You are on page 1of 33

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit menular seksual atau PMS adalah berbagai infeksi yang
dapat menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual.
PMS bisa di tularkan melaui virus dan bakteri. Pada umumnya PMS bisa di
sembuhkan kecuali yang di sebabkan oleh virus seperti AIDS. Sehingga,
pendidikan mengenai penyakit ini dan upaya-upaya pencegahan penting
untuk di lakukan. Infeksi menular seksual merupakan masalah kesehatan
umum yang bermakna disebagian besar negara seluruh dunia. Infeksi
menular seksual sendiri merupakan penyakit menular seksual yang
merupakan pintu gerbang masuknya virus I!" AIDS #Dinkes $ota %atam&.
Perlu diketahui bah'a, penularan PMS melalui kontak seksual ini
tidak hanya melalui alat kelamin sa(a. $ontak seksual (uga meliputi ciuman,
kontak oral-genital, dan pemakaian )mainan seksual*, seperti vibrator.
+umlah kasus penyakit menular seksual dari tahun ke tahun terus
meningkat terutama I!" AIDS. Menurut ,- #.//0& (umlah penderita
I!" AIDS di dunia ada sebanyak 11.1//./// dan di Asia ada sebanyak
2.3//./// kasus. Di indonesia sendiri menurut perkiraan Departemen
$esehatan 4epublik Indonesia #Depkes 4I& pada tahun .//. penderita I!"
AIDS ada sebanyak 55/./// dan pada tahun .//6 naik men(adi 531.///
kasus dan pada tahun .//0-.//7 (umlah kasus ini ditafsir men(adi .0/.///
orang. Salah satu penyebab peningkatan ini adalah perilaku seks bebas yang
didominasi oleh kelompok usia rema(a #Depkes 4I, .//7&.
Peningkatan insiden penyakit menular seksual dan penyebarannya di
seluruh dunia tidak dapat diperkirakan secara tepat. Diberapa negara
disebutkan bah'a pelaksanaan program penyuluhan yang instensif akan
menurunkan insiden infeksi menular seksual atau paling tidak insidennya
relatif tetap. 8amun demikian, disebagian negara insiden infeksi menular
seksual relatif masih tinggi dan setiap tahun beberapa (uta kasus baru
beserta komplikasinya. Peningkatan insiden penyakit menular seksual tidak
terlepas kaitannya dengan perilaku resiko tinggi. Penelitian menun(ukkan
1
bah'a penderita sifilis melakukan hubungan seksual rata- rata sebanyak 9
pasangan seksual yang tidak diketahui asal- usulnya, sedangkan penderita
gonore melakukan hubungan seks rata- rata 2 pasangan seksual. Demikian
(uga halnya antara infeksi menular seksual dengan pecandu narkotik, relihat
bah'a .7: penderita sifilis dan 01 : penderita gonore melakukan
hubungan promiskuiti karena ketagihan narkotik #Daili, .//0&.
Se(ak ditemukan AIDS pada tahun 5375, penyakit menular seksual
yang belum dapat disembuhkan terutama yang disebabkan oleh virus
mendapat perhatian besar, misalnya herpes genitalis, kondilomata
akuiminata dan AIDS. Dengan kema(uan IP;<$, sarana diagnostik lebih
baik sehingga kemampuan untuk deteksi dini termasuk infeksi subklinis
serta sumber penyakit dapat diketahui. al ini mengakibatkan peningkatan
insiden penyakit infeksi terutama infeksi virus #Daili, .//0&.
Penyakit menular seksual merupakan salah satu penyebab morbiditas
pada perempuan dan pria di negara berkembang. Setelah penyebab
maternal, penyakit ini bertanggung (a'ab dalam pengurangan usia sehat
terbesar pada perempuan dalam usia reproduksi di negara berkembang, pola
prevalensi penyakit menun(ukkan bah'a infeksi lebih sering di temukan
pada penduduk urbanm tidak menikah dan rema(a de'asa. Infeksi menular
seksual #IMS& merupakan masalah kesehatan masyarakat diantara rema(a
#5/-53& dan pemuda di seluruh dunia yang mereka berusia antara ./- .2
tahun merupakan kelompok resiko tinggi. =ebih kurang 9: rema(a dan
penduduk usia muda tertular IMS setiap tahun. $omplikasi (angka pan(ang
dan ge(ala yang serius pada perempuan dan pria dilaporkan dalam banyak
penelitian. Pada perempuan, IMS dapat men(adi penyebab penyakit radang
panggul, infertilitas, nyeri panggul kronis, abses ;ubo -varial, kehamilan
<ktopikdan kanker serviks #Pra'irohard(o, .//9&.
$asus infeksi menular seksual yang ditemui berdasarkan hasil
pemeriksaan laboratorium yang dilakukan di . #dua& klinik IMS di kota
%atam. Ditemukan 9 #lima& (enis infeksi menular seksual terbanyak di kota
%atam tahun ./5. yaitu servisitis" Proctitis 775 kasus #2.:&, %obu
$ondiloma 056 kasus #10:&, Sifilis 96 kasus #55:&, >onore .1 kasus #6:&,
$andidiasis 7 kasus #2:&, dan erpes >enital . kasus #5:&. Dari data
2
tersebut dapat disimpulkan bah'a penyakit Servisitis" Proctitis lebih banyak
total 775 kasus #2.:& diantara IMS yang ditemukan, kemudian %!, %obu
$ondiloma 0/6 kasus #10:& dari (umlah keseluruhan penyakit sebanyak
..271 kasus #Profil Dinkes $ota %atam, ./5.&
Menurut data dari Dinas $esehatan $ota %atam, lebih banyak
perempuan yang menderita penyakit menular seksual di bandingkan laki-
laki, hal ini menun(ukkan bah'a perempuan 92 kali lebih banyak menderita
IMS dibandingkan laki- laki perbedaan ini erat kaitannya dengan anatomi
sistem reproduksi 'anita yang lebih rentan menun(ukkan ge(ala terhadap
infeksi pada sistem reproduksi 'an 'anita merupakan ob(ek dalam dunia
prostitusi #Profil Dinkes $ota %atam, ./5.&.
Permasalahan rema(a masih sangat memprihatinkan, salah satu
penyebab munculnya masalah kesehatan reproduksi di kalangan rema(a
adalah kurangnya pengetahuan yang terkait dengan strategi pembela(aran
yang di gunakan dalam memberikan pemahaman pada rema(a.
%erdasarkan data hasil 'a'ancara yang di lakukan pada 5/ orang
murid tentang gambaran pengetahuan dan sikap rema(a di SMA8 59 %atam
di dapatkan bah'a 2 orang diantaranya masih memiliki tingkat pengetahuan
yang rendah tentang Penyakit Menular Seksual #PMS& dan mereka bersikap
acuh terhadap penyakit menular seksual.
%erdasarkan fenomena di atas peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang >ambaran ;ingkat Pengetahuan Dan Sikap 4ema(a
;entang Penyakit Menular Seksual #PMS& pada Sis'a" Sis'i $elas ?I di
SMA8 59 %atam ;ahun ./52*.
1.2 Perumusan Masalah
%erdasarkan pen(elasan dari latar belakang masalah di atas maka
penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah ) %agaimanakah
;ingkat Pengetahuan Dan Sikap 4ema(a ;entang Penyakit Menular Seksual
Pada Sis'a" Sis'i $elas ?I di SMA8 59 %atam ;ahun ./52@*.
1.3 Tujuan Peneltan
1.3.1. Tujuan Umum
3
Antuk Mengetahui >ambaran ;ingkat Pengetahuan dan Sikap 4ema(a
;entang Penyakit Menular Seksual #PMS& Pada Sis'a" Sis'i $elas ?I di
SMA8 59 %atam ;ahun ./52.
