Professional Documents
Culture Documents
1113
_____________
ISSN 0853-0203
ANALISIS PEMULIHAN KEDIP TEGANGAN AKIBAT GANGGUAN
SATU FASA KE TANAH DENGAN MENGGUNAKAN DYNAMIC
VOLTAGE RESTORER PADA SISTEM TIGA FASA DENGAN
BEBAN BERVARIASI
Sinar Terang Sembiring dan Golfrid Gultom
ABSTRACT
Electrical power quality problems are very important problem to solve. The
emergence of voltage sags greatly affect the performance of sensitive equipment,
either the duration or depth of the dips is affecting equipment. Voltage sag caused by
the occurance of disturbances in power systems at both the network transmission
and distribution systems, start the induction motor with large power and transformer
energizing. This research will analize the recovery of voltage sag that occur due to
single phase to earth fault in three phase system to protect the sensitive equipment by
using Dynamic Voltage Restorer with PI controller. To detect the voltage sag system
use Park Transform and implement it in a voltage regulator as a function of control
system that detect voltage amplitude in sensitive load continuosly. The result of the
simulation show DVR can restore the voltage sag to 1 pu in faulted phase without
affect other phase with recovery time 0,1 ms. The active power of sensitive load will
affect output voltage of three phase inverter and output voltage of LC passive filter
--------------
Keywords : voltage sag, power quality, Dynamic Voltage Restorer, sensitive load,
simulink
I. LATAR BELAKANG MASALAH
Kebutuhan peningkatan produktifitas dalam industri dan diinginkannya
suatu proses yang kontinu membutuhkan komponen-komponen elektronika dan
komponen elektronika daya sebagai perangkat pendukung, dimana komponen-
komponen tersebut merupakan peralatan-peralatan yang sensitif yang harus
disupply oleh tegangan yang diharapkan baik frekuensi maupun besaran tegangan
dalam kondisi konstan.
Kehadiran komponen tersebut membutuhkan penyediaan daya yang
berkualitas tinggi [1,2,3], karena komponen elektronika daya sangat sensitif
terhadap gangguan-gangguan elektromagnetik [4]. Adanya gangguan dapat
mengakibatkan penurunan kualitas daya sistem tenaga, masalah kualitas daya
adalah: kedip tegangan, flicker, ketidakseimbangan tegangan, pemutusan dan
masalah harmonisa.
Peralatan-peralatan yang sensitif seperti komputer, rele, Programmable
Logic Controller (PLC), penggerak motor listrik dan sebagainya, sangat peka
terhadap perubahan tegangan yang diakibatkan oleh gangguan yang terjadi pada
bagian lain pada sistem.
VISI (2012) 20 (3) 1113-1131
1114
_____________
ISSN 0853-0203
Konsumen membutuhkan energi yang dikirimkan berada dalam bentuk
sinusoidal murni yang simetris, mempunyai frekuensi yang konstan dan nilai rms
tegangan dan arus yang konstan dari gelombang yang dikirimkan. Untuk mencapai
tujuan tersebut, maka gangguan harus dikurangi, karena kegagalan dalam
menyediakan kualitas daya yang tinggi dapat mengakibatkan kegagalan
beroperasinya peralatan atau bahkan shutdown pada suatu sistem [5]. Kedip
tegangan didefinisikan sebagai penurunan nilai rms tegangan yang dapat terjadi
dari 10 ms sampai ke 1 menit dengan kedalaman jatuhnya tegangan sebesar 0,9 pu
sampai 0,1 pu dari 1 pu nominal berdasarkan standar IEEE 1159-1995 [6].
Kedip tegangan merupakan salah satu faktor penyebab berkurangnya
kualitas daya listrik, namun hal ini tidak bisa dihindari karena saat terjadinya
gangguan tidak dapat diketahui dengan pasti. Oleh sebab itu dilakukan antisipasi
apabila terjadi tegangan kedip pada sisi sumber tegangan tidak akan
mengakibatkan terganggunya tegangan pada sisi beban. Salah satu cara yang
dilakukan adalah dengan menggunakan Dynamic Voltage Restorer (DVR).
