You are on page 1of 24

1

BAB I
PENGANTAR

1.1 Latar belakang
Populasi adalah sekelompok individu sejenis yang hidup dalam tempat dan
kurun waktu yang sama, serta dapat saling bereproduksi untuk melanjutkan
keturunan. Setiap populasi mempunyai karakteristik yang khas, meliputi:
kerapatan atau kepadatan, natalitas (angka kelahiran), mortalitas (angka
kematian), penyebaran umur, potensi biotik, dispersi, bentuk pertumbuhan, bentuk
perkembangan, bentuk adaptasi, dan lain sebagainya.
Individu-individu yang menjadi anggota dalam suatu populasi memiliki ciri
taksonomi yang sama. Namun terkadang ciri taksonomi ini memiliki perbedaan.
Misalnya, pada populasi pohon mangga seluruh individunya memiliki batang
berkambium. Tetapi, batang berkambium pada setiap individu anggota populasi
pohon mangga tersebut belum tentu memiliki tinggi, berat, dan warna batang yang
sama dengan individu pohon mangga lainnya. Perbedaan tinggi, berat, dan warna
batang pada populasi pohon mangga inilah yang disebut dengan variabilitas di
antara individu.
Variabilitas di antara individu dalam populasi dapat terlihat dari dua macam
karakter, yaitu karakter yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Karakter kuantitatif
adalah karakter yang dapat diukur. Sedangkan karakter kualitatif adalah karakter
yang tidak dapat diukur secara objektif.
Pada praktikum kali ini kami ingin membuktikan adanya variabilitas di antara
individu. Yaitu dengan cara mengambil sampel berupa data karakter kuantitatif
atau kualitatif dari 30 individu anggota populasi Amaranthus sp. secara acak.
Karena karakter kuantitatif pada Amaranthus sp. lebih bervariasi daripada
karakter kualitatif, maka kami menggunakan karakter kuantitatif sebagai
parameter.
Karakter kuantitatif yang akan kami amati meliputi panjang total, panjang
akar, dan berat total dari masing masing individu Amaranthus sp.. Kemudian
data data yang telah diperoleh dari pengamatan karakter kuantitatif akan kami
2

bandingkan dengan menggunakan metode statistik, sehingga akan didapatkan
gambaran tingkat homogenitas atau heterogenitas yang ada populasi Amaranthus
sp. tersebut. Selain itu, dengan menggunakan metode statistik yang sama, kami
juga berusaha untuk mengetahui mana karakter dari Amaranthus sp. yang
merupakan variabel bebas dan mana karakter yang merupakan variabel terikat.
Serta kami juga akan menentukan seberapa besar pengaruh antara karakter yang
satu dengan yang lainnya.

1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana gambaran tingkat homogenitas atau heterogenitas populasi
Amaranthus sp. ditinjau dari setiap karakter kuantitatif yang telah diamati?
2. Karakter kuantitatif apa yang merupakan variabel bebas dan variabel
terikat?
3. Bagaimana hubungan dan pengaruh antara setiap karakter kuantitatif yang
merupakan variabel?

1.3 Tujuan praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah :
1. Mengetahui gambaran tingkat homogenitas atau heterogenitas populasi
Amaranthus sp. ditinjau dari setiap karakter kuantitatif yang telah diamati.
2. Menentukan karakter yang merupakan variabel bebas dan variabel terikat.
3. Dapat mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh antara dua karakter
kuantitatif yang merupakan variabel.






3








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang interaksi makhluk hidup
dengan lingkungannya. Ekologi menurut Begon adalah ilmu yang mempelajari
tentang distribusi dan kemelimpahan makhluk hidup dan interaksi yang
disebabkan oleh distribusi dan kelimpahan tersebut. Odum mendefinisikan
ekologi sebagai studi tentang hubungan organisme-organisme atau kelompok-
kelmpok organisme terhadap lingkungannya atau ilmu hubungan timbal-balik
antara organisme-organisme hidup dan lingkungannya. Keanekaragaman spesies
dapat digunakan untuk menyatakan struktur komunitas. Ukuran keanekaragaman
dan penyebabnya mencakup sebagian besar pemikiran tentang ekologi. Hal itu
terutama karena keanekaragaman dapat menghasilkan kestabilan dan dengan
demikian berhubungan dengan sentral ekologi (Lakitan,1994).
Keanekaragaman makhluk hidup dapat terjadi akibat adanya perbedaan
warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan, dan sifat-sifat lainnya.
Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat dengan adanya
persamaan ciri antar makhluk hidup. Untuk dapat mengenal makhluk hidup
khususnya pada tumbuhan berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya dapat dilakukan
melalui pengamatan ciri-ciri morfologinya (Odum,1993).
Mengingat keanekaragaman spesies dan jumlah tumbuhan yang berada di
daerah tropis jauh lebih banyak di bandingkan dengan daerah temperatur dan
4