1.3.2. Tujuan !husus
a. Antuk Mengetahui >ambaran ;ingkat Pengetahuan 4ema(a tentang
PMS Pada Sis'a" Sis'i $elas ?I di SMA8 59 %atam ;ahun ./52
b. Antuk Mengetahui >ambaran Sikap 4ema(a tentang PMS Pada Sis'a"
Sis'i $elas ?I di SMA8 59 %atam ;ahun ./52
1." Man#aat $eneltan
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah B
1.".1 Bag Penuls
Sebagai pengalaman berharga dalam penelitian untuk menambah
pengetahuan dan 'a'asan penulisan dalam penerapan ilmu yang
diperoleh selama mengikuti perkuliahan, khususnya metode penelitian
1.".2 Bag Insttus Terkat % &MAN 1' BATAM
Sebagai bahan untuk menambah Informasi dan ilmu pengetahuan
mengenai PMS bagi guru-guru dan murid di SMA8 59 %atam.
1.".3 Bag Insttus Pen%%kan % Un(erstas Batam
Sebagai bahan bacaan dan referensi bagi mahasis'a di
perpustakaan Aniversitas %atam.
1."." Bag Penelt &elanjutn)a
Data dari hasil penelitiaan dapat di(adikan sebagai referensi dan
informasi sebagai bahan bagi peneliti selan(utnya.
BAB II
TIN*AUAN PU&TA!A
2.1 Pengetahuan (Knowledge)
2.1.1 De#ns Pengetahuan
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang
sekedar men(a'ab pertanyaan what yang ter(adi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu ob(ek tertantu, penginderaan
ter(adi melalui panca indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa
dan raba yang sebagian besar dipengaruhi oleh mata dan telinga
#8otoatmod(o,./5/&.
4
2.1.2 Tngkat Pengetahuan
Menurut 8otoatmod(o #./5/&, pengetahuan yang tercukup dalam
domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yaitu B
5. ;ahu #Know&
;ahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipela(ari sebelumnya termasuk didalamnya adalah mengingat
kembali # recall& terhadap suatu yang bersifat spesifik dari seluruh
bahan yang dipela(ari atau rangsangan yang telah diterima oleh
karena itu, );ahu* ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah.
.. Memahami #Comprehension&
Memahami diartikan ebagai suatu kemampuan men(elaskan secara
benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat secara benar tentang
obyek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut
dengan benar . -rang telah paham terhadap suatu obyek atau
materi harus dapat men(elaskan, menyebutkan contoh,
menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap obyek yang
telah dipela(ari.
1. Aplikasi #Application&
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipela(ari pada siuasi atau kondisi rill #sebenarnya&.
Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan
hokum-hukum, rumusan metode, prinsip dan sebagainya dalam
konteks atau situasi yang lain.
2. Analisis #Analysis&
Analisis adalah suatu kemampuan untuk men(abarkan materi atau
suatu ob(ek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih didalam
suatu struktur organisasi tersebut organisasi tersebut dan masih ada
kaitannya satu dengan yang lain.
9. Sintesis #Synthesis&
Sintesis menun(ukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu
kemampuan untuk menyusun formasi-formasi yang ada.
6. <valuasi #evalution&
5
<valuasi ini biasanya dengan untuk melakukan (ustifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau obyek penilaian-penilaian itu
berdasarkan suatu criteria yang telah ada.
2.1.3 +akt,r- +akt,r )ang Mem$engaruh Pengetahuan menurut A./ar
0211234 )atu 5
5. Caktor Intrinsik " internal
a& Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk me'u(udkan
suasana bela(ar dan proses pembela(aran agar tidak
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat,
pendidikan meliputi pembela(aran keahlian khusus dan (uga
sesuatu yang tidak dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian
pengetahuan, pertimbangan dan kebi(aksanaan.
b& Minat
Suatu fungsi (i'a untuk dapat mencapai sesuatu, minat merupakan
kekuatan diri dalam diri sendiri untuk menambah pengetahuan.
c& Intelegensi
Pengetahuan yang dipenuhi adalah pengetahuan intelegensi dimana
seseorang dapat bertindak secara tepat, cepat dan mudah dalam
pengambilan keputusan, seseorang yang mempunyai intelegensi
yang rendah akan bertingkah laku lambat dalam mengambil
keputusan.
.. Caktor <ksternal
a&. Media Massa
Dengan ma(unya eknologi akan tersedia pula bermacam-macam
media massa yang dapat pula mempengaruhi pengetahuan
masyarakat.
b&. Pengalaman
Pengalaman dari diri sendiri maupun orang lain yang
meninggalkan kesan paling dalam akan menambah pengetahuan
seseorang.
c&. Sosial %udaya
Sosial budaya adalah hal-hal yang komplek yang mncakup
pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum, adat istiadat,
6
kemampuan-kemampuan serta kebiaan berevolusi di muka bumi
ini sehingga hasil karya, karsa dan cipta dan masyarakat.
Masyarakat kurang menyadari bah'a kurang mengetahui beberapa
tradisi dan sosial budaya dan bertentangan dari segi kesehatan yang
dimana hal ini tentunya berkaitan atau tidak terlepas dari suatu
pendidikan.
d&. =ingkungan
=ingkungan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai
pengaruh besar terhadap pengetahuan seseorang.
e&. Penyuluhan
Menigkatkan pengetahuan masyarakat (uga dapat mrlalui metode
penyuluhan dan pengetahuan bertambah seseorang akan berubah
perilakuya.
f&. Informasi
Informasi merupakan pemberitahuan secara kognitif baru bagi
penambahan pengetahuan. Pemberian informasi adalah untuk
menggugah kesadaran seseorang terhadap suatu motivasi yang
berpengaruh terhadap pengetahuan.
2.2 &ka$ (Attitude)
Sikap adalah perasaan seseorang tentang obyek, aktivitas, peristi'a
dan orang lain. Perasaan ini men(adi konsep yang merepresentasikan suka
atau tidak sukanya #positif, negatif, atau netral& seseorang pada sesuatu
#Su'ondo, .//3&.
+alaluddin 4akhmat #533.B 13 & mengemukakan lima pengertian sikap,
yaituD
5. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan
merasa dalam menghadapi ob(ek, ide, situasi, atau nilai. Sikap bukan
perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-
cara tertentu terhadap ob(ek sikap. -b(ek sikap boleh berupa benda,
orang, tempat, gagasan atau situasi, atau kelompok.
.. Sikap mempunyai daya penolong atau motivasi. Sikap bukan sekedar
rekaman masa lalu, tetapi (uga menentukan apakah orang harus pro atau
kontra terhadap sesuatuD menentukan apa yang disukai, diharapkan, dan
diinginkanD mengesampingkan apa yang tidak diinginkan, apa yang
7
harus dihindari.
1. Sikap lebih menetap. %erbagai studi menun(ukkan sikap politik
kelompok cenderung dipertahankan dan (arang mengalami
penambahan.
2. Sikap mengandung aspek evaluative artinya mengandung nilai
menyenangkan atau tidak menyenangkan.
9. Sikap timbul dari pengalaman, tidak diba'a se(ak lahir, tetapi
merupakan hasil bela(ar. $arena itu sikap dapat diperteguh atau diubah.
Struktur sikap terdiri atas 1 komponen yang saling menun(ang yaitu
antara lainD
5. $omponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh
individu pemilik sikap, komponen kognitif berisi kepercayaan stereotipe
yang dimiliki individu mengenai sesuatu dapat disamakan penanganan
#opini& terutama apabila menyangkut masalah isu atau problem yang
kontroversial.
.. $omponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek
emosional. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam
sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan
terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin adalah mengubah sikap
seseorang komponen afektif disamakan dengan perasaan yang dimiliki
seseorang terhadap sesuatu.
1. $omponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu
sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Dan berisi tendensi
atau kecenderungan untuk bertindak " bereaksi terhadap sesuatu dengan
cara-cara tertentu. Dan berkaitan dengan ob(ek yang dihadapinya adalah
logis untuk mengharapkan bah'a sikap seseorang adalah dicerminkan
dalam bentuk tendensi perilaku #AE'ar S, ./// B .1&
Salah seorang ahli yang membahas tentang sikap adalah Farl +ung
#53.5&. Ia mendefinisikan tentang sikap sebagai Gkesiapan dari psike untuk
bertindak atau bereaksi dengan cara tertentuG. Sikap sering muncul dalam
bentuk pasangan, satu disadari sedang yang lainnya tidak disadari.
