You are on page 1of 22

TUGAS IPA BIOLOGI

KELAINAN-KELAINAN ATAU PENYAKIT YANG


BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM EKSRESI PADA
MANUSIA



NAMA : IRMA HASANATUL Z
KELAS : IX D



1. GINJAL



Penyakit dan kelainan pada ginjal :

1) Gagal Ginjal

Gagal ganjal merupakan kelainan pada ginjal dimana ginjal sudah tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya yaitu menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa
metabolisme.

Penyebab :
Gagal ginjal terjadi jika salah satu ginjal tidak berfungsi. Kegagalan salah satu ginjal ini akan
diambil alih tugasnya oleh ginjal lain. Namun, keadaan ini akan tetap menimbulkan resiko
sangat tinggi. Karena menyebabkan penimbunan urea dalam tubuh dan kematian.
Gejala :
Pada permulaan, gagal ginjal mugkin asymptomatic (tidak memberikan samasekali gejala-
gejala). Ketika fungsi ginjal berkurang, gejala-gejalanya dihubungkan dengan
ketidakmampuannya untuk mengatur keseimbangan-keseimbangan air dan elektrolit-
elektrolitnya, untuk membersihkan limbah dari tubuh , dan mempromosikan produksi sel
darah merah. Kelesuan, lemah, napas pendek, dan pembengkakkan yang umum dapat
terjadi. Tidak disadari atau tidak dirawat, keadaan-keadaan yang membahayakan jiwa
dapat berkembang.
Cara Pengobatan :
Penyakit ini dapat diatasi dengan cangkok ginjal atau menggunakan ginjal tiruan sampai
ginjal yang asli dapat kembali berfungsi.


2) Batu ginjal
Batu ginjal dapat terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal,
saluran ginjal, dan kantong kemih. Batu ginjal terbentuk kristal yang tidak bisa larut dan
mengandung kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat.
Penyebab :
Terjadi karena adanya endapan garam kalsium dalam ginjal sehingga menghambat
keluarnya urine dan menimbulkan nyeri, dan karena terlalu banyak mengonsumsi garam
mineral dan terlalu sedikit mengonsumsi air. Batu ginjal tersebut dapat menimbulkan
hidronefosis ( membesarnya ginjal karena urine tidak dapat mengalir keluar ) hal itu
akibat penyempitan aliran ginjal atau tersumbat oleh batu ginjal.
Gejala :
Timbul rasa nyeri pada pinggang, nyeri saat kencing, dan urin sulit kerluar.
Cara Pengobatan :
Dapat diatasi dengan pembedahan dan sinar laser. Tujuan menggunakan sinar laser untuk
memecahkan endapan garam kalsium.

3) Albuminuria
Albuminuria adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita
mengandung albumin. Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi manusia karena
berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah. Penyakit ini
menyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan ginjal dan terbuang bersama
urine.
Penyebab :
urin penderita mengandung albumin dan kekurangan protein.
Gejala :
Timbulnya oedem (pembengkakan berisi cairan) pada daerah daerah tertentu. Oedem ini
timbul karena kurangnya kadar protein albumin di dalam darah sehingga tekanan osmotic
di dalam pembuluh darah semakin berkurang. Hal ini mengakibatkan cairan yang ada di
pembuluh darah akan merembes ke jaringan jaringan lain di luar pembuluh darah
sehingga timbullah oedem.
Cara Pencegahan :
Dengan cara pengendalian kadar gula darah dan menguragi derajat albuminuria dengan
pemberian diuretik dosis kecil dan pembatasan asupan protein.
Cara Pengobatan :
Untuk mengurangi resiko terjadinya albuminuria mungkin bisa dimulai dengan
membiasakan diri minum 8 gelas sehari, walaupun sebetulnya tidak merasa haus.
Selain itu pencegahannya juga dapat dilakukan dengan tidak mengonsumsi hanya salah
satu zat gizi saja secara berlebihan (misalnya hanya protein atau kalsium saja). Artinya
makanan yang kita makan juga haru seimbang, baik dari segi jumlah maupun kadar
gizinya.


