You are on page 1of 75

PENDAHULUAN

Indonesia adlah negara hukum. Yaitu Negara yang berdasarkan atau


berlandaskan pada hukum, dimana tidak berlandaskan pada kekuasaan belaka.
Dimana segal aspek dalam penyelanggaran kehidupan dalam masyarakat,
berbangsa bernegara haruslah didasrakan atas aturan hukum baik tertulis maupun
tidak tertulis.

Dalam era sekarang ini, banyak sekali terjadi masalah hukum dengan
berbagai faktor yang melatar belakanginya. Sengketa – sengketa di bidang hukum
dapt diselesaikan dalam dua cara. Yaitu melalui jalur litigasi atau peradialn dan jalur
perdamaian. Contoh misal kasus yang sekarng ini marak terjadi yaitu perceraian.
Biasanya perceraian memang diselesaikan melalui jalur litigasi, walaupun memang
dari pihak pebgadilan akan memberikan opsi bagi pihak yang berperkara tersebu
untuk melakukan perdamaian satu sama lain.

Pengertian perceraian: Perceraian ialah berakhirnya suatu pernikahan. Saat


kedua pasangan tak ingin melanjutkan kehidupan pernikahannya, mereka bisa
meminta pemerintah untuk dipisahkan. Selama perceraian, pasangan tersebut harus
memutuskan bagaimana membagi harta benda masing-masing yang diperoleh
selama pernikahan (seperti rumah, mobil, perabotan atau kontrak), dan bagaimana
mereka menerima biaya dan kewajiban merawat anak-anak mereka. Banyak negara
yang memiliki hukum dan aturan tentang perceraian, dan pasangan itu dapat diminta
maju ke pengadilan.

Sebenarnya ada beberapa orang yang mempertanyakan apa beda talak


dengan cerai. Disini saya coba mengaitkan dengan pengertin dalam aga Islam, da
cerai dengan talak adalah kalau cerai itu bahasa Indonesia, sedangkan talak itu
bahasa arab. Namun dari segi pengertian, hukum dan konsekuensi, antara
keduanya tidak ada bedanya. Talak dan cerai memang satu hal yang sama, kecuali
hanya masalah bahasa. Jatuhnya talak atau cerai cukup dengan sebuah pernyataan
yang dikeluarkan oleh suami. Tidak perlu ada yang mendengarkannya, saksi atau
pengakuan dari pemerintah, bahkan isteri tidak dengar sekalipun, bila suami sudah
mengatakan untuk mencerai isterinya, maka jatuhlah cerai kepada isterinya. Dan
kalau syarat sahnya talak itu bukan dalam keadaan emosi, maka nyaris semua talak
itu selalu jatuh dalam keadaan emosi. Berbeda dengan hasil kompilasi hukum Islam
di negeri ini, di mana cerai itu membutuhkan keputusan pengadilan agama. Selama
palu pak hakim belum diketukkan dan surat keputusan cerai belum keluar, maka
hubungan suami isteri dianggap masih berlangsung oleh hukum buatan manusia ini.
Padahal boleh jadi suami sudah mengucapkan lafadz cerai sehari tiga kali, persis
orang minum obat. Sedangkan di mata Allah SWT, begitu seorang suami
mengucapkan lafadz cerai, talaq, firaq dan padanannya dalam semua bahasa, maka
saat itu juga terjadilah hukum baru, yaitu suami telah menjatuhkan satu talaq pada
isterinya. Namun selepas dari mengucapkan lafadz talak ini, bukan berarti pasangan
itu langsung terputus hubungannya. Sebab masih ada rujuk yang juga bisa
dilakukan saat itu juga. Jadi baik talak atau rujuk, keduanya bisa dilakukan secara
singkat, langsung dan berlaku saat itu juga. Seperti yang berlaku pada talak, maka
di dalam rujuk pun tidak dibutuhkan saksi, pengakuan dari orang lain atau bahkan
surat dari pengadilan agama. Ketika seorang suami menyesal telah mengucapkan
lafadz talak kepada isterinya, saat itu juga dia bisa melakukan rujuk. Bahkan para
ulama mengatakan bahwa rujuk itu tidak membutuhkan lafadz khusus, cukup suami
mendatangi isterinya di ‘dalam kamar’, maka rujuk sudah terjadi. Namun rujuk yang
seperti ini hanya boleh dilakukan di dalam masa ‘iddah. Bila masa ‘iddah itu sudah
berlalu, rujuk hanya boleh dilakukan dengan cara menikah ulang dari semula. Tentu
dengan ijab qabul, mahar, wali yang sah serta tidak lupa dengan 2 orang saksi yang
memenuhi syarat.

Negara Republik Indonesia sejak tanggal 2 Januari 1974 telah memiliki UU


Perkawinan Nasional yang berlaku bagi semua warga Indonesia. Contoh
Pembuatan Kronologis Perkara Cerai Susan :
*PROSEDUR PENGAJUAN GUGATAN CERAI DI PENGADILAN AGAMA

Bila Anda (pihak Istri)merasa bahwa perkawinan Anda tidak dapat


dipertahankan lagi dan memutuskan untuk bercerai, langkah pertama yang dapat
dilakukan adalah mengajukan Gugatan Perceraian. Bagi yang beragama Islam,
gugatan ini dapat diajukan di Pengadilan Agama (Pasal 1 Bab I Ketentuan Umum
PP No 9/1975 tentang Pelaksanaan UU No 1 tahun 1974 tentang Perkawinan). Bila
anda yang mengajukan gugatan perceraian, berarti anda adalah pihak Penggugat
dan suami adalah Tergugat. Untuk mengajukan gugatan perceraian, anda atau
kuasa hukum anda (bila anda menggunakan kuasa hukum) mendatangi Pengadilan
Agama (PA) di wilayah tempat tinggal anda. Bila anda tinggal di Luar Negeri,
gugatan diajukan di PA wilayah tempat tinggal suami. Bila anda dan suami anda
tinggal di luar negeri, maka gugatan diajukan kepada Pengadilan Agama di wilayah
tempat anda berdua menikah dulu, atau kepada Pengadilan Agama Jakarta Pusat
(Pasal 73 UU No 7/89 tentang Peradilan Agama)
Alasan yang dapat dijadikan dasar gugatan perceraian anda di Pengadilan
Agama antara lain:

a. Suami berbuat zina, pemabuk, pemadat, penjudi dan sebagainya;


b. Suami meninggalkan anda selama 2 (dua) tahun berturut-turut tanpa ada ijin atau
alasan yang jelas dan benar, artinya: suami dengan sadar dan sengaja
meninggalkan anda;
c. Suami dihukum penjara selama (lima) 5 tahun atau lebih setelah perkawinan
dilangsungkan;
d. Suami bertindak kejam dan suka menganiaya anda;
e. Suami tak dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami karena cacat badan
atau penyakit yang dideritanya;
f. Terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus tanpa kemungkinan untuk
rukun kembali;
g. Suami melanggar taklik-talak yang dia ucapkan saat ijab-kabul;
h. Suami beralih agama atau murtad yang mengakibatkan ketidaakharmonisan
dalam keluarga.

(Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam jo Pasal 19 PP No 9 tahun 1975)

Saksi dan Bukti

Anda atau kuasa hukum anda wajib membuktikan di pengadilan kebenaran


dari alasan-alasan tersebut dengan:

a. Salinan Putusan Pengadilan, jika alasan yang dipakai adalah suami


mendapat hukuman 5 (lima tahun) atau lebih (pasal 74 UU No. 7/1989 jo KHI pasal
135).
b. Bukti hasil pemeriksaan dokter atas perintah dari pengadilan, bila
alasan Anda adalah suami mendapat cacat badan atau penyakit yang menyebabkan
tak mampu memenuhi kewajibannya (pasal 75 UU 7/1989)
c. Keterangan dari saksi-saksi, baik yang berasal dari keluarga atau
orang-orang dekat yang mengetahui terjadinya pertengkaran antara anda dengan
suami anda (pasal 76 UU 7/1989 jo pasal 134 KHI).