Pada penelitian ini akan dilakukan pemodelan sistem tiga fasa yang
mengalami gangguan satu fasa ke tanah dengan metode pendeteksian kedip
tegangan menggunakan transformasi Park, dari hasil pemodelan akan dianalisis
pemulihan kedip tegangan yang terjadi dengan memvariasikan besar daya beban
sensitif yang akan dilindungi oleh DVR dari pengaruh kedip tegangan, sehingga
akan diperoleh suatu pola besar tegangan DC PWM inverter yang dibutuhkan oleh
DVR sesuai dengan kebutuhan beban sensitif yang akan dilindungi.
II. TELAAH LITERATUR
2.1. Kedip Tegangan
Kedip tegangan atau voltage sag adalah berkurangnya tegangan rms dalam
waktu yang cukup singkat, pada umumnya diakibatkan oleh gangguan pada
system tenagag, starting motor dengan daya yang cukup besar dan energizing
transformator. Kontaktor, PLC dan Adjustable Speed Drive (ASD) adalah
peralatan-peralatan yang sangat sensitif terhadap terjadinya kedip tegangan [10].
Untuk menghitung besaran kedip tegangan pada sistem radial ditunjukkan
pada Gambar 2.1. berikut ini [6,10] :
Gambar 2.1. Model pembagi tegangan
Vs
gangguan
beban
VISI (2012) 20 (3) 1113-1131
1115
_____________
ISSN 0853-0203
s
S F
F
sag
V
Z Z
Z
V .
sag
Load
I
load
DVR
VISI (2012) 20 (3) 1113-1131
1120
_____________
ISSN 0853-0203
menginjeksikan tegangan kompensasi V
DVR
untuk mengembalikan nilai besaran
tegangan menjadi nilai tegangan sebelum terjadinya kedip tegangan.
Pada Gambar 2.3 ditunjukkan bahwa
load
adalah sudut antara I
load
dengan
V
pre-sag
. Akibat terjadinya kedip tegangan, maka akan terjadi perubahan sudut fasa
antara I
load
dengan V
sag
dalam hal ini adalah
sag
. Tegangan yang akan diinjeksikan
oleh DVR akan mempunyai sudut fasa (
DVR
) sebesar sudut yang timbul antara
I
load
dengan tegangan injeksi DVR (V
DVR
).
b. Teknik Kompensasi In-Phase
Pada metode kompensasi ini hanya besaran tegangan yang dikompensasi,
tegangan yang dikompensasi sefasa dengan kedip tegangan yang terjadi. Oleh
karena itu pada teknik kompensasi ini, tegangan yang diinjeksikan oleh DVR
dapat diminimalkan. Teknik kompensasi in-phase ditunjukkan pada Gambar 2.4
berikut.
Pada Gambar 2.4 dapat dilihat tidak terdapat perbedaan sudut fasa antara
V
sag
dengan V
DVR
, dimana V
DVR
adalah tegangan yang diinjeksikan untuk
mencapai V
pre-sag
sebesar 1 pu.
Gambar 2.4. Teknik kompensasi in-phase
2.5. Teknik Deteksi Kedip Tegangan Pada DVR
Fungsi utama dari kontroller pada DVR adalah mendeteksi terjadinya
kedip tegangan pada sistem. Untuk mengatur kontroller pada DVR tersebut
digunakan transformasi dqo atau transformasi Park. Metode dqo tersebut akan
memberikan informasi kedalaman kedip dan pergeseran fasa disertai titik awal dan
titik akhir kedip tegangan tersebut. Pada Gambar 2.16. ditunjukkan diagram alir
teknik pengendalian DVR berdasarkan transformasi Park. Dimana proses
transformasi dari sistem tiga fasa ke sistem dqo ditunjukkan pada Persamaan (2.1)
sampai (2.3).
Load
sag
I
Load
DVR
VISI (2012) 20 (3) 1113-1131
1121
_____________
ISSN 0853-0203
Teknik pendeteksian dibuat berdasarkan perbandingan tegangan referensi terhadap
tegangan hasil pengukuran ( Va, Vb dan Vc). Metode dqo memberikan informasi
kedalaman tegangan yang jatuh (d) dan pergeseran dari fasa tegangan (q).
