You are on page 1of 14

Tugas Akhir Semester

PSIKOLOGI PENDIDIKAN
REVIEW MATAKULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN
MENGANALISIS, MENGKRITIK, DAN MEMERIKAN SARAN
KEPADA DOSEN SERTA MATERI !ANG DIERIKAN

OLEH "
WAH!U NUGROHO
#$#%&#''
Pr(gram Stu)i Psik(*(gi Pe+)i)ika+
,aku*tas Psik(*(gi
U+i-ersitas Mer.u ua+a !(g/akarta
!(g/akarta
0#&&
PRAKATA
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena taufik hidayah
serta nayahnyalah penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Semester. Hal ini tidak
terlepas dari semangat serta dukungan dari lingkungan yang selalu memberikan motivasi
untuk menjadi lebih baik.
Penulis selalu berterima kasih kepada dosen pengampu bu ndra !atna "usuma
#ardani$ Msi. Yang telah susah payah memberikan jam tambahan demi membantu
mahasis%a &merevisi tugas supaya mahasis%a tidak mengalami kesalahan'. Penulis
sangat menghargai usaha dosen yang sangat simpatik terhadap mahasis%a demi
membantu$ mende%asakan serta mendidik mahasis%a dalam men(apai tujuan hidup$
maka dari itu penulis mendapat semangat untuk tidak ingin menge(e%akan dosen yang
telah bersemangat dalam mendidik dan mende%asakan mahasis%a &dengan menyuruh
mahasis%a untuk datang kerumah dosen demi memperbaiki susunan makalah yang harus
di bahas'. )i dalam pendidikan selayaknya harus ada timbal balik antara pendidik dan
peserta didik. )engan demikian penulis ingin ikut andil untuk membantu dosen dalam
mengevaluasi terhadap perkuliahan yang sudah berlangsung selama satu semester.
Sahala%at serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan alam *abi
+esar Muhammad S.A.# yang telah membebaskan manusia dari ,aman kebodohan ke
,aman yang penuh berkah. Tak henti-hentinya penulis selalu memohon kritik serta saran
kepada semua pihak demi memperbaiki dan meningkatkan kualitas dari karya tulis penulis.
Yogyakarta$ ./ januari .011
Penulis
DA,TAR ISI
HALAMAN 1UDUL 222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222 i
PRAKATA 22222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222ii
DA,TAR ISI 22222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222 iii
A I PENDAHULUAN
1.1. 2atar +elakang ............................................................................................ 1
1... !umusan Masalah ...................................................................................... .
1.3. Tujuan ......................................................................................................... 3
A II PEMAHASAN
..1 +ab &pendahuluan'$ Prolog dan Selayang Pandang ................................ 4
..1.1. +ab &Pendahuluan' ................................................................................... 4
..1... Prolog .......................................................................................................... /
..1.3. Selayang Pandang .................................................................................... /
.... +ab Perbedaan ndividu &ndividual )efferen(es' .................................... 5
..3. +ab Perkembangan dan Proses +elajar ................................................. 6
..4. +ab 7 +elajar &Peserta )idik' ..................................................................... 11
../. +ab 7 Mengajar &Pendidik' ........................................................................... 1/
..8. !evie% Makalah ........................................................................................... .1
..8.1. +ahasa dan Pendidik ................................................................................... .1
..8... Pendidik +erdimensi Etis ............................................................................ .3
..8.3. !efleksi 9topis ............................................................................................. .4
A III PENUTUP
3.1. "esimpulan ..................................................................................................... .8
3... "ritik . .8
3.3. Saran .:
DA,TAR PUSTAKA 2222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222 0%
DA,TAR ISTILAH 22222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222 0$
A I
PENDAHULUAN
&2&2 Latar e*aka+g
Psikologi Pendidikan menurut para ahli merupakan subdisiplin psikologi yang
menelaah ; meneliti problematika psikologis yang terjadi di dunia pendidikan. Proses
kependidikan bertujuan untuk menumbuh kembangkan segenap kemampuan dan
pengubahan sikap serta tingkah laku seseorang atau kelompok yang bertujuan untuk
mende%asakannya$ proses pendidikan tersebut dapat di lakukan melalui pengajaran di
sekolah (formal)$ pelatihan atau kursus &non formal)$ keluarga (kancah informasi)$ serta
se(ara mandiri (self instruction).
+erhubungan dengan matakuliah psikologi pendidikan yang selama satu semeter ini
telah berjalan$ penulis merasakan proses kependidikan yang berlangsung masih banyak
sekali mengalami hambatan-hambatan terutama dari sisi mahasis%a. )i saat proses
perkuliahan berjalan suasana di dalam kelas terlihat sangat pasif$ mahasis%a hanya
menjadi pendengar setia$ memang ada beberapa mahasis%a yang aktif tetapi jumlahnya
tidak sepadan dengan mahasis%a yang pasif sehingga terkadang membuat proser
pendidikan tertunda sesaat$ dikarenakan dosen harus berfikir untuk men(ari (ara supaya
mahasis%a dan proses perkuliahan menjadi aktif pada saat itu juga.
Metode belajar S<3! yang dikembangkan oleh =ran(is P. !obinson di 9niversitas
*egeri >hio Amerika Serikat$ tidak pernah berjalan dengan lan(ar selama proses
perkuliahan Psikologi Pendidikan berlangsung. )osen telah men(oba untuk menerapkan
motede belajar S<3! pada mahasis%a$ tetapi dari mahasis%a itu sendiri tidak mahu
membantu dosen untuk menerapkan metode belajar S<3!.
Menurut hemat penulis tugas akhir yang diberikan oleh dosen pengampu bu ndra
!atna "usuma #ardani$ Msi. merupakan salah satu penerapan metode kependi dikan
yang tujuannya untuk menumbuh kembangkan kemampuan serta untuk mende%asakan
mahasis%a yang selama ini masih belum terlihat adanya perubahan kearah yang lebih
positif.
=akta dilapangan menunjukkan bah%a mahasis%a masih belum bisa untuk mandiri
?masih harus di suapi@. Aontoh kasus B dosen harus selalu memerintah mahasis%a untuk
memba(a ataupun manulis hal-hal yang penting ; susah dan menanyakannya saat
perkuliah berlangsung$ karena apabila tidak di suruh$ mahasis%a enggan untuk
melakukannya itupun terkadang hanya beberapa orang saja yang mahu melakukannya$
maka dari itu dengan adanya tugas Meninjau Matakuliah Psikologi Pendidikan
Menganalisis$ Mengkritik dan Memberikan Saran Terhadap )esen serta Materi yang )i
+erikan akan sangat membantu mahasis%a maupun dosen pengampu$ dengan adanya
tinjauan kritik serta saran dari mahasis%a &tentunya yang rasional' akan membantu dosen
untuk lebih mudah dalam melakukan proses pengajaran$ dosen dapat mengetahui dan
paham seberapa kemampuan mahasis%a pada umumnya sehingga dosen dapat
menerapkan proses belajar mana yang pas ; tepat. +ila dilihat dari segi mahasis%a
tentunya tugas tersebut dapat membantu dalam memahami isi materi dan juga dapat
membantu untuk menghadapi 9jian Akhir Semester.
&202 Rumusa+ Masa*ah
Setiap proses kependidikan pasti akan mengalami ketegangan-ketegangan apabila
antara keinginan-keinginan$ harapan-harapan atau tujuan masih belum dapat ter%ujudkan.
"etegangan-ketegangan tersebut nantinya pasti akan menimbulkan kegelisahan
terhadap sebagian ataupun keseluruhan pihak-pihak yang terlibat dalam proses
kependidikan &terutama dosen'. )osen akan merasa sangat gelisah sekali apabila anak
didik tidak menunjukkan perkembangan. "egelisahan salah satunya disebabkan oleh
hambatan-hambatan atau masalah-masalah. Sesuatu yang di asumsikan sebagai masalah
tentunya harus ada pembahasan yang lebih lanjut supaya masalah-masalah tersebut lebih
jelas dan lebih mudah untuk di tanggulangi.
Permasalahan memiliki ruang lingkup yang sangat luas$ maka dari itu penulis
men(oba memberanikan diri memandang dari sisi &ka(amata dosen' untuk membatasi
masalah-masalah tersebut$ maslah tersebut antara lain B
1. Seberapa banyakkah ; seberapa pahamkah materi yang di terima oleh mahasis%a
terhadap materi yang telah diberikan oleh dosen C
.. Seberapa seriuskah mahasis%a dalam mengikuti perkuliah ; memperhatikan jalannya
proses perkuliahan C
&232 Tu4ua+
Tujuan tugas yang diberkan oleh dosen antara lain B
1. Penulis ingin membantu dosen pengampu di dalam menerapkan metode
pendidikan dengan memberikan kritik serta saran terhadap dosen serta materi yang
diberikan.
.. Penulis ingin membuktikan bah%a penulis (ukup paham akan materi yang diberikan
oleh dosen$ dengan (ara memberikan uraian singkat dari penjelasan dosen serta
materi yang ada.
3. Penulis ingin menunjukkan bah%a penulis serius dan mengikuti proses perkuliah
dengan baik$ dengan menguraikan kejadian-kejadian yang terjadi di sepanjang
proses perkuliahan berlangsung.
A II
PEMAHASAN
02&2 a5 I 6Pe+)ahu*ua+7, Pr(*(g )a+ Se*a/a+g Pa+)a+g
02&2&2 a5 I 6Pe+)ahu*ua+7
Pada buku Psikologi Pendidikan yang di tulis oleh )r. Muhibbin Syah$ M. Ed. +ab
merupakan Pendahuluan yang di dalamnya membahas tentang isi$ materi yang akan
dibahas$ serta gambaran ; intisari dari buku tersebut. )r. Muhibbin Syah$ M. Ed. Duga
menuliskan pendekatan-pendekatan dalam Psikologi Pendidikan dan juga pertimbangan
dari teori dan temuan-temuan riset psikologi. Pada +ab &Pendahuluan'$ dosen tidak
me%ajibkan mahasis%a untuk mempelajari isi materi$ dikarenakan pada bagian ini menurut
penulis hanya merupakan intisari dari isi pembahasan yang sesungguhnya. ntisari yang
ada pada +ab akan mendukung pembahasan pada bab-bab selanjutnya$ jadi dengan
adanya +ab &Pendahuluan' akan dapat membatu mempermudah pemba(a dalam
memahami isi materi yang sesungguhnya &khusus bagi yang mahu memba(a +ab '.
Hakikat dan Hubungan Antara Pendidikan dengan Pengajaran menurut penulis poin
yang penting adalah ketika Muhibbin Syah mengaitkan pengertian tentang pengajaran
dalam pandangan agama &islam'. )i dalam buku Muhibbin Syah menjelaskan bah%a
sebenarnya didalam kitab su(i Al <urEan pengajaran sudah sangat lama diajarkan oleh
Tuhan &Allah' bahkan sebelum manusia ketahui. Hal ini men(erminkan bah%a Tuhan
selalu menyayangi umatnya &bagi yang mahu mentaati segala perintahnya dan menjauhi
segala larangannya'. Tidak ada ruginya bagi umatnya yang selalu mamba(a dan
mengamalkan kitab si(inya$ karena di dalam kitab su(i tersimpat berjuta-juta pengetahuan.
Pembahasan yang ada pada buku Muhibbin Syah sudah sangat jelas %alau
panjang$ mungkin bagi yang kurang suka memba(a hal ini akan sangat menjenuhkan$
dikarenakan inti yang sebenarnya tidak se(ara langsung dibahas tetapi melalui prolog
terlebih dahulu. Prolog yang diberikan oleh Muhibbin Syah bukan hanya prolog biasa
tetapi merupakan pengantar yang bertujuan untuk mempermudah pemba(a dalam
memahami materi yang sesungguhnya$ sehingga pemba(a tidak hanya memahami
sebagian materi tetapi dapat memahami se(ara menyeluruh isi materi.
02&202 Pr(*(g
Prolog dari replika yang di berikan oleh dosen pengampu juannya tidak jauh beda
dengan +ab &Pendahuluan yang ada pada buku Muhibbin Syah'. Pembahasan yang ada
pada prolog juga merupakan pengantar$ yang mengulas materi se(ara singkat yang
nantinya berasosiasi dengan pembahasan materi selanjutnya.
Pembahasan yang ada pada prolog sangat jelas dan singkat. Menurut penulis
hahasis%a dapat dengan mudah memahami maksud dari pembahasan karena di sertai
oleh (ontoh$ kata-kata asingpun di sertai dengan pengertiannya sehingga mahasis%a tidak
mengalami kesulitan dalam memahami.
Tidak ada saran dari penulis mengenai pemahasan pada prolog di karenakan
pembahasan yang ada pada prolog sudah jelas$ singkat dan padat.
02&232 Se*a/a+g Pa+)a+g
Ada beberapa poin yang menurut penulis penting di dalam pambahasan yang ada
di Selayang Pandang yaitu tentang arti ?Menjadi manusia bagi orang lian.@
Menurut #oytila$ ?Menjadi manusia bagi orang lain@ adalah menjadikan orang lain
sebagai ?aku lain@. >rang lain adalah ?aku lain@ yang harus aku (intai dan bukan aku
musuhi. Menurut hemat penulis dari penjelasan #oytila yang ada di Selayang Pandang
dan juga di bantu dari penjelasan dosen pada saat perkuliahan berlangsung ?aku lain@
dapat di artikan sebagai penempatan diri kita ke pada orang lain. "ita tidak boleh
menghilangkan ?aku@ yang lain. 9ntuk menjadi ?Manusia bagi orang lain@ kita harus mampu
memahami$ berfikir ; berpendapat menggunakan sudut pandang orang lain &tidak
menghilangkan ?aku@ yang lain' karena orang lain juga memiliki ?aku@ yang juga butuh
pemahaman dari orang lain.
Poin yang lain yang penulis anggap penting yaitu tentang sayarat belajar yang di
kemukakan oleh Harefa &.000'$ menurut Harefa syarat belajar &dalam pendidikan' antara
lain B
1. Membuka diri
Membuka diri adalah kesuka relaan individu untuk melakukan pembelajaran tanpa ada
pakasaan dari siapapun$ sehingga materi yang di pelajarkan dapat dengan mudah di
serap oleh individu yang bersangkutan.
.. Hati yang bersih dari prasangka &ikhlas'
Maksudnya adalah individu yang ingin sukses dalam belajar harus membebaskan diri
dari segala ma(am prasangka baik prasangka kepada pengajar ataupun kepada materi
yang di ajarkan.
3. +ebes dari penghakiman dini
Sebelum membahas syarat belajar yang di kemukakan oleh Harefa$ )osen terlebih
dahulu menanyakan ketiga syarat tersebut kepada mahasis%a kira-kira mana yang
menurut mahasis%a susah untuk di pahami. Suasana di dalam kelas menjadi hening$
apakah mahasis%a sedang memikirkan ketiga syarat tersebutC ataukah terlarut dalam
pikiran masing-masing.