Surat-surat yang Harus Disiapkan

• Surat Nikah asli


• Foto kopi Surat Nikah 2 (dua) lembar, masing-masing dibubuhi
materai, kemudian dilegalisir
• Foto kopi Akte Kelahiran anak-anak (bila punya anak), dibubuhi
materai, juga dilegalisir
• Foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) terbaru Penggugat (istri)
• Fotokopi Kartu Keluarga (KK)

Bila bersamaan dengan gugatan perceraian diajukan pula gugatan terhadap


harta bersama, maka perlu disiapkan bukti-bukti kepemilikannya seperti sertifikat
tanah (bila atas nama penggugat/pemohon), BPKB (Bukti Pemilikan Kendaraan
Bermotor)/STNK(Surat Tanda Nomor Kendaraan) untuk kendaraan bermotor,
kwitansi, surat jual-beli, dll.

Untuk itu, sangat penting untuk menyimpan surat-surat berharga yang anda
miliki dalam tempat yang aman.

Isi Surat Gugatan

a. Identitas para pihak (Penggugat/Tergugat) atau persona standi in


judicio, terdiri dari nama suami dan istri (beserta bin/binti), umur, tempat tinggal, hal
ini diatur dalam pasal 67 (a) UU No. 7/1989. Identitas para pihak ini juga disertai
dengan informasi tentang agama, pekerjaan dan status kewarganegaraan
b. Posita (dasar atau alasan gugat), disebut juga Fundamentum
Petendi, berisi keterangan berupa kronologis (urutan peristiwa) sejak mulai
perkawinan anda dengan suami anda dilangsungkan, peristiwa hukum yang ada
(misalnya: lahirnya anak-anak), hingga munculnya ketidakcocokan antara anda dan
suami yang mendorong terjadinya perceraian, dengan alasan-alasan yang diajukan
dan uraiannya yang kemudian menjadi dasar tuntutan (petitum). Contoh posita
misalnya:

• Bahwa pada tanggal…telah dilangsungkan perkawinan


antara penggugat dan tergugat di…
• Bahwa dari perkawinan itu telah lahir …(jumlah) anak
bernama…, lahir di…pada tanggal…
• Bahwa selama perkawinan antara penggugat dan
tergugat sering sering terjadi perselisihan dan pertengkaran sebagai
berikut…
• Bahwa berdasarkan alasan di atas cukup bagi penggugat
mengajukan gugatan perceraian…dst

c. Petitum

(tuntutan hukum), yaitu tuntutan yang diminta oleh Istri sebagai


Penggugat agar dikabulkan oleh hakim (pasal 31 PP No 9/1975, Pasal 130
HIR).

Bentuk tuntutan itu misalnya:

a. Menerima dan mengabulkan gugatan penggugat untuk


seluruhnya;
b. Menyatakan perkawinan antara penggugat dan tergugat
…sah putus karena perceraian sejak dijatuhkannya putusan oleh
hakim;
c. Menyatakan pihak penggugat berhak atas hak
pemeliharaan anak dan berhak atas nafkah dari tergugat terhitung
sejak tanggal...sebesar Rp....per bulan sampai penggugat menikah
lagi;
d. Mewajibkan pihak tergugat membayar biaya
pemeliharaan (jika anak belum dewasa) terhitung sejak....sebesar
Rp....per bulan sampai anak mandiri/dewasa;
e. Menyatakan bahwa harta berupa....yang merupakan
harta bersama (gono-gini) menjadi hak penggugat...
f. Menghukum penggugat membayar biaya perkara…dst

Gugatan Provisional (pasal 77 dan 78 UU No.7/89)

Sebelum putusan akhir dijatuhkan hakim, dapat diajukan pula gugatan


provisional di Pengadilan Agama untuk masalah yang perlu kepastian segera,
misalnya:

a. Memberikan ijin kepada istri untuk tinggal terpisah dengan suami.


b. Ijin dapat diberikan untuk mencegah bahaya yang mungkin timbul jika
suami-istri yang bertikai tinggal serumah.
c. Menentukan biaya hidup/nafkah bagi istri dan anak-anak yang
seharusnya diberikan oleh suami;
d. Menentukan hal-hal lain yang diperlukan untuk menjamin
pemeliharaan dan pendidikan anak;

Menentukan hal-hal yang perlu bagi terpeliharanya barang-barang yang


menjadi harta bersama (gono-gini) atau barang-barang yang merupakan harta
bawaan masing-masin pihak sebelum perkawina dahulu.

PEMBAHSAN
Ada beberapa kasus atau penyebab terjadinya sebuah talak atau perceraian.
Ada karena perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga,dan lain – lain. Disini
ada beberapa contoh perkara dalam pereraian:

Perkara Cerai Susan Karena Kekerasan Rumah Tangga

Contoh kasus dari seorang istri yang hendak mengajukan gugatan cerai pada
suaminya di
Pengadilan Agama ( PA ), adapaun data/identitasnya adalah sebagai berikut :
Nama : Susan
Umur : 32 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan: Pegawai Swasta
Status : Menikah
Anak : 1 anak laki-laki, umur 4 tahun
Cerita Permasalahan / Kronologis

Susan menikah di Jakarta dengan suaminya 6 tahun yang lalu (th 2001).
Dikaruniai 1 orang putra berumur 4 tahun. Sudah lama sebenarnya Susan
mengalami kekerasan dalam rumah tangga, Suaminya adalah mantan anak orang
kaya yang tidak jelas kerjanya apa dan sering berprilaku sangat kasar pada Susan,
seperti membentak, berkata kotor, melecehkan dan yang terparah adalah sering
memukul. Sehingga akhirnya Susan sering tidak tahan sampai berpikir untuk
bercerai saja. Adanya musyawarah dan pertemuan keluarga sudah diadakan
beberapa kali tapi tetap tidak merubah prilaku suaminya tersebut. Bahkan
sedimikian parahnya dimana si suami melepas tanggung-jawabnya sebagai seorang
suami dan ayah karena sudah 2 tahun ini si suami tidak memberikan nafkah lahir
untuk sang Istri dan anaknya. Sampai akhirnya, Susan merasa terncam jiwanya
dimana terjadi kejadian pada bulan April 2007, Susan dipukul / ditonjok matanya
sampai biru yang berujung pada kekerasan terhadap anak semata wayangnya juga.
Setelah kejadian itu Susan memutuskan untuk bercerai saja.

PROSES CERAI

Menentukan Pengadilan Mana yang Berwenang


Susan langsung ancang-ancang mempersiapkan perceraiannya. Dalam hal ini
Susan tidak boleh salah menentukan pengadilan mana yang berwenang mengadili
perkara cerainya. Karena bila salah mendaftarkan gugatan cerai di Pengadilan yang
tidak berwenang maka gugatannya tersebut dapat ditolak oleh hakim. Dalam
Undang-undang diatur bila yang mengajukan gugatan cerai si istri (beragama Islam)
maka Pengadilan Agama yang berwenangnya adalah Pengadilan Agama di wilayah
yang sesuai dengan wilayah tempat tinggal terakhir si istri.
Catatan :
Jadi Pengadilan Agama yg berwenang memproses perkara perceraian adalah
Pengadilan Agama yg sesuai dari wilayah si istri, bukan-lah harus Pengadilan
Agama yg sesuai dari KTP si istri / suami atau bukanlah berdasarkan Pengadilan
Agama sesuai wilayah dimana mereka dulu menikah.

