You are on page 1of 15

1

PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI


PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DI KELAS VII SMP

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Ilmu matematika sekarang ini masih banyak digunakan dalam
berbagai bidang seperti bidang industri, asuransi, ekonomi, pertanian dan
di banyak bidang sosial maupun teknik lainnya. Mengingat peranan
matematika yang semakin besar dalam tahun-tahun mendatang, tentunya
siswa perlu dipersiapkan untuk dapat mengkuti perkembangan zaman,
terampil, andal, kompoten, dan berwawasan luas, baik di dalam disiplin
ilmunya sendiri maupun dalam disiplin ilmu lainnya yang saling
menunjang.
Oleh karena itu matematika sangat bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari. Salah satu karateristik matematika adalah mempunyai objek
yang bersifat abstrak. Sifat abstrak ini dapat menyebabkan banyak siswa
mengalami kesulitan dalam matematika. Prestasi matematika siswa di
Indonesia baik secara nasional maupun internasional belum
menggembirakan. Pembelajaran matematika siswa belum bermakna,
sehingga pengertian konsep dari materi matematika pada siswa sangat
lemah.
Menurut Jenning dan Durtne (1999), "Kebanyakan siswa
mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan metematika ke dalam situasi
kehidupan real". Hal ini yang menyebabkan sulitnya matematika bagi
2

siswa, karena dalam pembelajaran matematika y ang dilakukan oleh guru
kurang bermakna dan guru dalam pembelajaran di kelas tidak mengaitkan
dengan skema yang telah dimiliki oleh siswa serta siswa kurang diberikan
kesempatan untuk menemukan kembali ide-ide matematika.
Menurut Van de Henvel-Panhuizen (2000), bila anak belajar
matematika terpisah dari pengalaman mereka sehari-hari, maka anak akan
cepat lupa dan tidak dapat mengaplikasi matematika. Salah satu
pembelajaran matematika yang berorientasi pada matematisasi
pengalaman sehari-hari dan menerapkan matematika dalam kehidupan
sehari-hari adalah pembelajaran matematika realistik. Pembelajaran
matematika realistik pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan di
Belanda pada tahun 1970 oleh Institut Freudenthal.
Dengan pendekatan RME siswa tidak harus dibawa ke dunia
nyata, tetapi berhubungan dengan masalah situasi nyata yang ada dalam
pikiran siswa. Jadi siswa diajak berfikir bagaimana menyelesaikan
masalah yang mungkin atau sering dialami siswa dalam kesehariannya.
Materi persegi dan persegi panjang merupakan suatu materi yang banyak
terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Siswa lebih mudah memahami
materi persegi dan persegi panjang jika siswa dihadapkan pada situasi
nyata. Oleh karena itu penulis menilai bahwa mengajar materi persegi dan
persegi panjang sebaiknya menggunakan pendekatan realistik.

3

2. Rumusan Masalah
Rumusan makalah dalam makalai ini adalah Bagaimana
pembelajaran matematika realistik pada materi persegi dan persegi
panjang di kelas VII SMP
3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan
pembelajaran matematika realistik pada materi persegi dan persegi
panjang di kelas VII SMP dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan
pembelajaran bermakna yaitu membuat siswa mudah menguasai konsep
dan materi pelajaran.
4. Manfaat Penulisan
Sebagai manfaat dari penulisan makalah ini, para pembaca
diharapkan dapat memahami bagaimana penerapan pembelajaran
matematika realistik pada materi persegi dan persegi panjang di kelas VII
SMP.

B. Pembahasan
1. Pembelajaran Matematika Realistik
Pembelajaran matematika realistik merupakan teori belajar
mengajar dalam pendidikan matematika. Teori pembelajaran matematika
realistik pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan di Belanda pada
tahun 1970 oleh Institut Freudenthal. Freudenthal berpendapat bahwa
matematika harus diartikan dengan realita dan matematika merupakan
4

aktivitas manusia. Dari pendapat Freudenthal, memang benar alangkah
baiknya dalam pembelajaran matematika harus ada hubungannya dengan
kenyataan dan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu siswa harus diberi
materi yang dapat dikaitkannya dengan kehidupan sehari-harinya. Adapun
pembelajaran matematika realistik merupakan pendekatan khusus yaitu
hanya dalam pembelajaran matematika.
2. Implementasi Pembelajaran Matematika Realistik
Untuk memberikan gambaran tentang implementasi pembelajaran
matematika realistik, guru dapat memberikan contoh dari persegi atau
persegi panjang dalam kehidupan nyata. Contoh dari bangun persegi dapat
diperhatikan dalam kehidupan nyata seperti keramik lantai, sapu tangan,
sehelai tisu dan lain-lain. Begitu pula dengan contoh persegi panjang
dalam kehidupan nyata siswa seperti papan tulis, permukaan meja,
permukaan buku tulis dan lain-lain. Setelah memahami permasalahan
yang diberikan oleh guru, siswa dapat mengaplikasikan masalah dari
persegi dan persegi panjang pada bidang lainnya.
3. Materi Persegi dan Persegi Panjang
Pengertian dan Sifat-sifat Persegi
Bentuk persegi banyak dijumpai dan digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Bentuk kotak-kotak pada papan catur, sapu tangan, ubin atau
lantai keramik merupakan contoh bentuk persegi. Dalam matematika,
persegi juga dikenal dengan sebutan bujur sangkar. Perhatikan gambar
persegi berikut!
5