Tiba-tiba ada salah satu mahasis%a &lupa orangnya' bertanya akan syarat yang ketiga
yaitu bebas dari penghakiman dini. Pada saat mahasis%a tersebut selesai bertanya dosen
tidak langsung menja%ab melainkan melemparkan kembali pertanyaan tersebut kepada
mahasis%a. Singkat (erita setelah di desak oleh dosen akhirnya 7ijey yang men(oba untuk
menja%ab pertanyaan tersebut. Menurut pemahaman 7ije bebas dari penghakiman dini
adalah di mana kita tidak boleh sok tahu. 7ije men(ontohkan sebuah kasus misalanya
mahasis%a tidak suka dengan mata kuliah Psikometri karena hitung-hitungan lalu
mahasis%a beru(ap dalam hati &menghakimi dini' ?mata kuliahnya susah buat apa
memperhatikan nanti tetap saja bingung;tidak bisa.@ )apat di simpulkan bah%a
penghakiman dini merupakan sok tahu individu terhadap sesuatu hal yang akhirnya
membuat pemikiran negatif terhadap hal tersebut.
Pembahasan yang ada pada Selayang Pandang menurut penulis sangat jelas dan
sangat mudah untuk di pahami. Pembahasan yang ada di Selayang Pandang memang
(ukup banyak$ tetapi kalimat yang digunakan sangat sedarhana sehingga pemba(a dapat
dengan mudah memahami maksud ba(aan &bila ingin memba(a se(ara berurutan dari
a%al sampai akhir$ karena antara paragraf a%an dan paragraf selanjutnya saling
terkait;memperjelas.
Pada materi Selayang Pandang pembahasan tentang arti dari ?aku lain@ dan Syarat
+elajar menurut Harefa &.000' memang hanya sedikit dan tidak di jabarkan. Menurut
penulis dari proses belajar dikelas &khususnya saat membahas Selayang Pandang' ada
sisi positif dari kekurangan materi tersebut yaitu dengan tidak ada penjabaran yang lebih
detail dari meteri selayang pandang hal ini dapat dijadikan senjata bagi dosen untuk
mendorong mahasis%a supaya aktif.
)osen dapat bertanya kepada mahasis%a tentang arti dari ?aku lain@ dan syarat
belajar dengan imbalan bonus nilai.
A%alnya memang ada beberapa kalimat yang penulis anggap sukar tetapi ketika
dosen menerangkan materi dan menjelaskan hal-hal yang sukar penulis menjadi bisa
memahami isi materi se(ara keseluruhan. )isinilah peran dosen dimana dosen selalu
menjelaskan suatu kalimat atau penjelasan yang menurut mahasis%a sukar$ dengan (ara
memberi kesempatan bertanya dan juga kesempatan untuk menja%ab pertanyaan kepada
mahasis%a.
Tidak ada keritik untuk dosen dikarenakan penjelasan dosen sangat mudah untuk
dipahami$ dan teliti di dalam menjelaskan materi-materi yang kira-kira sulit bagi
mahasis%a$ terkait dengan materi yang tidak ada penjelasan yang detail seperti arti ?aku
lain@ dan syarat belajar$ sehingga mahasis%a dapat dengan mudah memahami materi dan
juga dosen dapat membuat mahasis%a aktif.
0202 a5 II Per5e)aa+ I+)i-i)ua* 6I+)i-i)ua* De88ere+.es7
Menurut penulis poin penting dari materi individual defferences adalah tentang dua
keragaman psikologis yang dimiliki individu yaitu ke(akapan dan kepribadian. "e(akapan
berkaitan erat dengan tindakat-tindakan yang di lakukan oleh individu$ yaitu cepat
&%aktunya singkat'$ tepat &hasilnya sesuai dengan apa yang di inginkan'$ dan mudah
& tanpa menghadapi hambatan dan kesulitan yang berarti'.
"e(akapan antara individu satu dengan yang lain pastinya berbeda-beda
tergantung seberapa unik individu tersebut di dalam beradaptasi dengan lingkungannya$
karena ke(akapan bukanlah mutlak keturunan tetapi juga dipengaruhi oleh pengalaman-
pengalaman hidupnya.
9nik merupakan kata kun(i yang dapat di ingat apa bila kita mendengar kata
kepribadia.
9nik memiliki pengerti bah%a individu berbeda dengan individu yang lain$ berkaitan
dengan (iri khas;keunikan individu didalam beradaptasi dengan lingkungannya.
Pembahasan yang ada pada materi individual defferences di ulas dengan sangat
jelas dan juga disertai dengan (ontoh sehari-hari$ selain itu juga$ kata-kata sukar yang ada
pada materi telah di sertai dengan pengartian-pengertiannya sehingga mempermudah
pemba(a di dalam memahami isi ba(aan.
Tidak ada kritik serta saran terhadap materi$ karena$ menurut penulis isi materi
sudah sangat lengkap dan mudah untuk di mengerti.
Pada bagian ini dosen menjelaskan inti sari dari materi yang di bahas$
menerangkan garis besar dari materi yang dibahas dengan melibatkan mahasis%a dalam
memahami isi materi serta menganalisis kasus-kasus yang di berikan oleh dosen. Maksud
dosen dalam melibatkan mahasis%a untuk menganalisis kasus-kasus yang di berikan yaitu
untuk meman(ing mahasis%a supaya aktif dalam mengemukakan pendapatnya$ %alau
dosen masih harus menunjuk.
Tidak ada kritik dan saran terhadap dosen dikarenakan dalam menjelaskan isi
materi sangat mudah untuk di pahami dan di mengerti$ hanya saja dalam segi mahasis%a
yang kurang memahami keinginan dosen untuk aktif dikelas sehingga Proses +elajar
Mengajar &P+M' yang seharusnya diterapkan masih belum bisa berjalan.
0232 a5 III 6Perkem5a+ga+ )a+ Pr(ses e*a4ar7
Perkembangan terjadi di sepanjang rentang kehidupan. Perkembangan tidak
pernah terlepas dari proses belajar$ maka dari itu antara perkembangan dengan belajar
memiliki hubungan yang sangat erat.
Perkembangan bisa terjadi karena adanya proses belajar$ dan karena belajar
individu dapat mengalami perubahan &berkembang kearah lebih maju' baik dari tidak bisa
menjadi bisa maupun dari bisa menjadi tidak bisa$ misal B dari bisa merokok lalu belajar
untuk tidak bisa merokok karena menderita kanker dan ada keinginan untuk sembuh$ dari
tidak bias bangun pagi menjadi bisa bangun pagi karena takut telat kuliah.
Menurut penulis materi +ab tentang Proses Perkembangan dan Hub-ungannya
dengan Proses Belajar (ukup mudah untuk di pahami$ karena pada se-mester satu lalu
mahasis%a telah mengambil prodi Psikologi Perkembangan dan . )alam Psikologi
Perkembangan yang lalu sudah banyak mengulas tentang terjadinya proses belajar seiring
fase perkembangan individu baik dari pranatal hingga meninggal dunia$ jadi mahasis%a
hanya sekedar mengingat dan mengkaitkan materi semester yang lalu dengan materi
Proses Perkembangan dan Hubungannya dengan Proses Belajar.
Pembahasan yang ada pada buku Muhibbin Syah hanya pokok materi saja$ tetapi
menurut penulis (ukup jelas$ padat dan lengkap %alau tidak selengkap pembahasan pada
Psikologi Perkembangan. Seandainya buku Muhibbin Syah mem-bahas materi seperti
materi psikologi perkembangan hal ini akan sangat membuang-buang %aktu$ karena
hanya mengulang materi yang sudah di kuasai mahasis%a &lulus Psikologi Perkembangan
dan '. Hal ini juga men(erminkan bah%a antara prodi satu dengan yang lainnya memiliki
hubungan$ saling melengkapi dan berurutan sehingga mempermudah guru dan
mahasis%a di dalam melakukan proses belajar.
