You are on page 1of 65

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Harga diri rendah adalah keadaan dimana seseorang sering mengalami
kegagalan, tidak dicintai atau tidak diterima lingkungan (Stuart & Sundeen, 1998).
Harga diri rendah merupakan gangguan mental yang sering terjadi di tengah
masyarakat. Beraal dari stres yang tidak diatasi, maka seseorang !isa jatuh ke
"ase harga diri rendah. #enyakit ini kerap dia!aikan karena dianggap !isa hilang
sendiri tanpa pengo!atan. Harga diri rendah yang tidak diterapi dengan !aik !isa
!erakhir dengan !unuh diri. Secara glo!al lima puluh persen dari penderita harga
diri rendah !erpikiran untuk !unuh diri, tetapi yang akhirnya mengakhiri hidupnya
ada lima !elas persen. Selain itu, harga diri rendah yang !erat juga menim!ulkan
munculnya !er!agai penyakit "isik, seperti gangguan pencernaan (gastritis), asma,
gangguan pada pem!uluh darah (kardio$askular), serta menurunkan produkti$itas
(%sianturi, &''(). Harga diri rendah ditandai dengan adanya perasaaan sedih,
murung, dan irita!ilitas. #asien mengalami distorsi kogniti" seperti mengeritik diri
sendiri, tim!ul rasa !ersalah, perasaan tidak !erharga, kepercayaan diri turun,
pesimis dan atau putus asa. )erdapat rasa malas, tidak !ertenaga, retardasi
psikomotor, dan menarik diri dari hu!ungan sosial. #asien mengalami gangguan
tidur seperti sulit tidur atau ter!angun dini hari. *a"su makan !erkurang, !egitu
pula dengan gairah seksual (*urmiati, &''+).
,rganisasi -esehatan .unia (/H,) mencatat harga diri rendah adalah
gangguan mental yang umum terjadi di antara populasi. .iperkirakan 1&1 juta
manusia di muka !umi ini menderita harga diri rendah. .ari jumlah itu +,8 persen
laki0laki dan 9,+ persen perempuan, dan hanya sekitar 1' persen penderita harga
diri rendah yang !enar0!enar mendapatkan pengo!atan yang cukup, sekalipun telah
tersedia teknologi pengo!atan harga diri rendah yang e"ekti". 2ronisnya, mereka
yang menderita harga diri rendah !erada dalam usia produkti", yakni cenderung
terjadi pada usia kurang dari 3+ tahun. )idaklah mengherankan, !ila diperkirakan
(' persen dari seluruh kejadian !unuh diri terkait dengan harga diri rendah
(termasuk ski4o"renia).
1
Be!erapa "aktor penye!a! harga diri rendah, yaitu mulai dari "aktor genetik
sampai degan "aktor nongenetik. 5aktor genetik, ketidakseim!angan !iogenik
amin, gangguan neuroendokrin, dan peru!ahan neuro"idiologi, serta "aktor
psikologik seperti kehingan o!jek yang dicintai, hilangnya harga diri, distorsi
kogniti", ketidak!erdayaan yang dipelajari dan "aktor0"aktor lain, diduga !erperan
dalam terjadinya harga diri rendah (*urmiati, &'+).
)idak semua harga diri rendah harus dio!ati karena ada harga diri rendah
yang sem!uh tanpa diterapi. 6rtinya, harga diri rendah hilang seiring dengan
perjalanan aktu. 2ni terjadi !ila harga diri rendah masih dalam !atas ajar. )etapi
ada juga harga diri rendah yang tidak !isa sem!uh sendiri. Bahkan, memerlukan
aktu !ertahun0tahun untuk proses penyem!uhan. )erapi harga diri rendah terdiri
dari konseling, psikoterapi dan terapi "armakologi (dengan pemakain o!at
antidepresan), dukungan kelompok, serta terapi kogniti". )erkadang, para penderita
harga diri rendah memerlukan raat inap di rumah sakit. Selain itu, kepatuhan
menggunakan o!at antidepresan juga menjadi pertim!angan seorang penderita
harga diri rendah menjalani raat inap di rumah sakit. 6gar tidak mengalami harga
diri rendah, setiap orang memperkuat daya tahan mental, melatih diri agar !isa
"leksi!el, memiliki "isik yang sehat, serta mendalami ajaran agama yang !erperan
menim!ulkan rasa damai.(%sianturi, &''()
B. Tujuan
Tujuan umum
Setelah mengikuti mem!aca dan memahami makalah tentang 6suhan
keperaatan pada pasien dengan harga diri rendah ini mahasisa diharapkan dapat
menerapkan proses keperaatan yang tepat sesuai dengan standart yang telah ada
pada pasien dengan harga diri rendah
Tujuan khusus
Setelah mengikuti mem!aca dan memahami makalah ini mahasisa
diharapkan mampu 7
1. 8enjelaskan konsep harga diri rendah (de"inisi, etiologi,
pato"isiologi, klasi"ikasi, mani"estasi klinis, penatalaksanaan, komplikasi dan
prognosis)
2
&. 8engidenti"ikasi pengkajian pada pasien dengan harga diri rendah
1. 8erumuskan diagnosa keperaatan pada pasien dengan harga diri
rendah
3. 8erencanakan tindakan keperaatan pada paisen dengan harga diri
rendah
+. 8elakukan tindakan peraatan pada pasien dengan harga diri
rendah
C. Manfaat
Teoritis
#emahaman tentang harga diri rendah dapat dijadikan se!agai salah satu
dasar dalam pengem!angan 2#)9- dalam !idang keperaatan khususnya dalam
pengem!angan peraatan pasien dengan harga diri rendah. Hal ini sangat
diperlukan untuk menekan angka kejadian harga diri rendah ditengan kekacauan0
kekacauan yang terjadi di muka !umi ini yang tentunya menjadi salah satu "aktor
yang memicu terjadinya harga diri rendah.
Praktis
6suhan keperaatan pada pasien harga diri rendah tidak hanya digunakan
untuk pasien0pasien dengan gangguan jia saja, tetapi dapat juga digunakan dalam
upaya penjegahan terjadinya harga diri rendah atau terjadinya kekam!uhan pada
penderita pasca harga diri rendah.
3
istimatika !enulisan
Sistematika penulisan dalam laporan pengelolaan ini terdiri dari + B6B.
B6B 2 7 #endahuluan, meliputi latar !elakang masalah, tujuan penulisan
dan sistematika penulisan.
B6B 22 7 )injauan pustaka, meliputi konsep dasar medis dan konsep dasar
keperaatan.
B6B 222 7 )injauan kasus, meliputi pengkajian, analisa data, pohon
masalah, diagnose, perencanaan, pelaksanaan, e$alusai.
B6B 2: 7 #em!ahasan, pem!ahasan !erisi pengkajian, diagnose
keperaatan yang muncul, perencanaan, pelaksanaan, e$aluasi dan ham!atan.
B6B : 7 #enutup, meliputi kesimpulan dan saran.
4
BAB "
T#N$AUAN PUTA%A
".1 %onse! Harga Diri &en'ah
".1.1 Definisi
Harga diri adalah penilaian indi$idu tentang pencapaian diri dengan
menganalisa se!erapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri, pencapaian ideal diri
atau cita0cita atau harapan langsung menghasilkan perasaan !erharga. Harga diri
rendah adalah keadaan dimana indi$idu sering mengalami kegagalan dalam
pencapaian tujuan (-eliat, 199&).
Harga diri rendah adalah keadaan dimana seseorang sering mengalami
kegagalan, tidak dicintai atau tidak diterima lingkungan (Stuart & Sundeen,
1998). Harga diri rendah adalah keadaan dimana indi$idu mengalami e$aluasi diri
negati" yang mengenai diri atau kemampuan (;ynda <uall =arpenito, &''').
".1." Tan'a 'an (ejala
8enurut Sudeen & Stuart (1998) tanda dan gejala harga diri rendah adalah
se!agai !erikut7
1. 8engkritik diri > orang lain
&. #rodukti$itas menurun
1. %angguan !erhu!ungan
3. 8erasa diri paling penting
+. .estrukti" pada orang lain
(. 8erasa tidak mampu dan !ersalah
?. 8udah tersinggung > marah
8. #erasaan negati" terhadap tu!uh
9. -etegangan peran
1'. #esimis menghadapi hidup
11. -eluhan "isik
1&. #enolakan kemampuan diri
11. #andangan hidup !ertentangan
13. .estrukti" terhadap diri
5
1+. 8enarik diri secara sosial dan dari realita
1(. -haatir
".1.) Pen*e+a+ terja'in*a Harga Diri &en'ah
1. #enolakan
&. -urang penghargaan
1. #ola asuh o$er protekti", otoriter, terlalu dituruti, terlalu dituntut.
3. #ersaingan
+. -esalahan dan kegagalan !erulang
(. )idak mampu mencapai standart
?. 8ekanisme koping in e"ekti"
".1., Efek 'ari Harga Diri &en'ah
1. @esiko perilaku kekerasan
&. -erusakan interaksi sosial (menarik diri)
".1.- $enis (anguan Harga Diri
1. Situasional yaitu terjadi secara ti!a0ti!a. 8isalnya harus operasi,
kecelakaan, di cerai suami atau istri, putus hu!ungan kerja, dan
se!againya. #ada lklien yang diraat dapat terjadi karena pri$acy yang
kurang diperhatikan, pemeriksaan "isik yang sem!arangan dan
pemasangan alat yang tidak sopan.
&. -ronis yaitu perasaan negati" terhadap diri telah !erlangsung lama, klien
mempunyai cara !er"ikir yang negati".
".1.. /aktor Pre'is!osisi
5aktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua,
harapan orang tua yang tidak realistik, kegagalan yang !erulang0ulang, kurang
mempunyai tanggung jaa! personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal
diri yang tidak realistik.
6
".1.0 &entang &es!on Emosi
6dapti" 8al adapti"
@eaksi reaksi sedih menahan emosi kesedihan depresi>mania
9mosi memanjang
/ajar
"..1 Pohon Masalah
A: #,H,* 86S6;6H
Effe2t
Core Pro+lem
Causa
7
-etidake"ekti"an koping indi$idu
%angguan konsep diri
(harga diri rendah)
@esiko -erusakan
2nteraksi sosial
(menarik diri)
#enurunan 6kti$itas
8otorik
.e"isit #eraatan .2ri
diri
@esiko
#erilaku
-ekerasan
@espon pasca trauma
-ehilangan, riayat
aniaya "isik
"..3 Masalah %e!era4atan 'an Data 5ang Dikaji
1. @esiko tinggi isolasi sosial7 menarik diri !>d harga diri rendah.
.S 7
a. #asien mengatakan tidak !erani !icara dengan orang lain.
!. #asien mengatakan malas !icara dengan orang lain dan klien malu
!icara dengan orang lain.
c. #asien mengatakan dirinya tidak mampu mengerjakan sesuatu dan
merasa tidak !erguna.
., 7
8
a. #asien menyendiri.
!. Berjalan mondar0mandir
c. Bicara pelan0pelan.
d. -lien menundukkan kepala.
e. -lien tidak mampu mempertahankan kontak mata.
9
".1.16 Diagnosa %e!era4atan 7
1. -erusakan interaksi sosial
!erhu!ungan dengan Harga .iri @endah.
&. Harga .iri @endah !erhu!ungan
dengan mekanisme koping indi$idu ine"ekti".
".1.11 &en2ana Tin'akan %e!era4atan
