You are on page 1of 13

LAPORAN AKHIR

97





BAB VI
ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI



6.1 KONSEP PENDEKATANAN ANALISIS

Kelayakan ekonomis didefinisikan sebagai kelayakan bagi semua pihak yang
memanfaatkan, baik langsung maupun tidak langsung suatu pembangunan atau
peningkatan jalan. Dalam kaitannya dengan analisis ekonomi, suatu kondisi dinamakan
layak apabila manfaat yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang
dikeluarkan. Oleh karena itu perhitungan manfaat jalan merupakan faktor vital dalam
memutuskan apakah suatu pembangunan atau peningkatan jalan disebut layak.
Perhitungan manfaat jalan juga dinilai lebih peka dibandingkan dengan perhitungan
biaya yang merupakan aspek sipil.
Dalam kajian ekonomi, maka pemerintah cenderung menilai suatu investasi dalam
kerangka ekonomi di mana tujuan utama kebijakan investasi dipakai sebagai alat untuk
menyediakan jasa pelayanan bagi masyarakat. Dalam hal ini komponen biaya dikaji
dalam kerangka jumlah sumber daya (resource) yang harus dikeluarkan oleh pemerintah
LAPORAN AKHIR

98

termasuk biaya konstruksi, penggunaan lahan milik pemerintah, dan kemudahan biaya
lainnya. Sedangkan komponen pengembalian biaya dipakai pendekatan manfaat
(benefit), khususnya pengurangan biaya sistem transportasi (pengurangan biaya operasi
kendaraan dan waktu tempuh) dan manfaat-manfaat lainnya bagi masyarakat.
Penghematan terbesar sebagai dampak pembangunan terminal baru pada umumnya
adalah penghematan nilai waktu dari pihak pemakai jalan (consumer), dimana manfaat
inilah yang akan memberikan kontribusi terbesar dalam menilai kelayakan pada studi
ini.
Kelayakan ekonomi didefinisikan sebagai kelayakan bagi semua pihak yang
memanfaatkan, baik langsung maupun tidak langsung suatu pembangunan terminal.
Dalam kaitannya dengan analisis ekonomi, manfaat yang diperoleh lebih besar
dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Hasil analisis kelayakan ini akan sangat
menentukan dalam pengambilan keputusan apakah rencana pembangunan terminal ini
akan dilaksanakan atau tidak.
Pada umumnya, perhitungan manfaat terminal dilakukan dengan menghitung langsung
dari pengguna jalan, yaitu pengurangan Biaya Operasi Kendaraan (BOK), nilai waktu
dan kecelakaan yang diperhitungkan dari perbedaan dengan proyek dan tanpa proyek,
berdasarkan volume lalu lintas yang ada (JICA, 1986), Canmark (IBRD, WP-241, 1976)
juga menyatakan hal yang sama untuk metodologi konvensional. Namun demikian,
metode tersebut hanya sesuai untuk keadaan dimana lalu lintas normal mempunyai
jumlah yang cukup dan keuntungan akibat pengurangan BOK merupakan ukuran yang
handal dan dapat dipercaya.
ICRD (1976) memberikan beberapa arahan metodologi analisis yang bisa digunakan
untuk mengevaluasi kelayakan pembangunan terminal yang memperhitungkan
peningkatan ekonomi wilayah yang bersangkutan.