Gambar 2.5.
III. METODOLOGI PENELITIAN
Studi Dynamic Voltage Restorer yang akan dilaksanakan untuk mengatasi
adanya kedip tegangan yang disebabkan oleh gangguan satu fasa ke tanah dengan
menggunakan simulasi Matlab-Simulink.
3.1. Rancangan Model Penelitian
Terjadinya kedip tegangan seimbang maupun tidak seimbang dapat
diakibatkan oleh terjadinya gangguan pada sisi transmisi maupun sisi distribusi.
Kedip tegangan seimbang biasanya terjadi karena adanya gangguan tiga fasa.
Gangguan tidak seimbang dapat diakibatkan oleh terjadinya gangguan satu fasa ke
tanah atau gangguan dua fasa ke tanah. Lokasi terjadinya gangguan dapat terjadi
secara acak dan kedip tegangan yang terjadi sangat tergantung dari jarak terjadinya
gangguan dengan posisi beban yang akan dilindungi. Pada penelitian ini, kedip
tegangan yang terjadi diakibatkan dengan membangkitkan terjadinya gangguan
hubung singkat antara salah satu ke tanah. DVR diletakkan pada salah satu sisi
yang terhubung langsung dengan PCC seperti pada Gambar 3.1, sehingga apabila
VISI (2012) 20 (3) 1113-1131
1122
_____________
ISSN 0853-0203
Voltage
Controller
Menuju PWM
generator
Voltage feedback
V referensi
+
-
terjadi kedip tegangan pada salah jaringan maka DVR akan mengembalikan
tegangan sama dengan 1 pu.
Beban 1
Beban 2
Beban
dilindungi
DVR
V = Vsag
V = 0 pu
V = 1 pu
arus hubung singkat
gangguan fasa ke tanah
PCC
20 KV/380 V
V sumber
V = 1 pu
Zs
Gambar 3.1. Diagram jaringan pengujian simulasi
Pada simulasi yang akan dilakukan, gangguan satu fasa ke tanah terjadi
pada jaringan 380 V yang mensupply beban-2 sehingga akan berakibat terjadinya
kedip tegangan pada beban yang dilindungi. DVR akan berfungsi untuk
mengembalikan tegangan pada 1 pu.
DVR akan mendeteksi kondisi tegangan pada beban sensitif, apabila
terjadi penurunan tegangan pada sisi beban sensitif maka DVR akan memulihkan
tegangan dengan waktu seminimal mungkin sehingga tegangan pada sisi beban
sensitif dapat terjaga pada kondisi 1 pu.
2.6. Voltage Loop Control DVR
Untuk mendeteksi kedip tegangan, tegangan beban akan diukur secara
kontinu oleh DVR dengan menggunakan voltage loop control seperti pada
Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Voltage loop control pada DVR
Pada DVR metode pengendalian tersebut akan dilengkapi dengan Phase Locked
Loop (PLL) untuk mendeteksi fasa tegangan sumber. Kedip tegangan akan
terdeteksi apabila tegangan sumber jatuh dibawah 90% tegangan referensi. Sinyal
error yang diakibatkan terdapatnya perbedaan antara tegangan hasil pengukuran
dengan tegangan referensi digunakan sebagai sinyal modulasi untuk menghasilkan
pola sebagai pemicu penyalaan IGBT, dengan diagram alir seperti pada Gambar
3.3 berikut.