)ujuan umum 7 -lien merasa dirinya tinggi dan interaksi soaial klien !aik
(klien dapat !erhu!ungan dengan orang lain).
)ujuan khusus 7
1. -lien dapat mem!ina hu!ungan saling percaya.
&. -lien dapat mengidenti"ikasi penye!a! Harga .iri @endah.
1. -lien dapat mengidenti"ikasi kemampuan dan aspek positi" yang dimiliki.
3. -lien dapat menilai kemampuan yang digunakan.
+. Harga .iri klien dapat meningkat secara !ertahap.
(. -lien dapat mengguanakan o!at dengan !enar sesuai program pengo!atan.
".1.1" &en2ana %e!era4atan
)B- 2 7 Bina hu!ungan saling percaya dengan menggunakan prinsip
komunikasi $er!al.
- Sapa klien dengan ramah !aik $er!al maupun non $er!al
- #erkenalkan diri dengan sopan
- )anyakan nama klien dengan nama panggilan.
- <ujur dan menepati janji
- Selalu kontak mata selama interaksi
- 8em!uat kontrak aktu
- )unjukkkan sikap empati dan perhatian pada klien
- )erima klien apa adanya
10
)B- 22 7 -lien dapat mengidenti"ikasi penye!a! H.@.
- -aji pengetahuan klien tentang perilaku H.@ dan tanda0
tandanya.
- Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaan harga
diri rendah.
- Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaan.
)B- 222 7 -lien dapat mengidenti"ikasi kemampuan dan aspek positi" yang di
miliki
- .iskusikan kemampuan dan aspek positi" yang dimiliki klien.
- Hindarkan mem!eri nilai negati" tiap !ertemu klien.
- Btamakan mem!eri pujian pada klien.
)B- 2: 7 -lien mendapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
- .iskusikan dengan klien kemampuan yang dapat digunakan
selama sakit.
- .iskusikan kemampuan klien yang dapat digunakan
selanjutnya.
)B- : 7 Harga diri klien dapat meningkat secara !ertahap
- Beri moti$asi pada klien tentang peningkatan harga diri.
- Beri kesempatan pada klien untuk mengikuti terapi akti$itas
kelompok.
)B- :2 7 -lien dapat menggunakan o!at secara !enar sesuai program
pengo!atan
- 6njurkan klien minta o!at dan minum o!at tepat aktu.
- 6njurkan klien melaporkan pada peraat > dokter jika
merasakan e"ek yang tidak menyenangkan.
11
- Beri kesempatan pada klien untuk mengikuti terapi
akti$itas kelompok.
%onse! Dasar ki8ofrenia
Pengertian
Ski4o"renia adalah suatu diskripsi sindrom dengan $ariasi penye!a!
(!anyak !elum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu !ersi"at kronis atau
deteriorating) yang luas, serta sejumlah aki!at yang tergantung pada pertim!angan
pengaruh genetik, "isik dan sosial !udaya (@usdi 8aslim, 199?C 3().
Pen*e+a+
1. -eturunan
)elah di!uktikan dengan penelitian !aha angka kesakitan !agi saudara tiri
',901,8 D, !agi saudara kandung ?01+ D, !agi anak dengan salah satu
orang tua yang menderita Ski4o"renia 3'0(8 D, kem!ar & telur &01+ D dan
kem!ar satu telur (108( D (8aramis, 1998C &1+ ).
&. 9ndokrin
)eori ini dikemukakan !erhu!ung dengan sering tim!ulnya Ski4o"renia
pada aktu pu!ertas, aktu kehamilan atau puerperium dan aktu
klimakterium., tetapi teori ini tidak dapat di!uktikan.
1. 8eta!olisme
)eori ini didasarkan karena penderita Ski4o"renia tampak pucat, tidak sehat,
ujung eEtremitas agak sianosis, na"su makan !erkurang dan !erat !adan
menurun serta pada penderita dengan stupor katatonik konsumsi 4at asam
menurun. Hipotesa ini masih dalam pem!uktian dengan pem!erian o!at
halusinogenik.
3. Susunan sara" pusat
#enye!a! Ski4o"renia diarahkan pada kelainan SS# yaitu pada diense"alon
atau kortek otak, tetapi kelainan patologis yang ditemukan mungkin
dise!a!kan oleh peru!ahan postmortem atau merupakan arte"akt pada
aktu mem!uat sediaan.
+. )eori 6dol" 8eyer 7
12
Ski4o"renia tidak dise!a!kan oleh penyakit !adaniah se!a! hingga sekarang
tidak dapat ditemukan kelainan patologis anatomis atau "isiologis yang khas
pada SS# tetapi 8eyer mengakui !aha suatu suatu konstitusi yang in"erior
atau penyakit !adaniah dapat mempengaruhi tim!ulnya Ski4o"renia.
8enurut 8eyer Ski4o"renia merupakan suatu reaksi yang salah, suatu
maladaptasi, sehingga tim!ul disorganisasi kepri!adian dan lama kelamaan
orang terse!ut menjauhkan diri dari kenyataan (otisme).
(. )eori Sigmund 5reud
Ski4o"renia terdapat (1) kelemahan ego, yang dapat tim!ul karena penye!a!
psikogenik ataupun somatik (&) superego dikesampingkan sehingga tidak
!ertenaga lagi dan 2d yamg !erkuasa serta terjadi suatu regresi ke "ase
narsisisme dan (1) kehilangaan kapasitas untuk pemindahan (trans"erence)
sehingga terapi psikoanalitik tidak mungkin.
?. 9ugen Bleuler
#enggunaan istilah Ski4o"renia menonjolkan gejala utama penyakit ini yaitu
jia yang terpecah !elah, adanya keretakan atau disharmoni antara proses
!er"ikir, perasaan dan per!uatan. Bleuler mem!agi gejala Ski4o"renia
menjadi & kelompok yaitu gejala primer (gaangguan proses pikiran,
gangguan emosi, gangguan kemauan dan otisme) gejala sekunder (aham,
halusinasi dan gejala katatonik atau gangguan psikomotorik yang lain).
8. )eori lain
Ski4o"renia se!agai suatu sindroma yang dapat dise!a!kan oleh !ermacam0
macaam se!a! antara lain keturunan, pendidikan yang salah, maladaptasi,
tekanan jia, penyakit !adaniah seperti lues otak, arterosklerosis otak dan
penyakit lain yang !elum diketahui.
9. @ingkasan
Sampai sekarang !elum diketahui dasar penye!a! Ski4o"renia. .apat
dikatakan !aha "aktor keturunan mempunyai pengaruh. 5aktor yang
mempercepat, yang menjadikan mani"est atau "aktor pencetus (presipitating
"actors) seperti penyakit !adaniah atau stress psikologis, !iasanya tidak
menye!a!kan Ski4o"renia, alaupun pengaruhnyaa terhadap suatu penyakit
Ski4o"renia yang sudah ada tidak dapat disangkal. (8aramis, 1998).
13
14
Pem+agian ki8ofrenia
-raepelin mem!agi Ski4o"renia dalam !e!erapa jenis !erdasarkan gejala
utama antara lain 7
1. Ski4o"renia Simplek
Sering tim!ul pertama kali pada usia pu!ertas, gejala utama !erupa
kedangkalan emosi dan kemunduran kemauan. %angguan proses !er"ikir sukar
ditemukan, aham dan halusinasi jarang didapat, jenis ini tim!ulnya perlahan0
lahan.
&. Ski4o"renia He!e"renia
#ermulaannya perlahan0lahan atau su!akut dan sering tim!ul pada masa
remaja atau antaraa 1+0&+ tahun. %ejala yang menyolok ialah gangguan proses
!er"ikir, gangguan kemauaan dan adaanya depersenalisasi atau dou!le
personality. %angguan psikomotor seperti mannerism, neologisme atau
perilaku kekanak0kanakan sering terdapat, aham dan halusinaasi !anyak
sekali.
1. Ski4o"renia -atatonia
)im!ulnya pertama kali umur 1+01' tahun dan !iasanya akut serta sering
didahului oleh stress emosional. 8ungkin terjadi gaduh gelisah katatonik atau
stupor katatonik.
3. Ski4o"renia #aranoid
%ejala yang menyolok ialah aham primer, disertai dengan aham0aham
sekunder dan halusinasi. .engan pemeriksaan yang teliti ternyata adanya
gangguan proses !er"ikir, gangguan a"ek emosi dan kemauan.
+. 9pisode Ski4o"renia akut
%ejala Ski4o"renia tim!ul mendadak sekali dan pasien seperti dalam keadaan
mimpi. -esadarannya mungkin !erka!ut. .alam keadaan ini tim!ul perasaan
seakan0akan dunia luar maupun dirinya sendiri !eru!ah, semuanya seakan0
akan mempunyai suatu arti yang khusus !aginya.
(. Ski4o"renia @esidual
-eadaan Ski4o"renia dengan gejala primernya Bleuler, tetapi tidak jelas
adanya gejala0gejala sekunder. -eadaan ini tim!ul sesudah !e!erapa kali
serangan Ski4o"renia.
15
?. Ski4o"renia Ski4o 6"ekti"
.isamping gejala Ski4o"renia terdapat menonjol secara !ersamaaan juga
gejala0gejal depresi (ski4o depresi") atau gejala mania (psiko0manik). <enis ini
cenderung untuk menjadi sem!uh tanpa de"ek, tetapi mungkin juga tim!ul
serangan lagi.
%onse! Dasar ki8ofrenia He+efrenik
1. Batasan 7 Salah satu tipe ski4o"renia yang mempunyai ciri0ciri C
1. 2nkoherensi yang jelas dan !entuk pikiran yang kacau (disorgani4ed).
&. )idak terdapat aham yang sistemik
1. 9"ek yang datar dan tak serasi > ketolol F tololan.
&. %ejala -linik
%am!aran utama ski4o"renia tipe he!e"renik !erupa 7
a. 2nkoherensi yang jelas
!. 6"ek datar tak serasi atau ketolol F tololan.
c. Sering disertai tertaa kecil (gigling) atau senyum tak ajar.
d. /aham > halusinasi yang terpecah F pecah isi temanya tidak terorganisasi
se!agai suatu kesadaran, tidak ada aham sistemik yang jelas gam!aran
penyerta yang sering di jumpai.
e. 8enyertai pelangaran (mennerism) !erkelakar.
". -ecenderungan untuk menarik diri secara ekstrem dari hu!ungan sosial.
g. Ber!agai perilaku tanpa tujuan.
%am!aran klinik ini di mulai dalam usia muda (1+0&+ th) !erlangsung pelan F
pelan menahan tanpa remisi yang !erarti peterroasi kepri!adian dan sosial terjadi
paling he!at di !anding tipe yang lain.
16
BAB )
T#N$AUAN %AU
).1 Pengkajian %e!era4atan $i4a
@uang raat 7 @B6*% 86H,*2 @SB. .6.2 86-6SS6@
)anggal 8@S 7 ? mei &'1&
2. 2.9*)2)6S -;29*
2nitial 7 )n .<
Bmur 7 &' tahun
<enis kelamin 7 laki0laki
#endidikan 7 d1 keperaatan
#ekerjaan 7 8ahasisa
Status pernikahan 7 Belum 8enikah
)anggal pengkajian 7 8 mei &'1&
@8 no. 7 '&+'11
6lamat 7 jl. %.!ulusaraung no 1'.!
22. 6;6S6* 86SB-
0 Sejak !e!erapa !ulan se!elum masuk rumah sakit, klien sering !icara
ngelantur, mondar0mandir, sukar tidur, dan sering marah0marah.
0 -eluhan utama 7 #asien sulit memulai interaksi dengan orang lain.
0 Saat pengkajian 7 pasien sering mengatakan dirinya malu misalnya disuruh
cerita pasien malu0malu tetapi mau menjaa! dengan singkat dan sam!il
malu0malu.
17
222. 56-),@ #@9.2S#,S2S2
1. #ernah megalami gangguan jia dimasa laluG
Ha )idak
&. #engo!atan se!elumnya 7 Berhasil
-urang Berhasil

