You are on page 1of 40

1

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegemaran memelihara ikan, khususnya memelihara ikan hias dalam
akuarium semakin banyak diminati oleh masyarakat, hal ini disebabkan karena
selain mudah didapatkan oleh masyarakat dari golongan ekonomi manapun, ikan
hias digemari karena keindahan yang dimilikinya, baik dari warna yang menarik,
bentuk tubuh, sirip dan mata.
Hobi manusia terhadap hewan yang satu ini berawal dari bangsa Romawi
dan Mesir, sampai suatu saat lahir bejana dari kaca yang pertama dibuat oleh
Henry Gesse. (Lingga dan Heru, 2001 : 7). Henry berhasil memindahkan sebagian
panorama bawah laut ke dalam bejana ini, sehingga membuat orang yang
menatapnya tercengang. Benda ini lalu ia namai aquarium, gabungan dari kata
aqua = air dan rium = ruang. Yang artinya kurang lebih ruang atau tangki air yang
berisi sekumpulan makhluk hidup dengan medium hidupnya. Sejak penemuan
Henry ini populerlah aquarium di daratan Eropa. Pada pertengahan abad ke XIX
impor-mengimpor ikan hias mulai popular terutama ikan hias air tawar dari jenis
yang tahan hidup dikawasan dingin. Pada tahun 1980 di jerman lahirlah jurnal
aquarium pertama. Menyusul di Inggris, dan negara Eropa lainnya. Klub-klub
ikan hias mulai bermunculan, perkumpulan ikan hias di Jerman Barat dan
Nederland bahkan telah pula menerbitkan jurnal 'Die Aquarien und Terrarien
Zeitscrift dan Het Aquarium'. Sedangkan di Indonesia hobi ini ditularkan oleh
orang belanda semasa Zaman penjajahan dulu. Tepatnya tahun 1922 dengan
2

2
berdirinya 'Laboratorium Voor Het Ondezoek' di Sunda Kelapa. Pada saat yang
sama didirikan pula 'Public Aquarium Laut' yang pertama di Indonesia. Sejak saat
itu menyebarlah kegemaran memelihara ikan hias dikalangan masyarakat. (Lingga
dan Heru, 2001 : 8)
Kepulauan Indonesia dengan daerah kontinental dengan perairan
campuran arus dari samudra indonesia dan samudra pasifik dan dengan perairan
darat yang luas, kaya akan sumber-sumber perikanan. Dua juta orang, atau 5%
dari tenaga kerja seluruh bangsa, mendapatkan penghidupan dari hasil perikanan
sepenuhnya atau sebagian, akan tetapi produksi ikan tahunan hanya sedikit diatas
satu juta ton sedang potensi hasil maksimal kira-kira 8 juta ton dari laut dan
perairan darat. (Purnomo, 2004 : 14)
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Al-Mu'Minun ayat 21 yang
menjelaskan tentang penciptaan berbagai jenis hewan ternak yang dapat
dimanfaatkan untuk manusia.
Ep)4 7 O) +Eu^-
LE4Og W 7OOwe Og)`
O) Ogj+O7C+ 74 OgOg
7g4L4` E4OOgVE Ogu+g`4
4pOU7> ^g
Terjemahnya :
dan Sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat
pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air
susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu
terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian daripadanya kamu
makan.

Ayat diatas menjelaskan kepada kita akan pentingnya hewan ternak untuk
kehidupan manusia. Hewan ternak adalah hewan yang sengaja dikembangbiakkan
dan dirawat oleh manusia untuk diambil manfaatnya. Allah SWT menciptakan
3

3
hewan ternak semata-mata untuk dapat dimanfaatkan manusia. Melalui
pengamatan dan pemanfaatan binatang-binatang ternak, manusia dapat merasakan
kasih sayang Allah SWT. Berkenaan dengan ayat diatas manfaat yang diperoleh
manusia yaitu berupa manfaat hiburan berupa menikmati keindahan ikan hias
dalam akuarium.
Pemanfaatan keindahan ikan hias tidak semerta-merta menjadikan eksploitasi
tanpa ada pembatasan, sebagaimana dalam firman Allah SWT, dalam Al-quran
surah Al Anbiyaa ayat 107

.4`4 CE4UEcO ) LO4;OEO
--gUEUg ^_
Terjemahnya :

dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam.

Mengingat fungsi ikan hias untuk dinikmati keindahannya, maka
pengelolaan kesehatannya sangat penting. Kondisi ikan hias yang tidak sehat atau
sakit jelas akan berdampak pada keindahannya. Keindahan ikan hias akan
berkurang, bahkan sirna sama sekali. Jika keadaaan ini terjadi, nilai ekonominya
akan turun. Dengan pengelolaan kesehatan yang benar, ikan hias yang dipelihara
akan senantiasa sehat dan dapat dinikmati keindahannya. Sebaliknya, jika ikan
hias mengalami gangguan kesehatan, untuk mengembalikan kondisinya seperti
semula akan memerlukan banyak waktu dan tenaga serta dana yang tidak sedikit.
Konsekuensi dari memelihara binatang peliharaan, termasuk ikan hias
adalah harus memberikan perawatan secara berkelanjutan. Pada akuarium ikan
4