6.2 PROSES ANALISIS KELAYAKAN
Perbandingan biaya (cost) dan manfaat/pengembalian (benefit/revenue) merupakan
basis dalam menentukan kelayakan ekonomi dan finansial dari pembangunan dan
LAPORAN AKHIR

99

pengoperasian fasilitas transportasi. Perbandingan biaya dan manfaat/ pengembalian
dilakukan antara dua kondisi, yakni untuk skenario tanpa adanya penanganan (base case
atau without project) dan dengan adanya penanganan (with project).
Proses analisis kelayakan dilakukan dalam 3 tahapan, yakni (1) proses estimasi biaya
penanganan (biaya pembebasan lahan, biaya konstruksi, dan biaya pemeliharaan)
(dalam hal ini untuk asumsi kondisi without project tidak adanya biaya yang
dikeluarkan yang terkait dengan pembangunan terminal tipe B). Sedangkan proses (2)
adalah melakukan estimasi manfaat yang dihasilkan dari proses simulasi adanya
terminal dengan dan tanpa adanya penanganan pada tahun-tahun tinjauan, dalam hal ini
di tinjau pada tahun 2014-2033. Setelah kedua proses tersebut dilakukan, maka
selanjutnya dalam proses (3) dilakukan analisis kelayakan untuk mengeluarkan
sejumlah indikator kelayakan seperti EIRR/IRR, NPV, dan BCR.
Analisa kelayakan hanya dilakukan untuk alternative I terminal tipe B tengah Kota
Gunung Tua berdasarkan hasil analisa multi kriteria yang telah dilakukan sebelumnya.

6.3 ESTIMASI KOMPONEN BIAYA
Harga satuan pekerjaan yang digunakan dalam penghitungan komponen biaya (cost
components) pembangunan terminal tipe B Kota Gunung Tua didasarkan pada
perhitungan standar biaya khusus penyelenggaraan jalan perkerasan lentur dan biaya
konstruksi bangunan Propinsi Sumatera Utara yang dilakukan oleh Kementerian
Pekerjaan Umum Tahun 2011, biaya yang dipertimbangkan dalam analisis kelayakan
adalah sebagai berikut:
Biaya konstruksi terminal (construction cost),
Biaya rekayasa dan pengawasan (design and supervision),
Biaya pemeliharaan (maintenance),
Biaya pembebasan lahan (land acquisition).


LAPORAN AKHIR

100


6.3.1 Biaya Konstruksi (Construction Cost)
Estimasi biaya konstruksi untuk pembangunan terminal tipe B Kota Gunung Tua
dengan asumsi biaya konstruksi 4.600.000 rupiah per M2 dengan spesifikasi terminal
tipe B terdiri dari beberapa sarana dan prasarana yang telah disebutkan pada bab-bab
sebelumnya.

6.3.2 Biaya Rekayasa dan Pengawasan (Design & Supervision Cost)
Diperkirakan bahwa besarnya biaya rekayasa dan pengawasan berkisar 0,5 %-1% dari
biaya kontruksi, biaya ini yang meliputi biaya untuk melakukan studi kelayakan, detail
engineering desain (DED), studi evaluasi dampak lingkungan, serta pengawasan selama
pelaksanaan konstruksi.

6.3.3 Biaya Pemeliharaan
Setelah terminal tipe B ini selesai dibangun, maka selama umur layannya jalan ini akan
memerlukan pemeliharaan, yang secara garis besar terbagi menjadi 2 jenis
pemeliharaan, yaitu biaya pemeliharaan rutin atau tahunan (year maintenance cost) dan
biaya pemeliharaan periodik atau berkala (periodic maintenance cost). Biaya
pemeliharaan periodik ini diberlakukan setiap selang waktu 5 (lima) tahun. Biaya satuan
pemeliharaan rutin bangunan diasumsikan sebesar Rp. 840.000,-/m2 dan biaya
pemeliharaan periodik jalan diasumsikan sebesar Rp. 1.760.000,-/m2.

6.3.4 Biaya Pembebasan Lahan
Biaya pembebasan lahan didasarkan disesuaikan dengan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak)
dari instansi terkait. Biaya pembebasan lahan ini sudah termasuk biaya ganti rugi
bangunan, dan tanaman.
Besarnya biaya pembebasan lahan untuk pembanguan terminal tipe B Kota Gunung Tua
diasumsikan sebesar Rp. 150.000,-/m
2
.