Tidak ada kritik serta saran kepada materi baik dari buku Muhibbin Syah serta
reprika dari dosen pengampu. Pembahasan yang ada pada reprika lebih singkat dan padat
dari pembahasan yang ada di buku Muhibbin Syah$ karena reprika dari dosen pengampu
bersumber dari buku yang sama &Muhibbin Syah'.
Seandainya nanti ada pembahasan yang kuang jelas baik dari replika maupun dari
buku Muhibbin Syah sebaiknya mahasis%a membuka kembali (atatan Psikologi
Perkembangan dan semester lalu supaya mahasis%a dapat lebih memahami materi
se(ara keseluruhun &bagi yang sadar dan mahu memba(a'.
Pada saat pembahasan materi$ )osen hanya menjelaskan poin-poinya saja. )osen
menyuruh mahasis%a untuk mempelajari materi se(ara mandiri$ karena dosen tahu bah%a
pembahasan materi pada bab tiga tentang Proses Perkembangan dan Hubungannya
dengan Proses Belajar telah banyak di bahas di semester sebelumnya saat mata kuliah
Psikologi Perkembangan. )osen hanya (ukup mengingatkan poin-poin penting yang harus
di garis ba%ahi sebagai kata kun(i.
Tidak ada kritik kepada dosen pegampu karena tindakan;keputusan yang di ambil
oleh dosen &untuk mempelajari materi sendiri' sudah tepat$ karena bila dosen harus
menerangkan se(ara detail hal ini akan sangat membuang-buang %aktu. )engan
pertimbangan-pertimbangan yang rasional dosen per(aya pada semester yang lalu
mahasis%a sedikit banyak telah menguasai materi Psikologi Perkembangan dan jadi
dosen melanjutkan pokok materi yang selanjutnya dan menyuruh mahasis%a untuk belajar
sendiri materi bab tentang Proses Perkembangan dan Hubungannya dengan Proses
Belajar.
0292 a5 IV e*a4ar 6Peserta Di)ik7
Poin yang menurut penulis penting dari pembahasan yang ada pada buku Muhibbin
Syah tentang +ab 7 +elajar adalah devinisi tentang belajar. +anyak devinisi belajar dari
para tokoh$ dari setiap definisi yang ada pada buku Muhibbin Syah dapat di ambil sebuah
pengertian baha%a belajar identik dengan perubahan. Artinya setiap individu yang
melakukan belajar tentunya semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk kemajuan$
baik dirinya pribadi maupun dirinya dan orang lain.
Perubahan yang di maksud dalam belajar adalah perubahan yang mengarah pada
kemajuan$ kede%asaan dan kesejahteraan hidup. +elajar berkaitan erat dengan
pendidikan. +elajar merupakan key term &istilah kun(i' yang paling vital dalam setiap
usaha pendidikan$ sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada proses
pendidikan. ndividu yang mahu belajar berarti individu yang mahu dididik ke arah yang
lebih baik.
+elajar tidak pernah terlepas dari peran kognitif &ingatan'. "eberhasilan di dalam
belajar salah satunya di pengaruhi oleh ingatan. ngatan yang baik akan mendapatkan
hasil belajar yang baik$ begitu juga sebaliknya ingatan yang buruk akan mendatangkan
hasil yang buruk pula dalam belajar. ngatan akan semakin baik apabila individu yang
bersangkutan mahu melatih kemampuan kognirifnya.
Pada pembahasan yang ada di reprika dosen hal yang menurut penulis penting
adalah tentang aspek mental pembelajar antara lain cermat, berani bereksperimen,
fleksibilitas belajar. ermat artinya belajar untuk tidak asal u(ap;nga%ur$ hanya main-main.
ndividu di harapkan memikirkan dahulu apa yang akan di kemukakan. Berani
bereksperimen artinya individu di harapkan dalam menja%ab keingin tahuan di lakukan
dengan niat bereksperimen$ melakukan pembelajaran se(ara sistematik dan meningkatkan
kesadaran dalam memperoleh pengetahuan baru &memperluas (akra%ala dan
mendapatkan ide-ide baru'.
!leksibilitas belajar artinya individu dapat melakukan belajar dimana saja &tidak
hanya pada lingkungan formal saja'. Proses belajar dapat di uraikan dengan penjelasan F
Belajar tentang......, Belajar (melakukan) ......, belajar menjadi ...... maksudnya adalah
belajar tentang yaitu belajar tentang suatu hal misal program komputer$ lalu belajar
(melakukan) artinya melakukan pemrograman komputer dan belajar menjadi artinya
belajar untuk menjadi seorang ahli pemrograman komputer.
+elajar dapat dilakukan dengan berbagai (ara dapat dengan mengamati pristi%a
yang terjadi disekitar kehidupan$ mendengarkan penjelasan dosen dan juga bisa juga
dengan memba(a. Memba(a &dalam agama islam iGraE' merupakan suatu proses belajar
yang memang menghabiskan banyak %aktu tetapi menghasilkan lebih banyak
pengetahuan dibanding hanya memperhatikan dosen didepan$ maka dari itu tidak ada
ruginya memba(a untuk memanfaatkan %aktu luang yang tak berguna.
Pada +ab 7 +elajar$ materi pembahasan yang ada di buku Muhibbin Syah sangat
banyak. +ila penulis amati pembahasan yang ada pada +ab 7 +elajar di bahas dengan
sangat detail dan juga menggunakan bahasa yang sangat mudah untuk di pahami$
sehingga pembahasan pada materi terlihat sangat banyak. sebagian penjelasan memang
terlihat sangat sepele &karena sudah umum digunakan' tetapi dengan adanya penjelasan-
penjelasan yang mudah-mudah itulah pemba(a dapat dengan mudah memahami isi materi
yang di ba(a &bila mahu memba(a dari a%al sampai akhir pembahasan'.
Tidak ada kritik kepada buku Muhibbin Syah karena pembahsan yang ada sangat
memperjelas pemahaman si pemba(a &bila mahu memba(a se(ara sistemaris &berurutan'.
Tidak ada kritik kepada reprika dosen dikarenakan pembahsan sangat singkat padat dan
jelas sehingga mahasis%a mudah didalam memahami maksud dari materi apa lagi di
lengkapi dengan penjelasan dosen saat perkuliahan berlangsung.
Adapun keunggulan dari buku Muhibbin Syah adalah materi yang dibahas di sertai
dengan pandangan-pandangan dari sisi religi &keagamaan'. )alam buku Muhibbin Syah di
bahas pengertian belajar se(ara umum &pandangan semua agama' tetapi Muhibbin Syah
lebih banyak membahas dalam pandangan agama islam saja sehingga ada ayat-ayat Al-
GurEan yang dapat membuat bingung pemba(a &non islam'.
Pada bagian ini dosen menjelaskan materi dengan (ara menyuruh mahasis%a
untuk men(ari atau menggaris ba%ahi kata kun(i supaya mudah di dalam mempelajari
materi. )osen juga hanya menjelaskan inti dari materi yang dibahas dan untuk lebih
jelasnya dosen menyuruh mahasis%a untuk mempelajari;memba(a kembali materi
dirumah. Ada sub +ab 7 yang memang sengaja di le%atkan oleh dosen yaitu tentang
Pers:ekti8 Agama. Penulis (ukup paham maksud dari tujuan )osen sengaja mele%atkan
sub +ab tentang Perspektif Agama yaitu supaya nantinya tidak terjadi kesenjangan sosial
antar mahasis%a &yang berbeda agama' dikarenakan pada pembahasan tentang
Perspektif Agama hanya membahas belajar dalam pandangan Agama slam saja sehingga
takutnya nanti terjadi salah paham$ isu$ ataupun gosip dari mahasis%a yang islam maupun
non islam.