4
hias perawatan meliputi pemberian pakan secara benar dan teratur dan pergantian
air bersih secara berkala agar menjaga kualitas air dalam akuarium. Kelalaian
dalam perawatan ini dapat mengakibatkan kematian pada ikan.
Mempertahankan kualitas air dapat dilakukan dengan mengganti air
didalam akuarium. Pergantian air tidak dilakukan secara total karena
mengakibatkan perubahan suhu yang ekstrem , yang dapat membuat ikan menjadi
stress. Karena itu, penggantian air dilakukan dengan teknik sedot tambah. Air
yang akan diganti disisakan sekitar sepertiga bagian dari volume awal, selebihnya
adalah air baru. Penggantian air dilakukan secara berkala, 2-5 hari sekali.
Penggantian air juga dapat dilakukan sesuai dengan kondisi air. Jika air sudah
tampak keruh dan terlihat banyak penumpukan bahan organik didasar akuarium,
penggantian air sudah dapat dilakukan. Dengan cara mengganti air secara teratur
dan benar, diharapkan kualitas air tetap terjaga sehingga ikan hias akan memiliki
umur panjang dan terhindar dari infeksi penyakit. (Supriyadi dkk, 2004 : 28)
Pemberian pakan dilakukan secara tertatur dan sesuai porsi. Pakan yang
berlebihan menyebabkan ikan terus menyantap makanannya sehingga jumlah
kotoran yang dihasilkan (feces) bertambah banyak. Peningkatan jumlah kotoran
ikan mengakibatkan perairan keruh dan meningkatkan kadar amonia (NH3) dalam
air. Tingginya kadar amonia akan diikuti dengan penurunan kandungan oksigen
terlarut dalam air. Dampaknya, ketersediaan oksigen bagi ikan semakin sedikit.
Kurangnya oksigen bisa menyebabkan ikan mati. Pemberian pakan yang terlalu
sedikit pun dapat menyebabkan kematian karena ikan menjadi agresif akibat
kelaparan dan cenderung menyerang ikan lain. (Supriyadi dkk, 2004 : 28)
5

5

B. Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang yang dimaksudkan di atas, maka dapat dirumuskan
beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana cara merancang sebuah sistem kontrol yang dapat
mengganti air dalam akuarium secara otomatis berdasarkan kekeruhan
dan ketinggian air dengan menggunakan Mikrokontroller AVR
ATMega8535.
2. Bagaimana cara merancang sebuah sistem kontrol pemberi pakan pada
akuarium secara otomatis berdasarkan waktu yang dimasukkan pada
Mikrokontroller AVR ATMega8535.

C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus
1. Fokus Penelitian
Berdasarkan rumusan yang diuraikan pada latar belakang, maka masalah
hanya di fokuskan pada perancangan dan pembuatan sebuah sistem kontrol
menggunakan Mikrokontroller AVR ATMega8535 yang terintegrasi pada
akuarium fungsinya melakukan tugas sebagai berikut :
1. Mendeteksi kualitas air berdasarkan tingkat kekeruhan pada akuarium.
2. Mengganti air akuarium secara bertahap berdasarkan tinggi air dalam
akuarium.
6

6
3. Memberi pakan pada akuarium secara berkala berdasarkan waktu yang
dimasukkan pada Mikrokontroller.
2. Deskripsi Fokus
Untuk memudahkan pengertian dalam judul skripsi ini maka penulis
merasa perlu mengemukakan definisi dari beberapa kata yang dianggap
perlu, sebagai berikut :
a. Sistem
Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang sama. Sistem sebagai sekelompok
elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai tujuan. (Hanif, 2006 : 43)
Sistem informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, membantu
dan mendukung kegiatan operasi, bersifat manajerial dari
suatuorganisasi dan membantu mempermudah penyediaan laporan
yang diperlukan. (Sutabri, 2004 : 36)

b. Otomatisasi
Penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin yang secara
otomatis melakukan dan mengatur pekerjaan sehingga tidak
memerlukan lagi pengawasan manusia (dalam industri dsb). (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2008 : 1025)

7

7


c. Akuarium
Berasal dari bahasa latin "aqua", yang berarti air, dimana
Akuarium sendiri merupakan sebuah ruangan/kolam/bak yang bisa
berupa bidang transparan/masif yang didalamnya berisi air, dimana
didalamnya dipelihara binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan air
untuk dipamerkan ataupun tujuan penelitian. (Effendy, 1990 : 35)
Akuarium adalah sebuah media atau wadah yang biasanya
ditempatkan di sebuah tempat dengan sisi yang transparan, biasanya
terbuat dari gelas atau plastik berkekuatan tinggi, berisi air dan di
dalamnya satwa dan tumbuhan air, biasanya ikan, namun dapat juga
ditemukan invertebrata, amfibi, mamalia laut dan reptil, ditampung
untuk display publik. (http://id.wikipedia.org/wiki/Akuarium).

d. Mikrokontroller
Mikrokontroler merupakan sebuah sistem komputer yang seluruh
atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga
sering disebut singlet chip microcomputer. Lebih lanjut,
mikrokontroler merupakan sistem komputer yang mempunyai satu
atau beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda dengan PC yang
memiliki beragam fungsi. Perbedaan lainnya adalah perbandingan
RAM dan ROM yang sangat berbeda antara komputer dengan
8

8
mikrokontroler. Dalam mikrokontroler, ROM jauh lebih besar
dibanding RAM, sedangkan dalam komputer atau PC RAM jauh lebih
besar dibanding ROM. (Wahyudin, 2007 : 3)
Mikrokontroller adalah sebuah sistem microprosesor di mana di
dalamnya sudah terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan
internal lainnya yang sudah saling terhubung dan terorganisasi
(teralamati) dengan baik oleh pabrik pembuatnya dan dikemas dalam
satu chip yang siap pakai. (Winoto, 2008 : 3).
Mikrokontroler disusun oleh beberapa komponen, yaitu CPU
(Cental Processing Unit), ROM (Read-Only Memory) RAM (Read
Acces Memory), dan I/O (Input/Output). Keempat komponen ini secara
bersama-sama membentuk sistem komputer dasar. Beberapa
mikrokontroler memiliki tambahan komponen lain, misalnya ADC
(Analog to Digital Converter), Timer/Counter, dan lain-lain (Malik
dan Mohammad, 2009 : 1).
Adapun spesifikasi sebuah mikrokontroler Atmega8535 adalah
seperti berikut:
a. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu port A, port B, port C, dan
port D.
b. Kecepatan maksimal 16 MHz
c. ADC (Analog to Digital Converter) 10 bit sebanyak 8 channel
d. Tiga buah Timer/counter dengan kemampuan membandingkan.
e. CPU yang terdiri dari 32 buah register.
9

9
f. Watchdog Timer dengan isolator internal
g. SRAM sebesar 512 byte.
h. Memori Flash sebesar 8Kb dengan kemampuan Read While Write.
i. Unit interupsi internal dan eksternal.
j. Port antarmuka SPI.
k. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.
l. Antarmuka komparator analog.
m. Port USART untuk komunikasi serial. (Heryanto dan Wisnu,
2008 : 1)
Mikrokontroler sering juga disebut sebagai mikrokomputer atau
embedded system. Mikrokontroler dapat dipandang sebagai suatu
sistem yang terdiri atas input, program, dan output. Perancang dapat
mengatur perilaku mikrokontroler melalui program. (Sulistiyanto,
2008: 1).

D. Kajian Pustaka
Sebelumnya, Octavia (2010) telah membuat simulasi pendeteksi
kejernihan air pada akurium berbasis mikrokontroler AT89S51, dengan
menggunakan sensor cahaya LDR yang menggunakan penguat IC LM339
dan dua buah sensor air berupa konduktor.
Sebelumnya pula Yuliusmanto (2010) telah membuat sistem akuarium
otomatis berbasis mikrokontroler MCS-51 yang bertujuan memberi pakan
10

10
pada akuarium secara otomatis berdasarkan input waktu dari user melalui
keypad dan dipantau melaui LCD.
Berbeda dengan penelitian sebelumnya pada penelitian ini rancangan
akan dibuat dengan menggunakan Mikrokontroler ATMega8535 yang
memiliki kapasitas RAM yang lebih besar, selain itu penelitian ini akan
diterapkan lansung pada akuarium mini. Kondisi kekeruhan air akan dideteksi
oleh sensor photodioda kemudian datanya di kirim ke mikrokontroler untuk
diolah. Penggantian air di proses dengan cara membuka dan menutup keran
elektronik yang terpasang di kedua sisi akuarium berdasarkan ketinggian air
yang dideteksi oleh konduktor logam. Di sisi lain pada fungsi pemberian
pakan, waktu akan ditampilkan pada LCD dan di input melalui keypad,
mikrokontroler akan mengirim sinyal untuk menggerakkan bak pakan ikan
yang terintegrasi dengan motor servo DC.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah merencanakan, merancang, dan
membangun suatu sistem kontrol yang terpasang pada akuarium, dimana
alat ini melaksanakan dua fungsi utama yaitu memberi pakan ikan secara
otomatis berdasarkan jadwal yang dimasukkan, dan mengganti air akuarium
secara otomatis berdasarkan perubahan kondisi kualitas air, yakni kekeruhan
dan ketinggian air dalam akuarium.

11

11


2. Manfaat Penelitian
Diharapkan dengan melakukan penelitian ini dapat diambil manfaat
sebagai berikut:
a. Bagi Penulis, dapat menerapkan ilmu teori dan ilmu praktek yang
telah didapatkan baik dari bangku kuliah ataupun secara otodidak
serta dapat menambah wawasan mengenai sistem otomatisasi
akuarium ikan hias berbasis mikrokontroler.
b. Bagi kalangan kampus, sebagai refrensi kepada peneliti selanjutnya
yang ingin mengembangkan sistem otomatisasi akuarium ikan hias
berbasis mikrokontroler terutama dikalangan mahasiswa kampus.
c. Bagi kalangan masyarakat, sistem otomatisasi akuarium hias ini dapat
memberi kemudahan bagi para pemelihara ikan hias dalam merawat
ikan-ikan mereka, utamanya yang memiliki kesibukan maupun sering
bepergian dalam jangka waktu yang lama.









