Professional Documents
Culture Documents
Segmentasi Pasar
Setiap perusahaan pada saat awal memproduksi barang selalu
dalam jumlah yang terbatas dan untuk pasar yang terbatas pula
dengan maksud guna menjajaki pasar. Disamping itu adanya selera
pasar yang tumbuh dan berkembang memungkinkan persepsi
produsen dan persepsi konsumen menjadi tidak sejalan. Oleh sebab itu
guna menghindari resiko kerugian, perusahaan selalu
memperhitungnya volume produksinya. Namun manakala produknya
ternyata dapat menembus hiruk pikuknya pasar karena mampu
bersaing dan disukai pasar, maka strategi perusahaan selanjutnya
adalah melakukan kegiatan yang serba massal, yakni produksi massal,
distribusi massal dan komunikasi massal pula. Dalam
perkembangannya pasar konsumen yang semula dilayani terbatas,
menjadi lebih luas serta heterogen sifatnya dan perusahaan rasanya
tidak mungkin untuk dapat melayani seluruh konsumen yang sifatnya
sangat heterogen tersebut. Dalam hal ini perusahaan mencoba
mencari cari kelompok konsumen tertentu yang akan dijadikan
pasarnya. Langkah ini adalah awal dari kegiatan segmentasi pasar.
Selanjutnya guna menghadapi persaingan, barang yang dijual tersebut
dibuat sedikit berbeda dengan yang sudah ada misalnya model, rasa,
kualitas, dan sebagainya. Jadi hanya sebatas variasi produk. Hal ini
dikenal dengan mana product differentiation. Kegiatan ini bukanlah
segmentasi pasar.
Istilah segmentasi pasar dan penentuan sasaran pasar (market targeting) sebenarnya
merupakan dua hal yang bebeda. Di depan telah diuraikan bahwa segmentasi pasar itu
merupakan kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke
dalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen. Dalam hal ini, market targeting
merupakan keputusan perusahaan mengenai pasar manakah yang akan dilayani.
Sebagai gambaran, misalnya berdasarkan analisis dan ramalan permintaan, perusahaan
dapat mengetahui adanya pasar tertentu yang dianggap menarik, yang membuat
perusahaan memperluas pangsa pasar. Perusahaan tersebut mensurvei sejumlah
konsumen sebagai sampel dari keseluruhan. Dalam survai ini ditanyakan mengenai
atribut produk yang ditawarkan, tentang kualitas, harga, kemasan, servis, dan sejenisnya.
Dari hasil survai ini dapat diketahui atribut-atribut mana yang mempengaruhi minat
konsumen dalam membeli suatu produk. Misalnya, atribut yang dianggap penting adalah
kualitas (X) dan harga (Y). Selanjutnya data hasil survei tersebut dapat di masukkan ke
dalam suatu produk space yang merupakan suatu bidang yang berisi titik-titik. Produk
space ini dapat digambarkan dalam salah satu dari tiga pola, seperti yang diperlihatkan
dalam Gambar 3, yaitu: