You are on page 1of 9

1.

Pengertian Bahan Ajar


Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang
dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
Dalam website Dikmenjur dikemukakan pengertian bahwa, bahan ajar
merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang
disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan
dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan bahan ajar memungkinkan
siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau KD secara runtut dan sistematis
sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan
terpadu. Lebih lanjut disebutkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai:
1. Pedoman bagi Guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
diajarkan kepada siswa.
2. Pedoman bagi Siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam
proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang
seharusnya dipelajari/dikuasainya.
3. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bahan ajar adalah
seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta
lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Sebuah bahan ajar
paling tidak mencakup antara lain :
1. Petunjuk belajar (petunjuk siswa/guru)
2. Kompetensi yang akan dicapai
3. Content atau isi materi pembelajaran
4. Informasi pendukung
5. Latihan-latihan
6. Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja Siswa
7. Evaluasi
8. Respon atau balikan terhadap hasil evaluasi




2. Penyusunan Bahan Ajar
Dalam menyusun bahan ajar yang perlu diperhatikan adalah bahwa judul atau
materi yang disajikan harus berintikan KD atau materi pokok yang harus dicapai oleh
peserta didik. Disamping itu bahan ajar cetak harus memperhatikan beberapa hal
sebagai berikut.
1. Susunan tampilan, yang menyangkut: Urutan yang mudah, judul yang singkat,
terdapat daftar isi, struktur kognitifnya jelas, rangkuman, dan tugas pembaca.
2. Bahasa yang mudah, menyangkut: mengalirnya kosa kata, jelasnya kalimat,
jelasnya hubungan kalimat, kalimat yang tidak terlalu panjang.
3. Menguji pemahaman, yang menyangkut: menilai melalui orangnya, check list
untuk pemahaman.
4. Stimulan, yang menyangkut: enak tidaknya dilihat, tulisan mendorong
pembaca untuk berfikir, menguji stimulan.
5. Kemudahan dibaca, yang menyangkut: keramahan terhadap mata (huruf yang
digunakan tidak terlalu kecil dan enak dibaca), urutan teks terstruktur, mudah
dibaca.
6. Materi instruksional, yang menyangkut: pemilihan teks, bahan kajian, lembar
kerja (work sheet).

3. Manfaat Penyusunan Bahan Ajar
Ada sejumlah manfaat yang dapat diperoleh apabila seorang guru
mengembangkan bahan ajar sendiri, yakni antara lain :
1. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan
kebutuhan belajar siswa
2. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh
3. Bahan ajar menjadi labih kaya karena dikembangkan dengan menggunakan
berbagai referensi
4. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan
ajar
5. Bahan ajar akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif




antara guru dengan siswa karena siswa akan merasa lebih percaya kepada
gurunya
6. Tulisan tersebut dapat diajukan untuk menambah angka kredit ataupun
dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan
7. Tersedianya bahan ajar yang bervariasi, maka siswa akan mendapatkan
manfaat yaitu, kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik
8. Siswa akan lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara
mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru
9. Siswa juga akan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap
kompetensi yang harus dikuasainya.

4. Jenis Bahan Ajar
Berdasarkan teknologi yang digunakan, jenis bahan ajar dibagi menjadi
beberapa kelompok yaitu :
1) Bahan ajar cetak : buku, modul, handout, lembar kerja siswa, brosur, dan
pamflet.
2) Audio visual : video/film dan VCD.
3) Audio : radio, kaset, dan CD.
4) Visual : foto, gambar, dan market.
5) Multimedia : internet, CD interaktif dan computer based.
Dapat disimpulkan bahwa jenis bahan ajar dikelompokkan dalam dua
kelompok besar yang didalamnya masih terdapat macam macam bahan ajar.
Kelompok besar tersebut adalah bahan ajar cetak dan noncetak.

5. Pengertian Hand Out
Handout termasuk kedalam bahan ajar cetak karena handout berbasis teks atau
tulisan didalam lembaran. Istilah Handout memang belum ada padanannya dalam
bahasa Indonesia. Handout biasanya merupakan bahan ajar tertulis atau cetak yang
diharapkan dapat mendukung bahan ajar lainnya atau penjelasan dari guru.




