You are on page 1of 17

LIKEN PLANUS

I. PENDAHULUAN
Liken planus adalah penyakit kulit yang ditandai dengan gatal, bersifat
kronis, penyebabnya belum diketahui secara pasti. Liken planus diklasifikasikan
sebagai penyakit papulosquamous. Pada tahun 1869 Erismus Wilson pertama kali
memperkenalkan istilah Liken planus. i !merika "erikat, liken planus
dilaporkan sekitar 1# dari seluruh populasi pasien di seluruh klinik kesehatan.
$nsiden ter%adinya liken planus antara umur &'(6' tahun. )idak terdapat perbedaan
ras dan %enis kelamin pada kelainan ini.
*1,+,&,
Etiologi dan patogenesis ter%adinya liken planus belum diketahui secara pasti.
iduga ter%adi oleh karena -irus, kelainan imunologik, gangguan neurologik, dan
stres emosi. Liken planus ditandai dengan timbulnya papul yang mempunyai
.arna dan konfigurasi ber.arna merah biru, skuama dan berbentuk poligonal.
Liken planus sering ditemukan pada ekstremitas superior, kulit kepala,
kuku, genitalia, dan membran mukosa. Liken planus memiliki bermacam(macam
bentuk seperti hipertrofi, folikular, -esikular, dan sebagainya.
*1,&,
Penatalaksanaan liken planus umumnya kurang memuaskan. Pengobatan
yang diberikan dapat berupa topikal, sistemik, fotokemoterapi serta kombinasi.
Prognosis dari penyakit ini dapat sembuh sendiri.
*1,
II. DEFINISI
Liken planus *leichen dalam bahasa /unani berarti 0tumbuhan lumut1 2
planus dalam bahasa Latin berarti 0datar1, merupakan suatu penyakit inflamasi
yang berefek ke kulit, membran mukosa, kuku, dan rambut. Pada tahun 1869
Erismus Wilson pertama kali memperkenalkan istilah Liken planus. Liken planus
diklasifikasikan sebagai penyakit papulosquamous.
*1,
III. ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
Etiologi ter%adinya liken planus belum diketahui secara pasti. !da hipotesis
yang mengatakan oleh -irus berdasarkan adanya initial lichenoma mendahului
meluasnya penyakit setelah beberapa bulan. ugaan lain adalah didasarkan
1
kelainan imunologik, gangguan neurologik, dan stres emosional, serta adanya
infeksi -irus hepatitis 3. Etiologi dari liken planus di rongga mulut telah diteliti
secara ekstensif. 4erbagai agen infeksius, termasuk organisme bakteri, %amur
*3andida, dan -irus telah terlibat sebagai agen etiologi liken planus oral. i antara
-irus, human papilloma -irus *5P6, %uga telah ditemukan di liken planus oral.
$nfeksi 5P6 adalah umum di ser-iks, perannya dalam penyebab liken planus
ser-iks perlu die-aluasi setelah lebih banyak kasus liken planus ser-iks
ditambahkan dalam literatur.
*+, 7,
Patogenesis dari liken planus %uga belum diketahui secara pasti, meskipun
banyak penelitian telah didukung mekanisme imunologi. Peran limfosit ) telah
ditekankan dengan akti-itas sitotoksik 388, 398, subset limfosit )
bertanggung %a.ab atas kerusakan keratinosit. $munohistokimia untuk subset sel )
menun%ukkan lokalisasi spesifik 388, 398, sel(sel di mukosa dan submukosa
dikaitkan dengan gangguan membran basement, yang mendukung peran 388,
398, sel ) dalam patogenesis ini.
*1,&,7,
4eberapa ahli menduga bah.a adanya reaksi kekebalan abnormal ter%adi
setelah infeksi *seperti hepatitis 3, dan diperburuk oleh stres. iduga sel(sel
inflamasi mengganggap sel kulit sebagai benda asing dan menyerang sel kulit
tersebut. :ondisi ini mirip dengan ge%ala yang disebabkan oleh paparan terhadap
arsenik, bismut, emas, atau ;at kimia yang digunakan dalam fotografi .arna.
:adang(kadang, liken planus di dalam mulut muncul men%adi reaksi alergi
terhadap obat, produk kebersihan gigi, permen karet atau permen.