4) Nefritis
Nefritis adalah peradangan pada ginjal yang terjadi karena infeksi bakteri penyakit pada
nefron. Bakteri ini masuk melalui saluran pernafasan kemudian dibawa darah ke ginjal.
Karena infeksi ini nefron mengalami peradangan sehingga protein dan sel sel darah yang
masuk bersama urine primer tidak dapat disaring dan keluar bersama urine. Selain itu,
nefritis dapat menyebabkan uremia, yaitu ureum yang masuk dalam darah melebihi kadar
normal. Terdapatnya ureum di dalam darah dapat menyebabkan penyerapan air
terganggu, selanjutnya air akan menumpuk di kaki atau organ tubuh yang lain.
Selain itu, nefritis dapat diakibatkan karena suatu reaksi kekebalan yang keliru dan
melukai ginjal.
Penyebab :
Terjadi karena adanya kerusakan nefron, khususnya glomerulus yang disebabkan oleh
infeksi bakteri.
Gejala :
Tanda-tanda dari nefritis adalah hematuria (darah di dalam air kemih), proteinuria
(protein di dalam air kemih) dan kerusakan fungsi hati, yang tergantung kepada jenis,
lokasi dan beratnya reaksi kekebalan.
Kenaikan permeabilitas membran filtrasi dan akumulasi sel-sel darah putih di daerah
membrane filtrasi.
Cara Pengobatan :
Penderita nefritis bisa disembuhkan dengan cangkokan ginjal atau cuci darah secara rutin.
Cuci darah biasanya dilakukan sampai penderita mendapatkan donor ginjal yang memiliki
kesesuaian jaringan dengan organ penderita.

5) Nefrosis
Penyebab :
Membran glomerulus bocor, meyebabkan sejumlah besar protein keluar dari darah menuju
urin. Air dan natrium berakumulasi dalam tubuh menyebabkan edem, khususnya di bagian
pergelangan kaki, kaki, perut, dan mata.
Gejala :
Bengkak di tungkai / kaki, mata, bisa juga pada perut (ascites).
Kebocoran protein di urin yang tinggi, lebih dari 3 g/urine 24 jam (Normal 150 mg
/urine 24jam).
Kadar albumin darah yang rendah yaitu kurang dari 3 g/dl.
Kolesterol darah yang tinggi.
Cepat lelah, sering lapar, sulit tidur, dan nafsu makan tinggi
Cara pengobatan :
Memberikan obat ramuan yang bersifat menjinakkan keganasan antibody sekaligus
memperbaiki gangguan ginjal bocor dan mengoreksi semua gangguan metaboliknya.
Fungsinya adalah memperbaiki antibodi yang terlalu kuat merusak ginjal. Dan Diet rendah
protein (0,8 gr/kg Berat Badan).

6) Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang penderitanya mengeluarkan urine terlalu
banyak. Penyebab penyakit ini adalah kekurangan hormon ADH ( Anti Diuretic Hormone )
yaitu hormon yang mempengaruhi proses reabsorpsi cairan pada ginjal. Bila kekurangan
hormon ADH, jumlah urine dapat meningkat menjadi 30 kali lipat.
Penyebab :
Meningkatnya jumlah urin sampai 20 3- kali lipat karena kekurangan hormone
antiuderitika ( ADH )
Gejala :
Diabetes insipidus dapat timbul secara perlahan maupun secara tiba-tiba pada segala usia.
Seringkali satu-satunya gejala adalah rasa haus dan pengeluaran air kemih yang
berlebihan.Sebagai kompensasi hilangnya cairan melalui air kemih, penderita bisa minum
sejumlah besar cairan (3,8-38 L/hari).
Jika kompensasi ini tidak terpenuhi, maka dengan segera akan terjadi dehidrasi yang
menyebabkan tekanan darah rendah dan syok.
Penderita terus berkemih dalam jumlah yang sangat banyak, terutama di malam hari.
Cara pengobaatan :
Diabetes insipidus diobati dengan mengatasi penyebabnya.Vasopresin atau desmopresin
asetat (dimodifikasi dari hormon antidiuretik) bisa diberikan sebagai obat semprot hidung
beberapa kali sehari untuk mempertahankan pengeluaran air kemih yang normal.
Terlalu banyak mengkonsumsi obat ini bisa menyebabkan penimbunan cairan,
pembengkakan dan gangguan lainnya.
7) Sistisis
Penyebab :
Sistisis bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, zat kimia, atau luka.
Gejala :
Tekanan di bagian bawah pinggul
Nyeri buang air kecil (disuria)
Sering buang air kecil (poliuria) atau kebutuhan mendesak untuk buang air kecil
(kencing urgensi)
Perlu untuk buang air kecil pada malam hari (nokturia, mirip dengan kanker prostat
atau BPH)
Urin abnormal warna (mendung), mirip dengan infeksi saluran kemih
Darah dalam urin (hematuria) (mirip dengan kanker kandung kemih)
Kotor atau bau urin yang kuat

Cara pengobatan :
Pengobatan Sistitis diresepkan oleh dokter untuk antibiotik. Dengan solusi alami juga
dapat menghilangkan rasa sakit ketika Anda memiliki cystitis. ( Tenang nyeri perut ).