* Bila yang mengajukan gugatan cerai si suami (beragama Islam) maka


Pengadilan Agama adalah Pengadilan Agama di wilayah yang sesuai dengan
wilayah tempat tinggal si istri.
Catatan :
Jadi Pengadilan Agama yg berwenang memproses perkara perceraian adalah
Pengadilan Agama yg sesuai dari wilayah si istri, bukan-lah harus Pengadilan
Agama yg sesuai dari KTP si istri / suami atau bukanlah berdasarkan Pengadilan
Agama sesuai wilayah dimana mereka dulu menikah.
Di Jakarta ada 5 Pengadilan Agama (PA), untuk menentukan secara tepat PA mana
yang berwenang memproses perkara cerainya Susan. Maka susan harus
mengetahui persis alamat tempat tinggalnya yang saat ini ia tinggali, yakni alama
tepatnya di bilangan Tebet ( Jakarta Selatan ). Jadi pengadilan yang tepat mengadili
perkara cerai Susan adalah PA Jakarta Selatan. Susan mencari alamat PA Jakarta
Selatan, yaitu di Jl. Rambutan VII, No. 48, Pejaten Barat, Jakarta Selatan.
Saran utk persiapan proses cerai :
Menentukan dengan benar pengadilan manakah yang berwenang mengadili perkara
cerainya;
Survey langsung ke pengadilan tersebut;
Mencari informas di pengadilan berwenang tersebut utk mendapatkan informasi
proses cerai sebanyak-banyaknya (seperti: apa syarat-syarat mengajukan gugatan
cerai, bagaimana menyusun gugatan, berapa biaya daftar gugatan dll).
Dari hasil informasinya itu, Susan menentukan untuk tidak menggunakan jasa
seorang pengacara, karena :
Susan punya banyak waktu untuk menghadiri sidang perceraiannya; dan
Susan tidak punya banyak uang untuk menyewa seorang pengacara yang mungkin
bisa mengeruk biaya sekitar Rp 5jt – 10jt lebih.
Umumnya penggunaan jasa pengacara digunakan pada orang yang waktunya
sempit (sibuk bekerja) dan adanya hak dan kewajiban yang mungkin sulit
dipertahankan dalam proses perceraiannya.

Mencari Informasi tentang Pengadilan Agama (PA)

Setelah menentukan untuk tidak menggunakan jasa pengacara selanjutnya


Susan mengumpulkan semua catatan informasi tentang perceraian dari
Pengadilan Agama. Sekaligus Informasi berapa biaya pendaftaran gugatan cerai
di pengadilan tersebut, karena umumnya setiap Pengadilan Agama berbeda-beda
biaya daftar gugatannya.

Membuat kronologis permasalahan

Sekarang Susan siap membuat gugatan cerai-nya, adapun tahapannya sebagai


berikut :
Diawali dengan membuat/menulis di kertas putih biasa tentang kronologis
permasalahan rumah tangganya, dari awal kebahagiaan menikah sampai cikal-
bakal perselisihan lalu akhirnya memutuskan bercerai. Cerita itu dibuat dengan
sebenar-benarnya dan detail, agar Susan dapat mudah membuat gugatan
cerainya.
Catatan :
Pembuatan kronologis ini sangat penting untuk memudahkan Susan membuat alur
cerita yang baik untuk gugatan cerainya agar Hakim dapat dengan mudah mengerti
alasan-alasan Susan memutuskan bercerai, dimana kronologis ini juga sangat
penting digunakan seorang Pengacara untuk dijadikan dasar pembuatan gugatan
cerai.

Contoh Pembuatan Kronologis Perkara Cerai Susan :

Setelah berhasil membuat kronologis, selanjutnya membuat gugatan cerai


berdasarkan kronologis yang dibuatnya tadi.
Contoh Surat gugatan cerai-nya Susan :
Catatan :
Hal-hal yg perlu diperhatikan dalam membuat gugatan cerai:
Umumnya ada 3 point yang biasa dituntut/diminta dalam gugatan perceraian,
yakni:
1. statusnya untuk bercerai;
2. hak mendapatkan pemeliharaan anak; dan
3. hak mendapatkan harta gono-gini
Namun bisa juga utk point gono-gini, sidangnya dipisah tersendiri.

Perlu diketahui bahwa, bilamana yang mengajukan gugatan cerai adalah si


istri maka hak mendapatkan nafkah idah dan mutah menjadi gugur.
Mutah adalah sesuatu yang diberikan (mantan) suami sebagai hadiah terakhir
untuk si istri, dapat berupa uang maupun benda/perhiasan;
Nafkah idah adalah nafkah berupa uang yang diberikan (mantan) suami
kepada istri setelah bercerai, yakni selama 3 bulan berturut-turut setelah
cerai.
Mutah dan nafkah idah ini baru didapat seorang (mantan) istri dari (mantan)
suaminya jikalau yg menggugat cerai adalah si suami.

Persiapan Berkas-Berkas yang Diperlukan

Setelah gugatan cerai selesai dibuat, Susan mem-photocopy-kannya sebanyak 5


kali. Jadi total Susan punya 6 berkas gugatan cerainya yang nantinya ke-6 berkas
tersebut diperlukan dalam pendaftaran gugatan cerainya nanti untuk :

• 1 berkas untuk dikirim oleh pengadilan kepada si suami (Tergugat);


• 3 berkas untuk dikasih ke para Hakim
• 1 berkas untuk panitera (pegawai perkara gugatan); dan
• sisa 1 berkasnya lagi untuk dimiliki oleh Susan sendiri.

Pendaftaran Gugatan di Pengadilan

Sudah beres mempersiapkan berkas-berkas, lalu Susan pergi ke PA Jak-Sel untuk


mendaftarkan gugatan cerai-nya. Susan masuk ke ruangan bagian administrasi
(masuk dari pintu utama pengadilan, melewati kolam ikan, ruangannya tepat setelah
kolam ikan, lantai dasar). Susan masuk ke dalam ruangan yang agak luas dan
banyak meja kerjanya. Agak bingung memang untuk mengetahui pegawai khusus
menerima pendaftaran gugatan, karena orang-orang yang bekerja di dalam ruangan
itu kira-kira 8 orang, tanya saja dengan orang di dalam ruangan itu, langsung tau
siapa pegawai yang ia cari.
Susan menemui salah satu pegawai yang khusus menerima pendaftaran perkara
gugatan cerai, dimana pegawai tersebut memberikan informasi tentang masalah
birokrasi dan jumlah biaya pendaftaran. Susan menyerahkan 6 berkas gugatan
cerai-nya untuk mendapatkan cap/pengesahan pendaftaran dari si pegawai itu.
Susan disisakan 1 berkas untuk dirinya sebagai pegangannya nanti disaat sidang
dimulai.

Biaya-biaya Pendaftaran Gugatan Cerai

Biaya pendaftaran gugatan perkara sekitar Rp 400ribu-Rp 500ribuan dibayarkannya


di bagian ruangan kasir, tempatnya persis disamping kiri ruangan administrasi tadi.
Selain biaya pendaftaran, umumnya suka ada biaya untuk pengambilan salinan
putusan nanti setelah perkara sudah selesai, biasanya sejumlah Rp 50ribuan –
100ribuan. Umumnya biaya-biaya tersebut berbeda di setiap pengadilan, namun
perbedaannya tidaklah terlalu jauh.
Catatan :
Rangkuman biaya daftar gugatan :

• daftar gugatan (istri yg mengajukan) = Rp 555.000,-


daftar gugatan (suami yg mengajukan) = Rp 635.000,-
• daftar surat kuasa advokat (jika pakai seorang advokat) = Rp 100.000,-

(sumber dari Pengadilan Agama Jak-Sel th 2007)


Setelah Pendaftaran Gugatan

Berkas gugatan cerai Susan akan dikirim oleh pihak pengadilan ke alamat suaminya
sekaligus dengan surat resmi dari pengadilan untuk menghadiri sidang pertama.
Begitupula dengan Susan, setelah pendaftaran gugatan didaftarkan, Susan tinggal
menunggu datanganya surat panggilan sidang dari pengadilan. Kira-kira surat-surat
tersebut akan sampai 2 minggu sejak pendaftaran gugatan cerai. Lalu isi surat
panggilan itu menentukan tanggal jatuhnya sidang, yang umumnya jatuh 4 minggu
setelah tanggal pendaftaran gugatan cerai.

Surat Panggilan Sidang

Dua minggu berlalu dari hari pendaftaran, akhirnya Susan menerima surat dari
pengadilan agama Jak-Sel. Begitupula halnya dengan si suami-nya juga mendapat
surat panggilan sidang dari pengadilan agama. Isi surat untuk Susan hanyalah
tentang kewajiban menghadiri sidang pertama disertai hari dan tanggal-nya waktu
sidang. Berbeda dengan si suami, isi suratnya selain informasi tentang waktu dan
hari sidang, surat tersebut sekaligus melampirkan surat gugatan cerainya.