Persegi di atas memiliki 4 sisi yaitu sisi AB, sisi BC, sisi CD, dan
sisi AD. Jika persegi di atas diukur seperti pengukuran yang dilakukan
pada persegi panjang, maka panjang sisi AB sama dengan panjang sisi CD
sama dengan panjang sisi BC dan sama dengan panjang sisi AD. Jadi
pada sebuah persegi semua sisinya sama panjang. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa persegi merupakan bentuk sederhana dari persegi
panjang yang semua sisinya sama panjang.
Persegi ABCD di atas juga memiliki 4 sudut yaitu sudut A , sudut
B, sudut C dan sudut D. Jika sudut persegi panjang tersebut di ukur, maka
akan diperoleh besar keempat sudut tersebut sama besar yaitu memiliki
besar 90 atau memiliki sudut siku- siku, Dari 2 uraian di atas maka dapat
disimpulkan bahwa persegi adalah bentuk sederhana dari persegi panjang
yang semua sisinya sama panjang serta semua sudutnya merupakan sudut
siku-siku.



6

Sifat lain yang dimiliki oleh persegi panjang adalah:
1. Persegi dapat tepat menempati bingkainya kembali dengan delapan
cara, yaitu dengan simetri putar 4 cara dan dengan simetri lipat 4
cara.
2. Sudut-sudut suatu persegi dibagi dua sama besar oleh diagonal-
diagonalnya.
3. Diagonal-diagonal persegi saling berpotongan sama panjang
membentuk sudut siku-siku.
Contoh:
Sebuah persegi PQRS mempunyai ukuran seperti gambar di bawah,
tentukan:
a) Panjang sisi QR
b) Besar sudut P + R

J awab:
Semua sisi pada persegi adalah sama panjang, maka:
7

a) Panjang sisi QR = panjang sisi PQ
Panjang sisi QR = 12 cm
Besar setiap sudut pada persegi adalah 90, maka P = 90 dan
R = 90.
b) Besar sudut P + R - 90 + 90 = 180
Keliling dan Luas Persegi
Untuk mendapatkan keliling dan luas persegi, dapat dilakukan
langkah-langkah sebagaimana gambar di bawah ini.

Pada persegi ABCD di atas tampak bahwa panjang AB = BC =
CD = AD = 5 satuan panjang, sehingga diperoleh keliling persegi tersebut
adalah:
Keliling ABCD = AB + BC + CD + AD
= (5 + 5 + 5 + 5) satuan panjang = 20 satuan panjang
8

Selanjutnya, sisi AB = sisi BC = sisi CD = sisi AD diberi simbol s,
sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa keliling persegi dengan
panjang sisi 5 adalah:
K = s + s + s + s atau K = 4 s
Untuk menentukan luas persegi, perhatikan kembali gambar
persegi di atas. Luas persegi adalah luas daerah yang dibatasi oleh sisi-
sisinya. Luas persegi ABCD sama dengan sisi AB x sisi BC.
Luas persegi panjang ABCD = sisi AB x sisi BC
= (5 x 5) satuan luas = 25 satuan luas
Jadi, secara matematis luas persegi dengan panjang sisi 5 adalah:
L = s x s atau L = s
2

Contoh:
1. Keliling sepetak sawah adalah 492 meter. Sawah tersebut
berbentuk persegi. Tentukan panjang salah satu sisi sawah tersebut!
J awab:
Dik: keliling sawah = keliling persegi = 492 m
Dit: panjang salah satu sisi sawah = panjang sisi persegi = s?


9


Jadi panjang salah satu sisi sawah tersebut adalah 188 cm.
2. Sebuah toko memiliki ukuran 4 meter x 10 meter. Toko tersebut
akan dipasang keramik berbentuk persegi yang mempunyai
panjang sisi 40 cm. Tentukan berapa keramik yang dibutuhkan
untuk menutupi lantai toko tersebut!
J awab:
Dik: ukuran toko = 4 meter x 10 meter
Ukuran sisi keramik = 40 cm
Dit: Banyak keramik yang dibutuhkan untuk menutupi lantai toko?
Luas toko = L
1
= 4 m x l0 m
Luas toko = L
1
= 400 cm x 1.000 cm = 400.000 cm
2

Keramik = L2 = 40 cm x 40 cm
Luas keramik = L2 =160 cm
2

Banyak keramik yang dibutuhkan adalah = Luas toko : Luas
keramik
= 400.000 : 160
= 2.500 keramik
10

Pengertian dan Sifat-sifat Persegi Panjang
Banyak benda berbentuk persegi panjang yang dapat diperhatikan
dalam kehidupan sehari-hari. Benda tersebut bahkan menjadi media bagi
kepentingan manusia. Benda yang berbentuk persegi panjang yang
banyak ditemukan dalam keseharian manusia diantaranya permukaan
meja, papan tulis, pintu, jendela, dan banyak lagi benda lainnya.
Perhatikan gambar persegi panjang berikut!