daerah beriklim dingin. Untuk beberapa tujuan yang praktis, ada suatu cara
penentuan untuk mendukung indeks keanekaragaman suatu habitat tanpa harus
mengetahui nama masing-masing jenis tumbuhan sama atau tidak/berbeda pada
pola pengurutan pengambilan sampel yang dilakukan secara acak pada saat -
pengamatan di laboratorium atau di lapangan secara langsung, metode itu
dikemukakan oleh Kennedy pada tahun 1997 (Wolf, 1992).
Karakter kualitatif adalah karakter yang tidak dapat diukur secara objektif
(misalnya baik, buruk, warna, dan sebagainya). Adanya variasi karakter dalam
suatu populasi disebut pula dengan variabilitas antar individu yang dapat
digambarkan dengan ragam cara (Setiadi, 1990). Variabilitas merupakan suatu
keadaan bervariasi yang berkecenderungan berubah menjadi bermacam-macam.
Untuk menggambarkan variabilitas antar individu salah satu caranya adalah
dengan deskripsi statistik. Karakter parametik individu di ukur dan dianalisis,
seperti panjang, lebar, berat, dal sebagainya (Walpole, 1995).

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Tempat dan Waktu
Praktikum variabilitas di antara individu ini dilaksanakan di Ruang 226
Fakultas Sains dan Teknologi Kampus C Universitas Airlangga pada tanggal 17
September 2014 pukul 08.50 12.20 WIB (jam ke 3-6).
.
3.2 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah:
1. Bolpoin
2. Kertas
3. Mistar
4. Neraca Ohauss
5


3.3 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Bayam (Amaranthus
sp.) sebanyak 30 tanaman.

3.4 Cara Kerja Praktikum
Adapun cara kerja pada praktikum kali ini adalah
1. Ambil bahan dan alat yang telah disediakan. Alat yang digunakan meliputi
bolpoin, mistar, neraca ohauss, dan kertas.
2. Ukur panjang total Amaranthus sp. satu per satu dari ujung akar hingga ujung
tunas pada pucuk batang dengan menggunakan mistar. Setelah itu hasil
pengukuran panjang total dicatat pada kertas yang telah disediakan.
3. Ukur panjang akar Amaranthus sp. satu per satu dari ujung akar hingga
pangkal akar dengan menggunakan mistar. Setelah itu hasil pengukuran
panjang akar dicatat pada kertas yang telah disediakan.
4. Ukur berat total Amaranthus sp. satu per satu dengan menggunakan neraca
Ohauss. Setelah itu hasil pengukuran berat dicatat pada kertas yang telah
disediakan.
5. Bandingkan data yang telah diperoleh dan lakukan perhitungan data tersebut
dengan menggunakan metode statistik untuk menentukan gambaran
homogenitas atau heterogenitasnya, persamaan regresi linear, koefisien relasi ,
dan koefisien determinan.
(Halaman ini sengaja dikosongkan)

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Berikut adalah data data yang diperoleh dari pengamatan:
6

Tabel 1. Hasil Pengukuran


Keterangan:
Panjang total: panjang ujung akar hingga ujung tunas yang ada pada pucuk
batang Amaranthus sp.
Panjang akar: panjang ujung akar hingga pangkal akar Amaranthus sp.
No Panjang Total (cm) Panjang Akar (cm) Berat
(gr)
1 47,0 7,2 11,47
2 42,0 7,0 6,14
3 41,1 8,8 4,83
4 40,9 5,2 8,63
5 40,6 8,3 9,50
6 40,2 6,5 8,75
7 40,2 5,3 7,15
8 39,7 10,2 5,13
9 39,3 6,9 8,00
10 39,2 8,3 9,10
11 38,6 6,7 5,31
12 38,0 5,2 8,11
13 38,0 5,1 8,34
14 37,4 5,5 5,05
15 35,8 4,9 3,50
16 35,7 4,8 4,65
17 35,6 4,2 5,51
18 35,5 3,5 5,80
19 33,6 6,5 3,00
20 33,0 7,1 2,52
21 32,8 3,6 3,71
22 32,0 4,7 2,95
23 31,2 8,0 5,59
24 29,3 4,8 2,70
25 27,8 2,0 2,38
26 25,8 3,7 1,89
27 25,5 4,0 3,40
28 22,8 4,1 1,53
29 19,6 3,2 1,84
30 18,1 5,2 1,15
7

Berat: berat seluruh bagian Amaranthus sp.