Sidang Pertama/ Perdamaian & Pembacaan Gugatan Tibalah saatnya sidang


pertama. Adapun persiapan yang dilakukan Susan adalah :

1. Berpakaian harus rapih dan sopan. Membawa serta surat panggilan


sidangnya;

Berpakaian sopan bagi perempuan = tidak berpakaian yang terbuka, jangan


mengenakan tank-top/kaos/sandal. Pakailah kemeja/baju sopan dan sepatu.
Berpakaian sopan bagi pria = jangan mengenakan kaos/sandal/topi. Pakailah celana
panjang bahan, baju yang berkerah dan sepatu tertutup.

2. Datang pagi hari (sekitar jam 9.00) di pengadilan untuk melapor ke panitera
dan mengambil nomor urut sidang (siapa duluan yang ambil nomor urut
sidang, dialah yang sidang duluan sesuai nomor urutnya). Ambil nomor
urutnya ada di lobby Pengadilan Agama, ada yang duduk menjaga untuk
mencatat nomor urut perkara;
3. Setelah mendapat nomor urut sidang, Susan menunggu di ruang tunggu
sidang (berada di sisi kanan gedung pengadilan). Nanti pegawai pengadilan
akan memanggil para peserta sidang sesuai nomor urutnya dengan cara
memanggilnya menggunakan mikrofon;
4. Pegawai pengadilan sudah memanggilnya, sidang akan dimulai jika si suami
juga sudah hadir. Jika suami tidak hadir maka sidang akan diundur selama 1-
2 minggu;
5. Sidang dimulai, Susan dan suami dipersilahkan duduk di kursi yang telah
disediakan persis berhadapan dengan para Hakim. Kursi di sisi kanan untuk
Penggugat (si Susan), kursi di sisi kiri untuk Tergugat (suami Susan/Didit).
Total ada 3 hakim dan 1 orang panitera yang duduk dibelakang para hakim;
6. Sidang pertama isinya adalah: Hakim akan berusaha mendamaikan istri dan
suami. Hakim akan menanyakan tentang masalah yang dialami dan
memberikan waktu untuk si suami-istri berpikir-pikir dulu. Bilamana
perdamaian tak tercapai maka Hakim membacakan isi gugatan cerainya;
7. Sidang ditunda (biasanya) 2 minggu guna melihat adanya kemungkinan
rujuk/damai. Dalam hal ini para Hakim memang diwajibkan mendamaikannya
dahulu sesuai dengan peraturan yang sudah diatur negara;

Adanya peraturan baru yaitu PERMA No. 1 Th. 2008, mengatur adanya kewajiban
diadakan mediasi sebelum sidang sebenarnya dijalankan. Hal-hal yang layak
diketahui tentang mediasi ini adalah:

• mediasi biasanya dilaksanakan jika salah satu pihak ada yang tidak mau
bercerai;
• mediasi dilaksanakan oleh satu orang hakim yang ditunjuk dalam
persidangan;
• biasanya mediasi dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan, dan jika dalam
proses mediasi tidak tercapai perdamaian maka barulah sidang yang
sebenarnya dilaksanakan.

Sidang Ke-2/Sidang Jawaban


Dua minggu berlalu, sidang ke dua dilaksanakan. Sama pada sidang pertama, ritual
sidang pertama sama dijalaninya (berpakaian rapih dan mengambil nomor urut
sidang. Selalu demikian sebelum sidang); Sampai pada saat sidang dimulai, hakim
menanyakan perkembangannya kepada Susan dan si suami, “Bagaimana
perkembangan saudara, apakah ada perubahan untuk rujuk?”

Dikarenakan Susan sudah sangat yakin untuk bercerai maka ia menjawab,”saya


tetap pada pendirian saya untuk berpisah dan meneruskan proses persidangan ini”.
Begitupula dengan jawaban si suami yang berpendapat untuk mempertahankan
perceraiannya, menyatakan kehendaknya pada persidangan tersebut. Dikarenakan
adanya kemauan yang berbeda maka hakim bertugas menjalani proses sidang
perceraian tersebut.

Selanjutnya sidang dilanjutkan dengan penyerahan surat jawaban dari si


Tergugat/suami.

Surat jawaban (contoh) dari si Tergugat/suami adalah sebagai berikut:


Catatan: Dalam hal ini dari pihak si suami (Tergugat) menggunakan jasa seorang
pengacara dalam proses berperkara di pengadilan.
Setelah hakim menerima surat jawaban dari si tergugat lalu sidang selesai dan akan
diadakan lagi 1 minggu kemudian dengan jadwal sidang penyerahan surat Replik
(dari si Penggugat/Susan);

Sidang Replik

Tiba saatnya sidang replik, dimana sebelumnya ritual sebelum sidang dilakukannya
dulu (mengambil nomor urut sidang). Sidang Replik adalah penyerahan surat yang
isi suratnya itu adalah menanggapi dan merespon surat jawaban dari si Tergugat.

Umumnya pada sidang Replik ini berjalan hanya 5 menit saja, karena dalam
persidangannya hanya menyerahkan surat Replik ke hakim saja dan kepada si
Tergugat. Setelah itu sidang ditutup dan diadakan lagi 1 minggu kemudian dengan
jadwal sidang penyerahan surat Duplik (dari si Tergugat);

Contoh surat Replik dari Penggugat/Susan :


Persiapan Berkas-Berkas untuk sidang Replik yang Diperlukan:
- Berkas/surat Replik yang dibuat seharusnya diketik/print sebanyak 6 kali (3
berkas utk majelis hakim, 1 utk panitera, 1 utk tergugat dan 1 lagi utk pegangan
Penggugat/Susan)
Sidang Duplik (dari si Tergugat)

Sidang Duplik adalah sidang penyerahan surat yang isinya tanggapan dan respon
dari adanya surat Replik Penggugat.
Sama dengan sidang Replik sebelumnya dimana dalam persidangan ini hanyalah
penyerahan surat Replik Tergugat, jadi sidang berlangsung singkat hanya 5 menit
saja, lalu sidang ditutup dan akan diadakan lagi 1 minggu kemudian dengan acara
sidang pembuktian dan saksi dari Penggugat/Susan;
Contoh surat Duplik Tergugat :
Catatan:
Dalam sidang Duplik, si Penggugat (Susan) berhak mendapatkan 1 buah salinan
Duplik dari si Tergugat, mintalah dalam sidang Duplik tersebut.

Sidang Pembuktian Saksi dari Penggugat

Sidang pembuktian saksi adalah sidang terpenting dari proses perceraian di


pengadilan, dimana dalam sidang ini adalah pembuktian adanya keretakan dalam
rumah tangga itu benar adanya. Oleh sebab itu segala macam bentuk bukti-bukti
dan saksi-saksi pendukung haruslah disiapkan dengan matang.
Adapun langkah-langkah sebelum sidang pembuktian adalah sebagi berikut:
Pengumpulan bukti-bukti:

• Buku nikah asli dan photocopy-nya;


• Kartu keluarga asli dan photocopy-nya (bila sudah dibuat);
• Akta kelahiran anak asli dan photocopy-nya;
• Sertipikat rumah yang di-gonogini-kan beserta photocopy-nya;
• BPKB mobil yang di-gonogini-kan beserta photocopy-nya

Nazegelen bukti-bukti di kantor pos


Setelah bukti-bukti tersebut terkumpul, selanjutnya Susan memisahkah antara
bukti-bukti asli dengan bukti-bukti yang sudah photocopy-nya.
Bukti-bukti photocopy-an harus di nazegelen (di cap materai), caranya;
bawalah bukti-bukti photocopy-an tersebut ke kantor pos besar (kantor pos
pusat di lap. Banteng atau di kantor pos Mampang). Lalu tiap-tiap bukti
photocopy-an tersebut ditempel materai dan di cap oleh petugas kantor pos.
Biaya setiap materai dan pengecapan biasanya Rp 6.000-an.
Dan terakhir, berilah/tulislah nomor urut pada bukti-bukti photocopy tersebut
di sampul depan pada posisi kanan atas seperti “Bukti P-1”, “Bukti P-2” dan
seterusnya.
Contoh ( dalam perkara Susan ):