VISI (2012) 20 (3) 1113-1131
1123
_____________
ISSN 0853-0203
Tegangan Masukan
Va, Vb, Vc
Transformasikan
dengan Transformasi
Park menjadi
Vd, Vq, Vo
Bandingkan dengan
tegangan referensi
Tegangan Referensi
Vd, Vq dan Vo
Transformasikan
kembali menjadi Va,
Vb dan Vc
Dihasilkan sinyal
untuk pemicu PWM
PLL
Gambar 3.3. Diagram alir teknik pengendalian DVR berdasarkan transformasi Park
Pada penelitian yang akan dilakukan, Dynamic Voltage Restorer yang
disimulasikan menggunakan metode deteksi transformasi Park untuk mengetahui
terjadinya kedip tegangan dan dimodelkan dengan menggunakan Matlab-Simulink,
kemudian akan diuji apakah DVR tersebut dapat melindungi beban sensitif dari
terjadinya kedip tegangan, Dynamic Voltage Restorer akan ditempatkan pada sisi
380 volt untuk melindungi beban sensitif. Pada DVR, DC storage adalah
merupakan suatu elemen utama, dimana pada saat terjadi kedip tegangan, maka
besar tegangan yang hilang akan dikompensasi melalui tegangan yang diperoleh
dari DC storage tersebut menggunakan PWM inverter. Pada penelitian ini besar
beban yang akan dilindungi akan divariasikan sehingga dapat diketahui pengaruh
kondisi pembebanan terhadap pemulihan kedip tegangan yang terjadi.
IV. HASIL SIMULASI DAN PEMBAHASAN
Berikut adalah parameter-parameter yang diberikan pada simulasi DVR
pada sistem tiga fasa.
- Sumber tegangan : 22 KV
- Daya transformator distribusi : 80 KVA
Frekuensi: 50 Hz
Tegangan lilitan primer : 20 KV
Resistansi lilitan primer : 2,16 ohm
Induktansi lilitan primer : 8,6 mH
Tegangan lilitan sekunder : 380 V
Resistansi lilitan sekunder : 0,02 ohm
Induktansi lilitan sekunder : 0,08 mH
VISI (2012) 20 (3) 1113-1131
1124
_____________
ISSN 0853-0203
DYNAMIC VOLTAGE RESTORER TIGA FASA DENGAN PI CONTROLLER
Discrete,
Ts = 5.144e-006 s.
powergui
Vsumber vs Vbeban1
Pl ot Vsource
Vsource
Pl ot Vi nj
Vi nj
Pl ot Vcrl oad
Vcrl oad
V8
Vavc_6
V2
Vavc_5
V2
Vabc_2
A
B
C
a
b
c
V8
A
B
C
a
b
c
V7
A
B
C
a
b
c
V6
A
B
C
a
b
c
V5
A
B
C
a
b
c
V4
A
B
C
a
b
c
V3
A
B
C
a
b
c
V2
A
B
C
a
b
c
V1
A
B
C
a
b
c
Transformator 3
A
1
+
A
1
B
1
+
B
1
C
1
+
C
1
A
2
+
A
2
B
2
+
B
2
C
2
+
C
2
Transformator
Inj eksi
Vcrl oad2
To Workspace8
Vsource2
To Workspace7
A
B
C
Sumber 3 fasa
Scope
V2 Vcontrol
Regul ator Tegangan
Pl ot Compl ete Pl ot
Uref Pulses
PWM Generator
g
A
B
C
+
-
PWM
IGBT Inverter
A
B
C
A
B
C
LC Fi l ter
A
B
C
A
B
C
Gangguan 1
Energy Storage1
ABC
Beban2
ABC
Beban1
ABC
Beban Sensi ti f
Resistansi dan reaktansi magnetisasi : 577 ohm, 577 ohm
- Daya transformator injeksi : 15 KVA
Tegangan lilitan primer : 100 V
Tegangan lilitan sekunder : 500 V
- Frekuensi carrier PWM : 5 KHz
- Beban sensitif : daya aktif bervariasi
- Daya reaktif induktif : 40 VAR
- Daya reaktif kapasitif : 10 VAR
Setelah ditentukan nilai parameter-parameter untuk simulasi, selanjutnya
dibentuk suatu model pengujian yang akan diuji menggunakan software Matlab
Simulink dibentuk suatu usulan model seperti pada Gambar 4.1 berikut.