8
Selain pengertian diatas, sikap dapat (uga diartikan bagaimana kita
suka atau tidak suka terhadap sesuatu dan pada akhirnya menentukan
perilaku kita sebagai contohB
5. SukaB mendekat, mencari tahu, bergabung
.. ;idak sukaB menghindar, men(auhi
Menurut 8otoatmo(do #.//0B522&, Sikap merupakan reaksi atau
respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau
ob(ek. 8e'comb seorang ahli psikologi sosial menyatakan bah'a sikap itu
merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan
pelaksana motif tertentu. Sikap terdiri dari beberapa tingkatan antara
lainD
1 . Menerima # receiving&
Menerima diartikan bah'a orang #sub(ek& mau dan memperhatikan
stimulusyang diberikan #ob(ek&.
. Merespon (responding)
Memberikan (a'aban apabila ditanya, menger(akan, dan menyelesaikan
tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
! . Menghargai (valuing)
Menga(ak orang lain untuk menger akan atau mendiskusikan suatu
masalah.
" . %ertanggung (a'ab (responsi#le).
%ertanggung (a'ab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan
segala resiko #8otoatmod(o, .//0B 522&
%isa terdapat kaitan antara sikap dan perilaku seseorang 'alaupun
tergantung pada faktor lain, yang kadang bersifat irasional. Sebagai contoh,
seseorang yang menganggap penting transfusi darah belum tentu
mendonorkan darahnya. al ini masuk akal bila orang tersebut takut melihat
darah, yang akan men(elaskan irasionalitas tadi.
Sikap dapat mengalami perubahan sebagai akibat dari pengalaman.
;esser #5331& berargumen bah'a faktor ba'aan dapat mempengaruhi sikap
tapi secara tidak langsung. Sebagai contoh, bila seseorang terlahir dengan
kecenderungan men(adi ekstrovert, maka sikapnya terhadap suatu (enis
9
musik akan terpengaruhi. Sikap seseorang (uga dapat berubah akibat
bu(ukan. al ini bisa terlihat saat iklan atau kampanye mempengaruhi
seseorang. Caktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikapB
5. Pengalaman pribadi
Dasar pembentukan sikap yaitu pengalaman pribadi harus meninggalkan
kesan yang kuat. Sikap mudah terbentuk (ika melibatkan faktor
emosional.
.. $ebudayaan
Pembentukan sikap tergantung pada kebudayaan tempat individu tersebut
dibesarkan. Fontoh pada sikap orang kota dan orang desa terhadap
kebebasan dalam pergaulan.
1. -rang lain yang dianggap penting #Significant -thers& yaitu orang-orang
yang kita harapkan persetu(uannya bagi setiap gerak tingkah laku dan
opini kita, orang yang tidak ingin dikece'akan, dan yang berarti khusus
MisalnyaB orangtua, pacar, suami"isteri, teman dekat, guru, pemimpin.
Amumnya individu tersebut akan memiliki sikap yang searah
#konformis& dengan orang yang dianggap penting.
2. Media massa
Media massa berupa media cetak dan elektronik. Dalam penyampaian
pesan, media massa memba'a pesan-pesan sugestif yang dapat
mempengaruhi opini kita. +ika pesan sugestif yang disampaikan cukup
kuat, maka akan memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal hingga
membentuk sikap tertentu.
9. Institusi " =embaga Pendidikan dan Agama
Institusi yang berfungsi meletakkan dasar pengertian dan konsep moral
dalam diri individu. Pemahaman baik dan buruk, salah atau benar, yang
menentukan sistem kepercayaan seseorang hingga ikut berperan dalam
menentukan sikap seseorang.
6. Caktor <mosional
Suatu sikap yang dilandasi oleh emosi yang fungsinya sebagai semacam
penyaluran frustrasi atau pengalihan bentuk mekanisime pertahanan ego.
10
Dapat bersifat sementara ataupun menetap #persisten"tahan lama&.
FontohB Prasangka #sikap tidak toleran, tidak fair&.
Sikap dinilai dengan menggunakan skala likert #$ikert Scale& yaitu
skala yang digunakan untuk mengetahui penilaian seseorang terhadap
se(umlah pertanyaan yang berkaitan dengan sikapnya terhadap ob(ek yang
diteliti.
Antuk pertanyaan yang bersifat positif B Sangat Setu(u #SS& H 2, Setu(u
#S& H 1, ;idak Setu(u #;S& H ., dan Sangat ;idak Setu(u #S;S& H 5.
Antuk pertanyaan yang bersifat negatifB Sangat Setu(u #SS& H 5, Setu(u
#S&H ., ;idak Setu(u #;S&H 1, dan Sangat ;idak Setu(u #S;S&H 2 #Arikunto, 5336
dalam Asnimar, .//9&
2.3 6emaja
2.3.1 Pengertan
%erdasarkan Sarlito #.//9&, ,- memberikan definisi tentang
rema(a yang lebih bersifat konseptual. Dalam defenisi tersebut dikemukakan
tiga kriteria yaitu, biologis, psikologis, sosial ekonomi. 4ema(a adalah suatu
masa ketikaB
a. Individu mengalami perkembangan psikologis pola identifikasi dari
kanak- kanak menu(u de'asa.
b. ;er(adi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada
keadaan yang relatif mandiri.
c. Individu berkembang dari saat pertama kali menun(ukkan tanda-tanda
seksual dan mencapai kematangan.
Masa rema(a dibagi men(adi 1 yaitu B
a. A'al B usia 5/ sampai 51 tahun
b. Pertengahan B usia 52 sampai 56 tahun
c. Akhir B usia 50 sampai ./ tahun
2.3.2 7r- 8r 6emaja
Masa rema(a mempunyai ciri- ciri tertentu yang membedakan
dengan periode sebelum dan sesudahnya.ciri- ciri rema(a tersebut antara
lainB masa rema(a sebagai periode penting karena ter(adi perkembangan fisik
dan mental yang cepat.
a. Masa rema(a sebagai periode peralihan, yaitu peralihan dari masa kanak-
kanak ke masa de'asa
11
b. Masa rema(a sebagai perode perubahan, ter(adi perubahan emosi tubuh,
minat dan perasaan, perubahan nilai- nilai dan tanggung (a'ab.
c. Masa rema(a sebagai usia bermasalah, karena kebanyakan rema(a tidak
berpengalaman dalam mengatasi masalah dan karena rema(a merasa
sudah mandiri sehingga mereka ingin mengatasi masalahnya sendiri
d. Masa rema(a sebagai masa mencari identitas diri. Identitas diri yang
dicari rema(a berupa usaha untuk mencari siapa diri, apa perannya dalam
masyarakat, apakah ia seorang anak atau de'asa.
e. Masa rema(a sebagai usia yang menimbulkan ketakutan, anggapan
serotipe budaya yang bersifat negatif terhadap rema(a, mengakibatkan
orang de'asa tidak simpatik terhadap perilaku rema(a yang normal.
f. Masa rema(a sebagai masa yang tidak reaslistik, rema(a melihat dirinya
dan orang lain sebagaimana yang mereka inginkan.
g. Masa rema(a sebagai ambang masa de'asa, rema(a berprilaku yang
dihubungkan dengan status de'asa seperti merokok, minum- minuman
keras, obat- obatan dan terlibat seks agar memperoleh citra yang di
inginkan #urlock, 5333&
2.3.3. Taha$ Perkem9angan 6emaja
Dalam proses penyesuaian diri menu(u kede'asaan, ada tiga tahap
perkembangan rema(a, yaituB
a. 4ema(a A'al #early adolescence&
Pada tahap ini rema(a masih terheran- heran pada perubahan yang ter(adi
pada tubuhnya sendiri dan dorongan- dorongan yang menyertai
perubahan itu, tertarik pada la'an (enis, mudah terangsang secara erotis
dan berkurangnya kendali terhadap ego.
b. 4ema(a Madya #Middle adolescence&
Pada tahap ini rema(a membutuhkan ka'an- ka'an, ada kecendrungan
)8arcistic* atau mencintai diri sendiri
c. 4ema(a Akhir #late adolescence&
Pada tahap ini rema(a mengalami konsolidasi menu(u periode de'asa dan
ditandai dengan pencapaian B
5& Minat yang makin mantap terhadap fungsi- fungsi intelek
.& <gonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang- orang lain
dan dalam pengalaman- pengalaman baru
1& ;erbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi
2& <gosentris diganti dengan keseimbangan antara kepentingan pribadi
dan orang lain
12
9& ;umbuh dinding yang memisahkan diri pribadinya dan masyarakat
umum #Sar'ono, .//.&.
