelurahan membutuhkan sumber daya
manusia, yaitu dokter umum sebagai pemeriksa dan pera5at sebagai 5asor program dan
petugas pera5atan kesehatan masyarakat, dan analis sebagai pemeriksa laboratorium.
*embiayaan *!D bersumber dari anggaran &*:6, &*:D tingkat I dan II, :,6, ,SM, dan
s5adana masyarakat.
%
!"
2.3. '"stem
2.3.1. Pengert"an s"stem
3erdapat beberapa ma$am pengertian dari sistem yang dikemukakan, antara lain@
14
1. Sistem adalah gabungan dari elemen+elemen yang saling dihubungkan oleh suatu
proses atau struktur dan berungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya
menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan. )-yans..
!. Sistem adalah suatu struktur konseptual yang terdiri dari ungsi+ungsi yang
saling berhubungan yang bekerja sebagai satu unit organik untuk men$apai
keluaran yang diinginkan se$ara eekti dan eisien. )<ohn M$Manama..
(. Sistem adalah kumpulan dari bagian+bagian yang berhubungan dan membentuk
satu kesatuan yang majemuk, dimana masing+masing bagian bekerja sama se$ara
bebas dan terkait untuk men$apai sasaran kesatuan dalam suatu situasi yang
majemuk pula.
'. Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai elemen yang
berhubungan serta saling memepengaruhi yang dengan sadar dipersiapkan untuk
men$apai tujuan yang telah ditetapkan.
Sesuatu disebut sebagai sistem apabila ia memiliki beberapa $iri pokok sistem. Ciri+
$iri pokok yang dinaksud banyak ma$amnya, jika disederhanakan dapat dibedakan
atas empat ma$am, yaitu@
14
1. Dalam sistem terdapat bagian atau elemen yang satu sama lain saling
berhubungan dan mempengaruhi yang kesemuanya membentuk satu kesatuan,
dalam arti semuanya berungsi untuk men$apai tujuan yang sama yang telah
ditetapkan.
!. =ungsi yang diperankan oleh masing+masing bagian atau elemen yang
membentuk satu kesatuan tersebut adalah dalam rangka mengubah masukan
menjadi keluaran yang diren$anakan.
(. Dalam melaksanakan ungsi tersebut, semuanya bekerja sama se$ara bebas namun
terkait, dalam arti terdapat mekanisme pengendalian yang mengarahkannya agar
tetap berungsi sebagaimana yang telah diren$anakan.
!1
'. Sekalipun sistem merupakan satu kesatuan yang terpadu, bukan berarti ia tertutup
terhadap lingkungan.
2.3.2. Unsur '"stem
Sistem terbentuk dari bagian atau elemen yang saling berhubungan dan
mempengaruhi. &dapun yang dimaksud dengan bagian atau elemen tersebut adalah
sesuatu yang mutlak harus ditemukan, yang jika tidak demikian, maka tidak ada yang
disebut dengan sistem tersebut. :agian atau elemen tersebut banyak ma$amnya yang
jika disederhanakan dapat dikelompokan ke dalam enam unsur, yaitu@
14
%. Masukan )input2
Masukan adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan
yang diperlukan untuk dapat berungsinya sistem tersebut.
). *roses )process2
*roses adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang
berungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang diren$anakan.
*. Keluaran )output.
Keluaran adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari
berlangsungnya proses dalam sistem.
+. >mpan balik )feed bac2
>mpan balik adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari
sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.
,. Dampak )impact2
Dampak adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem.
-. ,ingkungan )environment.
,ingkungan adalah dunia diluar sistem yang tidak dikelola olah sistem tetapi
mempunyai pengaruh besar terhadap sistem.
:agan !.0. 1ubungan >nsur+unsur Sistem

!!
,I6IK>6I&6
2.3.3. Pen*ekatan '"stem
Dibentuknya suatu sistem pada dasarnya untuk men$apai suatu tujuan tertentu yang
telah ditetapkan. >ntuk terbentuknya sistem tersebut perlu dirangkai berbagai unsur
atau elemen sedemikian rupa sehingga se$ara keseluruhan membentuk suatu kesatuan
dan se$ara bersama+sama berungsi untuk men$apai tujuan kesatuan. &pabila prinsip
pokok atau $ara kerja sistem ini diterapkan pada 5aktu menyelenggarakan pekerjaan
administrasi, maka prinsip pokok atau $ara kerja ini dikenal dengan nama
pendekatan sistem )system approach..
14
*ada sistem ini batasan tentang pendekatan sistem banyak ma$amnya, beberapa yang
terpenting adalah @
14
1. *endekatan sistem adalah penerapan suatu prosedur yang
logis dan rasional dalam meran$ang suatu rangkaian komponen+komponen
yang berhubungan sehingga dapat berungsi sebagai satu kesatuan men$apai
tujuan yang telah ditetapkan ),.<ames 1ar2ey..
!. *endekatan sistem adalah suatu strategi yang
menggunakan metode analisis, desain dan manajemen untuk men$apai tujuan
yang telah ditetapkan se$ara eekti dan eisien.
(. *endekatan sistem adalah penerapan dari $ara berpikir
yang sistematis dan logis dalam membahas dan men$ari peme$ahan dari suatu
masalah atau keadaan yang dihadapi.
2.. E%aluas" 3r(gram
Menurut 3he American Public Association deinisi e2aluasi adalah suatu proses
untuk menentukan nilai atau jumlah keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam
men$apai tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan menurut 3he 1nternational Clearing
!(
M&S>K&6 *-;S8S K8,>&-&6
>M*&6 :&,IK
D&M*&K
4ouse on Adolescent 5ertility Control 5or Population 6ptions, e2aluasi adalah suatu yang
teratur dan sistematis dalam membandingkan hasil yang di$apai dengan tolok ukur dan
kriteria yang telah ditetapkan, dilanjutkan dengan pengambilan kesimpulan serta
penyusunan saran+saran, yang dapat dilakukan pada setiap tahap dari pelaksanaan
program.
14
Menurut -ie$ken, e2aluasi adalah pengukuran terhadap akibat yang ditimbulkan
dari dilaksanakannya program dalam men$apai tujuan yang telah ditetapkan.
1(
82aluasi dapat dilakukan pada setiap tahap program tergantung tujuannya, yakni@
1(,14
1. 82aluasi ormati )dilakukan pada tahap peren$anaan program.
3ujuannya adalah meyakinkan bah5a ren$ana yang akan disusun benar+benar telah
sesuai dengan masalah yang ditemukan sehingga nantinya dapat menyelesaikan
masalah tersebut.
!. 82aluasi promoti )pada tahap pelaksanaan program.
3ujuannya untuk mengukur apakah program yang sedang dilaksanakan tersebut
telah sesuai dengan ren$ana atau tidak dan apakah terjadi penyimpangan yang dapat
merugikan tujuan program.
(. 82aluasi sumati )dilakukan pada tahap akhir program.
3ujuannya untuk mengukur keluaran atau dampak bila memungkinkan. <enis
e2aluasi ini yang dilakukan dalam makalah ini
-uang lingkup e2aluasi program se$ara sederhana dibedakan menjadi ' kelompok, yakni
e2aluasi terhadap masukan, proses, keluaran dan dampak se$ara umum. 82aluasi
bertujuan untuk menilai keberhasilan program serta meningkatkan keberhasilan program
di masa yang akan datang
,angkah+langkah yang ditempuh dalam melakukan e2aluasi terhadap suatu program
meliputi @
1(
1. *enetapan indikator dari unsur keluaran
!. *enetapan tolok ukur dari tiap indikator keluaran
(. Membandingan pen$apaian masing+masing indikator keluaran program dengan
tolok ukurnya
!'
'. *enetapan prioritas masalah
4. *embuatan kerangka konsep dari masalah yang diprioritaskan
%. Identiikasi penyebab masalah
#. *embuatan alternati peme$ahan masalah
0. *enentuan prioritas $ara peme$ahan masalah yang dirangkum dalam kesimpulan
dan saran
BAB III
BAHAN DAN MET8DE E4ALUA'I
3.1. T(l(k Ukur Pen"la"an.
82aluasi akan dilakukan pada program pemberantasan penyakit diare )*!D. di
*uskesmas Ke$amatan Sukmajaya. Sebagai langkah a5al, akan ditetapkan indikator
untuk mengukur keluaran sebagai keberhasilan dari suatu program, kemudian
membandingkan hasil pen$apaian tiap+tiap indikator keluaran dengan tolok ukur masing+
masing. 1al ini berguna untuk mengidentiikasi masalah yang ada pada pelaksanaan
program. Sumber rujukan tolok ukur penilaian yang digunakan adalah@
1.
Standar *enanggulangan *enyakit Diare Aolume # 8disi 1 tahun !""!.
%
!.
Keputusan Menteri Kesehatan 1!1%7Menkes7SK79I7!""1 3entang *edoman
*emberantasan *enyakit Diare.
1(
(.
:uku *edoman kerja *uskesmas <ilid II 3ahun 1///.
'
'.
Stratiikasi *uskesmas tahun !""(.
1'
3abel (.1 3olok >kur Keluaran.
!4
N( 4ar"a#le De!"n"s" (3eras"(nal atau rumus T(l(k Ukur
Ke#erhas"lan
1 &ngka $akupan
pelayanan
)semua umur .
<umlah penderita diare yang dilayani G 1""B
3arget penderita diare di 5ilayah kerja
3arget L 1" B G angka kesakitan G jumlah
penduduk
&ngka kesakitan )semua umur. L '(!71"""
penduduk )angka kejadian diare nasional !""%
sur2ei subdit diare ditjen **, M *, Depkes.
<umlah penduduk L 4!040 orang )hasil pendataan
ke$amatan Sukmajaya tahun !""/.
1""B
%
2 &ngka $akupan
pelayanan
)umurJ4th.
<umlah penderita diare J4th G 1""B
<umlah anak J4 th G 1,# G 1" B
1""B
%
3 &ngka pelayanan
oleh kader
<umlah penderita yang di layani kader G 1""B
<umlah penderita diare yang dilayani
N '"B
1'
&ngka
penggunaan
oralit
<umlah penderita G '+% bungkus '+% bungkus
per penderita
1'
. &ngka
penggunaan -,
<umlah penderita yang di berikan -, G 1""B
<umlah penderita diare yang dilayani
J4B
%
0 &ngka atalitas
kasus )C=-.
<umlah penderita yang mati karena diare G 1""B
<umlah penderita diare yang dilayani
"B
%

3.2. Bahan Kerja
3.2.1. Pengum3ulan Data
Data yang digunakan pada e2aluasi program *!D meliputi@
'
1. Data *rimer
Diperoleh melalui 5a5an$ara dengan koordinator program pelaksana *!D di
*uskesmas Ke$amatan Sukmajaya.
!. Data Sekunder
!%
Diperoleh dari dokumentasi puskesmas berupa laporan bulanan *!D di *uskesmas
Ke$amatan Sukmajaya periode <anuari ? ;ktober !"1".
Sumber data yang digunakan meliputi@
%
1. Sumber data primer
Diperoleh dari koordinator program dan pelaksana *!D di *uskesmas Ke$amatan
Sukmajaya.
!. Sumber data sekunder
Meliputi laporan bulanan kegiatan *!D di *uskesmas ke$amatan Sukmajaya
periode <anuari ? ;ktober !"1".