Tegangan beban hasil pengukuran dalam simulasi diperoleh dari V2, akan
menjadi sinyal masukan pada regulator tegangan. Pada regulator tegangan sinyal
tersebut akan dikonversikan dari Vabc ke Vdq0, dengan tujuan mengubah
tegangan bolak-balik menjadi komponen searah. Dengan membuat suatu tegangan
referensi Vd dan Vq, maka akan dapat dibandingkan dengan tegangan masukan
yang sudah terkonversi menjadi Vdq0. Hasil perbandingan antara Vdq0 hasil
Gambar 4.1. Model Simulink Dynamic Voltage Restorer
VISI (2012) 20 (3) 1113-1131
1125
_____________
ISSN 0853-0203
BLOK PENGENDALI PI
1
Vcontrol
0
qref
1
dref
dq0
sin_cos
abc
dq0_to_abc
Transformati on
abc
sin_cos
dq0
abc_to_dq0
Transformati on
VBeban2
VBeban111
VBeban1
Termi nator1
Termi nator
Sel ector
PI
PI Control l er q
PI
PI Control l er d
Freq
Sin_Cos
wt
Di screte
Vi rtual PLL
Demux
0
0 ref
1
V2
konversi dengan Vdq0 referensi akan dimasukkan ke dalam PI Controller. Dari
keluaran PI controller akan dikonversikan kembali dari Vdq0 menjadi Vabc,
tegangan keluaran tersebut merupakan sinyal acuan terhadap PWM generator
untuk membangkitkan sinyal terhadap inverter. Pada Gambar 4.2 dapat dilihat
metode pendeteksian kedip tegangan dengan menggunakan DVR.
Gambar 4.2 Teknik pengendalian DVR
Struktur tersebut akan diimplementasikan dalam simulasi dan merupakan
mask dari regulator tegangan seperti pada Gambar 4.3 berikut:
Gambar 4.3. Implementasi struktur pengendalian DVR pada Simulink
Simulasi Dynamic Voltage Restorer tersebut akan diuji pada beban yang
akan dilindungi dengan besar beban bervariasi mulai dari 5 KWatt sampai dengan
10 Kwatt, dan akan dilihat besar tegangan injeksi DVR dan nilai THD yang
dihasilkan pada tegangan keluaran transformator injeksi DVR tersebut. Gangguan
yang terjadi disimulasikan mulai dari 0,03 detik sampai 0,07 detik.
V beban
-
Vdref = 1
Vqref = 0
+
PI
Vabc
Vdq0
Vdq0
Vabc
PWM Inverter
V sumber
PLL
Transformator
injeksi
Filter
VISI (2012) 20 (3) 1113-1131
1126
_____________
ISSN 0853-0203
0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12
-1
-0.5
0
0.5
1
V Sumber
V
o
l t
a
g
e
[
p
u
]
0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12
-1.5
-1
-0.5
0
0.5
1
1.5
V Beban Sensitif
Time [s]
V
o
l t
a
g
e
[
p
u
]
0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12 0,14
-30
-20
-10
0
10
20
30
Vinjeksi Fasa A
0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12 0,14
-30
-20
-10
0
10
20
30
Vinjeksi Fasa A
Pada Gambar 4.4 ditunjukkan tegangan sumber yang mengalami kedip
tegangan sebesar 0,2 pu dan tegangan pada beban sensitif setelah dipasang DVR
dengan besar tegangan DC konstan sebesar 140 volt.
Gambar 4.4. Tegangan sumber dan tegangan beban sensitif dengan daya beban 5000 watt
dan Vdc = 140 volt
Pada Gambar 4.4 tersebut dapat dilihat bahwa tegangan pada sisi beban yang
dilindungi telah terjadi pemulihan kedip tegangan dari kondisi tegangan sumber
pada fasa A mengalami kedip tegangan sebesar 0,2 pu dan pada sisi tegangan
beban sensitif diperbaiki oleh DVR menjadi 1 pu, dengan demikian DVR tersebut
sudah melakukan injeksi tegangan terhadap fasa yang mengalami penurunan nilai
tegangan. Dengan besar tegangan dc inverter, diperoleh tegangan puncak keluaran
sebesar 100 volt AC. Tegangan keluaran inverter tersebut setelah diukur nilai
RMS menggunakan tools pada simulink discerete RMS values, diperoleh nilai
puncak tegangan RMS sebesar 53,5 volt. Tegangan keluaran inverter tersebut
selanjutnya akan melewati filter pasif sehingga akan diperoleh tegangan injeksi
seperti pada Gambar 4.8 berikut.