2." Lan%asan Te,r
2.".1 Pengertan Pen)akt Menular &eksual 0PM&3
PMS merupakan singkatan dari penyakit menular seksual adalah
penyakit yang dapat menular dari satu orang ke orang yang lain melalui
hubungan seksual.
Seseorang beresiko tinggi terkena PMS bila melakukan hubungan
seksual dengan berganti- gantian pasangan baik melalui vagina, oral
maupun anal. %ila tidak diobati dengan benar penyakit ini dapat berakibat
serius bagi kesehatan reproduksi seperti ter(adi kemandulan, kebutaan
pada bayi yang baru lahir bahkan kematian.
2.".2 E$%em,l,g
Secara keseluruhan dapat dilihat bah'a banyak faktor dapat
mempengaruhi meningkatnya insiden PMS ini antara lainB
5. Perubahan demokrafi secara luar biasaB
a. Peledakan (umlah penduduk
b. Pergerakan masyarakat yang bertambah, dengan berbagai alasan,
misalnya peker(aan, liburan, para'isata.
c. $ema(uan sosial ekonomi terutama di bidang industri
menyebabkan lebih banyak 'aktu yang terluang.
.. Perubahan sikap dan tindakan akibat perubahan-perubahan demografik
diatas, terutama dalam bidang agama dan moral.
1. Casilitas yang kurang memadai terutama fasilitas =aboratorium dan
$linik pengobatan.
2. %anyak kasus asimtomatik, merasa tidak sakit tetapi dapat menulari
orang lain.
9. Seks tanpa pelindung
6. %erganti- ganti pasangan
0. Aktif seksual se(ak dini
7. Penggunaan alkohol dan penyalahgunaan obat
3. Seks untuk uang atau obat
5/. Sudah terkena 5 PMS #Andira, ./5/&
2.".3 Pen)e9a9
Penyebab dari PMS adalah virus , bakteri, atau organisme parasit
yang di tularkan melalui aktivitas seksual dengan pasangan yang telah
terinfeksi. =ebih dari 2/ (enis infeksi ini telah terdeteksi antara lain
13
klamidia% gonorea% &epatitis 'dan C% &erpes% &uman (apilloma )irus%
Si*ilis% +rikomoniasis% dan &,). Infeksi yang merupakan akibat dari
pertumbuhan organisme yang secara normal terdapat didalam vagina
#infeksi endogen&. Infeksi ini pada umumnya tidak ditularkan secara
seksual dan termasuk didalamnya )aginosis 'akteriliasis dan Kandidiasis
#Pra'irohard(o, .//9&.
%eberapa PMS dapat berlan(ut padaberbagai kondisi seperti
penyakit radang panggul, kanker serviks, dan berbagai komplikasi
kehamilan. -leh karena itu pendidikan mengenai penyakit ini dan upaya-
upaya pencegahan penting untuk dilakukan #Andira, ./5/&.
2."." Tan%a %an :ejala PM&
;erkadang PMS tidak menun(ukkan ge(ala apapun baik pria
ataupun 'anita. %eberapa PMS ada yang baru menun(ukkan ge(alanya
setelah berhari- hari dan berminggu- minggu, bahkan bertahun- tahun.
$ebanyakan PMS membahayakan organ- organ reproduksi. Pada 'anita
PMS menghancurkan dinding vagina dan leher rahim, biasanya tanpa
tanda- tanda infeksi. %agian tubuh 'anita yang dapat terkena PMS adalah
saluran induk telur, induk telur, rahim, kandung kencing, leher rahim,
vagina, saluran kencing, dan anus #Andira, ./5/&.
$arena letak dan bentuk alat kelamin laki- laki berada di luar
tubuh, ge(ala penyakit menular lebih mudah di kenali, dilihat, dan
dirasakan dibandingkan dengan perempuan.
;anda- tanda penyakit menular seksual pada laki- laki antara lainB
a. ;imbul bintil- bintil berupa cairan
b. =ecet atau borok pada penis atau alat kelamin
c. $eras dan ber'arna merah pada alat kelamin
d. Adanya kutil atau tumbuh daging seperti (engger ayam
e. 4asa gatal yang hebat sepan(ang alat kelamin
f. $encing nanah atau darah yang berbau busuk
g. %engkak panas dan nyeri pada pangkal yang kemudian men(adi borok.
Sedangkan tanda- tanda penyakit menular seksual pada perempuan
antara lainB
a. Pada perempuan sebagian besar tanpa ge(ala sering tidak disadari.
b. 4asa sakit saat kencing atau saat berhubungan seksual.
c. Pengeluaran lendir pada vagina" alat kelamin.
d. 4asa nyeri pada perut bagian ba'ah.
e. $eputihan yang berbusa, kehi(auan , berbau busuk dan gatal.
14
f. %intil- bintil berisi cairan.
2.".' 7ara- 7ara Penularan PM&
Penularan PMS dapat melalui hubungan seksual le'at vagina tanpa
kondom, melakukan hubungan seks le'at anus tanpa kondom, melakukan
hubungan seks oral tanpa kondom, dari transfusi darah yang terinfeksi,
menggunakan (arum suntik secara bersamaan atau benda ta(am lainnya ke
tubuh untuk menggunakan obat atau membuat tato, penularan selama
kehamilan dari ibu hamil kepada bayiny.
2.".; U$a)a Pengen%alan %an 7ara Pen8egahan PM&
Di negara-negara berkembang dalam menghadapi masalah
kesehatan yang berkaitan dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang
tinggi pada umumnya berkaitan dengan keterbatasan tenaga kesehatan,
biaya, fasilitas pemeriksaan dan penun(ang lainnya.
Demikian (uga halnya dengan masalah pengendaliaan PMS, selain
hal tersebut diatas dibeberapa negara atau daerah, pengobatan sendiri atau
pengobatan kepada dukun, toko obat, apotik, dan tenaga paramedis yang
tidak mempunyai keterampilan pengobatan yang benar. Selain itu tidak
dilaksanakan pelaporan dari para dokter praktek pribadi. Di negara yang
menganut pengendalian PMS melalui program pembinaan PS$ yang
dianggap faktor dominan, cendrung untuk melaksanakan programnya
dalam pengendalian PS$. ;erlebih lagi keterbatasan tenaga terlatih sering
kali cakupannya hanya mencapai kurang dari ./: dari total populasi PS$
dengan akibat kegagalan dalam mengendalikan prevalensi PS$ dalam
komunitas tersebut.
Anggapan bah'a dengan pengendalian PS$, PMS dapat
diturunkan prevalensinya menyebabkan program tersebut tidak mencapai
sasaran di luar daerah prostitusi. Adapun cara pencegahan yang dapat
dilakukan diantaranyaB
a. Setia pada pasangan dan menghindari pergaulan bebas
b. ;idak melakukan hubungan seksual bergantian pasangan
c. Men(aga kebersihan organ intim
d. Perlunya penggunaan kondom saat melakukan hubungan seksual
e. Memastikan (arum suntik yang digunakan steril
2.".2 Ma8am- Ma8am PM&
2.".2.1 :,n,re
15
a. Definisi
>onore adalah penyakit menular seksual yang di sebabkan oleh
neisseria gonorrhoea yang menginfeksi bagian dalam uretra, leher
rahim, rektum, dan tenggorokan #Daili, .//0&.
b. <tiologi
>onore disebabkan oleh 8eisser pada tahun 5703. $uman
termasuk dimasukkan dalam kelompok -eisseria% sebagai -eisseria
gonorrhoeae. >onokok termasuk golongan diplokok berbentuk bi(i
kopi dengan lebar /,7 u, pan(ang /,6 u dan bersifat tahan asam.