)idak Berhasil
1.
#elaku>usia -or!an>Bsia Saksi>Bsia
6niaya "isik 1? &3
6niaya Seksual
#enolakan 18
-ekerasan dalam
-eluarga
)indakan criminal
<elaskan *o. 1,&,1 7
0 -akak #E mengatakan pE pernah mengalami gangguan jia
se!elumnya, pertama kali pE diraat tahun 1998 (S8# kelas 1)
diraat diruang jia @S. #elamonia 8akassar dan kemudian diraat
di @SB. .6.2. tahun &''9 dan sampai sekarang rajin kontrol ke
#oli @SB. .6.2.
0 #E dan kakak #E mengatakan tahun &''9 pE pernah marah0marah,
mem!anting0!anting !arang, dan memukuli satpam @SB...6.2 ,
kakak #E mengaku dahulu sering memukuli #E, sehingga #E sering
mengalami kekerasan "isik dan mental. #E sering dipukuli oleh kakak
#E dengan menggunakan sepatu karena hal yang sepele.
0 8enurut kakak ipar #E mengatakan tahun 1998 (S86 kelas 1) #E
pernah !erpacaran dengan seumurannya, namun tanpa se!a! yang
jelas ti!a0ti!a #E putus dengan pacarnya, mulai hari itu #E tidak
pernah punya pacar.
Masalah %e!era4atan 7 &esiko Perilaku %ekerasan
18
3. 6dakah anggota keluarga yang mengalami
gangguan jia7 Ha
)idak
Hu!ungan -eluarga %ejala @iayat
pengo!atan>peraatan
IIII.................. IIIIIII.. IIIIIIIIIII
<elaskan 7
#E dan kakak #E mengatakan !aha tidak ada anggota keluarga yang
mengalami gangguan jia.
Masalah %e!era4atan 7 Ti'ak 'itemukan masalah
+. #engalaman masa lalu yang tidak menyenangkan7
0 8enurut kakak ipar #E mengatakan !aha #E pernah !erpacaran
dengan seorang anita yang seumuran , namun tanpa se!a! yang jelas
ti!a0ti!a #E putus dengan pacarnya, mulai hari itu #E tidak pernah
punya pacar dan pasien merasa malu karena sampai sekarang !elum
dapat pacar yang sama seperti yang se!elumnya.
0 #E pernah mengalami kekerasan oleh kakak #E sering dipukuli dengan
menggunakan sepatu dan pasien merasa !aha dirinya tidak !erguna
karena sering dimarahi oleh kakaknya dan masih !elum !ekerja
.
Masalah %e!era4atan 7 Harga Diri &en'ah
&es!on !as2a trauma
2:. #989@2-S66* 52S2-
)anda $ital 7 ). 7 1&'>8' mmHg *7 83E>menit S7 1(
3o
= @@7 18E>menit
Bkur 7 )B 7 1+8 cm BB7 3+ kg
-eluhan "isik 7 Ha )idak
<elaskan 7
#E tidak pernah mengeluh dan selalu mengatakan !aik0!aik saja
Masalah %e!era4atan 7 Ti'ak 'itemukan masalah
19
:. #S2-,S,S26;
1. %enogram 7
#E mengatakan anak ke01 dari 1 !ersaudara dan pE adalah anak laki0laki
satu0satunya. #E tinggal !ersama ayah, i!u, kakak. #E mengatakan
ayahnya sudah meninggal dan #E mengatakan !elum menikah. 2nteraksi>
komunikasi klien dengan keluarga tidak adekuat. #enentu ke!ijakan dalam
keluarga pE saat ini adalah kakak klien.
(8enurut pasien)
%1

%&
%1
20
5
4 4
5
3 3
5
7
5
0
5
3
0
2
2
8
-eterangan 7
7 ;aki0laki hidup
7 #erempuan hidup
7 ;aki0laki meninggal
7 #erempuan meninggal
7 Hu!ungan keluarga
7 )inggal serumah
7 Hu!ungan terdekat
7 #asien
7 Bmur
Masalah %e!era4atan 7 Ti'ak 'itemukan masalah
&. -onsep diri
a. %am!aran diri 7 #E mengatakan menyukai seluruh !agian
tu!uhnya karena merupakan pem!erian dari
)uhan dan semuanya anggota tu!uhnya
lengkap.
!. 2dentitas 7 #E mengatakan dirinya seorang laki laki !erusia
&' tahun
c. #eran 7 #E mengatakan dirinya adalah seorang laki laki
dan !elum !erkeluarga serta dalam keluarga dia
se!agai seorang anak yang hanya menyusahkan
orang tua karena !elum !ekerja.
d. 2deal diri 7 #E mengatakan ingin punya pacar seperti anita
yang dulu pernah menjadi pacarnya
e. Harga diri 7 #E mengatakan malu sama saudara0saudaranya
karena hanya dia yang tidak sukses sedangkan
semua saudaranya sukses, sudah !ekerja dan
!erkeluarga.
21
2
0
Masalah %e!era4atan 7 (angguan %onse! 'iri 7 Harga 'iri ren'ah
1. Hu!ungan sosial
a. ,rang yang !erarti 7
#E mengatakan orang yang !erarti adalah i!unya karena hanya i!unya
yang mampu mengerti dirinya.
!. #eran serta dalam kegiatan
kelompok>masyarakat 7
-akak #E mengatakan !aha #E sering mengikuti kegiatan pengajian
dimesjid namun !e!erapa !ulan terakhir #E tidak lagi mengikuti
kegiatan terse!ut dan #E le!ih suka menyendiri karena malu sama
tetangga se!a! sampai sekarang !elum nikah, namun selama diraat
#E selalu mengikuti kegiatan di @SB. .6.2. alaupun harus
di!ujuk terle!ih dahulu.
c. Ham!atan dalam !erhu!ungan dengan orang
lain 7
#E mengatakan le!ih suka !erdiam diri karena malu memulai interaksi
dengan teman0temannya se!a! sampai sekarang #E !elum menikah
dan !elum !ekerja, namun #E mau !erkumpul dan !erinteraksi dengan
pasien lain jika diajak.
Masalah %e!era4atan 7 &esiko %erusakan interaksi sosial 7 menarik
'iri
3. Spiritual
a. *ilai dan keyakinan 7
#E mengatakan hanya )uhan yang tahu agamanya.
!. -egiatan i!adah 7
8enurut kakak #E se!elum sakit #E selalu rajin !eri!adah dan tidak
pernah telat aktu, namun selama #E sakit di @SB. . .6.2 #E selalu
sholat semaunya, kalau ingin sholat ya sholat. #E juga mengatakan
!aha )uhan tidak adil pada setiap umatnya. -lien merasa tidak ada
masalah meskipun tidak !eri!adah.
Masalah ke!era4atan 7 ti'ak a'a masalah.
22
:2. S)6)BS 89*)6;
1. #enampilan
)idak rapi #enggunaan pakaian =ara !erpakaian
)idak sesuai tidak sesuai
<elaskan 7
#E mengenakan pakaian !ersih tapi tidak rapi dan ram!ut #E tidak disisir,
dengan rapi serta kuku #E panjang, namun #E menggunakan pakaian
sesuai dengan "ungsinya, #E juga mengenakan alas kaki dan mandi & kali
sehari.
Masalah ke!era4atan 7 Defisit !era4atan 'iri
&. #em!icaraan
=epat -eras %agap 2nkoheren
6patis ;am!at 8em!isu )idak mampu
8emulai
pem!icaraan
<elaskan 7
#E !icaranya lam!at dan pelan dan saat ditanya pertanyaan ter!uka klien
menjaa! pertanyaan dengan singkat.
Masalah ke!era4atan 7 Harga Diri &en'ah