LAPORAN AKHIR

101

No Pengeluaran Luas (m2)
Harga Total
Satuan Biaya
1 Biaya Pembebasan Lahan 35,000 150,000 5,250,000,000
2 Biaya Konstruksi Terminal
9025m2 gedung +
7340 m2 ashpalt
3,600,000 39,830,000,000
3 Biaya Pemeliharaan Rutin 903 160,000 758,100,000
4 Biaya Pemeliharaan Periodik/5 tahun 4,513 360,000 7,942,000,000

6.4 ESTIMASI KOMPONEN MANFAAT
Manfaat suatu pembangunan jaringan jalan dapat dikelompokkan ke dalam manfaat
langsung dan manfaat tidak langsung (direct dan indirect benefit).
Komponen manfaat langsung antara lain penghematan biaya operasi kendaraan (BOK),
penghematan waktu tempuh perjalanan yang dikonversi dengan nilai waktu serta
peningkatan jumlah komoditas yang dihasilkan daerah tersebut dan dijual keluar daerah
maupun komoditas yang didatangkan ke daerah tersebut dari luar daerah. Dengan
adanya terminal tipe B tersebut maka diharapkan akan terjadi perbaikan dalam kinerja
operasi angkutan yang antara lain ditunjukkan dengan peningkatan kecepatan atau
penurunan waktu perjalanan yang selanjutnya akan mengurangi biaya transportasi
komoditas.
Sedangkan komponen manfaat tidak langsung yang juga perlu diperhitungkan adalah
komponen manfaat yang sifatnya kualitatif seperti peningkatan pelayanan umum dan
aktivitas sosial lainnya. Peningkatan pelayanan tersebut sejalan dengan peningkatan
aksesibilitas daerah yang selama ini terisolir sehingga secara umum akan meningkatkan
taraf hidup masyarakat setempat.

6.4.1 Biaya Operasi Kendaraan (BOK)
Perhitungan BOK dilakukan dengan mengacu pada standard Pacific Consultant
International (PCI) dimana komponen BOK terdiri dari:
Konsumsi bahan bakar (liter/1000 km)
Konsumsi oli mesin (liter/1000 km)
Ban kendaraan (ban/1000 km)
LAPORAN AKHIR

102

Penyusutan (penyusutan/1000 km)
Mekanik/montir (jam kerja/1000 km)
Travelling time (jam kerja/1000 km)
Adapun persamaan yang digunakan disini selengkapnya disampaikan dalam tabel di
bawah ini.

Tabel 6.1 Persamaan Biaya Operasi Kendaraan (per 1000 km)







Keterangan: S = kecepatan tempuh (km/jam)
Sumber: Pacific Consultant International (PCI)
Dalam perhitungan BOK ini diasumsikan harga satuan yaitu:
Tabel 6.2 Harga Satuan Komponen Biaya Operasi Kendaraan
No. Komponen Satuan Harga Satuan
(Rp.)
I. Jenis Kendaraan
1.1. Mobil Penumpang unit 170,000,000.00
1.2. Truk unit 525,000,000.00
1.3. Bus unit 550,000,000.00
II. Bahan Bakar
2.1. Bensin liter 4,500.00
2.2. Solar liter 4,500.00
III. Ban Kendaran
3.1. Ban Mobil Penumpang ban 500,000.00
3.2. Ban Truk/Bus ban 800,000.00
IV. Oli Mesin
LAPORAN AKHIR

103


Sumber: Berbagai Sumber
Nilai penghematan BOK diperoleh dari selisih antara BOK sebelum dengan setelah
beroperasinya terminal tipe B.
Penghematan BOK = BOK
without project
BOK
with project