Gambar 4.5. Tegangan injeksi keluaran filter untuk daya beban 5000 watt.
VISI (2012) 20 (3) 1113-1131
1127
_____________
ISSN 0853-0203
Tegangan injeksi yang dihasilkan (merupakan tegangan keluaran dari
filter) adalah tegangan respon sistem terhadap terjadinya kedip tegangan.
Tegangan injeksi pada Gambar 4.8 tersebut dapat dilihat mengalami kenaikan
setelah terjadinya penurunan nilai tegangan pada beban sensitif yaitu mulai 0,03
detik dan akan mengalami penurunan tegangan setelah kedip tegangan pada beban
sensitif berakhir yaitu pada detik 0,07. Besar nilai tegangan puncak tegangan
injeksi untuk daya beban 5000 watt diperoleh sebesar 28.6 volt.
Hasil tegangan keluaran dari filter tersebut atau tegangan injeksi akan
menuju transformator injeksi dengan perbandingan 1:5. Setelah melewati
transformator injeksi, maka akan diperoleh suatu tegangan keluaran yang berada
pada nilai 1 pu, dengan THDv sebesar 0,86% seperti pada Gambar 4.6 berikut.
Gambar 4.6. FFT Analysis gelombang keluaran transformator injeksi
Hasil pengukuran untuk beban bervariasi dengan besar tegangan DC
konstan sebesar 140 volt diperoleh pada Tabel 4.1 berikut.
Data hasil pengukuran tersebut diperoleh dengan melakukan simulasi gangguan
satu fasa ke tanah pada fasa A, dengan resistansi gangguan sebesar 10 ohm
sehingga terjadi kedip tegangan pada fasa A untuk tegangan sensitif sebesar 0,2 pu
Data hasil simulasi dipilih dengan karakteristik nilai tegangan pada fasa A atau
tegangan pada fasa yang terganggu dan akan dipulihkan oleh DVR dengan cara
menyuntikkan tegangan sehingga tegangan hasil pemulihan akan kembali pada
nilai 1 pu dari tegangan yang mengalami kedip tegangan sebesar 0,2 pu dan
THDv < 1 %, dengan lama waktu pemulihan untuk masing-masing beban
diperoleh sebesar 0,1 mili sekon. Untuk masing-masing beban sensitif yang
dilindungi dengan tegangan dc yang konstan akan tetap mempertahankan tegangan
fasa A, fasa B dan fasa C pada nilai 1 pu.
0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08
-1
0
1
FFT window: 3 of 6.5 cycles of selected signal
Time (s)
0 2 4 6 8 10 12 14
0
0.5
1
1.5
x 10
-3
Harmonic order
Fundamental (50Hz) = 0.9937 , THD= 0.86%
M
a
g
VISI (2012) 20 (3) 1113-1131
1128
_____________
ISSN 0853-0203
Tabel 4.1. Hasil pengukuran DVR pada sistem tiga fasa dengan tegangan dc 140 volt.
Terdapat tiga metode kompensasi kedip tegangan pada DVR, yaitu :
metode pre-sag, metode in-phase dan metode optimasi energi. Pada model yang
akan dianalisis dilakukan metode kompensasi dengan menggunakan in-phase,
dimana pada metode ini tegangan yang akan dikompensasi sefasa dengan kedip
tegangan yang terjadi. Deteksi fasa pada model ini menggunakan phase locked
loop supaya tidak terjadi lompatan fasa antara tegangan sumber dengan tegangan
hasil pemulihan. Tegangan injeksi DVR akan dipengaruhi oleh pertambahan
beban yang akan dilindungi.
Pada Tabel 4.2 tersebut ditunjukkan besar tegangan injeksi dengan Vdc
konstan dengan nilai sebesar nilai maksimum yang dibutuhkan oleh daya yang
terbesar. Dengan meningkatnya besar daya beban sensitif yang dilindungi maka
besar tegangan keluaran inverter dan besar tegangan injeksi akan meningkat.