1. bukti photocopy akta nikah, ditulis di kanan atas “Bukti P-1”


2. bukti photocopy akta kelahiran anak bernama Cali Rambu
Herlambang, ditulis di kanan atas “Bukti P-2”
3. bukti photocopy Sertipikatnya, ditulis di kanan atas “Bukti P-3”
4. bukti photocopy BPKB mobilnya, ditulis di kanan atas “Bukti P-4”

Demikian seterusnya berurutan sesuai dengan bukti-bukti yang


tercantum dalam gugatan cerainya.
Contoh surat/akta bukti dari Penggugat/Susan :
Persiapan membawa saksi-saksi

Menghadiri saksi dalam sidang pembuktian adalah sesuatu yang wajib, bila tidak
maka umumnya hakim akan mengalahkan gugatan yang telah kita buat. Mengapa
keberadaan saksi sangatlah penting? Karena dari informasi/keterangan saksi-saksi
itulah si hakim menilai apakah keterangan saksi-saksinya tersebut sesuai dengan
apa yang telah di-argumen-kan dalam gugatan perceraiannya.
Tentang saksi :
- Saksi yang akan ditampilkan haruslah minimal 2 orang;
- Para saksi itu usahakan yang mempunyai hubungan darah (orang tua/saudara
kandung/sepupu);
Dalam perkara ini Susan (Penggugat) akan menghadiri 2 orang saksi, yakni kedua
orang tuanya sendiri, yaitu:
1. Bapak Ibnu bin Tayeb; dan
2. Ibu Afni binti Duloh.

Sebelum sidang pembuktian/saksi dimulai, Susan membuat daftar pertanyaan-


pertanyaan untuk ditanyakan kepada para saksi-nya, setelah itu Susan
memberitahukan kepada para saksinya tentang pertanyaan apa saja yang akan
ditanyakan saat sidangnya nanti, agar para saksi dapat menjawabnya dengan
tenang dan tidak gugup.

Sidang pembuktian/saksi dimulai, di awal sidang, satu saksi dipersilahkan hakim


untuk berdiri untuk memperlihatkan KTP lalu hakim membacakan sumpah saksi
yang diikuti oleh saksi. Saksi dipersilahkan duduk dan Hakim akan melontarkan
pertanyaan-pertanyaan menyangkut sengketa rumah tangga Susan. Setelah itu
Susan diberikan kesempatan untuk bertanya kepada saksi.

Tentang pertanyaan-pertanyaan Susan untuk para saksi


Umumnya pertanyaan Penggugat untuk para saksi haruslah pertanyaan yang
jawabannya nanti merupakan jawaban yang mendukung argument gugatan cerainya
si Susan, misalnya yaitu (dalam perkara ini para saksi Penggugat/Susan adalah
Bapak dan Ibu kandungnya sendiri):

• Apakah bapak/ibu adalah orang tua kandung saya?


• Bisakah bapak/ibu menceritakan kehidupan rumah tangga kami?
• Apakah benar suami saya menelantarkan saya?, mohon beri penjelasan
• Apakah bapak/ibu mengetahui bahwa kami mempunyai seorang anak yang
masih balita? Mohon beri penjelasan
• Apakah benar bahwa kami mempunyai rumah tinggal yang dihasilkan setelah
kami menikah? Mohon dijelaskan dimana letak rumah itu
• Apakah benar bahwa kami mempunyai mobil yang dihasilkan setelah kami
menikah? Mohon dijelaskan kapan kami membelinya dan mobil apakah itu

Setelah Susan selesai bertanya, kini giliran Tergugat bertanya kepada saksi-saksi
tersebut. Tak perlu khawatir, yang penting jawablah pertanyaan dari si Tergugat
dengan tenang dan sejujur-jujurnya, janganlah berbohong karena dapat dikenakan
pidana memberikan keterangan palsu.

Setelah itu sidang pembuktian/saksi dari Penggugat selesai!

Sidang Pembuktian Saksi dari Tergugat

Pada tahap ini prosesnya sama dengan sidang pembuktian saksi dari Penggugat,
cuma kali ini kondisinya dibalik. Susan akan mendapatkan hak bertanya pada para
saksi dari Tergugat. Susan membuat daftar pertanyaan-pertanyaan yang
menyudutkan para saksi si Tergugat. Namun bilamana Susan tidak ingin bertanya,
tentunya diperbolehkan hakim, biarlah hakim yang bertanya pada si saksi.
Contoh akta bukti Tergugat :
Pada kesempatan sidang saksi dari Tergugat, Tergugat mendatangkan saksi-saksi :
1. Gunawan Herlambang bin Herlambang; dan
2. Genik Saraswati binti Pamuji Suptandar
yang keduanya adalah orang tua kandung tergugat.

Pada kesempatan sidang saksi Penggugat, para saksi ditanyakan oleh hakim
mengenai :
1. Apakah/bagaimana hubungan saksi dengan Tergugat?
2. Bisakah menceritakan mengenai permasalahan hubungan Tergugat-
Penggugat?
3. Dimanakah sekarang Tergugat bekerja?
4. apakah Tergugat masih memberikan nafkah kepada Penggugat?
Dan hal-hal pertanyaan yang sejenisnya.

Sidang kesimpulan
Sidang kesimpulan adalah sidang penyerahan surat kesimpulan dari proses sidang-
sidang sebelumnya. Dari adanya surat gugatan, jawaban, replik, duplik, keterangan
para saksi dan kesimpulan diambil intisari-nya saja untuk dijadikan suatu
kesimpulan.
Pada sidang kesimpulan ini dilaksanakan hanya 1 hari saja dimana Penggugat dan
Tergugat, keduanya menyerahkan surat kesimpulan secara bersamaan dalam 1 hari
yang ditentukan oleh Hakim.
Sidang kesimpulan hanya berlangsung sebentar, biasanya hanya 5 menit dan tidak
ada tanya jawab antara para pihak.
Lalu Hakim akan menunda sidang selama 2 minggu untuk sidang pembacaan
putusan (sidang terakhir).
Contoh surat kesimpulan dari Susan :
Contoh surat kesimpulan dari Tergugat :
Sidang Putusan

Sudang Putusan adalah sidang terakhir dari proses persidangan perceraian. Pada
tahap ini kedua-belah pihak diwajibkan hadir (atau bisa diwakilkan pengacaranya
jika memang diwakili oleh seorang pengacara).
Hakim akan membacakan isi putusan, apakah gugatan cerai Susan dikabulkan atau
tidak. Seperti biasa, dalam sidang ini para pihak dipersilahkan duduk dihadapan
hakim lalu hakim membacakan isi putusannya tersebut.
Contoh Putusan Hakim ( hanya isi akhir putusannya saja ) :
(isi putusan sidang = petitumnya saja)
Setelah isi putusan dibacakan, panitera akan memberikan Susan tanda selesai
sidang yang harus ditebus di kasir Pengadilan Agama.
Sidang perceraian sudag diputus hakim! Namun belum berkekuatan hukum (belum
syah). Di poin di bawah ini dijelaskan mengenai hal tersebut.

Hal-Hal Setelah Putusan


Ada beberapa hal yang harus diketahui dan dilakukan setelah sidang putusan, yakni;

1. Waktu tunggu 14 hari


Setelah putusan cerai dibacakan hakim maka saat itu belum-lah dapat
dinyatakan bahwa perceraian itu sudah syah secara hukum. Penggugat harus
menunggu 14 hari dihitung sejak dibacakannya putusan kepada para pihak,
barulah status cerai itu dinyatakan syah (berkekuatan hukum) jika dalam 14
hari itu si Tergugat tidak mengajukan keberatan (banding);

Jika Tergugat mengajukan banding maka Penggugat-Tergugat belumlah


bercerai, harus mengikuti lagi proses pengadilan agama tingkat banding
(Pengadilan Tinggi Agama);

2. Mengambil akta cerai


Susan diwajibkan mengambil akta cerai-nya pada si panitera yang mengurusi
perkara perceraiannya. Biasanya akta cerai baru dapat diambil 3 minggu
setelah sidang putusan. Umumnya ada biaya tersendiri untuk mengambil akta
cerai tersebut (kordinasikanlah pada si panitera);

Catatan:
Salinan Putusan terdiri dari beberapa rangkap, yakni:
a. Akta cerai;
b. Salinan putusan.
Bila gugatan cerai (permohonan talaq) diajukan oleh seorang suami, maka
Salinan Putusan ada 3 bagian, yakni:
a. Akta Cerai
b. Salinan Putusan; dan
c. Penetapan.

3. Setelah Akta Cerai didapat, maka Susan sudah menjadi seorang yang
“single” lagi, dia dapat menentukan hidupnya sendiri. Namun tentunya adanya
bunyi putusan yang tertera dalam (salinan) Putusan Cerai itu wajib
dilaksanakan oleh para pihak. Misalkan dalam putusannya itu si Susan yang
mendapatkan hak pengasuhan kedua anaknya, maka si Suami wajib meng-
ikhlaskan kedua anaknya untuk tinggal bersama Susan. Begitu pula dalam
putusan yang mengatur pembagian harta gono-gini, bilamana Susan
mendapatkan setengah dari harga (prakiraan) rumah yang diminta gono-
gininya maka si Suami wajib memberikan uangnya tersebut. Juga mengenai
pembagian aset/mobil yang digono-ginikan Susan, si Suami wajib tunduk
memenuhi isi putusan cerainya

Catatan :
Hal-hal yg perlu diperhatikan dalam membuat gugatan cerai:
Umumnya ada 3 point yang biasa dituntut/diminta dalam gugatan perceraian, yakni:
1. statusnya untuk bercerai;
2. hak mendapatkan pemeliharaan anak; dan
3. hak mendapatkan harta gono-gini
Namun bisa juga utk point gono-gini, sidangnya dipisah tersendiri.

Perlu diketahui bahwa, bilamana yang mengajukan gugatan cerai adalah si istri
maka hak mendapatkan nafkah idah dan mutah menjadi gugur.
Mutah adalah sesuatu yang diberikan (mantan) suami sebagai hadiah terakhir untuk
si istri, dapat berupa uang maupun benda/perhiasan;
Nafkah idah adalah nafkah berupa uang yang diberikan (mantan) suami kepada istri
setelah bercerai, yakni selama 3 bulan berturut-turut setelah cerai.
Mutah dan nafkah idah ini baru didapat seorang (mantan) istri dari (mantan)
suaminya jikalau yg menggugat cerai adalah si suami.

Persiapan Berkas-Berkas yang Diperlukan

Setelah gugatan cerai selesai dibuat, Susan mem-photocopy-kannya sebanyak 5


kali. Jadi total Susan punya 6 berkas gugatan cerainya yang nantinya ke-6 berkas
tersebut diperlukan dalam pendaftaran gugatan cerainya nanti untuk :

• 1 berkas untuk dikirim oleh pengadilan kepada si suami (Tergugat);


• 3 berkas untuk dikasih ke para Hakim
• 1 berkas untuk panitera (pegawai perkara gugatan); dan
• sisa 1 berkasnya lagi untuk dimiliki oleh Susan sendiri.

Pendaftaran Gugatan di Pengadilan

Sudah beres mempersiapkan berkas-berkas, lalu Susan pergi ke PA Jak-Sel untuk


mendaftarkan gugatan cerai-nya. Susan masuk ke ruangan bagian administrasi
(masuk dari pintu utama pengadilan, melewati kolam ikan, ruangannya tepat setelah
kolam ikan, lantai dasar). Susan masuk ke dalam ruangan yang agak luas dan
banyak meja kerjanya. Agak bingung memang untuk mengetahui pegawai khusus
menerima pendaftaran gugatan, karena orang-orang yang bekerja di dalam ruangan
itu kira-kira 8 orang, tanya saja dengan orang di dalam ruangan itu, langsung tau
siapa pegawai yang ia cari.
Susan menemui salah satu pegawai yang khusus menerima pendaftaran perkara
gugatan cerai, dimana pegawai tersebut memberikan informasi tentang masalah
birokrasi dan jumlah biaya pendaftaran. Susan menyerahkan 6 berkas gugatan
cerai-nya untuk mendapatkan cap/pengesahan pendaftaran dari si pegawai itu.
Susan disisakan 1 berkas untuk dirinya sebagai pegangannya nanti disaat sidang
dimulai.
Biaya-biaya Pendaftaran Gugatan Cerai

Biaya pendaftaran gugatan perkara sekitar Rp 400ribu-Rp 500ribuan dibayarkannya


di bagian ruangan kasir, tempatnya persis disamping kiri ruangan administrasi tadi.
Selain biaya pendaftaran, umumnya suka ada biaya untuk pengambilan salinan
putusan nanti setelah perkara sudah selesai, biasanya sejumlah Rp 50ribuan –
100ribuan. Umumnya biaya-biaya tersebut berbeda di setiap pengadilan, namun
perbedaannya tidaklah terlalu jauh.
Catatan :
Rangkuman biaya daftar gugatan :

• daftar gugatan (istri yg mengajukan) = Rp 555.000,-


daftar gugatan (suami yg mengajukan) = Rp 635.000,-
• daftar surat kuasa advokat (jika pakai seorang advokat) = Rp 100.000,

(sumber dari Pengadilan Agama Jak-Sel th 2007)

Setelah Pendaftaran Gugatan

Berkas gugatan cerai Susan akan dikirim oleh pihak pengadilan ke alamat suaminya
sekaligus dengan surat resmi dari pengadilan untuk menghadiri sidang pertama.
Begitupula dengan Susan, setelah pendaftaran gugatan didaftarkan, Susan tinggal
menunggu datanganya surat panggilan sidang dari pengadilan. Kira-kira surat-surat
tersebut akan sampai 2 minggu sejak pendaftaran gugatan cerai. Lalu isi surat
panggilan itu menentukan tanggal jatuhnya sidang, yang umumnya jatuh 4 minggu
setelah tanggal pendaftaran gugatan cerai.

Surat Panggilan Sidang

Dua minggu berlalu dari hari pendaftaran, akhirnya Susan menerima surat dari
pengadilan agama Jak-Sel. Begitupula halnya dengan si suami-nya juga mendapat
surat panggilan sidang dari pengadilan agama. Isi surat untuk Susan hanyalah
tentang kewajiban menghadiri sidang pertama disertai hari dan tanggal-nya waktu
sidang. Berbeda dengan si suami, isi suratnya selain informasi tentang waktu dan
hari sidang, surat tersebut sekaligus melampirkan surat gugatan cerainya.

Sidang Pertama/ Perdamaian & Pembacaan Gugatan Tibalah saatnya sidang


pertama. Adapun persiapan yang dilakukan Susan adalah :

1. Berpakaian harus rapih dan sopan. Membawa serta surat panggilan


sidangnya;

Berpakaian sopan bagi perempuan = tidak berpakaian yang terbuka, jangan


mengenakan tank-top/kaos/sandal. Pakailah kemeja/baju sopan dan sepatu.
Berpakaian sopan bagi pria = jangan mengenakan kaos/sandal/topi. Pakailah
celana panjang bahan, baju yang berkerah dan sepatu tertutup.