*1,&,7,
IV. MANIFESTASI KLINIK
)anda klinis yang biasa didapatkan yaitu gatal, umumnya setelah satu atau
beberapa minggu se%ak kelainan pertama timbul diikuti oleh penyebaran lesi.
)empat predileksi kelainan pertama adalah pada ekstremitas. )erdapat fenomena
:obner *isomorfik,. Pada selaput lendir dapat terbentuk kelainan, tetapi tidak
2
menimbulkan keluhan. :elainan yang khas terdiri atas papul yang poligonal, datar
dan berkilat, kadang(kadang ada cekungan di sentral *delle,. <aris(garis anyaman
ber.arna putih *strie-Wickham, dapat dilihat pada permukaan papul.
*+,
:elainan di mukosa sangat patognomonik, letaknya di bukal, lidah, bibir, dan
seluruh saluran gastrointestinal. Pada -agina dan -esika urinaria terdapat
gambaran retikular serupa %ala yang terdiri atas garis(garis putih atau striae abu(
abu.
*+,
Pada umumnya banyak -ariasi secara klinik penyakit liken planus yang
dikategorikan menurut = *1, bentuk lesi, *+, lokasi, dan *&, morfologi yang
terlihat
*1,+,&,
=
A. Variasi Menurut Konfigurasi
1. !nnular Liken Planus
ikatakan -ariasi annular %ika terdapat penampakan papul(papul
menyebar ke perifer dengan bagian central yang telah sembuh. )epi lesi
annular sedikit meninggi dan ber.arna ungu keputihan disertai bagian tengah
lesi hiperpigmentasi. Paling sering ditemukan di a>illa, penis, ekstremitas,
kelopak mata, punggung, pinggang serta lipatan paha. !nnular Liken Planus
lebih banyak mengenai ras :aukasian pasa kisaran umur +9(?6.
*1',17,
<b+. !nnular Liken Planus pada batang penis
*&,
+. Linear Liken Planus
4iasa ter%adi akibat trauma garukan oleh pasien *akibat :oebner@s
Aenomena,.
3
<b&. Linear 6ariant Liken Planus
*1',1&,
B. Variasi Menurut Morfologi
1. !ctinic Liken Planus
<b9. !ctinic Liken Planus dengan lesi berbatas tegas, hiperpigmentasi
pada .a%ah
*&,
apat disebut %uga LP actinicus, LP subtropicus, LP tropicus dan
lichenoid melanodermatitis. Benis ini lebih banyak ditemukan pada golongan
de.asa muda dan anak(anak, dan umumnya pada daerah yang paling sering
terekspos sinar matahari seperti dahi, .a%ah, sampai dengan lengan dan leher
bagian belakang. Efflorosensi yang tampak berupa plak merah(kecoklatan
dengam bentuk annular.
*1',
+. !trophic Liken Planus
4iasa muncul pada fase penyembuhan, dengan penampakan papul(papul
yang menyatu membentuk plak yang besar dan banyak dengan sisa(sisa
hiperpigmentasi. Pada gambaran klinis lebih terlihat sebagai hasil dari
penebalan epidermis.
*1',
&. Erosiulceratif Liken Planus
4
apat ter%adi pada lesi palmoplantar Liken Planus. Benis ini termasuk
%arang ter%adi. 4iasa pasien akan merasa amat perih, dan lesi ini mudah
berkembang men%adi "Cuamous 3ell 3arcinoma.
*1',
<b7. Erosi(ulceratif Liken Planus menun%ukan erosi, ulcus, %aringan
granulasi dan sikatriks
*1,
&. Aolikular Liken Planus
)erdiri dari bintik(bintik keratotik tipis yang biasa menyebar. )empat
predileksi di daerah kepala yang biasa menyebabkan alopesia.
<b6. Aollikular Liken Planus
*&,
9. 5ipertropik Liken Planus
Pada beberapa pasien, Liken Planus dapat berkembang men%adi tebal
dan hipertropi disertai perasaan yang amat gatal. i sebut %uga LP 6errucosus.
)empat predileksi di daerah lengan ba.ah dan biasa disalah artikan sebagai
liken simpleks.
*1',1&,
<b?. 5ipertropik Liken Planus
*1',
5
7. 6esicobullous Liken Planus
)ermasuk %enis Liken Planus yang %arang ditemukan. apat muncul
dengan + bentuk, bula maupun lepuhan semata pada kulit normal. Liken
Planus ini memiliki gambaran 5istopatologi menyerupai Pemphigoides Liken
Planus. !khir(akhir ini 6esicobullous Liken Planus dapat timbul akibat reaksi
3aptopril, dimana dapat pula menimbulkan reaksi Don(4ullous Lichenoid.