8) Hematuria

Hematuria adalah penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam urine. Penyakit
tersebut disebabkan adanya peradangan pada organ urinaria atau karena iritasi akibat
gesekan batu ginjal.
Penyebab :
Urine mengandung darah
Gejala :
Ditandai dengan urin penderita mengandung darah
Cara pengobatan :
Perawatan pada gangguan ini tergantung dari penyebab. Jika menemukan gejala atau
tanda, sebaiknya langsung ke dokter.

9) Diabetes Melitus (Glukosuria)
Glukosuria adalah penyakit yang ditandai adanya glukosa dalam urine. Penyakit ini disebut
juga kencing manis. Kadar gula dalam darah meningkat karena kekurangan hormon
insulin. Nefron tidak mampu menyerap kembali kelebihan glukosa, sehingga kelebihan
glukosa dibuang bersama urine.
Penyebab :
Diabetes Melitus (kencing manis) merupakan gangguan yang disebabkan oleh adanya
kandungan gula dalam urine. Kurangnya hormon insulin dari pankreas menjadikan kadar
gula dalam darah sangat tinggi. Nefron tidak mampu menyerap kembali kelebihan glukosa,
sehingga kelebihan glukosa dibuang bersama urine.

Gejala :
Banyak kencing ( polyuira ) terutama pada malam hari
Gampang haus dan banyak minum ( polydpsia )
Mudah lapar dan banyak makan ( polyphagia )
Mudah lelah dan sering mangantuk
Penglihatan kabur
Sering pusing dan mual
Koordinasi gerak anggota tubuh terganggu
Berat badan menurun terus
Sering kesemutan dan gata-gatal pada pergelangan tangan dan kaki
Cara Pengobatan :
Kontrol kebiasaan makan
Kendalikan berat badan
Olah raga secar teratur
Kelola faktro resiko lain (hipertensi, kadar lemak darah, dll)
Bagi yang beresiko tinggi, periksa glukosa darah setiap tahun










2. KULIT


Gangguan dan kelainan pada kulit :

1) Skabies

Kudis (scabies) adalah penyakit kulit yang menular, penyakit ini memiliki gejala gatal, dan
rasa gatal tersebut akan lebih para pada malam hari. Sering muncul di tempat-tempat
lembab di tubuh seperti misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan terkang di celang
jari tangan atau kaki.

Penyebab :
Penyakit skabies disebabkan oleh parasit insekta yang sangat kecil (Sarvoptes scabies) dan
dapat menular pada orang lain. Penularannya dengan 2 cara kontak langsung dan kontak
tak langsung. Pada penyakit skabies ditemukan 4 tanda cardinal yaitu pruritus nocturna,
menyerang manusia secara berkelompok, adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-
tempat predileksi yang berwarna putih atau keabu-abuan dan menemukan tungau. Ujud
kelainan kulit pada penyakit skabies yaitu ditemukannya papul, vesikel, erosi, ekskoriasi,
krusta dan lain-lain.
Kudis (scabies) adalah penyakit kulit yang menular, penyakit ini memiliki gejala gatal, dan
rasa gatal tersebut akan lebih para pada malam hari. Sering muncul di tempat-tempat
lembab di tubuh seperti misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan terkang di celang
jari tangan atau kaki.

Cara Pencegahan :
mencuci sperai tempat tidur, handuk dan pakaian yan dipakai dalam 2 hari belakangan
dengan air hangat dan deterjen.
Menjaga kebersihan kulit.
Cara Pengobatan :
Untuk pengobatan luar, cukup ambil daun, kulit, batang, atau akar salam seperlunya. Cuci
bersih, lalu giling halus sampai menjad adonan seperti bubur. Balurkan ke tempat yang
gatal, kemudian dibalut.