2. Datang pagi hari (sekitar jam 9.00) di pengadilan untuk melapor ke panitera
dan mengambil nomor urut sidang (siapa duluan yang ambil nomor urut
sidang, dialah yang sidang duluan sesuai nomor urutnya). Ambil nomor
urutnya ada di lobby Pengadilan Agama, ada yang duduk menjaga untuk
mencatat nomor urut perkara;
3. Setelah mendapat nomor urut sidang, Susan menunggu di ruang tunggu
sidang (berada di sisi kanan gedung pengadilan). Nanti pegawai pengadilan
akan memanggil para peserta sidang sesuai nomor urutnya dengan cara
memanggilnya menggunakan mikrofon;
4. Pegawai pengadilan sudah memanggilnya, sidang akan dimulai jika si suami
juga sudah hadir. Jika suami tidak hadir maka sidang akan diundur selama 1-
2 minggu;
5. Sidang dimulai, Susan dan suami dipersilahkan duduk di kursi yang telah
disediakan persis berhadapan dengan para Hakim. Kursi di sisi kanan untuk
Penggugat (si Susan), kursi di sisi kiri untuk Tergugat (suami Susan/Didit).
Total ada 3 hakim dan 1 orang panitera yang duduk dibelakang para hakim;
6. Sidang pertama isinya adalah: Hakim akan berusaha mendamaikan istri dan
suami. Hakim akan menanyakan tentang masalah yang dialami dan
memberikan waktu untuk si suami-istri berpikir-pikir dulu. Bilamana
perdamaian tak tercapai maka Hakim membacakan isi gugatan cerainya;
7. Sidang ditunda (biasanya) 2 minggu guna melihat adanya kemungkinan
rujuk/damai. Dalam hal ini para Hakim memang diwajibkan mendamaikannya
dahulu sesuai dengan peraturan yang sudah diatur negara;

Adanya peraturan baru yaitu PERMA No. 1 Th. 2008, mengatur adanya kewajiban
diadakan mediasi sebelum sidang sebenarnya dijalankan. Hal-hal yang layak
diketahui tentang mediasi ini adalah:

• mediasi biasanya dilaksanakan jika salah satu pihak ada yang tidak mau
bercerai;
• mediasi dilaksanakan oleh satu orang hakim yang ditunjuk dalam
persidangan;
• biasanya mediasi dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan, dan jika dalam
proses mediasi tidak tercapai perdamaian maka barulah sidang yang
sebenarnya dilaksanakan.

Sidang Ke-2/Sidang Jawaban

Dua minggu berlalu, sidang ke dua dilaksanakan. Sama pada sidang pertama, ritual
sidang pertama sama dijalaninya (berpakaian rapih dan mengambil nomor urut
sidang. Selalu demikian sebelum sidang); Sampai pada saat sidang dimulai, hakim
menanyakan perkembangannya kepada Susan dan si suami, “Bagaimana
perkembangan saudara, apakah ada perubahan untuk rujuk?”

Dikarenakan Susan sudah sangat yakin untuk bercerai maka ia menjawab,”saya


tetap pada pendirian saya untuk berpisah dan meneruskan proses persidangan ini”.
Begitupula dengan jawaban si suami yang berpendapat untuk mempertahankan
perceraiannya, menyatakan kehendaknya pada persidangan tersebut. Dikarenakan
adanya kemauan yang berbeda maka hakim bertugas menjalani proses sidang
perceraian tersebut.

Selanjutnya sidang dilanjutkan dengan penyerahan surat jawaban dari si


Tergugat/suami.

Surat jawaban (contoh) dari si Tergugat/suami adalah sebagai berikut:


Catatan: Dalam hal ini dari pihak si suami (Tergugat) menggunakan jasa seorang
pengacara dalam proses berperkara di pengadilan.
Setelah hakim menerima surat jawaban dari si tergugat lalu sidang selesai dan akan
diadakan lagi 1 minggu kemudian dengan jadwal sidang penyerahan surat Replik
(dari si Penggugat/Susan);

Sidang Replik

Tiba saatnya sidang replik, dimana sebelumnya ritual sebelum sidang dilakukannya
dulu (mengambil nomor urut sidang). Sidang Replik adalah penyerahan surat yang
isi suratnya itu adalah menanggapi dan merespon surat jawaban dari si Tergugat.

Umumnya pada sidang Replik ini berjalan hanya 5 menit saja, karena dalam
persidangannya hanya menyerahkan surat Replik ke hakim saja dan kepada si
Tergugat. Setelah itu sidang ditutup dan diadakan lagi 1 minggu kemudian dengan
jadwal sidang penyerahan surat Duplik (dari si Tergugat);

Contoh surat Replik dari Penggugat/Susan :


Persiapan Berkas-Berkas untuk sidang Replik yang Diperlukan:
- Berkas/surat Replik yang dibuat seharusnya diketik/print sebanyak 6 kali (3
berkas utk majelis hakim, 1 utk panitera, 1 utk tergugat dan 1 lagi utk pegangan
Penggugat/Susan)
Sidang Duplik (dari si Tergugat)

Sidang Duplik adalah sidang penyerahan surat yang isinya tanggapan dan respon
dari adanya surat Replik Penggugat.
Sama dengan sidang Replik sebelumnya dimana dalam persidangan ini hanyalah
penyerahan surat Replik Tergugat, jadi sidang berlangsung singkat hanya 5 menit
saja, lalu sidang ditutup dan akan diadakan lagi 1 minggu kemudian dengan acara
sidang pembuktian dan saksi dari Penggugat/Susan;
Contoh surat Duplik Tergugat :
Catatan:
Dalam sidang Duplik, si Penggugat (Susan) berhak mendapatkan 1 buah salinan
Duplik dari si Tergugat, mintalah dalam sidang Duplik tersebut.

Sidang Pembuktian Saksi dari Penggugat

Sidang pembuktian saksi adalah sidang terpenting dari proses perceraian di


pengadilan, dimana dalam sidang ini adalah pembuktian adanya keretakan dalam
rumah tangga itu benar adanya. Oleh sebab itu segala macam bentuk bukti-bukti
dan saksi-saksi pendukung haruslah disiapkan dengan matang.
Adapun langkah-langkah sebelum sidang pembuktian adalah sebagi berikut:

Pengumpulan bukti-bukti:

• Buku nikah asli dan photocopy-nya;


• Kartu keluarga asli dan photocopy-nya (bila sudah dibuat);
• Akta kelahiran anak asli dan photocopy-nya;
• Sertipikat rumah yang di-gonogini-kan beserta photocopy-nya;
• BPKB mobil yang di-gonogini-kan beserta photocopy-nya
Nazegelen bukti-bukti di kantor pos
Setelah bukti-bukti tersebut terkumpul, selanjutnya Susan memisahkah antara
bukti-bukti asli dengan bukti-bukti yang sudah photocopy-nya.
Bukti-bukti photocopy-an harus di nazegelen (di cap materai), caranya;
bawalah bukti-bukti photocopy-an tersebut ke kantor pos besar (kantor pos
pusat di lap. Banteng atau di kantor pos Mampang). Lalu tiap-tiap bukti
photocopy-an tersebut ditempel materai dan di cap oleh petugas kantor pos.
Biaya setiap materai dan pengecapan biasanya Rp 6.000-an.
Dan terakhir, berilah/tulislah nomor urut pada bukti-bukti photocopy tersebut
di sampul depan pada posisi kanan atas seperti “Bukti P-1”, “Bukti P-2” dan
seterusnya.
Contoh ( dalam perkara Susan ):

1. bukti photocopy akta nikah, ditulis di kanan atas “Bukti P-1”


2. bukti photocopy akta kelahiran anak bernama Cali Rambu
Herlambang, ditulis di kanan atas “Bukti P-2”
3. bukti photocopy Sertipikatnya, ditulis di kanan atas “Bukti P-3”
4. bukti photocopy BPKB mobilnya, ditulis di kanan atas “Bukti P-4”

Demikian seterusnya berurutan sesuai dengan bukti-bukti yang


tercantum dalam gugatan cerainya.
Contoh surat/akta bukti dari Penggugat/Susan :
Persiapan membawa saksi-saksi

Menghadiri saksi dalam sidang pembuktian adalah sesuatu yang wajib, bila tidak
maka umumnya hakim akan mengalahkan gugatan yang telah kita buat. Mengapa
keberadaan saksi sangatlah penting? Karena dari informasi/keterangan saksi-saksi
itulah si hakim menilai apakah keterangan saksi-saksinya tersebut sesuai dengan
apa yang telah di-argumen-kan dalam gugatan perceraiannya.
Tentang saksi :
- Saksi yang akan ditampilkan haruslah minimal 2 orang;
- Para saksi itu usahakan yang mempunyai hubungan darah (orang tua/saudara
kandung/sepupu);
Dalam perkara ini Susan (Penggugat) akan menghadiri 2 orang saksi, yakni kedua
orang tuanya sendiri, yaitu:
1. Bapak Ibnu bin Tayeb; dan
2. Ibu Afni binti Duloh.