*1',
<b8. 4ullous Liken Planus
*1&,
C. Variasi Menurut Tempat Predileksi
1. Pada Palmoplantar
Like Planus dapat meyebabkan inflamasi bahkan kerusakan pada kuku.
Benis ini bisa men%adi irre-ersible oleh karena itu diperlukan terapi yang
agresif untuk mencegah kerusakan lebih lan%ut.
*1&,
<b9. :erusakan kuku oleh Liken Planus
*1,1&,
+. Pada :ulit :epala
Liken planus dapat mengenai kulit kepala, terutama %enis planopapilaris
dan folikularis liken planus. <ambaran yang Dampak akan khas dengan
kehilangan rambut pada uniEmultifocal lesi. Feurut laporan, %enis ini lebih
banyak diderita .anita dari pada pria. Pada stage akhir dari %enis liken planus
ini akan Dampak gambaran alopesia tidak %elas dengan sikatriks pada kepala
yang akan mengarahkan kita pada kecurigaan liken planopapilaris, folikulitis
decal-ans dan <raham(Little "indrom.
*1,
6
&. Pada Fukosa
Liken planus dapat mengenai mukosa permukaan mulut, -agina,
esophagus, kon%ungti-a, uretra, anus, hidung, maupun laring. )elah
dilaporkan beberapa bentuk liken planus pada mukosa yaitu reticular, plaCue(
like, atrophic, papuler, erosi-e(ulceratif, dan bentuk bulosa. Damun ada
kemungkinan + macam bentuk akan timbul sekaligus. 5arus dihindari pasien
dengan kecurigaan perokok berat yang akan memberikan diagnosis positif
palsu karena penampakan 0smokers@s patches1.
*1,
Pada genitalia pria, utamanya lesi timbul pada batang penis, glands,
preputium dan scrotum. Pada genitalia .anita lebih sering pada daerah -ul-a.
"ering didapatkan pada .anita, lesi yang timbul hanya satu namun disertai
dengan lesi pada mukosa oral.
*&,
7
<b1'. Liken Planus mengenai mukosa oral dan -agina
*1,&,8,
III. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tes laboratoriu. 4elum ada analisis pemeriksaan yang spesifik untuk
melihat liken planus. Bumlah total limfosit dan sel darah putih menurun. 5al ini
dikarenakan adanya pengaruh dari akti-itas sitokin di %aringan kulit. Pada
setengah dari %umlah kasus Liken Planus didapatkan hasil sensitif terhadap bahan
merkuri dan emas pada pemeriksaan Patch )est.
*1,
Peeri!saa" #isto$atolo%is. Pada epidermis yang tipis terlihat
hiperkeratosis, akantosis, penebalan stratum granulosum setempat, degenerasi
membran basalis, dan hilangnya stratum basalis. "tria .ickham mungkin ada
hubungan dengan bertambahnya akti-itas fokal liken planus karena penebalan
lapisan granular. )erdapat bebrapa perubahan pada lamina basalis yang akan
menyebabkan penurunan %umlah melanin serta pembentukan bula.
*1,&,17,
8
<b11. <ambaran histologi liken planus
*11,
)emuan paling a.al adalah peningkatan sel langerhans di epidermis,
disertai dengan infiltrasi peri-askular superfisial dari limfosit dan histiosit, yang
mengenai ikatan antara dermis(epidermis. "pongiosis ringan diikuti dengan
pergantian -akuolar dan clefting sepan%ang ikatan dermal(epidermal, dengan
akumulasi nekrotik keratinosit *badan koloid,.
*&,
<b1+. 5ipertropi Liken Planus
*11,
Perubahan karakteristik secara histologi terlihat pada biopsi papul liken
planus. 4agian tengah dari papul memperlihatkan akantosis irregular dari
epidermis, penipisan yang irregular pada lapisan granular, dan pemadatan
hiperkeratosisis. Parakeratosis cukup %arang ditemukan pada liken planus
idiopatik, dalam kontras untuk beberapa obat yang menyebabkan reaksi %aringan
9
likenoid. "ebuah peningkatan fokal pada penipisan lapisan granular dan infiltrasi
berdampak timbulnya stria .ickham. egenerasi sel basal epidermis
ditransformasikan kedalam badan koloid dengan kemunculan satu per satu. $gF
dan fibrin terdapat pada dermis papilar pada lesi yang aktif.