A. Pengolahan Data Hasil Pengukuran Panjang Total Amaranthus sp.
Tabel 2. Pengolahan Data Hasil Pengukuran Panjang Total Amaranthus sp.
dalam Bentuk Data Berkelompok
Panjang Total (cm) Frekuensi
16,0 19,9 2
20,0 24,9 1
25,0 29,9 4
30,0 34,9 5
35,0 39,9 11
40,0 44,9 6
45,0 49,9 1
Jumlah 30

Tabel 3. Rata-Rata Panjang Total Amaranthus sp. dengan Menggunakan Metode
Nilai Titik Tengah
Panjang
Total
Nilai
Tengah
(x
i
)
Frekuensi
(f
i
)
f
i
x
i

15,0 19,9 17,45 2 34,9
20,0 24,9 22,45 1 22,45
25,0 29,9 27,45 4 109,8
30,0 34,9 32,45 5 162,25
35,0 39,9 37,45 11 411,95
40,0 44,9 42,45 6 254,7
lanjutan Tabel 4.
45,0 49,9 47,45 1 47,45
Jumlah 30 1043,5
Dari tabel di atas diperoleh:



8

Berdasarkan rumus di atas kita dapat menghitung rata-rata panjang total
Amaranthus sp. sebagai berikut:


Jadi, rata-rata panjang total Amaranthus sp. yang diperoleh berdasarkan hasil
pengamatan dan perhitungan adalah 34,8 cm.
1. Menghitung Modus Panjang Total Amaranthus sp.
Untuk menentukan modus panjang total Amaranthus sp. dapat
menggunakan rumus berikut :
(

)
Mo = modus
b = batas bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas interval
b1 = frekuensi terbanyak dikurangi frekuensi kelas sebelumnya
b2 = frekuensi terbanyak dikurangi frekuensi kelas sesudahnya

Tabel 4. Frekuensi Modus Panjang Total Amaranthus sp.
Panjang Total
(cm)
Frekuensi
16,0 19,9 2
20,0 24,9 1
25,0 29,9 4
lanjutan Tabel 4.
30,0 34,9 5
35,0 39,9 11
40,0 44,9 6
45,0 49,9 1
Jumlah 30

Dari tabel di atas, kita dapat mengetahui bahwa modus terletak pada kelas
interval ke lima (35,0 39,9) karena kelas tersebut memiliki frekuensi
terbanyak, yaitu 11. Sebelum menghitung menggunakan rumus modus data
berkelompok, terlebih dahulu kita harus mengetahui batas bawah kelas adalah
34,95, frekuensi kelas sebelumnya 5, frekuensi kelas sesudahnya 6. Panjang
9

kelas interval sama dengan 5,9. Sehingga kita dapat menghitung modus nilai
panjang total Amaranthus sp. sebagai berikut:

(
( )
( ) ( )
)
(


)
( )


Jadi, modus dari panjang total Amaranthus sp. berdasarkan data hasil
pengamatan adalah 38,2 cm.

2. Menghitung Median Panjang Total Amaranthus sp.
Untuk menentukan median panjang total Amaranthus sp. dapat
menggunakan rumus berikut:

)
Me = median
xii = batas bawah median
n = jumlah data
fkii = frekuensi kumulatif data di bawah kelas median
fi = frekuensi data pada kelas median
p = panjang interval kelas

Sebelum menggunakan rumus di atas, terlebih dahulu dibuat tabel untuk
menghitung frekuensi kumulatif data.