Handout dimaksudkan untuk memperlancar dan memberikan bantuan
informasi atau materi pembelajaran sebagai pegangan bagi siswa. Handout dapat
digunakan untuk beberapa kali pertemuan sangat tergantung dari disain dan lama
waktu untuk penyelesaian satuan perkuliahan tersebut. Biasanya diambilkan dari
beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan/ KD dan
materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik.
Berdasarkan pengertian diatas dapat kita ketahui bahwa handout termasuk
media atau bahan pembelajran cetak yang dituangkan secara ringkas yang diberikan
oleh guru kepada siswa saat mengikuti pelajaran di kelas yang berguna untuk
mempermudah siswa dalam mengikuti pembelajaran secara lebih terarah dan terfokus
dan merupakan bahan ajar yang praktis dan ekonomis.
Pemilihan handout sebagai bahan ajar yang tepat dikarenakan beberapa
keuntungan sebagai berikut:
1) Dapat menghemat waktu
2) Dapat menggantikan catatan siswa
3) Memelihara kekonsistenan penyampaian materi dikelas oleh guru
4) Siswa dapat mengikuti struktur pelajaran dengan baik
5) Siswa akan mengetahui pokok yang diberikan oleh guru
Keuntungan lain yang dapat diperoleh dengan menggunakan media handout
dalam kegiatan belajar mengajar diantaranya adalah dapat merangsang rasa ingin tahu
dalam mengikuti pelajaran, meningkatkan kreativitas siswa dalam kegiatan belajar
mengajar serta memelihara kekonsistenan penyampaian materi pelajaran dikelas oleh
guru sesuai dengan perancangan pengajaran.

6. Unsur-unsur penyusun Handout
Handout disusun atas dasar kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta
didik. Dengan demikian maka Handout harus diturunkan dari kurikulum. Handout
biasanya merupakan bahan tertulis tambahan yang dapat memperkaya peserta didik
dalam belajar untuk mencapai kompetensinya. Unsur-unsur penyusun Handout
adalah:




1. Kompetensi Inti. Adalah tujuan yang dicapai siswa setelah diberi satu pokok
bahasan yang berfungsi untuk memberikan pandangan umum tentang hal-hal
yang dikuasai siswa.
2. Kompetensi dasar. Adalah tujuan yang akan dicapai setelah mengikuti
pelajaran untuk 1 kali pertemuan atau lebih. Fungsinya untuk memberikan
fokus pada siswa pada sub pokok bahasan yang sedang dihadapi.
3. Ringkasan materi pelajaran merupakan kesimpulan-kesimpulan dari bahan
ajar yang akan disampaikan atau diberikan pada siswa dan telah disusun
secara sistematis. Fungsinya agar memungkinkan siswa dapat mengetahui
sistematika pelajaran yang harus dikuasai, sekaligus memandu siswa dalam
pengayaan diluar proses mengajar dikelas.
4. Soal-soal adalah permasalahan yang harus diselesaikan siswa setelah ia
menerima atau mempelajari materi pelajaran tersebut, penyelesaian soal itu
dikumpul atau dinilai, kemudian dibahas secara bersama-sama untuk
membantu siswa dalam melatih memahami materi pelajaran yang akan
diberikan.
5. Sumber bacaan adalah buku atau bahan ajar apa saja yang akan digunakan
atau menjadi sumber dari materi pelajaran yang diberikan. Fungsinya untuk
menelusuri lebih lanjut materi pelajaran yang akan disampaikan.

Pertimbangan yang perlu dilakukan dalam mengembangkan handout adalah :
1. Substansi materi memiliki relevansi yang dekat dengan kompetensi dasar atau
materi pokok yang harus dikuasai peserta didik.
2. Materi memberikan penjelasan secara lengkap tentang defenisi, klasifikasi,
prosedur, perbandingan, rangkuman, dan sebagainya.
3. Padat pengetahuan.
4. Kebenaran materi dapat dipertanggung jawabkan.
5. Kalimat yang disajikan singkat dan jelas.






7. Tujuan Penggunaan Hand Out
Dalam proses pembelajaran, handout dapat digunakan untuk tujuan sebagai
berikut:
1. Bahan rujukan.
Handout berisi materi yang penting untuk diketahui dan dikuasai peserta
didik. Keuntungan lain adalah materi handout relatif baru sehingga peserta
didik dapat diekspose dengan isu mutakhir. Di samping itu, komunikasi antara
peserta didik dan fasilitator dapat dikembangkan melalui handout.
2. Pemberi motivasi.
Melalui handout, fasilitator dapat menyelipkan pesan-pesan sebagai
motivator.
3. Pengingat.
Materi dalam handout dapat digunakan sebagai pengingat yang dapat
dimanfaatkan peserta didik untuk mempelajari materi sesuai urutan yang
dianjurkan dan juga membantu peserta didik untuk melakukan kegiatan yang
diminta.
4. Memberi umpan balik.
Umpan balik dapat diberikan dalam bentuk handout dan tidak berhenti hanya
pemberian umpan balik tetapi dapat pula diikuti dengan langkah-langkah
berikutnya.
5. Menilai hasil belajar.
Tes yang diberikan dalam handout dapat dijadikan alat mekanisme untuk
mengukur pencapaian hasil belajar.
Penggunaan handout dalam proses pembelajaran ini akan lebih bermanfaat
jika disertai dengan penggunaan model pembelajaran yang tepat. Untuk mendapatkan
hasil pembelajaran yang optimal diperlukan penerapan model pembelajaran yang
sesuai yang terintegrasi.