2) Kurap
Penyebab :
Penyakit Kurap merupakan suatu penyakit kulit menular yang disebabkan oleh fungsi.
Gejala kurap mulai dapat dikenali ketika terdapat baian kecil yang kasar pada kulit dan
dikelilingi lingkaran merah muda.

Cara Pencegahan :
Mencuci tangan yang sempurna.
Menjaga kebersihan tubuh.
Mengindari kontak dengan penderita.

Cara Pengobatan :
Dapat diobati dengan anti jamur yang mengandung mikonazol dan kloritomazol dengan
benar dapat menghilangkan infeksi.


3) Panu
Penyebab :
Panu adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panau ditandai
dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-
bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung warna kulit si penderita.
Panu paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau juga bisa
ditemukan pada penderita berumur tua.

Cara Pencegahan :
Menjaga kebersihan badan.
Usahakan agar kulit dalam keadaan kering dan tidak lembab.
Pakaian dan handuk mandi jangan sampai lembab, karena pakaian yang lembab
memicu tumbuhnya jamur.
Jangan menggunakan pakaian atau peralatan mandi dengan penderita panu.
Cara Pengobatan :
Panu dapat diobati dengan obat-obatan tradisional seperti daun sirih yang dicampur
dengan kapur sirih dan dioles pada kulit yang terserang Panu. Atau juga dapat digunakan
obat-obat yang di jual di pasaran seperti Pandas dan Kalpanax.


4) Biduran
Penyebab :
Biduran disebabkan oleh udara dingin, alergi makanan dan alergi bahan kimia. Biduran
ditandai dengan timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa gatal. Biduran
dapat berlangsung beberapa jam dan dapat juga berlangsung berhari-hari.

Cara Pencegahan :
Bagi penderita biduran, pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari faktor-faktor
penyebab timbulnya bidur. Seperti udara dingin, makanan dan bahan kimia.

Cara Pengobatan :
Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan resep obat yang diberikan oleh dokter.


5) Ringworm
Penyebab :
Ringworm adalah sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Infeksi ini ditandai dengan
timbulnya bercak lingkaran di kulit.

Cara Pencegahan :
Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap kering dan tidak
lembab.

Cara Pengobatan :
Pengobatannya dilakukan dengan mengkonsumsi obat anti jamur.

6) Psosiaris
Penyebab :
Penyebab pasti dari penyakit ini belum bisa ditentukan, tetapi hasil dari banyak penelitian
penyakit ini disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Ada dua tipe sel
darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh kita, yaitu sel limfosit T dan
limfosit B. Pada psoriaris terjadi aktivasi limfosit T yang tidak normal di kulit. Ini
menyebabkan kulit menjadi meradang secara berlebihan.

Gejala :
Gejala yang ditimbulkannya adalah kulit kemerahan yang dapat terjadi di kulit kepala,
sikut, punggung, dan lutut.

Cara Pengobatan :
Psoriasis belum dapat disembuhkan secara total, tetapi pengobatan teratur dapat menekan
gejala menjadi tidak nampak.


7) Kanker kulit
Kanker kulit adalah jenis kanker yang paling sering dijumpai. Paparan terhadap sinar
matahari yang berlebihan dapat memicu timbulnya kanker kulit. Penyakit ini lebih sering
menyerang orang dengan kulit berwarna terang yang lebih sensitif terhadap sinar
matahari. Pencegahan dapat dilakukan dengan menggunakan tabir surya atau membatasi
lamanya kulit terpapar sinar matahari.
Penyebab :
Penyakit kanker kulit disebabkan oleh penerimaan sinar matahari yang berlebihan.
Penyakit ini lebih sering menyerang orang yang berkulit putih atau terang, karena warna
kulit tersebut lebih sensitif terhadap sinar matahari.
Cara Pencegahan :
Pencegahan dapat dilakukan dengan tabir surya atau menghindari kontak dengan sinar
matahari yang terlalu banyak.




3. PARU-PARU



Gangguan dan kelainan pada paru-paru :

1) Asma
Penyebab :
Asma dikenal dengan bengek yang disebabkan oleh bronkospasme. Asma merupakan
penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru.

Gejala :
Gejala penyakit ini ditandai dengan susah untuk bernapas atau sesak napas. Penyakit ini
tidak menular dan bersifat menurun. Kondisi lingkungan yang udaranya tidak sehat atau
telah tercemar akan memicu serangan asma. Prinsip dasar penanganan serangan asma
adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan (Hydrocortisone), syrup ventolin
(Salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol) untuk membantu melonggarkan saluran
pernafasan.

Cara Pengobatan :
Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya
serangan asma dapat terjadi dikemudian hari. Penanganan dan pemberian obat-obatan
kepada penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang
mana disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Prinsip dasar
penanganan serangan asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan
(Hydrocortisone), syrup ventolin (Salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol) untuk
membantu melonggarkan saluran pernafasan.




2) Tuberculosis (TBC)
Penyebab :
TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini
menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil. TBC
dapat menyebabkan kematian. Sebagian besar orang yang terinfeksi oleh bakteri
tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal ini disebut latent tuberculosis.
Apabila penderita latent tuberculosis tidak menerima pengobatan maka akan berkembang
manjadi active tuberculosis.
Active tuberculosis adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh tidak mampu untuk
melawan bakteri tuberculosis yang terdapat dalam tubuh, sehingga menimbulkan infeksi
terutama pada bagian paru-paru. Penyakit ini dapat menular melalui percikan ludah saat
penderita batuk.

Pencegahan :
Menghindari kontak dengan penderita TBC.
Tidak meggunakan peralatan terutama peralatan makn dengan penderita TBC.

Pengobatan :
TBC dapat di atasi dengan terapi. Terapi TBC yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
Pengguna vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin) Vaksin BCG diberikan mulai dari bayi.
Perlindungan yang diberikan oleh vaksin BCG dapat bertahan untuk 10 - 15 tahun,
sehingga pada usia 12 - 15 tahun dapat dilakukan vaksinasi ulang.
Pengobatan pada pasien latent tuberculosis.
Pengobatan pada active tuberculosis dengan menggunakan antibiotik selama kurang
lebih 6 bulan tidak boleh putus.

3) Pneumonia
Penyebab :
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur yang menginfeksi paru-paru
khususnya di alveolus. Penyakit ini menyebabkan oksigen susah masuk karena alveolus
dipenuhi oleh caira.

Cara Pencegahan :
Selalu memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dapat
mencegah agar bakteri tidak mampu menembus pertahanan kesehatan tubuh.
Biasakan untuk mencuci tangan, makan makanan bergizi.
Berolahraga secara teratur.
Cara Pengobatan:
Apabila telah menderita pneumonia, biasanya disembuhkan dengan meminum antibiotik.


4) Emfisema
Penyebab :
Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus sendiri adalah
gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume
paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang
seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya. Asap rokok dan
kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-
paru.

Cara Pencegahan :
Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti
merokok juga sangat penting.

5) Bronkitis
Penyebab :
Penyakit bronkitis disebabkan oleh peradangan pada bronkus (saluran yang membawa
udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus.
Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.

Cara Pencegahan :
Meningkatkan daya tahan tubuh merupakan salah satu pencegahan yang dapat
dilakukan.
Sedangkan untuk mencegah bronkitis kronik adalah dengan menghentikan kebiasaan
merokok juga menghindari asap rokok agar tidak menjadi perokok pasif yang sangat
berbahaya.
Cara Pengobatan :
Untuk pengobatan bila disebabkan oleh bakteri atau kuman dapat diatasi dengan
meminum antibiotik sesuai anjuran dokter. Bila disebabkan oleh virus, biasanya digunakan
obat-obatan untuk meringankan gejala.

6) Asbestosis
Penyebab :
Adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang di sebabkan oleh menghirup serat-
serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri
dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat
asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga
dapat menyebabkan penebalanpleura (selaput yang melapisi paru-paru).

Cara Pencegahan :
Asbestosis dapat dicegah dengan mengurangi kadar serat dan debu asbes di lingkungan
kerja. Karena industri yang menggunakan asbes sudah melakukan kontrol debu, sekarang
ini lebih sedikit yang menderita asbestosis, tetapi mesotelioma masih terjadi pada orang
yang pernah terpapar 40 tahun lalu.

Cara Pengobatan :
Pengobatan suportif untuk mengatasi gejala yang timbul adalah membuang lendir/dahak
dari paru-paru melalui prosedur postural drainase, perkusi dada dan vibrasi. Diberikan
obat semprot untuk mengencerkan lendir. Mungkin perlu diberikan oksigen, baik melalui
sungkup muka (masker) maupun melalui selang plastik yang dipasang di lubang hidung.
Kadang dilakukan pencangkokan paru-paru. Mesotelioma berakibat fatal, kemoterapi tidak
banyak bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak menyembuhkan kanker.


7) Kanker Paru-Paru
Penyebab :
Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan
paru. Jika dibiarkan pertumbuhan yang abnormal ini dapat menyebar ke organ lain, baik
yang dekat dengan paru maupun yang jauh misalnya tulang, hati, atau otak. Penyakit
kanker paru-paru lebih banyak disebabkan oleh merokok (87%), sedangkan sisanya
disebabkan oleh zat asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan
pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya
terjadi pada pekerja yang juga merokok.

Cara Pencegahan :
Berhenti dan hindari merokok.



Cara Pengobatan :
Tindakan operasi pembedahan mengangkat sel kanker
Tindakan Therapy Radiasi
Tindakan Therapy Kemotherapy
Tindakan penyuntikan {Photodynamic (PTD)}
Pemberian Nutrisi dan supplement dapat mengurang gejala yang disebabkan oleh
kanker paru. Vitamin D dan Fe sangat baik untuk diberikan oleh penderita penyakit
kanker paru, Begitu pula dengan makanan antioxidant seperti blueberri, cherri, dan
buah tomat.

8) Paru-Paru Hitam
Penyebab :
Paru-paru hitam merupakan akibat dari terhirupnya serbuk batubara dalam jangka waktu
yang lama. Merokok tidak menyebabkan meningkatnya angka kejadian paru-paru hitam,
tetapi bisa memberikan efek tambahan yang berbahaya bagi paru-paru. Resiko menderita
paru-paru hitam berhubungan dengan lamanya dan luasnya pemaparan terhadap debu
batubara. Kebanyakan pekerja yang terkena berusia lebih dari 50 tahun. Penyakit ini
ditemukan pada 6 dari 100.000 orang.

Cara Pencegahan :
Paru-paru hitam dapat dicegah dengan menghindari debu batubara pada lingkungan kerja.
Pekerja tambang batubara harus menjalani pemeriksaan foto dada tiap 4-5 tahun sehingga
penyakit ini dapat ditemukan pada stadium awal. Jika ditemukan penyakit, maka pekerja
tersebut harus dipindahkan ke daerah dimana kadar debu batubaranya rendah, untuk
menghindari terjadinya fibrosis masif progresif.

Cara Pengobatan :
Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini, selain untuk mengobati komplikasinya
(gagal jantung kanan atau tuberkulosis paru). Jika terjadi gangguan pernapasan, maka
diberikan bronkodilator dan ekspektoran. Tetapi adalah penting untuk menghindari
pemaparan lebih lanjut.


9) Sinusitis
Penyebab :
Sinusitis adalah infeksi dalam rongga sinus yaitu rongga berisi udara yang letaknya dalam
rongga kepala di sekitar hidung. Infeksi atau peradangan sinus umumnya terjadi sebagai
kelanjutan infeksi hidung. Setiap kondisi dalam hidung yang menghambat aliran keluar
cairan hidung cenderung menyebabkan infeksi dari sinus. Seperti adanya infeksi virus,
bakteri atau benda asing penyebab alergi dapat menimbulkan pembengkakan selaput
lendir hidung dan hal yang sama juga terjadi pada sinus sehingga menutup hubungan
antara sinus dan hidung. Alergen yang terhirup seperti debu, spora jamur, bulu binatang,
serbuk sari bunga, dan lain-lain menimbulkan reaksi alergi dan pembengkakan yang dapat
berpengaruh atas timbulnya serangan sinusitis.

Cara Pencegahan :
Infeksi virus dan bakteri harus dihindari dengan meningkatkan daya tahan tubuh
misalnya istirahat dan gizi yang cukup serta olahraga yang teratur.
Hindari juga alergen seperti debu, asap rokok dan polusi lain serta obat-obatan dan
jenis makanan tertentu yang dapat menimbulkan alergi.
Jenis alergennya harus diketahui agar reaksi selanjutnya dapat dihindari atau
dikurangi. Menyelam dan berenang juga harus dihindari karena air dapat masuk ke
dalam sinus sehingga menimbulkan sumbatan atau infeksi.

