Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Dalam website Dikmenjur dikemukakan pengertian bahwa, bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau KD secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Lebih lanjut disebutkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai: 1. Pedoman bagi Guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa. 2. Pedoman bagi Siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya. 3. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain : 1. Petunjuk belajar (petunjuk siswa/guru) 2. Kompetensi yang akan dicapai 3. Content atau isi materi pembelajaran 4. Informasi pendukung 5. Latihan-latihan 6. Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja Siswa 7. Evaluasi 8. Respon atau balikan terhadap hasil evaluasi
2. Penyusunan Bahan Ajar Dalam menyusun bahan ajar yang perlu diperhatikan adalah bahwa judul atau materi yang disajikan harus berintikan KD atau materi pokok yang harus dicapai oleh peserta didik. Disamping itu bahan ajar cetak harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut. 1. Susunan tampilan, yang menyangkut: Urutan yang mudah, judul yang singkat, terdapat daftar isi, struktur kognitifnya jelas, rangkuman, dan tugas pembaca. 2. Bahasa yang mudah, menyangkut: mengalirnya kosa kata, jelasnya kalimat, jelasnya hubungan kalimat, kalimat yang tidak terlalu panjang. 3. Menguji pemahaman, yang menyangkut: menilai melalui orangnya, check list untuk pemahaman. 4. Stimulan, yang menyangkut: enak tidaknya dilihat, tulisan mendorong pembaca untuk berfikir, menguji stimulan. 5. Kemudahan dibaca, yang menyangkut: keramahan terhadap mata (huruf yang digunakan tidak terlalu kecil dan enak dibaca), urutan teks terstruktur, mudah dibaca. 6. Materi instruksional, yang menyangkut: pemilihan teks, bahan kajian, lembar kerja (work sheet).
3. Manfaat Penyusunan Bahan Ajar Ada sejumlah manfaat yang dapat diperoleh apabila seorang guru mengembangkan bahan ajar sendiri, yakni antara lain : 1. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa 2. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh 3. Bahan ajar menjadi labih kaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi 4. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar 5. Bahan ajar akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif
antara guru dengan siswa karena siswa akan merasa lebih percaya kepada gurunya 6. Tulisan tersebut dapat diajukan untuk menambah angka kredit ataupun dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan 7. Tersedianya bahan ajar yang bervariasi, maka siswa akan mendapatkan manfaat yaitu, kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik 8. Siswa akan lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru 9. Siswa juga akan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.
4. Jenis Bahan Ajar Berdasarkan teknologi yang digunakan, jenis bahan ajar dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu : 1) Bahan ajar cetak : buku, modul, handout, lembar kerja siswa, brosur, dan pamflet. 2) Audio visual : video/film dan VCD. 3) Audio : radio, kaset, dan CD. 4) Visual : foto, gambar, dan market. 5) Multimedia : internet, CD interaktif dan computer based. Dapat disimpulkan bahwa jenis bahan ajar dikelompokkan dalam dua kelompok besar yang didalamnya masih terdapat macam macam bahan ajar. Kelompok besar tersebut adalah bahan ajar cetak dan noncetak.
5. Pengertian Hand Out Handout termasuk kedalam bahan ajar cetak karena handout berbasis teks atau tulisan didalam lembaran. Istilah Handout memang belum ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Handout biasanya merupakan bahan ajar tertulis atau cetak yang diharapkan dapat mendukung bahan ajar lainnya atau penjelasan dari guru.
Handout dimaksudkan untuk memperlancar dan memberikan bantuan informasi atau materi pembelajaran sebagai pegangan bagi siswa. Handout dapat digunakan untuk beberapa kali pertemuan sangat tergantung dari disain dan lama waktu untuk penyelesaian satuan perkuliahan tersebut. Biasanya diambilkan dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan/ KD dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik. Berdasarkan pengertian diatas dapat kita ketahui bahwa handout termasuk media atau bahan pembelajran cetak yang dituangkan secara ringkas yang diberikan oleh guru kepada siswa saat mengikuti pelajaran di kelas yang berguna untuk mempermudah siswa dalam mengikuti pembelajaran secara lebih terarah dan terfokus dan merupakan bahan ajar yang praktis dan ekonomis. Pemilihan handout sebagai bahan ajar yang tepat dikarenakan beberapa keuntungan sebagai berikut: 1) Dapat menghemat waktu 2) Dapat menggantikan catatan siswa 3) Memelihara kekonsistenan penyampaian materi dikelas oleh guru 4) Siswa dapat mengikuti struktur pelajaran dengan baik 5) Siswa akan mengetahui pokok yang diberikan oleh guru Keuntungan lain yang dapat diperoleh dengan menggunakan media handout dalam kegiatan belajar mengajar diantaranya adalah dapat merangsang rasa ingin tahu dalam mengikuti pelajaran, meningkatkan kreativitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar serta memelihara kekonsistenan penyampaian materi pelajaran dikelas oleh guru sesuai dengan perancangan pengajaran.