12

12



BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Gambaran Umum Mikrokontroler
Mikrokontroler merupakan sebuah sistem komputer yang seluruh atau
sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut
singlet chip microcomputer. Lebih lanjut, mikrokontroler merupakan sistem
komputer yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda
dengan PC yang memiliki beragam fungsi. Perbedaan lainnya adalah
perbandingan RAM dan ROM yang sangat berbeda antara komputer dengan
mikrokontroler. Dalam mikrokontroler, ROM jauh lebih besar dibanding RAM,
sedangkan dalam komputer atau PC RAM jauh lebih besar dibanding ROM.
(Wahyudin, 2007 : 3).
Mikrokontroler dapat berfungsi sebagai pengontrol utama dalam sistem
elektronika digital, dapat mengisikan program ke dalam flash memory dari
mikrokontroler tersebut. Jadi dengan hanya 1 chip saja, kita dapat membuat suatu
sistem elektronika canggih karena semua fitur (memori, ADC, komunikasi serial,
ROM, timer dan lain-lain) sudah ada di dalam mikrokontroler tersebut (Budiharto,
2010 : 293).
Mikrokontroler adalah mikroprosesor yang dikhususkan untuk
instrumentasi dan kendali. Contoh aplikasi pada kendali motor, berperan seperti
13

13
PLC (Programmable Logic Controller), pengaturan pengapian dan injeksi bahan
bakar pada kendaraan bermotor atau alat mengukur suatu besaran, seperti suhu,
tekanan, kelembaban dan lain-lain (Sudjadi, 2005 : 2).
Mikrokontroler atau sering juga disebut Embedded Computer adalah
mikroprosesor khusus yang berukuran kecil yang biasa dipasang pada peralatan-
peralatan elektronis cerdas, mobil, dan barang yang lain (misalnya lift).
Mikroprosesor ini membuat peralatan dapat diprogram (Kadir dan Terra, 2003 :
20).
Mikrokontroler disusun oleh beberapa komponen, yaitu CPU (Cental
Processing Unit), ROM (Read-Only Memory) RAM (ReadAcces Memory), dan
I/O (Input/Output). Keempat komponen ini secara bersama-sama membentuk
sistem komputer dasar. Beberapa mikrokontroler memiliki tambahan komponen
lain, misalnya ADC (Analog to Digital Converter), Timer/Counter, dan lain-lain.
(Malik dan Mohammad, 2009 : 1).
Saat ini sebagian besar peralatan elektronika dikontrol dengan
mikrokontroler, misalnya mesin fax, mesin foto-copy, mesin cuci otomatis,
sampai handphone. Peralatan tersebut tidak akan dapat dibuat dengan ukuran yang
cukup kecil jika tidak menggunakan kontrol menggunakan mikrokontroler (Malik
dan Mohammad, 2009 : 2).
B. Mikrokontroler ATMega8535
Ada beberapa vendor semikonduktor yang membuat mikrokontroler
diantaranyaIntel, Microchip, Winbond, Atmel, Philips, Xemics dan lain lain.
14

14
Dari beberapa vendor tersebut, mikrokontroler buatan Atmel yang paling populer
digunakan.Atmel memproduksi berbagai macam pengendali mikro mulai
arsitektur yang menggunakan 4 bit hingga 32 bit.
ATmega8535 merupakan salah satu mikrokontroler 8 bit buatan Atmel
untuk keluarga AVR yang diproduksi secara masal pada tahun 2006. Karena
merupakan keluarga AVR, maka ATmega8535 juga menggunakan arsitektur
RISC.
Atmel, dengan generasi AVR (Alf and Vegards Risc Processor)
sebagai perkembangan terakhirnya saat ini, merupakan salah satu vendor yang
mengembangkan dan memasarkan produk mikroelektronika yang menjadi
suatu teknologi standar bagi para desainer sistem elektronika masa kini.
Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC (Reduced Instruction Set
Computing) 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bits
word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock, berbeda
dengan instruksi MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock.
Secara umum, AVR dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu
keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx. Pada
dasarnya yang membedakan masingmasing kelas adalah memori, peripheral,
dan fungsinya.Salah satu jenis yang paling mudah didapat dipasaran adalah
jenis ATMega8535.
1. Arsitektur AVR ATMega8535
Secara garis besar arsitektur AVR ATmega8535 terdiri dari :
15

15
1) 8 bit AVR berbasis RISC dengan performa tinggi dan konsumsi daya
rendah. (Heryanto & Adi, 2008 : 1)
2) Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.
3) ADC (Analog to Digital Converter) 10 bit sebanyak 8 channel.
4) Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan yang
terdiri dari :
1) 2 buah 8 bit/counter
2) 1 buah 16 bit timer/counter
3) 4 channel PWM
5) CPU yang terdiri dari 32 register.
6) Watchdog timer dengan osilator internal.
7) SRAM sebesar 512 byte.
8) Memori flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write.
9) Unit interupsi internal dan eksternal.
10) EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.
11) Antarmuka komparator analog. (Budiharto & Jefri, 2007 : 53)
12) Port antarmuka SPI. (Serial Peripheral Interface).
13) EEPROM sebesar 512 byte.
14) Port komunikasi serial USART dengan kecepatan maksimal 2.5 Mbps.
15) Mode Sleep untuk penghematan penggunaan daya listrik.