$uman ini bersifat negative- gram tampak diluar dan di dalam
leukosit, tidak tahan lama di udara bebas cepat mati pada keadaan
kering, tidak tahan suhu diatas 13
/
F dan tidak tahan Eat desinfektan.
Secara morfologik gonokok terdiri atas 2 tipe yaitu tipe 5 dan .
yang mempunyai pili yang bersifat virulen serta tipe 1 dan 2 yang
tidak mempunyai pili dan bersifat nonvirulen. Pili akan melekat pada
mukosa epitel dan akan menimbulkan reaksi radang. Daerah yang
paling mudah terinfeksi adalah daerah dengan mukosa epitel kuboid
atau lapis gepeng yang belum berkembang #imatur&, yakni pada
vagina 'anita sebelum puberitas.
c. >ambaran $linik
Masa tunas gonore sangat singkat, pada pria umumnya berkisar
antara .-9 hari kadang- kadang lebih lama. Pada 'anita masa tunas
sulit untuk ditentukan karena pada umumnya bersifat asimtomatik.
;empat masuk kuman pada pria di uretra menimbulkan .retritis yang
paling sering adalah uretritis Anterior Akuta dan dapat men(alar ke
proksimal dan mengakibatkan komplikasi lokal, asendens serta
diseminata.
$eluhan sub(ektif berupa rasa gatal, panas dibagian distal uretra
disekitar orifisium uretra eksternum, kemudian disusul disuria,
polakisuria, keluar duh dari u(ung uretra yang kadang- kadang diserta
darah, dapat pula disertai nyeri pada 'aktu ereksi.pada pemeriksaan
tampak orifisium uretra eksternum kemerahan, edema, dan
ekstropion. Pada beberapa kasus dapat ter(adi pembesaran kelen(er
getah bening pada inguinal unilateral atau bilateral.
16
>ambaran klinis dan per(alanan penyakit pada 'anita berbeda
dari pria. al ini disebabkan oleh perbedaan anatomi dan fisiologi
alat kelamin pria dan 'anita. Infeksi pada 'anita, pada mulanya
hanya mengenai serviks uteri. Dapat asimtomatik, kadang- kadang
menimbulkan rasa nyeri pada panggul ba'ah. Pada pemeriksaan
serviks tampak merah dengan erosi dan sekret mukopurulen. Duh
tubuh akan terlihat lebih banyak, bila ter(adi servisitis akut atau
disertai )aginitis yang disebabkan oleh +richomonas )aginalis.
d. $omplikasi
$omplikasi gonore sangat erat hubungannya dengan susunan
anatomi dan faal genitalia. $omplikasi lokal pada pria bisa berupa
;isonitis #radang kelen(ar ;yson&, Paraaureritris, =ittritis #radang
kelen(er =ittre&, dan Fo'peritis #radang kelen(ar Fo'per&.
Pada 'anita, infeksi pada serviks #Servisitis /onore) dapat
menimbulkan komplikasi Salpingitis ataupun penyakit radang
panggul #P4P&. P4P yang simtomatis ataupun asimtomatis dapat
mengakibatkan (aringan parut pada tuba sehingga menyebabkan
infertilitas atau kehamilak ektopik. $elainan yang timbul akibat
hubungan kelamin selain cara genitogenital, pada pria dan 'anita
dapat berupa infeksi nongenital yaitu 0ro*aringitis% (roktitis% dan
Kon1ungtivitis.
e. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan atas dasar anamnesis, Pemeriksaan $linis,
dan pemeriksaan pembantu yang terdiri atas beberapa tahapanB
5. Sediaan langsung
.. $ultur #biakan&
1. ;es %eta-=aktamase
2. ;es ;homson
f. Pengobatan
Pada pengobatan yang perlu diperhatikan adalah efektifitas,
harga, dan sesedikit mungkin efek toksiknya. +alur pelaksanaan
tergantung pada fasilitas diagnostik yang ada. %anyak antibiotika
yang aman dan efektif untuk mengobati /onore, membasmi -.
/onorrhoeae% menghentikan rantai penularan, mengurangi ge(ala
dan mengurangi kemungkinan ter(adinya ge(ala sisa. Secara
17
epidemiologis pengobatan yang dian(urkan adalah obat dnegan dosis
tunggal. Macam- macam obat yang dapat dipakai antara lain ialahB
5. Penisilin
.. Ampinisilin dan amoksisilin
1. Sefalosporin
2. Spektinomisin
9. $anamisin
6. ;iamfenikol
0. $uinolon
2.".2.2 &#ls atau 6aja &nga
a. Definisi
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
treponema pallidium% merupakan penyakit kronis yang bersifat
sistemik, selama per(alanan penyakit dapat menyerang seluruh organ
tubuh, ada masa laten tanpa manifestasi lesi ditubuh, dan dapat pula
ditularkan kepada bayi didalam kandungan #Daili,.//0&.
b. <tiologi
troponema pallidum merupakan spesies +roponema dari family %
-rdo Spirochaetales. +roponema pallidum berbentuk spiral, negative-
gram dengan pan(ang rata- rata 55Im. Penyakit sifilis dibagi men(adi
beberapa bagian yaituB
5. Si*ilis Primer
.. Si*ilis Sekunder
1. Si*ilis =aten
2. Si*ilis =an(utan
2. -eurosi*ilis
6. Si*ilis $ardioveskuler
0. Si*ilis %enigna =an(ut
c. >ambaran $linik
5. Sifilis Primer
;anda klinis yang pertama muncul adalah tukak, dapat
ter(adi dimana sa(a didaerah genitalia eksterna, 1 minggu setelah
kontak. +umlah tukak biasanya hanya satu, meskipun dapat (uga
multipel. =esi a'al biasanya berupa papul yang berisi erosi,
teraba keras karena terdapat indurasi. Permukaan dapat tertutup
krusta dan ter(adi ulserasi. Akurannya bervariasi dari beberapa
mm sampai dengan 5-. cm. %agian yang mengelilingi lesi
meninggi dan keras.
18
;ukak (arang terlihat pada genitalia eksterna 'anita, karena
lesi sering pada vagina atau serviks. Dengan menggunakan
spekulum, akan terlihat lesi di serviks, berupa erosi atau ulserasi
yang dalam. =esi primer tidak hanya ditemukan pada genitalia
eksterna tetapi (uga dapat diluar genitalia seperti pada bibir, lidah,
tonsil, putting susu, (ari dan anus.
.. Sifilis Sekunder
Manifestasi klinis sifilis sekunder dapat berupa berbagai
ruam pada kulit, selaput lendir dan organ tubuh. Dapat disertai
malaise dan demam. +uga ada kelainan kulit dan selaput lendir
dapat diduga Sifilis Sekunder. =esi kulit biasanya simetris, dapat
berupa macula, papul, folikulitis, papulaskuomosa, dan pustule.
+arang di(umpai keluhan gatal. Pada kulit kepala di(umpai
alopesia yang disebut moth-eaten alopecia yang dimulai dari
daerah oksipital.papul basal yang di(umpai didaerah lembab
disebut Kondilomata $ata. =esi pada selaput lendir mulut,
kerongkongan dan serviks berupa plakat.
1. Sifilis =aten
Sifilis laten merupakan stadium sifilis tanpa ge(ala klinis,
akan tetapi pemeriksaan serologis reaktif. Dalam per(alanan
penyakit sifilis selalu melalui tingkat laten, selama bertahun-
tahun atau seumur hidup. Akan tetapi bukan berarti penyakit akan
berhenti pada tingkat ini, sebab daoat ber(alan men(adi sifat
lan(ut, berbentuk gumma, selain susunan syaraf pusat dan
kardiovaskular.