Tabel 6.3 Penghematan BOK
Tahun
Without Project With Project
SAVING
BOK (Rp/Tahun) BOK (Rp/Tahun)
2013 10.313.553.150 10.075.320.362 238.232.788
2014 10.983.934.107 10.733.789.680 250.144.427
2015 12.388.197.046 12.125.545.397 262.651.649
2018 16.814.131.019 16.510.078.904 304.052.115
2023 22.821.319.430 22.433.263.322 388.056.108
Sumber: Hasil Analisis

6.4.2 Nilai Waktu
Nilai waktu, atau nilai penghematan waktu, didefinisikan sebagai jumlah uang yang rela
dikeluarkan oleh seseorang untuk menghemat satu satuan waktu perjalanan (HENSHER
et al, 1988a). Penghematan nilai waktu dimaksud dalam studi ini adalah selisih antara
waktu tempuh sebelum dengan setelah ada jalan lingkar dikalikan dengan nilai waktu.
Nilai waktu, atau lebih tepat, nilai penghematan waktu didefinisikan sebagai sejumlah
nilai uang yang rela dibayarkan seseorang dalam rangka menghemat satu unit waktu.
4.1. Oli Mobil Penumpang liter 50,000.00
4.2. Oli Truk/Bus liter 80,000.00
V. Pemeliharaan
5.1. Mobil Penumpang unit 55,000.00
5.2. Truk unit 110,000.00
5.3. Bus unit 165,000.00
VI. Pekerja
6.1. Pengemudi Truk/Bus jam 10,000.00
6.2. Kondektur Truk/Bus jam 8,000.00
6.3. Mekanik/Montir jam 10,500.50
LAPORAN AKHIR

104

Waktu yang dihemat/hilang diasumsikan memiliki opportunity cost bagi kegiatan
produksi, sehingga nilai waktu bagi seorang dapat didekati dari tingkat pendapatan yang
bersangkutan. Penghematan nilai waktu (Rp/tahun) dihitung dengan persamaan sebagai
berikut:
Penghematan nilai waktu (Rp/tahun) = Nilai waktu (Rp/kend-jam) * Selisih Waktu
Tempuh (jam) * LHRT (kend/hari) * 365 hari
Atau
Penghematan nilai waktu (Rp/tahun) = Nilai waktu (Rp/kend-jam) * Selisih Total
Waktu Tempuh Jaringan (smp-jam/jam) * 365 hari
Pada studi ini Nilai Waktu diadopsi dari studi Heavy Loaded Road Improvement
Project Master Plan Review Bina Marga tahun 2001 (untuk Bus dan Mobil
Penumpang) dan Sumatera Region Road Project PU (2000) untuk kendaraan Truk.
Nilai waktu tersebut disesuaikan besaran nilainya pada kondisi saat ini berdasarkan rata-
rata laju inflasi tahun 2010 dan 2011 di Provinsi Sumatera Utara sebesar 6,50%/tahun.
a. Time Value 2001
Golongan I : Rp. 15.437,-/jam
Golongan IIA : Rp. 72.104,-/jam
Golongan IIB : Rp. 14.414,-/jam
b. Time Value 2013
Golongan I : Rp. 32.867,-/jam
Golongan IIA : Rp. 153.516,-/jam
Golongan IIB : Rp. 30.689,-/jam






LAPORAN AKHIR

105

Tabel 6.4 Penghematan Nilai Waktu
Tahun
Wtihout Project With Project
Total Penghematan
(Rp/Tahun)
Penghematan Nilai
waktu (Rp/Tahun)
Penghematan Nilai
waktu (Rp/Tahun)
2013
20.460.530.880 10.044.418.350 10,416,112,531
2014
21.790.465.387 10.697.305.542 11,469,635,424
2015
29.686.945.478 14.573.820.281 12,629,106,187
2018
51.835.855.266 25.447.092.202 16,854,877,565
2023
96.392.807.614 47.320.848.674 27,246,571,730
Sumber : Hasil Analisis