16

16






















Gambar II. 1. Arsitektur Mikrokontroler AVR ATMega8535
17

17

b. Konfigurasi Pin AVR ATMega8535

Gambar II. 1. Konfigurasi Pin Mikrokontroler AVR ATMega8535

Konfigurasi pin ATMega8535 bisa dilihat pada Gambar II. 2. Dari gambar
tersebut dapat dijelaskan secara fungsional konfigurasi pin ATmega8535
sebagai berikut :

1) VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.
2) GND merupakan pin ground.
3) Port A (PA0 PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan
ADC.
4) Port B (PB0 PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus,
yaitu timer/counter, komparator analog, dan SPI.
18

18
5) Port C (PC0 PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus,
yaitu TWI, komparator analog, dan Timer Oscilator.
6) Port D (PD0 PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus,
yaitu komparator analog, interupsi eksternal, dan komunikasi serial.
7) RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler.
8) XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
9) AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
10) AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.

c. Peta Memori
ATMega8535 memiliki ruang pengalamatan memori data dan memori
program yang terpisah. Memori ATMega8535 terbagi menjadi tiga :

1) Memori Flash
Adalah memori ROM tempat kode-kode program berada. Memori flash
terbagi dua bagian yaitu bagian aplikasi dan bagian boot. Bagian aplikasi
adalah bagian kode-kode program aplikasi berada.(Ardi, 2008 : 52). Bagian
boot adalah yang digunakan khusus untuk booting awal yang dapat
diprogram untuk menulis bagian aplikasi.
Memori program yang terletak dalam flash memori tersusun dalam 2 byte
karena semua instruksi AVR menggunakan 16 atau 32 bit, maka AVR
memiliki organisasi memori 4 Kbyte x 16 bit dengan alamat dari $000 hingga
19

19
Aplication
flash section
Boot flash
section
$00
0
$FF
F
$FFF.(Lingga, 2006 : 5). AVR tersebut memiliki 12 bit Program Counter
sehingga mampu mengalamati isi flash memori.






Gambar II.3. Memori Program AVR ATMega8535

2) Memori Data
Memori data adalah memori RAM yang digunakan untuk keperluan
program. Memori data terbagi menjadi tiga bagian :
32 GPR (General Purphose Register) adalah register khusus yang
bertugas untuk membantu eksekusi program oleh ALU (Arithmatich Logic
Unit). Register keperluan umum menempati alamat $00 sampai $1F.
I/O Register adalah register yang difungsikan khusus untuk
mengendalikan berbagai peripheral dalam mikrokontroler. Sementara itu,
register khusus untuk menangani I/O dan kontrol terhadap mikrokontroler
menempati $20 sampai $5F.
SRAM Internal digunakan untuk menyimpan data sementara (memori
kerja). Alamat memori berikutnya digunakan SRAM 512 byte, yaitu pada
lokasi $60 sampai $25F.

R0


R1
$0000


$0001
GPR Alamat
20

20


















Gambar II.4 Konfigurasi Memori Data AVR ATMega8535

3) EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory)
EEPROM adalah memori data yang dapat mengendap ketika chip mati
(off) digunakan untuk keperluan penyimpanan data yang tahan terhadap
gangguan catu daya. ATMega8535 juga memiliki memori data berupa
$0060


$0061
$025F
$025E
SRAM Internal
R0


R1
R63
R30
$0020


$0001
$005F
$001E
Register I/O Alamat
21

21
EEPROM 8 bit sebesar 512 byte. Alamat EEPROM dimulai dari $000 sampai
$1FF. (Heryanto & Adi, 2008 : 5)

3. LED (Light Emiting Dioda)
LED adalah komponen yang dapat mengeluarkan emisi cahaya. LED
merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya juga sama dengan
dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan
P-N juga melepaskan energi berupa energi panas dan energi cahaya. LED dibuat
agar lebih efisien jika mengeluarkan cahaya. Untuk mendapatkan emisi cahaya
pada semikonduktor, doping yang dipakai adalah galium, arsenik, dan fosfor.
Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula
(Budiharto, 2008 : 2).


Gambar II.3. Simbol LED
Pada saat ini warna cahaya LED yang banyak dibuat adalah merah,
kuning, dan hijau. Pada dasarnya, semua warna bisa dihasilkan, namun akan
menjadi sangat mahal dan tidak efisien. Dalam memilih LED, selain warna, perlu
diperhatikan tegangan kerja, arus maksimum, dan disipasi dayanya (Budiharto,
2008 : 2).
22

22
LED penemuan mutakhir adalah LED yang mampu memancarkan warna
biru. LED jenis ini terbuat dari bahan Galium Nitrit (GaN) dan Indium Galium
Nitrit (InGaN). Kedua bahan ini ditemukan oleh Shuji Nakamura pada tahun 1993
dan mulai tersedia secara komersial pada akhir 1990-an. (Wibawanto, 2008 : 61).

4. CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor)
Pengurangan konsumsi energi sampai ke aras yang sangat rendah
(misalnya 50 nW) dimungkinkan dengan penggunaan piranti complementary
Amos dan Amos. Piranti-piranti ini akan dicetak pada tipe enhacement pada
keping silikon yang sama dengan kerapatan yang sangat tinggi. Seperti halnya
kebanyakan untai MOS, piranti CMOS mempunyai impedansi masukan yang
sangat tinggi dan kebal terhadap derau. Gerbang logika dari famili ini (seri 4000)
banyak ditemui pada perangkat-perangkat yang dapat dibawa yang dioperasikan
dengan baterai. Kerugiannya adalah mempunyai kecepatan rendah karena
impedansi masukannya tinggi (Ibrahim, 1996 : 62).
6. Kabel Downloader
Keunggulan yang dimiliki oleh mikrokontroler AVR dibandingkan dengan
mikrokontroler MCS pada cara memasukkan program (upload program) dari
komputer ke chip mikrokontroler terletak pada kemudahannya. Mikrokontroler
MCS membutuhkan perangkat tambahan berupa downloader yang terdiri dari IC
tambahan untuk proses koneksi antara mikrokontroler dengan komputer,
sedangkan mikrokontroler AVR dapat langsung diprogram dari port paralel
23