Tabel 5. Frekuensi Kumulatif










Panjang
Total
(cm)
Frekuensi
(f
i
)
Frekuensi
Kumulatif (f
k
)
16,0 19,9 2 2
20,0 24,9 1 3
25,0 29,9 4 7
30,0 34,9 5 12
35,0 39,9 11 23
40,0 44,9 6 29
45,0 49,9 1 30
10

Selanjutnya adalah menentukan nilai-nilai yang akan digunakan pada
rumus. Jumlah data adalah 30 sehingga mediannya terletak di antara data ke
15 dan 16. Data ke-15 dan 16 ini berada pada kelas interval ke-5 (35,0 39,9).
Kelas interval ke-5 ini dinamakan kelas median. Melalui informasi kelas
median, dapat kita peroleh batas bawah kelas median sama dengan 34,95.
Frekuensi kumulatif sebelum kelas median adalah 12, frekuensi kelas median
sama dengan 11, dan panjang kelas sama dengan 5,9.
Secara matematis dapat diringkas sebagai berikut:
x
ii
= 34,95
n = 30
f
kii
= 12
f
i
=11
p = 5,9
Dari nilai-nilai tersebut kita dapat menghitung median dengan
menggunakan rumus median data berkelompok, yaitu sebagai berikut:
(

)
(

)
( )

Jadi, modus dari panjang total Amaranthus sp. berdasarkan data hasil
pengamatan adalah 36,6 cm.






3. Menghitung Simpangan Baku
Tabel 5. Simpangan Baku
Panjang
Total (cm)
Nilai Tengah
(x
i
)
Frekuensi
(f
i
)
(x
i
-) (x
i
-)
2
f
i
(x
i
-)
2
15,0 19,9 17,45 2 -17,35 301,0225 602,045
20,0 24,9 22,45 1 -12,35 152,5225 152,5225
25,0 29,9 27,45 4 -7,35 54,0225 216,09
30,0 34,9 32,45 5 -2,35 5,5225 27,6125
35,0 39,9 37,45 11 2,65 7,0225 77,2475
40,0 44,9 42,45 6 7,65 58,5225 351,135
45,0 49,9 47,45 1 12,65 160,0225 160,0225
11

JUMLAH 30


8118,075


Jadi, simpangan baku dari panjang total Amaranthus sp. berdasarkan data
hasil pengamatan adalah 16,45 cm.

B. Pengolahan Data Hasil Pengukuran Panjang Akar Amaranthus sp.
Berikut adalah hasil pengukuran panjang akar Amaranthus sp. sebanyak
30 sampel yang kami sajikan dalam bentuk data berkelompok:
Tabel 6. Hasil Pengukuran Panjang Akar Amaranthus sp.
Panjang Akar (cm) Frekuensi
2,00 2,49 1
2,50 2,99 0
3,00 3,49 1
3,50 3,99 3
4,00 4,49 3
4,50 4,99 4
5,00 5,49 5
5,50 5,99 1
6,00 6,49 0
6,50 6,99 4
7,00 7,49 3
7,50 7,99 0
8,00 8,49 3
8,50 8,99 1
9,00 9,49 0
9,50 9,99 0
lanjutan Tabel 6.
10,00 10,49 1
Jumlah 30

1. Menghitung Rata-Rata Panjang Akar Amaranthus sp.
Untuk menentukan rata-rata panjang akar dari 30 sampel Amaranthus sp.,
kami menggunakan metode nilai titik tengah, yaitu sebagai berikut:
Tabel 6. Rata-Rata Panjang Akar Amaranthus sp.
Panjang Akar
(cm)
Nilai Tengah (x
i
) Frekuensi
(f
i
)
f
i
x
i

12

2,00 2,49 2,245 1 2,245
2,50 2,99 2,745 0 0
3,00 3,49 3,245 1 3,245
3,50 3,99 3,745 3 11,235
4,00 4,49 4,245 3 12,735
4,50 4,99 4,745 4 18,98
5,00 5,49 5,245 5 26,225
5,50 5,99 5,745 1 5,745
6,00 6,49 6,245 0 0
6,50 6,99 6,745 4 26,98
7,00 7,49 7,245 3 21,735
7,50 7,99 7,745 0 0
8,00 8,49 8,245 3 24,735
8,50 8,99 8,745 1 8,745
9,00 9,49 9,245 0 0
9,50 9,99 9,745 0 0
10,00 10,49 10,245 1 10,245
Jumlah 30 172,85

Dari tabel di atas diperoleh:



Dengan begitu dapat kita hitung rata-rata panjang akar Amaranthus sp.
sebagai berikut:


Jadi, rata-rata panjang akar Amaranthus sp. yang diperoleh berdasarkan
hasil tersebut adalah 5,8 cm.
2. Menghitung Modus Panjang Akar Amaranthus sp.
Untuk menentukan modus panjang akar Amaranthus sp. dapat
menggunakan rumus berikut :
(

)
13

Mo = modus
B = batas bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas interval
b1 = frekuensi terbanyak dikurangi frekuensi kelas sebelumnya
b2 = frekuensi terbanyak dikurangi frekuensi kelas sesudahnya

Tabel 7. Frekuensi Modus Panjang Akar Amaranthus sp.



