Tabel 6.5 Penghematan BOK dan Nilai Waktu
Tahun
Penghematan
BOK
(Rp/Tahun)
Penghematan
Nilai waktu
(Rp/Tahun)
Total
Penghematan
(Rp/Tahun)
2013 238,232,788 10,416,112,531 10,654,345,319
2014 250,144,427 11,469,635,424 11,719,779,851
2015 262,651,649 12,629,106,187 12,891,757,836
2018 304,052,115 16,854,877,565 17,158,929,680
2023 388,056,108 27,246,571,730 27,634,627,838

Sumber: Hasil Analisis

6.4.3 Pendapatan Operasional Terminal
Terminal penumpang berdasarkan tingkat pelayanan yang dinyatakan dengan jumlah
arus minimum kendaraan per satu satuan waktu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Terminal tipe A 50 -100 kendaraan/jam
Terminal tipe B 25 50 kendaraan /jam
Terminal tipe C 25 kendaraan/jam
LAPORAN AKHIR

106

Total Biaya Pendapatan adalah :
Tabel 6.6 Pendapatan Pengoperasian Terminal
NO URAIAN 2013 2014 2015 2018 2023
I PARKIR


Estimasi Kenaikan
Pendapatan
10% 10% 10% 10% 10%
1 Penghematan Waktu 10,654,345,319 11,719,779,851 12,891,757,836 17,158,929,680 27,634,627,838
2 Truck 72,000,000 79,200,000 87,120,000 115,956,720 186,749,457
3 AKAP 64,800,000 71,280,000 78,408,000 104,361,048 168,074,511
4 AKDP 108,000,000 118,800,000 130,680,000 173,935,080 280,124,186
5 AK 108,000,000 118,800,000 130,680,000 173,935,080 280,124,186
6 ADES 72,000,000 79,200,000 87,120,000 115,956,720 186,749,457
7 Pribadi 18,000,000 19,800,000 21,780,000 28,989,180 46,687,364
8 Pertokoan 54,000,000 59,400,000 65,340,000 86,967,540 140,062,093
9 Uji Emisi 1,080,000,000 1,188,000,000 1,306,800,000 1,739,350,800 2,801,241,857
10
Sewa Tempat Pool
Angkutan
122,400,000 134,640,000 148,104,000 197,126,424 317,474,077
11 Retribusi Parkir 72,000,000 79,200,000 87,120,000 115,956,720 186,749,457
Total 12,425,545,319 13,668,099,851 15,034,909,836 20,011,464,992 32,228,664,484

6.1 RESUME KELAYAKAN EKONOMI
Analisis kelayakan ekonomi pada dasarnya merupakan bagian terhadap manfaat yang
ditimbulkan dengan adanya penanganan/ pembangunan terminal terhadap aktivitas
perekonomian wilayah terpengaruh. Dan dengan mempertimbangkan biaya yang harus
dikeluarkan untuk terlaksananya pembangunan terminal tersebut.
Dari komponen manfaat dan komponen biaya tersebut selanjutnya dilakukan kegiatan
kelayakan dengan menggunakan metode yang telah ada. Sehingga kajian tingkat
kelayakan ekonomi dari proyek pembangunan terminal tersebut diharapkan cukup
komprehensif yang ditunjukkan dengan karakteristik komponen-komponen manfaat
maupun komponen-komponen biaya yang dicakup dalam kajian/analisis kelayakan
ekonomi tersebut.
Untuk menilai manfaat dari proyek yang dibangun maka dilakukan analisis ekonomi
dengan menggunakan parameter dari analisis ekonomi antara lain Net Present Value
LAPORAN AKHIR

107

(NPV), Benefit Cost Ratio (BCR) serta Economic Internal rate of Return (EIRR).
Proyek dikatakan layak secara ekonomi jika NPV > 0, BCR > 1 serta nilai IRR harus
lebih besar dari tingkat bunga yang digunakan saat inin yakni sebesar 10% yang
menghasilkan NPV > 0 dan BCR > 1. Apabila NPV < 0, BCR < 1 serta nilai IRR lebih
rendah dari nilai suku bunga pinjaman tersebut maka dapat dikatakan bahwa proyek
tersebut tidak layak. Dengan demikian maka dapat dikatakan biaya pelaksanaan akan
lebih menguntungkan bila diinvestasikan di tempat lain untuk kegiatan yang lain. Pada
Tabel 6.7 disajikan analisis kelayakan ekonomi pembangunan Terminal tipe B Tengah
Kota Gunung Tua.