23
komputer menuju pin mikrokontroler AVR. Untuk konfigurasi pin-pin tersebut
adalah. (Setiawan, 2011 : 10)



BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Alat dan Bahan Penelitian
Perangkat Keras :
1. Komputer PC / Laptop
Spesifikasi minimal (Memori : 512 MB, Processor : 1.6 GigaHertz)
2. Mikrokontroler AVR ATMega 8535
3. Downloader ATMega 8535
4. Papan PCB
5. Sistem Operasi Microsoft Windows 7
6. Perangkat Lunak Code Vision AVR
7. Power Supply PLN 220 V AC Output 12 V DC
8. Keypad Matrix 4x4
9. Akuarium mini
10. LCD 16 character
11. Metal konduktor
12. Kabel, baut
24

24
13. LED (Light Emiting Diode)





B. Jenis Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif yang dilakukan
metode penelitian eksperimental. Dengan melakukan eksperimen
terhadap variabel-variabel kontrol (input) untuk menganalisis output
yang dihasilkan.
C. Metode Pengumpulan Data
Library research atau penelitian kepustakaan yaitu mengumpulkan
data dengan jalan membaca buku-buku yang berkaitan dengan
penelitian, mengutip pendapat-pendapat para ahli dari buku-buku
bacaan yang ada kaitannya dengan pembahasan penelitian ini, dan
mengumpulkan artikel dari internet yang berhubungan dengan
penelitian.





25

25







BAB IV
PERANCANGAN SISTEM
A. Diagram Rancangan Sistem










Gambar IV.1 Diagram Rancangan Sistem

Diagram sistem diatas terdiri dari beberapa bagian, berikut penjelasannya :
a. Sensor Ketinggian Air 1 adalah sebuah konduktor logam yang dipasang
pada bagian atas akuarium. Sensor konduktor ini bekerja dengan
26

26
memberikan logika 1 kepada mikrokontroler dengan cara terhubung
singkat jika tersentuh oleh air.
b. Sensor Ketinggian Air 2 adalah sebuah konduktor logam yang dipasang
pada bagian bawah akuarium. Sensor konduktor ini bekerja dengan
memberikan logika 1 kepada mikrokontroler dengan cara terhubung
singkat jika tersentuh oleh air.
c. Pompa air 1 berfungsi untuk memompa air masuk kedalam akuarium.
d. Pompa air 2 berfungsi untuk memompa air masuk kedalam akuarium.
e. Sensor cahaya digunakan untuk mendeteksi intensitas cahaya air didalam
akuarium.
f. Motor Servo DC digunakan untuk meggerakkan tempan pakan ikan.
g. Keypad digunakan untuk menginput nilai waktu pemberian pakan dan
batas kekeruhan akuarium.
h. LCD merupakan display untuk menampilkan waktu pemberian pakan,
tingkat kekeruhan air dan nilai yang di input oleh user.
B. Perancangan Perangkat Keras
1. Rangkaian Mikrokontroler




27

27



Gambar IV.2 Rangkaian Mikrokontroler ATMega8535

Gambar diatas adalah rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATMega
8535 yang terdiri dari IC ATMega 8535, rangkaian reset, rangkaian catu daya dan
rangkaian osilator. Pada rangkaian power catu daya, Transformator/Trafo
berfungsi untuk menurunkan tegangan AC 220 V menjadi AC 12 V, Dioda bridge
menyearahkan tegangan AC 12 V menjadi DC 12 V, IC 7805 berfungsi
menurunkan tegangan DC 12 V ke DC 5 V. Rangkaian reset terdiri dari resistor,
kapasitor dan sebuah push button yang berfungsi untuk membuat mikrokontroler
memulai kembali eksekusi program dari awal. Kristal dengan frekuensi 12 Mhz
dan kapasitor 22 pF dipakai untuk melengkapi rangkaian osilator pembentuk
clock yang berfungsi untuk menentukan kecepatan kerja mikrokontroler. Pin GND
(31 dan 11) sebagai pin ground. Pin VCC, AVCC dan AREF dihubungkan dengan
catu daya +5 V sebagai pin masukan tegangan mikrokontroler. Pin-pin Port B
difungsikan sebagai output untuk mengontrol display LCD 2x16 sedangkan Pin-
pin Port D dihubungkan ke keypad matrix 4x4 yang digunakan sebagai input
untuk memasukkan fungsi pengendalian ke mikrokontroler.

2. Rangkaian LCD
28

28
Rangkaian ini digunakan sebagai display tampilan dari mirokontroler,
berfungsi untuk menampilkan menu program, menampilkan nilai pembacaan
sensor dan nilai yang di input oleh keypad, dan memberi tampilan status kerja
program. LCD yang digunakan bertipe LED Backlight yang mempunyai lebar
display 2 baris 16 kolom dan biasa disebut LCD character 2x16 dengan 16 pin
konektor.