2. Sifilis =an(ut
=esi Sifilis berupa endarteritis obliterans pada bagian
u(ung anterior dan pembuluh darah kecil yang menyebabkan
peradangan dan nekrosis.
9. 8eurosifilis
Pada per(alanan penyakit -eurosi*ilis dapat asimtomatik
dans angat (arang ter(adi dalam bentuk murni. Pada semua (enis
8eurosifilis ter(adi perubahan berupa endarteritis obliterans pada
u(ung pembuluh darah disertai degenerasi parenkimatosa yang
19
mungkin sudah atau belum menun(ukkan ge(ala pada saat
pemeriksaan
6. Sifilis $ardiovaskuler
%iasanya disebabkan oleh nekrosis aorta yang berlan(ut
kearah katup. ;anda- tanda Sifilis $ardiovaskuler adalah
insufisiensi aorta atau aneurisma, berbentuk kantong pada aorta
torakal. Aneurisme aorta torakales merupakan tanda Sifilis
$ardiovaskuler.
0. Sifilis %enigna =an(ut
Disebut Sifilis %enigna =an(ut karena (arang
menyebabkan kematian kecuali bila menyerang bagian otak. =esi
yang penting pada Sifilis %enigna =an(ut ialah >umma. >umma
mungkin ter(adi sebagai akibat reaksi hipersensitivitas infeksi
+reponema.
d. Diagnosis
Antuk menegakkan diagnosis sifilis, diagnosis klinis harus
dikonfirmasikan dengan pemeriksaan laboratorium berupaB
5. Pemeriksaan lapangan gelap dengan bahan pemeriksaan dari
bagian dalam lesi, untuk menemukan +. (allidum.
.. Penentuan antibodi dalam serum
e. Penatalaksanaan
ingga saat ini obat pilihana utama untuk sifilis adalah
Penisilin, diperlukan kosentrasi yang cukup dalam serum untuk
membunuh +reponema. Pemberian Penisilin lokal tidak dian(urkan,
sebab kosentrasi dalam serum rendah akibat absorbsi yang kurang
baik (adi dian(urkan pemberiannya dengan cara in(eksi.
2.".2.3 Her$es :entals
a. Definisi
erpes adalah penyakit menular seksual dengan infeksi pada
genital yang disebabkan oleh &erpes Simple3s )irus #S!&
dengan ge(ala khas berupa vesikel yang berkelompok dengan
eritema dan bersifat rekurens #Daili, .//0&.
b. <tiologi
erpes disebabkan oleh &erpes Simpleks virus #S!& atau
&erpes )irus &ominis #!&. PADA ;AA8 532/ SA4=I;;
membedakan antara S! tipe 5 #S!-5& dan S! tipe . #S!-.&.
Dari data yang dikumpulkan ,- dapat diambil kesimpulan
20
bah'a antibodi terhadap S!-. rata- rata baru terbentuk setelah
melakukan aktifitas seksual. Pada kelompok rema(a didapatkan
kurang dari 1/: pada kelompok 'anita diatas umur 2/ tahun naik
sampai 6/: dan pada peker(a seks 'anita ternyata antibodi S!-.
5/ kali lebih tinggi dari pada orang normal.
c. >e(ala $linis
Pada priaB badan lemas, nyeri sendi pada daerah yang
terinfeksi langsung, demam, dampak kelaianan kulit yang
berben(ol- ben(ol, bulat atau lon(ong kecil. $adang ada rasa
terbakar atau pada kelamin di ikuti dengan timbul nya bintil- bintil
berisi air diatas kulit dengan 'arna kemerahan. Sebelum lecet
biasanya dia'ali dengan pegal otot disertai demam, pembengkakan
kelen(er lipatan paha, nyeri kadang gatal dan kemerahan di tempat
infeksi. ;empat predileksi pada pria biasanya di preputium, glans
penis, batang penis dapat (uga di uretra dan di daerah anal #pada
homoseks&, sedangkan di daerah skrotum (arang ter(adi
#Daili,.//0&.
Pada 'anitaB timbul bintik- bintik disekitar kelamin,
dinding liang kemaluan dan kadang- kadang di sekitar anus. =esi
pada 'anita dapat ditemukan pada daerah labia ma(or" minor,
klistoris, introitus vagina, serviks, sedangkan daerah perianal,
bokong dan mons pubis darang ditemukan. Infeksi pada 'anita
sering dihubungkan dengan Servisitis. Pada ibu hamil herpes dapat
menular pada bayi melalui plasenta dan dapat mengakibatkan
kerusakan dan kematian #Daili, .//0&.
d. Penatalaksanaan
Pengobatan dibagi men(adi 1 kategori yaituB
5. ;indakan Profilaksis
Penderita diberi pengetahuan tentang penyakit, diberikan %usa
Spermisidal, dan $ondom
.. Pengobatan 8on Spesifik
Pemberian analgetika, antipiretik dan anti pruritus disesuaikan
dengan kebutuhan individual. Seperti pemberian Eat-
Eatpengering yaitu Iodium Povidon dan pemberian antibiotika
yaitu $otrimoksasol.
1. Pengobatan Spesifik
21
Pemberian anti virus yaitu Acyclovir, !alacyclovir, dan
Camcyclovir.
2.".2." !,n%l,mata Akumnata
a. Definisi
Kondilomata Akuminata adalah infeksi menular seksual yang
disebabkan oleh )irus (apiloma &umanus #!P& tipe tertentu dengan
kelainan berupa fibroepitelioma pada kulit dan mukosa.
b. <tiologi
!P dalah virus D8A yang merupakan virus 4pitelitropik
#menginfeksi epitel& dan tergolong dalam famili (apovaviridae. Dengan
cara hibridiasi D8A, sampai saat ini telah dapat diisolasi lebih dari 5//
tipe !P.
c. Manifestasi $linis
Masa inkubasi Kondilomata Akuminata berlangsung antara 5-7
bulan #rata- rata .-1 bulan&, !P masuk kedalam tubuh melalui
mikrolesi pada kulit, sehingga Kondilomata Akuminata sering timbul
didaerah yang mudah mengalami taruma pada saat berhubungan
seksual.
Pada pria tempat yang sering terkena adalah glans penis, sulkus
koroniarius, frenulum dan batang penis, sedangkan pada 'anita adalah
fourchette posterior, vestibulum.
d. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan ge(ala klinis. Pada lesi yang
meragukan dapat dilakukan pemeriksaan penun(ang B
5. ;es Asam Asetat
.. $olposkopi
1. Pemeriksaan istopatologi
e. Penatalaksanaan
Ada beberapa cara pengobatan Kondilomata Akuminata yaituB
5. $emoterapi
a& ;intura Podofilin 59:- .9:
b& Podofilotoksin /,9: #podofiloks&
c& Asam ;rikloroasetat 9/:
d& $rim 9-Cuorourasil 5-9:
.. ;indakan bedah
1. Interferon
2. Immunoterapi
2.".2.' !an%%ass
a. Definisi
22
Kandidiasis adalah infeksi vagina atau vulva oleh $andida,
khususnya C.al#icans #75:& atau kadang- kadang C.gla#rata #56&.
Menyebabkan ge(ala keputihan yang banyak memba'a 'anita
berkun(ung di poliklinik IMS.
b. <tiologi
Kandidiasis adalah infeksi dengan berbagai manifestasi klinin
yang disebabkan oleh C.al#icans dan ragi #yeast& lain dari genus
Kandida. Infeksi biasanya bersifat lokal kecuali pada vulva atau
vagina, (uga pada hidung, tenggorokan, usus dan kulit. Kandida
adalah mikroorganisme oportunitis, dapat di(umpai seluruh badan,
terutama dalam mulut, kolon, kuku, vagina, dan saluran anorektal.
Kandida mencapai liang senggamaterutama didaerah perianal.