1. 6kti"itas motorik
;esu )egang %elisah 6gitasi
)ik %rimasing )remor -ompulsi"
<elaskan 7
#E selalu tampak tidak !ersemangat dalam menjalankan semua akti$itas
namun #E masih mau mengikuti kegiatan jika disuruh.
Masalah ke!era4atan 7 Penurunan akti9itas motorik
3. 6lam perasaan
Sedih -etakutan #utus asa -haatir
%em!ira !erle!ihan
<elaskan 7
#E mengatakan sedih karena merasa dirinya tidak !erguna, !elum menikah dan
tidak memiliki pekerjaan sampai sekarang.
Masalah ke!era4atan 7 Harga Diri &en'ah
23
+. 6"ek
.atar )umpul ;a!il )idak sesuai
<elaskan 7
6"ek #E sesuai dengan cerita yang di!icarakan, saat !ercerita hal yang
sedih #E ikut merasa sedih dan saat !ercerita sesuatu yang menyenangkan
#E tertaa.
Masalah ke!era4atan 7 Ti'ak 'itemukan masalah
(. 2nteraksi selama aancara
Bermusuhan )idak kooperati" mudah tersingging
.e"ensi" =uriga
<elaskan 7
Saat diajak !icara #E sesekali memalingkan ajah dan menunduk
Masalah ke!era4atan 7 &esiko kerusakan interaksi sosial 7 menarik 'iri
(angguan konse! 'iri 7 Harga Diri &en'ah
?. #ersepsi
Halusinasi
#endengaran #englihatan #era!aan
#engecapan
<elaskan 7
0 Saat pengkajian #E mengatakan tidak mendengar ataupun melihat
sesuatu saat sendirian dikamar.
0 8enurut kakak #E 7 #E dirumah tidak pernah !er!icara sendiri hanya
kalau diajak !icara sering ngelantur, mondar0mandir, dan sukar tidur
Masalah ke!era4atan 7 Ti'ak 'itemukan masalah
8. #roses pikir
Sirkumtansial )angensial -ehilangan asosiasi
5light o" ideas Blocking #engulangan pem!icaraan
> perse$erasi
<elaskan7
Saat ditanya tentang perasaan dan keluarga #E menjaa! dengan singkat
Masalah ke!era4atan 7 Ti'ak 'itemukan masalah
9. 2si pikir
24
Kontak mata
Kurang
,!sesi 5o!ia Hipokondria
.epersonalisasi ide yang terkait #ikiran magis
/aham
6gama Somatik -e!esaran
=uriga *ihilistik Sisip pikir
Siar pikir -ontrol pikir
<elaskan7
#ada saat aancara #E mampu menjaa! pertanyaan alaupun
jaa!annya singkat namun sesuai dengan yang dialami
Masalah %e!era4atan 7 Ti'ak 'itemukan masalah
1'. )ingkat kesadaran
,!sesi 5o!ia Hipokondria
.isorientasi
/aktu )empat ,rang
<elaskan7
#ada saat pengkajian #E mampu menye!utkan nama, tempat, dan orang
secara tepat dan !enar.
Masalah ke!era4atan 7 Ti'ak 'itemukan masalah
11. 8emori
%angguan daya %angguan daya ingat
ingat jangka panjang jangka pendek
%angguan daya ingat -on"a!ulasi
<elaskan 7
Saat pengakajian #E mampu mengingat dan menceritakan semua kejadian
dimasa lalu klien juga !isa menjaa! kapan masuk ke rumah sakit yaitu
tanggal 1' mei &'1&. #E juga mampu menerangkan semua kegiatannya
dirumah sakit.
Masalah ke!era4atan 7 Ti'ak 'itemukan masalah
1&. )ingkat konsentrasi dan !erhitung
8udah !eralih )idak mampu tidak mampu
!erkonsentrasi !erhitung sederhana
<elaskan 7
-etika !er!icara dengan peraat kemudian ada suara pesaat pasien
langsung melihat pesaat keluar dan ketika ada temannya !er!icara keras
25
maka pasien langsung melihat dan mengalihkan perhatiannya ke temannya
yang teriak itu.
Masalah %e!era4atan 7 ti'ak a'a masalah
11. -emampuan penilaian
%angguan ringan %angguan !ermakna
<elaskan 7
#E saat ditanya mau makan atau mandi, #E menjaa! mau mandi dahulu
karena tidak enak mulutnya !au.
Masalah %e!era4atan 7 Ti'ak 'itemukan masalah
26
13. .aya tilik diri
8engingkari penyakit 8enyalahkan hal0hal diluar dirinya
yang diderita
<elaskan 7
#E selalu mengatakan !aha dia tidak sakit, yang sakit adalah teman0
temannya yang lain.
Masalah %e!era4atan 7 Mekanisme %o!ing in'i9i'u inefektif
:22. -9BB)BH6* #B;6*%
1. -emampuan klien memenuhi>menyediakan
ke!utuhan7
Ha )ida
k
Ha )ida
k
Ha )idak
8akanan pakaian Bang
-eamanan transportasi
#eraatan
kesehatan
)empat
tinggal
<elaskan7
#E mampu memenuhi atau menyediakan ke!utuhannya sendiri, seperti
ke!utuhan makan, keamanan, peraatan kesehatan, dan pakaian.
Masalah ke!era4atan 7 Ti'ak 'itemukan masalah
&. -egiatan hidup sehari0hari7
a. #eraatan diri 7
Bantuan
minimal
Bantua
n
)otal
Bantuan
minimal
Bantua
n
)otal
8andi B6->B6B
-e!ersihan %anti
pakaian
8akan
<elaskan7
#E mampu melakukan semua kegiatan personal higiens secara mandiri
alaupun harus disuruh dan di!ujuk terle!ih dahulu
Masalah ke!era4atan7 Defisit !era4atan 'iri
27
!. *utrisi
Ha )idak
0 6pakah anda puas dengan pola makan andaG
0 6pakah anda makan memisahkan diriG
<ika Ha, <elaskan alasannyaG
0 5rekuensi makan sehari 1 kali
0 5rekuensi kudapan sehari 1 kali
meningkat menurun !erle!i
h
Sedikit sedikit
*a"su makan
meningkat 8enurun BB tertinggi BB terendah
Berat !adan 3+ kg 3& kg
0 .iet khusus 7 tidak ada
0 28) 7 18,'&D (normal)
<elaskan7
*a"su makan klien !aik, #E mengatakan suka dengan makanan yang
disediakan oleh rumah sakit, #E tidak memisahkan diri saat makan,
hanya saja #E tidak !erinteraksi dengan teman dise!elahnya. -lien
makan dengan "rekuensi 1E sehari, kudapan 1 kali sehari, porsi
makan ha!is, BB 3+ kg, )B 1(?cm, 28) 18,'&D.
Masalah ke!era4atan 7 Ti'ak 'itemukan masalah.

c. )idur
Ha )idak
0 6pakah #E ada masalah tidurG
0 6pakah #E merasa segar setelah !angun
tidurG
0 6pakah #E punya ke!iasaan tidur siangG
0 ;amanya 7 8 jam
0 6pa yang menolong #E untuk tidurG )idak ada
0 /aktu tidur malam 7 jam 19.'' i! aktu !angun jam '+.'' i!
(!eri tanda J sesuai dengan keadaan klien)

28
Sulit untuk tidur )er!angun saat tidur
Bangun terlalu pagi %elisah saat tidur
Semna!olisme Ber!icara dalam tidur
<elaskan7
#E tidak memiliki gangguan tidur, merasa segar setelah !angun tidur,
#E memiliki ke!iasaan tidur siang (K &jam). #E le!ih senang tidur
ditempat tidurnya, #E tampak tidur pulas, setiap kegiatan #E le!ih
!anyak digunakan untuk tidur, #E malas dan malu !ersosialisasi
dengan #E lain. /aktu tidur malan pukul 19.'' /2B0'+.'' /2B.
Masalah ke!era4atan 7 Ti'ak 'itemukan masalah
1. -emampuan klien dalam
Ha )idak
8engantisipasi ke!utuhan sendiri
8em!uat keputusan !erdasarkan keinginan sendiri
8engatur penggunaan o!at
8elakukan pemeriksaan kesehatan
<elaskan 7
#E mampu mengatasi>mengantisipasi ke!utuhan sendiri, mem!uat
keputusan !erdasarkan keinginan sendiri.
Masalah ke!era4atan 7 Ti'ak 'itemukan masalah
3. -lien memiliki system pendukung
Ha )idak Ha )idak
-eluarga )eman sejaat
#ro"esional>terapis -elompok sosial
<elaskan7
#E mengatakan selalu didukung oleh keluarganya (kakak dan i!unya)
dalam melakukan pengo!atan di @SB. .6.2, keluarga sering menjenguk
setiap seminggu sekali dihari minggu. *amun #E sulit untuk memulai
interaksi dengan orang lain karena malu.
Masalah ke!era4atan 7 &esiko kerusakan interaksi sosial 7 Menarik 'iri
29
+. apakah klien menikmati saat !ekerja
kegiatan yang menghasilkan atau ho!iG
<elaskan 7
#E selalu mengatakan !iasa0!iasa saja
Masalah ke!era4atan 7 Ti'ak 'itemukan masalah
:222. 89-6*2S89 -,#2*%
6dapti" 8aladapti"
Bicara dengan orang lain 8inum alkohol
8ampu menyelesaikan masalah @eaksi lam!at>!erle!ih
)eknik reloksasi Bekerja !erle!ihan
6kti"itas konstrukti" 8enghindar
,lahraga 8encederai diri
;ainnya Sering menyendiri
Masalah ke!era4atan 7 %o!ing in'i9i'u inefektif
2A. 86S6;6H #S2-,S,S26; .6* ;2*%-B*%6*
0 8asalah dengan dukungan kelompok, spesi"ik 7
#E selalu tampak diam, pasi" dan menyendiri jika tidak ada yang mengajak
!icara
0 8asalah !erhu!ungan dengan lingkungan, spesi"ik 7
#E mengatakan le!ih suka !erdiam diri dan malu untuk memulai interaksi
dengan teman0temannya karena malu sampai sekarang #E !elum menikah
dan !elum !ekerja, namun jika diajak untuk !erkomunikasi oleh pasien
lain #E mau menjaa!.
0 8asalah dengan pendidikan, spesi"ik 7
8enurut #E, #E lulusan S86 namun sampai sekarang #E !elum !ekerja.
0 8asalah dengan pekerjaan, spesi"ik 7
30
Ha )idak
#E mengatakan sampai sekarang #E !elum !ekerja dan #E sering
mengeluh !aha mencari kerja itu susah. #E ingin sekali !ekerja karena
dengan !egitu #E merasa !erguna !agi i!unya.
0 8asalah dengan perumahan, spesi"ik 7
klien mengatakan tinggal dirumahnya dengan 2!u, dan -akak kandung.
0 8asalah ekonomi, spesi"ik 7
#E tidak !ekerja jadi segala ke!utuhan #E ditanggung oleh kakak #E. #E
merasa se!agai !e!an keluarga.
0 8asalah dengan pelayanan kesehatan, spesi"ik 7
#E sering keluar masuk dadi karena malas kontrol ke dadi se!a! #E merasa
dirinya tidak sakit dan saat ini pasien kam!uh dan diraat lagi di dadi.
/aktu kunjungan rumah ditemukan o!at pasien yang tidak diminum dan
sudah kadaluarsa karena kurangnya pengaasan dari keluarga
0 8asalah lainnya, spesi"ik 7
#E mengatakan malu !elum menikah dan !ekerja, #E ingin segera pulang
ke rumah karena merasa tidak sakit dan ingin segera !ekerja.
Masalah ke!era4atan 7 Mekanisme %o!ing in'i9i'u inefektif
&esiko %erusakan interaksi sosial7 menarik 'iri
Harga 'iri ren'ah
%eti'ak efektifan !elaksanaan regimen
tera!eutik
%urang !engetahuan %eluarga
A. #9*%9)6HB6* -B@6*% )9*)6*%
#enyakit jia System pendukung
5aktor presipitasi #enyakit "isik
-oping ,!at0o!atan
Masalah ke!era4atan 7 %urang !engetahuan keluarga
Penatalaksanaan regimen tera!eutik inefektif
A2. .6)6 ;62*0;62*
;a! 7 )anggal 1+ .esem!er &'1'
*ama *ilai *ilai normal
/B= ?,3. 1'
1
>Bl 3,(01',&. 1'
1
>u;
H=) 31,1 D 1?0+3,' D
H%B 11,39 11,+018,' g>dl
#;) 18?. 1'
1
>u; 1+'03''. 1'
1
>u;
31
A22. 6S#9- 89.2-
.iangnosa medik 7 5. &'. 1 (Ski4o"renia He!e"renik)
)erapi medik 7 )5# 1E+ mg
=lo4apin &E+' mg