Sebelum sidang pembuktian/saksi dimulai, Susan membuat daftar pertanyaan-


pertanyaan untuk ditanyakan kepada para saksi-nya, setelah itu Susan
memberitahukan kepada para saksinya tentang pertanyaan apa saja yang akan
ditanyakan saat sidangnya nanti, agar para saksi dapat menjawabnya dengan
tenang dan tidak gugup.

Sidang pembuktian/saksi dimulai, di awal sidang, satu saksi dipersilahkan hakim


untuk berdiri untuk memperlihatkan KTP lalu hakim membacakan sumpah saksi
yang diikuti oleh saksi. Saksi dipersilahkan duduk dan Hakim akan melontarkan
pertanyaan-pertanyaan menyangkut sengketa rumah tangga Susan. Setelah itu
Susan diberikan kesempatan untuk bertanya kepada saksi.

Tentang pertanyaan-pertanyaan Susan untuk para saksi


Umumnya pertanyaan Penggugat untuk para saksi haruslah pertanyaan yang
jawabannya nanti merupakan jawaban yang mendukung argument gugatan cerainya
si Susan, misalnya yaitu (dalam perkara ini para saksi Penggugat/Susan adalah
Bapak dan Ibu kandungnya sendiri):

• Apakah bapak/ibu adalah orang tua kandung saya?


• Bisakah bapak/ibu menceritakan kehidupan rumah tangga kami?
• Apakah benar suami saya menelantarkan saya?, mohon beri penjelasan
• Apakah bapak/ibu mengetahui bahwa kami mempunyai seorang anak yang
masih balita? Mohon beri penjelasan
• Apakah benar bahwa kami mempunyai rumah tinggal yang dihasilkan setelah
kami menikah? Mohon dijelaskan dimana letak rumah itu
• Apakah benar bahwa kami mempunyai mobil yang dihasilkan setelah kami
menikah? Mohon dijelaskan kapan kami membelinya dan mobil apakah itu

Setelah Susan selesai bertanya, kini giliran Tergugat bertanya kepada saksi-saksi
tersebut. Tak perlu khawatir, yang penting jawablah pertanyaan dari si Tergugat
dengan tenang dan sejujur-jujurnya, janganlah berbohong karena dapat dikenakan
pidana memberikan keterangan palsu.

Setelah itu sidang pembuktian/saksi dari Penggugat selesai!

Sidang Pembuktian Saksi dari Tergugat

Pada tahap ini prosesnya sama dengan sidang pembuktian saksi dari Penggugat,
cuma kali ini kondisinya dibalik. Susan akan mendapatkan hak bertanya pada para
saksi dari Tergugat. Susan membuat daftar pertanyaan-pertanyaan yang
menyudutkan para saksi si Tergugat. Namun bilamana Susan tidak ingin bertanya,
tentunya diperbolehkan hakim, biarlah hakim yang bertanya pada si saksi.
Contoh akta bukti Tergugat :
Pada kesempatan sidang saksi dari Tergugat, Tergugat mendatangkan saksi-saksi :
1. Gunawan Herlambang bin Herlambang; dan
2. Genik Saraswati binti Pamuji Suptandar
yang keduanya adalah orang tua kandung tergugat.

Pada kesempatan sidang saksi Penggugat, para saksi ditanyakan oleh hakim
mengenai :
1. Apakah/bagaimana hubungan saksi dengan Tergugat?
2. Bisakah menceritakan mengenai permasalahan hubungan Tergugat-
Penggugat?
3. Dimanakah sekarang Tergugat bekerja?
4. apakah Tergugat masih memberikan nafkah kepada Penggugat?
Dan hal-hal pertanyaan yang sejenisnya.

Sidang kesimpulan

Sidang kesimpulan adalah sidang penyerahan surat kesimpulan dari proses sidang-
sidang sebelumnya. Dari adanya surat gugatan, jawaban, replik, duplik, keterangan
para saksi dan kesimpulan diambil intisari-nya saja untuk dijadikan suatu
kesimpulan.
Pada sidang kesimpulan ini dilaksanakan hanya 1 hari saja dimana Penggugat dan
Tergugat, keduanya menyerahkan surat kesimpulan secara bersamaan dalam 1 hari
yang ditentukan oleh Hakim.
Sidang kesimpulan hanya berlangsung sebentar, biasanya hanya 5 menit dan tidak
ada tanya jawab antara para pihak.
Lalu Hakim akan menunda sidang selama 2 minggu untuk sidang pembacaan
putusan (sidang terakhir).
Contoh surat kesimpulan dari Susan :
Contoh surat kesimpulan dari Tergugat :
Sidang Putusan

Sudang Putusan adalah sidang terakhir dari proses persidangan perceraian. Pada
tahap ini kedua-belah pihak diwajibkan hadir (atau bisa diwakilkan pengacaranya
jika memang diwakili oleh seorang pengacara).
Hakim akan membacakan isi putusan, apakah gugatan cerai Susan dikabulkan atau
tidak. Seperti biasa, dalam sidang ini para pihak dipersilahkan duduk dihadapan
hakim lalu hakim membacakan isi putusannya tersebut.
Contoh Putusan Hakim ( hanya isi akhir putusannya saja ) :

(isi putusan sidang = petitumnya saja)


Setelah isi putusan dibacakan, panitera akan memberikan Susan tanda selesai
sidang yang harus ditebus di kasir Pengadilan Agama.
Sidang perceraian sudag diputus hakim! Namun belum berkekuatan hukum (belum
syah). Di poin di bawah ini dijelaskan mengenai hal tersebut.

Hal-Hal Setelah Putusan


Ada beberapa hal yang harus diketahui dan dilakukan setelah sidang putusan, yakni;

1. Waktu tunggu 14 hari


Setelah putusan cerai dibacakan hakim maka saat itu belum-lah dapat
dinyatakan bahwa perceraian itu sudah syah secara hukum. Penggugat harus
menunggu 14 hari dihitung sejak dibacakannya putusan kepada para pihak,
barulah status cerai itu dinyatakan syah (berkekuatan hukum) jika dalam 14
hari itu si Tergugat tidak mengajukan keberatan (banding);

Jika Tergugat mengajukan banding maka Penggugat-Tergugat belumlah


bercerai, harus mengikuti lagi proses pengadilan agama tingkat banding
(Pengadilan Tinggi Agama);

2. Mengambil akta cerai


Susan diwajibkan mengambil akta cerai-nya pada si panitera yang mengurusi
perkara perceraiannya. Biasanya akta cerai baru dapat diambil 3 minggu
setelah sidang putusan. Umumnya ada biaya tersendiri untuk mengambil akta
cerai tersebut (kordinasikanlah pada si panitera);

Catatan:
Salinan Putusan terdiri dari beberapa rangkap, yakni:
a. Akta cerai;
b. Salinan putusan.
Bila gugatan cerai (permohonan talaq) diajukan oleh seorang suami, maka
Salinan Putusan ada 3 bagian, yakni:
a. Akta Cerai
b. Salinan Putusan; dan
c. Penetapan.

3. Setelah Akta Cerai didapat, maka Susan sudah menjadi seorang yang
“single” lagi, dia dapat menentukan hidupnya sendiri. Namun tentunya adanya
bunyi putusan yang tertera dalam (salinan) Putusan Cerai itu wajib
dilaksanakan oleh para pihak. Misalkan dalam putusannya itu si Susan yang
mendapatkan hak pengasuhan kedua anaknya, maka si Suami wajib meng-
ikhlaskan kedua anaknya untuk tinggal bersama Susan. Begitu pula dalam
putusan yang mengatur pembagian harta gono-gini, bilamana Susan
mendapatkan setengah dari harga (prakiraan) rumah yang diminta gono-
gininya maka si Suami wajib memberikan uangnya tersebut. Juga mengenai
pembagian aset/mobil yang digono-ginikan Susan, si Suami wajib tunduk
memenuhi isi putusan cerainya
Contoh dari suat keputusan dalam pengadilan agama:
TUGAS KEMAHIRAN LITIGASI AGAMA

Disusun oleh:

THEATANTIA ENKA LISTI

NIM:

B2A606255

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2009

You might also like