Gambar IV.2 Rangkaian Mikrokontroler ATMega8535

Pin yang digunakan untuk berkomunikasi dengan mikrokontroler adalah
pin-pin Port B mikrokontroler. Pin VCC dan GND dihubungkan dengan catu daya
+5 Volt. Sebuah Potensiometer dirangkaikan dengan pin CONTR, VCC, GND
yang berfungsi mengatur tingkat kecerahan karakter LCD. Pin port PB.0
dihubungkan ke pin RS sebagai jalur register yang berfungsi untuk mentukan data
yang dikirim ke LCD diolah sebagai karakter atau perintah. Pin PB.1
29

29
dihubungkan ke pin R/W sebagai jalur kontrol Read/Write, jalur ini berfungsi
untuk mengatur kapan mikrokontroler melakukan pembacaan atau penulisan
informasi pada memori LCD. Pin PB.2 dihubungkan ke pin E sebagai jalur
Enable untuk mengatur status pengiriman data dari mikrokontroler ke modul
LCD. Pin PB.4, PB.5, PB.6, PB.7 Mikrokontroler dihubungkan ke pin D.4, D.5,
D.6, D.7 LCD sebagai data bus (jalur data) yang berfungsi sebagai jalur
komunikasi untuk mengirimkan dan menerima data atau instruksi dari
mikrokontroler ke modul LCD.

3. Rangkaian Keypad









Gambar IV.3 Rangkaian Keypad 4x4

Keypad atau papan kunci merupakan penghubung antara pemakai dengan
alat kendali yang dibuat, tombol ini dipakai untuk menjalankan berbagai fungsi
pengendalian. Keypad sering digunakan sebagi suatu input pada beberapa
peralatan yang berbasis mikroprosessor atau mikrokontroller. Keypad
30

30
sesungguhnya terdiri dari sejumlah saklar, yang terhubung sebagai baris dan
kolom. Agar mikrokontroller dapat melakukan scan Keypad, maka port
mengeluarkan salah satu bit dari 4 bit yang terhubung pada kolom dengan logika
low 0 dan selanjutnya membaca 4 bit pada baris untuk menguji jika ada tombol
yang ditekan pada kolom tersebut. Selama tidak ada tombol yang ditekan, maka
mikrokontroler akan melihat sebagai logika high 1 pada setiap pin yang
terhubung ke baris. Untuk berhubungan dengan mikrokontroler digunakan pin-pin
PD.0, PD.1, PD.2, PD.3, PD.4, PD.5, PD.6 dan PD.7.

4. Rangkaian Relay







Gambar IV.4 Rangkaian Relay
Relay adalah saklar yang dikendalikan secara elektronik, komponen ini
terdiri dari sebuah kumparan berinti besi yang akan menghasilkan medan magnet
ketika kumparannya dialiri oleh arus listrik. Medan magnet ini akan menarik
31

31
lengan relay dan mengubah posisi saklar yang sebelumnya terbuka menjadi
terhubung. Pin PC.2 dan PC.3 mikrokontroler terhubung ke relay melalui
rangkaian driver/penguat yang terdiri dari resistor 10k sebagai penahan arus,
dioda zener sebagai pengaman, LED sebagai indikator aktifnya relay dan
transistor BC517 sebagai penguat arus. Komponen relay yang digunakan berjenis
SPDT (Single Pole Double Throw) yang terdiri dari tiga jenis kutub, yaitu NC
(Normally Close), NO (Normally Open) dan Common. Kutub NC relay
dihubungkan ke tegangan jala-jala 220V AC sedangkan kutub Common relay
dihubungkan ke motor pompa. Ketika relay dalam keadaan aktif, saklar akan
menghubungkan kutub NC dengan kutub Common sehingga mengalirkan
tegangan untuk menjalankan motor pompa.
5. Rangkaian RTC (Real Time Clock)





Gambar IV.5 Rangkaian RTC

Real Time Clock adalah rangkaian yang memiliki fungsi sebagai
penyimpan waktu dan tanggal. Chip (IC) DS1307 dapat menyimpan informasi
32

32
detik, menit, jam tanggal, hari, bulan dan tahun. Pin PC.0 dan PC.1
mikrokontroler dihubungkan ke pin 6 (SCL) dan 5 (SDA) yang berfungsi sebagai
jalur komunikasi mikrokontroler ke chip DS1307. Komponen kristal 32.768 KHz
dihubungkan ke Pin 1 (X1) dan 2 (X2) sebagai osilator eksternal pembangkit
clock. Pin 8 (Vcc) ke catu daya 5 Volt dan pin 4 (GND) sebagai sumber tegangan
rangkaian RTC. Sebuah baterai Lithium 3 Volt dihubungkan ke pin 3 (Vbat)
berfungsi sebagai suplai tegangan dari chip DS1307 agar dapat menyimpan waktu
dan tanggal meskipun rangkaian kehilangan sumber tegangan utama atau dalam
keadaan tidak aktif.



6. Rangkaian Sensor cahaya





Gambar IV.6 Rangkaian Sensor cahaya.

33

33
Sensor cahaya adalah komponen elektronika yang berfungsi mengubah
suatu besaran optik (cahaya) menjadi besaran elektrik berupa perubahan
konduktansi. Sensor yang digunakan berupa phototransistor NPN berjenis
TEMT6000. Kutub yang digunakan adalah kutub kolektor dan emitor dari
phototransistor. Kutub kolektor dihubungkan ke catu daya +5 Volt sedangkan
kutub emitor terhubung ke ground dengan tambahan resitor 10k. kutub emitor
sebagai keluaran (output) dari transistor dihubungkan ke pin PA.0 mikrokontroler.
Pada saat phototransistor menerima cahaya maka nilai konduktansi kutub kolektor
dan emitor akan naik sehingga menyebabkan nilai resistansi kolektor-emitor
turun. Pin PA.1 dan PA.2 dihubungkan dengan switch 1, switch 2 dan
dihubungkan ke ground. Switch ini berfungsi sebagai metal konduktor yang jika
dihubung-singkatkan akan menghantarkan arus dan membuat masukan logika
high atau 1 kepada mikrokontroler.
7. Rangkaian Driver motor servo