Kandidiasis banyak menyerang 'anita dalam masa subur, kebanyakan
dengan faktor resiko yang menyebabkan perubahan dari pemba'a
#carier& asimtomatik men(adi simtomatik.
c. >ambaran $linis
>ambaran Kandidiasis adalah keluhan panas atau iritasi pada
vulva dan keputihan yang tidak berbau. Pada pemeriksaan terdapat
vulvitis, dengan eritema dan edema vulva, fisura perineal,
pseudomembran. Disamping itu terdapat vaginitis dan eksoservisitis
baik pada pemeriksaan langsung maupun dengan koloskopik.
d. Diagnosis
>e(ala khas adalah rasa gatal" iritasi disertai keputihan tidak
berbau atau berbau asam. $eputihan bisa banyak ber'arna putih ke(u
seperti krim. ;etapi kebanyakan sedikit dan cair atau seperti susu
pecah. Pada dinding vagina biasanya di(umpai gumpalan ke(u. Pada
vulva dan vagina terdapat tanda- tanda radang , disertai maserasi, dan
pseudomembran.
e. Penatalaksanaan
Pengobatan Kandidiasis dengan obat anti Kandida ;opikal krim
maupun tablet vagina seperti B
5. Preparat AEol
.. MikonaEol" $lotrimaEol
1. 8istatin
2. $rim $lotrimaEol, $rim MikonaEol, $rim ;iokonaEol
2.".2.; <agn,ss Ba8teral 0B<3
23
a. Definisi
%akteri vagina adalah sindrom klinik akibat pergantian
$acto#asillus spp penghasil .-. yang merupakan flora normal
vagina dengan bakteri anaerob dalam kosentrasi tinggi.
b. <tiologi
Penyebab %akteri !agina adalah organisme /ardnerella
)aginalis 'acteroides Spp% 5o#ilincus Spp% 5ycoplasma &ominis.
c. >ambaran $linis
,anita dengan %! dapat tanpa ge(ala atau mempunyai bau
vagina yang khas yaitu bau amis, terutama 'aktu berhubungan
seksual. %au tersebut disebabkan adanya amin yang menguap bila ada
cairan vagina men(adi basa. Pada pemeriksaan terdapat secret yang
homogeny, tipis dan cair. Sekret )aginosis 'acterial ber'arna putih
atau keabu- abuan.
d. Diagnosis
Amsel dkk merekomendasikan diagnosis klinis )aginosis
'acterial berdasarkan pada adanya tiga dari empat tanda- tanda
berikutB
5. Fairan vagina homogeny, putih dan keabu-abuan, melekat pada
dinding vagina
.. P vagina lebih besar dari 2,9
1. Sekret vagina berbau amis sebelum atau sesudah penambahan
$- 5/: #6hi** +est&
2. Clue Cells pada pemeriksaan mikroskop.
e. Penatalaksanaan
Pemberian terapi yang dian(urkan yaitu D
5. MetronidaEol tablet
.. $lindamisin krem .:
1. MetronidaEol >el /,09:
2. $lindamisin tablet
9. Augmentin
6. Sefaleksin
2.".2.2 Lm#,granul,ma <enereum 0L:<3
a. Definisi
$im*ogranuloma )enereum #=>!& adalah infeksi menular
seksual yang mengenai sistem saluran pembuluh limfe dan kelen(er
limfe terutama pada daerah genital, inguinal, anus dan rektum.
24
b. <tiologi
Penyebab =>! adalah Chlamydia +rachomatis. Chlamydia
berukuran lebih kecil dari bakteri, berdiameter .9/-9//mm, namun
lebih besar dari ukran virus pada umumnya.
c. >ambaran $linis
=>! merupakan penyakit sistemik yang primer menyerang
sistem limfatik, dengan manifestasi klinik dapat akut, sub akut atau
kronik dengan komplikasi pada stadium lan(ut. per(alanan penyakit
=>! secara umum dapat dibagi men(adi dalam dua stadiumB
5. Stadium Dini , yang terdiri dariB
a. =esi primer genital
b. Sindrom inguinal
.. Stadium lan(ut, dapat berupa
a. Sindrom Ano-4ektal
b. <lephantiasis >enital #<sthiomene&
d. Diagnosis
Diagnosis =>! dapat ditegakkan berdasarkanB
5. ;es >P4 #>ate Papacosta 4eaction&
.. Pengecatan >iemsa dari Pus %ubo
1. ;es Crei
2. ;es Serologi
9. $ultur +aringan
e. Penatalaksanaan
Penderita =>! akan dian(urkan untuk istirahat total dan diberi
pengobatan untuk ge(ala sistemik yang muncul dengan caraB
5. $emoterapiB Dokdidiklin, ;ertrasiklin,dan kotrimoJaEol
.. Pembedahan
1. ;indak lan(ut
2.".2.=. Trk,m,nass
a. Definisi
+rikomoniasis merupakan penyakit infeksi protoEoa yang
disebabkan oleh +richomonas )aginalis, ditularkan melalui hubungan
seksual dan sering menyerang traktus urogenitas bagian ba'ah pada
'anita maupun pria. +rikomoniasis merupakan infeksi yang
menyebabkan penyakit servisitis.
b. <tiologi
+. vaginalis merupakan satu- satunya spesies +richomonas yang
bersifat patogen pada manusia dan dapat di(umpai pada traktus
urogenital. ;. !aginalis berbentuk ovoid dan berukuran antara 5/
sampai ./ mI. ;. !aginalis cepat mati bila mengering, terkena sinar
25
matahari dan terpapar air selama 19-2/ menit. Pada keadaan hygiene
yang kurang dapat ter(adi penularan melalui handuk atau pakaian yang
terkontaminasi.
c. >ambaran $linis
Masa tinas diperkirakan berkisar antara1 sampai .7 hari,
terdapat duh tubuh yang berbau dan berlebihan ber'arna kuning, hi(au
berbusa. Menimbulkan iritasi" gatal (uga terdapat dispareunia dan
disuria. Perasaan yang tidak enak pada perut bagian ba'ah. ;erdapat
inflamasi dinding vagina dan pada serviks tampak gambaran yang
dianggap khas untuk ;rikomoniasis yaitu Sta'berry FerviJ.
d. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan setelah ditemukannya ;. !aginalis pada
sediaan langsung, pe'arnaan, ;est Imunofluoresens yang diperoleh
dengan cara pemeriksaan le'at laboratorium.
e. Pengobatan
4e(imen yang dian(urkan untuk pengobatan yaitu D
a. MetrodinaEol
b. 8itroimidaEol
2.".2.> A8?ure% Immun,%e#8en8) &)n%r,me 0AID&3
a. Definisi
AIDS adalah sindrom dengan ge(ala penyakit infeksi
oportunistik atau kanker tertentu akibat menurunnya sistem kekebalan
tubuh oleh infeksi I! #uman immunodeficiency virus&.
b. <tiologi
AIDS disebabkan oleh virus yang disebut I! #uman
immunodeficiency virus&.
c. >e(ala $linis
Sesudah ter(adi infeksi virus I!, a'alnya tidak
memperlihatkan ge(ala- ge(ala khusus. %eberapa minggu sesudah itu
orang yang terinfeksi sering menderita penyakit ringan seperti flu dan
diare.
Pada periode 1 sampai 2 tahun kemudian penderita tidak
melihatkan ge(ala khas atau disebut sebagai periode tanpa ge(ala, pada
saat ini penderita merasa sehat dan dari luar terlihat sehat. Sesudahnya
tahun ke 9-6 mulai timbul diare berulang, penurunan berat badan
secara mendadak, sering saria'an di mulut dan ter(adi pembengkakan
di kelen(ar getah bening dan pada akhirnya bisa ter(adi berbagai
26
penyakit infeksi, kanker dan bahkan berakibat kematian #Depkes 4I,
.//0&.
2.' !erangka !,nse$ %an De#ns @$eras,nal
2.'.1 !erangka !,nse$
$onsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-
hal khusus. -leh karena itu konsep merupakan abstraksi, maka konsep tidak
dapat langsung diamati atau di ukur. $onsep hanya dapat diamati melalalui
kontruk atau lebih dikenal dengan variabel. +adi variabel adalah simbol atau
lambang yang menun(ukkan nilai atau bilangan dari konsep. !ariabel adalah
sesuatu yang bervariasi #8otoatmod(o, ./5/&.