3.2.2. Peng(lahan *ata
*engolahan data yang dilakukan se$ara manual dengan tabel+tabel yang sudah
dipersiapkan, kemudian dilanjutkan dengan perhitungan se$ara elektronik.
3.2.3. Pen)aj"an *ata
*enyajian data dilakukan dalam bentuk tekstular dan tabular. Interpretasi data dilakukan
dengan bantuan kepustakaan.
3.2.. L(kas"
*engumpulan data dilakukan di *uskesmas Ke$amatan Sukmajaya yang terletak di
Depok II 3engah <l. &rjuna -aya 6o. 1 Kelurahan Mekarjaya Ke$amatan Sukmajaya.
3.2... +aktu
*engumpulan data dilakukan pada bulan <anuari ? ;ktober !"1".
3.3. 1ara Anal"s"s
3.3.1. Meneta3kan Masalah
Masalah yang dimaksud dalam pendekatan sistem adalah kesenjangan antara tolok
ukur dengan hasil pen$apaian pada unsur keluaran.
14
&danya masalah diidentiikasi
dengan membandingkan keluaran pada program dengan tolok ukur yang ada, seperti
yang ter$antum dalam 3abel (.1.
3.3.2. Meneta3kan Pr"(r"tas Masalah
*enentuan prioritas masalah harus dilakukan jika terdapat lebih dari satu masalah. 1al
ini disebabkan oleh adanya keterbatasan dan sumber daya, serta kemungkinan adanya
!#
masalah+masalah tersebut berkaitan satu dengan yang lainnya. Masalah yang
dianggap paling besar, mudah diinter2ensi, dan paling penting, akan menjadi
prioritas, dimana jika masalah tersebut diatasi maka masalah+masalah lain diharapkan
juga teratasi. *enentuan prioritas masalah dilakukan menggunakan teknik kriteria
matriks yang terdiri dari ( komponen@
1(
1. *entingnya masalah )I., yang terdiri dari@
a. :esarnya masalah )*.
b. &kibat yang ditimbulkan oleh masalah )S.
$. Kenaikan besarnya masalah )-I.
d. Derajat kenaikan masyarakat yang tidak terpenuhi )D>.
e. Keuntungan sosial karena selesainya masalah )S:.
. -asa prihatin masyarakat terhadap masalah )*:.
g. Suasana politik )*C.
!. Kelayakan teknologi )3.
Makin layaknya teknologi yang tersedia dan dapat dipakai untuk mengatasi
masalah, makin diprioritaskan masalah tersebut.
(. Sumber daya yang tersedia )-.
3erdiri dari man, money, material, makin tersedia sumber daya yang dapat dipakai
untuk mengatasi masalah makin diprioritaskan masalah tersebut.
Selanjutnya beri nilai antara 1 )tidak penting. sampai dengan 4 )sangat penting. pada
tiap kotak dalam matriks sesuai dengan jenis masalah masing+masing. Masalah yang
dipilih sebagai prioritas adalah yang memiliki nilai I G 3 G - tertinggi.
1(
3.3.3. Penentuan Pen)e#a# Masalah *an Pr"(r"tas Pen)e#a# Masalah
Identiikasi penyebab masalah dilakukan dengan membandingkan antara tolok ukur
7standar komponen+komponen input, proses, lingkungan dan umpan balik dengan
pen$apaian di lapangan. :ila terdapat kesenjangan maka ditetapkan sebagai penyebab
masalah yang diprioritaskan tadi.
1(
3.3.. Kerangka K(nse3
Kerangka konsep dibuat untuk menentukan penyebab masalah yang telah
diprioritaskan.
14
1al ini bertujuan untuk menentukan aktor+aktor penyebab masalah
yang telah diprioritaskan yang berasal dari komponen sistem yang lainnya, yaitu
komponen input, proses, lingkungan dan umpan balik.
1(
Dengan menggunakan
kerangka konsep yang diharapkan semua aktor penyebab masalah dapat diketahui
dan diidentiikasi sehingga tidak ada yang tertinggal.
1%
3.3... I*ent"!"kas" Pen)e#a# Masalah
!0
Identiikasi penyebab masalah dilakukan dengan@
1(
1. Mengelompokkan aktor+aktor yang diperkirakan berpengaruh terhadap
prioritas masalah dalam unsur masukan, proses, umpan balik dan lingkungan.
!. Menentukan indikator+indikator serta tolok ukurnya masing+masing dari aktor+
aktor tersebut.
(. Mengukur besarnya nilai indikator+indikator tersebut di lapangan.
'. Membandingkan nilai dari tiap+tiap indikator tersebut dengan tolok ukurnya.
Diperlukan pengumpulan data dari dokumentasi puskesmas, 5a5an$ara, atau
kuesioner untuk mengetahui pen$apaian di lapangan.
1%
3olok ukur pada komponen
masukan proses, lingkungan dan umpan balik ter$antum di 3abel (.!, 3abel (.(, 3abel
(.'.
3abel (.!. 3olok ukur pada komponen masukan
N( 4ar"a#el T(l(k Ukur
1 3enaga 3enaga pelaksana minimal@ 1 dokter, 1 pera5at, 1 petugas administrasi, dan 1
analisis sebagai pemeriksa laboratorium
2 Dana 3ersedianya dana khusus untuk pelaksanaan program yang berasal dari &*:D
dan &*:6
3 Sarana 3ersedianya sarana@
1. Sarana medis@ alat+alat pemeriksaan seperti stetoskop, senter,
timbangan, tersimeter, dan termometer
!. Sarana non medis@ ruangan dilengkapi dengan tempat tidur, status, alat
tulis, buku $atatan
(. Sarana penyuluhan@ brosur, poster
'. Sarana khusus untuk pojok oralit@ meja, kursi, oralit minimal !""
bungkus, gelas, sendok, baskom, media penyuluhan
4. ,aboratorium
Metode *engobatan penderita diare sesuai dengan pedoman pemberantasan penyakit
diare
a. *endekatan M3:S untuk penderita balita
b. *engobatan penderita diare baik kausal, simptomatik dan rehidrasi
se$ara oral )oralit sebanyak 14"" ml atau % bungkus atau intra2ena
sesuai standar penanggulangan penyakit diare
!/
*enyuluhan kesehatan
a. *enyuluhan kepada penderita dan keluarga
b. *enyuluhan ke masyarakat
$. *ojok oralit sebagai sarana konsultasi diare tentang penyakit diare
*embinaaan dan pelatihan kader
*en$atatan dan pelaporan kasus diare
3abel (.(. 3olok ukur pada komponen proses
N( 4ar"a#el T(l(k Ukur
1 *eren$anaan &danya peren$anaan operasional yang jelas@ jenis kegiatan, target
kegiatan, 5aktu kegiatan.
2 *engorganisasian a. &danya struktur pelaksana program
b. &danya pembagian tugas dan tanggung ja5ab yang jelas
3 *elaksanaan *engobatan penderita
1. *engobatan diare baik kausal, simptomatik dan rehidrasi se$ara
oral )oralit sebanyak !"" ml atau '+% bungkus. atau intra2ena
sesuai standar penanggulangan penyakit diare
!. *endekatan M3:S
(. *erujukan untuk kasus+kasus berat
*enyuluhan
1. *enyuluhan kepada penderita dan keluarga
!. *ojok oralit sebagai tempat konsultasi tetatang diare
(. *enyuluhan ke masyarakat minimal ' kali7tahun
*enyuluhan kelompok di puskesmas
*enyuluhan diluar puskesmas
*elatihan kader
1. Materi pelatihan@
Kemampuan melarutkan oralit dan memberikannya
*emberian penyuluhan kesehatan
*erujukan
!. *elatihan dilakukan minimal !G dalam setahun
*elayanan penderita diare oleh kader
Koordinasi puskesmas ke$amatan dengan kelurahan
("
*en$atatan dan
pelaporan
a. *enilaian kegiatan dalam bentuk laporan tertulis se$ara periodik
b. *engisian laporan tertulis yang lengkap
$. *enyimpanan laporan tertulis yang benar
. *enga5asan &danya penga5asan eksternal maupun internal
3abel (.'. 3olok ukur komponen lingkungan dan umpan balik
N( 4ar"a#el T(l(k Ukur
1 ,ingkungan a. 3ingkat pendididkan menengah atau tinggi menunjang keberhasilan
pemberian oralit kepada penderita diare
b. 3ingkat sosial ekonomi menengah atau tinggi menunjang keberhasilan
pemberian oralit kepada penderita diare
2 >mpan balik Masukan hasil pen$atatan dan pelaporan untuk perbaikan program
selanjutnya
3.3.0. Alternat"! Peme/ahan Masalah *an Pr"(r"tas 1ara Peme/ahan Masalah
3.3.0.1 Alternat"! Peme/ahan Masalah
Setelah penyebab masalah diketahui, langkah selanjutnya adalah
membuat beberapa alternati peme$ahan masalah. *emilihan alternati
peme$ahan masalah harus disesuaika dengan kemampuan serta situasi dan
kondisi puskesmas. &lternati peme$ahan masalah dibuat se$ara rin$i,
meliputi tujuan, sasaran, target, metode, jad5al kegiatan, serta rin$ian
dananya.
1(
3.3.0.2. Pr"(r"tas 1ara Peme/ahan Masalah
Dari berbagai alternati $ara peme$ahan masalah yang telah dibuat,
dipilih salah satu $ara peme$ahan masalah yang dianggap paling baik dan
memungkinkan. *emilihan7penentuan prioritas $ara peme$ahan masalah ini
dengan memakai teknik kriteria matriks.
14
Dua kriteria yang lazim digunakan
adalah@
1(
1. 8ektiitas <alan Keluar
Menetapkan nilai eektiitas )effectiveness2 untuk setiap
alternati jalan keluar, yaitu dengan memberikan angka 1 )paling tidak
eekti. sampai angka 4 )paling eekti.. *rioritas jalan keluar adalah
(1
yang nilai eektiitasnya paling tinggi. >ntuk menentukan eektiitas
jalan keluar, dipergunakan kriteria tambahan sebagai berikut@
1(

a. :esarnya masalah yang dapat diselesaikan )7agnitude2
Makin besar masalah yang dapat diatasi, makin tinggi prioritas
jalan keluar tersebut.
b. *entingnya <alan Keluar 81mportancy2
*entingnya jalan keluar dikaitkan dengan kelanggengan
penyelesaian masalah. Makin lama masa bebas masalah, makin
penting jalan keluar tersebut.
c. Sensiti2itas <alan Keluar 8(ulnerability2
Sensiti2itas dikaitkan dengan ke$epatan jalan keluar mengatasi
masalah. Makin $epat masalah diatasi, makin sensiti jalan keluar
tersebut.
!. 8isiensi <alan Keluar )Cost.
Menetapkan nilai eisiensi )efficiency2 untuk setiap alternati
jalan keluar. 6ilai eisiensi ini biasanya dikaitkan dengan biaya )cost2
yang diperlukan untuk melaksanakan jalan keluar. Makin besar biaya
yang diperlukan, maka makin tidak eisien jalan keluar tersebut. :eri
angka 1 )biaya paling sedikit. sampai angka 4 )biaya paling besar..
Menghitung nilai prioritas )*. untuk setiap alternati jalan
keluar dengan membagi hasil perkalian nilai M G I G A dengan C.