A222. 6*6;2S6 .6)6
No Data : 'ata Masalah %e!era4atan
1. D 7
0 #E mengatakan malu sama saudara0
saudaranya karena hanya dia yang tidak
sukses sedangkan semua saudaranya sukses,
sudah !ekerja dan !erkeluarga.
0 -akak ipar #E mengatakan !aha #E pernah
!erpacaran dengan seorang anita yang
seumuran , namun tanpa se!a! yang jelas ti!a0
ti!a #E putus dengan pacarnya, mulai hari itu
#E tidak pernah punya pacar dan pasien merasa
malu karena sampai sekarang karena !elum
dapat pacar yang sama seperti yang
se!elumnya
D;7
0 -ontak mata kurang
0 #asien mau mengikuti kegiatan
0 #asien mau !erkomunikasi dengan teman dan
orang lain jika diajak komunikasi terle!ih
dahulu
%angguan -onsep diri7 Harga
diri rendah
&. D
#E mengatakan le!ih suka !erdiam diri karena
sulit>malu memulai interaksi dengan teman0
temannya, namun #E mau !erkumpul dan
!erinteraksi dengan pasien lain jika diajak.
D;
0 #E selalu tampak diam, pasi" dan menyendiri
jika tidak ada yang mengajak !icara
0 Saat diajak !icara #E sesekali memalingkan
ajah dan menunduk.
@esiko kerusakan interaksi
sosial7 8enarik diri
32
1. D
#E mengatakan tahun &''9 pE pernah marah0
marah, mem!anting0!anting !arang, dan memukuli
satpam @SB. .6.2
#E mengaku dahulu sering dipukuli kakaknya,
sehingga #E sering mengalami kekerasan "isik dan
mental. #E sering dipukuli oleh kakak #E dengan
menggunakan sepatu karena hal yang sepele.
D;
-adang pasien terlihat agresi" ketika menjadi
instruktur olahraga di ruangan
@esiko #erilaku kekerasan
3. D
0
D;
/aktu pengkajian #E mengenakan pakaian !ersih
tapi tidak rapi dan ram!ut #E tidak disisir, dengan
rapi serta kuku #E panjang, namun #E
menggunakan pakaian sesuai dengan "ungsinya,
#E juga mengenakan alas kaki dan mandi & kali
sehari
.e"isit peraatan diri
+. D
#E mengatakan jarang menceritakan masalahnya
sama orang lain ataupun keluarganya dan le!ih
senang menyendiri kalau tidak ada yang mengajak
!erkomunikasi di rumah.
#asien mengatakan dirinya adalah seorang yang
pendiam.
D;
-lien jarang !icara dengan orang lain jika tidak
dipaksa !ercerita
-lien sering diam saja
8ekanisme koping indi$idu
tak e"ekti"
(. D
#asien mengatakan pasien sholat di rumah sakit
jika pasien mau saja, kalau mau sholat langsung
sholat tapi kalau malas tidak sholat (semau pasien)
-akak #E mengatakan se!elum sakit #E selalu
.istress spiritual
33
rajin !eri!adah dan tidak pernah telat aktu,
namun selama #E sakit di @SB.. .6.2 #E selalu
sholat semaunya, kalau ingin sholat ya sholat.
D;
#asien di @S sholat semaunya sendiri tidak rutin
?. D
<
D;
#E selalu tampak tidak !ersemangat dalam
menjalankan semua akti$itas namun #E masih mau
mengikuti kegiatan jika disuruh
#enurunan akti$itas motorik
8. D
8enurut kakak ipar #E mengatakan !aha #E
pernah !erpacaran dengan seorang anita yang
seumuran, namun tanpa se!a! yang jelas ti!a0ti!a
#E putus dengan pacarnya, mulai hari itu #E tidak
pernah punya pacar dan pasien merasa malu
karena sampai sekarang !elum dapat pacar yang
sama seperti yang se!elumnya
#E pernah mengalami kekerasan oleh kakak #E
sering dipukuli dengan menggunakan sepatu dan
pasien merasa !aha dirinya tidak !erguna karena
sering dimarahi oleh kakaknya dan masih !elum
!ekerja
D;
#asien sering diam dan mengalami harga diri
rendah
@espon pasca trauma
9. D
-eluarga mengatakan !aha keluarga tidak
mengetahui !aha o!at !elum tidak teratur
diminum pasien, dan keluarga mengatakan
keluarga tidak tahu !agaimana cara meraat pasien
supaya sem!uh
D;
-urang pengetahuan keluarga
34
/aktu kunjungan rumah ditemukan o!at pasien
yang tidak diminum dan sudah kadaluarsa karena
kurangnya pengaasan dari keluarga
1'. D
-eluarga mengatakan pasien kadang malas kontrol
dan kadang masih dipaksa untuk minum o!at
D;
#E sering keluar masuk @SB. karena malas
kontrol ke dadi se!a! #E merasa dirinya tidak sakit
dan saat ini pasien kam!uh dan diraat lagi di dadi.
#enatalaksanaan @egimen
terapeutik take"ekti"
#ohon 8asalah
@esiko -erusakan interaksi sosial ( 9"ek )
Harga .iri @endah ( =ore #ro!lem )
8ekanisme -oping 2ndi"idu ine"ekti" ( =ausa )
A2:. .26%*,S6 -9#9@6/6)6*
1. Resiko Kerusakan interaksi sosial berhubungan dengan harga diri
rendah
&. Harga Diri Rendah berhubungan dengan mekanisme koing
indi!du ine"ekti"
35
36