6. Unsur-unsur penyusun Handout Handout disusun atas dasar kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Dengan demikian maka Handout harus diturunkan dari kurikulum. Handout biasanya merupakan bahan tertulis tambahan yang dapat memperkaya peserta didik dalam belajar untuk mencapai kompetensinya. Unsur-unsur penyusun Handout adalah:
1. Kompetensi Inti. Adalah tujuan yang dicapai siswa setelah diberi satu pokok bahasan yang berfungsi untuk memberikan pandangan umum tentang hal-hal yang dikuasai siswa. 2. Kompetensi dasar. Adalah tujuan yang akan dicapai setelah mengikuti pelajaran untuk 1 kali pertemuan atau lebih. Fungsinya untuk memberikan fokus pada siswa pada sub pokok bahasan yang sedang dihadapi. 3. Ringkasan materi pelajaran merupakan kesimpulan-kesimpulan dari bahan ajar yang akan disampaikan atau diberikan pada siswa dan telah disusun secara sistematis. Fungsinya agar memungkinkan siswa dapat mengetahui sistematika pelajaran yang harus dikuasai, sekaligus memandu siswa dalam pengayaan diluar proses mengajar dikelas. 4. Soal-soal adalah permasalahan yang harus diselesaikan siswa setelah ia menerima atau mempelajari materi pelajaran tersebut, penyelesaian soal itu dikumpul atau dinilai, kemudian dibahas secara bersama-sama untuk membantu siswa dalam melatih memahami materi pelajaran yang akan diberikan. 5. Sumber bacaan adalah buku atau bahan ajar apa saja yang akan digunakan atau menjadi sumber dari materi pelajaran yang diberikan. Fungsinya untuk menelusuri lebih lanjut materi pelajaran yang akan disampaikan.
Pertimbangan yang perlu dilakukan dalam mengembangkan handout adalah : 1. Substansi materi memiliki relevansi yang dekat dengan kompetensi dasar atau materi pokok yang harus dikuasai peserta didik. 2. Materi memberikan penjelasan secara lengkap tentang defenisi, klasifikasi, prosedur, perbandingan, rangkuman, dan sebagainya. 3. Padat pengetahuan. 4. Kebenaran materi dapat dipertanggung jawabkan. 5. Kalimat yang disajikan singkat dan jelas.
7. Tujuan Penggunaan Hand Out Dalam proses pembelajaran, handout dapat digunakan untuk tujuan sebagai berikut: 1. Bahan rujukan. Handout berisi materi yang penting untuk diketahui dan dikuasai peserta didik. Keuntungan lain adalah materi handout relatif baru sehingga peserta didik dapat diekspose dengan isu mutakhir. Di samping itu, komunikasi antara peserta didik dan fasilitator dapat dikembangkan melalui handout. 2. Pemberi motivasi. Melalui handout, fasilitator dapat menyelipkan pesan-pesan sebagai motivator. 3. Pengingat. Materi dalam handout dapat digunakan sebagai pengingat yang dapat dimanfaatkan peserta didik untuk mempelajari materi sesuai urutan yang dianjurkan dan juga membantu peserta didik untuk melakukan kegiatan yang diminta. 4. Memberi umpan balik. Umpan balik dapat diberikan dalam bentuk handout dan tidak berhenti hanya pemberian umpan balik tetapi dapat pula diikuti dengan langkah-langkah berikutnya. 5. Menilai hasil belajar. Tes yang diberikan dalam handout dapat dijadikan alat mekanisme untuk mengukur pencapaian hasil belajar. Penggunaan handout dalam proses pembelajaran ini akan lebih bermanfaat jika disertai dengan penggunaan model pembelajaran yang tepat. Untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang optimal diperlukan penerapan model pembelajaran yang sesuai yang terintegrasi.