Pada sub +ab 7 +elajar dosen pernah memberikan satu pertanyaan kepada
mahasis%a tentang ? Mengapa >rang Pergi "esekolahC.@ +anyak %aktu yang terbuang
saat pertanyaan tersebut di berikan kepada mahasis%a entah tidak tahu ataukah enggan
untuk menja%ab. Ada beberapa mahasis%a yang menja%ab &setelah dosen mendesak
bahkan menunjuk'. )ari sekian ja%aban mahasis%a yang penulis anggap penting adalah
ja%aban dari Ervin. Ervin men(eritakan pengalamannya ketika di tanya oleh tetangganya
?mengapa mas Ervin kok sekolah terus tidak tamat-tamat@$ setelah itu Ervin memberikan
alasan mengapa setiap hari pergi kesekolah.
)ari ja%aban Ervin dosen meminta mahasis%a yang lain untuk men(ari kata kun(i
dari ja%aban yang di berikan Ervin &mahasis%a masih tidak bisa meberikan kata kun(i' dan
akhirnya terja%ab bah%a kata kun(i dari ja%aban yang di kemukakan oleh Ervin adalah
Harga )iri.
Tidak ada kritik untuk dosen dikarenakan dosen telah mampun mengambil
keputusan dalam memilah-milah materi yang harus di ajarkan dan yang tidak harus
diajarkan$ seperti materi sub +ab 7 tentang Perspektif Agama dengan alasan mahasis%a
di suruh memba(a sendiri &bagi yang sadar dan mahu memba(a khususnya mahasis%a
yang beragama islam'. )osen juga &saat pembahasan sub +ab 7' berhasil membuat
suasana kelas menjadi aktif dari hari-hari biasanya.
Saranya di harapkan )osen dapat meningkatkan ataupun memberikan pertanyaan-
pertanyaan kepada mahasis%a &yang melibatkan pemikiran mahasis%a' serta menyuruh
mahasis%a untuk mengemukakanya$ setelah iru dosen meminta mahasis%a yang lain
untuk menanggapi ja%aban yang telah dija%ab karena dengan seperti itu akan membantu
mahasis%a untuk aktif mengemukakan pendapat &%alau terkadang subjektif tidak objektif'.
02'2 a5 V Me+ga4ar 6Pe+)i)ik7
Mengajar pada intinya mengarahkan pada timbulnya prilaku belajar sis%a dalam
meniti perjalanan menuju kede%asaan utuh-menyeluruh.
Mengajar tidak hanya mentransfer ilmu yang di miliki tetapi lebih terhadap upaya
mendidik;memanusiakan manusisa &peserta didik' supa menjadi lebih manusia%i.
Mendidik tidak semudah mengajar$ mendidik membutuhkan keterampilan lebih yang
berkaitan dengan tujuan pendidikan &mende%asakan'. Mengajar adalah seni$ dengan seni
proses pendidikan dapat berjalan dengan baik.
ndividu yang menguasai suatu ilmu pengetahuan belum tentu dapat
menyampaikan pengetahuan tersebut kepada orang lain dengan sukses bila individu
tersebut tidak memiliki keterampilan lebih &seni dalam mengajar'.
ndividu yang memiliki pengetahuan dan juga memiliki seni dalam mengajar akan
lebih di sukai peserta didik karena informasi yang di sampaikan mudah dipahami dari pada
individu yang mahir dalam suatu bidang &misal B metematika' tetapi tidak memiliki seni
dalam mengajar.
)engan demikian antara mengajar sebagai ilmu dengan sebagai seni keduanya
salaing terkait dan juga saling mempengaruhi satu sama lainnya. Mengajar juga harus
menggunakan strategi$ ?strategi@ dapat diartikan sebagai ?seni@. Strategi dalam mengajar
berisikan tentang (ara-(ara ataupun siasat yang di gunakan pengajar untuk
menyampaikan meteri pengajaran supaya peserta didik dapat memahami informasi
dengan baik.
)emi memperlan(ar proses belajar$ pengajar harus menggunakan aturan-
aturan;metode-metode pengajaran. Metode-metode pembelajaran melibatkan peran
pengajar dan juga peserta didik. Antara pengajar dan peserta didik harus saling
mendukung satu sama lain$ harus saling per(aya$saling menghormati dan juga saling
menghargai sehingga timbul suasana yang efisien &sesuai dengan harapan'. Metode
pengajaran yang hingga saat ini masih sering digunakan antara lain B ceramah,
demonstrasi, diskusi, dan metode ceramah plus.
Metode ceramah pengajar lebih banyak aktif dan peserta didik (enderung pasif.
Metode demonstrasi dalam belajar sudah melibatkan peran pengajar dan peserta didik dan
juga pemahaman materi dapat lebih mendalam. Metode diskusi pengajar lebih mendorong
peserta didik untuk aktif$ kritis dan berani mengemukakan pendapat$ sedangkan metode
ceramah plus merupakan metode pengajar yang menggabungkan;menambahkan
beberapa metode &plus tanya ja%ab dan tugas$ plus diskusi dan tugas$ dan plus
demontrasi dan latihan.
Poin penting yang ada pada +ab 7 buku Muhibbin Syah tentang Huru dan Proses
Mengajar dan +elajar adalah tentang "ompetensi Profosionalisme Huru.
"ompetensi merupakan kemampuan atau ke(akapan$ artinya kemampuan guru di
dalam melaksanakan ke%ajiban-ke%ajiban sebagai pengajar se(ara bertanggung ja%ab
dan layak. "ompetensi Profosionalisme Huru adalah ke-mampuan dan ke%enangan guru
dalam menjalankan profesi keguruan. "emampuan dan ke%enangan guru adalah
kemampuan dalam menjalankan tugas dan juga larangan-larangan yang harus di lakukan
sesuai dengan undang-undang yang berlaku. "emampuan guru berkaitan juga dengan
kemampuan afektif yang dimiliki$ guru di%ajibkan untuk mampu mengontrol serta
mengendalikan emosi-emosi.
Selain sebagai penyampai ilmu$ pendidik juga harus dapat memotivasi dan
memfasilitsikan sifat-sifat Tuhan dikarenakan di dalam setiap kehidupan tentunya tidak
luput dari ibadah kepada tuhan$ maka dari itu dengan mendorong peserta didik terhadap
nilai-nilai ketuhanan harapannya nanti dapat membantu peserta didik adlam beribadah
kepada Tuhan Sang Pen(ipta.
Poin lain yang menurut penulis penting dari replika yang dosen berikan adalah
tentang 10 sifat yang harus di miliki oleh pendidik antara lain B
1. !eligius &berpegang terhadap nilai-nilai agama'.
.. khlas &tidak memperhitungkan %aktu dan pengorbanan yang di berikan kepada
peserta didik'.
3. Sabar &ketelatenan pendidik dalam menghadapai peserta didik'.
4. Dujur &memberikan referensi yang konkrit supaya peserta didik dapat dapat
membuktikan kebenarannya'.
/. Suka belajar &pendidik memiliki kegemaran belajar supaya tidak ketinggalan informasi
yang selalu berkembang dengan kemajuan ,aman dan mampu menja%ab pertanyaan
yang sulit dari peserta didik'
8. Menguasai berbagai metode mengajar &tujuannya adalah supaya pendidik tetap
mampu men(iptakan suasana belajar yang di sukai oleh peserta didik bila metode yang
digunakan tidak tepat maka pendidik dapat mengganti metode mengajar dengan (epat
dan tepat'.