10) Pleuritis
Penyebab :
Pleuritis adalah peradangan pada pleura, yang merupakan, lembab berlapis ganda
membran yang mengelilingi paru-paru dan garis tulang rusuk. Kondisi ini dapat membuat
napas sangat menyakitkan. Kadang-kadang dikaitkan dengan kondisi lain yang disebut
efusi pleura, di mana kelebihan cairan mengisi daerah antara lapisan membran itu.

Cara Pengobatan :
Suntikan anti alergi
Menghindari pencetus alergi
Semprotan hidung yang mengandungkortikosteroid untuk membantu mengurangi
bengkak di rongga sinus, terutama karena adanya polip ataupun karena alergi.
Tindakan operasi untuk membersihkan dan mengeringkan rongga sinus mungkin
diperlukan terutama bagi pasien yang mengalami peradangan yang berulang.



4. HATI



Gangguan dan kelainan pada hati :

1) Hepatitis
Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis ada beberapa
macam, misalnya virus hepatitis A dan hepatitis B
Penyebab :
disebabkan oleh virus. Virus hepatitis ada beberapa macam, misalnya virus hepatitis A dan
hepatitis B. Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B lebih berbahaya daripada
hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A.
Gejala :
a. Gejala Hepatitis A
Pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami sakit seperti kuning,
keletihan, demam, hilang selera makan, muntah-muntah, pusing dan kencing yang
berwarna hitam pekat. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak
seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll.
b.Gejala Hepatitis B
Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam, sakit
perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi penderita
hepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan
kepada orang lain menjadi lebih beresiko.
c. Gejala Hepatitis C
Penderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan
gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Namun beberapa gejala
yang samar diantaranya adalah ; Lelah, Hilang selera makan, Sakit perut, Urin menjadi
gelap dan Kulit atau mata menjadi kuning yang disebut jaundice (jarang terjadi). Pada
beberapa kasus dapat ditemukan peningkatan enzyme hati pada pemeriksaan urine,
namun demikian pada penderita Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi bahkan
normal.
Cara Pencegahan :
Hepatitis dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi
Jarum untuk akupuntur atau tatto harus steril
Hindari pemakaian alat-alat secara bersamaan seperti cukur, sisir
Hindari aktivitas sex dengan berganti-ganti pasangan
Hindari mendapat donor darah yang tidak resmi

Cara Pengobatan :
melalui kimiawi yang bertujuan untuk mematikan virus hepatitis.
pengobatan suportif yang bertujuan untuk melindungi sel hati dan membantu
pemulihan sel hati yang rusak.


2) Penyakit Kuning (Jaundice)

Penyakit kuning adalah adanya perubahan pada warna kulit, bagian putih pada mata
(sclera) dan kelenjar ludah.Hal ini terjadi karena meningkatnya bilirubin dalam
tubuh.Bilirubin adalah senyawa pigmen warna kulit yang ada di dalam tubuh yang
berwarna kuning.

Penyebab :
Tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu tidak dapat
dialirkan ke dalam usus dua belas jari, sehingga masuk ke dalam darah dan warna
darah menjadi kuning.
Meningkatnya bilirubin pada tubuh manusia.


Gejala :
Kulit penderita tampak pucat kekuningan, bagian putih bola mata berwarna
kekuningan, dan kuku jaripun berwarna kuning. Hal ini terjadi karena di seluruh tubuh
terdapat pembuluh darah yang mengangkut darah berwarna kekuningan karena
bercampur dengan cairan empedu.

Cara Pencegahan :

Lindungi makanan dari lalat/kecoa/tikus
Cuci tangan dengan sabun dan air bersih sesudah dari kamar mandi atau menyiapkan
hidangan
Hindari tempat makanan yang kurang bersih

Cara Pengobatan :

Minumlah Xamthone plus 3xsehari pagi,siang dan malam sebelum tidur sesudah makan
sebanyak 30ml= 6sendok makan
Minum air yang sudah dimasak sampai mendidih
Makan makanan yang baru dimasak
Makan buah-buahan yang baru dikupas

3) Sirosis hati

Sirosis hati adalah keadaan penyakit yang sudah lanjut dimana fungsi hati sudah sangat
terganggu akibat banyaknya jaringan ikat di dalam hati. Sirosis hati dapat terjadi
karena virus Hepatitis B dan C yang berkelanjutan, karena alkohol, salah gizi, atau
karena penyakit lain yang menyebabkan sumbatan saluran empedu. Sirosis tidak dapat
disembuhkan, pengobatan dilakukan untuk mengobati komplikasi yang terjadi (seperti
muntah dan berak darah, asites/perut membesar, mata kuning serta koma hepatikum).