8. Syarat-Syarat Hand Out




Syarat syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah handout adalah sebagai
berikut:
1. Menuntun pembicara secara teratur dan jelas
2. Berpusat pada pengetahuan hasil dan pernyataan padat.
3. Grafik dan tabel yang sulit digambar oleh pendengar dapat dengan mudah
didapat.
4. Sesuai dengan yang telah dijelaskan di atas bahwa handout disusun atas dasar
KD yang harus dicapai oleh peserta didik. Dengan demikian maka handout
harus diturunkan dari kurikulum. Handout biasanya merupakan bahan tertulis
tambahan yang dapat memperkaya peserta didik dalam belajar untuk
mencapai kompetensinya.

9. Langkah-langkah menyusun handout
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam proses penyusunan handout
adalah sebagai berikut:
1. Melakukan analisis kurikulum
2. Menentukan judul handout, sesuaikan dengan KD dan materi pokok yang
akan dicapai.
3. Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan. Upayakan referensi terkini
dan relevan dengan materi pokoknya.
4. Menulis handout dengan kalimat yang singkat padat namun jelas.
5. Mengevaluasi hasil tulisan dengan cara dibaca ulang untuk menemukan
kemungkinan kekurangan-kekurangan.
6. Memperbaiki handout sesuai dengan kekurangan-kekurangan yang
ditemukan.
7. Gunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi handout
misalnya buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian.

10. Tahap-Tahap Pengembangan Handout




Tahapan pengembangan handout tidak jauh berbeda dengan tahapan
pengembangan modul. Yang membedakan keduanya, bahwa handout tidak selengkap
modul. Jika modul dikembangkan untuk mencapai target pembelajaran tertentu maka
handout dikembangkan untuk menutup kelemahan atau sebagai komplemen dari
modul/buku/sumber belajar lain yang digunakan.
Jika dilihat dari macamnya, handout dapat dikelompokkan menjadi dua
macam, yaitu handout yang terlepas sama sekali dari buku utamanya dan bagian yang
tak terpisahkan dari buku/modul yang digunakan untuk materi tertentu. Handout akan
berisi materi baru jika dalam perkembangan pembelajaran ditemukan
konsep/pemikiran atau masalah baru yang belum dibahas dalam modul/buku sumber
yang digunakan. Sementara itu, handout akan berisi penjelasan yang lebih lengkap
dari materi yang sudah di bahas dalam modul/buku atau diberikan dalam
pembelajaran lisan.
Aspek yang harus diperhatikan pada saat mengembangkan handout adalah
kedalaman dan banyaknya materi. Jika informasi yang diberikan terlalu sedikit,
pembaca tidak akan memperoleh manfaat apa-apa dari handout. Sebaliknya, jika
informasi dalam handout terlalu banyak, pembaca akan enggan untuk membacanya.
Tantangannya adalah bagaimana mengisi dan menentukan informasi yang pas dalam
suatu handout.
Tahapan pengembangan handout adalah sebagai berikut:
1) Mengevaluasi bahan ajar yang digunakan dengan menggunakan kompetensi
dasar.
2) Berdasarkan evaluasi, putuskan materi yang harus dikembangkan dengan
menggunakan handout, baru atau pengayaan.
3) Memutuskan isi handout : overview atau ringkasan.
4) Memutuskan cara penyajian: narasi, tabel, gambar, diagram, atau kombinasi
semua ini.

Handout dapat dikembangkan dengan beragam isi, misalnya:




1) Peta atau diagram konsep yang menghubungkan antar topik atau bagian dalam
topik;
2) Informasi tambahan untuk meluruskan kesalahan dan bias yang ada dalam
bahan ajar;
3) Memberikan contoh baru dan contoh tambahan untuk konsep yang sulit
dipahami peserta didik. Contoh-contoh ini dapat disesuaikan dengan kondisi
dan latar belakang peserta didik agar pemahaman dapat ditingkatkan; dan
4) Memberikan kasus untuk dipelajari dan diselesaikan, baik secara individu
maupun kelompok.
Handout dapat diisi dengan informasi dalam bentuk naratif deskriptif, tabel,
diagram, gambar, dan foto. Pilihan penggunaan kata-kata, tabel, atau gambar ini
tergantung dari materi yang akan disajikan. Sama seperti dalam pengembangan
modul, diagram, grafis, gambar, foto dan yang sejenis lainnya digunakan jika
penjelasan dengan kata-kata tidak atau kurang dapat mencerminkan konsep yang
diinginkan.

You might also like