:. Pengelola belajar &pendidik dapat selalu memegang kendali dalam melakukan proses
belajar'
5. Memahami keji%aan murid &dengan memahami keji%aan murid maka pendidik dapat
mengambil ataupun mempertimbangkan tindakan-tindakan ataupun keputusan-
keputusan yang tepat terhadap peserta didiknya karena pendidik telah paham keji%aan
murid se(ara keseluruhan'.
6. Tanggap dan responfis terhadap perkembangan dunia &maksudnya pendidik tidak
ketinggalan perkembangan dunia khususnya dunia anak muda saat itu sehingga
pendidik dapat lebih mudah menjelaskan ataupun memberikan (ontoh-(ontoh dan
peserta didikpun mudah dalam memahami penjelasan pendidik'.
10. Adil &maksudnya adalah tidak ?menganak emaskan@ peserta didik$ melakukan tindakan-
tindakan$ keputusan-keputusan yang adil$ sama rata antar sesama peserta didik'.
"esepuluh sifat diatas tidak akan berjalan dengan lan(ar bila tidak ada respon
positif dari peserta didik$ maka dari itu proses pendidikan bari akan berjalan dengan lan(ar
bila ada kerjasama timbal-balik antara pendidik dan peserta didik. Hal penting yang harus
di ingat oleh peserta didik supaya peserta didik dapat lebih menghargai pendidik adalah
sesungguhnya pendidik &guru' selalu mengusahakan yang terbaik untuk peserta didiknya$
mendidik dengan (inta yang tulus ikhlas$ dan mengabdi tiada pamrih. Seharusnya peserta
didik mampu memahami akan betapa mulianya seorang pendidi karena mendidik adalah
pekerjaan yang paling berat di dunia ini.
)ari materi yang pembahasan pada +ab 7 tentang Mengajar di buku Muhibbin Syah
pembahasanya sangat jelas. Materi yang ada pada buku Muhibbin Syah memang sangat
banyak sekali di karenakan poin-poin yang harus dibahas;di jabarkan sangat banyak mulai
dari definisi$ pandangan-pandangan pokok mengajar$ model dan metode pokok mengajar$
strategi dan tahap mengajar serta dilengkapi dengan (ontoh-(ontoh yang konkrit$ selain itu
pembahasan pada sub bab model pengajaran dibahas lengkap mulai dari pengertian dari
masing-masing model sampai pada langkah-langkah yang harus dilakukan pengajar dalam
menerapkan model-model tersebut.
+ab 5 pada buku Muhibbin Syah tentang Huru dan Proses Mengajar dan +elajar
juga termasuk dalam +ab Mengajar yang penulis bahas saat ini. +ab 5 pada buku
Muhibbin Syah tentang Huru dan Proses Mengajar dan +elajar bahan pembahasannya
sangat banyak$ di karenakan memang materi yang harus di bahas dan di jabarkan juga
banyak jadi tidak ada alasan bagi mahasis%a untuk malas memba(a hanya karena
bahannya yang terlalu banyak.
Tidak ada kritik kepada materi dari buku Muhibbin Syah karena pembahsan yang
ada sudah sangat mudah untuk dipahami.
Saran penulis kepada dosen pengampu bu ndara !atna ".#. di harapkan dosen
dapat memberikan serta menuliskan pendapat ataupun pemikiran dosen sendiri terhadap
materi yang ada sehingga dapat lebih memberikan ?%arna@ kepada isi materi yang ada di
replika$ misalnya ?menurut ndra !atna &1665' tujuan esensial dari setiap upaya &proses'
pendidikan adalah memanusiakan manusia &peserta didik' supaya menjadi lebih
manusia%i.@ )engan adanya pendapat dosen yang di tulis di dalam replika$ hal ini dapat
menimbulkan motivasi kepada mahasis%a untuk lebih semangat di dalam belajar dan
berfikir objektif se(ara gestalt &mendapatkan pemikiran se(ara menyeluruh' serta
memberikan pemahaman sendiri.
Pada saat pembahasan meteri mengenai Mengajar dosen hanya menyuruh
mahasis%a untuk men(ari kata kun(i dari materi se(ara bersaman-sama dikarenakan bila
dosen harus membahas materi perkalimat hal ini akan sangat membuang-buang %aktu di
karenakan materi yang di bahas sangat banyak$ lagi pula pembahasan yang ada sudah
sangat mudah bagi mahasis%a untuk memahami materi &bagi yang mahu memba(a'$
maka dari itu dosen lebih meminta kepada mahasis%a untuk mempelajari sendiri materi
se(ara mandiri. Selain itu saat perkuliahan berlangsung dosen juga lebih mengutamakan
keaktifan mahasis%a dengan (ara memberikan slide po%er point lalu meminta mahasis%a
untuk mengomentari slide yang ada di depan kelas.
Tidak ada kritik kepada dosen karena menurut penulis memang sudah sepantasnya
mahasis%a tidak di ?suapi@ terus &mandiri' belajar sendiri dan membangun pemahaman
materi dengan bahasa sendiri. Seharusnya proses belajar P+M terjadi pada saat a%al
mahasis%a masuk bangku perkuliahan sehingga saat perkuliahan berlangsung mahasis%a
serta dosen hanya tinggal membahas serta mendiskusikan materi yang akan di bahas
tidak hanya mengandalkan dosen menjelaskan dari a%ak hingga akhir.
Saran untuk dosen adalah di harapkan dosen dapat selalu meman(ing mahasis%a
untuk aktif %alaupun sering membuat jengkel$ dapat gii lakukan dengan (ara menyuruh
mahasis%a mempelajari terlebih dahulu materi yang akan dibahas dan menjelaskan hasil
pemahaman &belajar mandiri' di depan teman-teman. )i harapkan juga kepada mahasis%a
untuk mahu mempelajari terlebih dahulu materi sebelum perkuliahan berlangsung tanpa
harus di perintah lebih dulu oleh dosen &kesadaran sendiri'.
02;2 Re-ie< Maka*ah
02;2&2 ahasa )a+ Pe+)i)ik
Poin yang menurut penulis penting ialah tentang bahasa mempunyai hubungan
timbal balik dengan perasaan dan pemikiran. +ahasa sebagai salah satu sarana berfikir
ilmiah merupakan faktor strategis yang harus di kuasai oleh pendidik. "alau pikiran jernih
dan teratur maka kata yang di u(apkan juga akan terang dan jernih$ begitu juga
seballikanya bila pikiran kita ka(au maka kata yang keluar juga ka(au$ semra%ut.
Penguasaan bahasa sangat mempengaruhi keberhasilan didalam pendidikan$ karena
dengan penguasaan bahasa yang teratur$ baik dan tepat akan dapat membantu
mempermudah mahasis%a di dalam memahami setiap kalimat penjelasan yang di jelaskan
oleh pendidik.
Pada materi pembahasan$ kalimat penjelasan sangat mudah di pahami karena
bahasa yang di gunakan sangat sederhana. Materi tentang +ahasa dan Pendidik lebih
berperan terhadap pemikiran;penjelasan terhadap pemahaman dosen terhadap
materi;referensi ba(aan$ dosen menjabarkan pengertian berdasarkan
pemikiran;pemahaman &dari referensi ba(aan' se(ara objektif dari dosen.
"ritik kepada materi adalah ada beberapa kata-kata yang sukar yang tidak di sertai
oleh pengertian$ seperti paripurna$ sehingga menghambat pemba(a &mahasis%a' dalam
memahami isi ba(aan. Penulis menyadari memang tidak seharusnya mahasis%a selalu di
berikan pengertian dari kata-kata asing$ tujuannya yaitu supaya mahasis%a yang
bersangkutan dapat berusaha sendiri men(ari pengertian baik dari internet$ bertanya
kepada orang lain$ maupun men(ari di "amus +esar +ahasa ndonesia.
Ada pula kalimat-kalimat yang membutuhkan penalaran yang tinggi untuk dapat
memahasi arti yang di maksud$ seperti penjelasan yang ada pada paragraf terakhir dari
pembahasan meteri +ahasa dan Pendidik.
?Harapan yang (o(ok di sanjungkan$ ketika salah satu mata rantai &yang sempat
terputus' telah usai di kaitkan$ semoga ada ?gayung yang bersambut@$ sehingga akan
dilingkatkan lagi mata rantai-mata rantai lain sebagai penyambungnyaF dan seketsa ?a%al@
ini kelak akan tidak lagi berepilog sketsa. Semoga di aromaitu terjadisebelum ?berkering
keringat-air mata@. 9ntuk memahami maksud dari keterangan tersebut mahasis%a harus
berberfikir lebih keras supaya dapat keterangan yang tidak sesat dan juga membutuhkan
penalaran yang sangat tinggi dari kalimat-kalimat yang ada pada paragraf terakhir.
Saran kepada materi$ diharapkan dosen dapat melengkapi pengertian dari kata-kata
yang sukar$ tetapi tidak harus semua kata-kata sukar ada pengertiannya$ sebaiknya ada
beberapa kata-kata atau kalimat yang sukar &seperti yang telah di(ontohkan penulis diatas'
supaya dapat mendorong mahasis%a aktif dalam bertanya dan juga men(ari pengertian
se(ara mandiri.
Pada saat perkuliahan berlangsung dosen lebih menyuruh mahasis%a yang lebih
memahami isi materi di karenakan memang materi tentang +ahasa dan pendidik hanya
berupa ?sketsa lukisan yang belum jadi@ sehingga mahasis%a dapat memahami materi
se(ara mandiri.
"ritik kepada dosen$ diharapkan dosen dapat menjelaskan pengertian-pengertian
dari kalimat pembahasan yang menurut dosen sukar untuk di pahami$ sehingga dapat
membantu mahasis%a dalam memahami isi materi$ karena pada materi pembahasan
tentang +ahasa dan Pendidik mahasis%a hanya di suruh memahami se(ara mandiri serta
menanyakan hal-hal yang kurang jelas. )isisi lain memang mahasis%a sendiri yang salah$
karena tidak berani untuk bertanya. Semoga hal ini bukan semata-mata pandangan
subjektif penulis tetapi objektif dari pandangan mahasis%a yang lain. Penulis rasa
mahasis%a yang lain juga mengalami kesulitan-kesulitan yang sama tentang pengartian
kata dan kalimat.
02;202 Pe+)i)ik er)ime+si Etis
Pembahasan yang ada pada makalah dari dosen pada intinya adalah lebih
menerangkan bagai mana seharusnya menjadi pendidik yang baik &yang etis'. Pendidik
merupakan pekerjaan yang angat sangat berat karena seorang pendidik merupakan
tempat bermuaranya harapan-harapan$ juga sebagai epnentu kesuksesan setiap usaha
pendidik. Pendidik bertanggung ja%ab membina dan mengembangkan peserta didik untuk
men(apai tujuan-tujuan pendidikan yang memuat nilai-nilai moral$ nilai-nilai intelektual$
nilai-nilai sosial$ nilai-nilai keterampilan dan juga nilai-nilai ketuhanan. Seorang pendidik
juga harus memiliki sifat tidak mudah puas akan pengetahuan yang telah dimilikinya
kerena pengetahuan selalu berkembang seiring berjalannya %aktu$ diharapkan pendidik
tidak ketinggalan ,aman. Pendidik juga harus bida membuka diri$ maksudnya adalah di
harapkan pendidik aktif dalam merespon setiap perubahan-perubahan yang kearah positif.
Penjelasan yang ada pada materi sangat banyak tetapi mudah untuk di pahami.
Materi telah di lengkapi oleh (ontoh-(ontoh konkrit$ kata ataupun kalimat yang sukar
disertai dengan pengertian sehingga mahasis%a mudah di dalam memahami isi materi.
Tidak ada kritik terhadap makalah. Pembahasan pada makalah memang sangat
banyak dan bila di amati$ sebagian pembahasan memang sudah di bahas pada bab-bab
sebelumnya namun bukan berarti penjelasan ulang dari materi bab-bab sebelumnya tidak
berguna melainkan melengkapi penjelasan pada materi Pendidik +erdimensi Etis sehingga
menjadi suatu pemahaman yang utuh %alaupun (ukup menjenuhkan dalam memba(a.
+ila seandainya penjelasan tidak di sertai dengan penjelasan bab-bab sebelumnya &yang
terkait' apakah mahasis%a akan mampu memahami isi materi se(ara utuh-menyeluruh
dengan (ara mandiriC
Materi tentang Pendidik +erdimensi Etis tidak di jelaskan se(ara detail oleh dosen
pengampu &hanya garis besar'$ dosen hanya me%ajibkan mahasis%a untuk mempelajari
sendiri. Penulis setuju dengan keputusan dosen$ karena pada isi pembahasan dari materi
Pendidik +erdimensi Etis sebagian sudah banyak di bahas di bab-bab sebelumnya jadi
mahasis%a hanya tinggal memahami materi se(ara menyeluruh &dengan (ara memba(a'.
Tidak ada kritik untuk dosen. Menurut penulis bila nanti ada mahasis%a yang tidak
paham dari materi berarti kesalahan terletak pada mahasis%a itu sendiri karena bila
mahasis%a mahu memba(a pastinya mahasis%a akan paham karenakan materi Pendidik
+erdimensi Etis di jelaskan dengan bahasa yang mudah untuk di pahami.
02;232 Re8*eksi Ut(:is
Poin penting dari materi tentang !efleksi 9topis adalah tentang ukuran mutu
manusia dilihat berdasarkan keseimbangan otak dan hati. "ntelligence #uotient ("#) yang
tinggi tidak akkan bermutu bila tidak di imbangi dengan $motional #uotient ($#). Pendidik
diharapkan tidak hanya dapat mentrasferkan ilmu pengetahuan tapi juga memberikan
pen(erdasan perasaan. "e(erdasan perasaan adalah pembinaan moral invididu &peserta
didik' agar ter(apai kematangan moral yang hakiki &tingkat penalaran yang mandiri'.
Pendidik harus mampu men(erdaskan perasan peserta didik dengan menanamkan
ajaran-ajaran etika serta keagamaan. +anyak kasus yang nyata bah%asanya pendidik
memukul peserta didik dengan alasan yang tidak pasti &karena masalah dalam keluarga'.
Hal ini men(erminkan bah%a betapa rendahnya E< pendidik &yang tidak beretika'.
Pen(erdasan perasaan &E<' lebih penting di bandingkan "ntelligence #uotient("#)$
karena dengan pen(erdasan perasaan individu akan mampu membentuk kehidupan yang
seimbang se(ara sosial$ dan akan mempunyai visi moral yang jelas &perlilaku serba pas
se(ara sosial dan manusia%i'.
Tidak ada kritik terhadap makalah. Pembahasan di dalam makalah sangat mudah
untuk dipahami dan juga pembahasan di jabarkan dengan sangat detail.