Dari tabel di atas, kita dapat mengetahui bahwa modus terletak pada kelas
interval ketujuh (5,00 5,49) karena kelas tersebut memiliki frekuensi
terbanyak yaitu 5. Sebelum menghitung menggunakan rumus modus data
berkelompok, terlebih dahulu kita harus mengetahui batas bawah kelas adalah
4,995, frekuensi kelas sebelumnya4, frekuensi kelas sesudahnya 1. Panjang
kelas interval sama dengan 0,59.
Dengan begitu dapat kita menghitung modus nilai panjang akar
Amaranthus sp. sebagai berikut:
(
( )
( ) ( )
)
Panjang Akar (cm) Frekuensi
2,00 2,49 1
2,50 2,99 0
3,00 3,49 1
3,50 3,99 3
4,00 4,49 3
4,50 4,99 4
5,00 5,49 5
5,50 5,99 1
6,00 6,49 0
6,50 6,99 4
7,00 7,49 3
7,50 7,99 0
8,00 8,49 3
8,50 8,99 1
9,00 9,49 0
9,50 9,99 0
10,00 10,49 1
Jumlah 30
14

(


)
( )


Jadi, modus dari panjang akar Amaranthus sp. berdasarkan data hasil
pengamatan adalah 5,1 cm.

3. Menghitung Median Panjang Akar Amaranthus sp.
Untuk menentukan median panjang akar Amaranthus sp. dapat
menggunakan rumus berikut:

)
Me = median
xii = batas bawah median
n = jumlah data
fkii = frekuensi kumulatif data di bawah kelas median
fi = frekuensi data pada kelas median
p = panjang interval kelas



Tabel 8. Frekuensi Median Panjang Akar Amaranthus sp.
Panjang Akar (cm) Frekuensi (fi) Frekuensi Kumulatif
(fi)
2,00 2,49 1 1
2,50 2,99 0 1
3,00 3,49 1 2
3,50 3,99 3 5
4,00 4,49 3 8
4,50 4,99 4 12
5,00 5,49 5 17
5,50 5,99 1 18
6,00 6,49 0 18
15

6,50 6,99 4 22
7,00 7,49 3 25
7,50 7,99 0 25
8,00 8,49 3 28
8,50 8,99 1 29
9,00 9,49 0 29
9,50 9,99 0 29
10,00 10,49 1 30

Selanjutnya adalah menentukan nilai-nilai yang akan digunakan pada
rumus. Jumlah data adalah 30, sehingga mediannya terletak di antara data ke
15 dan 16. Data ke-15 dan 16 ini berada pada kelas interval ke-7 (5,00 5,49).
Kelas interval ke-7 ini disebut kelas median. Melalui informasi kelas median,
dapat kita peroleh batas bawah kelas median sama dengan 4,995. Frekuensi
kumulatif sebelum kelas median adalah 12 dan frekuensi kelas median sama
dengan 5. Diketahui juga, bahwa panjang kelas sama dengan 0,59.
Secara matematis dapat diringkas sebagai berikut:
x
ii
= 4,995
n = 30
f
kii
= 12
f
i
= 5
p = 0,59

Dari nilai-nilai tersebut dapat kita hitung median dengan menggunakan
rumus median data berkelompok.
(

)
(

)
( )

Jadi, median dari panjang akar Amaranthus sp. berdasarkan data tersebut
adalah 5,4 cm.

16

4. Menghitung Simpangan Baku
Tabel 9. Simpangan Baku



Jadi, simpangan baku dari panjang akar Amaranthus sp. berdasarkan data
tersebut adalah 1,8 cm.