A:2 .65)6@ .26%*,S2S -9#9@6/6)6*
1. @esiko kerusakan interaksi sosial7 menarik diri !.d harga diri rendah
&. @esiko perilaku kekerasan !.d harga diri rendah
1. .e"isit peraatan diri !.d penurunan akti$itas motorik
3. #enurunan akti$itas motorik !.d harga diri rendah
+. %angguan konsep diri7 harga diri rendah !.d ketidake"ekti"an koping
indi$idu
(. -etidake"ekti"an koping indi$idu !.d respon pasca trauma
?. @esiko kekam!uhan !.d penatalaksanaan regimen terapeutik take"ekti"
8. #enatalaksanaan regimen terapeutik take"ekti" !.d kurang pengetahuan
keluarga
9. @espon pasca trauma !.d kehilangan, riayat perilaku aniaya "isik
37
).) TANDA& AUHAN %EPE&A=ATAN $#=A
Nama %lien7 An. $ D>. Me'is 7 ki8ofrenia He+efrenik
&uang 7 Mahoni No. &M 7 6"-6)1
T(L No
D?
D#A(N;A
%EPE&A=ATAN
PE&ENCANAAN
TU$UAN %&#TE&#A
E@ALUA#
#NTE&@EN# &A#;NAL
1 " ) , - . 0
16A
1"A
"616
@esiko kerusakan
interaksi sosial (menarik
diri) !erhu!ungan
dengan harga diri
rendah
)B8 7
-lien dapat !erinteraksi
dengan orang lain
)B- 1 7
-lien dapat mem!ina
hu!ungan saling
percaya
9kspresi ajah
!ersaha!at,
menunjukkan rasa
senang, ada kontak
mata, mau !er0 ja!at
tangan, mau
menye!utkan nama,
mau menjaa! salam,
1. Bina hu!ungan saling
percaya dengan
mengungkapkan prinsip
komunikasi terapeutik
&. Sapa klien dengan ramag
!aik $er!al maupun non
$er!al
1. #erkenalkan diri dengan
1#1# Hubungan saling
er$a%a meruakan
dasar untuk
hubungan interaksi
selan&utn%a#
1#2#
19
klien mau duduk !er0
dampingan dengan
peraat, mau meng0
utarakan masalah yang
dihadapi
sopan
3. )anyakan nama lengkap
klien dan nama panggilan
yang disukai klien
+. <elaskan tujuan pertemuan
(. jujur danenepati janji
?. )unjukkan sikap empati
dan menerima klien apa
adanya
8. Beri perhatian kepada klien
dan perhatikan ke!utuhan
dasar klien
1. .iskusikan kemempuan dan
aspek positi" yang dimiliki
klien
&. Setiap !ertemu klin
dihindarkan dari mem!eri
penilaian negati$e
1. Btamakan mem!eri pujian
yang realistik
3'
)B- & 7
-lien dapat mengiden0
ti"ikasi kemempuan dan
aspek positi" yang
dimiliki
&.1.-lien
mengidenti"ikasi
kemampuan dan
aspek positi" yang
dimiliki
1. -emampuan yang
dimiliki klien
&. 6spek positi"
keluarga
1. 6spek positi"
lingkungan yang
dimiliki klien
1. .iskusikan dengan klien
kemampuan yang masih
dapat digunakan selama
sakit
&. .iskusikan kemampuan
yang dapat dilanjutkan
#enggunaan
)B- 1 7 1.1. 1. @encanakan !ersama klien
31
-lien dapat menilai
kemampuan yang
digunakan
-lien menilai
kemampuan yang dapat
digunakan
akti$itas yang dapat
dilakukan.
&. setiap hari sesuai
kemampuan
0 -egiatan mandiri
0 -egiatan dengan !antu0 an
se!agian
0-egiatan yang
mem!utuhkan !antuan
total
1. )ingkatkan kegiatan sesuai
dengan toleransi kondisi
klien
3. Beri contoh cara pelaksanaan
kegiatan yang !oleh klien
lakukan
)B- 3 7
-lien dapat
(menetapkan)
merencanakan kegiatan
sesuai dengan kemam0
3.1.
-lien mem!uat rencana
kegiatan harian
1. @encanakan !ersama klien
akti$itas yang dapat
dilakukan setiap hari sesuai
kemampuan, kegiatan
mandiri, kegiatan dengan
3&
puan yang dimiliki
!antuan se!agian, dan
kegiatan yang
mem!utuhkan !antuan total
&. )ingkatkan kegiatan sesuai
dengan toleransi kondisi
klien
3# Beri contoh cara
pelaksanaan kegiatan yang
!oleh klien lakukan
)B- + 7
-lien dapat melakukan
kegiatan sesuai kondisi
sakit dan
kemampuannya
+.1.
-lien melakukan
kegiatan sesuai kondisi
sakit dan
kemampuannya
1. Beri kesempatan pada klien
untuk menco!a kegiatan
yang telah direncanakan
&. Beri pujian atas ke!er0
hasilan klien
1. Beri contoh cara pelak0
sanaan di rumah
)B- ( 7 (.1. 1. Beri pendidikan kesehatan
31
-lien dapat meman"aat0
kan sistem pendukung
yang ada
-lien meman"aatkan
sistem pendukung yang
ada di keluarga
pada keluarga tentang cara
meraat klien dengan harga
diri rendah
&. Bantu keluarga mem!erikan
dukungan selama klien
diraat.
1. Bantu keluarga me0
nyiapkan lingkungan di
rumah
33
)., #MLEMENTA# DAN E@ALUA#
Tanggal D> ke!era4atan #m!lementasi E9aluasi Paraf
1' .esL1' @esiko kerusakan
interaksi sosial
(menarik diri)
!erhu!ungan
dengan harga diri
rendah
)B- 17
-lien dapat mem!ina hu!ungan saling percaya
0 Selamat pagi adeI
-enalkan nama saya adi, saya mahasisa
5akultas -eperaatan. Boleh saya tahu nama ade
siapaGade senang dipanggil apaG
0 )ujuan saya kesini adalah untuk meraat ade <.
6pa!ila ada hal0hal yang ingin di!icarakan, ade
!isa !ercerita dengan saya. 8ungkin saya !isa
mem!antu mencari jalan keluarnya. Saya akan
disini selama 1& hari mulai hari Senin0 <umLat
S7 Selamat pagiInama saya 6n
<
,7 Bicara pelan, setelah menjaa!
klien menjaa!
S7 2yaI
,7 #E tersenyum, 9kspresi ajah
!ersaha!at dan sesekali menatap
3+
jam '?.''01(.''. Sekarang saya ingin ngo!rol
dengan ade <, apa ade < mau sekarangG
0 6pa ade < masih ingat kenapa di!aa kesiniG
0 -enapa ade < kok aktu dirumah sering marah0
marah dan mondar0mandir ade <G
peraat.
S7 2yaIsaya ingat mantri (klien
menceritakan kejadiannya)
,7 8engangguk
S7 iya itu man saya marah (klien
menceritakan semua masalahnya)
,7 9kspresi ajah !eru!ah sedih dan
sesekali menatap peraat.
67 8asalah teratasi se!agian (BHS#
!erhasil)
#7 ;anjutkan )B- 1 modi"ikasi )B-
&
11 .es M1' )B- &
-lien dapat mengidenti"ikasi kemampuan dan aspek
positi" yang dimiliki
3(
0 8enurut ade <, kemampuan ade < yang
!agaimana yang !isa mem!uat ade < !anggaG
0 -emarin ade < kan !isa main catur, !etul kan
ade <G
0 Selain itu kegiatan apa yang ade < sukai selama
di rumah sakit
0 )uh kanI ade < punya !anyak kemampuan
yang dapat di!anggakan. 2!u !isa mein catur,
pandai olahraga, dan juga suka nonton. ade <
harus !angga IIkarena tidak semua laki 0laki
!isa seperti ade < .
S 7 saya nggak !isa apa0apa. Saya
=uma , senang olahraga dan nonton.
, 7 menjaa! dengan suara lirih dan
menunduk
S 7 saya =uma !isa sedikit. .ulu saya
sering main !ersama teman saya tapi
sekarang sudah tidak.
, 7 !er!icara dengan kontak mata
S 7 saya senang olahraga saja,
,7 tetap mempertahankan kontak mata
S 7 iyaI.
, 7 klien tersenyum dan mengangguk
6 7 masalah teratasi ()B- & !erhasil)
# 7 lanjutkan )B- 1
13 .es 1' )B- 1
-lien dapat menilai kemampuannya yang diam!il
3?
0 ade < kan punya kemampuan !ermain catur,
pandai olahraga, dan juga suka nonton., le!ih
suka yang mana ade <G
0 -alau !egitu ade < kan !isa menjalankan
semuanya. .i aktu luang ade < !isa !ermain
catur, kalau hari minggu !isa mengajar senam
pagi dan sorenya ade < !isa menonton "ilm
kesayangan ade <. %imana menurut ade <G
0 2yaIkan lumayan !isa nam!ah kegiatan ade <
0 *ahI sekarang ade < sudah tahu kemampuan
ade < yang !erman"aat. %imana perasaan ade <G
S 7 saya suka semuanya manI
, 7 klien tersenyum
S 7 iya sihIsaya juga ingin seperti itu
, 7 klien menatap klien
S 7 iyaI
, 7 klien tersenyum
S7 Senang ade < semoga !erman"aat
dan saya !isa punya pekerjaan
, 7 klien tersenyum
6 7 masalah teratasi ()B- 1 !erhasil)
# 7 lanjutkan )B- 3
1+ .es 1' )B- 3
-lien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan
38
kemampuan yang dimiliki.
0 ade < sekarang kita rencanakan kegiatan sesuai
kemampuan ade <, setuju tidakIG
0 Hang ade < mau apaG 6pakah hanya main catur,
olahraga, dan menonton sajaG
0 BaiklahIsekarang kita rencanakan
pelaksanaannya.
0 Ha sudahI ade < istirahat dulu saja
S 7 iyaIsaya setuju0setuju saja.
, 7 klien tersenyum
S 7 iyaIitu saja, !anyak0!anyak
malah tidak !isa dilakukan. )api
kayaknya main catur tidak man karena
saya tidak ahli.
, 7 klien tampak menjelaskan
S 7 mantriIse!entar yaIti!a0ti!a
kepala saya pusing.
, 7 klien memegangi kepala dan klien
menuju kamar
6 7 masalah !elum teratasi
# 7 lanjutkan )B- 3
1( .es 1' 8elanjutkan )B- 3
0 ade < kemarin kita kan sudah merencanakan
kegiatan ade < Isekarang kita lanjutkan
mengatur kegiatan ade < lagiI ade < mau
kegiatan apaG
S 7 iyaIsaya mau menonton dan
mengajar olahraga saja
, 7 klien mengangguk
39
0 ade < maunya dilaksanakan kapanG
0 -alau gitu saat aktu luang dirumahI ade <
!isa mengajar olahraga, dan menonton. Supaya
ade < nggak kepikiran sama masalah ade < terus0
terusan.
S 7 iyaIsaya maunya pas saya pulang
kerumah manI.
, 7 klien tersenyum
S 7 iya man 2nsya allahI!iar saya
nggak kepikiran masalah saya terus0
terusan.
, 7 klien menjelaskan
6 7 masalah teratasi ()B- 3 !erhasil)
# 7 lanjutkan )B- +
1? .es 1' )B- +
-lien dapat melakukan kegiatan disesuaikan
dengan kondisi dan kemampuan klien.
0 ade < se!enarnya saya ingin supaya hari ini ade
< mengajar olahraga. )api sayang kenapa kok
ade < nggak mau tadiG
0 -enapa kok malu, padahal ade < kan dulu
pernah ngajar olahraga dan ade < pintar olahraga
khanG
S 7 iyaIsaya sudah lama nggak
olahraga jadi saya malu man
, 7 klien tampak kecea
S 7 diam
, 7 klien tersenyum dan memandang
peraat
+'
0 Ha sudah nggak apa0apaItapi ade < harus tetap
semangat ya dan !esok saya mau lihat ade <
yang mengajar olahraga !agaimana mau khanG
S 7 iya manIterimakasih ya manI
, 7 klien tersenyum
6 7 masalah !elum teratasi ()B- +
!elum !erhasil)
# 7 lanjutkan )B- +
1? .es 1' 8elanjutkan )B- +
0 Selamat pagi ade <
0 Bagaimana ade < ka!arnya hari iniG )adi saya
lihat ade < sudah mau melatih olahraga ah
!agus sekali gerakan0gerakan yang ade < !ikin.