*&,
IV. DIAGNOSIS
Laboratorium
)idak terdapat kelainan yang spesifik yang ditun%ukkan oleh pemeriksaan
laboratorium, namun %umlah leukosit total dan limfosit mungkin akan didapatkan
menurun yang disebabkan oleh aktifitas sitokin . Pada )es Patch melalui oral
maupun perkutaneus biasa menggambarkan hasil positif.
*1,
Patologi !natomi
)erdapat + gambaran utama pada liken planus yaitu kerusakan 4asal
Epidermal :eratinosit dan reakis likenoid(interface limfositik. Perubahan
Epidermal yang ter%adi berupa hyperkeratosis, hipergranulasi dengan area Wedge(
"hape dan elongasi dari rete(ridge yang menyerupai gerigi. "el(sel apoptosis
multiple atau 3olloid 5yaline 4ody terlihat pada dermal(epidermal %unction dan
Eosinofillic 3olloid 4ody terlihat pada papillary dermis. !kan terlihat banyak
histiosit dan sel plasma yang akan lebih prominen pada specimen membrane
mukosa.
*1,
V. DIAGNOSIS &ANDING
Fengenai kelainan kulitnya dibedakan dengan = psoriasis, granuloma
anulare, ne-us unius lateris' atau liken stratus. :elainan mukosa dapat menyerupai
= leukoplakia, kandidiosis, atau sifilis $$. Bika pada alat kelamin hendaknya
dibedakan psoriasis, dermatitis seboroik, dan skabies. LP bentuk hipertrofi
dibedakan dengan neurodermatosis atau amiloi(dosis.
*+,
Psoriasis
10
Psoriasis adalah satu penyakit kulit yang termasuk dalam kelompok
dermatosis eritroskuamosa, bersifat kronik residif dengan lesi berupa makula
eritem berbatas tegas, ditutupi oleh skuama kasar berlapis, ber.arna putih bening
seperti mika, disertai fenomena tetesan lilin dan tanda Auspit. <e%ala pertama
psoriasis berupa makula dan papul eritem yang timbul tiba(tiba, selan%utnya papul
membesar secara sentrifugal sampai sebesar lentikuler dan numuler. 4agian tubuh
yang sering terkena adalah bagian yang sering terkena gesekan atau tekanan,
seperti siku, lutut, dan punggung. 4agian tubuh lain adalah daerah yang berambut,
seperti pada kulit kepala yang memiliki skuama yang cukup tebal namun tanda
eritemnya tidak cukup %elas, psoriasis yang menyerang kuku %ari tangan dan kaki
memberi gambaran berupa lubang kecil pada kuku yang disebut pin. <ambaran
histopatologis yang dapat ditemui pada psoriasis adalah hiperkeratosis,
parakeratosis, akantosis, dan hilangnya stratum granulosum.
*+,
<b1&. <utate Psoriasis
*1+,

Liken Planus memiliki lesi yang mirip dengan psoriasis, yaitu meninggi
dan dapat terlihat dengan %elas. Lesi terebut %uga umumnya tibul di daerah(daerah
yang sering mendapat trauma *:oebner@s Phenomenon,. Damun tidak seperti
Psoriasis, Liken Planus tidak berhubungan dengan ri.ayat keluarga dan biasa
sangat gatal. :eterlibatan kuku dalam penyakit Liken Planus lebih umum
daripada Psoriasis
*19,
11
Deratitis seboroi!
Ferupakan segolongan kelainan kulit dengan predileksi di tempat(tempat
seboroik. :elainan kulit terdiri atas eritema dan skuama yang berminyak dan agak
kekuningan, batas agak kurang tegas. ermatitis seboroik yang ringan hanya
mengenai kulit kepala berupa skuama yang halus, mulai sebagai bercak kecil yang
kemudian mengenai seluruh kulit kepala dengan skuama(skuama yang halus dan
kasar. :elainan tersebut disebut ptiriasis sika. 4entuk yang berminyak disebut
pitiriasis steatoides yang dapat disertai eritema dan krusta(krusta yang tebal.