Persegi panjang tersebut memiliki 4 sisi yaitu sisi AB, sisi BC,
sisi CD, dan sisi AD. Jika persegi panjang di atas diukur, panjang sisi AB
sama dengan panjang sisi CD, dan panjang sisi BC sama dengan panjang
sisi AD. Jadi pada sebuah persegi panjang terdapat dua pasang sisi yang
sama panjang.
Persegi panjang ABCD di atas juga memiliki 4 sudut yaitu sudut
A , sudut B, sudut C dan sudut D. Jika sudut persegi panjang tersebut di
ukur, maka akan diperoleh besar keempat sudut tersebut sama besar yaitu
memiliki besar 90 atau dengan kata lain sudut persegi panjang berbentuk
siku-siku. Dari 2 uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa persegi
11

panjang adalah bangun datar segi empat yang memiliki dua pasang sisi
sejajar dan memiliki empat sudut siku-siku.
Sifat lain yang dimiliki oleh persegi panjang adalah:
1. Persegi panjang dapat tepat menempati bingkainya kembali
dengan empat cara, yaitu memiliki 2 simetri putar dan 2
simetri lipat.
2. Diagonal-diagonal dari suatu persegi panjang adalah sama
panjang dan saling membagi dua sama besar.
Contoh:
Sebuah persegi panjang KLMN digambarkan seperti gambar di
samping, tentukan:

a) Panjang sisi MN
b) Panjang sisi KN
c) Besar K
d) Besar M


12

J awab:
a) Panjang sisi MN = panjang sisi KL Panjang sisi MN = 32 cm
b) Panjang sisi KN = panjang sisi LM
Panjang sisi KN =14 cm
Besar setiap sudut pada persegi panjang adalah 90, maka:
c) Besar K = 90
d) Besar M = 90
Keliling dan Luas Persegi Panjang
Untuk mendapatkan keliling persegi panjang, perhatikan gambar
berikut!

Pada persegi panjang ABCD di atas tampak bahwa panjang AB =
CD = 7 satuan panjang. Panjang BC = AD = 4 satuan panjang sehingga
diperoleh keliling persegi panjang tersebut adalah:
Keliling ABCD = AB + BC + CD + AD
= (7 + 4 + 7 + 4) satuan panjang
= 22 satuan panjang
13

Selanjutnya, sisi AB = sisi CD disebut panjang (p) dan sisi BC =
sisi AD disebut lebar (l). Secara umum dapat disimpulkan bahwa keliling
persegi panjang dengan panjang p dan lebar l adalah:
K=2(p + l) atau K = 2p + 2l
Untuk menentukan luas persegi panjang, perhatikan kembali
gambar di atas. Luas persegi panjang adalah luas daerah yang dibatasi
oleh sisi-sisinya. Luas persegi panjang ABCD = panjang sisi AB x
panjang sisi BC.
Luas persegi panjang ABCD = p x l
= (7x4) satuan luas
= 28 satuan luas
Jadi, secara matematis luas persegi panjang dengan panjang p dan
lebar l adalah:
L =p x l
Contoh:
Sebuah persegi panjang KLMN digambarkan seperti gambar di bawah,
tentukan keliling persegi penjang tersebut!

14

J awab:
Dik: KL = p = 28 cm LM = l = 16 cm
Dit: Keliling persegi panjang = K'?
K = 2 (p+1)
K = 2 (28 cm +16 cm)
K= 2 (44 cm)
Jadi keliling persegi panjang KLMN adalah 88 cm.
C. Penutup
1. Kesimpulan
Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) adalah suatu
pendekatan yang menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai
titik awal pembelajaran dimana siswa diberi kesempatan untuk
mengkonstruksi sendiri pengetahuan metematika formalnya melalui
masalah-masalah realitas yang ada. Dengan pendekatan ini siswa tidak
hanya mudah menguasai konsep dan materi pelajaran namun juga tidak
cepat lupa dengan apa yang telah diperolehnya tersebut.
2. Saran
Sebaiknya untuk mengajar materi geometri khususnya materi
persegi dan persegi panjang digunakan pendekatan realistik karena siswa
dapat berinteraksi langsung dengan bendanya.

15

DAFTAR PUSTAKA

Jennings, Sue & R, Dunne. 1999. Math Stories, Real Stories, Real-life Stories.
Van de Heuvel-Panhuizen. 1998. Realistic Mathematics Eduction.

You might also like