Tegangan injeksi tersebut diperoleh dari tegangan yang diberikan oleh inverter.
Inverter tersebut bekerja setelah memperoleh pulsa dari PWM, dimana PWM
mendapat tegangan kontrol dari regulator tegangan yang berfungsi mendeteksi
keadaan tegangan pada sisi beban sensitif atau beban yang dilindungi. PWM akan
memperoleh sinyal sinusoidal hasil konversi dari Vdqo menjadi Vabc
menggunakan transformasi Park. Pada Gambar 4.6 dan Gambar 4.7 ditunjukkan
grafik antara besar daya beban sensitif yang dilindungi terhadap besar tegangan
keluaran inverter (RMS) dan grafik antara besar daya beban sensitif yang
dilindungi terhadap tegangan keluaran filter pasif.
Daya
Beban
(watt)
V sumber tanpa
DVR (pu)
Vout
inverter
(RMS)
V fasa A
injeksi
(volt)
V beban dilindungi
DVR (pu)
THDv
Tegangan
Beban
(%) Waktu Pemulihan VA VB VC VA VB VC
5000 0.8 1 1 53.5 28.6 1 1 1 0.86 0.03 s - 0.0301 s
5500 0.8 1 1 54 30 1 1 1 0.61 0.03 s - 0.0301 s
6000 0.8 1 1 54.2 30.5 1 1 1 0.56 0.03 s - 0.0301 s
6500 0.8 1 1 55.6 31.4 1 1 1 0.64 0.03 s - 0.0301 s
7000 0.8 1 1 57.3 32.1 1 1 1 0.55 0.03 s - 0.0301 s
7500 0.8 1 1 57.8 32.8 1 1 1 0.58 0.03 s - 0.0301 s
8000 0.8 1 1 57.9 33.5 1 1 1 0.68 0.03 s - 0.0301 s
8500 0.8 1 1 59 34 1 1 1 0.61 0.03 s - 0.0301 s
9000 0.8 1 1 60.3 34.5 1 1 1 0.62 0.03 s - 0.0301 s
9500 0.8 1 1 60.6 34.9 1 1 1 0.64 0.03 s - 0.0301 s
10000 0.8 1 1 61.1 35.4 1 1 1 0.64 0.03 s - 0.0301 s
VISI (2012) 20 (3) 1113-1131
1129
_____________
ISSN 0853-0203
Tabel 4.2. Tegangan injeksi untuk masing-masing daya beban sensitif
Daya Beban
(watt)
Vout inverter
(RMS)
V fasa A injeksi
(volt)
5000 53.5 28.6
5500 54 30
6000 54.2 30.5
6500 55.6 31.4
7000 57.3 32.1
7500 57.8 32.8
8000 57.9 33.5
8500 59 34
9000 60.3 34.5
9500 60.6 34.9
10000 61.1 35.4
Gambar 4.7. Grafik daya beban sensitif VS Vout inverter (RMS)
45
50
55
60
65
5
0
0
0
5
5
0
0
6
0
0
0
6
5
0
0
7
0
0
0
7
5
0
0
8
0
0
0
8
5
0
0
9
0
0
0
9
5
0
0
1
0
0
0
0
V
o
u
t
I
n
v
e
r
t
e
r
R
M
S
(
v
o
l
t
)
Daya Beban Sensitif (watt)
Daya Beban VS Vout Inverter
(RMS)
VISI (2012) 20 (3) 1113-1131
1130
_____________
ISSN 0853-0203
Gambar 4.8. Grafik daya beban sensitif VS tegangan injeksi output filter
V. KESIMPULAN
1. Dari hasil pengujian terhadap suatu jaringan yang mengalami gangguan
satu fasa ke tanah diperoleh hasil bahwa Dynamic Voltage Restorer
dengan model yang diusulkan sudah dapat memulihkan tegangan menjadi
1 pu dengan lama waktu pemulihan kedip tegangan selama 0,1 mili detik
dan tidak mengganggu fasa yang tidak terganggu
2. Filter pasif yang digunakan pada DVR tiga fasa dapat mengurangi THD
tegangan keluaran inverter menjadi 4,06 % atau lebih kecil dari 5% dan
dengan meningkatnya besar daya beban sensitif yang dilindungi, maka
tegangan keluaran inverter dan tegangan keluaran dari filter pasif akan
meningkat juga.