*+,
Si(ilis II $a)a u!osa
4iasanya timbul bersama(sama dengan eksantema pada kulit, kelainan
pada mukosa ini disebut enantem, terutama terdapat pada mulut dan tenggorok.
Gmumnya berupa makula eritematosa, dan cepat berkonfluensi sehingga
membentuk eritema yang difus, berbatas tegas dan disebut angina sifilitika
eritematosa. :eluhan nyeri pada tenggorok, terutama pada .aktu menelan. "ering
faring %uga diserang, sehingga memberi keluhan suara parau. Pada eritema
tersebut kadang(kadang terbentuk bercak putih keabu(abuan, dapat erosif dan
nyeri.
*+,
S!abies
Ferupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitasi
terhadap sarcopte sca!ei "ar. hominis, dan produknya. !da 9 tanda kardinal,
antara lain =
*+,
1. Pruritus nokturnal 2 gatal pada malam hari yang disebabkan oleh akti-itas
tungau yang lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas.
+. Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok.
&. !danya tero.ongan *kunikulus, pada tempat(tempat predileksi yang
ber.arna putih dan keabu(abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata(
rata pan%ang 1cm, pada u%ung tero.ongan ini ditemukan papul atau -esikel.
9. Fenemukan tungau, merupakan hal yang paling diagnostik.
12
<b19. Lesi skabies pada daerah genitalia
VI. PENATALAKSANAAN
)idak ada pengobatan yang memuaskan untuk liken planus, pengobatan
biasanya hanya bertu%uan untuk meringankan ge%ala dan mengurangi efek
peradangan. :asus(kasus liken planus yang ringan pada umumnya tidak
memerlukan pengobatan. Penatalaksanaan liken planus dapat berupa pengobatan
topikal, sistemik, fotokemoterapi ataupun kombinasi.
*1,+,
Li!e" $la"us )i !ulit
)erapi topikal dan sistemik bisa digunakan untuk liken planus di kulit,
tetapi penggunaannya tergantung tingkat kroniknya penyakit, ge%ala(ge%alanya dan
respon terhadap pengobatan.
*1,
To$i!al
"teroid topikal yang poten dengan atau tanpa oklusi bermanfaat bagi liken
planus di kulit. ioleskan 1(+ kaliEhari. Penggunaan triamcinolon asetonide
intralesi *7(1' mgEmL, efektif dalam mengobati liken planus di kulit. )iamcinolon
asetonide %uga efektif pada liken planus yang ter%adi di kuku dengan in%eksi di
lipatan proksimal kuku setiap 9 minggu dan regresi ter%adi dalam &(9 bulan.
Gntuk liken planus hipertrofi, diperlukan konsentrasi steroid intralesi yang lebih
tinggi *1'(+' mgEml,.
*1,
Sistei!
"teroid sistemik sangat berguna dan efektif dengan penggunaan dosis lebih
dari +' mgEhari *&'(8' mg prednisone, untuk 9(6 minggu dan dilan%utkan dosis
yang dikurangi selama 9(6 minggu.
*1,
13
Etretinat dosis rendah sebanyak 1'(+' mgEhari selama 9(6 bulan bagus
untuk remisi pada liken planus kulit. Hespon yag cepat didapatkan dengan
penggunaan ?7 mgEhari atretinat.
*1,
Foto!eoter a $i
Aotokemoterapi *psoralen dan ultra-iolet, sangat bermanfaat pada liken
planus di kulit yang sifatnya generalisata. Penggunaan dikombinasi dengan
kortikosteroid sistemik untuk mempercepat respon. Aototerapi dapat meliputi
G64 dan G6!.
*1,
UV& *Ultra+iolet &,
/ang paling umum untuk fototerapi liken planus ialah menggunakan
ultra-iolet 4 *G64, cahaya, yang hanya menembus lapisan atas kulit *epidermis,.
Hisiko fototerapi ini ialah kulit terbakar
*1,
UVA *Ultra+iolet A,
)erapi untuk liken planus menggunakan sinar ultra-iolet ! *G6!, dapat
menembus %auh ke dalam kulit. )erapi ini biasanya digunakan dalam kombinasi
dengan psoralen oral atau topikal obat yang membuat kulit lebih sensitif terhadap
sinar G6!. Efek samping %angka pendek dari terapi ini adalah mual, sakit kepala
dan gatal(gatal. Gntuk menghindari sun!urn, hendaklah menghindari paparan
sinar matahari selama beberapa hari setelah dilakukan fototerapi.