8. Syarat-Syarat Hand Out
Syarat syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah handout adalah sebagai berikut: 1. Menuntun pembicara secara teratur dan jelas 2. Berpusat pada pengetahuan hasil dan pernyataan padat. 3. Grafik dan tabel yang sulit digambar oleh pendengar dapat dengan mudah didapat. 4. Sesuai dengan yang telah dijelaskan di atas bahwa handout disusun atas dasar KD yang harus dicapai oleh peserta didik. Dengan demikian maka handout harus diturunkan dari kurikulum. Handout biasanya merupakan bahan tertulis tambahan yang dapat memperkaya peserta didik dalam belajar untuk mencapai kompetensinya.
9. Langkah-langkah menyusun handout Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam proses penyusunan handout adalah sebagai berikut: 1. Melakukan analisis kurikulum 2. Menentukan judul handout, sesuaikan dengan KD dan materi pokok yang akan dicapai. 3. Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan. Upayakan referensi terkini dan relevan dengan materi pokoknya. 4. Menulis handout dengan kalimat yang singkat padat namun jelas. 5. Mengevaluasi hasil tulisan dengan cara dibaca ulang untuk menemukan kemungkinan kekurangan-kekurangan. 6. Memperbaiki handout sesuai dengan kekurangan-kekurangan yang ditemukan. 7. Gunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi handout misalnya buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian.
10. Tahap-Tahap Pengembangan Handout
Tahapan pengembangan handout tidak jauh berbeda dengan tahapan pengembangan modul. Yang membedakan keduanya, bahwa handout tidak selengkap modul. Jika modul dikembangkan untuk mencapai target pembelajaran tertentu maka handout dikembangkan untuk menutup kelemahan atau sebagai komplemen dari modul/buku/sumber belajar lain yang digunakan. Jika dilihat dari macamnya, handout dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu handout yang terlepas sama sekali dari buku utamanya dan bagian yang tak terpisahkan dari buku/modul yang digunakan untuk materi tertentu. Handout akan berisi materi baru jika dalam perkembangan pembelajaran ditemukan konsep/pemikiran atau masalah baru yang belum dibahas dalam modul/buku sumber yang digunakan. Sementara itu, handout akan berisi penjelasan yang lebih lengkap dari materi yang sudah di bahas dalam modul/buku atau diberikan dalam pembelajaran lisan. Aspek yang harus diperhatikan pada saat mengembangkan handout adalah kedalaman dan banyaknya materi. Jika informasi yang diberikan terlalu sedikit, pembaca tidak akan memperoleh manfaat apa-apa dari handout. Sebaliknya, jika informasi dalam handout terlalu banyak, pembaca akan enggan untuk membacanya. Tantangannya adalah bagaimana mengisi dan menentukan informasi yang pas dalam suatu handout. Tahapan pengembangan handout adalah sebagai berikut: 1) Mengevaluasi bahan ajar yang digunakan dengan menggunakan kompetensi dasar. 2) Berdasarkan evaluasi, putuskan materi yang harus dikembangkan dengan menggunakan handout, baru atau pengayaan. 3) Memutuskan isi handout : overview atau ringkasan. 4) Memutuskan cara penyajian: narasi, tabel, gambar, diagram, atau kombinasi semua ini.
Handout dapat dikembangkan dengan beragam isi, misalnya:
1) Peta atau diagram konsep yang menghubungkan antar topik atau bagian dalam topik; 2) Informasi tambahan untuk meluruskan kesalahan dan bias yang ada dalam bahan ajar; 3) Memberikan contoh baru dan contoh tambahan untuk konsep yang sulit dipahami peserta didik. Contoh-contoh ini dapat disesuaikan dengan kondisi dan latar belakang peserta didik agar pemahaman dapat ditingkatkan; dan 4) Memberikan kasus untuk dipelajari dan diselesaikan, baik secara individu maupun kelompok. Handout dapat diisi dengan informasi dalam bentuk naratif deskriptif, tabel, diagram, gambar, dan foto. Pilihan penggunaan kata-kata, tabel, atau gambar ini tergantung dari materi yang akan disajikan. Sama seperti dalam pengembangan modul, diagram, grafis, gambar, foto dan yang sejenis lainnya digunakan jika penjelasan dengan kata-kata tidak atau kurang dapat mencerminkan konsep yang diinginkan.