1(
<alan keluar dengan nilai * tertinggi adalah prioritas jalan keluar
terpilih
(!
BAB I4
PENAA&IAN DATA
.1 7am#aran Umum +"la)ah Puskesmas 'ukmaja)a
'.1.1.
K(n*"s" 7e(gra!"
1#
*uskesmas Sukmajaya berdiri sejak tahun 1/01, *uskesmas Sukmajaya memiliki
5ilayah kerja seluas sekitar 44.1' KmO atau !#.4(B dari luas Kota Depok. Dilayah kerja
*uskesmas berbatasan dengan@
+ Sebelah >tara @ Kelurahan *ondok Cina,
+ Sebelah Selatan @ Kelurahan Kalimulya, Cilodong dan Sukmajaya.
+ Sebelah :arat @ Kelurahan Kemiri Muka dan Depok,
+ Sebelah 3imur @ Kelurahan &badijaya dan :aktijaya.
Dilayah kerja *uskesmas Sukmajaya meliputi ! Kelurahan, yaitu kelurahan
Mekarjaya dan kelurahan 3irtajaya, dimana kelurahan terdekat berjarak 1 Km dan jarak
terjauh 4 Km. &dapun keadaan setiap kelurahan dapat dilihat dalam tabel '.1 berikut ini.
3abel '.1
3abel Dilayah Kerja *uskesmas Sukmajaya
6o Kelurahan ,uas Dilayah )kmO. <umlah -D <umlah *osyandu
1 Mekarjaya !%,%" (1 !0
! 3irtajaya !0,4' 0 /
<umlah 44,1' (/ (#
"ata$ Kel. 7ear!aya dan 3irta!aya
((
'.1.!.
K(n*"s" Dem(gra!"
1#
.1.2.1
K(m3(s"s" Pen*u*uk Menurut &en"s Kelam"n *an Kel(m3(k Umur
:erdasarkan data Ke$amatan Sukmajaya, pada tahun !""/ penduduk
di Dilayah Kerja *uskesmas Sukmajaya berjumlah 4!.040 ji5a. Mengalami
penurunan sebesar ",(4B dari tahun sebelumnya.
<ika diklasiikasikan menurut jenis kelamin, dari total 4!.040 ji5a
penduduk di Dilayah *uskesmas Sukmajaya terdapat !4.'"" ji5a atau
'0,"4B penduduk laki+laki dan !#.'40 ji5a atau 41,/4B penduduk
perempuan.
3abel '.!
<umlah *enduduk Menurut Kelompok >mur
Di Kota Depok 3ahun !""# s7d !""/
N(
7(l(ngan
Umur
Tahun 2==2 Tahun 2==@ Tahun 2==B
L P T(tal L P T(tal L P T(tal
1
!
(
'
4
%
" + 1
1 + '
4 ? 1'
14 ? ''
'4 ? %'
K %4
41(
1.'0%
'.%//
1(.'0!
'.#1(
1.1!"
'04
1.'"0
'.!/%
1(.(11
'.041
1.!(!
//0
!.0/'
0.//4
!%.#/(
/.4%'
!.(4!
4"#
1.'%0
'.%1!
1(.!(1
'.%1'
1."/'
4!1
1.4"(
'.%!(
1'.(!'
4.!!"
1.(("
1."!0
!./#1
/.!(4
!#.444
/.0('
!.'!'
4"#
1'4%
''0'
1(.!!0
'.%!'
1.1"1
41%
1.41(
'.44/
1'.(!(
4.!!1
1.(!%
1."!(
!./%/
/."/(
!#.441
/.0'4
!.'!#
<umlah !%."1( !4.4#% 41.40/ !4.4!% !#.4!1 4(."'# !4.'"" !#.'40 4!.040
Sumber $ Kota "epo "alam Anga )99&,)99/,)99.
('
*ada tahun !""/ jumlah penduduk berdasarkan struktur usia yang paling
dominan adalah kelompok usia 14?'' tahun sejumlah !#.441 atau sebesar
4!,1!B. Diikuti oleh kelompok umur '4?%' sejumlah /.0'4 ji5a atau sebesar
10,%!B. Selain itu juga terdapat 1(."(4 ji5a atau !',%%B penduduk yang
termasuk kelompok usia belum produkti se$ara ekonomi )"?1' tahun..
>ntuk penduduk usia produkti )14?%'. pada tahun !""/ adalah sebesar
(#.(/% ji5a atau #",#4B dari total penduduk di 5ilayah *uskesmas Sukmajaya.
*rosentase ini tidak jauh berbeda dengan data tahun !""0 yaitu #",'0B. &rtinya
jumlah penduduk usia produkti lebih dari setengah jumlah penduduk di
5ilayah *uskesmas Sukmajaya dan masih mendominasi jumlah penduduk pada
umumnya. Sedangkan jumlah penduduk usia lanjut )K %4 tahun. tahun !""0
sebesar !.'!# ji5a atau ',4/B.
3&:8, '.(
<umlah *enduduk Menurut <enis Kelamin
*er Kelurahan Di Kota Depok 3ahun !""/
N( KELU9AHAN
&UMLAH
L P &umlah
1
!
Mekarjaya
3irtajaya
!1.#!"
(.%0"
!(./04
(.'#(
'4.#"4
#.14(
*uskesmas Sukmajaya !4.'"" !#.'40 4!.040
Kelurahan Mekarjaya merupakan kelurahan dengan jumlah penduduk
terbanyak di 5ilayah *uskesmas Sukmajaya yaitu '4.#"4 ji5a )0%,'#B. dan
Kelurahan 3irtajaya #.14( ji5a )1(,4(B..
(4
.1.2.2
Ke3a*atan Pen*u*uk *an Pertum#uhan Pen*u*uk
1#
3ingkat kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kelurahan
Mekarjaya yaitu 1.#10 ji5a7kmO dan Kelurahan 3irtajaya yaitu !41
ji5a7kmO. Kepadatan penduduk di5ilayah kerja *uskesmas Sukmajaya yaitu
dalam tiap kilometer persegi rata+rata dihuni /4/ ji5a )3abel '.'.
3abel '.'
Kepadatan *enduduk di Ke$amatan Kota Depok
3ahun !""/
N( KELU9AHAN
LUA'
+ILAAAH
,kmC-
&UMLAH
PENDUDUK
KEPADATAN
PENDUDUK
Ikm
1
!
Mekarjaya
3irtajaya
!%.%"
!0.4'
'4.#"4
#.14(
1.#10
!41
Puskesmas 'ukmaja)a ...1 .2.@.@ B.B

.1.2.3
&umlah Pen*u*uk Menurut Pen*"*"kan
1#
:erdasarkan data pada tahun !""/, penduduk di Dilayah *uskesmas
Sukmajaya usia 1" tahun keatas yang tidak mempunyai ijazah adalah
sebanyak #.#!% orang atau 1#,(/B, tamat SD7MI7Sederajat sebanyak #.1"%
orang atau 14,//B, tamat S,3*7Mts7Sederajat sebanyak /.('/ orang atau
!1,"4B, tamat SM>7M&7Sederajat sebanyak 1'.1!' orang atau (1,0"B dan
tamat diploma I sampai dengan >ni2ersitas sebanyak %.1"/ orang atau
1(,#4B.
3ingginya tingkat pendidikan yang ditamatkan disuatu 5ilayah dapat
menggambarkan tingkat intelektualitas penduduk 5ilayah tersebut.
Sementara angka melek huru men$erminkan kemampuan minimal
masyarakat untuk dapat menerima inormasi sekaligus dapat berperan dalam
pembangunan. :erdasarkan data diatas, dapat diasumsikan bah5a saat ini
5ilayah *uskesmas Sukamajaya sebagai daerah yang sedang berkembang
(%
se$ara relati masih kurang tingkat pendidikannya. Se$ara keseluruhan
tingkat pendidikan dan kemampuan ba$a tulis penduduk di Dilayah
*uskesmas Sukmajaya pada saat ini relati masih perlu mendapatkan
perhatian, karena tingkat pendidikan dan kemampuan ba$a tulis amat
mempengaruhi perilaku hidup sehat masyarakat.
.1.2.
&umlah Pen*u*uk Kel(m3(k 9entan
1#
3abel '.4
<umlah *enduduk Kelompok -entan *er Ke$amatan
Di Kota Depok 3ahun !""/
Kelurahan Bum"l Bul"n Ba)" Bal"ta
Anak 'ek(lah
Us"la
'D 'MP 'MA
Mekarjaya !."/0 !.""( 1.#0( '.44% %.41' 1.'/% 1.%14 (.'(0
3irtajaya (#1 (4' ((' 1."%4 1.// + + 41(
*KM S. <aya 2.0B 2.3.2 2.112 ..021 2.213 1.B0 1.01. 3.B.1
Sumber $ Pusesmas Suma!aya "alam Anga )99&
*roporsi penduduk rentan tertinggi terdapat pada anak SD sebesar
#.#1( dari jumlah seluruh penduduk rentan anak sekolah SD sampai SM&,
artinya upaya peningkatan Iizi anak SD. Selain usia sekolah, bayi dan balita
menjadi target sasaran utama dalam pelayanan kesehatan untuk menunjang
pembangunan sumber daya manusia di 5ilayah *uskesmas Sukmajaya.
.1.2..
&umlah Pen*u*uk M"sk"n
12

Dilayah *uskesmas Sukmajaya merupakan 5ilayah dengan
perkembangan pembangunan yang sangat pesat, namun tidak lepas dari
masalah kemiskinan.
*emberantasan kemiskinan merupakan prioritas dalam pembangunan
masyarakat di 5ilayah *uskesmas Sukmajaya. <umlah penduduk miskin di
(#
5ilayah *uskesmas Sukmajaya masih relati tinggi yaitu sebesar 4./#" ji5a dan
yang di$akup kedalam program <*KMM sebesar '.4#1 ji5a atau sebesar
#%,4#B, namun dengan demikian masih sedikit penduduk miskin yang
menggunakan pelayanan kesehatan di puskesmas yaitu sebesar (!,'4B.
.2 7am#aran Umum Puskesmas 'ukmaja)a
.2.1
'truktur 8rgan"sas" *an Tata Kerja
'.!.1.1
'truktur 8rgan"sas"
1#
*uskesmas Sukmajaya terletak di Depok II 3engah <l. &rjuna -aya
6o. 1 Kelurahan Mekarjaya Ke$amatan Sukmajaya, berdiri diatas tanah seluas
!"%% mO dengan luas bangunan !1% mO dan berstatus hak guna pakai.
Struktur ;rganisasi dan 3ata Kerja )S;3K. *uskesmas Sukmajaya
saat ini sebagaimana di dalam *edoman Kerja *uskesmas yang dikeluarkan
oleh Departemen Kesehatan -I tahun 1//", sebagai a$uan yang dipergunakan
pola struktur organisasi *uskesmas, terdiri dari @
)1. >nsur *impinan @ Kepala *uskesmas
)!. >nsur *embantu *impinan @ >rusan 3ata >saha
)(. >nsur *elaksana
)a. >nit yang terdiri dari tenaga7pega5ai dalam jabatan ungsional
)b. <umlah unit tergantung kegiatan, tenaga dan asilitas daerah masing+
masing
)$. >nit+unit terdiri dari @
>nit 1 @ *emberantasan *enyakit Menular
>nit ! @ Kesehatan Keluarga
>nit ( @ *emulihan Kesehatan dan -ujukan
>nit ' @ Kesehatan ,ingkungan
>nit 4 @ *era5atan
>nit % @ *enunjang
>nit # @ *elayanan Khusus
'.!.1.!