*1,
)abel +. Pengobatan liken planus pada kulit
14
VII. PROGNOSIS
Penyakit ini dapat sembuh sendiri. Prognosisnya bergantung pada luasnya
dan bentuknya, yang mempengaruhi .aktu penyembuhan cepat atau lambat. 5asil
pengamatan )ompkins menun%ukan bah.a kelainan kulit sa%a sembuh dalam
11bulan, bila kulit dan selaput lendir 1?bulan, selaput lendir mulut sa%a 9,7tahun,
dan lesi yang hipertrofik 8tahun ?bulan. :ekambuhan yang ter%adi se%umlah 1+(
+'#.
*+,
DAFTAR PUSTAKA
15
1. aoud F", Pittelko. FH. Lichen planus, in = Areedberg $F, Eisen !I, Wolff
:, !usten :A, <oldsmith L!, :at; "$, Ait;patrick )4, eds. #ermatolog$ in
general medicine %
th
Vol & ' (. Gnited "tated of !merica= )he Fc<ra. 5ill
3ompenies2 +''&. 3hapter +6.
+. %uanda !. )lmu pen$akit kulit dan kelamin *disi kelima. Bakarta= A:G$2
+''?.p. +8+(8&
&. 4lack FF, 4reathnach "F. Lichen planus and lichenoid disorders, in= 4urns
), 4reathnach ", 3o> D, <riffiths 3, eds. +ook,s te-t!ook of dermatolog$ %
th
.
!ustralia= 4lack.ell Publishing2 +''9. 3hapter 9+.
9. /i 3). Lichen planus. JonlineK. Gpdated +'1' Fay. Jcited +'11(1+(19K.
!-ailable from GHL= http=EEemedicine.medscape.comEarticleE11+&+1&(
o-er-ie.Lsho.all.
7. )urkington 3!. Lichen planus. JonlineK. Gpdates +'1' Bune. Jcited +'11('6(
17K. !-ailable from GHL=
http=EEaocd.orgEskinEdermatologicMdiseasesElichenMplanus.html.
6. 4andyopadhyay . Lichen Planus. JonlineK. Jcited +'11(1+(19K. !-ailable
from GHL= http=EEdermatology.cdlib.orgE1+7EG3casesElichenEfa;el.html.
?. !nonim. Lichen planus JonlineK. Gpdated +'11 Farch. Jcited +'11(1+(19K.
!-ailable from GHL=
http=EEdermatology.cdlib.orgE1+7EG3casesElichenEfa;el.html
8. Bames, William , )imothy <4, irk FE. Andre.s, #isease of the /kin 0
Clinical #ermatollog$ &1
th
*d. 3anada = Else-ier "aunders 2 +''6. 3hapter
1+.
9. 5abif, )homas P. A Colour 2uide to #iagnosis and Therap$ 3
th
*d. 5ano-er =
Fosby 2 +''&. P+6'(+66
1'. 4olognia, Bean L, Boseph L Bori;;o, Honald P Hapini. #ermatolog$ (
nd
*d.
England = Fosby Else-ier 2 +''8. 3hapter 1+.
11. Elder, a-id E, 4ernett L. Bohnson, Hosalie Elenitsas. 4i"er,s 5istopatologi
of The /kin 6
th
*d. Pennsyl-ania = Lippincott Williams N Wilkins 2 +''7.
3hapter ?.
1+. 5all, Bohn 3. /auer,s Manual of /kin #isease 6
th
*d. England = Lippincott
Williams N Wilkins 2 +''6. 3hapter 19.
1&. White, <ary F, Deil 53. #isease of the /kin. W4 "aunders. 3hapter 7.
16
19. 4u>ton, Paul :. ABC of #ermatolog$ 3
th
*d. London = 4FB 4ooks 2 +''&.
3hapter 6.
17. 4aderca, A., Hodica Lighe;an, !uroa !le>a, dkk. Case +eport 7At$pical
Variant of 4iken Planus Mimicking 8ormal /kin 5istolog$9 JonlineK. +'11.
Jcited = +'1+(1(1K . !-ailable on GHL =
http=EE....ncbi.nlm.nih.go-EpubmedE+++'&996
17

You might also like