C. Pengolahan Data Hasil Pengukuran Berat Amaranthus sp.
Berikut adalah hasil pengukuran berat Amaranthus sp. sebanyak 30 sampel
yang kami sajikan dalam bentuk data berkelompok.
Tabel 10. Hasil Pengukuran Berat Amaranthus sp.
Panjang Akar (cm) Nilai
Tengah
(x
i
)
Frekuensi
(f
i
)
(x
i
-) (x
i
-)
2
f
i
(x
i
-)
2
2,00 2,49 2,245 1 -3,555 12,638025 12,638025
2,50 2,99 2,745 0 -3,055 9,333025 0
3,00 3,49 3,245 1 -2,555 6,528025 6,528025
3,50 3,99 3,745 3 -2,055 4,223025 12,669075
4,00 4,49 4,245 3 -1,555 2,418025 7,254075
4,50 4,99 4,745 4 -1,055 1,113025 4,4521
5,00 5,49 5,245 5 -0,555 0,308025 1,540125
5,50 5,99 5,745 1 -0,055 0,003025 0,003025
6,00 6,49 6,245 0 0,445 0,198025 0
6,50 6,99 6,745 4 0,945 0,893025 3,5721
7,00 7,49 7,245 3 1,445 2,088025 6,264075
7,50 7,99 7,745 0 1,945 3,783025 0
8,00 8,49 8,245 3 2,445 5,978025 17,934075
8,50 8,99 8,745 1 2,945 8,673025 8,673025
9,00 9,49 9,245 0 3,445 11,868025 0
9,50 9,99 9,745 0 3,945 15,563025 0
10,00 10,49 10,245 1 4,445 19,758025 19,758025
JUMLAH 30


101,28575
17












1. Menghitung Median Panjang Akar Amaranthus sp.
Untuk menentukan median panjang akar Amaranthus sp. dapat
menggunakan rumus berikut :
Tabel 11. Median Panjang Akar Amaranthus sp.
Berat (gram) Nilai Tengah
(x
i
)
Frekuensi
(f
i
)
f
i
x
i

1,00 1,99 1,495 4 5,98
2,00 2,99 2,495 4 9,98
3,00 3,99 3,495 4 13,98
4,00 4,99 4,495 2 8,99
5,00 5,99 5,495 6 32,97

6,00 6,99 6,495 1 6,495
7,00 7,99 7,495 1 7,495
8,00 8,99 8,495 5 42,475
9,00 9,99 9,495 2 18,99
10,00 10,99 10,495 0 0
11,00 11,99 11,495 1 11,495
JUMLAH 30 158,85

Dari tabel di atas diperoleh



Berat (gram) Frekuensi (f
i
)
1,00 1,99 4
2,00 2,99 4
3,00 3,99 4
4,00 4,99 2
5,00 5,99 6
6,00 6,99 1
7,00 7,99 1
8,00 8,99 5
9,00 9,99 2
10,00 10,99 0
11,00 11,99 1
JUMLAH 30
18

Dengan begitu dapat kita hitung rata-rata berat Amaranthus sp. Sebagai
berikut:


Jadi, rata-rata berat Amaranthus sp. yang diperoleh berdasarkan data
tersebut adalah 5,3 cm.
2. Menghitung Modus Berat Amaranthus sp.
Untuk menentukan modus berat Amaranthus sp. dari data tersebutdapat
menggunakan rumus berikut:
(

)
Mo = modus
b = batas bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas interval
b1 = frekuensi terbanyak dikurangi frekuensi kelas sebelumnya
b2 = frekuensi terbanyak dikurangi frekuensi kelas sesudahnya

Tabel 11. Modus Panjang Akar Amaranthus sp.

















Dari tabel di atas, kita dapat mengetahui bahwa modus terletak pada kelas
interval kelima (5,00 5,99) karena kelas tersebut memiliki frekuensi
terbanyak yaitu 6. Sebelum menghitung menggunakan rumus modus data
berkelompok, terlebih dahulu kita harus mengetahui batas bawah kelas adalah
Berat (cm) Frekuensi (f
i
)
1,00 1,99 4
2,00 2,99 4
3,00 3,99 4
4,00 4,99 2
5,00 5,99 6
6,00 6,99 1
7,00 7,99 1
8,00 8,99 5
9,00 9,99 2
10,00 10,99 0
11,00 11,99 1
JUMLAH 30
19

4,995, frekuensi kelas sebelumnya2, frekuensi kelas sesudahnya 1. Panjang
kelas interval sama dengan 1,09.
Dengan begitu dapat kita menghitung modus nilai berat Amaranthus sp.
sebagai berikut.
(
( )
( ) ( )
)
(


)
( )


Jadi, modus dari nilai berat Amaranthus sp. berdasarkan data hasil
pengamatan adalah 5,5 cm .