Tata Kerja
1#
)1. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala *uskesmas 5ajib menetapkan
prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan
(0
*uskesmas maupun dengan satuan organisasi di luar *uskesmas sesuai
dengan tugasnya masing+masing.
)!. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala *uskesmas 5ajib mengikuti
dan memenuhi petunjuk+petunjuk atasan serta mengikuti bimbingan
teknis pelaksanaan yang di tetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan
Kota Depok sesuai dengan peraturan perundang+undangan yang
berlaku.
)(. Kepala puskesmas bertanggung ja5ab memimpin, mengkoordinasikan
semua unsur dalam lingkungan puskesmas, memberikan bimbingan
serta petunjuk bagi pelaksana tugas masing+masing.
)'. Setiap unsur dilingkungan puskesmas 5ajib mengikuti dan mematuhi
petunjuk dari dan bertanggung ja5ab kepada Kepala *uskesmas.
:agan '.%
'T9UKTU9 897ANI'A'I
PU'KE'MA' 'UKMA&AAA
K8TA DEP8K
(/
.2.2
'um#er Da)a Kesehatan
'.!.!.1
'um#er Da)a Manus"a ,Ketenagaan-
1#
3abel '.% menggambarkan tentang keadaan tenaga di Dinas Kesehatan Kota
Depok berdasarkan tingkat pendidikan pada tahun !""/, yaitu@
'"
3abel '.#
Keadaan 3enaga di *uskesmas Sukmajaya Kota Depok
:erdasarkan 3ingkat *endidikan 3ahun !""/
N( &enjang Pen*"*"kan &umlah ?
1 Medis
+ Dokter >mum 4 14.14
+ Dokter Iigi ( /."/
! Kepera5atan
D( Kepera5atan 1 (."(
D( Kebidanan 4 14.14
D( Kesehatan Iigi 1 (."(
S*K *era5at Kesehatan 4 14.14
D1 Kebidanan ! %."%
S*-I " "
( Kearmasian
+ &poteker " "
+ SM=7S&& 1 (."(
' Kesehatan Masyarakat
S1 Kesehatan Masyarakat ! %."%
D( Sanitarian " "
D( Iizi " "
D1 Sanitarian " "
D1 Iizi " "
4 &nalis Kesehatan 1 (."(
N( &enjang Pen*"*"kan &umlah ?
% 3enaga 6on Kesehatan
+ Sarjana 6on Kesehatan 1 (."(
+ S,3& 4 14.14
+ S,3* 1 (."(
+ SD Keba5ah " "
&umlah 'eluruhn)a 33 1==
? Tenaga Kesehatan 20 2@.2B
? Tenaga N(n Kesehatan 2 21.21
Sumber $ "ata Kepega:aian Pusesmas Suma!aya
Se$ara keseluruhan tenaga di Dinas Kesehatan sebagian besar adalah tenaga
berlatar belakang kesehatan sebanyak !% orang atau sebesar #0,40B sedangkan tenaga
yang berlatar belakang non kesehatan hanya sebanyak # orang atau !1,!1B.
'1
'.!.(
'arana Kesehatan *an Prasarana Penunjang
1#
3abel '.# menggambarkan tentang asilitas dan sarana kesehatan yang ada di *uskesmas
Sukmajaya
3abel '.0
=asilitas dan Sarana Kesehatan Di Kota Depok
3ahun !""/
N( &en"s 'arana Pem"l"k
Kelurahan
T(tal
M
e
k
a
r
j
a
)
a
T
"
r
t
a
j
a
)
a
1 *raktek *erorangan
+ Dr. Spesialis S5asta ! " !
+ Dr >mum S5asta 0 1 /
+ Dr Iigi S5asta ' 1 %
+ :idan S5asta 0 1 /
% -: S5asta ' ( #
'!
# ,aboratorium S5asta ( " (
0 ;ptik S5asta 1 " 1
/ &potek S5asta 1" ( 1"
1" :atra S5asta 14 1 1%
Sumber $ Pusesmas Suma!aya "alam Anga )99&
'(
.3 Data Khusus
10
3abel './
,&*;-&6 DI&-8
*>SK8SM&S S>KM&<&P&
*8-I;D8 <&6>&-I + ;K3;:8- 3&1>6 !"1"
6; K8,>-&1&6
S&-&6& K8S81&3&6 K&D8- 3;3&,
J4 31 K4 31 <>M,&1
<>M,&1
*8M&K&I&6
J4 31 K4 31 <>M,&1
*8M&K&I&
6 ;-&,I3
*86D M
*8M&K&I&6
*86D M *86D M *86D M ;-&,I3 -, *86D M *86D M *86D M ;-&,I3 -,
1 M8K&-<&P& 44# ++ 4(" ++ 1"0# ++ (!%1 ++ 1"! ++ 1!! ++ !!' ++ %#! 1(11 ++ (/(( ++
! 3I-3&<&P& ' ++ 1( ++ 1# ++ 41 ++ !! ++ 41 ++ #( ++ !1/ /" ++ !#" ++




<>M,&1 4%1 " 4'( " 11"' " ((1! " 1!' " 1#( " !/# " 0/1 1'"1 " '!"( "
''
BAB 4
ANALI'I' DAN PEMBAHA'AN
..1. I*ent"!"kas" Masalah.
Identiikasi masalah yang ada pada program pen$egahan dan pembrantasan penyakit
diare )*!D. di *uskesmas Ke$amatan Sukmajaya periode <anuari hingga ;ktober !"1"
dilakukan dengan membandingkan pen$apaian keluaran dengan tolok ukur.
3abel 4.1. Identiikasi masalah program *!Diare *uskesmas Ke$amatan Sukmajaya
N( 4ar"a#le T(l(k ukur Pen/a3a"an Masalah
1 *roporsi penderita diare )semua umur.
<umlah penderita diare yang dilayani G 1""B
3arget penderita diare di 5ilayah kerja
1""B 1'"1G1""B
)1"B G '(!71"""
G4!040 L !!0(.
L %1,(%B
)Q.
2 *roporsi penderita diare umur J4 th
<umlah penderita diare J4 th G 1""B
<umlah anak J4 th G 1,# G %,# B
1""B %04G1""B
##(0G1,#G%,#B
L##,#!B
)Q.
3 &ngka pelayanan oleh kader
<umlah penderita yang dilayani kader G 1""B
<umlah penderita diare yang dilayani
N'"B !/#G1""B
1'"1
L!1,!B
)Q.
&ngka penggunaan oralit
jumlah penderita G )'+%. bungkus
1'"1G' L
4%"' bngks
'!"( bungkus )Q.
. &ngka penggunaan -,
<umlah penderita diare yang di beri -, G 1""B
<umlah penderita diare yang dilayani
J4B " )+.
0 &ngka atalitas kasus
<umlah penderita mati karena diare G 1""B
<umlah penderita diare yang dilayani
"B " )+.
..2. Peneta3an Masalah
*ada 3abel 4.1 didapatkan masalah pada program penanggulangan penyakit diare, yaitu@
'4
a. Cakupan pelayanan diare di segala usia belum memadai
b. Cakupan pelayanan diare oleh kader belum memadai
$. Kurangnya jumlah oralit yang diberikan pada penderita diare
..3. Pem"l"han Pr"(r"tas Masalah
3idak semua masalah tersebut harus diselesaikan karena mungkin ada masalah yang
saling berkaitan dan karena adanya keterbatasan kemampuan dalam menyelesaikan masalah
pokok tersebut.
*emilihan prioritas masalah dilakukan menggunakan teknik kriteria matriks )criteria
matri; techni<ue2, di ba5ah ini penetapan prioritas masalah di atas dilakukan dengan teknik
skoring sederhana, penilaian antara 1 )tidak penting. sampai dengan dengan 4 )sangat
penting..
3abel 4.!. *emilihan *rioritas Masalah
6o Datar Masalah I 3 - <umlah
)I G 3 G -.
* S -I D> S: *: *C
1 Cakupan pelayanan diare di
segala usia belum memadai
4 4 ( 4 4 ( ( ( ( !%1
! Cakupan pelayanan diare
oleh kader belum memadai
( ( ( 4 4 ( ( ( ( !!4
( Kurangnya jumlah oralit
yang diberikan pada
penderita diare
( ( ( 4 ( ( ( ( ( !"#
Keterangan @
P = Prevalence PB = Public concern
S = Severity PC = Political climate
01 = 0ate of increase 3 = 3echnical feasiability
"> = "egree of unmeet need 0 = 0esources availability
SB = Social benefit
:erdasarkan perhitungan tabel 4.!, maka dapat ditetapkan urutan prioritas masalah
pada program penanggulangan penyakit diare di *uskesmas Ke$amatan Sukmajaya adalah @
1. Cakupan pelayanan diare di segala usia belum memadai
'%
!. Cakupan pelayanan diare oleh kader belum memadai
(. Kurangnya jumlah oralit yang diberikan pada penderita diare
-endahnya angka $akupan pelayanan diare disegala usia merupakan masalah yang
menjadi prioritas. &ngka $akupan pelayanan menggambarkan jumlah penderita diare yang
menggunakan pelayanan di puskesmas dibandingkan dengan target di5ilayah kerja
dipuskesmas tersebut. -endahnya angka $akupan pelayanan berarti masih banyak penderita
diare yang tidak datang berobat ke puskesmas dan memilih untuk mengobati penyakitnya
sendiri. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penanganan diare yang benar seringkali
menyebabkan masa kesembuhan penderita diare menjadi lebih lama dan sering kali
penderita diare jatuh dalam kondisi diare berat atau terjadi komplikasi sehingga terpaksa
datang atau dirujuk ke layanan kesehatan yang lebih besar seperti rumah sakit karena
membutuhkan penanganan yang lebih intensi. 3entunya selain risiko kematian yang lebih
besar, biaya yang dikeluarkan juga lebih besar. *uskesmas sebagai sentra layanan kesehatan
primer seharusnya menjadi lini pertama penanganan diare. Diharapkan kasus+kasus diare
yang ada mendapatkan penanganan a5al diare yang tepat sehingga tidak sampai terjadi
komplikasi.
Selain memberikan pelayanan diare berupa pengobatan, puskesmas juga diharapkan
mampu melakukan pen$egahan diare, salah satunya dengan mengadakan penyuluhan untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat. *enyuluhan dapat diberikan
se$ara perorangan kepada penderita diare yang datang berobat ke puskesmas atau
penyuluhan kepada masyarakat di luar puskesmas. -endahnya angka kunjungan penderita
diare di puskesmas, berarti masih banyak kasus diare yang tidak teridentiikasi sehingga
tindak lanjut berupa penyuluhan pen$egahan diare tidak sampai pada penderita dan
keluarga.
Kurangnya pengetahuan penderita dan keluarga mengenai pen$egahan diare dapat
meningkatkan risiko penularan ke keluarga dan bahkan ke masyarakat sekitar, terlebih lagi
jika kegiatan penyuluhan ke masyarakat tidak berjalan. :erdasarkan alasan+alasan tersebut
akibat yang ditimbulkan 8severity2 oleh rendahnya $akupan pelayanan diare diberikan nilai
yang paling besar.