0 /ah ade < he!at ya masih hapal gerakan senam
S-< tahun &''(. Saya saja nggak hapal m!ak,
!agaimana kalau !esok ade < melatih olah raga
lagi mau kan ade <G
S7 #agi m!ak
,7 -lien tersenyum dan menatap
peraat
S7 itu hanya senam S-< tahun &''(
kok man, gerakan !iasa saja.
,7 klien tersenyum dan menunduk
S7 0
, 7 klien mengangguk
6 7 masalah teratasi ()B- + !erhasil)
# 7 lanjutkan )B- (
&' .es 1' )B- (
+1
-lien dapat meman"aatkan sistem pendukung
yang ada.
0 #agi ade < I!agaimana keadaan ade < hari iniG
0 ade < harus makan yang !anyak !iar tenaga ade
< adaI !iar nggak lemas ade <
0 -alau ingin keadaannya cepat pulihI ade <
harus makan yang !anyak -arena itu harus ada
semangat dari ade < sendiri tentunya.
0 -alau ade < !osen sama makanan dari @umah
sakit, nanti aktu keluarganya ade < menjenguk
lagi !iar minta di!aakan makanan dari rumah,
!iar ade < makannya enak, !agaimana ade <G
0 Ha sudah kalau !egitu ade < istirahat dulu,
jangan lupa makannya nanti diha!iskan ya ade
<.
S 7 pagi mantriIsaya ngerasa agak
lemas
, 7 klien menjelaskan dengan suara
lirih
S 7 iya manI.
, 7 klien menunduk
S 7 iya manI
, 7 klien mengangguk
S 7 iya manI
, 7 klien menatap peraat
+&
S 7 iya makasih manI
, 7 klien tersenyum
6 7 )B- ( terlaksana
# 7 pertahankan )B- (
&1 .es 1' 8elanjutkan )B- (
0 Selamat pagi ade < Bagaimana makannyaG 6pa
ade < sudah !isa memoti$asi diri sendiriG
0 /ah !agusIrupanya ade < sudah !isa
memoti$asi diri sendiri yaI
0 Baiklah ade < Ihari ini adalah hari terakhir kita
!ertemu !esok kita nggak !isa mengo!rol0
ngo!rol lagi tapi insya allah saya akan sering0
sering main kesini lagiI!agaimana perasaan
ade < setelah selama ini ngo!rol dengan sayaG
0 *gomong0ngomong masih ingat tidak minum
o!atnya !erapa kaliG
S 7 pagiIsudah agak !aik
, 7 klien tersenyum
S 7 iyaImakannya sudah ha!is m!ak
, 7 klien menjelaskan
S 7 iya saya senang manIpak mantri
sudah !anyak !antu saya. Sering0
sering main kesini sama main
kerumah saya ya pak mantri.
, 7 klien tersenyum
+1
0 /ah !agus ade < ,jangan malu0malu lagi ade <
kan punya !anyak kele!ihan, terus kem!angkan
diri ade <, jangan lupa mandi, sama tetep rajin
melatih olahraga disini ya ade < I
0 *ah kalau !egitu kita akhiri pertemuan kita
sampai disini, hati0hati disini ya ade <, maa"
kalau selama kita ngo!rol0ngo!rol saya punya
salah, jangan lupa kalau pulang harus rajin
kontrol dan tolong diingat pesan0pesan saya ya
ade < I
(Hasil -unjungan @umah)
0 8engidenti"ikasi 7
1. -e!iasaan klien selama dirumah
&. -emampuan klien untuk !ersosialisasi
dirumah.
1. -eteraturan minum o!at.
3. 5aktor pemicu kekam!uhan klien.
+. @iayat penyakit keluaraga dan pasien
serta riayat hidup penderita.
(. 5aktor pendukung lingkungan
?. Hu!ungan internal keluarga dan pasien
8. -eadaan rumah dan lingkungan.
S7 iya ingat man, minumnya 1 kali
sehari, arna a!u0a!u dan arna !iru.
,7 klien menjelaskan.
S7 iya manI
,7 #E tersenyum dan memandang
peraat
S7 iya man..
,7 #E tersenyum dan menja!at tangan
peraat
S7 -eluarga mengatakan sudah
mengerti tentang "aktor pemicu
kekam!uhan, stressor terjadinya
gangguan jia, peran keluarga dalam
+3
9. Sosial ekonomi.
1'. 8engidenti"ikasi kesiapan keluarga
dalam menerima kem!ali pasien pulang
.
0 8em!erikan Health 9dication tentangC
1. 5aktor penye!a! pemicu kekam!uhan.
&. Stresor terjadinya gangguan jia.
1. #eran keluarga dalam pemenuhan
support sistem, pengaasan minum
o!at, dan cara penanggulangan dini
pasien kam!uh.
pemenuhan support sistem,
pengaasan minum o!at dan cara
penanggulangan dini pasien kam!uh.
,7
0 -eluarga menerima peraat
dengan !aik.
0 -eluarga mau dan mampu
mencaritakan tentang semua yang
ditanyakan peraat.
(hasil 2nter$ie)
0 #E kurang memiliki akti$itas
pengalih atau kesi!ukan selama
dirumah.
0 Support sistem keluarga dan
lingkungan kurang.
0 -eluarga kurang mengaasi
pasien dalam minum o!at.
0 2ntensitas interaksi keluarga
dengan pasien kurang
++
0 -ondisi ekonomi keluarga !aik
(golongan !erkecukupan)
0 2ndeks tekan ruang7 18'
6 7 )B- ( terlaksana
# 7 lanjutkan )B- selanjutnya
BAB ,
PEMBAHAAN
,.1 #'entitas klien
8enurut *urmiati (&''+), harga diri rendah le!ih sering terjadi pada laki0laki, ada
kesesuaian dengan kasus ini. ;aki0laki le!ih sering terpajan dengan stresor lingkungan
dan am!angnya terhadap stresor le!ih rendah dari pada laki0laki. #ada 6n. < yang pada
saat ini !erusia &' tahun masuk pada resiko tinggi terjadinya harga diri rendah (&'03'
tahun). Selain itu status perkainan juga sangat !erpengaruh terhadap terjadinya harga
diri rendah. Harga diri rendah pada 6n. < dipengaruhi oleh status pekerjaan yang sampai
saat ini pE !elum mempunyai pekerjaan.
,." Alasan masuk
.itinjau dari alasan masuk yang paling !erpengaruh adalah status pekerjaan,
dimana klien !elum !ekerja. 8enurut *urmiati (&''+), peristia kehidupan sosial !aik
yang akut maupun kronis dapat menim!ulkan harga diri rendah, misalnya kegagalan
mendapatkan pekerjaan atau penghasilan yang tetap, kesulitan keuangan, akumulasi
peristia yang tidak menyenangkan di masa lalu serta stigma masyarakat tentang
N#engangguranO. 8enurut -aren Horney (188+019+&) menyatakan !aha ke!udayaan
merupakan "aktor pendukung unsur penting dalam hu!ungan antar0manusia dalam
mem!angkitkan moti$asi perilaku manusia, hal ini yang mem!uat klien mengalami
gangguan konsep diri 7 harga diri rendah.
,.) /aktor !re'is!osisi
)eori kogniti" mengemukakan !aha harga diri rendah merupakan masalah
kogniti" yang dipengaruhi oleh penilaian negati" terhadap diri sendiri, lingkungan dan
masa depan. 8ereka memandang suatu kejadian yang menimpa dirinya se!agai suatu
hukuman atau aki!at dari kegagalan mereka melaksanakan tanggung jaa! yang
seharusnya dikerjakan (*urmiati, &''+). Selain itu se!elumnya tidak ada anggota
keluarga yang mengalami gangguan jia. @isiko harga diri rendah semakin tinggi !ila
ada riayat genetik dalam keluarga. Hal ini terjadi kesenjangan dengan teori karena
+?
harga diri rendah tetap terjadi meskipun dalam keluarga ade < tidak ada riayat genetik
melainkan mekanisme koping klien yang tidak e"ekti" menjadi salah satu "aktor
predisposisi terjadinya harga diri rendah. *amun, hal ini dapat dijelaskan dengan teori
yang dikemukakan oleh 6dol" 8ayer (18((019+') yaitu gejala gangguan jia yang
dialami oleh ade < merupakan reaksi indi$idu terhadap lingkungan dan pengalamannya,
jika koping indi$idu yang dihasilkan seseorang itu positi" maka mekanisme gejala yang
tim!ulkan juga positi" !egitu pula se!aliknya.
,., /isik
8enurut Stuart & Sundeen (199+), pada penderita harga diri rendah mudah sekali
lelah. #ada ade < mani"estasinya ditunjukkan melalui keluhan lesu yang ditandai dengan
penurunan akti$itas motorik dan kemauan dalam melakukan segala kegiatan.
,.- Psikososial
#ada kasus ini klien jarang !ergaul dengan lingkungan. -lien pernah !ekerja
se!agai guru olahraga se!elum sakit. -lien se!elumnya cukup akti" di kegiatan
masyarakat. 8enurut *urmiati (&''8), gejala psikis dari harga diri rendah antara lain
kehilangan rasa percaya diri karena orang yang mengalami harga diri rendah cenderung
memandang segala sesuatu dari sisi negati", termasuk menilai diri sendiri. Selain itu klien
sulit !ergaul dengan orang lain dan sehingga tidak mau mengikuti kegiatan di
masyarakat. #ada orang yang mengalami harga diri rendah senang sekali mengkaitkan
segala sesuatu dengan dirinya, perasaannya sensiti" sekali. 6ki!atnya mereka mudah
perasa, mudah sedih, murung dan le!ih suka menyendiri.
,.. tatus Mental
8enurut *urmiati (&''8), penderita harga diri rendah akan terlihat dari metode
kerjanya yang menjadi kurang terstruktur, sistematika kerjanya jadi kacau atau kerjanya
jadi lam!an. Hal ini tampak dari pem!icaraan klien lam!at dengan suara pelan. Selain itu
orang yang terkena harga diri rendah akan kehilangan se!agian atau seluruh moti$asi
kerjanya, mereka mudah sekali lelah, capai padahal !elum melakukan akti$itas yang
!erarti. 2a sudah kehilangan minat dan moti$asi untuk melakukan kegiatannya seperti
+8
semula. Selama di @S klien tampak lesu, le!ih !anyak diam dan !erada di atas tempat