DAFTAR PUSTAKA
Dugan, Mc. Granaghan, Santoso, Beaty, Electrical Power System Quality, Mc.
Graw Hill, 2002.
Heine, Pirjo, Voltage Sag Distributions Caused by Power System
Faults, IEEE Transaction on Power System, 2003.
Kamble, Thorat, Voltage Sag : A Major Power Quality Issue, India:
Department of Electical Engineering Aurangabad.
Bollen, Math, Voltage Sags, Taylor and Francis Group, 2006.
Fitzer, Barnes, Voltage Sag Detection Technique For a Dynamic Voltage
Restorer IEEE Transaction on Industry Applications, 2004.
Wahab, Yusof, Voltage Sag and Mitigation Using Dynamic Voltage Restorer,
Elektrika, Vol. 8, No.2, 2006.
0
10
20
30
40
5
0
0
0
5
5
0
0
6
0
0
0
6
5
0
0
7
0
0
0
7
5
0
0
8
0
0
0
8
5
0
0
9
0
0
0
9
5
0
0
1
0
0
0
0
T
e
g
a
n
g
a
n
I
n
j
e
k
s
i
o
u
t
p
u
t
f
i
l
t
t
e
r
(
v
o
l
t
)
Daya Beban Sensitif (watt)
Daya Beban VS tegangan injeksi
output filter
VISI (2012) 20 (3) 1113-1131
1131
_____________
ISSN 0853-0203
Kumar and Nagaraju, Power Quality Improvement Using D-Statcom And
DVR, International Journal of Electrical and Power Engineering Medwell
Journal, 2007
Nguyen and Saha, Dynamic Voltage Restorer Against Balance and
Unbalance Voltage Sag : Modelling and Simulation, IEEE, 2004
Tumay et.al, Simulation and Modelling of A Dynamic Voltage Restorer,
Cukurova University, Turkey, 2005.
Granaghan, Voltage Sags in Industrial System, IEEE Transaction in ndustry
Applications, 199 Patne, Thakre, Factor Affecting Characteristic of
Voltage Sag Due to Fault in the Power System Serbian Journal Of
Electrical Engineering, May 2008.
El-Shennawy, Gammal, Ghazala, Moussa, Mitigation of Voltage Sags in a
Refinery With Induction Motors Using Dynamic Voltage Restorer
European Journal Of Scientific Research, 2009.
Won et.al, A New Definition of Voltage Sag Duration Considering The Voltage
Tolerance Curve, IEEE Power Tech. Conference, 2003.
Jurado, Fuzzy Logic Control of A Dynamic Voltage Restorer, IEEE,
2004.Benachaiba, Ferdi, Voltage Quality Improvement Using DVR,
Electrical Power Quality and Utilisation, Journal Vol. XIV, No. 1, 2008.
Mohan, Undeland, Robbins, Power Electronics : Converters, Applications and
Design, John Wiley, 1995.
Dahono, An LC Filter Design Method for Single Phase PWM Inverter, IEEE
Catalogue No. 95TH8025, 1995.
Rosli, Abdul Rahim, Sulaiman, Modelling And Simulation For Voltage Sag/
Swells Mitigation Using Dynamic Voltage Restorer, Journal of
Theoritical and Applied Information Technology, 2009.
Benachaiba, Power Quality Improvement Using DVR American Journal of
Apllied Sciences, 2009.
Dong-Myung Lee et.al, A Voltage Supporter Utilizing a PWM Switched
Autotransformer, IEEE Transactions On Power Electronics Vol.22, No.2,
March 2007.
Kai Ding et.al, A Novel Detection Method for Voltage Sags, Second
International Conference on Power Electronics Systems and Applications,
2006.
Montgomery, Design and Analysis of Experiments, Wiley-India, 2007.
VISI (2012) 20 (3) 1113-1131
1132
_____________
ISSN 0853-0203