'#
Masalah kurangnya pemberian oralit pada penderita diare dan masalah tidak adanya
pelayanan oleh kader sama+sama diberikan nilai severity menengah. <umlah pemberian
oralit yang lebih ke$il dari standar untuk tiap penderita dapat mengkibatkan kesembuhan
diare menjadi lebih lama. 1al ini dapat memun$ulkan stigma yang buruk tentang pada
masyarakat tentang pananganan di puskesmas yang akan membuat angka kunjungan pasien
ke puskesmas berkurang. :elum memadainya pelayanan oleh kader berarti kurangnya peran
serta masyarakat. Kader yang bersentuhan langsung dengan masyarakat sebenarnya
diharapkan mampu memperluas daya jangkau program *!D di puskesmas.
Kenaikan besar masalah 8rate of increase2 mempunyai nilai yang sama besar untuk
semua masalah yang ditemukan. Dipikirkan akibat ken$enderungan tidak ada perbaikan
masalah dari tahun ke tahun. Derajat keinginan masyarakat yang tidak terpenuhi 8degree of
unmeet need2 untuk masalah rendahnya angka $akupan pelayanan, kurangnya pemberian
oralit, dan belum memadainya pelayanan oleh kader, diberikan nilai yang sama.
Kesembuhan merupakan harapan utama bagi penderita, oleh karena itu dibutuhkan
penanganan yang tepat untuk setiap kasus diare yang sesuai dengan standar, termasuk
pemberian oralit. Masyarakat juga ingin penularan diare dapat diminimalkan, untuk
me5ujudkannya, tidak $ukup dengan pelayanan diare dalam puskesmas saja, tetapi juga
dibutuhkan peran serta masyarakat baik dalam berbagai aspek )pelayanan, penyuluhan, dan
pen$egahan. dengan salah satu bentuk nyatanya adalah pelayanan oleh kader.
Keuntungan sosial 8social benefit2 yang diperoleh jika masalah rendahnya angka
$akupan pelayanan dan pelayanan oleh kader dapat diselesaikan juga besar. *eningkatan
angka+angka tersebut diharapkan dapat memutus rantai penularan diare karena kasus+kasus
diare yang ada dapat teridentiikasi dan mendapat penanganan yang tepat dan tindak lanjut
berupa penyuluhan tentang pen$egahan diare.
*erhatian masyarakat 8public concern2 terhadap permasalahan diare se$ara umum
masih kurang baik. *asien masih banyak yang tidak berobat ke puskesmas pada saat terjadi
diare. Cakupan pelayanan yang kurang baik, tidak adanya pelayanan oleh kader, serta
jumlah pemberian oralit yang tidak sesuai diberikan nilai yang sama, karena ketiga hal ini
adalah keadaan yang dilihat masyarakat se$ara langsung dan mempengaruhi penilaian
masyarakat terhadap kinerja puskesmas.
*re2alensi diare yang tinggi tidak semata+mata menjadikan masalah ini perhatian
utama pemerintah. 3elah dibentuk program *!D, namun selain hal itu pemerintah tidak
'0
melakukan upaya yang intensi dalam pemberantasan diare. >ntuk itu, ketiga komponen
mendapat nilai *C 8political climate2 yang sama, sebagai bagian dari *!D.
Dari penilaian teknis 8technical feasibility2 untuk ketiga komponen mendapatkan
nilai yang sama, karena semuanya belum berjalan se$ara optimal. >ntuk ketersediaan
sumber daya 8resources availability2, maka tidak adanya pelayanan oleh kader mendapatkan
nilai menengah, karena puskesmas sebenarnya memiliki kader, namun tidak melakukan
pelayanan diare se$ara optimal. *ada $akupan pelayanan, saat ini di puskesmas ke$amatan
sukmajaya, penanggung ja5ab program *!D juga merangkap program yang lain, yaitu gizi,
sehingga program *!D kurang berjalan optimal. <umlah oralit yang diberikan juga belum
memadai, meskipun jumlah yang diterima sudah $ukup. 1al ini berhubungan dengan
peranan kader yang belum optimal dalam pelayanan diare.
... I*ent"!"kas" Pen)e#a# Masalah
...1. Kerangka K(nse3
*endekatan sistem digunakan untuk mengetahui penyebab masalah rendahnya
angka $akupan pelayanan diare pada semua umur di 5ilayah kerja *uskesmas
Ke$amatan Sukmajaya yamg merupakan keluaran )output2 yang tidak sesuai dengan
target. *endekatan sistem juga digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut
sehingga harus dilihat kemungkinan adanya keadaan yang berkesinambungan dan
dapat saling mempengaruhi.
>ntuk mempermudah mengidentiikasi penyebab masalah maka diperlukan
kerangka konsep sebagai alur pikir penyebab masalah dengan pendekatan sistem
sebagai berikut@
'/
Keterangan @ Kemungkinan penyebab masalah diberi 5arna biru
4"
KELUA9AN
1aku3an Pela)anan
D"are
KELUA9AN
1aku3an Pela)anan
D"are
,ingkungan
pemukiman
<ob list
Pr(ses
L"ngkungan
*lanning o
a$tion
Masukan
Um3an Bal"k
Masukan
hasil
pelaporan
Met(*e
:agan 4.( Kerangka Konsep
:iaya pelaksanaan
program
*enyuluhan
kesehatan
*elayanan diare
oleh kader
Pen"la"an
Peren/anaan
8rgan"sas"
Pelaksanaan
Dana
&kses ke pelayanan
kesehatan
*engobatan
diare KualitasM
kuantitas SDM
6on medis
Mmedis
'DM
'arana
*engobatan
diare
*en$atatan M
pelaporan
*enga5asan
program
Koordinasi puskesmas
ke$amatan M kelurahan
*enyuluhan
...2. Est"mas" 3en)e#a# masalah
Masalah dalam pelaksanaan program pen$egahan dan pemberantasan diare
akan dibahas sesuai dengan pendekatan sistem yang mempertimbangkan seluruh
aktor baik dari unsur masukan, proses, umpan balik dan lingkungan.
*ada komponen masukan, yang berpotensi menjadi penyebab masalah adalah
sumber daya manusia termasuk di dalamnya adalah dokter, pera5at, tenaga
administrasi dan kader. Selain itu, komponen yang juga dapat berpotensi menjadi
penyebab masalah adalah dana yang tersedia, sarana medis dan non medis, sarana
penyuluhan, sarana pojok oralit dan metode yang digunakan. Kekurangan jumlah
sumber daya manusia dan kurangnya pengetahuan tenaga kesehatan serta tenaga
pendukung dapat mengakibatkan metode yang digunakan dalam program pen$egahan
dan pemberantasan diare yang kurang optimal, seperti pengobatan, penyuluhan dan
pelatihan kader yang juga kurang sehingga mengakibatkan rendahnya partisipasi
masyarakat dari yang diharapkan. Dana dan sarana medis serta non medis yang kurang
memadai juga dapat menyullitkan pelaksanaan program ini.
Komponen proses peren$anaan terdiri atas beberapa bagian, misalnya@
peren$anaan dan pengorganisasian, pelaksanaan, pen$atatan dan pelaporan serta
penga5asan. Setiap program membutuhkan peren$anaan operasional yang baik,
men$akup target dan 5aktu pelaksanaan program sebagai pedoman pelaksanaan
program. ;rganisasi juga perlu diren$anakan dengan baik agar terdapat staffing dan
pembagian tugas yang jelas sehingga masing+masing pelaksana dalam organisasi dapat
bekerja sesuai dengan tugasnya masing+masing sehingga ter$ipta kerja sama yang
baik. *elaksanaan program dalam hal ini pengobatan diare, penyuluhan dan pelatihan
dan pembinaan kader, sangat menentukan keberhasilan program. *engobatan diare
yang kurang memenuhi standar pelayanan dapat mengakibatkan mun$ulnya stigma
yang buruk mengenai pelayanan diare di puskesmas sehingga masyarakat tidak mau
datang ke puskesmas. 1al ini berdampak pada pelayanan diare yang rendah. 3idak ada
penyuluhan maka rendah juga pengetahuan masyarakat tentang diare. Kurangnya
kader yang terlatih menyulitkan pelaksanaan program terutama jika melakukan tugas
eksternal seperti penyuluhan di masyarakat dan penanganan diare sementara serta
penga5asan, apabila tidak terlaksana dengan baik akan menyebabkan tidak adanya
41
laporan yang tertulis, penyimpanan laporan yang tidak tersistimastisasi dengan baik
dan pelaporan yang terlambat atau tidak lengkap kepada puskesmas. 1al+hal tersebut
pada akhirnya dapat mengakibatkan target pen$apaian program yang telah ditentukan
tidak ter$apai.
Komponen lingkungan juga dapat mempengaruhi keberhasilan program,
tingginya tingkat pendidikan masyarakat dapat mempengaruhi kemampuan
masyarakat dalam menerima dan memahami inormasi mengenai diare sementara
tingginya tingkat sosial ekonomi dapat mempengaruhi kemampuan dan kemampuan
masyarakat untuk memperoleh layanan kesehatan menjadi masalah apabila pusat
layanan terletak di tempat yang sulit terjangkau.
Komponen umpan balik terdiri dari masukan hasil pelaporan setelah
dilaksanakannya *!D selama satu periode, apabila tidak ada hasil pelaporan
sebelumnya hal ini menjadi masalah karena hasil pelaporan sebelumnya dapat
digunakan untuk menilai keberhasilan program tersebut dan hal+hal yang menjadi
masalah pada periode sebelumnya hasil pelaporan ini diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan puskesmas untuk menyusun ren$ana program pada periode selanjutnya
sehingga diharapkan adanya perbaikan dari sebelumnya.
...3. K(n!"rmas" 3en)e#a# masalah
3abel 4.'. Identiikasi *enyebab Masalah
6o Aariabel 3olok >kur *en$apaian *enyebab
Masalah
1 3enaga 3enaga pelaksana minimal@ 1
dokter, 1 pera5at, 1 petugas
administrasi, dan 1 analisis
sebagai pemeriksa laboratorium
Di balai pengobatan umum,balita dan lansia
terdapat ' dokter, ( pera5at yang
merangkap administrasi. Di loket terdapat 4
orang tenaga administrasi. Di laboratorium
terdapat 1 analis
)+.
! Dana 3ersedianya dana khusus untuk
pelaksanaan program yang
berasal dari &*:D dan &*:6
Dana untuk pelaksanaan program berasal
dari &*:D dan &*:6
)+.
( Sarana 3ersedianya sarana@
4!
a. Sarana medis@ alat+alat
pemeriksaan seperti
stetoskop, senter, timbangan,
tersimeter, dan termometer
b. Sarana non medis@ ruangan
dilengkapi dengan tempat
tidur, status, alat tulis, buku
$atatan
$. Sarana penyuluhan@ brosur,
poster
d. Sarana khusus untuk pojok
oralit@ meja, kursi, oralit
minimal !"" bungkus, gelas,
sendok, baskom, media
penyuluhan
e. ,aboratorium
a. 3ersedia
b. 3ersedia
$. 3ersedia, namun dalam jumlah terbatas
d. 3idak ada pojok oralit
e. 3ersedia
)+.