Gambar IV.7 Rangkaian Driver Motor servo.
34

34

Motor servo adalah motor DC yang digunakan sebagai penggerak pada
mekanik yang membutuhkan pergerakan seperti penggerak pada kontrol posisi
lengan robot. Motor servo disusun dari sebuah motor DC, gearbox, variabel
resistor, potensiometer dan rangkaian kontrol. Motor servo yang digunakan
bertipe standar yang hanya mampu berputar 180 derajat dan bekerja dua arah.
Pengendalian gerakan putaran pada batang motor servo dilakukan dengan motode
PWM (Pulse Width Modulation). Modul motor servo memiliki 3 pin, yaitu V+,
GND dan Signal. Pin V+ dihubungkan ke keluaran catu daya +5 Volt, Pin GND
ke Ground. Pin Signal dihubungkan ke pin P.C4 mikrokontroler yang berfungsi
sebagai jalur data dari mudulasi lebar pulsa untuk menentukan sudut putaran dari
motor servo.


B. Perancangan Perangkat Lunak
1. Perancangan Flowchart






35

35








Gambar IV.8 Flowchart program utama












Gambar IV.9 Flowchart subprogram Cek Jam









36

36



Gambar IV.9 Flowchart subprogram Cek Air














Gambar IV.10 Flowchart subprogram Gambar IV.11 Flowchart subprogram
Cek Pakan Edit Air










37

37


Gambar IV.12 Flowchart subprogram Edit Pakan















Gambar IV.13 Flowchart subprogram Edit Jam


Berdasarkan algoritma beberapa flowchart diatas, maka dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Program utama terdiri dari beberapa subprogram yaitu cek Air, Cek
pakan, Cek jam. Ketiga subprogram ini akan dijalan secara berulang
dan terus menerus oleh mikrokontroler. Beberapa subprogram lain
seperti Edit Jam, Edit Air dan Edit Pakan hanya dijalankan apabila
user menekan karakter tertentu pada keypad.
38

38
b. Subprogram Cek Jam berfungsi menampilkan informasi waktu berupa
jam dan menit ke lcd yang diambil dari modul RTC (Real Time
Clock). Nilai jam dan menit ditampilkan ke LCD dalam dua digit.
c. Subprogram Cek Air berfungsi untuk mengganti air akuarium. Jika
kekeruhan air telah melewati batas maka pompa keluar menyala,
mengeluarkan air akuarium. Jika ketinggian air mencapai dasar
akurium maka pompa keluar sakan mati dan menyalakan pompa
masuk, mengisi air hingga ketinggian air memenuhi akuarium.
Pergantian air ini akan terus dilakukan hingga keruhan air sudah tidak
melewati batas yang telah ditentukan.
d. Subprogram Cek Pakan berfungsi untuk memberi pakan pada
akuarium. Jika waktu yang berjalan telah sama dengan informasi
waktu (jam dan menit) yang tersimpan dalam memori mikrokontroler
maka program akan mengerakkan motor penggerak (servo) untuk
membuka tutup pakan.
e. Subprogram Edit Air berfungsi untuk mengubah nilai batas kekeruhan
air. Nilai yang dimasukkan melalui keypad hanya akan disimpan jika
bernilai antara 1-99. Nilai ini akan disimpan di memori
mikrokontroler.
f. Subprogram Edit Jam berfungsi untuk merubah waktu jam dan menit.
Nilai waktu yang dimasukkan hanya akan disimpan apabila masuk
dalam range waktu, yaitu 1-23 untuk jam dan 1-59 untuk menit.
39

39
g. Subprogram Edit Pakan berfungsi untuk merubah waktu pakan. Sama
dengan Edit Jam, nilai waktu yang disimpan hanya range waktu jam
dan menit. Waktu pakan disimpan di memori mikrokontroler.

2. Perancangan Program
CodeVision AVR merupakan sebuah software yang digunakan
untuk memprogram mikrokontroler. Mikrokontroler dapat berfungsi jika
telah diisi sebuah program, pengisian program ini dilakukan menggunakan
compiler yang selanjutnya diprogram ke dalam mikrokontroler. Salah satu
compiler program yang umum digunakan sekarang ini adalah CodeVision
AVR yang menggunakan bahasa pemrograman C yang telah dilengkapi
dengan text (source code) editor dan compiler. CodeVisionAVR
merupakan sebuah cross-compiler C, Integrated Development
Environtment (IDE), dan Automatic Program Generator yang didesain
untuk mikrokontroler buatan Atmel seri AVR. IDE mempunyai fasilitas
internal berupa software AVR Chip In-System Programmer yang
memungkinkan untuk melakukan transfer program kedalam chip
mikrokontroler setelah sukses melakukan kompilasi/asembli secara
otomatis. CodeVisionAVR juga mempunyai Automatic Program
Generator bernama CodeWizardAVR, yang memudahkan untuk menulis,
dalam hitungan menit, semua instruksi yang diperlukan untuk membuat
fungsi-fungsi tertentu. Berikut tampilan IDE dari CodeVisionAVR :

40

40






Gambar IV.14 IDE dan CodeWizardAVR dari CodeVisionAVR

3. Pemrograman Akuarium Otomatis

You might also like