LAPORAN AKHIR

97

Tabel 6.7
Perhitungan nilai NPV dan IRR Proyek Pembangunan Terminal tipe B Padang Lawas Utara
No URAIAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2022 2023
A. PENERIMAAN KAS


1 Manfaat Lalulintas

10,654,345,319 11,719,779,851 12,891,757,836 14,180,933,620 15,599,026,982 22,838,535,404 25,122,388,944
2 Truck

72,000,000 79,200,000 87,120,000 95,832,000 105,415,200 154,338,394 169,772,234
3 AKAP

64,800,000 71,280,000 78,408,000 86,248,800 94,873,680 138,904,555 152,795,010
4 AKDP

108,000,000 118,800,000 130,680,000 143,748,000 158,122,800 231,507,591 254,658,351
5 AK

108,000,000 118,800,000 130,680,000 143,748,000 158,122,800 231,507,591 254,658,351
6 ADES

72,000,000 79,200,000 87,120,000 95,832,000 105,415,200 154,338,394 169,772,234
7 Pribadi

18,000,000 19,800,000 21,780,000 23,958,000 26,353,800 38,584,599 42,443,058
8 Pertokoan

54,000,000 59,400,000 65,340,000 71,874,000 79,061,400 115,753,796 127,329,175
9 Uji Emisi

1,080,000,000 1,188,000,000 1,306,800,000 1,437,480,000 1,581,228,000 2,315,075,915 2,546,583,506
10 Sewa Tempat Pool Angkutan

122,400,000 134,640,000 148,104,000 162,914,400 179,205,840 262,375,270 288,612,797
11 Retribusi Parkir

72,000,000 79,200,000 87,120,000 95,832,000 105,415,200 154,338,394 169,772,234

Jumlah Pendapatan Tunai - 12,425,545,319 13,668,099,851 15,034,909,836 16,538,400,820 18,192,240,902 26,635,259,904 29,298,785,894


B. PENGELUARAN KAS


1 Biaya Pembebasan Lahan 5,250,000,000 0 0 0 0 0 0 0
2 Biaya Konstruksi Terminal 35,830,000,000 0 0 0 0 0 0 0
3 Biaya Pemeliharaan Rutin

162,450,000 178,695,000 196,564,500 216,220,950 237,843,045 348,226,002 383,048,602
LAPORAN AKHIR

98

No URAIAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2022 2023
4 Biaya Pemeliharaan Periodik/5 tahun

0 0 0 0 649,800,000 0 974,700,000

Total Investasi dan Biaya Operasi 41,080,000,000 162,450,000 178,695,000 196,564,500 216,220,950 887,643,045 348,226,002 1,357,748,602


C. Net Cash Inflow (41,080,000,000) 12,263,095,319 13,489,404,851 14,838,345,336 16,322,179,870 17,304,597,857 26,287,033,902 27,941,037,292


D. NPV


1 Tingkat Disconto 10%


2 NPV

IDR
63,294,019,089



E. IRR


1 Tingkat Disconto 10%


2 IRR

14%



Dari hasil analisa dapat dilihat bahwa proyek pembangunan Terminal tipe B di Kabupaten Padang Lawas Utara ini secara ekonomi
layak untuk dilaksanakan pembangunannya dilihat dari nilai NPV = 63,294,019,089 >1. Dan IRR sebesar 14% yang berarti lebih
besar dari 10%.

You might also like