;ingkat Pengetahuan Sis'a" Sis'i tentang Penyakit Menular Seksual
#PMS&
Sikap Sis'a" Sis'i tentang Penyakit Menular Seksual #PMS&
2.; De#ns @$eras,nal
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara
operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan
peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap
suatu ob(ek atau fenomena #AEiE, .//0&.
<ara9el De#ns
@$eras,nal
7ara
Ukur
Alat Ukur &kala
Ukur
!ateg,r
Pengetahuan Mengetahui
tentang
5. Pengertian
PMS
.. Penyebab
PMS
1. ;anda dan
Menggu
nakan
Angket
dan
memberi
kan
pertanya
$uesioner -rdinal %aik B52-./
SedangB 0-51
$urangB /-6
27
ge(ala PMS
2. +enis- (enis
PMS
9. Pencegahan
PMS
an-
Pertanya
an
Sikap Pandangan dan
penilaian
responden baik
positif maupun
negatif
terhadap
penyakit
menular
seksual
Menggu
nakan
angket
dan
memberi
kan
pertanya
an-
pertanya
an
dalam
bentuk
skala
likert
Menggunakan
kuesioner sikap
sebanyak 5/
pertanyaan
Antuk
pertanyaan
yang bersifat
positif B Sangat
Setu(u #SS& H 2,
Setu(u #S& H 1,
;idak Setu(u
#;S& H ., dan
Sangat ;idak
Setu(u #S;S& H
5.
-rdinal 8egatifB K
Mean
PositifB L
Mean
28
BAB III
MET@DE PENELITIAN
3.1 *ens Peneltan
+enis penelitian adalah deskriptif analitik dengan desain cross
sectional yaitu varibel dependen dan independen di teliti pada 'aktu yang
sama.
3.2 L,kas %an Aaktu Peneltan
3.2.1 L,kas $eneltan
Penelitian ini dilaksanakan di SMA8 59 %atam
3.2.2 Aaktu Peneltan
Penelitian ini dilakukan pada bulan +uli- -ktober ./52.
3.3 P,$ulas %an &am$el Peneltan
3.3.1 P,$ulas Peneltan
29
Populasi dalam penelitian ini adalah Sis'a"i kelas ?I sebanyak .5/
orang di SMA8 59 %atam periode tahun ./52
3.3.2 &am$el Peneltan
Sampel adalah sebagian dari populasi yang di(adikan ob(ek dalam
penelitian ini #8otoadmo(o,./5/&.
Sampel merupakan bagian kecil dari populasi yang ditetapkan dengan
formula" rumus yang sesuai. Antuk menentukan (umlah sampel, peneliti
menggunakan rumus sebagai berikut #4umengan, .//7&B
$eteranganB
8 B %esar Populasi
8 B %esar Sampel
d B ;ingkat kepercayaan dera(at ketepatan
yang di inginkan #/,5H 5/:&.
Maka B
n B ;= &s/a
Dari rumus diatas, maka (umlah sampel dalam penelitian ini
adalah 67 -rang Sis'a. ;eknik sampling yang peneliti gunakan adalah
Cluster Sampling.
Pengambilan sampel secara gugus, peneliti tidak mendaftarkan
semua anggota atau unit yang ada dalam populasi, tetapi cukup mendaftar
banyaknya kelompok atau gugus yang ada di dalam populasi itu.kemudian
30
mengambil beberapa sampel berdasarkan gugus- gugus tersebut
#8otoadmo(o,./5/&. Dengan teknik Cluster Sampling , sampel yang akan
peneliti ambil adalah . kelas dari 6 kelas yang ada secara 4andom.
3." Desan Peneltan
Desain penelitian merupakan cetak biru bagi pengumpulan,
pengukuran, dan penganalisaan data. %erdasarkan tu(uan penelitian ini
menggunakan metode penelitian Deskriptif. Penelitian Deskriptif adalah
penelitian yang dilakukan dengan tu(uan utama untuk membuat gambaran
atau deskripsi tentang suatu keadaan secara ob(ektif #8otoadmod(o, .//9&.
4ancangan penelitian cross sectional .Penelitiaan ini dilakukan
dengan menempuh langkah- langkah pengumpulan data, $lasifikasi,
pengolahan, atau analisis data serta membuat kesimpulan dan laporan.
%erdasarkan model analisis menggunakan metode kuantitatif. $uantitatif
adalah metode yang berupa angka dan perhitungan- perhitungan, baik yang
bersifat analisis terhadap variabel- variabel tunggal #Anivariat&. Dalam
penelitian ini ingin mengetahui >ambaran ;ingkat Pengetahuan dan Sikap
4ema(a ;entang Penyakit Menular Seksual #PMS& Pada Sis'a" sis'i $elas
?I di SMA8 59 %atam ;ahun ./52.
3.' Instrumen Peneltan
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner. $uesioner
disini diartikan sebagai daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik,
sudah matang, dimana responden tinggal memberikan (a'aban atau
memberikan tanda- tanda tertentu.
3.; Pengum$ulan Data
Pengumpulan data dengan menggunakan data primer yaitu data yang
diperoleh melalui angket kuesioner yang telah diberikan (a'aban oleh
Sis'a"sis'i yang ada di SMA8 59 %atam
3.2 Alat Pengum$ulan Data
1. Data Prmer
31
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
respondendengan cara memberikan kuesioner berisi pertanyaan yang
telah disusun.
2. Data &ekun%er
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Sekolah SMA8 59
%atam dan data sekunder lainnya yang mendukung penelitian ini.
3.= Tehnk Peng,lahan Data
Setelah data terkumpul kemudian dilakukan pengolahan melalui
tahapan berikutB
1. 4diting
Setelah kuisioner di isi dan dikembalikan oleh responden kemudian
dilihat kebenaran dan kelengkapan isian kuisioner tersebut.dalam hal ini
dilakukan penulis adalah memastikan responden mengisi dan men(a'ab
semua pertanyaan yang diberikan.
.. Coding
Mengklasifikasikan dan memeberikan kode untuk masing-masing data.
!. (rocessing
Memasukkan data yang telah diberi kode pada kuisioner untuk diproses
secara komputerisasi.
". +a#ulating
Data yang telah lengkap sesuai variabel yang dibutuhkan dimasukkan
kedalam tabel Distribusi Crekuensi. asil yang dimasukkan kedalam
tabel distribusi frekuensi didapat dari tabel tabulasi dan (umlah total
keseluruhan hasil bisa dimasukkan ke tabel distribusi frekuensi sehingga
diketahui total dari hasil pendataan.
2. Cleaning
$egiatan pengecekan kembali data yang telah dimasukkan kedalam
komputer apakah ada kesalahan atau tidak. Pemeriksaan dilakukan
32
karena (ika ada kesalahan satu angka akan mempengaruhi (umlah total
hasil peelitian yang dilakukan.
3.> Teknk Analss Data
Penelitian ini menggunakan analisis Anivariate dengan
mendiskripsikan masing- masing variabel yang diteliti meliputi analisa
persentase dan Distribusi Crekuensi.
asil kuesioner pengetahuan dan sikap responden akan diolah dan
setiap responden memperoleh nilai sesuai dengan pedoman penelitian
kuesioner. Selan(utnya hasil perhitungan dimasukkan dalam standar kriteria
ob(ektif yaitu D
a. Aspek Pengukuran Pengetahuan
%aik B 52-./
Sedang B 0-51
$urang B /-6 #AEiE Alimul, .//3&
b. Aspek Pengukuran Sikap
Aspek pengukuran sikap bertu(uan untuk mengukur sikap responden
terhadap Penyakit Menular Seksual dengan memberikan kuesioner kepada
responden dan memberikan skor pada (a'aban responden. $uesioner ini
menggunakan perhitungan skala =ikert yang terdiri dari empat (a'aban,
setiap (a'aban yang benar diberi nilai sesuai (a'aban SS #2&, S #1&, ;S #.&
dan S;S #5& #AEiE Alimul,.//3&.
a. 8ilai Positif B L Mean
b. 8ilai 8egatif B Mean
33

You might also like