)osen tidak menerangkan materi tentang !efleksi 9topis menyeluruh &hanya intinya
saja' dikarenakan bahan pembahasan (ukup mudah untuk di pehami. )osen hanya
menyuruh mahasis%a untuk mempelajari materi se(ara mandiri. )ari hasil analisis penulis
penulis mengerti sebab mengapa dosen tidak menerangkan materi$ ternyata setelah
penulis amati matrei yang di bahas pada sub bab 7 tentang !efleksi 9topis sebagian
sudah banyak di bahas di beberapa bab-bab yang lain saat dosen menerangkan materi
tertentu$ misalnya seperti peran penting pengolahan emosi di dalam memahami peserta
didik dan di dalam mengambil keputusan-keputusan dari peristi%a atau kejadian-kejadian
yang terjadi di saat proses pendidikan berlangsung. Penjelasan tentang pentingnya
pengolahan emosi sudah penah di bahas saat pembahasan materi %engajar &ebagai
&eni$ dalam bentuk lisan dosen menerangkan bah%a pendidik harus menggunakan hati$
dan dosen juga menjelaskan baha%a pendidik yang mengajar menggunakan hati tentunya
pasti akan dusukai oleh peserta didik karena materi yang di berikan akal lebih mudah di
terima. )isaat menggunakan hati inilah pendidik menggunakan peran afektif di dalam
mengontrol suasana belajar.
Tidak ada kritik kepada dosen dikarenakan dosen sangat tepat didalam
memutuskan tindakan-tindakan yang harus di lakukan$seperti pemilihan materi-materi yang
harus dibahas se(ara detail dan yang tidak harus;(ukup dengan menyuruh mahasis%a
untuk mempelajari se(ara mandiri.
A III
PENUTUP
32&2 Kesim:u*a+
)ari hasil revie% yang telah penulis lakukan baik dari sisi materi serta dosen dapat
di ambil kesimpulan baha%a proses belajar yang telah berjalan selama satu semester ini
telah menunjukkan perkembangan &%alau hanya sedikit' yang mengarah lebih baik.
Sebagian mahasis%a sudah mulai berani;aktif di dalam kelas$ namun antara mahasis%a
yang aktif dan yang pasif masih di dominasi dengan mahasis%a yang pasif$ hal ini tentunya
menjadi tanda tanya bagi dosen. )osen telah berusaha membangun suasana aktif di
dalam kelas tapi ternyata usaha yang dilakukan oleh dosen masih belum bisa di katakan
berhasil. Penulis yakin hal ini di sebabkan karena tidak adanya timbal balik antara
mahasis%a terhadap dosen &khususnya mahasis%a'. Sosen telah meman(ing mahasis%a
dengan segala (ara tetapi mahasis%a tetap saja a(uh$ hal ini bisa jadi karen mahasis%a
belum belajar ataupun takut untuk mengemukakan pendapat.
+ila di lihat dari materi$ dosen telah memberilan referensi yang jelas dan penjelasan
yang ada pada materi sudah sangat mudah untuk dipahami &%alau ada beberapa bagian
yang masih sukar untuk dipahami sperti$ kata-kata dan kalimat-kalimat sukar' tetapi
sebagian besar mudah untuk di pahami. Menurut penulis kendalam berada pada diri
mahasis%a sendiri akan kurangnya kesadaran untuk memba(a;belajar terlebih dahulu
sebelum perkuliahan di mulai.
3202 Kritik
)ari sudut pandang subjektif penulis makalah yang diberikan dosen kepada
mahasis%a sudah sangat mudah sekali untuk di pahami$ karena bahasa yang di gunakan
untuk menjelaskan sangat sederhana dengan penjelasan yang detail.
Ada beberapa bagian yang bisa penulis kritik$ berkaitan dengan materi yang di
berikan dosen kepada mahasis%a yaitu tentang kata-kata sukar dan juga kalimat-kalimat
sukar yang ada di dalam materi kurang ada penjabaran se(ara detail. Hal ini dapat
menimbulkan dampak positif dan negatif. )ampak negatif mahasis%a menjadi sukar di
dalam memahami isi materi$ sedangkan dampak positif mahasis%a terdorong untuk
men(ari tahu pengertian dari kata-kata ataupun kalimat-kalimat sukar dengan (aranya
sendiri&yang sadar dan mahu berusaha' karena kebanyakan mahasis%a lebih suka hal-hal
yang instan &tinggal ba(a' sehingga enggan untuk berusaha men(ari tahu.
3232 Sara+
Adapun saran penulis kepada dosen pengampu demi meningkatkan$ serta
mensukseskan proses kependidikan antaralain B
1. Memberikan$ penjelasan;pemikiran sendiri kepada materi$ maksudnya penulis
mengharapkan dosen dapat memberikan penjelasan;pemahaman dari dosen terhadap
materi dengan menuliskan pemahaman ke dalam salah satu bagian pembahasan
materi supaya materi lebih ber%arna dan dapat menumbulkan semangat baru bagi
mahasis%a.
.. Meman(ing mahasis%a untuk aktif$ hal ini dapat dilakukan dengan (ara memberikan
tugas-tugas dan dipersentasikan dengan %aktu tertentu supaya tidak terlalu
membuang-buang %aktu. Aara lain yang dapat di gunakan adalah memberikan slide
yang berisikan pertanyaan-pertanyaan dan meminta mahasis%a untuk
menja%ab;mendiskusikan bersama.
3. )osen di harapkan dapat terus memberikan (ontoh kasus &yang sesuai dengan materi
yang dibahas' lalu meminta mahasis%a untuk menganalisis dan mengemukakan
pendapat dari (ontih kasus yang di berikan.
DA,TAR PUSTAKA
Ebta Setia%an. .010. 'amus Besar Bahasa "ndonesia ('BB v(.(). tempat tidak diketahui.
httpB;;ebsoft.%eb.id
ndara !atna$ ".#. .006. )eplika Psikologi Pendidikan. Yogyakarta B 9niversitas Mer(u
+uana Yogyakarta.
Muhibbin Syah. .010. Psikologi Pendidikan. *engan Pendekatan Baru. +andung B PT.
!emaja !osdakarya.
Santro(k$ Dohn$ #. .00.. +ife &pan *evelopment ,ilid ". Dakarta B Erlangga.
DA,TAR ISTILAH
A)a:tasi " Penyesuaian terhadap lingkungan.
A+a*isis " Menyelidikan terhadap suatu peristi%a &karangan$ perbuatan$ dsb' untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya &sebab-musabab$ duduk perkaranya'.
As(siasi " +erhubungan ; saling terkait.
Detai* " Sangat terperin(i hingga bagian yang terke(il.
Ese+si " HakikatF intiF hal yang pokok.
Etis " +erhubungan &sesuai' dengan etikaF sesuai dengan asas perilaku yang disepakati
se(ara umum.
Hakiki " Sebenarnya.
I)e+tik " Sama benarF tidak berbeda sedikitpun.
K(+kret " *yataF benar-benar ada &ber%ujud$ dapat dilihat$ diraba'.
Ma+usia<i " +ersifat manusia &kemanusiaan'.
O54ekti8 " Mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau
pandangan pribadi.
Pr(*(g " Pembuka ; kata pembuka.
Re8ere+si " Sumber a(uan &rujukan$ petunjuk'B buku-buku yang dianjurkan oleh dosen
kepada mahasis%anya untuk diba(a.
Sketsa " 2ukisan (epat &hanya garis-garis besarnya'F gambar ran(anganF rengrenganF
denahF bagan
Su54ekti8 " Mengenai atau menurut pandangan &perasaan' sendiri$ tidak langsung
mengenai pokok atau halnya.

You might also like