Penyebab :
Infeksi kronis virus hepatitis B.
Hepatitis autoimun. Sistem kekebalan tubuh biasanya membuat antibodi untuk
menyerang bakteri, virus, dan kuman lainnya. Pada hepatitis autoimun,sistem
kekebalan tubuh membuat antibodi terhadap sel-sel hati yang dapat menyebabkan
kerusakan dan sirosis.
Penyakit yang menyebabkan penyumbatan saluran empedu sehingga tekanan darah
terhambat dan merusak sel-sel hati. Sebagai contoh, sirosis bilier primer, primary
sclerosing, dan masalah bawaan pada saluran empedu.
Non-alcohol steato-hepatitis (NASH). Ini adalah kondisi di mana lemak menumpuk di
hati sehingga menciptakan jaringan parut dan sirosis. Kelebihan berat badan (obesitas)
meningkatkan risiko Anda mengembangkan non-alcohol steato-hepatitis.
Reaksi parah terhadap obat tertentu.
Beberapa racun dan polusi lingkungan.
Infeksi tertentu yang disebabkan bakteri dan parasit.
Gagal jantung parah yang dapat menyebabkan tekanan balik darah dan kemacetan di
hati.
Beberapa penyakit warisan langka yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel
hati, seperti hemokromatosis (kondisi yang menyebabkan timbunan abnormal zat besi
di hati dan bagian lain tubuh) dan penyakit Wilson (kondisi yang menyebabkan
penumpukan abnormal zat tembaga di hati dan bagian lain tubuh).
Gejala :
Sirosis di tahap awal tidak menimbulkan gejala apapun.
Cara Pengobatan :
Diet rendah natrium atau diuretik untuk mengurangi cairan yang terakumulasi dalam
tubuh.
Obat untuk mengurangi gatal.
Obat-obatan yang dapat membantu mengurangi hipertensi portal.
Pengurangan cairan yang menumpuk di perut (ascites).
Bila pasien mengalami perdarahan usus sehingga muntah darah, atau mengeluarkan
darah melalui tinja, atau tinja menjadi hitam, dokter mungkin akan segera melakukan
tindakan untuk mengatasinya. Berbagai teknik bedah dapat digunakan untuk
menghentikan perdarahan dan mengurangi risikonya lebih lanjut.
Dalam kasus yang parah di mana jaringan parut meluas dan hati nyaris tidak bisa
berfungsi, maka transplantasi hati mungkin adalah satu-satunya pilihan.

4) Kanker Hati

Kanker hati terjadi apabila sel kanker berkembang pada jaringan hati. Kanker hati yang
banyak terjadi adalah Hepatocellular carcinoma (HCC). HCC merupakan komplikasi
akhir yang serius dari hepatitis kronis, terutama sirosis yang terjadi karena virus
hepatitis B, C dan hemochromatosis.
Penyebab :
Virus hepatitis B
Perokok aktif dan perokok pasif ( perokok pasif biasanya beresiko lebih tinggi)
Orang yang menderita sirosis hati
Orang yang suka mengkonsumsi alcohol
Gangguan yang terjadi pada metabolism
Gejala :
Rasa sakit di perut bagian atas di sisi kanan
Sebuah benjolan atau rasa berat di perut bagian atas
Bengkak (kembung) pada perut
kehilangan nafsu makan dan perut terasa penuh
Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
Kelelahan kronis
Mual dan muntah
Kulit dan mata berwarna kuning, tinja pucat, dan urine berwarna gelap
Demam di pagi hari
Cara pengobatan :
Mengobati kanker hati selain menggunakan medis ada juga pengobatan Secara
tradisional. Khasiat XANTHONE bukan sekedar antioksidan, tetapi juga antikanker
seperti hasil riset Moongkarndi. Peneliti Fakultas Farmasi Universitas Mahidol itu
menguji XANTHONE dalam riset praklinis dengan SKBR3 alias kultur sel kanker
payudara manusia. Hasilnya Ekstrak kulit manggis bersifat antiproliferasi yang kuat
untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Selain itu ekstrak itu juga bersifat
apoptosis atau mendukung penghancuran sel kanker.

You might also like