3. Menghitung Median Berat Amaranthus sp.
Untuk menentukan median panjang total Amaranthus sp. dapat
menggunakan rumus berikut:

)
Me = median
xii = batas bawah median
n = jumlah data
fkii = frekuensi kumulatif data di bawah kelas median
fi = frekuensi data pada kelas median
p = panjang interval kelas

Sebelum menggunakan rumus di atas, terlebih dahulu dibuat tabel untuk
menghitung frekuensi kumulatif data.
Tabel 12. Frekuensi Kumulatif
20















Selanjutnya adalah menentukan nilai-nilai yang akan digunakan pada
rumus. Jumlah data adalah 30 sehingga mediannya terletak di antara data ke
15 dan 16. Data ke-15 dan 16 ini berada pada kelas interval ke-5 (5,00 5,99).
Kelas interval ke-5 ini disebut kelas median. Melalui informasi kelas median,
kita dapat memperoleh batas bawah kelas median sama dengan 4,995.
Frekuensi kumulatif sebelum kelas median adalah 14 dan frekuensi kelas
median sama dengan 6. Diketahui juga, bahwa panjang kelas sama dengan
1,09.
Secara matematis dapat diringkas sebagai berikut:
x
ii
= 4,995
n = 30
f
kii
= 14
f
i
= 6
p = 1,09

Dari nilai-nilai tersebut kita menghitung median dengan menggunakan
rumus median data berkelompok.
Berat (gram) Frekuensi (f
i
) Frekuensi Kumulatif
(f
k
)
1,00 1,99 4 4
2,00 2,99 4 8
3,00 3,99 4 12
4,00 4,99 2 14
5,00 5,99 6 20
6,00 6,99 1 21
7,00 7,99 1 22
8,00 8,99 5 27
9,00 9,99 2 29
10,00 10,99 0 29
11,00 11,99 1 30
21

(

)
(

)
( )

Jadi, median dari nilai berat Amaranthus sp. berdasarkan data tersebut
adalah 5,2 cm.

4. Menghitung Simpangan Baku
Tabel 13. Simpangan Baku

Berat (gram) Nilai Tengah
(x
i
)
Frekuensi
(f
i
)
(xi - x) (xi - x)2 fi(xi - x)2
1,00 1,99 1,495 4 -3,805 14,478025 57,9121
2,00 2,99 2,495 4 -2,805 7,868025 31,4721
3,00 3,99 3,495 4 -1,805 3,258025 13,0321
4,00 4,99 4,495 2 -0,805 0,648025 1,29605
5,00 5,99 5,495 6 0,195 0,038025 0,22815
6,00 6,99 6,495 1 1,195 1,428025 1,428025
7,00 7,99 7,495 1 2,195 4,818025 4,818025
8,00 8,99 8,495 5 3,195 10,208025 51,040125
9,00 9,99 9,495 2 4,195 17,598025 35,19605
10,00 10,99 10,495 0 5,195 26,988025 0
11,00 11,99 11,495 1 6,195 38,378025 38,378025
JUMLAH 30


234,80075



Jadi, simpangan baku dari nilai berat Amaranthus sp. berdasarkan data
tersebut adalah 2,8 cm.






22

D. Grafik Hubungan Antara Variabel
1. Grafik Hubungan Antara Variabel Panjang Total dan Berat




2. Grafik Hubungan Antara Variabel Panjang Akar dan Berat




y = 0,3288x - 6,104
R = 0,6879
-2.00
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0
B
e
r
a
t

(
G
r
a
m
)

Panjang Total (cm)
Panjang Total - Berat
Berat Linear (Berat)
y = 0,6797x + 1,3914
R = 0,2169
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0
B
e
r
a
t

(
g
r
a
m
)

Panjang Akar (cm)
Panjang Akar - Berat
Berat Linear (Berat)
23

3. Grafik Hubungan Antara Variabel Panjang Total dan Panjang Akar



4.2 Pembahasan
















y = 0,1572x + 0,2535
R = 0,3349
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
12.0
0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0 40.0 45.0 50.0
P
a
n
j
a
n
g

A
k
a
r

(
c
m
)

Panjang Total (cm)
Panjang Akar - Panjang Total
Panjang Akar Linear (Panjang Akar)
24

You might also like