)+.
)Q.
)Q.
)+.
' Metode *engobatan penderita diare
a. *endekatan M3:S untuk
penderita balita
b. *engobatan penderita diare
baik kausal, simptomatik dan
rehidrasi se$ara oral )oralit
sebanyak 14"" ml atau %
bungkus atau IA sesuai
standar penanggulangan
penyakit diare
*enyuluhan kesehatan
a. *enyuluhan kepada penderita
dan keluarga
b. *enyuluhan ke masyarakat
a. 3erdapat pendekatan M3:S untuk
penderita balita
b. *engobatan dilakukan pada semua
penderita diare yang berobat meliputi
terapi rehidrasi sesuai derajat dehidrasi,
terapi simptomatik, dan bila perlu terapi
etiologi se$ara empiris dan disentri
a. Dilakukan penyuluhan kepada penderita
diare dan keluarga yang datang ke
puskesmas
b. &da namun belum optimal
)+.
)+.
)+.
)Q.
4(
$. *ojok oralit sebagai sarana
konsultasi diare tentang
penyakit diare
*embinaaan dan pelatihan kader
*en$atatan dan pelaporan kasus
diare
$. 3idak ada pojok oralit
3idak dilakukan pembinaan maupun
pelatihan kader
Dilakukan laporan tertulis kasus diare,
harian, mingguan, bulanan, dan tahunan
)Q.
)Q.
)+.
6o Aariabel 3olok >kur *en$apaian penyebab
Masalah
1 *eren$anaan &danya peren$anaan operasional
yang jelas @ jenis kegiatan, target
kegiatan, 5aktu kegiatan.
Planning of action sudah dibuat )+.
! pengorganisasian a. &danya struktur pelaksana
program
b. &danya pembagian tugas dan
tanggung ja5ab yang jelas
a. 3erdapat struktur organisasi
pelaksanaan program
b. *etugas kesehatan merangkap
sebagai penanggung ja5ab
beberapa program
)+.
)Q.
( *elaksanaan *engobatan penderita
a. *engobatan diare baik kausal,
simptomatik dan rehidrasi
se$ara oral )oralit sebanyak
!"" ml atau '+% bungkus. atau
intra2ena sesuai standar
penanggulangan penyakit
diare
b. *endekatan M3:S
$. *erujukan untuk kasus+kasus
berat
*enyuluhan
a. *enyuluhan kepada penderita
a. 3atalaksana kasus diare
dengan pemberian oralit
sudah dilakukan, tetapi jumlah
tidak sesuai
b. Dilakukan
$. 3erdapat sistim perujukan
a. Dilakukan penyuluhan
kepada penderita dan
)Q.
)+.
)+.
)+.
4'
dan keluarga
b. *ojok oralit sebagai tempat
konsultasi tentang diare
$. *enyuluhan ke masyarakat
minimal ' kali7tahun
*enyuluhan kelompok di
puskesmas
*enyuluhan di luar
puskesmas
*elatihan kader
a. Materi pelatihan@
Kemampuan melarutkan
oralit dan memberikannya
*emberian penyuluhan
kesehatan
*erujukan
b. *elatihan dilakukan minimal
!G dalam setahun
*elayanan penderita diare oleh
kader
Koordinasi puskesmas ke$amatan
dengan kelurahan
keluarga yang datang
berobat
b. 3idak ada pojok oralit
$. &da penyuluhan diare yang
dilakukan oleh kelompok di
dalam puskesmas maupun di
luar puskesmas namun
belum optimal
3idak dilaksanakan pembinaan
maupun pelatihan kader
&da pelayanan diare oleh kader
namun masih belum eekti
&danya koordinasi antar
puskesmas
)Q.
)Q.
)Q.
)Q.
)+.
' *en$atatan dan
pelaporan
a. *enilaian kegiatan dalam
bentuk laporan tertulis se$ara
periodik )bulanan, tri5ulan,
semester, tahunan.
b. *engisian laporan tertulis
yang lengkap
a. ,aporan tertulis dilakukan
se$ara periodik bulanan dan
tahunan serta juga laporan
tri5ulan dan semesteran
b. ,aporan diisi sesuai ormat
pelaporan yang ada
)+.
)+.
44
$. *enyimpanan laporan tertulis
yang benar
$. ,aporan disimpan oleh
koordinator program
)+.
4 *enga5asan &danya penga5asan eksternal
maupun internal
*enga5asan program dilakukan
oleh dinas kesehatan jakarta timur
dan se$ara internal oleh kepala
puskesmas
)+.
6o Aariabel 3olok >kur *en$apaian *enyebab
Masalah
1 ,ingkungan a. 3ingkat pendididkan menengah
atau tinggi menunjang
keberhasilan pemberian oralit
kepada penderita diare
b. 3ingkat sosial ekonomi
menengah atau tinggi
menunjang keberhasilan
pemberian oralit kepada
penderita diare
a. 3ingkat pendidikan masyarakat
di Ke$amatan Sukmajaya
umumnya rendah menengah
b. 3ingkat sosial ekonomi
masyarakat di Ke$amatan
Sukmajaya umumnya tingkat
rendah menengah
)Q.
)Q.
! >mpan balik Masukan hasil pen$atatan dan
pelaporan untuk perbaikan program
selanjutya
3erdapat masukan untuk
perbaikan program
)+.
:erdasarkan table 4.( ditetapkan penyebab masalah belum optimalnya program
*!Diare di puskesmas ke$amatan sukmajaya untuk periode <anuari+;ktober !"1"
berdsarkan komponen masukan, proses, umpan balik, dan lingkungan.
1. Masukan
*ada komponen masukan, yang berpotensi menjadi penyebab masalah
adalah sumber daya manusia termasuk di dalamnya dalah dokter, pera5at tenaga
4%
administrasi, dan kader, dana yang tersedia, sarana medis dan non medis, sarana
penyuluhan, sarana pojok oralit dan metode yang digunakan. Menurut buku
pedoman kerja puskesmas tahun 1///, diketahui bah5a tenaga kerja minimal
yang diperlukan adalah seorang dokter, seorang pera5at dean seorang petugas
administrasi. Dalaupun hal ini telah dipenuhi pen$apaiannya, namun tenaga kerja
yang tersedia merangkap program puskesmas yang lainnya, sehingga seluruh
komponen program *!D belum dapat terlaksana se$ara menyeluruh dan men$apai
hasil yang maksimal. Sarana medis sudah tersedia sesuai dengan standar,
sehingga tidak menjadi masalah, namun saranan non+medis seperti media
penyuluhan masih tidak memadai jumlahnya. Demikian juga dengan sarana pojok
oralit yang belum tersedia. 1al ini berhubungan dengan ketiadaan dana khusus
yang merupakan masalah penting yang mendasar. Dari segi metode, tidak ada
penyuluhan ke masyarakat, sehingga *S* pasien tehadap diare juga sulit
berkembang. 1al itu juga berhubungan dengan ketiadaan pembinaan diare kepada
kader yang merupakan ujung tombak puskesmas.
!. *roses
*ada pengorganisasian, didapatkan masalah mengenai petugas pelaksana
program yang masih merangkap program yang lain sehingga tidak okus dengan
satu program saja. 1al ini menyebabkan pelaksanaan program puskesmas menjadi
kurang optimal. *ada pelaksanaan didapatkan beberapa masalah, yakni pemberian
jumlah oralit yang tidak sesuai dengan target, tidak adanya penyuluhan ke
masyarakat tidak adanya pembinaan dan pelatihan kader, serta pelayanan oleh
kader. <umlah pemberian oralit yang tidak sesuai standar untuk tiap penderita
dapat mengakibatkan kesembuhan diare menjadi lebih lama. 1al ini berpotensi
memun$ulkan pandangan negati pada masyarakat tentang penanganan di
puskesmas sehingga masyarakat enggan berkunjung ke puskesmas, sementara itu,
di puskesmas tidak tersedia pojok oralit sebagai sarana yang membantu
masyarakat dalam mendapatkan inormasi tentang penyakit diare, pen$egahannya
dan $ara menggunakan oralit. *enyuluhan merupakan kegiatan yang penting
untuk meningkatkan kesadaran *S* masyarakat tentang diare dan pen$egahannya.
Selama ini penyuluhan hanya dilakukan perorangan pada penderita diare yang
datang berobat ke puskesmas. 3idak adanya pembinaan dan pelatihan oleh kader,
4#
serta kurangnya sarana penyuluhan menjadi kendala bagi pelaksanaan
penyuluhan. *ara kader diharapkan menjadi perpanjangan tangan puskesmas
dalam melaksanakan program *!D. tentunya kader+kader tersebut harus dibekali
dengan pengetahuan yang memadai sebelum terjun ke masyarakat untuk
memberikan penyuluhan dan pelayanan diare. *eningkatan pengetahuan kader
kesehatan dimasyarakat dapat dilaksanakan dengan mengadakan pelatihan bagi
kader se$ara berkala.
(. ,ingkungan
3ingkat pendidikan masyarakat sekitar yang sebagian rendah menengah dapat
menyebabkan kurangnya pengetahuan mengenai diare, oleh karena itu dibutuhkan
penyuluhan yang dilakukan terus menerus agar tujuan program *!D terlaksana.
Sementara tingkat sosial ekonomi yang sebagian besar rendah menengah
menyebabkan kemauan dan kemampuan masyarakat untuk memperoleh layanan
kesehatan kurang. 1al ini berpengaruh terhadap angka kunjungan penderita diare
ke puskesmas.
.... Peneta3an Pr"(r"tas Pen)e#a# Masalah
:erdasarkan penyajian data di atas, ditemukan beberapa penyebab dari masalah yang
terjadi. 6amun penyebab masalah yang timbul tidak dapat diselesaikan semuanya se$ara
langsung karena mungkin ada masalah yang saling berkaitan dan karena adanya
keterbatasan kemampuan dalam menyelesaikan semua masalah. Karena itu harus ditentukan
prioritas penyebab masalah dan men$ari alternati penyelesaian masalah yang telah
diprioritaskan. *enetapan prioritas masalah dilakukan dengan menggunakan teknik kriteria
matriks.
3abel 4.4. *rioritas *enyebab Masalah
6o Masalah *enentu *rioritas
*enyebab
3otal
C G 3 G -
C 3 -
1 *enanggung ja5ab dan
pelaksana program
merangkap program yang
( ' 4 %"
40
lain.
! Kurangnya penyuluhan
kepada masyarakat dan
kader.
4 ' 4 1""
*ada poin Contribution?C kurangnya penyuluhan kepada masyarakat dan kader diberikan
skor lebih tinggi dibandingkan penanggung ja5ab dan pelaksana program merangkap program
yang lain karena penyuluhan sangat berpengaruh besar terhadap pelayanan diare yang belum
memadai, dimana kurangnya penyuluhan membuat minimnya pengetahuan masyarakat
mengenai penanganan diare sehingga tidak banyak kasus diare yang ditangani.
*ada poin 3echnical 5easibility?3 diberikan masing+masing skor ' pada semua poin
dikarenakan timbulnya masalah yang terjadi kemungkinan disebabkan struktur peren$anaan
program yang belum berjalan dengan baik.
*ada 0esources?0 diberikan skor yang besar pada keduanya karena sumber daya yang
ada mempunyai pengaruh besar terhadap timbulnya masalah. Kurangnya jumlah sumber daya
yang ada membuat program ini belum berjalan dengan baik.