tidur. -lien mengatakan !adannya lemas. ,leh karena itu, keharusan untuk tetap
!erakti$itas mem!uatnya semakin kehilangan energi karena energi yang ada sudah
!anyak terpakai untuk mempertahankan diri agar tetap dapat !er"ungsi seperti !iasanya.
Saat pengkajian klien mengatakan malu karena !elum kerja, !elum menikah dan
menyusahkan orang tuanya. Hal ini sesuai dengan teori !aha klien mengalami gejala
psikis dari harga diri rendah yaitu perasaan !ersalah dan merasa tidak !erguna. #erasaan
tidak !erguna ini muncul karena mereka merasa menjadi orang yang gagal terutama di
!idang atau lingkungan yang seharusnya mereka kuasai. 8ereka memandang suatu
kejadian yang menimpa dirinya se!agai suatu hukuman atau aki!at dari kegagalan
mereka melaksanakan tanggung jaa! yang seharusnya dikerjakan.
2nteraksi selama aancara, klien melakukan kontak mata dengan peraat,
namun sesekai menundukkan ajah dan !aru melakukan kontak mata saat menjaa!
pertanyaan. 8enurut teori ini termasuk gejala sosial pada klien harga diri rendah
dimana mereka merasa tidak mampu untuk !ersikap ter!uka dan secara akti" menjalin
hu!ungan dengan lingkungan sekalipun ada kesempatan. Selain itu muncul juga
perasaan minder, malu, cemas jika !erada di antara kelompok dan merasa tidak nyaman
untuk !erkomunikasi secara normal.
#ersepsi pada klien tidak terjadi gangguan, klien tidak mengalami halusinasi.
Begitu juga pada proses pikir klien tidak ditemukan aham karena klien masih !erada
pada episode harga diri rendah sedang dimana tidak ada gejala psikotik, selain itu
tingkat konsentrasi dan !erhitung pada klien masih !aik.
,.0 Lingkungan %eluarga 'an Mas*arakat
8enurut 8aramis (&''+), !ila lingkungan keluarga dan masyarakat atau suatu
kelompok mengalami stres atau !erpotensi menim!ulkan stres, maka dapat dilihat
!aha ada orang dalam lingkup terse!ut yang jatuh sakit. 8akin he!at stres itu makin
!anyak orang yang terganggu. 5aktor tuan rumah (host factor) yang merupakan kalitas
para anggota masyarakat dan yang menentukan kerentangan dan keke!alan pada stres.
#ada kasus ini dukungan sosial (support system) dari lingkungan keluarga dan
masyarakat kurang adekuat, ter!ukti dengan kurangnya interaksi komunikasi antara
+9
klien dengan keluarga, terutama setelah klien mengalami gangguan jia. 8eskipun
hu!ungan antara klien dengan keluarga dan lingkungan masyarakat !aik, namun jika
kurang terjalin komunikasi yang !aik antara keduanya dapat memicu terjadinya stres.
#roses komunikasi antara komponen dalam keluarga atau masyarakat sering kali
!erperan se!agai alat untuk mengatasi stres itu sendiri. ,leh karena itu, semakin jarang
interaksi !aik $er!al maupun non $er!al akan menye!a!kan penumpukan stresor yang
tidak terselesaikan, sehingga menye!a!kan klien semakin jatuh dalam kondisi stres.
Selain itu klien juga kurang !erperan akti" dalam kegiatan sosial masyarakat, terutama
sejak sakit. .i sisi lain, lingkungan masyarakat juga kurang mem!erikan perhatian
terhadap klien, meskipun tidak terjadi isolasi sosial dari masyarakat sehingga hal ino
dapat menjadi "aktor pendukung terjadinya kekam!uhan penyakit klien.
('
BAB -
PENUTUP
-.1 %esim!ulan
1. Harga diri rendah merupakan suatu gangguan alam perasaan yang ditandai
dengan perasaan sedih !erduka yang !erle!ihan dan !erkepanjangan. #enye!a!
harga diri rendah sangat !er$ariasi, diantaranya "aktor genetik , psikologik dll.
%ejala harga diri rendah dapat dikelompokkan menjadi gejala "isik, psikis dan
sosial. #enatalaksanaan dari harga diri rendah harus mengga!ungkan antara terapi
psikologik dan !iologis.
&. .ari hasil pengkajian pada 6n. < dengan diagnosa Harga diri rendah sedang
didapatkan data salah satunya adalah klien merasa minder karena masalah
keluarga, pernikahan dan pekerjaan.
1. .iagnosis keperaatan utama pada 6n. < adalah isolasi sosial (menarik diri)
!erhu!ungan dengan gangguan konsep diri (harga diri rendah).
3. #erencanaan tindakan keperaatan didasarkan pada standar asuhan keperaatan
jia pada masalah keperaatan utama harga diri rendah
+. 2nter$ensi yang sudah dilaksanakan sesuai dengan )B- yang ingin dicapai yaitu
sampai )B- (.
-." aran
1. #etugas kesehatan atau peraat harus memahami proses peraatan pasien harga
diri rendah mulai dari pengkajian sampai e$aluasi. Singga proses keperaatan
dapat !erjalan dengan e"ekti" dan tepat guna.
&. #eran keluarga dalam mendukung terapi pasien harga diri rendah sangatlah
diperlukan mengingat keluarga adalah orang terdekat dari pasien
1. #em!erian penyuluhan kepada keluarga tentang peraatan pasien dirumah
sangatlah penting untuk mencegah terjadinya kekam!uhan.
(1
DA/TA& PUTA%A
Bj
4-eliat, (&''+). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. <akarta7 9%=.
8aramis, /.5, (&''+). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Sura!aya7 6irlangga Bni$ersity
#ress.
8aslim, @. (&''1). Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa. <akarta7 5- Bnika 6tma <aya.
*urmiati, 6., ((&''+). arga diri rendah. !spek "euro#iologi Diagnosis dan
$atalaksana. <akarta7 5-B2.
#rijosaksono, 6., (&''8). 8engendalikan .iri Seaktu Harga diri rendah. >>http7
sinarharapan.co.id. diakses pada tanggal 1+ .esem!er &'1'. #ukul '+.3' /2B.
@alin, @.#.(1991). Clinical %anual of Psychiatric "ursing. St. ;ouis7 8os!y Hear
Book
Stuart %./ Sundeen, S.<., (199+). &uku 'aku Keperawatan Jiwa. (ed. Indonesia).
<akarta7 9%=
)osend, 8, =.199+. &uku 'aku( Diagnosa Keperawatan Psikiatri( Pedoman untuk
Pem#uatan )encana Keperawatan. (ed.Indonesia). <akarta7 9%=
(&
Lam!iran
LAP;&AN
%UN$UN(AN &UMAH
2. 2.9*)2)6S #9*.9@2)6
*ama 7 *n. .
Bmur 7 31 tahun
<enis kelamin 7 #erempuan
#endidikan 7 S86
#ekerjaan 7 )idak !ekerja
Status perkainan 7 Belum kain
6lamat 7 Sura!aya
*omer @eg. 7 '&+'11
.iagnosa 7 5.&'.1 (Ski4oprenia he!eprenik)
22. SBSB*6* -9;B6@%6
No e> Umur Pen'i'ikan tatus
Perka4inan
Pekerjaan %eterangan
1 ;aki0laki (? th S. 8enikah 0 6yah pasien
meninggal
& #erempuan (+ th S. 8enikah 2!u rumah
tangga
2!u pasien
1 ;aki0laki 3( th .1 8enikah /irasasta -akak pasien
3 #erempuan 1? th S86 8enikah 2!u rumah
tangga
-akak ipar
pasien
+ #erempuan 31 th S86 Belum
menikah
)idak
!ekerja
#asien
( ;aki0laki 18 th S1 8enikah /irasasta 6dik pasien
? ;aki0laki 1( th S1 8enikah /irasasta 6dik pasien
8 ;aki0laki 1& th S. Belum
menikah
Sekolah -eponakan
pasien
9 #erempuan ? th S. Belum
menikah
Sekolah -eponakan
pasien
(1
222. -9S6* #9*9@2866*
-eluarga pasien menerima kunjungan peraat dari @S<. 8enur dengan
sam!utan yang !aik dan menciptakan suasana rumah yang kondusi" dan nyaman.
-eluarga juga kooperati" dengan peraat yang datang dengan menjaa! semua
pertanyaan.
2:. @2/6H6) H2.B# #9*.9@2)6
a. #renatal
2!u pasien selama mengandung pasien rutin periksa kandungan ke dokter
dan tidak ada keluhan selama kehamilan.
!. *atal
2!u pasien melahirkan secara normal tanpa kesulitan pada saat kandungan
!erusia 9 !ulan.
c. #ostnatal
Saat lahir pasien memiliki !erat !adan 1,+ kg dan panjang !adan +& cm.
:. 56-),@ H9@9.2)9@
)idak ada di keluarga pasien yang menderita sakit seperti pasien se!elumnya.
:2. #@98,@B2.
#asien pendiam dan suka menyendiri.
:22. HBBB*%6* 2*)9@ .6* 6*)6@ -9;B6@%6
,rang yang dekat dengan pasien adalah i!u pasien. Hu!ungan pasien dengan
anggota keluarga yang lain !aik, namun intensitas komunikasi antara keluarga
dan pasien kurang intens.
:222. -96.66* @B86H .6* ;2*%-B*%6*
@umah pasien memiliki pagar dari tem!ok yang tinggi. @umah !ersih,
rapi dan tata ruang !agus. Semua !arang tertata pada tempatnya dengan rapi.
@umah pasien juga mempunyai taman di depan rumah.
2A. S,S26; 9-,*,82
#enanggung !iaya hidup dalam keluarga pasien adalah kakak pasien yang
!ekerja se!agai irasata dengan penghasilan se!esar &,+ juta setiap !ulan.
A. 2*.9A )9-6*6* @B6*%
@umus 7
#asangan 2nteraksi (#2) 7 *
&
F * P (
& Q
( P 1+
& &
;uas Bangunan (;B) 7 # E ; E 9 "eet P &+ E 1& E 9 P &?'' "eet
2)@ 7 ;B P &?'' P 18'
#2 1+
(3
=atatan 7 * P penghuni rumah
A2. .9*6H @B86H
B

S

&+ meter
1& mete
-amar
kolam
-amar


%udang dapur
kamar
kamar pasien
-amar

8andi

@uang )amu -amar
)aman

You might also like