:erdasarkan tabel teknik kriteria matriks di atas maka urutan prioritas penyebab masalah
adalah kurangnya penyuluhan kepada masyarakat dan kader.
..0. Alternat"! Peme/ahan Masalah
:erdasarkan penetapan prioritas penyebab masalah, didapatkan alternati peme$ahan
masalah adalah@
1. Memberdayakan dokter muda dalam penyuluhan diare.
!. Membuat sarana penyuluhan berupa *ojok ;ralit *lus )*;*..
(. *embinaan berkala kader program pen$egahan dan pemberantasan penyakit diare.
..2. Penentuan Pr"(r"tas &alan Keluar
4/
Dari berbagai alternati $ara peme$ahan masalah yang telah dibuat, dipilih satu $ara
peme$ahan masalah yang dianggap paling baik dan memungkinkan. *emilihan prioritas $ara
dari peme$ahan masalah ini dengan menggunakan teknik kriteria matriks, yaitu dengan
menentukan@
1. 8ektiitas <alan Keluar
Menetapkan nilai eektiitas )effectiveness2 untuk setiap alternati jalan keluar, yaitu
dengan memberikan angka 1 )paling tidak eekti. sampai angka 4 )paling eekti..
*rioritas jalan keluar adalah yang nilai eektiitasnya paling tinggi. >ntuk menentukan
eektiitas jalan keluar, dipergunakan kriteria tambahan sebagai berikut@
:esarnya masalah yang dapat diselesaikan )7agnitude2
*entingnya <alan Keluar 81mportancy2
Sensiti2itas <alan Keluar 8(ulnerability2
8isiensi <alan Keluar )C.
Menetapkan nilai eisiensi )efficiency2 untuk setiap alternati jalan keluar. 6ilai eisiensi
ini biasanya dikaitkan dengan biaya )cost2 yang diperlukan untuk melaksanakan jalan
keluar. Makin besar biaya yang diperlukan, maka makin tidak eisien jalan keluar
tersebut. :eri angka 1 )biaya paling sedikit. sampai angka 4 )biaya paling besar..
Menghitung nilai prioritas )*. untuk setiap alternati jalan keluar dengan membagi hasil
perkalian nilai M G I G A dengan C. <alan keluar dengan nilai * tertinggi adalah prioritas
jalan keluar terpilih
3abel 4.%. *enentuan *rioritas &lternati *eme$ahan Masalah
6o &lternati *eme$ahan Masalah 8ektiitas 8isiensi
)C.
<umlah )*.
M I A MGIGA
C
1. Memberdayakan dokter muda dalam
melakukan penyuluhan
' ! 4 ( 1(,(
!. Membuat sarana penyuluhan berupa *ojok
;ralit *lus )*;*.
' ' ' ( !1,(
(. *embinaan berkala kader program pen$egahan 4 4 ' ' !4
%"
dan pemberantasan penyakit diare
:erdasarkan perhitungan 3abel 4.4 didapatkan bah5a alternati peme$ahan
masalah terpilih adalah pembinaan berkala kader program pen$egahan dan pemberantasan
penyakit diare. 3idak adanya pembinaan pada kader mengenai diare menjadi salah satu
penyebab masalah karena terkait juga dengan penyebab masalah lain, yakni kurangnya
penyuluhan dan kurangnya pelayanan diare oleh kader. Diharapkan dengan keberadaan
kader yang dilatih se$ara berkala, dapat membantu menjaring kasus diare di masyarakat dan
memberikan pelayanan serta penyuluhan langsung ke masyarakat.
3idak adanya penyuluhan ke masyarakat merupakan penyebab masalah yang
tidak kalah penting. &danya penyuluhan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap
dan perilaku masyarakat mengenai diare sehingga berdampak positi pada kesadaran
masyarakat untuk berobat dan melakukan tindakan pre2enti.
3erkait dengan hal tersebut, alternati peme$ahan memberdayakan dokter muda
atau mahasis5a kedokteran untuk memberikan penyuluhan juga diberikan nilai magnitude
yang $ukup besar. &lternati tersebut juga dapat menyelesaikan penyebab masalah yang lain
yakni kurangnya sarana penyuluhan. &lternati tersebut sebenarnya juga bisa dimasukkan ke
dalam alternati peme$ahan yang lain, yakni membantu membuat sarana pelatihan untuk
kader dan membantu kader melakukan penyuluhan. Kelemahan dari alternati ini adalah
sangat bergantung kerjasama puskesmas dengan institusi pendidikan dalam hal penempatan
dokter muda atau mahasis5a kedokteran di puskesmas yang bersangkutan. &lternati
peme$ahan *ojok ;ralit *lus )*;*. juga diberikan nilai magnitude yang tinggi karena
selain menyelesaikan penyebab masalah kurangnya oralit, dalam alternati ini juga ter$akup
penyuluhan, baik soal tatalaksana maupun pen$egahan diare. 1anya saja sasarannya masih
terbatas pada pengunjung puskesmas dan posyandu.
1mportancy 812 atau pentingnya jalan keluar, berhubungan dengan kelanggengan
penyelesaian masalah. Semakin lama masa bebas masalah, semakin penting alternati jalan
keluar tersebut. *ada pengkajian alternati penyelesaian masalah program *!D ini, pelatihan
kader *!D diberikan nilai yang paling besar, karena dengan adanya kader, diharapkan
jangkauan puskesmas terhadap masyarakat semakin luas, karena kader dapat membantu
pelaksanaan program *!D dengan $ara memberikan pelayanan berupa penyuluhan se$ara
%1
langsung kepada masyarakat, sehingga pengetahuan masyarakat akan meningkat dan pada
akhirnya akan meningkatkan $akupan pelayanan kesehatan oleh pro2ider kesehatan.
*engadaan *ojok ;rali *lus diberikan nilai yang $ukup besar juga mengingat pojok oralit
nantinya akan digunakan sebagai sarana penyuluhan oleh kader. Sedangkan pendayagunaan
dokter muda atau mahasis5a kedokteran dalam penyuluhan diberikan nilai yang ke$il,
karena penggiliran stase dokter muda yang tidak memungkinkan untuk selalu berada di
puskesmas untuk memberikan penyuluhan.
(ulnerability 8(2 dinilai dari banyaknya 5aktu yang dibutuhkan untuk mengatasi
penyebab masalah yang ada. >ntuk *;* diberikan angka A yang tinggi, karena dapat
dilakukan langsung setelah program disetujui puskesmas. >ntuk pembinaan kader, nilai A
sedikit lebih rendah, karena tergantung dari kesediaan kader untuk mengikuti pelatihan,
serta pembinaannya juga membutuhkan 5aktu yang lebih lama. 6ilai yang sama juga
diberikan untuk alternati memaksimalkan peran dokter muda, karena pelaksanaannya
tergantung pada ketersediaan tenaga dokter muda di puskesmas Sukmajaya.
>ntuk efisiensi !alan eluar 8C2, pembinaan kader mendapatkan nilai yang
terbesar karena dari segi $ost nya, pembinaan kader mengeluarkan $ost yang terbesar
dibandingkan alternati peme$ahan masalah yang lain, namun hal ini sebanding dengan
kemungkinan hasil yang akan di dapatnya, karena berdasarkan nilai Prioritas 8P2,
pembinaan kader tetap lebih baik dibanding yang lain.
..@. 9an/angan Peme/ahan Masalah (Plan of Action)
*uskesmas memerlukan bantuan kader kesehatan, dalam hal ini kader program
pemberantasan diare untuk meningkatkan daya jangkau pelayanan kesehatan. Kader akan
menjalankan ungsi pre2enti dan promoti kesehatan dan diharapkan bisa meningkatkan
angka $akupan pelayan diare dipuskesmas. Kader dibina se$ara berkesinambungan untuk
menjaga k5alitas pelayanan tetap baik dan diberikan moti2asi untuk terus memperbaiki diri.
>ntuk itu, dibuatlah program khusus pembinaan kader program *!D ini.
*rogram pembinaan dilakukan pada tahun !"11 dan pembinaannya dilakukan
seterusnya tiap % bulan untuk meningkatkan daerah $akupan puskesmas sukmajaya se$ara
umum dan menghasilkan kader yang berkualitas, melakukan penyuluhan, dan meningkatkan
pelayanan diare oleh kader se$ara khusus. Keunggulan program ini adalah@
%!
1. *rogram ini dilakukan se$ara berkelanjutan sehingga bisa mempertahankan kualitas
kader dan sekaligus pelayanan yang diberikan.
!. &danya re5ard berupa pemberian sembako bagi kader yang berprestasi, sehingga
meningkatkan semangat para kader dalam mengikuti program.
(. Menimbulkan kebanggaan bagi para kader karena usahanya diakui dengan pemberian
re5ard tersebut.
'. &danya moti2asi untuk mempertahankan mutu dengan e2aluasi setiap % bulan.
4. Selain kualitas pelayanan, pen$atatan dan pelaporan juga diharapkan akan lebih baik
karena ormat yang benar akan diajarkan di pelatihan dan die2aluasi.
%. *uskesmas bisa mendapatkan masukan se$ara berkala dengan pertemuan untuk e2aluasi
% bulanan yang dapat berguna untuk kemajuan pelaksanaan program diare.
..B Bentuk Pr(3(sal Keg"atan
P98P8'AL KE7IATAN PEMBINAAN KADE9 P9879AM
PEMBE9ANTA'AN PENAAKIT DIA9E
A. Latar Belakang
*uskesmas adalah unit usaha kesehatan primer yang berhubungan langsung
dengan masyarakat. *uskesmas merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah,
dalam hal ini dinas kesehatan, untuk menjaga kesehatan masyarakat termasuk dari
diare. Diare memiliki angka kesakitan yang tinggi dan masih menjadi permasalah
utama kesehatan di dunia dan di Indonesia. >ntuk mengatasi masalah diare,
dibutuhkan kerjasama antara puskesmas dan masyarakat hal ini disebabkan
keterbatasan tenaga kerja puskesmas untuk menjangkau masyarakat di daerah
kerjanya yang luas. Kerjasama yang dibutuhkan tidak hanya bersiat kurati,
melainkan juga promoti dan pre2enti. Dalam kerjasama ini, kader adalah salah atu
bentuk kerjasama dan sekaligus menjadi ujung tombak puskesmas dalm tugasnya
menjaga kesehatan masyarakat.
%(
Sebagai bagian dari masyarakat, kader dapat berinteraksi se$ara mendalam dan
menjangkau lebih banyak masyarakat. Demikian halnya dalam pelaksanaan program
*!D, untuk menjalankan ungsi promoti dan pre2enti, peran kader sangat tinggi.
6amun, peranan ini tentunya hanya akan berhasil se$ara maksimal jika para kader di
lakukan pembinaan. *ada periode <anuari+;ktober !"1", angka $akupan pelayanan
diare di puskesmas Ke$amatan Sukmajaya tidak memenuhi standar yang ada,
sehingga salah satu upaya untuk mengatasinya, yaitu dengan melakukan pembinaan
kepada para kader. *embinaan dilakukan untuk membentuk kader+kader berkualitas
yang dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap
diare dengan melaksanakan penyuluhan dan pelayanan terhadap diare.
B. Tujuan
1. 3ujuan umum
Meningkatkan keberhasilan pelaksanaan program *!D di puskesmas Ke$amatan
Sukmajaya.
!. 3ujuan khusus
a. Menyediakan kader berkualitas untuk meningkatkan angka $akupan
pelayanan puskesmas Ke$amatan Sukmajaya
b. Melakukan pembinaan kader *!D yang berkelanjutan
$. Meningkatkan jumlah penyuluhan dari kader kepada masyarakat
d. Menyiapkan kader untuk dapat memberikan pelayanan diare yang baik.
1. 'asaran
Kader Ke$amatan Sukmajaya
D. L(kas"
*uskesmas Ke$amatan Sukmajaya
E. +aktu
&5al periode baru pelayanan puskesmas
D. Alat *an Bahan
1. -uang pertemuan
!. 6otebook
(. *royektor ,CD
'. 1andout
4. lealet
7. Bentuk keg"atan
i. *etugas puskesmas mendatangi setiap -D dan meminta kesediaan pemimpin
-D untuk mengirimkan per5akilan kadernya sebagai $alon kader program
*!D.
%'
ii. Dilakukan pembinaan dengan $ara pengayaan materi, simulasi, tanya ja5ab,
dan diskusi. *embinaan akan dilakukan 1 kali setiap satu minggu selama satu
bulan.
iii. Diakhir pembinaan akan dilakukan e2aluasi kesiapan kader dalam
memberikan pelayanan dan penyuluhan mengenai penyakit diare. 82aluasi
diadakan dengan pelaksanaan post test.
i2. *elatihan dilakukan se$ara berkala tiap % bulan. Setiap kali pelatihan
dilakukan e2aluasi ulang berupa pre dan post test.
2. :agi kader yang mendapat nilai post test paling tinggi dan telah melakukan
pelayanan diare disertai pen$atatan dan pelaporan yang lengkap akan
diberikan re5ard berupa sembilan bahan pokok.
H. Pelaksana *an (rgan"sas"
*elaksanaan program ini melibatkan@
*embimbing @ dr. Dahyudin
Kordinator program @ :apak :ari, S.Iz
*elaksana kegiatan @
1. Dokter umum puskesmas sebagai penyampaian materi
!. Kordinator program menilai kinerja kader dan tes yang diberikan kepada
kader
(. Kordinator program menentukan peraih penghargaan kader berprestasi
'. *etugas puskesmas sebagai perekrut kader dengan koordinasi bersama
kelurahan setempat
4. Dokter muda sebagai tim pembantu penyusun materi dengan penga5asan
koordinator program dan dokter umum
I. Mater"
Diadakan pertemuan setiap enam bulan di puskesmas Ke$amatan Sukmajaya
yang melibatkan tenaga kesehatan dari puskesmas,yaitu ketua penanggung ja5ab
program *!D, pelaksana program *!D, mahasis5a kedokteran dean para kader di
ba5ah tanggung ja5ab dari kepala *uskesmas.
*enyampaian materi dilakukan dalam bentuk presentasi singkat mengenai
penyakit diare. Datar materi dapat dilihat diba5ah ini.
a. *engertian tentang diare
b. *enyebab diare
$. =aktor risiko dan penularan
d. *en$egahan diare
e. *enatalaksanaan di rumah )misalnya seperti $ara membuat oralit sendiri.
. 3anda bahaya diare dan komplikasi
%4
g. -ujukan ke pusat pelayanan kesehatan
*enyampaian materi dapat menggunakan media komunikasi seperti flipchart, poster
dan lealet yang dibagikan kepada para peserta. Dapat pula menggunakan alat bantu
yang lebih menarik dengan ,CD proyektor yang pengerjaannya dapat dibantu oleh
mahasis5a.
Saat penyampaian materi, peserta diperbolehkan untuk tanya ja5ab atau dapat
juga dilakukan setelah selesai pemberian materi. Diharapkan para kader turut
berperan akti dalam diskusi sehingga diketahui tingkat pemahaman kader. Selain
diskusi juga dilakukan simulasi mengenai pembuatan larutan gula+garam, oralit, dan
$ara menilai tanda bahaya diare seperti dehidrasi, sehingga kader tahu kapan harus
merujuk seorang pasien diare.
Selain penyampaian materi dan tanya ja5ab, diberikan himbauan agar para kader
dapat melakukan pen$atatan dan pelaporan kasus diare yang ditangani. Data tersebut
kemudian dilaporkan ke puskesmas untuk e2aluasi program selanjutnya.
&. Anggaran *ana
<asa tenaga pengajar 1 G -p 4".""" L -p 4"."""
=oto kopi materi !" G -p 1".""" L -p !""."""
Kosumsi !1 G -p 1".""" L -p !1"."""
&lat tulis L -p !"."""
6otebook M proyektor L Milik puskesmas
Sembako ( G -p 1"".""" L -p (""."""
:iaya tak terduga L -p 1""."""
3otal dana L -p 00"."""
BAB 4I
PENUTUP
0.1. Kes"m3ulan
:erdasarkan hasil pengkajian dari pelaksanaan program *!D di *uskesmas Ke$amatan
Sukmajaya periode <anuari+;ktober tahun !"1" di dapatkan kesimpulan sebagai berikut@
%%
1. Keberhasilan program *en$egahan dan
*emberantasan Diare di *uskesmas Ke$amatan Sukmajaya periode <anuari+;ktober
tahun !"1" belum berjalan dengan baik.
!. Masalah+masalah yang ditemukan pada
pelaksanaan program *!D tersebut adalah@
a. Cakupan pelayanan diare di segala usia belum memadai.
b. Cakupan pelayanan diare oleh kader belum memadai.
$. Kurangnya jumlah oralit yang diberikan pada penderita diare.
(. Masalah utama yang ditemukan pada
pelaksanaan program *!D ini adalah $akupan pelayanan diare di segala usia belum
memadai.
'. *enyebab masalah pada pelaksanaan program
*!D ini terdiri dari@
a. *enanggung ja5ab dan pelaksana program merangkap program yang lain.
b. Kurangnya penyuluhan kepada masyarakat dan kader.
4. *enyebab masalah yang dianggap paling
berpengaruh menimbulkan masalah adalah kurangnya penyuluhan kepada masyarakat
dan kader.
%. *enentuan peme$ahan masalah pada
pelaksanaan progran *!D ini adalah@
a. *embinaan berkala kader program pen$egahan dan pemberantasan penyakit diare.
b. Membuat *ojok ;ralit *lus )*;*..
$. Memberdayakan dokter muda dalam penyuluhan diare.
#. Cara peme$ahan masalah yang dianggap paling
eekti adalah dengan pembinaan berkala kader program *!D.
0.2. 'aran
:erdasarkan pengkajian program dan kesimpulan diatas, saran yang dapat diberikan untuk
meningkatkan keberhasilan pelaksanaan program *!D di *uskesmas Ke$amatan Sukmajaya
periode berikutnya adalah@
1. *uskesmas lebih akti dalam pembuatan program+program penyuluhan mengenai diare
kepada masyarakat.
%#
!. *emberian kesempatan kepada mahasis5a kedokteran yang sedang menjalani kepanitraan
untuk memberikan penyuluhan ke masyarakat.
(. Mengaktikan pojok oralit sebagai sarana konsultasi, inormasi dan edukasi terhadap
masyarakat mengenai tatalaksana dan pen$egahan penyakit diare yang merupakan target
atau sasaran mutu dari program *!D.
'. Memperbaiki dan menambah sarana dan prasarana di puskesmas yang dapat mendukung
pelaksanaan dan kemajuan program *!D.
4. ,ebih memanaatkan lagi hasil pen$atatan dan laporan tertulis sebagai umpan balik
dalam pelaksanaan program *!D pada periode selanjutnya.
DADTA9 PU'TAKA
1. Dinas Kesehatan *ropinsi DKI <akarta. Standar *enanggulangan *enyakit Diare. Aolume
# 8disi 1, <akarta. Depkes -I. !""!.
!. Departemen Kesehatan -epublik Indonesia. *roil Kesehatan Indonesia !""#. *usat Data
dan Inormasi Depkes -I. <akarta @ Departemen Kesehatan -I. !""0.
%0
(. Direktorat <enderal *engendalian *enyakit dan *enyehatan ,ingkungan. &ngka Kejadian
Diare Masih 3inggi. Diunduh dari @http77555.depkes.go.id. Diakses pada tanggal "/
Desember !"1".
'. Departemen Kesehatan -epublik Indonesia. *rogram *edoman kerja *uskesmas <ilid !.
1///.
4. Departemen Kesehatan -epublik Indonesia. Standar *elayanan Minimal :idang
Kesehatan di Kabupaten7Kota. Keputusan Menkes -I 6o.1'4#7M86K8S7SK797!""(.
%. Departemen Kesehatan -epublik Indonesia. :uku ajar diare. *endidikan Medik
*emberantasan Diare. <akarta@ Direktorat <enderal *emberantasan *enyakit Menular dan
*enyehatan ,ingkungan *emukiman. 1///.
#. Simadibrata M, Daldiyono. Diare &kut. In@ &l5i I, Setiati S, Setiyohadi :, Simadibrata
KM, Sudoyo &D, editor. :uku &jar Ilmu *enyakit Dalam '
th
ed. <akarta@*usat
*enerbitan Departemen Ilmu *enyakit Dalam =K>I, !""%R p.'"0+1(
0. Diare akut. Dalam @ Sudoyo &D, et.al. ed. :uku ajar ilmu penyakit dalam. <akarta@ *usat
*enerbitan =K>I. !""%
/. Dorld 1ealth ;rganization. *o$ket book o hospital $are or $hildren, guidelines or the
management o $ommon illnesses 5ith limited resour$es. Iene2a@ Dorld 1ealth
;rganizationR !""4
1". Departemen Kesehatan -epublik Indonesia. Derajat status kesehatan. Diunduh dari
http@77555.depkes.go.id pada tanggal "/ Desember !"1".
11. *en$egahan dan pemberantasan penyakit menular. Dalam@ Departemen Kesehatan
-epublik Indonesia. *edoman kerja puskesmas. <ilid III. <akarta@ Departemen Kesehatan
-epublik Indonesia, 1///.
1!. =rye -8, 3amer M&. Diarhea. Diunduh dari @ http@77555.emidi$ine.$om pada tanggal
"/ Desember !"1".
1(. Departemen Kesehatan -I. Kepmenkes -I 6o. 1!1%7M86K8S7SK79I7!""1 3entang
*edoman *emberantasan *enyakit Diare. 8disi ke+', <akarta@Depkes -I,!""4
1'. Kan5il Departemen kesehatan DKI <akarta. Stratiikasi *uskesmas !""(. <akarta@!""(
14. &z5ar &. Sistem Kesehatan. Dalam@ pengantar &dministrasi Kesehatan. 8disi (.<akarta@
:ina -upa &ksara, 1//0. 1("+('
%/
1%. &z5ar &. *enilaian *rogram Kesehatan. Dalam@ *engantar &dministrasi kesehatan. 8disi
(. <akarta@ :ina -upa &ksara, 1//0
1#. *roil *uskesmas Ke$amatan Sukmajaya tahun !""/
10. ,aporan :ulanan *enanggung <a5ab *rogram *!Diare di *uskesmas Ke$amatan
Sukmajaya *eriode <anuari+;ktober tahun !"1"
#"

You might also like